Professional Documents
Culture Documents
1. Pendahuluan
Sampai sekarang kita sudah berbicara tentang Hakikat ilmu dan Penelitian
(Modul 38), Penelitian sebagai Proses Ilmiah (Modul 39), Konseptualisasi
Masalah Penelitian (Modul 40), Hipotesis (Modul 41), dan Penarikan Sampel
(Modul 42). Kelima modul tersebut member gambaran kepada kita tentang
hubungan antara ilmu, penelitian dan pemecahan masalah-masalah dalam
kehidupan sehari-hari, dan proses penelitian itu sendiri yang dimulai dari
konseptualisasi masalah, hipotesis, dan pengujian hipotesis melalui data-data
empiris. Pekerjaan penelitian itu sendiri dimulai dengan penyusunan rancangan
penelitian atau desain penelitian, kemudian menarik sampel, menyusun
instrument penelitian, pengumpulan data, analisis data, pembahasan hasil
analisis, dan penulisan laporan penelitian itu sendiri dapat dilakukan menurut
prosedur pada Lembar Media M.01 terlampir.
Desain penelitian merupakan sebuah cetak biru (blue print) yang menentukan
pelaksanaan selanjutnya. Penyusunan desain ini dilakukan setelah kita
menetapkan topik (judul) penelitian yang akan dilaksanakan. Desain penelitian
memaparkan apa, mengapa dan bagaimana masalah tersebut diteliti dengan
menggunakan prinsip-prinsip metodologis yang telah dibicarakan sebelumnya.
Pada umumnya suatu penelitian mengandung dua aspek yang saling
berhubungan dan yang merupakan persyaratan untuk suatu penelitian, yaitu:
1
penelitian tersebut mendukung kepentingan-kepentingan praktik sehingga
memberikan manfaat kepada yang terkait.
2. Meteodologi penelitian. Penelitian terhadap substansi tertentu itu harus
memenuhi persyaratan meteodologi penelitian sebagai suatu proses yang
sistematis, terkendali, kritis, dan analitis seperti telah diuraikan di muka.
Berhubungan dengan kedua syarat tersebut, maka desain penelitian pada
umumnya dapat dibagi dalam dua pokok, yaitu: (1) Konseptualisasi masalah,
dan (2) Operasionalisasi. Kedua pokok tersebut dapat disusun dalam pokok-
pokok sebagai berikut:
1. Latar Belakang Penelitian
2. Tujuan dan Hipotesis
3. Kerangka Dasar Penelitian
4. Penarikan Sampel
5. Metode Pengumpulan Data
6. Analisis Data
2
kesenjangan yang ada dan usaha-usaha yang pernah dilakukan untuk
menanggulanginya. Bagian ini mengantarkan kita ke dalam perumusan masalah
dalam bagian kedua.
Yang kedua, dalam rangka perumusan masalah perlu diungkapkan gejala-gejala
umum dalam lingkup permasalahn sehingga terungkap substansi yang akan
diteliti. Apakah masalah itu berada dalam lingkup “komunikasi” atau “psikologi
sosial” atau yang lain, semuanya menjadi terungkap di sini. Kemudian diteruskan
dengan mengungkapkan gejala-gejala yang lebih khusus. Untuk ini diperlukan
pengamatan secara eksploratif terhadap satuan-satuan analisis secara individual
yang akan menjadi obyek penelitian kita. Dari pengamatan ini tampak
keragaman ukuran pada konsep yang dipermasalahkan. Melalui proses induksi
akhirnya kita menarik kesimpulan tentang konsep yang menjadi fokus
permasalahan, dan kemudian merumuskan masalahnya sendiri secara
operasional.
Bagian terakhir dalam latar belakang ini ialah mengungkapkan pentingnya
(signifikansi) penelitian yang akan dilakukan. Sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya bahwa suatu penelitian mempunyai dampak pada pengembangan,
baik pengembangan ilmu pengetahuan, maupun pengembangan dalam salah
satu bidang kehidupan praktis sehari-hari. Sehubungan dengan itu perlu
diungkapkan signifikansi teoritis dan signifikansi praktis dari penelitian yang
bersangkutan.
Bertitik tolak dari latar belakang yang telah kita uraikan sebelumnya, maka kita
menyatakan secara eksplisit tujuan yang akan dicapai oleh penelitian yang
bersangkutan. Tujuan penelitian yang dimaksud ialah jawaban terhadap
pertanyaan dasar yang telah diungkapkan dalam latar belakang desain
penelitian.
