You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seperti yang telah kita ketahui bahwa penggunaan internet sekarang ini
sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan internet
diakibatkan oleh perkembangan jaman dan globalisasi negara negara maju yang
semakin mengandalkan komputer sebagai alat bantu dalam segala aspek
kehidupan. Internet sendiri merupakan jaringan komunikasi yang tercipta melalui
proses komunikasi beberapa komputer yang saling terhubung dan melakukan
proses pertukaran data. Dengan berkembangnya kemajuan terknologi maka internet
pun akan ikut berkembang.
Dalam dunia bisnis contohnya, koneksi internet sering dipakai untuk
mentransfer data penting perusahaan atau melakukan transaksi pembayaran
menggunakan koneksi internet melalui alat bantu seperti telepone genggam. Di
jaman modern ini, penggunaan internet merupakan sebuah hal yang lumrah dan
wajib, contohnya seluruh transaksi keuangan telah beralih dari uang tunai menjadi
uang elektronik. Dengan beralihnya segala jenis kegiatan dari kegiatan offline
menjadi kegitan online membuat manusia tidak dapat membendung kemajuan
teknologi melalui penggunaan internet. Tidak hanya dalam dunia bisnis, internet juga
sering digunakan dalam dunia pendidikan seperti mengirimkan tugas-tugas sekolah
atau kuliah kepada pembimbing yang bersangkutan. Selain untuk mengirimkan
tugas-tugas, internet juga sering digunakan untuk memberikan materi pembelajaran
pada peserta didik.
Penggunaan koneksi internet yang semakin meluas membuat dunia ini
serasa tidak memiliki batasan ruang dan waktu. Di beberapa Sekolah Menegah Atas
materi pembelajaran disampaikan dengan cara mengakses situs web sekolah
tersebut dan peserta didik dapat memilih mata pelajaran apa saja yang sedang
diikutinya di sekolah. Tentunya kegiatan belajar seperti ini tidak dilakukan di ruangan

1
kelas, tetapi dilakukan dan diperuntukkan bagi peserta didik yang sedang
berhalangan hadir ke sekolah sehingga peserta didik tersebut tidak ketinggalan
pelajaran walaupun tidak mengikuti pembelajaran di sekolah. Tapi apakah sistem
pembelajaran seperti itu efektif untuk pembelajaran di sekolah-sekolah sekarang ini?
Karena tidak semua sekolah mempunyai atau memasang koneksi internet
disekolah mereka, dan tidak semua pengajar mampu atau mengetahui cara
menggunakan koneksi internet untuk membantu pembelajaran di sekolah. Dengan
rata-rata murid disetiap kelas berjumlah 40 siswa tentunya pihak sekolah
memerlukan seperangakat komputer yang berjumlah minimal 20 unit. Hal inilah yang
menjadi penghambat kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan.
Namun bagi yang menyediakan perangkat komputer maka memungkinkan
murid-murid untuk mengakses internet. Dalam penelitian yang dilakukan penulis,
yang ingin dicapai adalah apakah dengan menyediakan perangkat komputer maka
internet memiliki manfaat dalam dunia pendidikan bagi murid itu sendiri.

1.2 Identifikasi Masalah


Penjabaran di atas tentunya membawa kita pada pertanyaan mengapa kita
belum banyak menggunakan Internet untuk keperluan pendidikan SMA di Indonesia.
Ilmu dan pengetahuan yang begitu luas yang telah tersedia dan dapat diakses
kapan saja pada internet namun para pencari ilmu dan pengetahuan pada SMA di
Indonesia tidak mampu dan berminat mencarinya. Ada beberapa alasan yang
menurut penulis menjadi permasalahan sehingga penggunaan internet pada SMA di
Indonesia belum popular dan kurang di minati. Alasan tersebut antara lain adalah :
 Masalah kurangnya ketersediaan perangkat komputer
 Tidak tersedianya tenaga ahli
 Kurangnya pengetahuan mengenai pengoperasian komputer
 Kurangnya pengetahuan dalam bahasa international
 Pengajar yang tidak mampu mengubah cara dan pola pendidikan

1.3 Batasan Masalah


Meskipun banyaknya permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan
koneksi internet sebagai alat bantu pembelajaran, namun dalam penelitian ini hanya

2
membatasi pada masalah pemanfaatan internet sebagai alat bantu manusia
khususnya dalam bidang pendidikan pada Sekolah Menengah Atas (SMA).

