You are on page 1of 5

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA
PT. MAHKOTA PERMATA CEMERLANG
DENGAN
PT. BANK GENTA BUANA,Tbk
TENTANG KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH
Nomor :

Perjanjian kerjasama ini, untuk selanjutnya di sebut Perjanjian, di buat hari ini, ,tanggal,
di BALIKPAPAN, oleh dan antara :

1. Perseroan Terbatas PT. MAHKOTA PERMATA CEMERLANG berkedudukan


di BALIKPAPAN Jalan ____________________________________ yang diwakili
oleh tuan Santoso Arief Gunawan Sastradipura, dalam kedudukannya sebagai
Direktur Utama perseroan, yang dalam melakukan perbuatan hukum ini mendapat
persetujuan dari tuan Sutrisno dalam kedudukannya selaku Komisaris
perseroan, demikian berwenang dan sah bertindak untuk dan atas nama perseroan,
untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Perseroan Terbatas PT. BANK GENTA BUANA Tbk, berkedudukan di Jakarta,


dalam hal ini melalui kantor cabangnya di BALIKPAPAN, Jalan
____________________________________ no.
______________________________, yang diwakili oleh
_________________________________ dalam kedudukannya sebagai karyawan
pimpinan demikian berdasarkan kuasa Direksi berwenang dan sah bertindak untuk
dan atas nama perseroan,
untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai
“PARA PIHAK”

Sebelum Para Pihak menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut :


 PIHAK PERTAMA adalah Perusahaan Real Estate yaitu bergerak dalam bidang
penyediaan tanah berikut bangunan rumah atau tanah berikut bangunan rumah yang
merangkap sebagai toko (untuk selanjutnya cukup disebut tanah berikut bangunan)
yang berlokasi di wilayah perumahan yang dibangun PIHAK PERTAMA yaitu di
perumahan _____________________________
 PIHAK KEDUA adalah perseroan yang bergerak di bidang perbankan yang antara
lain kegiatan usahanya adalah menyalurkan kredit.
 PEMBELI atau DEBITUR adalah pihak yang mendapatkan fasilitas kredit berupa
Fasilitas Kredit Kepemilikan Rumah/Ruko ( selanjutnya cukup disebut KPR) dari
PIHAK KEDUA untuk selanjutnya dipergunakan untuk membeli tanah berikut
bangunan dari PIHAK PERTAMA.

Bahwa PIHAK KEDUA bermaksud mengadakan kerjasama dengan PIHAK PERTAMA yaitu
dalam hal pemberian fasililtas kredit oleh PIHAK KEDUA kepada PEMBELI atau DEBITUR
yang dibangun dan/atau dijual oleh PIHAK PERTAMA.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka para pihak setuju dan sepakat untuk mengadakan
perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1

PIHAK KEDUA bersedia memberikan fasilitas kredit kepada PEMBELI yang akan dituangkan
dalam perjanjian kredit yang ditandatangani secara terpisah dari PERJANJIAN ini.
Fasilitas KPR tersebut berlaku ketentuan sebagai berikut:
1. Jangka waktu angsuran maksimal adalah __________________
( ____________________________) tahun untuk pembelian tanah berikut bangunan
(rumah tinggal).
2. Jangka waktu angsuran maksimal adalah _______________________
( _____________________________) tahun untuk pembelian tanah berikut bangunan
rumah merangkap toko (ruko).

3. Besarnya pembiayaan oleh PIHAK KEDUA adalah sebesar ___________%


( __________________________________ prosen) dari harga jual ditambah dengan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk untuk pembelian tanah berikut bangunan (rumah
tinggal) atau sesuai ketentuan yang berlaku pada PIHAK KEDUA.
4. Besarnya pembiayaan oleh PIHAK KEDUA adalah sebesar ________________%
( ___________________________________ prosen) dari harga jual ditambah dengan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk untuk pembelian tanah berikut bangunan rumah
merangkap toko (ruko) atau sesuai ketentuan yang berlaku pada PIHAK KEDUA.
5. Bilamana PEMBELI atau DEBITUR telah membayar uang muka lebih besar atau
sama dengan 40% maka realisasi KPR menunggu apabila pembangunan rumah
sudah selesai/rumah dalam keadaan siap huni menurut penilaian PIHAK KEDUA.

