You are on page 1of 25

BAHAN PENGARAHAN BUPATI DAIRI

Pada
Rapat Kerja Dengan Pejabat Struktural SKPD/BUMD
Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Dairi Dalam
Rangka Pelaksanaan Program dan Kegiatan TA 2011

Senin, 10 Januari 2011


EVALUASI
 Kepercayaan yg diberikan masyarakat Kabupaten Dairi kepada Bupati/Wakil Bupati Dairi
periode 2009-2014 melalui Pilkada Langsung, telah berjalan ± 20 bulan. Pemerintah
Kabupaten Dairi telah bertekad utk melakukan perubahan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Dairi guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Dairi.
 Perubahan dimaksud diharapkan sudah menunjukkan hasil nyata dalam pelaksanaan 2
tahun anggaran yakni TA 2010 dan 2011 dengan penguatan pada 3 sektor prioritas
pembangunan, yakni : pertanian, kesehatan, dan pendidikan, dengan tidak mengabaikan
sektor-sektor lain yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam upaya pencapaian
visi dan misi Pemerintah Kabupaten Dairi, yakni : “Masyarakat Kabupaten Dairi yang maju
dan sejahtera melalui pengembangan agribisnis yang berdaya saing”.
Dari pernyataan visi tersebut jelas bahwa upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Dairi
yang maju dan sejahtera akan dicapai dengan pendekatan dan strategi pengembangan
agribisnis. Dalam pengembangan sistem agribisnis maka akan terkait beberapa sektor
pembangunan yang merupakan bagian dari subsistem agribisnis itu sendiri. Secara
instansional, maka Dinas Pertanian, Kantor Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi serta didukung oleh SKPD pendukung lainnya, dengan
difasilitasi oleh Bappeda menyusun konsep dan perencanaan pengembangan agribisnis di
Kabupaten Dairi yang dituangkan dalam program dan kegiatan yang saling terkait dan
mendukung satu sama lain secara bertahap dan berkesinambungan.
 Pada kenyataannya, dalam pelaksanaan program dan kegiatan TA sebelumnya, masing-
masing sektor masih bergerak secara parsial, belum dalam satu kesatuan yang saling
terkait dan mendukung sehingga tidak tercapai kesatuan arah pencapaian tujuan dan
sasaran secara bersama.
 Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Dairi dilandaskan pada
jiwa dan semangat dari motto pembangunan Kabupaten Dairi, yakni : “Bekerja Untuk
Rakyat”. Pada kenyataannya jiwa dan semangat “pelayanan” ini masih belum diresapi
dan diterapkan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya masing-masing. Penerapan jiwa
dan semangat “Bekerja Untuk Rakyat” terlihat dalam keseriusan perencanaan dan
pelaksanaan program dan kegiatan SKPD yang berorientasi kepada hasil yang sebesar-
besarnya kepentingan masyarakat, serta adanya peningkatan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat.
 Sejak pertengahan TA 2009 dan dilanjutkan dengan program dan kegiatan pada TA 2010,
Pemerintah Kabupaten Dairi telah berupaya keras untuk membuktikan kepada
masyarakat tentang komitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat, dan dalam beberapa hal telah dapat menunjukkan perubahan ke arah yg
lebih baik, namun disisi lain masih banyak hal yang belum menunjukkan hasil dan
perubahan yang memuaskan sebagaimana yg diharapkan.
 Secara umum, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD cenderung masih
berorientasi “proyek”, yakni hanya sebatas output langsung dari kegiatan tersebut dan belum
berorientasi kepada pencapaian hasil (outcome) yang diinginkan atas pelaksanaan program
tersebut. Beberapa hal atau kegiatan yang seharusnya merupakan pelaksanaan tugas rutin
dari aparatur dan tidak membutuhkan dukungan anggaran khusus, sering terabaikan dan
tidak menciptakan kreatifitas dan inovasi untuk meningkatkan kinerja aparatur.
 Perencanaan dan pelaksanaan suatu program dan kegiatan belum didukung data yang
akurat serta indikator pencapaian hasil yang diinginkan sesuai tahapan-tahapan pencapaian
Visi dan Misi Kabupaten Dairi serta upaya pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Ketidaktersediaan data dan indikator yang jelas ini akan berakibat pada tidak dapatnya