1.4 Rumusan Masalah


Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut
dirumuskan sebagai berikut :
o Seberapa efektifnya penggunaan internet sebagai alat bantu pembelajaran?
o Alasan apa yang memotivasi pengajar dan peserta didik memanfaatkan
internet sebagai alat bantu pembelajaran ?
o Faktor apa sajakah yang menghambat pengajar dan peserta didik untuk
memanfaatkan internet sebagai alat bantu pembelajaran ?

1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian


1.5.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :


o Efektifitas penggunaan internet sebagai alat bantu pembelajaran.
o Faktor-faktor yang menghambat pengajar dan peserta didik memanfaatkan
internet sebagai alat bantu pembelajaran.

1.5.2 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
o Bagi peserta didik, untuk lebih meningkatkan pemanfaatan teknologi internet
sebagai alat bantu pembelajaran, sehingga meningkatkan kualitas belajar.
o Bagi pengajar, mempermudah pemberian materi pembelajaran pada peserta
didiknya.
o Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penggunaan
koneksi internet untuk memperbaiki kemampuan dalam pembelajaran.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori


Untuk mendukung penelitian ini dikutip beberapa konsep teori dasar yang
menjadi landasan dalam penelitian.

2.1.1 Pengertian Internet


Internet merupakan singkatan dari kata inter-network. Secara harfiah
mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan
beberapa rangkaian (www.wikipedia.com). Jaringan internet juga didefinisikan
sebagai jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia
sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dikomunikasikan antar belahan
dunia secara instan dan global (www.jurnal-kopertis4.org).   Selain kedua pengertian
di atas, internet juga disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang
menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun
perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber
daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan
internet meliputi komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi (usenet news, milis,
bulletin board), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Ghoper),
remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), serta berbagai layanan lainnya 
(www.andhika.com).
Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang
dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti e-Commerce, e-Banking,
e-Government, e-Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas yang berkaitan dengan
proses pembelajaran adalah e-Learning. E-Learning adalah wujud penerapan
teknologi informasi di bidang pendidikan dalam bentuk  sekolah maya. E-Learning

4
merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar di
sekolah dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.

2.1.2 Internet dalam Kegiatan Belajar


Fred S Keller, teknologi pendidikan era tahun 1960-an mengkritik penerapan
metode-metode pembelajaran konvensional yang kurang menarik perharian peserta
didik. Menurut dia, peserta didik harus diberi akses yang lebih luas dalam
menentukan apa yang ingin mereka pelajari  sesuai minat, kebutuhan, dan
kemampuannya. Dikatakannya pula bahwa guru bukanlah satu-satunya pemegang
otoritas pengetahuan di kelas. Siswa harus diberi kemandirian untuk belajar dengan
memanfaatkan berbagai sumber belajar (www.kompas.com).
Kekayaan informasi yang sekarang tersedia di internet  telah lebih mencapai
harapan dan bahkan imajinasi para penemu sistemnya. Melalui internet dapat
diakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan aktual dengan sangat cepat.
Adanya internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses
perpustakaan di Amerika Serikat dalam bentuk Digital Library. Sudah banyak
pengalaman tentang kemanfaatan internet dalam penelitian dan penyelesaian tugas
akhir peserta didik. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat
juga dilakukan melalui internet. Tanpa teknologi internet banyak tugas akhir dan
thesis atau bahkan desertasi yang mungkin membutuhkan waktu lebih banyak untuk
menyelesaikannya (www.jurnal-kopertis4.org).
Para akademisi merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan
dengan kemunculan internet. Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian
yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Para
peserta didik tidak lagi harus mengaduk-aduk buku di perpustakaan sebagai bahan
untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Cukup memanfaatkan search engine,
materi-materi yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat
tenaga dan biaya dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet
cenderung lebih up to date.
Bagi para pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya,
karena dengan internet dapat : (a) meningkatkan pengetahuan, (b) berbagi sumber
diantara rekan sejawat, (c) bekerjasama dengan pengajar di luar negeri, (d)

5
kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung, (e) mengatur komunikasi
secara teratur, dan (f) berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional.
Di samping itu para pengajar juga dapat memanfaatkan internet sebagai sumber
bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online
dengan metodologi baru, mengakses materi pembelajaran yang cocok untuk peserta
didiknya, serta dapat menyampaikan ide-idenya.
Sementara itu peserta didik juga dapat menggunakan internet untuk belajar
sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memeperluas pengetahuan,
belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian
(www.pendidikan.net).
Dalam www.jurnal-kopertis4.org disebutkan beberapa manfaat internet bagi
pendidikan di Indonesia, yaitu : akses ke perpustakaan, akses ke pakar, perkuliahan
online, layanan informasi akademik, menyediakan fasilitas mesin pencari data,
menyediakan fasilitas diskusi, dan fasilitas kerjasama.

