You are on page 1of 10

Adaptasi Bayi Baru Lahir

Pengertian Bayi Baru Lahir Normal

Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka individu
baru ini sangatlah membutuhkan perawatan dari orang lain.

Pengertian Bayi Baru Lahir Normal.


Janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu hidup di luar kandungan.

Karakteristik Bayi Baru Lahir Normal


a. Usia 36-42 minggu.
b. Berat badan lahir 2500-4000 gr.
c. Dapat bernafas dengan teratur dan normal.
d. Organ fisik lengkap dan dapat berfungsi dengan baik.

Adaptasi Fisik Bayi Baru Lahir Normal


Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi
mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada
dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi
(O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala
kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri
yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur
suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini
berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi
yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem
termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.
Perubahan Sistem Pernafasan.

Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi :


a. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang
pusat pernafasan di otak.
b. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang
merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis (Varney, 551-552)
Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat menimbulkan
pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.

Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :


a. mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.

Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah.


Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan mengantarkannya ke
jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus
terjadi 2 perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
b. Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.

Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara mengurangi dan
meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.

Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah :


a. Pada saat tali pusat dipotong.
Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini
menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan. Kedua hal ini membantu darah
dengan kandungan O2 sedikit mengalir ke paru-paru untuk oksigenasi ulang.

b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan


tekanan atrium kanan. O2 pada pernafasan pertama menimbulkan relaksasi dan terbukanya
sistem pembuluh darah paru-paru.
Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada
atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan atrium kiri,
foramen ovale secara fungsional akan menutup.
Dengan pernafasan, kadar O2 dalam darah akan meningkat,mengakibatkan ductus arteriosus
berkontriksi dan menutup. Vena umbilikus, ductus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat
menutup dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi
jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.

Sistem pengaturan Suhu, Metabolisme Glukosa, gastrointestinal dan Kekebalan Tubuh.


a. Pengaturan Suhu
Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit sehingga
mendinginkan darah bayi. Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama seorang
bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui penggunaan lemak
coklat untuk produksi panas.
Lemak coklat tidak diproduksi ulang oleh bayi dan akan habis dalam waktu singkat dengan
adanya stress dingin.
b. Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Pada BBL, glukosa
darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam). BBL yang tidak dapat mencerna makanan dalam
jumlah yang cukup akan membuat glukosa dari glikogen dalam hal ini terjadi bila bayi
mempunyai persediaan glikogen cukup yang disimpan dalam hati.

c. Perubahan Sistem Gastrointestinal


Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk pada saat lahir. Sedangkan sebelum
lahir bayi sudah mulai menghisap dan menelan. Kemampuan menelan dan mencerna makanan
(selain susu) terbatas pada bayi.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang berakibat gumoh.
Kapasitas lambung juga terbatas, kurang dari 30 cc dan bertambah secara lambat sesuai
pertumbuhan janin.

d. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh


Sistem imunitas BBL belum matang sehingga rentan terhadap infeksi. Kekebalan alami yang
dimiliki bayi diantaranya :
1) Perlindungan oleh kulit membran mukosa.
2) Fungsi jaringan saluran nafas.
3) Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus.
4) Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung.
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang membantu membunuh
organisme asing
Refleks Bayi Baru Lahir, Modal Beradaptasi
Dikirim oleh Evariny A. untuk Bayi umur 0-2th
dikunjungi: 5171 kali, 8 hari ini

Sebagian besar gerakan yang “dipamerkan” bayi baru memang merupakan gerak refleks.
Meski begitu, bekal penting ini banyak manfaatnya di kehidupan barunya.

Selama dalam kandungan, bayi selalu mendapat kenyamanan dan kemudahan. Bagaimana tidak?
Tubuhnya aman terlindung dalam kantung ketuban, serta segala sesuatunya, seperti bernapas dan
“mengonsumsi” makanan sehat, dijamin 100% oleh sang bunda.