dilakukan evaluasi dan penilaian.
Seharusnya tahapan, sasaran dan indikator pencapaian sasaran telah dirumuskan dan
termuat dalam dokumen perencanaan pembangunan yang disusun, baik di dalam RPJMD,
RKPD, maupun RENSTRA dan RENJA SKPD. Demikian juga halnya dalam ketaatan
terhadap prosedur dan waktu penyusunan dokumen-dokumen perencanaan dan
penganggaran perlu menjadi perhatian serius.
 Dokumentasi dan publikasi program dan kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten
Dairi belum terlaksana dengan baik sehingga masyarakat dan pihak-pihak lainnya tidak
mengetahui persis mengenai apa yang telah dan akan dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Dairi.
 PERTANIAN :
 Sebagaimana disampaikan di awal, bahwa agribisnis merupakan upaya dan strategi
pembangunan yang diterapkan untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Dairi yang
maju dan sejahtera. Sektor pertanian merupakan inti dari subsistem dasar (produksi
usahatani) dari pengembangan sistem agribisnis di Kabupaten Dairi, namun hingga
saat ini, subsistem budidaya masih menghadapi banyak tantangan dan permasalahan,
antara lain :
• belum ada penetapan komoditas strategis yang dikembangkan dan dibudidayakan
secara terpadu sesuai dengan zona yang ditetapkan (pemetaan kawasan
budidaya komoditas strategis)
• Belum terciptanya suatu kondisi link dan match (keterkaitan yg saling mendukung)
antara pertanian dgn sektor lain (subsistem lainnya), seperti : sektor pendidikan
dan kesiapan tenaga kerja (SDM) di bidang pertanian, sektor industri dan
perdagangan (pengolahan hasil pertanian dan pemasaran).
 Keberadaan dan aktifitas PPL Pertanian masih sering dikeluhkan oleh masyarakat, di
samping kualitas dan kuantitas PPL yang belum sebagaimana diharapkan oleh
masyarakat.
 Masalah ketersediaan saprotan (sarana produksi pertanian) seperti : ketersediaan bibit
unggul, pupuk dan obat-obatan, serta mesin (teknologi) pertanian, masih menjadi
keluhan bagi masyarakat. Pengendalian pendistribusian pupuk bersubsidi dan
kesesuaian kebutuhan pupuk dengan data riil kelompok tani serta kesesuaian dengan
masa tanam, perlu menjadi perhatian untuk mendapat penanganan lebih serius.
 Kelembagaan petani seperti dalam wadah Kelompok Tani maupun koperasi, masih
sebatas formalitas administrasi, belum mampu tumbuh dan berkembang secara
mandiri. Pembinaan terhadap kelembagaan petani oleh pemerintah daerah juga
masih dirasakan minim.
 Salah satu hal yang juga dibutuhkan petani adalah informasi pasar. Peranan
pemerintah daerah dalam hal penyebarluasan informasi pasar kepada petani
dirasakan masih sangat kurang, sementara kita memiliki aparat, sarana dan
prasarana yang dapat menjangkau ke sebahagian besar wilayah Kabupaten Dairi.
 KESEHATAN:
 Hal yang masih sering dikeluhkan masyarakat adalah pelayanan yang diberikan di
pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat, seperti : Rumah Sakit, Puskesmas,
PUSTU, dan Poskesdes. Di samping kualitas pelayanan yang diberikan, keberadaan
dan kesiagaan petugas kesehatan perlu mendapat perhatian serius.
 Kita sudah mencoba meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui
pelayanan lapangan dalam Kunjungan Kerja Lapangan. Dari kunjungan kerja
tersebut terlihat bahwa kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan
KB, berupa pemeriksaan dan pengobatan serta pelayanan kontasepsi KB masih
sangat tinggi. Bahkan pada beberapa desa ditemukan kasus gizi buruk/kurang dan
penderita TB paru.
Hal ini mengindikasikan akses masyarakat khususnya di desa-desa terhadap
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh petugas-petugas kesehatan di
tingkat bahwa masih belum optimal. Cenderung bersifat pasif atau tidak proaktif
melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Apa yang telah dimulai dan
dihasilkan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan pada saat kunjungan
