You are on page 1of 16

MANAJEMEN HUMAS

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PROFESI KEPENDIDIKAN

.Dosen pengampu: Suciati, Dr., M.Pd

DISUSUN OLEH:
Farida Ardiyanti (07690003)
Dita Suryawati (07690008)
Nurul Umi Hanik (07690014)
Aprilia Santofani (07690016)
Anisah Maesaroh (07690044)

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2010
I. PENDAHULUAN
Sekolah sebagai unit operasional, memerlukan pengaturan dalam pelaksanaan
sehingga antara satu komponen dengan komponen lainnya bekerja secara sistemik. Harus ada
pemahaman terlebih dahulu bahwa kerja persekolahan tidak bersifat parsial artinya bahwa
dalam menyelenggarakan roda sekolah tidak mungkin masing-masing komponen berdiri
sendiri,tetapi satu dengan lainnya adalah komplementer.

Manajemen pendidikan yang sekarang sedang dikembangkan berkecenderungan


memberikan otonomi yang lebih besar sehingga diharapkan sebagai sarana peningkatan
efisiensi pendidikan. Manajemen pendidikan yang dikembangkan lebih bertumpu pada
masyarakat atau sekolah. Mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan sekolah
dipandang sebagai upaya meringankan beban pemerintah ketika semakin tidak mencukupi
dalam pendanaan pendidikan.

Persoalan pendidikan sekarang ini sudah menjadi keprihatinan bersama sehingga


berbagai upaya untuk memecahkannya sudah banyak dilakukan dengan menerapkan berbagai
formulasi teorisasi.
II. PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum tentang Humas
Istilah Hubungan Masyarakat (Humas) dikemukakan pertama kali oleh Presiden
Amerika Serikat ialah Thomas Jefferson tahun 1807. Akan tetapi apa yang dimaksudkan pada
waktu itu dengan istilah Public Relations adalah dihubungkan dengan Foreign Relations.

Berikut pengertian tentang Humas dari beberapa para ahli :

1. Menurut Glennand Denny Griswold (1966)

Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan


menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan policy dan prosedur instansi atau organisasi
dengan kepentingan umum, menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan
dukungan masyarakat

2. Menurut Oemi Abdurrachman M.A. (1971)

Humas ialah kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill,


kepercayaan, penghargaan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat umumnya.

Oemi merumuskan bahwa public relations adalah proses yang berjalan terus-menerus
dengan mana manajemen berusaha untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari public
dalam arti luas (para pegawai, langganan, dan lain-lain), ke dalam dengan jalan pengawasan
diri (analisis) dan koreksi, keluar dengan jalan menggunakan segala bentuk pernyataan

3. Menurut Ibnoe Syamsi (1967)


Humas adalah kegiatan organisasi untuk menciptakan hubungan yang harmonis
dengan masyarakat agar mereka mendukungnya dengan sadar dan sukarela.

Ibnoe Syamsi menyadur pendapat Hooftman makna kegiatan Humas diterangkan


sebagai berikut: Untuk mengembangkan opini publik yang positif terhadap sesuatu badan,
publik harus diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-
kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian akan timbul
pengertian darinya. Selain dari itu pendapat-pendapat dan saran-saran dari publik mengenai
kebijaksanaan badan itu harus diperhatikan dan dihargai.

4. Menurut Drs. SK. Bonar (1977)

Hubungan masyarakat menjalankan usahanya untuk mencapai hubungan yang


harmonis antara sesuatu badan organisasi dengan masyarakat sekelilingnya.

Humas pada dasarnya usaha-usaha kegiatan mencari keterangan-keterangan tentang


apa yang disukai oleh masyarakat (orang lain) dan juga keterangan-keterangan tentang apa
yang tidak disukai oleh masyarakat (orang lain) untuk dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya.

Apabila kegiatan public relations (Humas) ini ditinjau dari segi beban tugasnya. D.R.
Hadari Nawawi (1981) menyebutkan bahwa beban tugas humas adalah melakukan publisitas
tentang kegiatan organisasi kerja yang patut diketahui oleh pihak luar secara luas.
Kegiatannya dilakukan dengan menyebarluaskan informasi dan memberikan penerangan-
penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik-baiknya di kalangan masyarakat
luas mengenai tugas-tugas dan fungsi yang diemban organisasi kerja tersebut, termasuk juga
mengenai kegiatan-kegiatan yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan berdasarkan volume
dan beban kerjanya.