Begitu lahir ke dunia, tepatnya setelah tali yang menghubungkan si kecil dan Anda terputus, mau
tidak mau ia harus ‘berjuang’ sendirian. Makanya, organ-organ penting pendukung
kehidupan harus mampu menjalankan tugasnya dengan sempurna. Nah, untuk melihat apakah
organ tersebut sudah siap bertugas atau tidak, akan dilakukan pemeriksaan, yakni tes Apgar. Apa
itu?

Tes Apgar, tes paling pertama

Tes Apgar adalah serangkaian pemeriksaan untuk menilai kemampuan bayi baru lahir
beradaptasi terhadap kehidupan di luar rahim bundanya. Ada 5 hal pokok yang diperiksa, yaitu:

* Appearance: Penampilan, yang dilihat dari warna kulit.


* Pulse: Frekuensi denyut jantung.
* Grimace: Usaha bernapas yang dilihat dari kuat lemahnya tangisan.
* Activity: Aktif atau tidaknya tonus otot.
* Reflex: Reaksi spontan atas rangsang yang datang.

Nah, serangkaian pemeriksaan tadi masing-masing akan diberi nilai. Bila reaksi si kecil bagus,
maka nilainya 2. Reaksi kurang baik bernilai 1, sedangkan reaksi buruk bernilai 0. Kesemua nilai
tadi akan dijumlahkan, sehingga didapatlah hasil sebagai berikut:

* Nilai 10: Bayi memberi reaksi sangat baik pada semua pemeriksaan.
* Nilai 7-10: Si kecil dianggap memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
* Nilai di bawah 7: Fungsi jantung dan paru-paru bayi tidak baik, sehingga perlu pertolongan.
* Nilai 0: Bayi meninggal saat lahir.

Bekal khusus yang ampuh

Salah satu tes Apgar memang pemeriksaan terhadap gerak refleks. Lalu apa istimewanya gerak
refleks ini? Meski terlihat ringkih, setiap bayi baru lahir dibekali kemampuan khusus oleh
Tuhan. Yaitu, gerak refleks, gerak yang dilakukan tanpa disadari si kecil. Gerak ini secara
otomatis “dipamerkannya” begitu ada rangsang dari luar.

Biar gampang, coba saja perhatikan si kecil. Bukankah ia sudah bisa menggerak-gerakkan kedua
tangan dan kaki, menggenggam, menendang, membuka mulut, menghisap, menangis, dan
seabrek kebisaan lainnya. Ternyata gerak refleks sangat ampuh untuk mempertahankan dirinya
di lingkungan baru plus jadi alat komunikasi pertama dengan lingkungannya. Bagaimana
mungkin?

Di awal-awal kehidupannya, bayi sering menekuk kedua tangan serta kaki ke arah tubuhnya,
sementara telapak tangan dan kakinya mengepal. Sebenarnya, ini pertanda ia lagi kedinginan.
Maklumlah, selama ini ia kan berada di tempat yang super hangat dan nyaman, yaitu rahim
Anda. Nah, dengan “berpose” seperti ini, sebenarnya si kecil berusaha mempertahankan
dirinya terhadap lingkungannya. Apa itu? Mempertahankan kehangatan dan menjaga kestabilan
suhu tubuhnya. Jadi, gerak refleks adalah media untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di
awal-awal kehidupannya.

Bagaimana dengan menangis? Ini refleks yang juga bisa dijadikan alat komunikasi. Biasanya sih,
bayi menangis karena merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Entah karena lapar, kepanasan,
merasa bising, atau popoknya basah.

6 refleks yang wajib ada

Sebenarnya, ada 6 refleks penting yang harus dimiliki setiap bayi baru lahir, yakni:

* Refleks melangkah

Bila tubuh bayi dipegang pada bagian bawah ketiaknya dalam posisi tegak (pastikan kepalanya
tertopang dengan baik!), lalu kakinya menyentuh bidang yang datar, secara otomatis si kecil
akan meluruskan tungkainya seolah-olah hendak berdiri. Begitu tubuhnya dimiringkan ke depan,
kakinya akan bergerak seakan-akan ingin melangkah.