kerja tidak/belum ditindaklanjuti secara optimal sehingga kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan dan pencapaian target indikator SPM Kesehatan yang
seharusnya semakin meningkat dan berkembang tapi cenderung stagnan (jalan di
tempat) jika dibandingkan dengan hasil yang dicapai pada saat pelaksanaan
kunjungan kerja.
 Dinas Kesehatan sebagai SKPD yang membuat perencanaan teknis pencapaian
sasaran pembangunan di bidang kesehatan seharusnya berupaya melakukan
terobosan-terobosan melalui perumusan program dan kegiatan serta penganggaran
yang mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan dengan mengoptimalkan
fungsi dan peranan perangkat/petugas kesehatan yang ada di tingkat bawah mulai
dari kecamatan sampai ke tingkat desa/kelurahan.
 Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan konsep pemberdayaan
dan kemandirian masyarakat melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan belum secara menyeluruh dapat diwujudkan. Hal ini
terlihat dari masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam aktifitas POSYANDU,
Desa Siaga, Gerakan Sayang Ibu, Gerakan Sayang Dahak, Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) ataupun program/gerakan lainnya di bidang pembangunan
kesehatan.
Hal ini perlu mendapat perhatian serius mengingat keterbatasan pemerintah daerah
baik dalam segi kemampuan keuangan daerah maupun SDM di bidang kesehatan,
sehingga kemandirian dan kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan agar mampu
secara mandiri meningkatkan kualitas kesehatannya.
 Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah ketersediaan data dasar bidang
kesehatan yang menunjukkan indikator pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) di bidang kesehatan maupun target dari sasaran MDGs. Data ini harus
dikelola dengan baik menjadi data yang valid dan akurat sehingga kita dapat
mengetahui sudah sejauh mana upaya yang dilaksanakan dan hasil yang dicapai
dalam rangka pembangunan kesehatan.
 PENDIDIKAN :
 Beberapa indikator pembangunan bidang pendidikan telah menunjukkan hasil yang
baik. Seperti : pencapaian Angka Partisipasi Sekolah (APM/APK), maupun Angka
Kelulusan pada setiap tingkatan satuan pendidikan. Namun demikian, hal tersebut
belum menunjukkan kualitas/mutu dari proses belajar mengajar yang
diselenggarakan. Dari beberapa temuan di lapangan, masih ditemukan
siswa/peserta didik yang tidak mampu memenuhi kualifikasi/kompetensi yang
diharapkan pada tingkat pendidikan tertentu, seperti : adanya siswa kelas 3 SD yang
belum bisa baca tulis ataupun tidak bisa berhitung.
 Peranan tenaga pengajar (Guru) sangat penting dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Untuk itu diharapkan kepada para guru di berbagai tingkatan satuan
pendidikan agar memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap kualitas
anak didiknya. Setiap guru harus berupaya terlebih dahulu meningkatkan kualitas
dirinya sehingga diharapkan kualitas proses belajar dan mengajar atau transfer
pengetahuan kepada anak didik dapat lebih ditingkatkan.
 Dinas Pendidikan seharusnya senantiasa melakukan monitoring, evaluasi dan
penilaian terhadap kualitas tenaga pengajar dan anak didik serta merumuskan
program, kegiatan, dan penganggaran yang benar-benar dapat secara sistematis,
terencana, dan terukur mendukung upaya peningkatan kualitas/mutu pendidikan.
 SEKTOR PENDUKUNG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS :
 Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi.
Sektor industri dan perdagangan belum memberikan daya dukung yang berarti
dalam pengembangan agribisnis. Kondisi yang diharapkan pengembangan
agroindustri baik di hulu maupun di hilir dapat mendukung peningkatan produksi
pertanian serta memberikan nilai tambah (value added) melalui industri pengolahan
hasil pertanian. Demikian halnya dengan kelembagaan petani dalam wadah koperasi
belum dapat secara mandiri memberikan fasilitasi pemecahan masalah yang
dihadapi para petani.