2.1.3 Pengertian Informasi


Arti istilah informasi dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut
keterangan, penerangan. Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang
mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai
sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dan terasa bagi keputusan saat itu atau
keputusan mendatang. Susunan hirarki informasi mulai dari data/fakta, kemudian
diseleksi dan diolah menjadi sesuatu yang berguna.
Informasi adalah data berupa catatan historis yang dicatat dan diarsipkan
tanpa maksud dan segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Data yang
telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang
dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan keputusan
disebut informasi (Suyanto, 2000: 6).
Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi merupakan
kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerima (Andri Kristanto, 2003: 6). Informasi adalah data yang diolah

6
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya
(Jogiyanto, 1990: 8).
Ada 6 kesatuan jalur pengguna internet dalam mengakses informasi dari
internet, yakni :
1. Dari motivasi penggunaan media sampai mendapatkan ketertarikan terhadap
suatu berita.
2. Dari motivasi penggunaan media sampai mengelaborasi
3. Dari mendapatkan ketertarikkan terhadap suatu berita sampai pengelaborasian
4. Dari motivasi penggunaan berita sampai mendapatkan pengetahuan
5. Dari ketertarikan terhadap suatu berita sampai pengetahuan
6. Dari pengelaborasian sampai pengetahuan
Berdasarkan penelitian yang membahas mengenai model jalur atau proses
motivasi seseorang menggunakan media massa khususnya internet tersebut dapat
ditarik garis besar bahwa seseorang dalam menggunakan internet sebagai media
massa memang memiliki motivasi yang bertahap.

2.1.4 Internet sebagai Medium Komunikasi


Perkembangan teknologi komunikasi menjadi semakin canggih, sehingga
informasi dapat berpindah dengan sangat cepat; karena munculnya media
komunikasi baru yaitu internet sebagai media online. Media online (internet) didirikan
oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1969. Media online didefinisikan
sebagai jaringan luas komputer, yang dengan perizinan, dapat saling berkoneksi
antara satu dengan yang lainnya untuk menyebarluaskan dan membagikan digital
files, serta memperpendek jarak antar negara. Tidak seperti radio dan televisi yang
disiarkan dari satu lokasi untuk diterima di daerah sekitarnya, internet mampu
mengkoneksikan antara satu komputer dengan komputer lain, sekaligus sebagai
broadcaster dan receiver (Perebinossoff, 2005). Secara sederhana, “internet” atau
hanya “net” saja, definisinya adalah hamper seluruh jaringan global yang
mengkoneksikan jutaan komputer (an almost global network connecting million of
computers) (Thurlow, Lengel & Tomic, 2004).
Awalnya, media online mulai memasuki kebudayaan komunikasi massa pada
pertengahan tahun 1990-an di Amerika Serikat. Media online digunakan sebagai

7
sarana menyebarkan foto pribadi dan media lain dengan teman dan keluarga, mem-
posting portfolio, mengekspresikan opini atau observasi, menyiarkan
produksi/ciptaan sendiri yang menghibur, serta menghasilkan uang dari internet
(Perebinossoff, 2005). Hanya dengan bermodal perangkat computer sederhana dan
koneksi internet yang ke depan akan lebih murah, orang bisa mengakses informasi
pendidikan dan kerja, berita bisnis sains, filsafat dan perkembangan situasi terkini di
berbagai belahan dunia. Media online pun sekarang dapat diakses di berbagai kafe,
sekolah atau kampus, tempat kerja, bahkan rumah. Kelebihan lain dari internet
terletak pada kecepatannya dan kebebasan orang menggunakannya untuk berbagai
alternatif informasi yang dapat diakses darinya.