* Refleks mencari puting (rooting)

Begitu sudut bibir dan pipi bayi disentuh dengan tangan Anda, si kecil akan langsung
memiringkan kepalanya ke arah datangnya sentuhan dengan mulut yang membuka.

Catatan: Bila pipinya bersentuhan dengan payudara Anda, ia akan langsung memiringkan
kepalanya dan mengarahkan mulutnya untuk mendapat ASI.

* Refleks menghisap

Bila bibirnya disentuh dengan ujung jari Anda, secara otomatis bayi akan membuka mulutnya
dan mulai menghisap.

Catatan: Ketika puting susu masuk ke dalam mulutnya, ia akan langsung menghisap ASI.

* Refleks menggenggam (babinski)


Kalau jari Anda diletakkan di tengah telapak tangan atau di bawah jari kakinya, secara otomatis
ia akan menekuk dan mengerutkan jari-jarinya seolah-olah ingin menggenggam atau menjepit
dengan erat.

* Refleks moro

Bila Anda memukul keras-keras atau menarik alas tidurnya serta mengangkat dan menurunkan
tubuhnya secara mendadak, maka kedua tangan serta kakinya akan merentang dan menutup lagi.
Bersamaan dengan itu, jemarinya pun menggenggam.

* Refleks leher asimetrik tonik

Refleks ini memang agak sulit terlihat. Meski begitu, bisa Anda amati. Caranya? Baringkan si
kecil, lalu miringkan kepalanya ke kiri misalnya. Nah, tangan kiri bayi Anda akan segera
merentang lurus ke luar, sedangkan tangan kanannya akan menekuk ke arah kepalanya.

Catatan: Refleks ini paling jelas terlihat saat si kecil berusia 2 bulan, namun akan menghilang
saat usianya 5 bulan.

Hilang dengan sendirinya

Peran gerak refleks pada bayi baru lahir memang amat penting, sehingga dokter akan
memeriksanya dengan seksama. Selain melihat ada tidaknya refleks, ia juga akan memeriksa
apakah gerak refleks si kecil muncul secara simetris atau tidak. Pemeriksaan ini besar artinya
karena interpretasi terhadap gerak refleks hanya dapat dilakukan oleh orang yang benar-benar
piawai.

Meski begitu, Anda bisa juga ikut memantau beberapa gerak refleks si kecil di rumah. Bukan
apa-apa. Biar Anda tahu sejauh mana perkembangan fungsi sistem saraf pusat dan koordinasi
motorik bayi Anda.

Yang pasti, ada beberapa refleks yang tidak akan seterusnya ada. Sejalan pertambahan usia plus
pertumbuhan fisik dan kemampuan fungsi organ tubuhnya, beberapa refleks memang akan
hilang. Atau, bisa juga gerak refleks tadi berkembang jadi gerakan yang lebih terkontrol.

Bahkan, bila masih ada saja refleks yang seharusnya sudah hilang di usia tertentu, segera
konsultasikan ke dokter. Bisa jadi, ini menandakan adanya gangguan pada proses perkembangan
si kecil.
ADAPTASI /PERUBAHAN FISIOLOGI PADA BBL lanjut

