You are on page 1of 32

PERAN BANK INDONESIA

DALAM IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN MONETER
Oleh:
Lisa Rokhmani
Latar belakang

• Bank Sentral memiliki fungsi dan peranan yang strategis dalam


mendukung perkembangan perekonomian suatu Negara.

• Salah satu tugas bank sentral adalah merumuskan dan


melaksanakan kebijakan moneter untuk mengendalikan jumlah
uang yang beredar dan atau suku bunga dalam perekonomian agar
dapat mendukung terciptanya tujuan kestabilan nilai uang yang
sekaligus mampu mendukung perekonomian nasional.

• Dalam melaksanakan tugas kebijakan moneter, bank sentral


senantiasa memantau perkembangan dan kecenderungan berbagai
variabel ekonomi makro, moneter dan keuangan.

• Bank sentral juga senantiasa melakukan koordinasi dengan


pemerintah agar terjadi sinergi antara kebijakan moneter dengan
kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi makro lainnya.
Lanjutan …

• Keberadaan bank snetral juga diperlukan untuk mengatur dan


mengawasi perbankan agar eksistensinya dapat berkembang sehat dan
berjalan lancar sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.

• Tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dilakukan


Bank Indonesia antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar
dan suku bunga dalam perekonomian.

• Selanjutnya tugas lain dari Bank Indonesia adalah mengatur dan


mengawasi Bank agar sistem perbankan sehat dapat mendukung
pelaksanaan kebijakan moneter.

• Dalam rangka melaksanakan tugas menetapkan dan melaksanakan


kebijakan moneter Bank Indonesia diberi kewenangan penuh untuk
menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran
laju inflasi dan untuk melakukan pengedalian moneter dengan
menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter.
Lanjutan …

• Instrumen moneter yang saat ini digunakan oleh Bank


Indonesia adalah instrumen tidak langsung yang meliputi
operasi pasar terbuka, fasilitas diskonto, penetapan giro
wajib minimum dan himbauan.

• Kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral


adalah mengendalikan sasaran moneter dan suku bunga
untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian.
Tujuan Pembahasan
1. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia
2. Gambaran Umum Kebijakan Moneter
3. Kebijakan Moneter dan Siklus Kegiatan Ekonomi
4. Kebijakan Moneter dan Kebijakan Ekonomi Makro
5. Kebijakan Moneter dan Inflasi
6. Instrumen Pengendalian Moneter
7. Instrumen Pengendalian Moneter di Indonesia
8. Langkah-langkah Penguatan Kebijakan Moneter dengan Sasaran
Akhir Kestabilan Harga (Inflation Targeting Frameworks)
9. Strategi Kebijakan Moneter
10. Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia
11. Peranan Perbankan dalam Perekonomian
12. Analisis Kebijakan Moneter dan Makro Ekonomi
Tujuan dan Tugas BI
Gambaran Umum Kebijakan Moneter

• Kebijakan moneter sebagai salah satu kebijakan ekonomi yang berperan


penting di dalam suatu perekonomian.

• Kebijakan moneter merupakan kebijakan bank sentral atau otoritas


moneter dalam bentuk pengendalian besaran moneter dan atau suku
bunga untuk mencapai perkembangan keiatan perekonomian yang
diinginkan.

• Perekonomian yang diinginkan adalah terjaganya stabilitas ekonomi


makro yang antara lain dicerminkan oleh stabilitas harga (rendahnya laju
inflasi), membaiknya perkembangan output riil (pertumbuhan ekonomi)
serta cukup luasnya lapangan/kesempatan kerja yang tersedia.

• Kebijakan moneter merupakan bagian integral dari kebijakan ekonomi


makro yang pada umumnya dilakukan dengan mempertimbangkan
siklus kegiatan ekonomi, sifat perekonomian suatu negara, serta faktor-
faktor fundamental ekonomi lainnya.
Kebijakan Moneter dan Siklus
Kegiatan Ekonomi
• Perkembangan ekonomi suatu negara tentu mengalami
pasang surut (siklus) yang pada periode tertentu
perekonomian tumbuh pesat dan pada periode lain
tumbuh melambat.