2.1.5 Pengertian Sumber Belajar


Dalam kawasan teknologi instruksional, sumber belajar pada dasarnya
merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut dengan istilah
"Komponen Sistem Instruksional". Teknologi instruksional adalah proses yang
kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana
kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi
instruksional, pemecahan masalah itu berupa komponen sistem instruksional yang
telah disusun terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan,
dan disatukan ke dalam sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan
proses belajar yang terkontrol dan berarah tujuan, yang komponennya meliputi
pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar.
Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design) yaitu semua sumber
belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem
instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak
secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan,
diaplikasi, dan digunakan untuk keperluan belajar (Setijadi, 1986:9).
Berdasarkan konsep-konsep di atas, sumber belajar pada dasarnya
merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan,

8
peralatan, teknik dan latar (lingkungan). Dalam makalah ini titik berat sumber belajar
yang dikaji adalah internet. Sedang orang, bahan, peralatan dan teknik merupakan
sumber belajar pendukung.

2.1.6 Metode Pembelajaran Melalui Internet


Pembelajaran berbasis internet bagi siswa sekolah dasar sudah seharusnya
mulai dikenalkan. Untuk itu para guru hendaknya sudah tahu lebih dahulu tentang
dunia internet sebelum menerapkan pembelajaran tersebut pada siswa. Persiapan
yang tak kalah pentingnya yaitu sarana komputer. Tentu saja dalam hal ini hanya
dapat diterapkan di sekolah-sekolah yang mempunyai fasilitas komputer yang
memadai. Walaupun sebenarnya dapat juga diusahakan oleh sekolah yang tidak
mempunyai fasilitas komputer misalnya dengan mendatangi warnet sebagai patner
dalam pembelajaran tersebut.
Setelah semua perangkat untuk pembelajaran siap, guru mulai melakukan
pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar internet. Bagi siswa sekolah
dasar tentu saja akses-akses yang ringan yang berkaitan dengan mata pelajaran
yang diajarkan. Disinilah kepiawaian seorang guru ditampilkan dalam mendampingi,
membimbing dan mengolah metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang
diharapkan tercapai.
Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh guru, diantaranya: diskusi,
demonstrasi, problem solving, inkuiri, dan descoveri. Guru memberikan topik
tertentu pada siswa, kemudian siswa mencari hal-hal yang berkaitan dengan hal
tersebut dengan mencari (down load) dari internet. Guru juga dapat memberikan
tugas-tugas ringan yang mengharuskan siswa mengakses dari internet, suatu misal
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa dapat mencari karya puisi atau cerpen
dari internet. Siswa juga dapat belajar dari internet tentang hal-hal yang up to date
yang berkaitan dengan pengetahuan. Guru memberi tugas pada siswa untuk
mencari suatu peristiwa muthakir dari internet kemudian mendiskusikannya di kelas,
lalu siswa menyusun laporan dari hasil diskusi tersebut.
Metode-metode tersebut dapat dilakukan guru dengan model-model
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa semakin senang, tertarik untuk
mempelajarinya sehingga proses pembelajaran tersebut menjadi pembelajaran yang

9
bermakna. Dengan pembelajaran berbasis internet diharapkan siswa akan terbiasa
berpikir kritis dan mendorong siswa untuk menjadi pembelajar otodidak. Siswa juga
akan terbiasa mencari berbagai informasi dari berbagai sumber untuk belajar.
Pembelajaran ini juga mendidik siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam
kelompok kecil maupun tim. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya yaitu dengan
pembelajaran berbasis internet pengetahuan dan wawasan siswa berkembang,
mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dengan demikian mutu pendidikan juga
akan meningkat.

2.2 Kerangka Pikir


Guru merupakan sesorang yang memegang peranan yang sangat penting
bagi proses perkembangan belajar seorang siswa. Maka dari gurulah yang
seharusnya mengembangkan dan menerapkan kebiasaan pembelajaran dengan
menggunakan koneksi internet. Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, guru adalah termasuk seorang pendidik yang
diartikan sebagai tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Namun hingga saat ini
kesulitan dan ketidakpahaman siswa terhadap perkembangan system informasi itu
terjadi karena ketidakpahaman guru dalam menggunakan teknologi informasi. Jadi
agar internet bermanfaat bagi dunia pendidikan si murid, maka para guru lah yang
harus memanfaatkan dan menjadikan kegiatan mengakses internet agar berdampak
positif bagi murid.