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka humas di lingkungan organisasi kerja / instansi


pemerintah termasuk juga di bidang pendidikan harus diartikan sebagai “rangkaian kegiatan
organisasi / instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau
pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela. Hubungan yang
harmonis sebagai hasil kerja Humas tampak sebagai berikut.

1. Adanya saling pengertian antara organisasi / instansi dengan pihak luar.


2. Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan
pentingnya peranan masing-masing.

3. Adanya kerja sama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut
bertanggung jawab atas suksesnya usaha pihak yang lain.

Keadaan seperti disebutkan merupakan manifestasi dari dukungan masyarakat terahad


efisiensi dan efektivitas pelaksana kerja yang diberikan secara sadar dan sukarela. Dukungan
seperti itu timbul sebagai hasil kerja Humas yang telah memberikan informasi sehingga pihak
luar memahami pentingnya eksistensi organisasi / lembaga tersebut bagi masyarakat.

B. Tugas-tugas Pokok atau Beban Kerja Humas


Yang menjadi tugas atau beban kerja Humas suatu organisasi / lembaga adalah:

1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide (gagasan) kepada masyarakat


atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya. Menyebarluaskan informasi dan
gagasan-gagasan itu agar diketahui maksud atau tujuannya serta kegiatan-kegiatannya
termasuk kemungkinan dipetik manfaatnya oleh pihak-pihak diluar organisasi.

2. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung


memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.

3. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan


informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat
tertentu. Dengan demikian pemimpin selalu siap dalam memberikan bahan-bahan
informasi yang terbaru.

4. Membantu pemimpin dalam mengembangkan rencana dan kegiatan-kegiatan


lanjutan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat (public service)
sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata
menumbuhkan harapan untuk penyempurnaan policy atau kegiatan yang telah
dilakukan oleh organisasi.

Menurut Ibnoe Syamsi (1969) untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Humas yang
efisien harus memperhatikan asas-asas tertentu sebagai berikut.

a. Obyektif dan resmi


Semua informasi atau pemberitaan yang disampaikan kepada masyarakat harus
merupakan suara resmi dari instansi / lembaga yang bersangkutan. Karena itu, informasi yang
dikeluarkan tidak boleh bertentangan dengan kebijaksanaan yang dijalankan. Ketelitian dan
kontrol dari atasan / pemimpin dalam hal ini memegang peranan yang sangat penting guna
menghindari informasi / pemberitaan yang tidak tepat dan dapat merugikan

b. Organisasi yang tertib dan berdisiplin

humas hanya akan berfungsi bilamana tugas-tugas organisasi / lembaga berjalan


secara lancar dan efektif serta memiliki hubungan kerja ke dalam dan ke luar organisasi yang
efektif pula. Situasi itu memungkinkan informasi atau pemberitaan yang keluar tidak akan
berbeda dengan kenyataan dalam jangka waktu yang relatif singkat

c. Informasi harus bersifat mendorong timbulnya keinginan untuk berpartisipasi atau


ikut memberikan dukungan secara wajar dari masyarakat. Karena itu informasi atau
pemberitaan tidak sekedar dilihat dari kepentingan organisasi, tetapi juga dari pihak penerima
informasi.

d. Kontinuitas informasi

Humas harus berusaha agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinu sesuai
dengan kebutuhan. Untuk itu informasi lisan dan tertulis dapat dilakuakan secara berkala dan
pada waktu-waktu tertentu.

Dengan demikian pihak masyarakat akan memiliki gambaran yang lengkap dan
menyeluruh tentang keadaan dan masalah-masalah yang dihadapi organisasi / lembaga.

e. Respons yang timbul di kalangan masyarakat umpan balik dari informasi yang
disampaikan harus mendapat perhatian sepenuhnya. Respons masyarakat dapat berbentuk
saran-saran, pendapat-pendapat, kritik-kritik, keluhan-keluhan dan pernyataan-pernyataan.
semua respons itu harus disaring agar dapat dipergunakan untuk memperbaiki kegiatan-
kegiatan dalam rangka memenuhi harapan masyarakat. Seorang pemimpin tidak boleh takut
atau menghindar dari respons masyarakat, terutama yang bersifat kritik-kritik. Berdasar
respons masyarakat inilah seorang pemimpin organisasi / lembaga dapat memperoleh
pengalaman-pengalaman baru yang mungkin semula belum terpikirkan.

Jelaslah bahwa dalam public relations terdapat sesuatu usaha untuk mewujudkan
suatu hubungan yang harmonis antara sesuatu badan (lembaga) dengan publiknya sehingga
akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kehidupan badan tersebut.

