You are on page 1of 4

DAMPAK PENGGUNAAN ATAP ASBES PADA BANGUNAN

ATAP

Atap adalah unsur bangunan yang terletak di bagian paling atas suatu bangunan yang
berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya.
Fungsi utama atap sebagai penahan/pelindung dari panas matahari, air hujan, hembusan
angin.

Menurut kemiringannya :
datar (<10°),
landai (10° sampai 300°),
miring (>300°).

Bahan atap:
1. Bahan alam/organik
(daun yang dianyam, ranting, kayu, dan batu alam)
2. Bahan buatan
(genteng tanah liat, genteng keramik, dan beton)
3. Bahan buatan dari pabrik
(seng, asbes, plastik, tegola, baja/steel, aluminium dan lain-lain)

Syarat-syarat konstruksi atap:


1. Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap beban-beban
yang bekerja padanya
2. Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan serta kenyamanan
bagi penghuninya
3. Bahan penutup atap haru sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan tahan terhadap
pengaruh cuaca
4. Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar
5. Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya.
Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka kemiringannya dapat dibuat lebih landai,
seperti bahan dari seng, kaca, asbes dan lain-lainnya.
ASBES

Asbes merupakan mineral yang berbentuk serat-serat yang mudah terpisah. Ukuran
sebuah serat asbes sangat kecil dan halus. Karena itulah mudah beterbangan di udara.
Apabila terhirup, asbes akan segera masuk ke dalam rongga pernapasan, kemudian
menimbulkan berbagai kerusakan.

Karena bahayanya, di banyak negara, antara lain Perancis, Jepang, dan Australia, asbes
dinyatakan sebagai bahan terlarang. Sedangkan di Indonesia, asbes malah digunakan
untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai bahan material rumah tinggal seperti plafon,
atap, dll.

Setidaknya ada tiga penyakit yang disebabkan oleh debu asbes. Pertama adalah
mesothelioma, yaitu kanker ganas yang mengenai selubung paru-paru, selubung perut,
atau selubung jantung. Kedua adalah kanker paru-paru, dan yang terakhir penyakit
asbestosis. Penyakit-penyakit ini seringkali fatal dan berujung pada kematian.
Bahan yang terbuat dari asbes untuk bangunan sering kita jumpai yaitu asbes gelombang
(digunakan untuk atap), asbes plat (digunakan untuk plafon atau partisi).

Karena sifatnya yang tahan panas, kedap suara dan kedap air, asbes sering digunakan
pada isolating pipa pemanas, dan juga digunkan untuk panel akustik.

Debu asbes juga dapat menyebabkan iritasi pada jaringan dan selubung paru-paru. Akibat
iritasi, akan terbentuk jaringan parut yang kaku. Jaringan ini perlahan-lahan akan meluas
dan menebal sehingga paru-paru tidak bisa lagi mengembang dan mengempis seperti
layaknya paru-paru normal. Keadaan ini akan menimbulkan berbagai macam gejala
seperti sulit bernapas, napas pendek, batuk, dan nyeri dada. Selain itu, aliran darah paru-
paru juga akan terhambat, memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Lama kelamaan,
jantung akan membesar. Timbulnya jaringan parut di paru-paru akibat debu asbes disebut
asbestosis.

Penyebab
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam
paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan
mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya
pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.

Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi


dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari
partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asbes diantaranya:

• Plak pleura
• Mesotelioma maligna
• Efusi pleura.

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-
serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.Asbestos terdiri
dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat
asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga
dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Mesothelioma adalah Debu asbes yang telah masuk ke paru-paru, akan bergerak hingga
sampai pada selubung paru-paru. Di sini, debu asbes akan merusak DNA dari sel
selubung paru (mesothelium), akibatnya kontrol pertumbuhan sel terganggu. Sel yang
telah menjadi abnormal akan membelah tak terkendali, kemudian berekspansi dan
merusak jaringan di sekitarnya.

Kanker Paru-Paru adalah Mekanisme timbulnya kanker paru-paru akibat debu asbes
hampir sama dengan kanker mesothelioma. Bedanya, yang terkena adalah dinding
saluran napas (bronchiolus). Awalnya kerusakan hanya terbatas pada paru-paru,
kemudian pada stadium lanjut dapat bermetastasis ke organ tubuh lainnya.

CARA PENGURANGI EFEK NEGATIF DARI ASBES.

1. Jika atapmenggunkan asbes, gunakanlah plafon untuk mecegah debu dan serat asbes
jatuh kedalam rumah.
2. Ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda rusak.
3. Saat mengerjakan asbes, gunakan alat penutup hidung.
4. Buatlah ventilasi yang baik, ventilasi yang baik akan mengurangi efek gas radon yang
terkandung didalam asbes.
5. Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahnya asbes terhirup oleh kita, asbes yang
rusak walaupun dicat tetapakan menimbulkan dampak yang sama.
6. Menyemprotkan air ke lembaran asbes untuk mencegah tanah, debu atau serat
beterbangan di udara.
7. Menutup asbes dengan lembaran plastik atau terpal untuk menghindari paparan cuaca.
8. Mencegah anak untuk bermain di atap rumah yang terbuat dari asbes.
9. Mengganti lembaran asbes yang sudah rusak atau berlubang.
10.Sebisa mungkin memberikan ruang batas antara asbes denga ruangan dalam rumah.

You might also like