Professional Documents
Culture Documents
Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka individu
baru ini sangatlah membutuhkan perawatan dari orang lain.
Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara mengurangi dan
meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.
Sebagian besar gerakan yang “dipamerkan†bayi baru memang merupakan gerak refleks.
Meski begitu, bekal penting ini banyak manfaatnya di kehidupan barunya.
Selama dalam kandungan, bayi selalu mendapat kenyamanan dan kemudahan. Bagaimana tidak?
Tubuhnya aman terlindung dalam kantung ketuban, serta segala sesuatunya, seperti bernapas dan
“mengonsumsi†makanan sehat, dijamin 100% oleh sang bunda.
Begitu lahir ke dunia, tepatnya setelah tali yang menghubungkan si kecil dan Anda terputus, mau
tidak mau ia harus ‘berjuang’ sendirian. Makanya, organ-organ penting pendukung
kehidupan harus mampu menjalankan tugasnya dengan sempurna. Nah, untuk melihat apakah
organ tersebut sudah siap bertugas atau tidak, akan dilakukan pemeriksaan, yakni tes Apgar. Apa
itu?
Tes Apgar adalah serangkaian pemeriksaan untuk menilai kemampuan bayi baru lahir
beradaptasi terhadap kehidupan di luar rahim bundanya. Ada 5 hal pokok yang diperiksa, yaitu:
Nah, serangkaian pemeriksaan tadi masing-masing akan diberi nilai. Bila reaksi si kecil bagus,
maka nilainya 2. Reaksi kurang baik bernilai 1, sedangkan reaksi buruk bernilai 0. Kesemua nilai
tadi akan dijumlahkan, sehingga didapatlah hasil sebagai berikut:
* Nilai 10: Bayi memberi reaksi sangat baik pada semua pemeriksaan.
* Nilai 7-10: Si kecil dianggap memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
* Nilai di bawah 7: Fungsi jantung dan paru-paru bayi tidak baik, sehingga perlu pertolongan.
* Nilai 0: Bayi meninggal saat lahir.
Salah satu tes Apgar memang pemeriksaan terhadap gerak refleks. Lalu apa istimewanya gerak
refleks ini? Meski terlihat ringkih, setiap bayi baru lahir dibekali kemampuan khusus oleh
Tuhan. Yaitu, gerak refleks, gerak yang dilakukan tanpa disadari si kecil. Gerak ini secara
otomatis “dipamerkannya†begitu ada rangsang dari luar.
Biar gampang, coba saja perhatikan si kecil. Bukankah ia sudah bisa menggerak-gerakkan kedua
tangan dan kaki, menggenggam, menendang, membuka mulut, menghisap, menangis, dan
seabrek kebisaan lainnya. Ternyata gerak refleks sangat ampuh untuk mempertahankan dirinya
di lingkungan baru plus jadi alat komunikasi pertama dengan lingkungannya. Bagaimana
mungkin?
Di awal-awal kehidupannya, bayi sering menekuk kedua tangan serta kaki ke arah tubuhnya,
sementara telapak tangan dan kakinya mengepal. Sebenarnya, ini pertanda ia lagi kedinginan.
Maklumlah, selama ini ia kan berada di tempat yang super hangat dan nyaman, yaitu rahim
Anda. Nah, dengan “berpose†seperti ini, sebenarnya si kecil berusaha mempertahankan
dirinya terhadap lingkungannya. Apa itu? Mempertahankan kehangatan dan menjaga kestabilan
suhu tubuhnya. Jadi, gerak refleks adalah media untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di
awal-awal kehidupannya.
Bagaimana dengan menangis? Ini refleks yang juga bisa dijadikan alat komunikasi. Biasanya sih,
bayi menangis karena merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Entah karena lapar, kepanasan,
merasa bising, atau popoknya basah.
Sebenarnya, ada 6 refleks penting yang harus dimiliki setiap bayi baru lahir, yakni:
* Refleks melangkah
Bila tubuh bayi dipegang pada bagian bawah ketiaknya dalam posisi tegak (pastikan kepalanya
tertopang dengan baik!), lalu kakinya menyentuh bidang yang datar, secara otomatis si kecil
akan meluruskan tungkainya seolah-olah hendak berdiri. Begitu tubuhnya dimiringkan ke depan,
kakinya akan bergerak seakan-akan ingin melangkah.
Begitu sudut bibir dan pipi bayi disentuh dengan tangan Anda, si kecil akan langsung
memiringkan kepalanya ke arah datangnya sentuhan dengan mulut yang membuka.
Catatan: Bila pipinya bersentuhan dengan payudara Anda, ia akan langsung memiringkan
kepalanya dan mengarahkan mulutnya untuk mendapat ASI.
* Refleks menghisap
Bila bibirnya disentuh dengan ujung jari Anda, secara otomatis bayi akan membuka mulutnya
dan mulai menghisap.
Catatan: Ketika puting susu masuk ke dalam mulutnya, ia akan langsung menghisap ASI.
* Refleks moro
Bila Anda memukul keras-keras atau menarik alas tidurnya serta mengangkat dan menurunkan
tubuhnya secara mendadak, maka kedua tangan serta kakinya akan merentang dan menutup lagi.
Bersamaan dengan itu, jemarinya pun menggenggam.