2.3 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan internet
dalam proses belajar akan sangat menguntungkan tetapi masih terdapat banyak
kendala kendala yang memungkinkan terwujudnya proses belajar mengajar dengan
mengunakan koneksi internet Salah satunya adalah kekurangan perangkat
komputer dan tenaga ahli yang belum kompeten.

10
11
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan melalui media internet di jl. Kumala no 5 Makassar dan
di perpustakaan STMIK KHARISMA Makassar di Jl.Baji Ateka No. 20 Makassar
dengan menggunakan media buku dan internet sebagai paduan penelitian
Penelitian dilakukan selama 2 minggu dimulai pada 15 oktober 2010 dan
berakhir pada 31 Oktober 2010

3.2 Metode Penelitian dan Analisis Data


3.2.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
dan bersifat reaserch dengan media internet dengan mengakses situs-situs yang
membahas mengenai pentingnya penggunaan internet pada dunia pendidikan lalu
meneruskan pada pentingnya pemanfaatan internet pada SMA di indonesia.
Penelitian dimulai dengan mencari di website www.google.com. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mencari artikel-artikel di internet.

3.2.2 Analisis Data


Penulis menggunakan teknik studi kasus dalam penelitian ini dengan cara
mengumpulkan dan mengorganisir data-data yang ditemukan dan menyaring
informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Informasi yang
didapatkan dari data yang dikumpulkan kemudian di kembangkan dari teori-teori dari
para ahli dari berbagai referensi seperti buku, internet. Setelah menganalisa
informasi yang dikumpulkan melakukan studi literatur maka penulis menuliskan
uraian terperinci mengenai permasalahan kasus yang dihadapi. Hasil deskripsi
uraian permasalahan akan membantu mempersempit ruang lingkup permasalahan.

12
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Kesimpulan:
Phillip Rekdale (1999), Konsultan Pendidikan & Teknologi, pada website
www.pendidikan.net mengatakan bahwa Salah satu dari tantangan yang dihadapi
oleh para siswa menjadi pekerja yang bermutu adalah kemampuan berbicara dalam
bahasa asing dan kemahiran komputer. Hal ini merupakan dua kriteria utama yang
pada umumnya diajukan sebagai syarat untuk memasuki lapangan kerja di
Indonesia ( dan di seluruh dunia ). Mengingat sekitar 20-30 % dari lulusan SMU di
seluruh wilayah Nusantara ini yang melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi, dan
dengan adanya komputer dan internet yang telah merambah di segala bidang
kehidupan manusia, maka dibutuhkan suatu tanggung jawab yang besar terhadap
sistem pendidikan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan kemahiran
komputer bagi para siswa kita.
Dalam menghadapi permasalahan bahasa asing dan kemahiran penggunaan
komputer, beberapa sekolah swasta dan negeri telah mengambil langkah maju yaitu
dengan menyediakan mata pelajaran khusus bahasa asing dan pendidikan
komputer. Tidak jarang yang mendatangkan pengajar profesional untuk memberikan
pengetahuan yang mendalam bagi pelajar sma. Namun dalam hal efektifitas internet
dalam dunia pendidikan masih belum diperhatikan. Jadi penulis menarik kesimpulan
bahwa internet masih belum efektif digunakan dalam pendidikan SMA.
Selain itu, berdasarkan artikel-artikel dan melakukan penelitian pada website,
internet memiliki dampak yang sangat positif bagi dunia pendidikan SMA. Alasan
yang sangat mendasar ialah karena pada jaringan network, informasi dan ilmu
pengetahuan dapat tersebar dengan cepat dan dapat diakses dimanapun. Sehingga

