Professional Documents
Culture Documents
Ruang lingkup atau jenis pekerjaan survey ada berbagai macam, antara lain:
Geodasi
Pengukuran (Surveying)
Pengukuran adalah sebuah teknik pengambilan data yang dapat
memberikan nilai panjang, tinggi dan arah relatif dari sebuah obyek ke obyek
lainnya. Pengukuran terletak diantara ilmu geodesi dan ilmu pemetaan.
Hasil penelitian geodesi dipakai sebagai dasar referensi pengukuran, kemudian
hasil pengolahan data pengukuran adalah dasar dari pembuatan peta. Untuk
melakukan sebuah pengukuran diperlukan perencanaan dan persiapan terlebih
dahulu agar hasil yang diperoleh dapat digunakan secara efektif dengan waktu,
biaya dan tenaga pengukuran yang efisien. Pengukuran memerlukan alat ukur.
Theodolite, waterpass, meteran, total station, gps, echosounder,
sextant adalah contoh-contoh alat ukur.
Pemetaan
Pemetaan adalah proses pembuatan peta berdasarkan olahan data hasil
pengukuran. Bidang ilmu yang mempelajari pembuatan peta ini disebut dengan
kartografi, sedangkan ahlinya adalah kartografer. Pada saat ini, pembuatan
peta lebih banyak dilakukan secara digital karena lebih cepat, lebih teliti, tidak
memakan ruang dan dapat dianalisis ulang sebelum diproduksi. Pemahaman
yang baik mengenai Sistem Proyeksi dan Sistem Koordinat bumi merupakan hal
dasar yang harus diketahui oleh seorang kartografer. Sistem Proyeksi
merupakan aturan, nilai-nilai dan model yang memberikan nilai konversi ketika
bentuk bumi yang tidak datar dibuat menjadi datar atau dibuat menjadi bidang
proyeksi. Data hasil pengolahan pengukuran yang dimasukkan ke dalam sebuah
sistem proyeksi akan mengalami pendataran dan memiliki kesamaan secara
bentuk atau sudut dalam skala tertentu. Contoh sistem proyeksi adalah
Mercator, Transverse Mercator, Azimuthal, Conic, dsb.
Setelah melalui Sistem Proyeksi, data tersebut akan melalui tahap pemetaan
berikutnya yaitu pemberian nilai koordinat dalam sebuah Sistem Koordinat.
Sistem ini membagi bidang proyeksi bumi ke dalam zona-zona berukuran
tertentu. Contoh Sistem Koordinat adalah Universal Transverse Mercator yang
membagi zona dalam ukuran 6 derajat bujur serta 2 bagian bumi di lintang
utara dan lintang selatan.
Kesimpulan
Peta adalah sebuah model dari obyek atau banyak obyek yang
bereferensi bumi. Di dalam proses pembuatan peta, ada banyak asumsi dan
pemodelan yang dilakukan. Hal ini dimulai ketika bumi dimodelkan secara
geodesi, diukur atau direkam dengan menggunakan asumsi-asumsi dan metoda
pengukuran tertentu, serta dipetakan ke dalam bidang proyeksi dan koordinat
tertentu. Untuk memperoleh nilai asli di permukaan bumi dari data peta, maka
nilai yang ada di peta harus dikonversi melalui kebalikan dari tahap-tahapan
seperti diatas. survey yang lainnya.