 Prasarana Wilayah.
Pada beberapa wilayah yang merupakan kantong-kantong produksi masih banyak
terdapat kesulitan dalam hal kondisi prasarana perhubungan (transportasi) yang
berakibat kepada ketidaklancaran arus transportasi dan peningkatan cost
(pembiayaan) produksi pertanian.
 PELAYANAN ADMINISTRASI KEPADA MASYARAKAT :
 Pelayanan dokumen kependudukan masih sering dikeluhkan masyarakat, antara lain :
waktu penyelesaian dokumen kependudukan (KTP, Akta Kependudukan).
 Petugas pelayanan administrasi kependudukan di kecamatan belum didukung secara
optimal dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.
 Pada beberapa SKPD yang memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat
belum ada Standar Operasional Prosedur pelayanan dan Kotak Saran/Pengaduan
sebagai salah satu kriteria peningkatan penyelenggaraan pelayanan prima

 PERAN DAN FUNGSI KECAMATAN/KELURAHAN :


 Penegasan pelimpahan kewenangan kepada Camat, sehingga pengendalian
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, sasaran yg ingin dicapai, program
dan kegiatan yg dilaksanakan kecamatan menjadi tidak efektif.
 Secara umum, kecamatan/kelurahan bersifat menunggu perintah dan terpaku pada
aktifitas perkantoran belum memunculkan kreatifitas dan terobosan dalam upaya
memacu pembangunan daerah.
KEKUATAN & PELUANG
 Bupati/Wakil Bupati Dairi tetap berkomitmen untuk memacu perubahan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan ke arah yang lebih baik dalam rangka meningkatkan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
 Dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh sebahagian besar masyarakat Kabupaten
Dairi kepada Bupati/Wakil Bupati Dairi terpilih merupakan suatu kekuatan untuk
menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan. Untuk itu, perlu dipertahankan dan ditingkatkan sehingga dukungan dan
kepercayaan secara politis tadi dapat diwujudkan menjadi dukungan nyata masyarakat
dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten serta kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah dapat lebih ditingkatkan.
 Jiwa dan semangat dari motto pembangunan Kabupaten Dairi “Bekerja Untuk Rakyat”
apabila benar-benar dihayati dan diterapkan oleh aparatur dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya akan memberikan motivasi, bahkan peningkatan disiplin dan etos kerja sehingga
mendorong kreatifitas, inovasi, dan kinerja ke arah yang lebih baik.
 Kondisi politik dan stabilitas keamanan yang relatif stabil di Kabupaten Dairi menjadi salah
faktor pendukung dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan aktifitas kehidupan
masyarakat. Hubungan harmonis antara pemerintah daerah dengan unsur legislatif,
yudikatif, partai politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi adat dan keagamaan perlu
dijaga dan ditingkatkan.
 Keberadaan perangkat daerah sampai ke tingkat bawah (Kecamatan/Kelurahan/Desa)
dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalisasi pencapaian sasaran. Apabila didukung oleh
jiwa dan semangat aparatur yang belandaskan motto pembangunan “Bekerja Untuk
Rakyat” maka hasil yang akan dicapai dapat lebih optimal. Untuk mengaplikasikan motto
pembangunan ini sampai ke tingkat paling bawah perlu disusun suatu konsep
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mencerminkan jiwa dan
semangat “pelayanan” dalam setiap program, kegiatan dan pelaksanaan tugas dan fungsi
aparatur.
 Adanya peluang dukungan dana dari Pemerintah Pusat. Untuk itu dituntut kemampuan
dan keseriusan SKPD dan pejabat-pejabatnya untuk “meraih” dukungan dana dari
pemerintah pusat melalui pendekatan maupun penawaran usulan program dan kegiatan
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Dairi. Dalam hal ini dokumentasi dan
publikasi dibutuhkan untuk mendukung upaya dimaksud.
KELEMAHAN & TANTANGAN
 APBD TA 2011 telah disusun dan disetujui bersama DPRD, namun masih ada beberapa
sasaran prioritas yg akan dicapai pada akhir TA 2011 ini yg belum diakomodir dalam
APBD TA 2011.
 Kemampuan keuangan Daerah sangat terbatas untuk membiayai kebutuhan anggaran
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Dairi harus dapat
dimanfaatkan secara efektif dan efisien, sehingga dengan kemapuan keuangan daerah