Bayi baru lahir tidak bisa mengeluarkan Meconium dalam 24 - 28 jam pertama setelah lahir.
Tampak malas mengkonsumsi cairan, muntah bercampur dengan cairan empedu dan distensi
abdomen. (Nelson, 2000 : 317).
Konsep Tumbuh Kembang Anak
Konsep tumbuh kembang anak difokuskan pada usia todler yakni 1 - 3 tahun bisa juga
dimasukkan dalam tahapan pre operasional yakni umur 2 - 7 tahun. Menurut Yupi. S ( 2004 )
berdasarkan teori peaget bahwa masa ini merupakan gambaran kongnitif internal anak tentang
dunia luar dengan berbagai kompleksitasnya yang tumbuh secara bertahap merupakan suatu
masa dimana pikiran agak terbatas. Anak mampu menggunakan simbul melalui kata - kata,
mengingat sekarang dan akan datang. Anak mampu membedakan dirinya sendiri dengan objek
dalam dunia sekelilingnya baik bahasa maupun pikiranya bercirikan egesenterisme, ia tidak
mahu menguasai ide persamaan terutama berkaitan dengan masalah-masalah secara logis, tetapi
dalam situasi bermain bebas ia cenderung untuk memperlihatkan perilaku logis dan berakal sehat
pada tahap ini akan mulai mengenal tubuhnya
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu yang dapat diukur dengan ukuran berat ( gram, pounnd,
kilogram ). Ukuran panjang ( cm, meter ). Umur tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi
kalium dan nitrogen tubuh ). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur
dan fungsi yang lebih komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari
proses pematangan ( Soetjiningsih, 1998: 1 ).
Pada pertumbuhan fisik dapat dinilai pertambahan berat badan sebanyak 2,2 Kg/ tahun dan tinggi
badan akan bertambah kira - kira 7,5 cm/ tahun. Proporsi tumbuh berubah yaitu lengan dan kaki
tumbuh lebih cepat dari pada kepala dan badan lorosis lumbal pada medulla spinalis kurang
terlihat dan tungkai mempunyai tampilan yang bengkok. Lingkar kepala meningkat 2,5 cm/
tahun dan fontanella anterior menutup pada usia 15 bulan. Gigi molar pertama dan molar kedua
serta gigi taring mulai muncul ( Betz & Sowden, 2002: 546 ).

adaptasi Fisik Bayi Baru Lahir NormalSegera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan
yang sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami
oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan
segala kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu)
yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri
yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur
suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.
Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini
berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi
yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem
termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.
Perubahan Sistem Pernafasan.
Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi :
a. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang
pusat pernafasan di otak.
b. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan yang
merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis (Varney, 551-552)
Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat menimbulkan
pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.
Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
a. mengeluarkan cairan dalam paru-paru.
b. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.
Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah.
Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan mengantarkannya ke
jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus
terjadi 2 perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
b. Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.
Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara mengurangi dan
meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah :
a. Pada saat tali pusat dipotong.
Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini
menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan. Kedua hal ini membantu darah
dengan kandungan O2 sedikit mengalir ke paru-paru untuk oksigenasi ulang.
b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan
tekanan atrium kanan. O2 pada pernafasan pertama menimbulkan relaksasi dan terbukanya
sistem pembuluh darah paru-paru.
Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada
atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan atrium kiri,
foramen ovale secara fungsional akan menutup.
Dengan pernafasan, kadar O2 dalam darah akan meningkat,mengakibatkan ductus arteriosus
berkontriksi dan menutup. Vena umbilikus, ductus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat
menutup dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi
jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.

Sistem pengaturan Suhu, Metabolisme Glukosa, gastrointestinal dan Kekebalan Tubuh.


a. Pengaturan SuhuSuhu dingin lingkungan luar menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit
sehingga mendinginkan darah bayi. Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama
seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui penggunaan
lemak coklat untuk produksi panas.
Lemak coklat tidak diproduksi ulang oleh bayi dan akan habis dalam waktu singkat dengan
adanya stress dingin.
b. Metabolisme GlukosaUntuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu.
Pada BBL, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam). BBL yang tidak dapat
mencerna makanan dalam jumlah yang cukup akan membuat glukosa dari glikogen dalam hal ini
terjadi bila bayi mempunyai persediaan glikogen cukup yang disimpan dalam hati.
c. Perubahan Sistem GastrointestinalReflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah
terbentuk pada saat lahir. Sedangkan sebelum lahir bayi sudah mulai menghisap dan menelan.
Kemampuan menelan dan mencerna makanan (selain susu) terbatas pada bayi.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang berakibat gumoh.
Kapasitas lambung juga terbatas, kurang dari 30 cc dan bertambah secara lambat sesuai
pertumbuhan janin.
d. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem imunitas BBL belum matang sehingga rentan terhadap infeksi. Kekebalan alami yang
dimiliki bayi diantaranya :
1) Perlindungan oleh kulit membran mukosa.
2) Fungsi jaringan saluran nafas.
3) Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus.
4) Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung.
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang membantu membunuh
organisme asing.