Selanjutnya perlu ditegaskan bahwa untuk mencapai kerja sama berdasarkan


hubungan yang harmonis dengan berbagai publik, kegiatan public relations harus diarahkan
ke dalam dan ke luar. Kegiatan ke dalam ini disebut internal public relations sedang kegiatan
ke luar disebut external public relations.

C. Humas di Lingkungan Sekolah


Menurut kurikulum tahun 1975 kegiatan mengatur hubungan sekolah dengan
masyarakat meliputi beberapa hal sebagai berikut.

1. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua murid

2. Memelihara hubungan baik dengan Badan Pembantu Penyelenggaraan


Pendidikan (BP 3)

3. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga


pemerintah, swasta, dan organisasi sosial.

4. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah, melalui


bermacam-macam teknik komunikasi (majalh, surat kabar, mendatangkan sumber).

Menurut Drs. Ngalim purwanto dkk. (1975) hubungan sekolah dengan masyarakat
mencakup hubungan sekolah dengan dengan sekolah lain, sekolah dengan pemerintah
setempat, sekolah dengan instansi dan jawatan lain, dan sekolah dengan masyarakat pada
umumnya. Selanjutnya diuraikan bahwa hendaknya semua hubungan itu merupakan
hubungan kerja sama yang bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat
mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak. Untuk itu
kepala sekolah memegang peranan penting dan menetukan

Tinjauan yang lain (Drs. Ismed Syarief dkk. 1976) menekankan bahwa sekolah itu
mesti berada di tengah-tengah masyarakat. Karena itu sekolah mau tidak mau harus
berhubungan dengan masyarakat. Hubungan ke luar ini dapat ditinjau dari dua segi yakni:

1. Hubungan dinas (dengan instansi atasan)

2. Hubungan dan kerja sama dengan pihak lain di luar ketentuan atasan

Hubungan kedinasan antara lain tampak dalam hal penyampaian laporan tertulis
mengenai bermacam-macam data dan kegiatan sekolah itu. Kadang-kadang hubungan itu
berupa melayani kunjungan pejabat pendidikan dalam rangka kegiatan supervisi.

Selanjutnya ditambahkan bahwa berbagai hubungan dan kerja sama dengan pihak lain
meliputi:

1. Hubungan dengan BP 3

2. Kerja sama dengan sekolah-sekolah lain


3. Hubungan dengan organisasi guru, yakni organisasi profesional yang ada ialah
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Pada dasarnya kegiatan Humas di sekolah tidak cukup hanya menginformasikan


fakta-fakta tertentu dari sekolah itu, melainkan juga :

1.Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang


masalah pendidikan

2.Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja
sama

3.Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan

4.Menunjukan pergantian keadaan pendapat umum

Kegiatan humas di sekolah disebutkan sebagai komunikasi intern dana komunikasi


ekstern. Dalam komunikasi intern terjadi hubungan antara unsur-unsur: kepala sekolah, guru-
guru, pegawai dan siswa.

Sedangkan komunikasi ekstern mengutamakan hubungan sekolah dengan orang tua


murid yang tergabung dalam organisasi BP 3 (Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan)
dan komunikasi dengan masyarakat pada umumnya.

D. Penggolongan Jenis-Jenis Kegiatan Humas di


Sekolah
Menurut Don Begin (1984) public relations dapat dibedakan menjadi external public
relations (humas ke luar) dan internal public relations (humas ke dalam); oleh karenanya di
sekolah dikenal adanya kegiatan publisitas ke luar dan publisitas ke dalam.

Selanjutnya di bawah ini akan diuraikan secara terperinci sebagai jenis kegiaatan
humas yang dipandang perlu dilaksanakan oleh sekolah baik yang eksternal maupun internal.

Kegiatan Eksternal.

Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada publik atau masyarakat di luar
warga sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan yakni secara langsung (tatap
muka) dan tidak langsung. Kegiatan eksternal tidak langsung adalah kegiatan berhubungan
dengan masyarakat melalui perantara media tertentu. Kegiatan tatap muka misalnya; rapat
bersama dengan pengurus BP 3 setempat, berkonsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat,
melayani kunjungan tamu, dan sebagainya.

Sedangkan kegiatan eksternal yang melalui media dapat diperinci sebagai berikut.

1.Informasi lewat TV

Berhasil tidaknya menggunakan TV sebagai alat media publisitas sekolah, tergantung


pada program yang telah disiapkan sebelumnya di dalam program itu disusun hal-hal atau
pokok-pokok yang akan disajikan kepada penonton (publik)nya.

