Professional Documents
Culture Documents
Networking with
MikroTik RouterOS
Network Guidelines using MikroTik
Modul berisi informasi tentang jaringan lokal (LAN) baik kabel maupun non kabel (wireless) mulai dari definisi,
pengkabelan, pengalamatan IP sampai informasi tentang implementasi wirelessLAN. Modul ini juga berisi tentang
bagimana melakukan insatalasi dan konfigurasi MikroTik RouterOS pada sebuah komputer (PC), yang digunakan sebagai
router utama pada jaringan lokal sampai pada tahap manajemen bandwidth dan monitoring jaringan lokal.
Hal 1
Network / Jaringan
Definisi
Dua atau lebih komputer yang saling terhubung menggunakan perangkat jaringan.
Tujuan
Berkomunikasi dan sharing resource (berbagi sumberdaya).
Arsitektur
Peer to Peer (P2P)
Setiap komputer juga bertindak sebagai server bagi komputer lainnya
Client –Server
Dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, yakni komponen client atau yang biasa disebut
front end dan komponen server atau biasa disebut back end.
Client
Komputer yang memanfaatkan layanan / menggunakan layanan yang di sediakan oleh
server.
Server
Komputer yang menyediakan layanan untuk komputer lain.
Klasifikasi
LAN (Local Area Network)
Jaringan komputer yang hanya mencakup wilayah kecil, seperti ruangan, gedung, kampus
atau yang lebih kecil.
Topologi
Topologi Bus
Topologi Ring
Pada topologi ring setiap node terkoneksi dengan dua node lainnya, membentuk jalur
melingkar seperti ring (cincin). Pada topologi ini komunikasi dapat terganggu jika
satu node mengalami gangguan.
Topologi Star
Hal 3
1. Jika node tengah mengalami kerusakan maka seluruh jaringan akan terhenti.
Teknologi Jaringan
Jaringan Kabel (Wired Network)
Teknologi jaringan komputer menggunakan kabel (UTP,STP,FiberOptic,dll).
WirelessLAN
Kalsifikasi
Perangkat WirelessLAN
1. Pemancar sinyal (Access Point), sebagai pusat koneksi (konsentrator).
2. Penerima sinyal (Wireless Client).
3. Antenna, sebagai pengarah sinyal .
Antenna
1. Omni : bersifat menyebar 3600 (biasanya dipakai pemancar / Point to Multi
Point).
2. Directional : bersifat mengarah (biasa dipakai client / Point to Multi Point).
Sektoral : menyebar pada suatu sektor / daerah (biasanya dipakai di BTS).
Hal 4
Channel
1. Sebagai saluran / jalur komunikasi.
2. Mempunyai 14 channel.
3. Setiap channel memiliki lebar spectrum 22MHz (11 ke atas, 11 ke bawah).
4. Ada 3 channel yang tidak berinterferensi (1, 6, 11).
Pengkabelan (Cabling)
Pengkabelan secara lurus (Straight Throught Cabel)
Pengkabelan secara lurus biasanya digunakan untuk menghubungkan :
1. Host dengan Switch / HUB.
2. Router / Server dengan Switch / HUB.
Pada dasarnya dalam pengkabelan secara lurus hanya menggunakan 4 buah pin pada kabel
untuk melakukan komunikasi, yaitu : 1, 2, 3, dan 6.
Switch / HUB Host
1 1
2 2
3 3
6 6
1. Oranye Putih
2. Oranye
3. Hijau Putih
4. Biru
5. Biru Putih
6. Hijau
7. Cokelat Putih
8. Cokelat
Hal 5
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
Hal 6
IP Address
Alamat IP versi 4 (IPv4)
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal
notation), yang dibagi dalam empat buah oktet berukuran 8 bit. Format bentuknya adalah
w.x.y.z. Karena tiap oktet berukuran 8 bit, maka nilainya berkisar antara 0 sampai 255.
Subnet Mask
Fungsi
Subnet mask digunakan pada komputer untuk membedakan antara jaringan lokal dengan
jaringan luar.
255.255.255.224 /27 60
255.255.255.240 /28 14
255.255.255.248 /29 6
255.255.255.252 /30 2
MikroTik RouterOS
Definisi
MikroTik RouterOS adalah sistem operasi yang khusus digunakan sebagai router berbasis
Linux. MikroTik RouterOS juga sebagai salah satu solusi alternatif untuk menghadirkan
router dengan harga yang cukup murah. Selain itu MikroTik juga termasuk salah satu
router yang handal, karena mempunyai fitur – fitur yang khusus dibuat untuk menangani
jaringan baik itu kabel maupun non kabel (wireless).
Hal 8
Fitur
1. Firewall dan NAT (Network Address Translation)
Sebagai penyaringan (filtering) paket – paket data sesuai dengan sumber dan tujuan
yang diklasifikasi berdasarkan alamat IP, alamat MAC (Media Access Control),
alamat port, protocol, dan lain – lain.
2. HotSpot
MikroTik juga dapat berfungsi sebagai gateway HotSpot menggunakan RADIUS
(Remote Authentification Dial In User Services) untuk proses autentifikasi dan
accounting. Juga terdapat fitur Captive Portal (halaman login menggunakan HTML).
3. Point to Point Tunnelling Protocol
Sebagai konsentrator akses menggunakan link Point to Point seperti : PPPoE, PPTP
dan L2TP.
4. Web Proxy
Untuk menyimpan halaman web yang pernah dikunjungi (web caching).
5. DHCP
Metode pengalamatan IP secara otomatis. Dapat berfungsi sebagai server dan juga
client DHCP.