Adaptasi fisik dan fisiokogis bbl


pengertian : proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke
kehidupan di luar uterus.
Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga homeostasis.
Bila terdapat gangguan adaptasi : bayi akan sakit.
Homeostasis : - kemampuan mempertahankan fungsi-fungsi vital
- dinamis
- dipengaruhi tahap tumbuh kembang, termasuk masa pertumbuhan dan perkembangan
intrauterin. Pada bayi kurang bulan, terdapat berbagai gangguan mekanisme adaptasi.
Adaptasi segera : fungsi-fungsi vital (sirkulasi, respirasi, susunan saraf pusat, pencernaan dan
metabolisme).
Homeostasis neonatus ditentukan oleh keseimbangan antara maturitas dan status gizi.
Kemampuan homeostasis pada neonatus berdasarkan usia kehamilan :
- cukup bulan : memadai
- kurang bulan : tergantung masa gestasi.
(Matriks otak belum sempurna, mudah terjadi perdarahan intrakranial.)
(Angka kejadian sindrom gawat napas neonatus dan hiperbilirubinemia tinggi.)
- lewat waktu : terjadi hambatan pertumbuhan janin intrauterin akibat penurunan fungsi plasenta,
terjadi hipoksia janin.
Masa neonatus lebih tepat jika dipandang sebagai masa adaptasi berbagai sistem, dari kehidupan
intrauterin menuju kehidupan ekstrauterin.
Stabilisasi sesudah lahir : - masa gestasi cukup : bayi matur
- persiapan kelahiran janin dari ibu
- sesudah lahir, pernapasan pertama : rangsang kimia, metabolik dan termik
- dapat hidup di luar uterus
- adaptasi sistem2 lain

Periode sensorimotor
Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk
mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut.
Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa
tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam
sub-tahapan:
1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan
terutama dengan refleks.
2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan
berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan
dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas
bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen
walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas
bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
6. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal
kreativitas.

Perkembangan Masa Bayi


Dalam pandangan Piaget tahap-tahap perkembanagn pemikiran dibedakan atas empat tahap,
yaitu tahap pemikiran sensoris-motorik, praoperasional, operasional konkret, dan operasional
formal.
Pemikiran bayi termasuk kedalam pemikiran sensoris motorik, tahap sensoris motorik
berlangsung dari kelahiran hingga kira-kira berumur 2 tahun. Selama tahap ini perkembangan
mental ditandai dengan perkembangan pesat dengan kemampuan bayi untuk mengorganisasikan
dan mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik. Dalam hal
ini bayi yang baru lahir bukan saja menerima secara pasif rangsangan-rangsangan terhadap alat-
alat indranya, melainkan juga aktif memberikan respons terhadap rangsangan tersebut, yakni
melaui gerak-gerak refleks. Pada akhir tahap ini ketika anak berusia sekitar 2 tahun, pola-pola
sensorik motoriknya semakin kompleks dan mulai mengadopsi suatu sistem simbol yang
primitif. Misalnya, anak usia dua tahun dapat membayangkan sebuah mainan dan dan
memanipulasinya dengan tangannya sebelum mainan tersebut benar-benar ada. Anak juga dapat
menggunakan kata-kata sederhana, seperti "mama melompat" untuk menunjukan telah terjadinya
sebuah peristiwa sensoris motorik

You might also like