yang terbatas, sasaran yang diinginkan dapat dicapai secara optimal dan terukur.
 Sisa waktu yang relatif terbatas untuk menjawab perubahan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat sebagaimana yang dijanjikan kepada masyarakat Kabupaten
Dairi menuntut keseriusan dan kerja keras dari seluruh perangkat daerah jajaran
Pemerintah Kabupaten Dairi.
 Pada akhir TA 2011 dan tahun-tahun berikutnya, diperkirakan tantangan yang dihadapi
Pemerintah Kabupaten Dairi akan semakin berat. Untuk itu perlu kesiapan dari seluruh
perangkat daerah jajaran Pemerintah Kabupaten Dairi untuk menjawab tantangan
tersebut. Tantangan yang dimaksud, baik yang bersifat politis dari berbagai elemen dan
komponen masyarakat maupun yang merupakan tuntutan dari administrasi sistem
penyelenggaraan pemerintahan daerah, seperti dalam hal penerapan sistem pengadaan
barang dan jasa secara elektronik, sistem pengawasan/pemeriksaan berbasis kinerja,
sistem e-ktp, dan lain sebagainya.
FOKUS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN &
PEMBANGUNAN TA 2011
 Seluruh perangkat daerah di jajaran Pemerintah Kabupaten Dairi harus mampu dan mau
menghayati dan menerapkan jiwa dan semangat dari motto pembangunan “Bekerja Untuk
Rakyat” dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
 Setiap SKPD merumuskan sasaran dan indikator pencapaian sasaran atas pelaksanaan
program dan kegiatan tertentu yang hasilnya dapat dicapai dan dibuktikan secara nyata
kepada masyarakat (bahan publikasi pada akhir TA 2011) terutama pada 3 sektor prioritas
pembangunan dan sektor lain yang terkait pencapaian visi dan misi dan peningkatan
pelayanan kepada masyarakat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dlm pembangunan sektor PERTANIAN, antara lain :
(Tidak terbatas secara instansional hanya pada Dinas Pertanian)
1. Peningkatan intensitas kunjungan dan pendampingan PPL kepada petani secara
terjadwal dengan baik.
2. Kegiatan pembibitan/pembenihan (tanaman/hewan) agar dilakukan lebih awal
sehingga pendistribusian, monitoring, dan evaluasinya dapat dilakukan pada akhir
tahun dengan cakupan pendistribusian yang jelas dan dapat dilakukan monitoring dan
evaluasi.
3. Peningkatan intensitas pembinaan terhadap kelompok tani berdasarkan data
kelompok tani yang riil, valid, akurat serta terjadwal dengan baik, termasuk melakukan
komunikasi aktif dan tatap muka secara intensif dengan kelompok tani/para petani.
4. Peningkatan intensitas kunjungan dan pendampingan PPL kepada petani secara
terjadwal dengan baik.
5. Kegiatan pembibitan/pembenihan (tanaman/hewan) agar dilakukan lebih awal
sehingga pendistribusian, monitoring, dan evaluasinya dapat dilakukan pada akhir
tahun dengan cakupan pendistribusian yang jelas dan dapat dilakukan monitoring dan
evaluasi.
6. Peningkatan intensitas pembinaan terhadap kelompok tani berdasarkan data
kelompok tani yang riil, valid, akurat serta terjadwal dengan baik, termasuk melakukan
komunikasi aktif dan tatap muka secara intensif dengan kelompok tani/para petani.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dlm pembangunan sektor KESEHATAN, antara lain :
(Tidak terbatas secara instansional hanya pada Dinas Kesehatan)
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di pusat-pusat pelayanan kesehatan
masyarakat, baik di RSU, Puskesmas, Pustu, maupun Poskesdes. Peningkatan
kualitas ini ditandai dengan kesiapan dan kemampuan petugas, sarana dan prasarana
kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Ketersediaan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan dalam rangka
pelayanan dasar kesehatan harus tersedia di pusat pelayanan kesehatan masyarakat
sampai ke tingkat paling bawah.
3. Merumuskan program dan kegiatan terobosan yang bersifat pro aktif dan merupakan
aktifitas pelaksanaan tugas rutin dalam memberikan pelayanan kesehatan, khususnya
di tingkat kecamatan/kelurahan/desa. Seperti membuat program pelayanan kesehatan
secara langsung di lapangan yang dilakukan secara terpadu dan terjadwal dengan
baik, memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal.
4. Program dan kegiatan bidang kesehatan yang direncanakan dan dianggarkan dalam
APBD pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Disamping peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, derajat kesehatan masyarakat
