You are on page 1of 21

TUGAS

KEWARGANEGARAAN

WAWASAN NASIONAL

DAN

KETAHANAN NASIONAL

DISUSUN OLEH:
I GEDE ADHITYA ANGGA PRAWIRA

(080010313)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK


KOMPUTER

STIKOM BALI

2009
WAWASAN NUSANTARA

Latar belakang dan proses terbentuknya wawasan nusantara setiap


bangsa

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara
kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi
tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan
konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan
lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi
sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya
beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional. Sebagai
contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi: "Brittain rules the waves". Ini
berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.

Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti: Thailand,
Perancis, Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan
nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya
dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri
sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu.
Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku.
Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai
kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang:

 Satu kesatuan wilayah


 Satu kesatuan bangsa
 Satu kesatuan budaya
 Satu kesatuan ekonomi
 Satu kesatuan hankam.
Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD 1945
dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan
wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang
senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan
dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat, dalam "koridor" wasantara.

Konsep geopolitik dan geostrategi


Bila diperhatikan lebih jauh kepulauan Indonesia yang duapertiga wilayahnya adalah laut
membentang ke utara dengan pusatnya di pulau Jawa membentuk gambaran kipas. Sebagai
satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam
salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas
aktif. , sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional
yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka
diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan
defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah
laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime
power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.

Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia

Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional dengan


penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan
oleh laut. Laut yang menghubungkan dan mempersatukan pulau-pulau yang tersebar di
seantero khatulistiwa. Sedangkan Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa
Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah
(darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara
tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup
segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya,
dan hankam. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang
merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan dalam GBHN
dengan Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan tahapan akhir
perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah diperjuangkan sejak Dekrarasi
Juanda tanggal 13 Desember 1957.

Apa Wawasan Nusantara?

Kata wawasan berasal dari kata “wawas” ( bahasa Jawa ) yang berarti melihat atau
memandang. Jika ditambah dengan akhiran –an maka secara harfiah berarti cara
penglihatan, cara tinjau, cara pandang.

Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa Kuno yakni nusa
yang berarti pulau, dan antara artinya lain.

Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah Pancasila, latar belakang
pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya dan aspek kesejarahan, terbentuklah
satu wawasan nasional Indonesia yang disebut dengan Wawasan Nusantara.

Berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, Wawasan Nusantara
yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD
1945adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelengarakan kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.

Mengapa Wawasan Nusantara?

Sebagai bangsa yang majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina
dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan rakyat semestanya, selalu
mengutamakanpersatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah. Untuk itu
pembinaan dan dan penyelenmggaraan tata kehidupan bangsa dan negaraIndonesia
disususn atas dasara hubungan timbal balik antara falsafah, cita-cita dan tujuan nasional,
serta kondisi social budaya dan pengalaman sejarah yang menumbuhkan kesadaran
tentangkemajemukan dan kebhinekaannyadengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
nasional.
Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan tersebutdikenal
dengan Wasantara, singkatan dari Wawasan Nusantara.

Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air, dan dirgantara di atasnya serta kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat. Karena itu, dengan konsep wawasan nusantara bangsa
Indonesia bertekad mendayagunakan seluruh kekayan alam, sumber daya serta seluruh
potensi nasionalnya berdasarkan kebijaksanaan yang terpadu, seimbang, serasi dan selaras
untuk mewujudkan kesejahteraan dan keamanan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
dengan tetap memperhatikan kepentingan daerah penghasil secara proporsional dalam
keadilan.

Untuk itulah, mengapa Wawasan Nusantara perlu. Ini karena Wawasan Nusantara
mempunyai fungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara
Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Selain fungsi, Wawasan Nusantara bertujuan
mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang
lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok,
golongan, suku bangsa atau daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan
kepentingan-kepentingan individu . kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.
Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui dan dipenuhi, selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional.

Bagaimana Wawasan Nusantara ?

Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia, wawasan Nusantara harus dijadikan
arahan, pedoman, acuan dan tuntunan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam
membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Karena itu, implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola
piker, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.daripada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri.

1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan


iklim penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam
wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai
penjelmaan kedaulatan rakyat.
2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan
tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Di samping itu,
mencerminkan tanggungjawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbale balik serta kelestarian sumber
daya alam itu sendiri.
3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan social budaya akan
menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan
menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup
sekaligus sebagai karunia Sang Pencipta. Implementasi ini juga akan menciptakan
kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan
suku, asal-usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan berdasarkan status
sosialnya.
4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan hankam akan menumbuh-
kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan
membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan
sikap cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini akan menjadi modal utama
yang akan menggerakkan partsisipasi setiap warga negara Indonesia dalam
menanggapi setiap bentuk ancaman, seberapapun kecilnya dan darimanapun
datangnya atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa daqn
kedaulatan Negara.

Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional, Wawasan Nusantara harus menjadi
nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap
strata di seluruh wilayah negara. Di samping itu, Wawasan Nusantara dapat
diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam
nuansa kebhinekaan sehingga mendinamiskan kehidupan social yang akrab, peduli,
toleran, hormat dan taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.

KETAHANAN NASIONAL
LATAR BELAKANG

      Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.

      Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan
jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang
persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara
langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek
kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan
eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil
mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun
datangnya. 

POKOK-POKOK PIKIRAN

1. Manusia Berbudaya

      Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir,


akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan
kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik materil maupun spiritual. Oleh karena
itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan: Agama,
Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Seni/Budaya, IPTEK, dan Hankam.

2. Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara

      Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi
dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-
masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi 

PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA


      Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional
yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan
ancaman hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Untuk
menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasionalnya.

      Konsepsi ketahanan nasionalIndonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan


nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan
Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.

      Kesejahteraan = Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-


nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata rohani dan
jasmani.

      Keamanan = Kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasionalnya


terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam. 

HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL DAN KONSEPSI KETAHANAN


NASIONAL INDONESIA 

1. Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia = Keuletan dan ketangguhan yang


mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara.
2. Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia = Pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.

ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1. Kesejahteraan dan keamanan


2. Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu)
3. Mawas kedalam dan keluar
4. Kekeluargaan

SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

1. Mandiri = Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada


identitas, integritas dan kepribadian. Kemandirian merupakan prasyarat
menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
2. Dinamis = Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara
serta kondisi lingkungan strategis.
3. Wibawa = Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan
kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.
4. Konsultasi dan Kerjasama = Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling
menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.

PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN


BERNEGARA

      Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional
dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu,
ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya
menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek.

      Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung
kehidupan, yaitu:

1. Aspek alamiah (Statis)

            a. Geografi         b. Kependudukan         c. Sumber kekayaan alam

2. Aspek sosial (Dinamis)


a. Ideologi
b. Politik
c. Ekonomi
d. Sosial budaya
e. Ketahanan keamanan

 
 

PENGARUH ASPEK IDEOLOGI

      Ideologi => Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan
motivasi.

      Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh
bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang
dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu
ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari
sistem falsafah itu sendiri. 

1. IDEOLOGI DUNIA
a. Liberalisme(Individualisme) 
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak
semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme
bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak
dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas
persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-
nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut
kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J.
Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski

 
b. Komunisme(ClassTheory) 
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. 
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum
buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan
negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan /
mempertahankannya, komunisme,akan: 
1.     Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan
tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. 
2. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat. 
3. Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme. 
4.  Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan,
perombakan masyarakat dengan revolusi.

 
c. PahamAgama 
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius.
Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara
melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.

 
2. IDEOLOGI PANCASILA

      Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan
pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.

      Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa


Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta
gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin
kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

      Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan


keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta
pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.

      Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:

1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.


2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan
agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara.
3. Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan
dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan
bangsa dan kesatuan wilayah.
4. Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh
masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
5. Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk
menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme
6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara
mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain

PENGARUH ASPEK POLITIK

      Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan
(pemerintahan) atau kebijaksanaan. 

      Politik di Indonesia:

1. DalamNegeri

      Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang
mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system
yang unsur-unsurnya:

a.StrukturPolitik 
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan
sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional 

b.ProsesPolitik 
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun
kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan
kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu. 

c.BudayaPolitik 
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional
melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional. 

d.KomunikasiPolitik 
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan
nasional.

2. LuarNegeri 
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa. 
Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban
dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti
penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan. 
Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. 
Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada
dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. 
Aktif = Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan
tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.

      Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang
sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang
bersadarkan Pancasila UUD ‘45

      Ketahanan pada aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang berdasarkan
hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.
Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat

      Ketahanan pada aspek politik luar negeri = meningkatkan kerjasama internasional yang
saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan
sesuai dengan kemampuan dan demi kepentinga nasional. Perkembangan, perubahan, dan
gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan
mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru
dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan
Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu
ditingkatkan 

PENGARUH ASPEK EKONOMI

      Perekonomian:

1. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan


bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang
jasa
2. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu
maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan
bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.

      Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap
kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan
orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar,
sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh
pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.

Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD ‘45

      Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai
hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan
untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli
dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian
Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.

      Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa


yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis
serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi
dan mewujudkan kemampuan rakyat.

      Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal
yang menunjang, antara lain:
1. Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang
adil dan merata.
2. EkonomiKerakyatanMenghindari: 
a. Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat. 
b. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara. 
c. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan
sosial.
3. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian,
perindustrian dan jasa.
4. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan
anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara
aktif.
5. Pemerataan pembangunan.
6. Kemampuan bersaing.

PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA

Sosial = Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-


nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur
pemersatu

Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan


cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta
merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan. 

      Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam,


lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.

      Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi
oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya
daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.

      Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku


bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama
seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur
paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya. 
      Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia.
Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:

 Religius
 Kekeluargaan
 Hidup seba selaras
 Kerakyatan

      Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya
bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas,
maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan
nasional. 

PENGARUH ASPEK HANKAM

      Pertahanan Keamanan Indonesia=> Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat


Indonesia sebagai satu system ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan
dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan
negara RI.

      Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan,


menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang
kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.

      Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi
utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional
Indonesia.

      Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara
dan menangkal segala bentuk ancaman. 

      Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:

 Struktur kekuatan
 Tingkat kemampuan
 Gelar kekuatan

Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat        


pendekatan:

1. Ancaman
2. Misi
3. Kewilayahan
4. Politik

      Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung
jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan
menjadi tanggung jawab Polri.

      TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau
Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan
darurat.

      Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk
memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan
pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan
pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama.

Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri.

      Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan


mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:

 Menegakkan HAM
 Demokrasi
 Penegakan hukum
 Lingkungan hidup

      Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan


keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan
keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk
kepentingan invasi (standing armed forces):

1. Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi


perlawanan rakyat.
2. Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA,
LINMAS
3. Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta
perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.

Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan

1. Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan


SISKAMNAS.
2. Indonesia adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan
kedaulatan.
3. Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan
stabilitas keamanan.
4. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.
5. Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.
6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan
oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM,
menghayati nilai perang dan damai.
7. TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
8. Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur
Prasetya.
Hubungan Antara Wawasan Nusantara dengan
Ketahanan Nasional

Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah
kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat
meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang
memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana
pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan
masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya
kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik – cabik oleh bangsa lain.
Dengan adannya wawasan nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara
penduduk Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika.

Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman
bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan
nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan
nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu
konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.
Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang
sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam
kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan
nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini
dan lebih dalam.

