Professional Documents
Culture Documents
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PROFESI KEPENDIDIKAN
DISUSUN OLEH:
Farida Ardiyanti (07690003)
Dita Suryawati (07690008)
Nurul Umi Hanik (07690014)
Aprilia Santofani (07690016)
Anisah Maesaroh (07690044)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2010
I. PENDAHULUAN
Sekolah sebagai unit operasional, memerlukan pengaturan dalam pelaksanaan
sehingga antara satu komponen dengan komponen lainnya bekerja secara sistemik. Harus ada
pemahaman terlebih dahulu bahwa kerja persekolahan tidak bersifat parsial artinya bahwa
dalam menyelenggarakan roda sekolah tidak mungkin masing-masing komponen berdiri
sendiri,tetapi satu dengan lainnya adalah komplementer.
Oemi merumuskan bahwa public relations adalah proses yang berjalan terus-menerus
dengan mana manajemen berusaha untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari public
dalam arti luas (para pegawai, langganan, dan lain-lain), ke dalam dengan jalan pengawasan
diri (analisis) dan koreksi, keluar dengan jalan menggunakan segala bentuk pernyataan
Apabila kegiatan public relations (Humas) ini ditinjau dari segi beban tugasnya. D.R.
Hadari Nawawi (1981) menyebutkan bahwa beban tugas humas adalah melakukan publisitas
tentang kegiatan organisasi kerja yang patut diketahui oleh pihak luar secara luas.
Kegiatannya dilakukan dengan menyebarluaskan informasi dan memberikan penerangan-
penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik-baiknya di kalangan masyarakat
luas mengenai tugas-tugas dan fungsi yang diemban organisasi kerja tersebut, termasuk juga
mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan berdasarkan volume
dan beban kerjanya.
3. Adanya kerja sama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut
bertanggung jawab atas suksesnya usaha pihak yang lain.
Menurut Ibnoe Syamsi (1969) untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Humas yang
efisien harus memperhatikan asas-asas tertentu sebagai berikut.
d. Kontinuitas informasi
Humas harus berusaha agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinu sesuai
dengan kebutuhan. Untuk itu informasi lisan dan tertulis dapat dilakuakan secara berkala dan
pada waktu-waktu tertentu.
Dengan demikian pihak masyarakat akan memiliki gambaran yang lengkap dan
menyeluruh tentang keadaan dan masalah-masalah yang dihadapi organisasi / lembaga.
e. Respons yang timbul di kalangan masyarakat umpan balik dari informasi yang
disampaikan harus mendapat perhatian sepenuhnya. Respons masyarakat dapat berbentuk
saran-saran, pendapat-pendapat, kritik-kritik, keluhan-keluhan dan pernyataan-pernyataan.
semua respons itu harus disaring agar dapat dipergunakan untuk memperbaiki kegiatan-
kegiatan dalam rangka memenuhi harapan masyarakat. Seorang pemimpin tidak boleh takut
atau menghindar dari respons masyarakat, terutama yang bersifat kritik-kritik. Berdasar
respons masyarakat inilah seorang pemimpin organisasi / lembaga dapat memperoleh
pengalaman-pengalaman baru yang mungkin semula belum terpikirkan.
Jelaslah bahwa dalam public relations terdapat sesuatu usaha untuk mewujudkan
suatu hubungan yang harmonis antara sesuatu badan (lembaga) dengan publiknya sehingga
akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kehidupan badan tersebut.
Menurut Drs. Ngalim purwanto dkk. (1975) hubungan sekolah dengan masyarakat
mencakup hubungan sekolah dengan dengan sekolah lain, sekolah dengan pemerintah
setempat, sekolah dengan instansi dan jawatan lain, dan sekolah dengan masyarakat pada
umumnya. Selanjutnya diuraikan bahwa hendaknya semua hubungan itu merupakan
hubungan kerja sama yang bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat
mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak. Untuk itu
kepala sekolah memegang peranan penting dan menetukan
Tinjauan yang lain (Drs. Ismed Syarief dkk. 1976) menekankan bahwa sekolah itu
mesti berada di tengah-tengah masyarakat. Karena itu sekolah mau tidak mau harus
berhubungan dengan masyarakat. Hubungan ke luar ini dapat ditinjau dari dua segi yakni:
2. Hubungan dan kerja sama dengan pihak lain di luar ketentuan atasan
Hubungan kedinasan antara lain tampak dalam hal penyampaian laporan tertulis
mengenai bermacam-macam data dan kegiatan sekolah itu. Kadang-kadang hubungan itu
berupa melayani kunjungan pejabat pendidikan dalam rangka kegiatan supervisi.
Selanjutnya ditambahkan bahwa berbagai hubungan dan kerja sama dengan pihak lain
meliputi:
1. Hubungan dengan BP 3
2.Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja
sama
Selanjutnya di bawah ini akan diuraikan secara terperinci sebagai jenis kegiaatan
humas yang dipandang perlu dilaksanakan oleh sekolah baik yang eksternal maupun internal.
Kegiatan Eksternal.
Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada publik atau masyarakat di luar
warga sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan yakni secara langsung (tatap
muka) dan tidak langsung. Kegiatan eksternal tidak langsung adalah kegiatan berhubungan
dengan masyarakat melalui perantara media tertentu. Kegiatan tatap muka misalnya; rapat
bersama dengan pengurus BP 3 setempat, berkonsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat,
melayani kunjungan tamu, dan sebagainya.
Sedangkan kegiatan eksternal yang melalui media dapat diperinci sebagai berikut.
1.Informasi lewat TV
Maka dari itu informasi lewat TV memerlukan persiapan yang lebih cermat daripada
informasi lewat radio, sebab appearance, tingkat pembicara dilihat oleh publik, sehingga
perlu diperhatikan nada dan cara berbicara, pakaian serasi, serta gerak dan sikap yang sopan.
Dengan program kegiatan yang menarik merupakan sugesti yang sangat potensial
untuk menimbulkan minat publik, agar selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh sekolah yang bersangkutan.
Pada umumnya orang tua dan masyarakat tidak tahu tentang kegiatan apa saja yang
telah dilakukan oleh sekolah. Maka melalui program TV diharapkan semua program kegiatan
sekolah dapat dimengerti oleh orang tua murid dan masyarakat. Dengan demikian orang tua
dan masyarakat mau mendukung, ikut berpartisipasi aktif baik dukungan moril maupun
materiil.
(2) Wawancara
(4) Diskusi
(5) Sandiwara
Radio merupakan media massa yang penting yang mampu menjangkau publik yang
luas. Karena itu, sekolah dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari radio ini
untuk kepentingan publisitas. Beberapa hal yang penting seperti kapan pendaftaran siswa
baru, kegiatan pendidikan dan data sekolah dapat diinformasikan ke luar melalui radio.
d) Dapat melalui batas ruang dan waktu serta jangkauan yang luas
Yang dimaksud media cetak adalah surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya.
Kadang-kadang semuanya ini disebut pers dalam arti sempit.
Dalam hubungannya dengan kegiatan humas atau publisistas pers dapat dikatakan
sebagai penyalur informasi yang menguntungkan.
Menurut Onong Effendi (1982) informasi lewat pers selain mempunyai keuntungan
seperti yang disebutkan pers juga mempunyai fungsi yang sangat luas. Fungsi itu adalah
sebagai berikut.
b.Fungsi mendidik
Fungsi mendidik dalam surat kabar bisa implisit dalam bentuk berita, artikel atau
tajuk rencana, berita bergambar, dan sebagainya.
c.Fungsi menghibur
Fungsi menghibur ini juga sangat penting sebagai represing, untuk mengimbangi
berita-berita yang berat, untuk melemaskan ketegangan pikiran. Isi surat kabar yang bersifat
menghibur dapat berbentuk:cerpen, teka-teki, cerbar, karikatur, dan sebagainya.
d.Fungsi mempengaruhi
Fungsi mempengaruhi dalam surat kabar secara implisit terdapat pada tajuk rencana
dan artikel.
Daya guna pers ini dapat ditingkatkan sebagai media komunikasi antara sekolah
dengan masyarakat melalui lima bentuk kegiatan yakni:
a.Menyusun pers-release
Dengan demikian berarti sekolah ikut pula memegang fungsi informasi, edukasi,
rekreasi dan persuasi bagi publik atau masyarakat umumnya.
4.Pameran sekolah
Pameran sekolah dimaksud untuk menunjukan hasil pekerjaan para siswa serta
masyarakat pada umumnya.
Persiapan yang perlu dilakukan dalam mengadakan pameran sekolah antara lain:
a.Pembuatan brosur-brosur.
5. Berusaha sendiri penerbitan majalah atau buletin sekolah dengan maksud ditunjukan
kepada publik diluar sekolah. Majalah / buletin ini dapat diisi berita-berita sekolah dan
artikel-artikel karangan warga sekolah yang bersangkutan.
Kegiatan Internal
Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam sasarannya tidak lain adalah warga
sekolah yang bersangkutan, yakni para guru, tenaga tata usaha dan seluruh siswa.
3.Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antara warga
sekolah sendiri
Kegiatan internal dapat dibedakan atas kegiatan langsung (tatap muka) dan tidak
langsung (melalui media tertentu). Kegiatan langsung ini dapat berupa antara lain:
2.Upacara sekolah
Sedangkan mengenai kegiatan yang tidak langsung dapat disebutkan antara lain:
6.Kegiatan tatap muka lain yang tidak bersifat rutin seperti pentas seni, acara tutup
tahun, dan sebagainya
Berdasar uraian-uraian tersebut maka kegiatan humas di sekolah baik yang bersifat
eksternal maupun internal, kedua-duanya meminta perhatian istimewa dari kepala sekolah.
Kegiatan humas demikian bisa berjalan baik apabila didukung oleh beberapa faktor yakni:
Yang menjadi tugas atau beban kerja Humas suatu organisasi / lembaga adalah:
1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide (gagasan) kepada masyarakat
atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya. Menyebarluaskan informasi dan
gagasan-gagasan itu agar diketahui maksud atau tujuannya serta kegiatan-kegiatannya
termasuk kemungkinan dipetik manfaatnya oleh pihak-pihak diluar organisasi.
http:// pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/.../99006-3-
311864661618.doc yang diakses pada tanggal 30 April 2010