• Kebijakan moneter sebagai salah satu dari kebijakan


ekonomi makro diterapkan sejalan dengan siklus
kegiatan ekonomi (business cycles).
Kebijakan Moneter dan Siklus Kegiatan
Ekonomi

• Keterangan Gambar Siklus Kegiatan Ekonomi:


• Posisi huruf A, C, E dan G menunjukkan perkembangan
kegiatan ekonomi pada titik peak ‘titik tertinggi” untuk
kurun waktu tertentu. Sementara itu, posisi huruf B, D,
dan F menunjukkan perkembangan kegiatan ekonomi
pada tough ‘titik balik terendah’ untuk waktu tertentu.
Garis trend mencerminkan kecenderungan
perkembangan kegiatan ekonomi dalam jangka panjang.
Kebijakan Moneter dan
Kebijakan Ekonomi Makro

• Penerapan kebijakan moneter tidak dapat dilakukan


secara terpisah dengan penerapan kebijakan makro
lainnya seperti kebijakan fiskal, kebijakan sektor riil dan
lain-lain
Kebijakan Moneter dan Inflasi

• Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank


Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3
Tahun 2004 tujuan Bank Indonesia adalah mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah (Pasal 7).

• Kestabilan nilai rupiah tercermin dari tingkat inflasi dan


nilai tukar yang terjadi. Tingkat inflasi tercermin dari
naiknya harga barang-barang secara umum

• Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada


pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil
memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial
ekonomi masyarakat
Instrumen Pengendalian Moneter

• Kebijakan moneter dapat menggunakan instrumen baik


langsung maupun tidak langsung

• . Instrumen langsung adalah instrumen pengendalian
moneter yang dapat secara langsung mempengarhi
sasaran operasional yang di inginkan oleh bank sentral.

• Sedangkan instrumen tidak langsung adalah instrumen


pengendalian moneter yang secara tidak langsung dapat
mempengaruhi sasaran operasional yang diinginkan
oleh bank sentral.
Jenis instrumen langsung antara lain:

• Penetapan suku bunga


• Pagu kredit
• Rasio likuiditas
• Kredit langsung
• Kuota rediskonto
• Instrumen Lain (pengguntingan uang,
pembersihan uang, penetapan uang muka
import)
Jenis Instrumen tidak langsung antara lain:

• Cadangan wajib minimum


• Fasilitas diskonto
• Fasilitas rediskonto
• Operasi pasar terbuka
• Fasilitas simpanan Bank Sentral
• Intervensi Valuta asing
• Fasilitas overdraft
• Simpanan sector pemerintah
• Lelang Kredit
• Himbauan
Instrumen Pengendalian Moneter di Indonesia

• Instrumen moneter yang saat ini


digunakan oleh Bank Indonesia adalah
instrumen tidak langsung yang meliputi
operasi pasar terbuka, fasilitas diskonto,
penetapan giro wajib minimum dan
himbauan.
Tabel . Instrumen-instrurnen Pengendalian
Moneter di Indonesia Periode Pasca 1997
Instrumen Keterangan Saat Pelaksanaan
1. Intervensi Rupiah (Fasilitas Merupakan instrumen tidak langsung yang Tahun 1998, diperkenalkan sebagai instrumen fine-
Simpanan Bank Sentral) sejajar dengan instrumen operasi OPT tuning untuk membantu OPT
yang cara kerjanya adalah melalui
kegiatan pinjam-meminjam dana yang
dilakukan Bank Indonesia secara
langsung di pasar uang antarbank
(PUAB) dengan jangka waktu overnight
s.d. 7 hari. Tujuan diperkenalkannya
instrumen ini adalah untuk mem-fine-
tuning sasaran kuamitas yang belum
tercapai melalui lelang SBI. Fungsi lain
JR adalah sebagai sinyal arah pergerakan
suku bunga
1. Sertifikat Wadiah Bank Instrumen yang diterbitkan Bank Indonesia Instrumen ini saat ini masih digunakan hanya
Indonesia (SWBI) yang pada awalnya ditujukan sebagai sebagai penempatan bagi bank-bank syariah.
fasilitas penempatan bagi bank-bank Imbalannya diberi nama "bonus" sebesar
syariah namun tidak menutup imbalan PDAS (Pasar Uang Antarbank
kemungkinan di masa datang dapat pula Syariah) atau investasi (deposito)
digunakan sebagai salah satu instrumen mudharabah
operasional OPT. Pelaksanaannya tidak
dilakukan melalui lelang melainkan
dengan membuka window sehingga
mempunyai kemiripan dengan fasilitas
simpanan bank sentral
Langkah-langkah Penguatan Kebijakan
Moneter dengan Sasaran Akhir Kestabilan
Harga (Inflation Targeting Frameworks)
• Mulai Juli 2005 Bank Indonesia telah mengimplementasikan
penguatan kerangka kerja kebijakan moneter konsisten dengan
Inflation Targeting Framework (ITF), yang mencakup empat elemen
dasar:
(1) penggunaan suku bunga BI Rate sebagai policy reference rate
(2) proses perumusan kebijakan moneter yang antisipatif
(3) strategi komunikasi yang lebih transparan,
(4) penguatan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah

• Langkah-langkah dimaksud ditujukan untuk meningkatkan


efektivitas dan tata kelola (governance) kebijakan moneter dalam
mencapai sasaran akhir kestabilan harga untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Strategi Kebijakan Moneter

Prinsip Dasar
• Kebijakan moneter dengan ITF menempatkan sasaran
inflasi sebagai tujuan utama (overriding objective) dan
jangkar nominal (nominal anchor) kebijakan moneter

Sasaran Inflasi
• Pemerintah setelah berkoordinasi dengan Bank
Indonesia telah menetapkan dan mengumumkan
sasaran inflasi IHK untuk tahun 2008, 2009, dan 2010
masing-masing sebesar 5%+1%, 4,5%+1%, dan 4%
+1%.
Instrumen dan Operasi Moneter
• BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan stance kebijakan moneter
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik

Proses Perumusan Kebijakan


• BI Rate ditetapkan oleh Dewan Gubernur melalui mekanisme Rapat Dewan Gubernur
(RDG) Bulanan

Transparansi
• Kebijakan moneter dari waktu ke waktu dikomunikasikan melalui media komunikasi
yang lazim seperti penjelasan kepada press dan pelaku pasar, website, maupun
penerbitan Laporan Kebijakan Moneter (LKM).

Koordinasi dengan Pemerintah


• Untuk koordinasi dalam penetapan sasaran, pemantauan dan pengendalian inflasi,
Pemerintah dan Bank Indonesia telah membentuk Tim yang melibatkan pejabat-
pejabat dari berbagai instansi terkait
Tinjauan Kebijakan Moneter Bulan Februari
2009
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 4 Februari
2009 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 50
basis poin menjadi 8,25%.
Pertumbuhan kredit perbankan dan besaran moneter M1
dan M2 pun menunjukkan perlambatan dari laju
pertumbuhan yang tinggi dalam semester II 2008.
Kondisi perbankan nasional sampai saat ini mantap,
seperti tercermin dari perkembangan CAR dan NPL
perbankan yang tetap pada batas-batas yang aman.
Tinjauan Kebijakan Moneter Bulan
Maret 2009
 Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 4
Maret 2009 memutuskan untuk menurunkan BI Rate
sebesar 50 basis poin menjadi 7.75%.
 Rendahnya tekanan inflasi pada Februari 2009 terutama
disebabkan oleh ekspektasi inflasi yang membaik
didukung oleh pasokan kebutuhan pokok yang terjaga
dan harga BBM yang lebih rendah.
 Kondisi perbankan nasional sampai saat ini cukup stabil,
seperti tercermin dari pekembangan berbagai indikator
keuangan dan kesehatan bank
Tinjauan Kebijakan Moneter Bulan
Mei 2009
• Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 5
Mei 2009 memutuskan untuk menurunkan BI
Rate sebesar 25 bps menjadi 7,25 %.
• Bank Indonesia mengarahkan perhatian pada
upaya mendukung pertumbuhan ekonomi
dengan tetap berhati-hati melihat dampaknya
pada kestabilan dan pencapaian sasaran inflasi
Tinjauan Kebijakan Moneter
Triwulan I-2009
• Terus memburuknya perekonomian global semakin dirasakan
dampaknya pada perekonomian domestik selama triwulan I-2009
• Pada tahun 2009 perekonomian masih dihadapkan pada
ketidakpastian pemulihan ekonomi global sehingga perekonomian
Indonesia diperkirakan tumbuh lebih rendah dari yang diperkirakan
pada awal tahun sebesar 4,0-5,0%.
• Berbagai kebijakan moneter Bank Indonesia ditempuh dalam
rangka mendukung bangkitnya sektor riil, khususnya UMKM, guna
mendukung pertumbuhan ekonomi negeri
• Upaya memfokuskan kegiatan usaha bank ke UMKM dan linkage
program antara bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR),
atau lembaga keuangan mikro, seperti koperasi dan baitul maal wa
tamwil (BMT),
Peranan Perbankan dalam
Perekonomian
• Bank adalah sebagai lembaga keuangan dan lembaga kepercayaan
berfungsi sebagai lembaga intermediasi yang akan membantu
kelancaran sistem pembayaran dan menjadi sarana dalam
pelaksanaan kebijakan moneter
• keberadaan bank yang sehat merupakan prasyarat bagi
perekonomian yang sehat.
• bahwa perbankan mempunyai peran yang sangat penting dalam
perekonomian termasuk didalamnya berperan dalam pelaksanaan
kebijakan moneter
• Pelaksanaan kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank
Indonesia tidak terlepas dari peran bank umum dan BPR
Gambar Rincian Jumlah Bank Umum dan BPR
yang Ada di Indonesia