diukur dari pencapaian indikator-indikator pembangunan kesehatan. Untuk itu, aktifitas
pembangunan sektor kesehatan agar berfokus pada upaya meningkatkan capaian
indikator pembangunan kesehatan sebagaimana ditetapkan dalam SPM Bidang
Kesehatan dan target MDGs.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dlm pembangunan sektor PENDIDIKAN, antara lain :
(Tidak terbatas secara instansional hanya pada Dinas Pendidikan)
1. Tahapan upaya peningkatan kualitas/mutu pendidikan, baik melalui peningkatan
kualitas SDM Guru maupun peningkatan sarana dan prasarana pendidikan perlu
dilakukan monitoring, evaluasi dan penilaian berdasarkan data yang valid dan akurat,
sehingga perkembangan terhadap apa yang sudah dicapai dan apa yang belum
dicapai dapat diketahui.
2. Penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan agar mengarah kepada upaya
pencapaian peningkatan pencapaian indikator-indikator pembangunan pendidikan baik
yang ditetapkan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal bidang pendidikan maupun
target pembangunan berdasarkan Millenium Development Goals (MDGs). Data
mengenai hal ini secara valid dan akurat harus senantiasa tersedia.
3. Upaya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan harus dibarengi dengan
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah ada. Pengadaan
buku-buku perpustakaan dan buku-buku pelajaran baik melalui perpustakaan daerah,
perpustakaan keliling, perpustakaan sekolah agar didayagunakan seoptimal mungkin
sehingga benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat dan peserta didik. Demikian
juga pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana pendidikan yang sudah ada. Masih
banyak ditemukan kondisi kebersihan dan kenyamanan sekolah yang memprihatinkan
padahal hal tersebut dapat diupayakan secara mandiri oleh sekolah sekaligus
menumbuhkan kecintaan anak didik untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan
sekolah dan lingkungannya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
4. Menyadari keterbatasan kemampuan APBD dan adanya keterbatasan ekonomi dari
masyarakat, guna meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah serta Angka Melanjutkan
sampai ke tingkat perguruan tinggi, Dinas Pendidikan dituntut untuk mengembangkan
kreatitifas dengan melibatkan peran serta masyarakat, dunia usaha serta elemen dan
komponen masyarakat lainnya yang mampu dan mau secara bersama-sama berupaya
memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga tidak hanya bertumpu pada
anggaran keuangan daerah. Seperti membuat program khusus untuk membantu siswa
berprestasi yang memiliki masalah secara ekonomi dalam hal biaya pendidikan.
5. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, maka masalah kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi guru agar menjadi
perhatian mengingat hal ini harus sudah tuntas pada tahun 2015. Kita menyadari
bahwa guru yang berkualitas diharapkan akan mampu menciptakan kualitas peserta
didik yang baik.
Sektor Lainnya secara umum
 Peningkatan peran dan fungsi SKPD/BUMD yang menangani subsistem agroindustri,
pengolahan, perdagangan dan pemasaran serta subsistem penunjang lainnya yang
mendukung pengembangan agribisnis.
SKPD terkait seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi harus mampu secara
kreatif merumuskan program dan kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah (value
added) kepada petani melalui industri pengolahan hasil pertanian, penerapan teknologi
tepat guna, serta berupaya mengumpulkan informasi pasar dan membuka peluang-peluang
pasar bagi komoditas pertanian strategis yang dikembangkan di Kabupaten Dairi.
Pembinaan terhadap koperasi untuk menciptakan koperasi yang benar-benar mandiri serta
mampu menjadi wadah yang bermanfaat bagi petani khususnya di dalam hal permodalan
dan pemasaran hasil pertanian. Kerja sama dengan lembaga perbankan perlu ditindaklanjuti
untuk meningkatkan akses permodalan petani.
Demikian juga halnya peran dan fungsi PD Pasar agar dipacu untuk mendukung upaya
pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Dairi.
 Peningkatan kualitas pelaksanaan Kunjungan Kerja Lapangan.