Ketahanan Nasional (Tannas) adalah konsep bangsa Indonesia, Keselamatan Nasional


(National Security) atau kelangsungan hindup bangsa (national survival). National security
yang sering kita tejemahkan dengan keamanan nasional, lebih fokus pada kekuatan militer
daripada kekuatan lain yang ada dalam kehidupan suatu nangsa. Tannas yang juga disebut
sebagai comprehensive security, berpendapat bahwa kelangsungan hidup suatu bangsa atau
masyarakat tergantung pada keserasian aspek kehidupan seperti Ideologi-Politik-Ekonomi-
Sosial Budaya-Militer, dimana tiap aspek saling mempengaruhi. Stabilitas dari networking
aspek2 tsb akan menciptakan Tannas yang kuat. Tannas lahir di Seskoad (Sekolah Staf &
Komanda Angkatan Darat) pada tahun 1969-1970, yang pada saat itu berusaha
mengembangkan doktrin sendiri tentang national security, berdasarkan pengalaman sendiri
dan bangsa lain. Hasilnya menyatakan bahwa kelangsungan hidup suatu mesyarakat tidak
hanya ditentukan oleh kekuatan militer saja, tetapi juga tergantung pada kemampuan aspek
kehidupan yang lain. Keadaan ekonomi dan konflik antar kelompok karena alasan politik,
agama dan sumberdaya dapat menghancurkan kemampuan negara untuk bertahan. Pada
tahun 1966 kita menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan Singapore, dan Indonesia
tidak ingin dianggap negara yang agresif. Strategi yang mendukung tercapainya Tannas
dalam menghadapi ancaman, terutama ancaman militer atau kekerasan adalah strategi tidak
langsung, konsep Andre Beaufre – jendral Prancis. Untuk pertahanan dikembangkan
Sistem Pertahanan Rakyat Semesta dan untuk kemanan dalam negeri dikembangkan
Operasi Keamanan Dalam Negeri, strategi dari keduanya didasarkan pada strategi tidak
langsung. Strategi tidak langsung barangkali dapat digambarkan yang dalam bahasa Jawa
disebut: “nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake”, yang artinya kira2: berlaga tanpa
pasukan, menang tanpa mengalahkan. Dalam permainan game/strategi ini disebut “non
zero sum game”, dalam suatu penyelesaian sengketa kedua belah pihak mendapat manfaat.
Awalnya konsep Tannas ini diberi nama Pembinaan Nusantara, yang terdiri dari
pembinaan Wilayah (untuk menciptakan kesejahteraan) dan pembinaan Teritorial (untuk
menciptakan keamanan). Keduanya saling berkaitan, tidak mutually eksklusif, kita tidak
bisa meng-antagoniskan kedua pembinaan, karena dalam setiap pembinaan kedua unsur
tersebut harus diperhatikan, hanya yang mana lebih diutamakan hanya masalah prioritas
sesuai dengan kondisi pada saat itu. Teori lain yang dipakai adalah teori kelangsungan
hidup suatu “social system” yang dikembangkan oleh Talcot Parson. Parson berpendapat
jika suatu sistem sosial ingin mempertahankan hidupnya dia harus mampu
mengembangkan kemampuan: 1. “pattern maintainence”; 2, “adaptation”; 3, “goal
attainment”; 4, “integration”; 5, “goal setting”. Tidak social system mampu
mengembangkan semua fungsi. Sebelum konsep ini berkembang sampai mempunyai
kerangka yang jelas, pada tahun 1972 presiden Suharto meminta agar konsep ini dikelola
oleh Lemhannas (Lembaga Pertahanan Nasional yang kemudian menjadi Lembaga
Ketahanan Nasional. Perkembangan konsep ini kemudian tidak sesuai dengan apa yang
semula digagas di Seskoad. Wawasan Nusantara adalah suatu konsep bagaimana bangsa
ini melihat dirinya sendiri yang merupakan negara kepulauan. Jika didasarkan hukum yang
berlaku pada saat itu, maka Indonesia terdiri dari pulau2 yang dikelilingi perairan teritorial
sepanjang 12 mil, maka selebihnya menjadi wilayah internasional, situasi demikian
membahayakan keamanan nasional dan internasional, karena rawan konflik. Maka
Indonesia mengusulkan agar wilayah laut pedalaman, yang pengukurannya didasarkan
berdasarkan pada prinsip2 tertentu dapat menjadi wilayah nasional. Hubungan Wawasan
Nusantara dengan Ketahanan Nasional adalah, bahwa Wawasan Nusantara memperkuat
dan mempermudah pengelolaan Ketahanan Nasional. Tetapi masalahnya justru adanya
Wawasan Nusantara orang berpendapat bahwa sebagai negara maritim kita harus
mempunyai kekuatan maritim (baca Angkatan Laut) yang kuat. Tehnologi sekarang sudah
memungkinkan terciptanya networking antar unsur untuk mencapai tujuan strategi.
Diharapkan generasi muda berusaha mendalami dan menggali pengalaman masa lalu,
supaya kita dapat menciptakan konsep yang cucuk dengan suasana dan lingkungan kita
sendiri. Manfaat suatu konsep adalah jika dapat dipraktekan, hobi kita suatu konsep untuk
terus menjadi wacana, yang hanya menghasilkan orang pintar bicara. Apabila kita
menggali ilmu di luar negeri, kita ambil intisari ilmu untuk mengkaji keadaan kita
berdasarkan ilmu tersebut. Bukan kita tiru aplikasi ilmu itu dalam kondisi lain, lalu
hasilnya ingin diterapkan di Indonesia. Ini akanmerugikan bangsa kita, kerugian tidak
segera nampak, karena proses berjalan lama. Ibarat kita beli sepatu, tidak cocok dikaki
kita, jangan kakinya yang dirubah tetapi sepatunya. Para pemuda harus menggeluti ilmu
dari muda, mau mempelajari sejarah secara teliti, karena sejarah adalah masalah lalu kita.
Masa depan dibangun dari pengambilan hikmah masa lalu. Tetapi juga harus disadari
bahwa penulisa sejarah kita, kebanyakan adalah untuk kepentingan penulis atau subyek
yang ditulisnya, sehingga sebetulnya tidak bermanfaat untuk kepentingan kita. Pelajari
sejarah dan pengalaman secara sangat kritis, jangan takut untuk dicap tidak patriotis,
karena pengalaman menunjukkan bahwa orang yang menyebut orang lain tidak patriotis,
dia sendiri selalu berlindung dalam kemunafikan.

You might also like