You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI ZAT MAKANAN

Disusun :

KELOMPOK : 5

NAMA : Jonathan B.

KELAS : XI IPA 2

SMA DON BOSCO II


JAKARTA
2009
UJI ZAT MAKANAN
I. TUJUAN
menguji zat-zat yang terkandung dalam suatu makanan berdasarkan dari hasil
percobaan. Apakah zat-zat yang tekandung dalam makanan tersebut memliki
kandungan amilum, glukosa, protein atau lemak.

II. DASAR TEORI

Karbohidrat

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati
pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa
pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan
hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton,


atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus
hidroksil. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut
polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian
beberapa monosakarida).

Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan
salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa)
disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.

Glukosa (C6H12O6) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom


karbon. Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi.
Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti
fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada
keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang
lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan
dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan
gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak
fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang
kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi
akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal,
kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.

Protein

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang
dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan dan
juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai
sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino
tersebut (heterotrof).

Lemak

Lemak atau Lipid tidak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus
bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga
biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 Kj atau 9,3 kcal.
Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen

III. ALAT DAN BAHAN


1. Tabung Reaksi beserta raknya
2. Bahan makanan ( Susu kedelai, tomat, mangga, susu sapi, keju, jeruk,
wortel, jambu, nasi, kuning telur, kornet, mentega, roti)
3. Pipet Tetes
4. Spatula
5. Pembakar Spiritus
6. Penjepit Tabung Reaksi
7. Kertas Buram
8. Tisu/Serbet
9. Plat Melamin
10. Gelas Kimia/Beaker
11. Kawat Kasa
12. Kaki Tiga
13. Korek Api

IV. LANGKAH KERJA


1. Uji Kandungan karbohidrat (amilum)
• Siapkanlah bahan makanan yang ingin diuji.
• Pindahkan larutan bahan makanan ke plat melamin secukupnya.
• Gunakan pipet tetes untuk mengambil cairan lugol
• Teteskan lugol secukupnya ke larutan bahan makanan
• Amati perubahan warna yang terjadi,bila berubah menjadi biru kehitaman
artinya larutan bahan makanan yang diuji mengandung amilum.

2. Uji Kandungan Glukosa (Gula)


• Siapkan kaki tiga,kawat kasa dan pembakar spiritus untuk memanaskan air
• Panaskan air sebanyak 100ml di gelas kimia
• Siapkan bahan makanan yang ingin diuji.
• Pindhkan kedalam tabung reaksi secukupnya
• Gunakan pipet tetes untuk mengambil cairan benedict
• Teteskan benedict secukupnya ke bahan makanan
• Taruh tabung reaksi yang telah bercampur antara larutan bahan makanan dan
benedict ke dalam gelas kimia yang berisi air yang telah dipanaskan.
• Amati perubahan warna yang terjadi,bila berubah menjadi merah bata artinya
larutan bahan makanan yang diuji mengandung glukosa.

3. Uji Kandungan Protein


 Siapkanlah larutan bahan makanan yang ingin diuji.
 Pindahkan larutan bahan makanan ke tabung reaksi.
 Gunakan pipet tetes untuk mengambil cairan biuret
 Teteskan lugol secukupnya ke larutan bahan makanan
 Amati perubahan warna yang terjadi,bila berubah menjadi ungu artinya
larutan bahan makanan yang diuji mengandung protein

4. Uji Kandungan Lemak


 Siapkanlah larutan bahan makanan yang ingin diuji.
 Pindahkan larutan bahan makanan ke kertas buram.
 Gunakan tangan untuk meratakan larutan bahan makanan
 Tunggu hingga kering
 Amati kertas buram,apabila kertas buram menjadi transparan atau tembus
pandang artinya larutan bahan makanan tersebut mengandung lemak.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


NO Zat Warna Warna Akhir / Hasil Kandungan
makanan Awal Lugol Benedict Biuret Kertas Zat
Sampul Makanan
1 Nasi Putih Biru Biru Ungu - Amilum,
Kehitaman Protein
2 Mentega Kuning Coklat Biru Ungu Transparan Protein,
Lemak
3 Wortel Orange Coklat Merah Merah - Glukosa
bata
4 Keju Kuning Biru Biru Ungu Transparan Amilum,
kehitaman Lemak
5 Susu sapi Putih Kuning Hijau Ungu Transparan Lemak,
Protein
6 Susu Putih Coklat Biru Ungu - Protein
kedelai
7 Kuning Kuning Kuning Biru Ungu Transparan Protein,
Telur Lemak
8 Roti Outih Biru Merah Ungu - Amilum,
Kehitaman bata Glukosa
9 Jambu Merah Coklat Merah Merah - Glukosa
muda bata
10 Kornet Merah Coklat Biru Ungu Transparan Protein,
bata Lemak
11 Jeruk Kuning Coklat Merah Kuning - Glukosa
Orange bata
12 Mangga Kuning Kuning Merah Kuning - Glukosa
Orange bata
13 Tomat Merah Coklat Merah Merah - Glukosa
bata

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa:
1. Makanan-makanan yang mengandung Amilum atau karbohidrat : Keju, Nasi, Roti
2. Makanan-makanan yang mengandung Glukosa dari percobaan diatas adalah sebagai
berikut: Wortel, Jambu, Jeruk, Tomat, Mangga, Roti
3. Makanan-makanan yang mengandung Protein dari percobaan diatas adalah sebagai berikut:
Susu kedelai, Nasi, Kuning telur, Kornet, Mentega, Susu sapi
4. Makanan-makanan yang mengandung Lemak dari percobaan diatas adalah sebagai berikut:
Susu sapi, Keju, Kuning Telur, Kornet, Mentega.

VII. DAFTAR PUSTAKA


http://id.wikipedia.org/wiki/

You might also like