Deskripsi Pandangan dan Konsep Dasar Administrasi, Supervisi, dan
Kepemimpinan Pendidikan
Pengertian administrasi pendidikan
Administrasi pendidikan adalah suatu ilmu Administrasi merupakan penataan atau pengelolaan keseluruhan kegiatan kerja sama sekelompok orang dalam bidang pendidikan Administrasi menggunakan sumber yang ada, yaitu : personil, materiil, dan spiritual secara berdaya guna dan berhasil guna Administrasi pendidikan berusaha mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien Administrasi pendidikan berusaha mencapai suasana yang baik bagi manusia yang disepakati
Fungsi umum administrasi pendidikan dan penerapannya di sekolah
Dalam administrasi pendidikan, istilah fungsi diartikan sebagai sesuatu yang
wajib dikerjakan (bisa berupa peran atau tugas)untuk mencapai tujuan.
Menurut Wiyono (1989), fungsi administrasi pendidikan dibagi menjadi lima,:
Menurut L. Gulich, fungsi administrasi pendidikan dibagi menjadi :
Perencanaan,Pengorganisasian,Penstaffan,Pengarahan,Koordinasi,Pencatata n dan pelaporan.
Supervisi Pendidikan
supervisi diartikan sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang
untuk mencapai tujuan organisasi.
Fungsi dan peran supervise
Kegiatan supervisi dilaksanakan melalui berbagai proses pemecahan masalah
pengajaran. Tujuannya adalah untuk mneingkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar-mengajar. Ada dua jenis supervisi ditinjau dari peranannya dalam perubahan dalam kegiatan mengajar:Supervisi traktif,Supervisi dinamik.
Tugas seorang supervisor adalah membantu guru dalam: Pengembangan
kurikulum,Pengorganisasian pengajaran,Pemenuhan fasilitas,Perancangan dan perolehan bahan pengajaran,Perencanaan dan implementasi,Pelaksanaan orientasi,Pengkoordinasian,Pengembangan hubungan dengan masyarakat,Pelaksanaan evaluasi pengajaran.
Teknik supervise: Pendekatan humanistic,Pendekatan kompetensi,
Pendekatan professional,Pendekatan klinis.
Guru dalam Kepemimpinan Pendidikan: Guru sebagai relator,Guru sebagai
diagnostisian,Guru sebagai koreografer,Guru sebagai mediator pembelajaran. ARTI DAN UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Pengertian Administrasi Pendidikan
Pengertian Administrasi pendidikan secara luas yaitu kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. Administrasi Pendidikan secara sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspek serta mempersiapkan laporan.
Syarat administrasi pendidikan: Adanya kerja sama sekelompok
orang,Adanya penataan atau pengaturan dalam kerja sama tersebut,Adanya suatu tujuan tertentu yang akan dicapai melalui kerja sama tersebut.
Ciri-ciri administrasi pendidikan: Adanya sekelompok orang-orang yang
lebih dari satu orang,Kelompok-kelompok di atas merupakan korps yang bekerja sama,Kerja sama yang mereka lakukan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan.kerja sama tersebut merupakan proses.
Tujuan administrasi pendidikan: tujuan Administrasi Pendidikan adalah
untuk mendayagunakan segala tenaga, fasilitas dan dana secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan,
Bidang garapan administrasi pendidikan : Administrasi tata laksana
sekolah, Administrasi personel guru dan pegawai sekolah, Administrasi Murid, Supervisi pengajaran, Pelaksanaan dan Pembinaan Kurikulum, Pendidikan dan perencanaan bangunan sekolah. Arti dan Unsur- unsur Supervisi Pendidikan Supervisi dibidang pendidikan adalah suatu proses pembimbingan dari pihak yang berkompeten kepada dewan guru dan anggota sekolah lainnya yang menangani pendidikan di sekolah untuk memperbaiki situasi belajar mengajar dapat meningkat
Kegiatan dalam supervisi pembelajaran sebagai berikut : membangkitkan dan
merangsang semangat guru-guru menjalankan tugasnya terutama dalam pembelajaran,mengembangkan kegiatan belajar mengajar,upaya pembinaan dalam pembelajaran.
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN
Prinsip-prinsip fundamental: Pancasila merupakan dasar atau prinsip
fundamental
Prinsip-prinsip praktis: Negatif: Tidak otoriter, Tidak berasas kekuasaan,
Tidak lepas dari tujuan pendidikan, Bukan mencari kesalahan, Tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil. Positif: Konstruktif dan kreatif,Sumber secara kolektif bukan supervisor sendiri,Propessional,Sanggup mengembangkan potensi guru dkk,Memperhatikan kesejahteraanguru dkk,Progresif,Memperhitungkan kesanggupan supervised,Sederhana dan informal,Obyektif dan sanggup mengevaluasi diri sendiri.
TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Tujuan umum
o Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia dewasa yang
sanggup berdiri sendiri. o Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia pembangunan dewasa yang berpancasila. o Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
Tujuan khusus
o Membantu guru-guru lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya
o Membantu guru-guru untuk dapat lebih memahami dan menolong murid o Memperbesar kesnggupan guru mendidik murid untuk terjun ke msyarakat o Memperbesar kesadaran guru terhadap kerja yang demokratis dan kooperatif o Membesar ambisi guru untuk berkembang o Membantu guru-guru untuk memanfaatkan pengalaman yang dimiliki o Memperkenalkan karyawan baru kepada sekolah o Melindungi guru daru tuntutan tak wajar dari masyarakat o Mngembangkan professional guru FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN: Penelitian (research), Penilaian (evaluation), . Perbaikan (improvement), Pembinaan JENIS-JENIS SUPERVISI PENDIDIKAN BERDASARKAN PROSESNYA: Koraktif ,Preventif,Kreatif , Konstruktif TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN: . Tekhnik kelompok ,Tekhnik perorangan.
METODE SUPERVISI: . Metode langsung,Metode tak langsung
PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN
-Observasi kelas meliputi : perancanaan,mekanisme observasi,membicarakan
hasil observasilaporan percakapan -. Saling mengunjungi: Dalam kegiatan belajar mengajar sudah ada wadah dari kegiatan untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan pembelajaran guru-guru -. Domonstrasi mengajar: menentukan mana yang benar dalam praktek mengajar karena mengajar menurut Siswoyo (1997) sebagai seni dan filusuf -. Supervisi klinis: pelaksanaannya ditekankan kepada mencari sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan kemudian langsung diusahkan perbaikan kekurangan dan kelemahan tersebut. -. Kaji tindak: mendorong para prektisi untuk meneliti dan terlibat dalam praktik penelitiannya sendiri. Hasil penelitiannya dipakai sendiri oleh peneliti dan orang lain yang membutuhkan.