Refleks ini memang agak sulit terlihat. Meski begitu, bisa Anda amati. Caranya? Baringkan si
kecil, lalu miringkan kepalanya ke kiri misalnya. Nah, tangan kiri bayi Anda akan segera
merentang lurus ke luar, sedangkan tangan kanannya akan menekuk ke arah kepalanya.
Catatan: Refleks ini paling jelas terlihat saat si kecil berusia 2 bulan, namun akan menghilang
saat usianya 5 bulan.
Peran gerak refleks pada bayi baru lahir memang amat penting, sehingga dokter akan
memeriksanya dengan seksama. Selain melihat ada tidaknya refleks, ia juga akan memeriksa
apakah gerak refleks si kecil muncul secara simetris atau tidak. Pemeriksaan ini besar artinya
karena interpretasi terhadap gerak refleks hanya dapat dilakukan oleh orang yang benar-benar
piawai.
Meski begitu, Anda bisa juga ikut memantau beberapa gerak refleks si kecil di rumah. Bukan
apa-apa. Biar Anda tahu sejauh mana perkembangan fungsi sistem saraf pusat dan koordinasi
motorik bayi Anda.
Yang pasti, ada beberapa refleks yang tidak akan seterusnya ada. Sejalan pertambahan usia plus
pertumbuhan fisik dan kemampuan fungsi organ tubuhnya, beberapa refleks memang akan
hilang. Atau, bisa juga gerak refleks tadi berkembang jadi gerakan yang lebih terkontrol.
Bahkan, bila masih ada saja refleks yang seharusnya sudah hilang di usia tertentu, segera
konsultasikan ke dokter. Bisa jadi, ini menandakan adanya gangguan pada proses perkembangan
si kecil.
ADAPTASI /PERUBAHAN FISIOLOGI PADA BBL lanjut
Bayi baru lahir tidak bisa mengeluarkan Meconium dalam 24 - 28 jam pertama setelah lahir.
Tampak malas mengkonsumsi cairan, muntah bercampur dengan cairan empedu dan distensi
abdomen. (Nelson, 2000 : 317).
Konsep Tumbuh Kembang Anak
Konsep tumbuh kembang anak difokuskan pada usia todler yakni 1 - 3 tahun bisa juga
dimasukkan dalam tahapan pre operasional yakni umur 2 - 7 tahun. Menurut Yupi. S ( 2004 )
berdasarkan teori peaget bahwa masa ini merupakan gambaran kongnitif internal anak tentang
dunia luar dengan berbagai kompleksitasnya yang tumbuh secara bertahap merupakan suatu
masa dimana pikiran agak terbatas. Anak mampu menggunakan simbul melalui kata - kata,
mengingat sekarang dan akan datang. Anak mampu membedakan dirinya sendiri dengan objek
dalam dunia sekelilingnya baik bahasa maupun pikiranya bercirikan egesenterisme, ia tidak
mahu menguasai ide persamaan terutama berkaitan dengan masalah-masalah secara logis, tetapi
dalam situasi bermain bebas ia cenderung untuk memperlihatkan perilaku logis dan berakal sehat
pada tahap ini akan mulai mengenal tubuhnya
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu yang dapat diukur dengan ukuran berat ( gram, pounnd,
kilogram ). Ukuran panjang ( cm, meter ). Umur tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi
kalium dan nitrogen tubuh ). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur
dan fungsi yang lebih komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari
proses pematangan ( Soetjiningsih, 1998: 1 ).
Pada pertumbuhan fisik dapat dinilai pertambahan berat badan sebanyak 2,2 Kg/ tahun dan tinggi
badan akan bertambah kira - kira 7,5 cm/ tahun. Proporsi tumbuh berubah yaitu lengan dan kaki
tumbuh lebih cepat dari pada kepala dan badan lorosis lumbal pada medulla spinalis kurang
terlihat dan tungkai mempunyai tampilan yang bengkok. Lingkar kepala meningkat 2,5 cm/
tahun dan fontanella anterior menutup pada usia 15 bulan. Gigi molar pertama dan molar kedua
serta gigi taring mulai muncul ( Betz & Sowden, 2002: 546 ).
adaptasi Fisik Bayi Baru Lahir NormalSegera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan
yang sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami
oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan
segala kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu)
yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri
yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur
suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini
berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi
yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem
termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.
Perubahan Sistem Pernafasan.
Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi :
a. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang
pusat pernafasan di otak.
b. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang
merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis (Varney, 551-552)
Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat menimbulkan
pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
a. mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah.
Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan mengantarkannya ke
jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus
terjadi 2 perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
b. Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.
Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara mengurangi dan
meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah :
a. Pada saat tali pusat dipotong.
Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini
menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan. Kedua hal ini membantu darah
dengan kandungan O2 sedikit mengalir ke paru-paru untuk oksigenasi ulang.
b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan
tekanan atrium kanan. O2 pada pernafasan pertama menimbulkan relaksasi dan terbukanya
sistem pembuluh darah paru-paru.
Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada
atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan atrium kiri,
foramen ovale secara fungsional akan menutup.
Dengan pernafasan, kadar O2 dalam darah akan meningkat,mengakibatkan ductus arteriosus
berkontriksi dan menutup. Vena umbilikus, ductus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat
menutup dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi
jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.
Periode sensorimotor
Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk
mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut.
Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa
tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam
sub-tahapan:
1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan
terutama dengan refleks.
2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan
berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan
dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas
bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen
walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas
bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
6. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal
kreativitas.