Kunjungan Kerja Lapangan ke desa-desa merupakan salah satu wujud nyata dari
implementasi motto pembangunan “Bekerja Untuk Rakyat”. Berdasarkan evaluasi
pelaksanaan kegiatan kunjungan kerja lapangan pada tahun-tahun sebelumnya, perlu
dirumuskan kegiatan kunjungan kerja lapangan yang dapat dilaksanakan secara lebih efektif
dan efisien serta membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
 Peningkatan kualitas infrastruktur prasarana wilayah.

Diarahkan pada pemenuhan kebutuhan prasarana perhubungan yang secara prioritas


mempengaruhi upaya peningkatan dan pengembangan agribisnis serta kesejahteraan
masyarakat secara umum.
Untuk meningkatkan akses transportasi, khususnya pada wilayah perdesaan, pembukaan
dan perkerasan (pembatuan) jalan penghubung dan jalan usaha tani dengan
mengoptimalkan sumber daya lokal yang ada dan peran serta masyarakat menjadi
alternatif utama mengingat keterbatasan kemampuan anggaran untuk membiayai
pembangunan infrastruktur prasarana wilayah.
 Penyusunan perencanaan tata ruang wilayah.
Penyusunan RTRW dan turunannya (Rencana Detail) yang direncanakan pada TA 2011
ini agar disinkronkan dengan konsep pengembangan agribisnis, pemanfaatan dan
pemetaan wilayah dan komoditas strategis (roadmap pengembangan pertanian).
Demikian juga halnya dengan rencana pengembangan ibukota kabupaten dan rencana
pengembangan wilayah lainnya sehingga tidak terjadi pertentangan ataupun tumpang
tindih di kemudian hari.
 Peningkatan peran dan fungsi kecamatan serta aparatur lainnya di tingkat bawah.

Kecamatan merupakan perangkat daerah terdepan yang bersentuhan langsung dengan


aktifitas dan kepentingan masyarakat, demikian juga dengan aparatur PNS lainnya yang
bertugas di wilayah kecamatan/kelurahan/desa seperti perangkat dari Dinas Kesehatan,
Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kantor
Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana.
Untuk itu, sesuai dengan kewenangan yang diberikan, Camat dituntut untuk mampu
mengoordinasikan aktifitas pemerintahan dan pembangunan di wilayah kecamatan, mulai
dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dan
pengawasannya.
Peran dan fungsi Camat, perangkat kecamatan dan perangkat daerah lainnya di tingkat
kecamatan/kelurahan/desa juga perlu ditingkatkan dalam aktifitas pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat.
Camat berkewajiban untuk melanjutkan dan meningkatkan hasil yang telah dicapai dalam
kunjungan kerja lapangan oleh tim kabupaten di desa dalam wilayah kecamatan masing-
masing melalui kegiatan kunjungan kerja lapangan tingkat kecamatan yang dikoordinir
oleh Camat dengan mendayagunakan aparatur yang ada di tingkat kecamatan.
 Peningkatan kreatifitas dan optimalisasi pelaksanaan tugas rutin.