6. Monitoring / Accounting
MikroTik memiliki fasilitas monitoring jaringan yang sedang terkoneksi, juga
terdapat statistik pemakaian bandwidth yang dapat diakses menggunakan HTTP.
Cara Konfigurasi
1. Menggunakan command-line dengan cara mengakses langsung
2. Menggunakan remote yang berbasis GUI untuk sistem operasi Windows
menggunakan WinBox
3. Melakukan remote melalui telnet atau SSH
4. Menggunakan WebBox melalui HTTP
Hal 9
Tekan tombol “I” untuk melakukan proses instalasi. Saat ditanya apakah ingin
menyimpan konfigurasi lama ketik “N”
Proses instalasi
Selesai instalasi
H a l 10
Konfigurasi PC Router
Mengganti nama interface
Pastikan interface sudah dikenali oleh sistem, dengan menggunakan perintah sebagai berikut :
[admin@MikroTik] >interface ethernet print
Untuk memudahkan mengingat interface yang digunakan, MikroTik memungkinkan kita untuk
merubah / memberi nama pada interface yg terdapat di dalamnya dengan perintah sebagai berikut
:
[admin@MikroTik] >set [nomor_urut_interface] name=[nama_baru]
Contoh :
[admin@MikroTik] >set 0 name =internet
[admin@MikroTik] >set 1 name=proxy
[admin@MikroTik] >set 2 name=to-lokal
Keterangan sintaks :
Set 0 : merubah konfigurasi pada momor urut 0
Name : memberikan nama sesuai dengan nomor urut
Memberikan alamat IP
Untuk memberikan alamat IP kita harus mendefinisikan langsung untuk interface mana
alamat tersebut digunakan dan bisa langsung memberikan subneting. Oleh karena IP
publik akan dibagikan ke client maka alamat IP juga harus ditambah satu per satu.
Alamat IP publik sendiri didapatkan dari ISP yang bersangkutan
[admin@MikroTik] >ip address add address=[alamat_IP]/[CIDR_yang_digunakan]
interface=[nama_interface]
Contoh :
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.97/29 interface=publik
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.98/29 interface=publik
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.99/29 interface=publik
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.100/29 interface=publik
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.101/29 interface=publik
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.102/29 interface=publik
Keterangan sintaks :
Add address : memberikan alamat IP
Interface : interface tujuan
Routing alamat IP
Untuk melakukan routing cukup menambah alamat gateway pusat dari router MikroTik.
[admin@MikroTik] >ip route add gateway=[alamat_IP_gateway]
Contoh :
[admin@MikroTik] >ip route add gateway=172.16.36.17
Keterangan sintaks :
Add gateway : menambahkan gateway
H a l 12
Contoh :
[admin@MikroTik] >ip dns set primary-dns=202.133.80.1 secondary-dns=202.133.80.2
Keterangan sintaks :
Perintah di atas berfungsi untuk mendefinisikan alamat IP 202.133.80.1 sebagai DNS
utama dan alamat IP 202.133.80.2 sebagai DNS kedua.
Keterangan sintaks :
Set : merubah setting pada nomor urut
Port : port tujuan
Manajemen bandwidth
Untuk manajemen bandwidth / membagi bandwidth, digunakan metode PCQ (Per
Connection Queuing) yang dapat melakukan manajemen terhadap alamat IP yang lebih
spesifik. Fasilitas ini terdapat pada level command “queue simple”.
Contoh :
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client1 target-addresses=192.168.1.1/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client2 target-addresses=192.168.1.2/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client3 target-addresses=192.168.1.3/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client4 target-addresses=192.168.1.4/32
max-limit=0/0
H a l 13
Keterangan sintaks :
Add : menambah perintah
Name : memberi nama
Target-address : alamat IP komputer tujuan
Max-limit : membatasi bandwidth yang digunakan
Monitoring jaringan
Untuk melakukan monitoring lalu lintas jaringan dapat menggunakan fungsi torch.
[admin@MikroTik] >tool torch [nama_interface] src-address=[ip_yang_dimonitoring]
Contoh :
[admin@MikroTik] >tool torch lokal src-address=192.168.1.0/24
Keterangan sintaks :
Perintah di atas berfungsi untuk melakukan monitoring lalulintas jaringan pada alamat
192.168.1.0/24.
Contoh :
[admin@MikroTik] >tool graphing interface=all store-on-disk=yes
Keterangan sintaks :
Perintah di atas berfungsi untuk memberikan fungsi monitoring grafis pada semua
interface dan di simpan pada harddisk.
H a l 15
Untuk monitoring bandwidth dengan grafik, harus menggunakan layanan web yang
disediakan oleh MikroTik.
http://[alamat_ip_MikroTik]:[port_yang_digunakan]/graphs
Contoh :
http://192.168.1.100:83/graphs
Konfigurasi Client
Pemberian alamat IP
Karena client yang digunakan berbasis windows, maka pemberian IP dapat dilakukan
dengan sangat mudah tanpa harus mengetik satu per satu untuk masuk ke menu
pemberian IP.
Caranya :
1. Masuk ke network properties :
Klik start => Control Panel => Network Connections => klik dua kali (bisa juga
dengan klik kanan => properties) pada koneksi sesuai dengan interface yang
digunakan.
Contoh :
IP Address = 192.168.1.1
Subnet Mask = 255.255.255.0
Default Gateway = 192.168.1.100
Preferred DNS server = 202.133.80.1
Alternate DNS server = 202.133.80.2