6. Pembiayaan oleh PIHAK KEDUA terbatas untuk tanah yang minimal telah
bersertipikat induk.
7. Atas fasilitas ini dijamin dengan tanah berikut dengan segala bangunan yang berdiri di
atasnya dan wajib diatasnamakan PEMBELI atau DEBITUR atau suami atau isteri atau
anak kandung atau saudara kandung.
8. PEMBELI atau DEBITUR wajib mengasuransikan obyek jaminan maupun diri PEMBELI
atau DEBITUR pada perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA dan sesuai
syarat-syarat yang ditentukan oleh PIHAK KEDUA.
9. PIHAK KEDUA mempunyai hak untuk melakukan evaluasi atas jumlah plafond fasilitas
kredit maupun persyaratan kredit yang disediakan bagI PEMBELI atau DEBITUR dalam
perjanjian ini.
10. Bilamana PIHAK KEDUA menilai bahwa pelanggaran PIHAK PERTAMA melebihi 5%
(lima prosen) dari total dokumen yang menyimpang yang wajib diserahkan, maka
untuk sementara kerjasama ini dihentikan sampai ketentuan tersebut dapat
dipenuhi PIHAK PERTAMA.

PASAL 2
PROSEDUR PELAKSANAAN DAN PERSYARATAN
PEMBERIAN FASILITAS KREDIT

1. PEMBELI atau DEBITUR mengajukan permohonan untuk mendapatkan fasilitas kredit


kepada PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA berhak untuk mengambil keputusan memberikan atau menolak kredit
kepada PEMBELI atau DEBITUR.
3. Berdasarkan hasil evaluasi, PIHAK KEDUA akan mencairkan fasilitas kredit kepada
PEMBELI atau DEBITUR dengan menandatangani perjanjian kredit dan/atau perjanjian
pengikatan jaminan lainnya maupun surat-surat atau dokumen lain yang merupakan satu
kesatuan dengan perjanjian kredit.
4. Penandatanganan perjanjian kredit tersebut di atas dilakukan antara PIHAK
KEDUA dan PEMBELI atau DEBITUR bersamaan dengan penandatanganan Akta
Jual Beli antara PEMBELI atau DEBITUR dengan PIHAK PERTAMA selanjutnya
PEMBELI berkewajiban menandatangani Surat Kuasa Membebankan Hak
Tanggungan (SKMHT) atau Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) untuk
kepentingan PIHAK KEDUA melalui Notaris Sri Wahyu Jatmikowati, S.H atau notaris
yang ditunjuk BANK.
5. Selanjutnya atas fasilitas kredit yang diberikan kepada PEMBELI atau DEBITUR akan
ditransfer/dipindahbukukan ke rekening PIHAK PERTAMA.

PASAL 3
PROSEDUR PENCAIRAN FASILITAS KREDIT

 Untuk pembelian rumah atau ruko siap huni, pencairan dana ditransfer ke rekening PIHAK
PERTAMA dengan syarat sertipikat telah menjadi atas nama PEMBELI atau DEBITUR
dan diserahkan kepada PIHAK KEDUA serta bangunan telah dalam kondisi siap huni
menurut penilaian BANK.
Bilamana sertipikat belum menjadi atas nama PEMBELI atau DEBITUR dan sertipikat
belum diterima PIHAK KEDUA maka atas dana dari PEMBELI atau DEBITUR tersebut
disimpan dalam bentuk Deposito Berjangka atas nama PIHAK PERTAMA dalam
jumlah sebesar 10% (sepuluh prosen) dari plafond fasilitas kredit dan selanjutnya
dilakukan pemblokiran rekening untuk menjamin selesainya pemecahan sertipikat
menjadi atas nama PEMBELI atau DEBITUR serta telah dilakukannya penandatanganan
Akta Jual Beli maupun APHT.
 Untuk harga rumah/ruko di atas atau sama dengan Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah) yang sedang dalam proses pembangunan maka keseluruhan dana
PEMBELI atau DEBITUR tersebut disimpan dalam rekening atas nama PIHAK
PERTAMA dan diblokir dan PIHAK PERTAMA menyetujui atas dana yang disetor oleh
Pembeli atau Debitur melalui PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA untuk ditahan
dalam bentuk blokir atas rekening___________________/deposito
nomor__________________________, nomor_________________________________,
nomor_________________________________ atas nama PIHAK PERTAMA yang ada
pada PIHAK KEDUA untuk menjamin pemenuhan kewajiban PIHAK PERTAMA dengan
ketentuan:.