Maka dari itu informasi lewat TV memerlukan persiapan yang lebih cermat daripada
informasi lewat radio, sebab appearance, tingkat pembicara dilihat oleh publik, sehingga
perlu diperhatikan nada dan cara berbicara, pakaian serasi, serta gerak dan sikap yang sopan.

Penyebaran informasi lewat TV ini memperoleh beberapa keuntungan antara lain


sebagaimana dikemukakan oleh Umar Hamalik (1976) sebagai berikut.

Dengan program kegiatan yang menarik merupakan sugesti yang sangat potensial
untuk menimbulkan minat publik, agar selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh sekolah yang bersangkutan.

Pada umumnya orang tua dan masyarakat tidak tahu tentang kegiatan apa saja yang
telah dilakukan oleh sekolah. Maka melalui program TV diharapkan semua program kegiatan
sekolah dapat dimengerti oleh orang tua murid dan masyarakat. Dengan demikian orang tua
dan masyarakat mau mendukung, ikut berpartisipasi aktif baik dukungan moril maupun
materiil.

Informasi lewat TV dapat dilakukan dengan cara :

(1) Ceramah biasa

(2) Wawancara

(3) Ceramah dengan alat-alat peraga

(4) Diskusi

(5) Sandiwara

(6) Acara cerdas cermat


(7) Kegiatan kesenian, dan sebagainya

2.Penyebaran informasi melalui radio

Radio merupakan media massa yang penting yang mampu menjangkau publik yang
luas. Karena itu, sekolah dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari radio ini
untuk kepentingan publisitas. Beberapa hal yang penting seperti kapan pendaftaran siswa
baru, kegiatan pendidikan dan data sekolah dapat diinformasikan ke luar melalui radio.

Beberapa keuntungan penyiaran informasi melalui radio ini antara lain :

a) Teks yang diperlukan dapat disiapkan sebaik-baiknya sebelum disiarkan.

b) Tidak dipengaruhi faktor komunikator, seperti sikap dan appearance

c) Dapat dibantu latar belakang musik

d) Dapat melalui batas ruang dan waktu serta jangkauan yang luas

3.Penyebaran informasi melalui media cetak

Yang dimaksud media cetak adalah surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya.
Kadang-kadang semuanya ini disebut pers dalam arti sempit.

Dalam hubungannya dengan kegiatan humas atau publisistas pers dapat dikatakan
sebagai penyalur informasi yang menguntungkan.

Keuntungan informasi lewat pers antara lain:

a) Dapai dicapai publik yang sangat luas

b) Dapat secara mendadak dipelajari oleh publik yang bersangkutan.

c) Dapat mengharapkan umpan balik dari publik yang lebih banyak

Menurut Onong Effendi (1982) informasi lewat pers selain mempunyai keuntungan
seperti yang disebutkan pers juga mempunyai fungsi yang sangat luas. Fungsi itu adalah
sebagai berikut.

a.Fungsi menyiarkan informasi


Menyiarkan informasi merupakan fungsi surat kabar yang utama, karena pada
hakikatnya orang membeli, memerlukan surat kabar karena merasa butuh informasi berbagai
hal atau peristiwa

b.Fungsi mendidik

Fungsi mendidik dalam surat kabar bisa implisit dalam bentuk berita, artikel atau
tajuk rencana, berita bergambar, dan sebagainya.

c.Fungsi menghibur

Fungsi menghibur ini juga sangat penting sebagai represing, untuk mengimbangi
berita-berita yang berat, untuk melemaskan ketegangan pikiran. Isi surat kabar yang bersifat
menghibur dapat berbentuk:cerpen, teka-teki, cerbar, karikatur, dan sebagainya.

d.Fungsi mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi dalam surat kabar secara implisit terdapat pada tajuk rencana
dan artikel.

Daya guna pers ini dapat ditingkatkan sebagai media komunikasi antara sekolah
dengan masyarakat melalui lima bentuk kegiatan yakni:

a.Menyusun pers-release

b.Mengirimkan berita pendidikan

c.Menulis artikel pendidikan

d.Mengirimkan “pikiran pembaca” atas nama sekolah

e.Memasang pengumuman / iklan sekolah.

Dengan demikian berarti sekolah ikut pula memegang fungsi informasi, edukasi,
rekreasi dan persuasi bagi publik atau masyarakat umumnya.

4.Pameran sekolah

Pameran sekolah dimaksud untuk menunjukan hasil pekerjaan para siswa serta
masyarakat pada umumnya.