13
bagi murid-murid SMA di daerah terpencil sekalipun mampu mendapatkan informasi
dan ilmu yang sama dengan murid-murid SMA pada daerah perkotaan.
Dengan koneksi internet dan pembelajaran on-line maka murid-murid
mampu mengakses ilmu pengetahuan yang tidak terhingga yang terdapat pada
jaringan network di seluruh dunia. Pengetahuan murid tidak terbatas hanya pada
buku namun memiliki kemungkinan untuk mendapatkan informasi terkini yang tidak
terdapat pada buku. Namun pada kenyataannya di Indonesia, SMA yang
memanfaatkan internet bagi dunia pendidikan murid masih sangat sedikit, sekolah
unggulan dan swasta memiliki anggaran sendiri dalam menyediakan koneksi
internet, namun pada sekolah negeri ketersediaan perangkat maupun koneksi
internet hanyalah pada tahap perencanaan bukan pada tahap realisasi. Hal ini
disebabkan karena :
1. Kurangnya penguasaan bahasa Inggris. Suka atau tidak suka, sebagian besar
informasi di Internet tersedia dalam bahasa Inggris.
2 . Kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia. Kita sadari bahwa
tidak semua orang Indonesia akan belajar bahasa Inggris. Untuk itu sumber
informasi dalam bahasa Indonesia harus tersedia. Saat ini belum banyak sumber
informasi pendidikan yang tersedia dalam bahasa Indonesia. Konsep berbagi
(sharring), misalnya dengan membuat materi-materi pendidikan di Internet, belum
merasuk. Inisiatif langka seperti ini sudah ada namun masih kurang banyak.
3. Akses Internet masih mahal. Meskipun sudah tersedia, akses ke Internet masih
mahal. Namun hal ini diharapkan akan menjadi lebih murah di masa yang akan
datang. Diharapkan akselerasi penurunan harga menjadi fokus utama dari
Pemerintah. Mekanisme lain adalah adanya subsidi dari pemerintah untuk institusi
pendidikan.
4. Akses Internet masih susah diperoleh. Beberapa daerah di Indonesia masih
belum memiliki jalur telepon yang dapat digunakan untuk mengakses Internet.
5. Guru belum siap. Guru di Indonesia masih belum siap untuk menggunakan
Internet sebagai bagian dari pengajarannya. Padahal guru merupakan salah satu
pengguna yang dapat memanfaatkan Internet sebaik-baiknya.
6. Kurangnya perangkat komputer. Rata-rata sekolah di Indonesia masih belum
memiliki perangkat computer. Sekolah negeri yang menjadi tanggung jawab

14
pemerintah masih belum memiliki anggaran dalam penyediaan perangkat computer
sehingga pengenalan perangkat komputer sejak dini dan pemanfaatan koneksi
internet menjadi hal yang mustahil. Bagi sekolah swasta dan unggulan yang memiliki
perangkat komputer pun belum tentu mampu menyediakan akses internet dan
pengajar yang mampu membimbing murid dalam memanfaatkan internet.
Internet merupakan salah satu produk teknologi yang dapat membantu kita
meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Diharapkan melalui penelitian ini para
guru dan pengajar serta murid-murid SMP-SMA mampu berpikir kedepan dan
mencari sumber ilmu dan pendidikan yang lebih berkualitas. Pemanfaatan internet
dalam dunia pendidikan bukanlah hal yang mustahil, namun masih memiliki kendala
dalam pemanfaatannya. Jadi penulis mengambil kesimpulan bahwa Internet
memiliki banyak manfaat dalam dunia pendidikan SMA di Indonesia namun masih
belum dimanfaatkan oleh guru dan pengajar karena alas an-alasan yang dijabarkan
di atas.

15
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

………… , 2009. INTERNET: Pengertian, Sejarah, dan Fasilitas-Fasilitasnya.


http://www.scrib.com/ . (diakses tanggal 2 juli 2009).
………… , 2009. Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Oleh Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta. http://www.scrib.com/ . (diakses tanggal 2 juli
2009).
Achmad, Arief, MSP MPd. 2004. Pemanfaatan Internet sebagai Sumber
Pembelajaran IPS. http://www.pendidikannetwork.com/ . (diakses
tanggal 2 juli 2009).
Ena,O.T., 2007. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak
Presentasi. Yogyakarta : ILCIC, Universitas Sanata Dharma.
Hardjito. 2009. Internet untuk Pembelajaran.
http://www.pustekkom.go.id/teknodik/t10/10-3.htm . (diakses tanggal 31
januari 2010).
Iswahyudi, Catur. 2009. Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar.
http://catur.dosen.akprind.ac.id/2009/01/30/pemanfaatan-internet-sebagai-
sumber-belajar/ . (diakses tanggal 31 januari 2010).
Sannai, Anata.(2008).Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
http://duniatik.blogspot.com/2008/02/pengertian-teknologi-informasi-dan.html
. (diakses tanggal 31 januari 2010).
PETUNJUK PENULISAN ILMIAH  Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
http://library.gunadarma.ac.id/modules/guideline/pi_fe.doc
Pendidikan Network “Internet dan pendidikan” www.e-pendidikan.com
(diakses tanggal 31 januari 2010)

16

You might also like