 Sebesar 70% (tujuh puluh prosen) dari pokok hutang akan dicairkan oleh
PIHAK KEDUAbilamana telah dilakukan penandatanganan Akta Jual Beli, Akta
Pengakuan Hutang atau Akta Perjanjian Kredit, Surat Kuasa Membebankan Hak
Tanggungan (SKMHT) atau Akta Pemberian Hak Tanggungan antara pembeli
tanah dan/atau bangunan dengan PIHAK KEDUA,
 Sebesar 20% (dua puluh prosen) dari pokok hutang akan dicairkan oleh
PIHAK KEDUA bilamana kondisi bangunan telah dalam kondisi atap terpasang
 Sebesar 10% (sepuluh prosen) dari pokok hutang akan dicairkan oleh
PIHAK KEDUA bilamana bangunan telah siap huni, Sertipikat atas nama
Pembeli atau Debitur danBlue print, Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) asli telah
diserahkan kepada PIHAK KEDUA serta telah dilakukan penandatanganan Akta
Pemberian Hak Tanggungan.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

4.1. Setiap realisasi KPR maka PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menyerahkan kepada
PIHAK KEDUA:

1. Surat pernyataan pengurusan pemisahan dan balik nama atas tanah dan bangunan atas
nama PEMBELI atau DEBITUR yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.
2. Kesemuanya harus diserahkan kepada PIHAK KEDUA pada saat ditandatanganinya
perjanjian kredit atau pengakuan hutang antara PIHAK KEDUA dengan PEMBELI atau
DEBITUR.
3. Berita Acara Serah Terima Rumah dan/atau ruko yang ditandatangani PEMBELI atau
DEBITUR dan/atau surat pemberitahuan atas serah terima rumah/ruko kesemuanya
hanya dilakukan bilamana rumah dan/atau ruko dalam keadaan siap huni.

4.2. PIHAK PERTAMA dengan ini menjamin sepenuhnya dan menyatakan kepada PIHAK
KEDUA:

1. untuk menyerahkan kepada PIHAK KEDUA atas Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit
atau pengakuan hutang.
2. Untuk mengurus pemisahan dan menyelesaikan balik nama atas tanah dan
bangunan selambat-lambatnya 18 (delapan belas) bulan sejak ditandatanganinya
Akta Jual Beli dan Akta Pengakuan Hutang atau perjanjian kredit diantara PEMBELI
dan PIHAK KEDUA serta menyerahkan sertipikat atas nama PEMBELI atau
DEBITUR tersebut kepada PIHAK KEDUA.
3. Untuk menyelesaikan pembangunan rumah atau ruko maksimal 18 (delapan belas)
bulan setelah realisasi KPR.
4. Tanah berikut bangunan rumah atau tanah berikut bangunan ruko yang dijual kepada
PEMBELI atau DEBITUR adalah benar hak penuh PIHAK PERTAMA sendiri tidak ada
pihak lain yang turut memiliki atau mempunyai hak apapun juga, belum pernah dijual,
dipindahtangankan, disewakan/dioperkan haknya atau dijaminkan haknya dengan cara
bagaimana pun juga kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis PIHAK KEDUA, tidak
tersangkut dalam suatu perkara /sengketa dan juga tidak dikenai sitaan.
5. Bahwa selama sertipikat induk atas nama PIHAK PERTAMA belum dilakukan pemisahan
dan sertipikat hasil pemisahan belum terbit atas nama PEMBELI atau DEBITUR sehingga
masa berlaku SKMHT tersebut di atas akan menjadi lewat waktu atau gugur, PIHAK
PERTAMA dengan ini tidak dapat ditarik kembali dan tanpa syarat, menyatakan bersedia
untuk menghadirkan kembali PEMBELI atau DEBITUR untuk menandatangani SKMHT di
hadapan Notaris/PPAT yang dilakukan paling lambat pada tanggal jatuh tempo SKMHT
dan menanggung segala biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dilaksanakannya
penandatanganan SKMHT tersebut.
6. Bahwa untuk lebih menjamin pemenuhan kewajiban PIHAK PERTAMA dalam perjanjian
ini maka PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan persetujuan dan kuasa kepada
PIHAK KEDUA dalam perjanjian ini untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA untuk
mendebet terlebih dahulu segala rekening milik PIHAK PERTAMA dalam bentuk
apapun serta dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang lain yang ada pada PIHAK
KEDUA.
7. Tanpa mengurangi maksud dan ketentuan lain dalam PERJANJIAN ini, selama Ijin
Mendirikan Bangunan (IMB), sertipikat atas nama PEMBELI atau DEBITUR belum
diserahkan kepada PIHAK KEDUA, belum dilakukan penandatanganan APHT untuk
kepentingan PIHAK KEDUA, bangunan belum dalam keadaan siap huni menurut
penilaian PIHAK KEDUA, terdapat keadaan apabila PEMBELI atau DEBITUR :
• menunggak kewajiban angsuran pinjaman sebanyak ________________
( _____________) kali berturut-turut atau selama ____________________
( ___________________) hari atau lalai memenuhi kewajiban PEMBELI atau
DEBITUR berdasarkan Perjanjian Kredit maka PIHAK PERTAMA wajib
melunasi/membayar tunggakan tersebut berikut denda keterlambatan dalam waktu
__________________(_______________________________________) hari setelah
PIHAK PERTAMA menerima surat pemberitahuan dari PIHAK KEDUA
• bilamana setelah PIHAK PERTAMA melunasi tersebut, ternyata PEMBELI atau
DEBITUR dapat melanjutkan pembayaran atau pelunasan angsuran pada bulan
berikutnya, maka PIHAK KEDUA dalam waktu selambat-lambatnya
______________(____________________) hari sejak pelunasan oleh PEMBELI atau
DEBITUR tersebut , wajib menyetorkan ke rekening PIHAK PERTAMA jumlah yang
telah dilunasi oleh PIHAK PERTAMA tersebut namun bilamana dalam bulan
berikutnya PEMBELI atau DEBITUR tetap tidak dapat melunasi kewajibannya maka
PIHAK PERTAMA wajib melunasi seluruh hutang PEMBELI atau DEBITUR kepada
PIHAK KEDUA berikut bunga, denda, dan biaya-biaya lain yang terhutang
berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Kredit.

PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

5.1. PIHAK KEDUA berhak untuk sewaktu-waktu sebelum perjanjian kredit dan akta jual beli
ditandatangani untuk merubah plafond fasilitas kredit sebagaimana ditentukan dalam
pasal 2 perjanjian ini.
5.2. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melakukan evaluasi atas diri PEMBELI atau
DEBITUR.
5.3. PIHAK KEDUA berkewajiban pula untuk melakukan evaluasi terhadap jaminan yang
diserahkan dengan baik dan layak serta harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang
ditentukan PIHAK KEDUA.

Pasal 6
MASA BERLAKU PERJANJIAN

6.1 Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani oleh para pihak sampai dengan saat
lunasnya seluruh kredit yang diberikan oleh PIHAK KEDUA/BANK kepada para
PEMINJAM. Namun PIHAK KEDUA/BANK berhak untuk mengakhiri perjanjian ini
sewaktu-waktu secara sepihak, apabila menurut ketentuan dan pertimbangan PIHAK
KEDUA/BANK kerja sama ini tidak dapat dilanjutkan lagi dengan pemberitahuan
secara tertulis kepada pihak lainnya, dengan memberitahukan alasan pengakhiran.

6.2 Dalam hal perjanjian ini berakhir, maka berakhirnya perjanjian ini tidak mempengaruhi
segala hak dan kewajiban masing-masing pihak yang masih harus diselesaikan
sebagai akibat dari telah ditandatanganinya perjanjian kredit antara PIHAK
KEDUA/BANK dan PEMINJAM sebelum berakhirnya perjanjian ini.

Pasal 7
KORESPONDENSI

7.1 Setiap pemberitahuan laporan atau surat-menyurat dari dan untuk masing-masing
pihak harus ditujukan secara tertulis kepada alamat dibawah ini atau alamat yang
akan ditentukan kemudian oleh masing-masing pihak :

PT.BANK GENTA BUANA Tbk PT.


Jalan Kertajaya 133-133A Jalan :
Kodepos 60282 Kodepos :
Telepon : 5012931 Telepon :
5012932 Fax :
Fax : 5039447

7.2 Perubahan alamat korespondensi tersebut diatas harus diberitahukan oleh masing-
masing pihak kepada lainnyha selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender
sebelumnya.
Pasal 8
DOMISILI HUKUM

Mengenai Perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak memilih tempat kedudukan hukum
yang tetap dan seumumnya dikantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri BALIKPAPAN di
BALIKPAPAN.

Demikian Perjanjian ini dibuat serta ditandatangani oleh Para Pihak pada hari dan tanggal
tersebut pada awal Perjanjian ini.

BALIKPAPAN, tanggal __________________

PIHAK PERTAMA PIHAK


KEDUA/BANK
PT. MAHKOTA PERMATA CEMERLANG PT. BANK GENTA
BUANA TBK

Meterai Rp. 6.000,- + stempel perseroan

tuan Santoso Arief Gunawan Sastradipura


Direktur Utama

tuan Sutrisno
Komisaris

You might also like