Persiapan yang perlu dilakukan dalam mengadakan pameran sekolah antara lain:
a.Pembuatan brosur-brosur.

b.Pembuatan poster-poster, gambar-gambar.

c.Pembuatan rencana tertulis secara seksama dan terperinci.

d.Pembelian barang/bahan-bahan yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan

e.Menyeleksi, mengatur, dan memelihara bahan-bahan pameran.

f.Mengadakan latihan-latihan yang cukup bagi murid-murid, petugas, dan penjaga


pameran.

5. Berusaha sendiri penerbitan majalah atau buletin sekolah dengan maksud ditunjukan
kepada publik diluar sekolah. Majalah / buletin ini dapat diisi berita-berita sekolah dan
artikel-artikel karangan warga sekolah yang bersangkutan.

Kegiatan Internal

Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam sasarannya tidak lain adalah warga
sekolah yang bersangkutan, yakni para guru, tenaga tata usaha dan seluruh siswa.

Pada prinsipnya kegiatan internal bertujuan untuk:

1.Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah, situasi dan


perkembangannya.

2.Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dan warga sekolah dalam


hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.

3.Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antara warga
sekolah sendiri

Kegiatan internal dapat dibedakan atas kegiatan langsung (tatap muka) dan tidak
langsung (melalui media tertentu). Kegiatan langsung ini dapat berupa antara lain:

1.Rapat dewan guru

2.Upacara sekolah

3.Karyawisata/rekreasi bersama, atau


4.Penjelasan lisan pada berbagai kesempatan yang ada misalnya pada pertemuan arisan,
syawalan, dan sebagainya.

Sedangkan mengenai kegiatan yang tidak langsung dapat disebutkan antara lain:

1.Penyampaian informasi melalui surat edaran

2.Penggunaan papan pengumuman di sekolah

3.Penyelenggaraan majalah dinding

4.Menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikan warganya

5. Pemasangan iklan/pemberitahuan khusus melalui mass media pada kesempatan-


kesempatan tertentu

6.Kegiatan tatap muka lain yang tidak bersifat rutin seperti pentas seni, acara tutup
tahun, dan sebagainya

Berdasar uraian-uraian tersebut maka kegiatan humas di sekolah baik yang bersifat
eksternal maupun internal, kedua-duanya meminta perhatian istimewa dari kepala sekolah.
Kegiatan humas demikian bisa berjalan baik apabila didukung oleh beberapa faktor yakni:

1.Adanya program dan perencanaan yang sistematis

2.Tersedia basis dokumentasi yang lengkap

3.Tersedia tenaga terampil, alat sarana dan dana yang memadai

4.Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan


kehumasan ini.

Tanpa didukung faktor-faktor tersebut pastilah berbagai jenis kegiatan humas


disekolah tidak mungkin dapat dilaksanakan seluruhnya.
III. KESIMPULAN
Humas pada dasarnya usaha-usaha kegiatan mencari keterangan-keterangan tentang
apa yang disukai oleh masyarakat (orang lain) dan juga keterangan-keterangan tentang apa
yang tidak disukai oleh masyarakat (orang lain) untuk dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya.

Humas di lingkungan organisasi kerja / instansi pemerintah termasuk juga di bidang


pendidikan diartikan sebagai “rangkaian kegiatan organisasi / instansi untuk menciptakan
hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi
tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja
secara sadar dan sukarela.

Yang menjadi tugas atau beban kerja Humas suatu organisasi / lembaga adalah:
1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide (gagasan) kepada masyarakat
atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya. Menyebarluaskan informasi dan
gagasan-gagasan itu agar diketahui maksud atau tujuannya serta kegiatan-kegiatannya
termasuk kemungkinan dipetik manfaatnya oleh pihak-pihak diluar organisasi.

2. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung


memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.

3. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan


informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat
tertentu. Dengan demikian pemimpin selalu siap dalam memberikan bahan-bahan
informasi yang terbaru.

4. Membantu pemimpin dalam mengembangkan rencana dan kegiatan-kegiatan


lanjutan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat (public service)
sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata
menumbuhkan harapan untuk penyempurnaan policy atau kegiatan yang telah
dilakukan oleh organisasi.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi., Prof., Dr., dan Lia Yuliana. M. Pd. 2004.


Manajemen Pendidikan Cetakan ke-5. Yogyakarta : Aditya
Media

Suryosubroto, B., Drs. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah


edisi : 1. Jakarta : Rineka Citra
http:// id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_humas.html yang diakses
pada tanggal 30 April 2010

http:// pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/.../99006-3-
311864661618.doc yang diakses pada tanggal 30 April 2010

http:// wapedia.mobi/id/Manajemen_humas.html yang diakses


pada tanggal 30 April 2010

You might also like