Setiap SKPD dan aparatur PNS di jajaran SKPDnya agar menumbuhkembangkan


kreatifitas dan terobosan-terobosan untuk memacu pencapaian sasaran program
pembangunan yang direncanakan. Kreatifitas dan terobosan tersebut tidak selalu harus
diiringi dengan biaya/anggaran, namun dapat dilakukan dalam pelaksanaan tugas rutin
sehari-hari sesuai tugas dan fungsinya. sesuai dengan Pelaksanaan kegiatan non-
anggaran yang sifatnya murah dan mudah dilaksanakan namun dapat memberikan
perubahan, seperti : penataan lingkungan kantor, pemeliharaan taman-taman kota, dll.
Demikian juga sikap cepat tanggap (responsibilitas) terhadap isu yang berkembang
dalam masyarakat sehingga berbagai permasalahan dalam masyarakat dapat segera
teratasi. Untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui peran serta masyarakat, maka di
setiap SKPD wajib menyediakan Kotak Saran/Pengaduan.
 Pembinaan Kemasyarakatan melalui pembinaan organisasi kemasyarakatan (OKP,
Organisasi Adat, Organisasi Keagamaan) dan kelompok-kelompok masyarakat
lainnya.
Pembinaan kemasyarakatan khususnya pada tingkat kabupaten, dapat dilakukan baik
melalui program dan kegiatan secara instansional oleh SKPD terkait sesuai tugas dan
fungsinya, namun juga dapat dilakukan di luar tugas dan fungsi SKPD melalui jalinan
komunikasi aktif antar berbagai elemen dan komponen dalam masyarakat dalam upaya
peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah.
 Perubahan APBD TA 2011.

Menyikapi masih adanya program dan kegiatan yang belum mengarah kepada upaya
pencapaian visi dan misi, ataupun adanya program dan kegiatan yang perlu dilakukan
dalam TA 2011 ini, maka percepatan penyempurnaan APBD TA 2011 melalui perubahan
APBD TA 2011.
 Penyempurnaan dokumen-dokumen perencanaan dan dokumen lainnya.

Secara bertahap, dokumen-dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJMD,


RKPD, RTRW, APBD, RENSTRA dan RENJA SKPD) agar disempurnakan sehingga
dapat menjadi pedoman dan acuan baik dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan
sampai kepada penyusunan laporan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan daerah seperti dalam penyusunan LKPJ, LPPD, dan LAKIP yang
merupakan kewajiban daerah.
 Penyusunan SPM dan SOP.

Masing-masing SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya diminta agar merumuskan dan
menetapkan tahapan pencapaian SPM Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang
ditanganinya. Untuk mewujudkan transparansi dan peningkatan kualitas pelayanan,
setiap SKPD yang mempunyai tugas pelayanan langsung kepada masyarakat agar
menetapkan dan mempublikasikan Standar Operasional Prosedur (SOP) di SKPD
masing-masing dan tempat tertentu lainnya (website Pemkab Dairi)
 Dokumentasi dan publikasi pembangunan daerah.

Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah ada seperti : Radio Pemda,
Website Pemda. Publikasi juga dilakukan dengan mengaktifkan papan informasi di setiap
SKPD sampai ke tingkat kecamatan.
Dalam hal ini, masing-masing SKPD sampai ke tingkat Kecamatan, agar secara rutin dan
berkala membuat dan mengirimkan laporan kepada Bupati disertai dokumentasi yang
baik untuk selanjutnya dikelola oleh SKPD terkait menjadi bahan informasi dan publikasi.
 Pengendalian pembangunan daerah.
Dalam rangka tertib administrasi dan pengendalian pembangunan daerah, maka diminta
kepada seluruh SKPD yang melaksanakan program dan kegiatan yang menyangkut
pengadaan barang/jasa yang diikuti dengan adanya penyerahan (pendistribusian) kepada
masyarakat, seperti : penyaluran bantuan bibit tanaman/ternak, agar terlebih dahulu
membuat laporan kesiapan secara tertulis kepada Bupati sebelum menyerahkan
(mendistribusikan) kepada masyarakat atau pihak-pihak lain. Demikian juga halnya untuk
program dan kegiatan yang bersifat pengadaan barang/jasa konstruksi yang
dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti : prasarana jalan, jembatan, dan pengairan,
prasarana pendidikan, prasarana perhubungan, prasarana industri dan perdagangan,
sekolah-sekolah, dan lain-lain.

You might also like