Sumber: Bank Indonesia


Analisis Kebijakan Moneter dan
Makro Ekonomi
• Dalam melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia
melihat perkembangan kondisi perekonomian baik
perekonomian dunia maupun pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, tingkat inflasi dan pengaruhnya terhadap
harga-harga barang, serta nilai tukar rupiah.
• Kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia
antara lain dengan menetapkan suku bunga (BI Rate)
akan mempunyai dampak terhadap suku bunga pasar
uang antar Bank dimana suku bunga akan berpengaruh
terhadap kredit, jumlah uang yang beredar, pasar modal
maupun kondisi perbankan, yang akhirnya akan
mempengaruhi jumlah investasi dan kegiatan
perekonomian secara keseluruhan.
Lanjutan……….
• Secara makro, kebijakan moneter yang mempunyai
tujuan untuk menstabilkan nilai rupiah mempunyai
dampak terhadap pertumbuhan ekonomi karena dengan
kestabilan nilai rupiah maka kestabilan harga-harga
barang akan terjaga yang dapat meningkatkan daya beli
masyarakat, meningkatkan kegiatan produksi yang dapat
membentuk kesempatan kerja dan meningkatkan
pendapatan masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi
meningkat.
• Agar kondisi perekonomian bisa terwujud dengan baik
maka dalam pelaksanaan kebijakan moneter harus
bersinergi dengan kebijakan fiskal yang dilakukan oleh
pemerintah.
PENUTUP
Dari pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Bank Sentral memiliki fungsi dan peranan yang strategis dalam
mendukung perkembangan perekonomian suatu Negara.
2. Tujuan Bank Indonesia ditetapkan untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah yang
dimaksudkan dalam undang-undang tersebut adalah kestabilan
nilai rupiah terhadap barang dan jasa serta terhadap mata uang
negara lain.
3. Sesuai undang-undang Bank Indonesia mempunyai tiga tugas,
yaitu: Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
Mengatur dan mengawasi bank.
Lanjutan ……………
4. Kebijakan moneter sebagai salah satu dari kebijakan
ekonomi makro diterapkan sejalan dengan siklus
kegiatan ekonomi (business cycles).
5. Penerapan kebijakan moneter tidak dapat dilakukan
secara terpisah dengan penerapan kebijakan makro
lainnya seperti kebijakan fiskal, kebijakan sektor riil
dan lain-lain.
6. Dalam melakukan kebijakan moneter Bank Indonesia
memperhatikan tingkat inflasi.
7. Kebijakan moneter dapat menggunakan instrumen
baik langsung maupun tidak langsung.
Lanjutan ……….
8. Instrumen moneter yang saat ini digunakan oleh Bank
Indonesia adalah instrumen tidak langsung yang
meliputi operasi pasar terbuka, fasilitas diskonto,
penetapan giro wajib minimum dan himbauan.
9. Mulai Juli 2005 Bank Indonesia telah
mengimplementasikan penguatan kerangka kerja
kebijakan moneter konsisten dengan Inflation
Targeting Framework (ITF), yang mencakup empat
elemen dasar: (1) penggunaan suku bunga BI Rate
sebagai policy reference rate, (2) proses perumusan
kebijakan moneter yang antisipatif, (3) strategi
komunikasi yang lebih transparan, dan (4) penguatan
koordinasi kebijakan dengan Pemerintah.
Lanjutan …………….
10. Bank adalah sebagai lembaga keuangan dan lembaga
kepercayaan berfungsi sebagai lembaga intermediasi yang akan
membantu kelancaran sistem pembayaran dan menjadi sarana
dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
11. Pelaksanaan kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank
Indonesia tidak terlepas dari peran bank umum dan BPR.
12. Secara makro, kebijakan moneter yang mempunyai tujuan untuk
menstabilkan nilai rupiah mempunyai dampak terhadap
pertumbuhan ekonomi karena dengan kestabilan nilai rupiah
maka kestabilan harga-harga barang akan terjaga yang dapat
meningkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan kegiatan
produksi yang dapat membentuk kesempatan kerja dan
meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga pertumbuhan
ekonomi meningkat.
Terima Kasih

You might also like