3
berfokus pada prestase studi mahasiswa. Seperti seorang dokter yang
berhadapan dengan pasiennya, pertama-tama ia perlu mengetahui lebih dahulu
apa yang menyebabkan penyakit itu, apakah virus atau basil. Pertanyaan
penelitian tersebut di atas sama halnya dengan pasien seorang dokter. Pertama-
tama ingin diketahui apakah “penyakitnya” pada prestase studi, dan kalau benar
maka faktor-faktor apa yang mempengaruhinya. Karena itu maka tujuan
penelitian yang pertama ialah “Mengetahui prestase studi mahasiswa” dan yang
kedua “Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestase studi mahasiswa”.
Dalam kerangka dasar penelitian ini diungkapkan semua variabel yang akan
diteliti, rumusan operasionalnya yang dilengkapi dengan indikator empiris dan
pengukurannya. Kemudian semua variabel tersebut disusun dalam suatu
kerangka hipotesis yang memperlihatkan pola hubungan antar variabel yang
satu dengan variabel yang lain. Pada contoh dengan “prestase studi mahasiswa”
4
di atas, maka ada 4 variabel yang akan diteliti masing-masing ialah (1) prestase
studi, (2) motivasi belajar, (3) latar belakang ekonomi, dan (4) lingkungan belajar.
Terhadap masing-masing variabel ini disusun definisi operasionalnya. Dikatakan
definisi operasional karena definisi tersebut menuntun kita pada pengumpulan
data yang relevan dan valid. Misalnya: Prestase studi ialah indeks prestase (IP)
studi kumulatif yang telah diperoleh oleh mahasiswa selama 2 tahun berturut-
turut menurut catatan yang ada pada kantor fakultas yang bersangkutan.
Indikatornya ialah IP kumulatif, dan pengukurannya dilakukan pada skala
interval. Definisi yang salah: Prestase studi ialah perubahan perilaku mahasiswa
setelah belajar di perguruan tinggi selama 2 tahun berturut-turut. Definisi ini tidak
operasional karena tidak menuntun kita pada data-data yang dibutuhkan untuk
itu. Semua variabel yang akan diteliti didefinisikan secara demikian pula.
Semua variabel yang telah didefinisikan itu ditempatkan dalam suatu kerangka
hipotesis sesuai dengan tipe penelitian yang ingin kita lakukan. Pada tipe
penelitian eksplanatif, maka ada variabel yang diterangkan dan ada variabel
yang menerangkan. Variabel yang diterangkan itu diperlakukan sebagai
dependent variabel dan variabel-variabel yang menerangkan sebagai variabel
independent. Selain itu banyaknya variabel dalam suatu hipotesis juga tampak
pula dalam kerangka dasar ini. Kerangka dasar untuk hipotesis dengan
multivariate. Kerangka dasar ini menjadi acuan bagi analisis data terutama
dalam pengujian hipotesis.
5. Penarikan Sampel
Bagian keempat yang perlu diungkapkan dalam desain penelitian ini ialah
perencanaan tentang bagaimana sampel ditarik. Untuk maksud ini terlebih
dahulu perlu digambarkan besar, batas-batas, dan ciri-ciri populasi penelitian.
Apakah populasi penelitian tersebar dalam wilayah setempat. Besarnya populasi
dinyatakan dalam jumlah anggota (satuan analisis) yang tercakup dalam
populasi itu (target population). Kemudian digambarkan juga seberapa besar
variasi di antara anggota populasi itu. Setelah itu barulah ditentukan seberapa
besar sampel yang akan ditarik, dan bagaimana cara menariknya.
5
Kalau kita kembali pada contoh di atas tentang “prestase studi mahasiswa”,
maka populasi kita misalnya ialah mahasiswa Perguruan Tinggi X semester
kelima sebanyak 2.000 orang. Mahasiswa sebanyak ini bervariasi menurut
fakultasnya (misalnya ada 3 fakultas), dan dari jumlah ini akan ditarik sampel
sebanyak 10% (200 orang). Sampel ditarik secara berlapis proposional, sbb.:
7. Analisis Data
6
Dalam rangka mencapai tujuan penelitian maka data yang akan dikumpulkan
perlu dianalisis. Rancangan tentang analisis ini perlu diungkapkan dalam bagian
ini. Supaya lebih sistematis, maka analisis ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap
pertama disebut analisis pendahuluan, dan tahap kedua analisis lanjut.
Analisis pendahuluan terbatas pada analisis deskriptif untuk setiap variabel pada
sampel. Tujuannya untuk mengetahui karakteristik setiap variabel pada sampel,
dan menentukan alat analisis pada analisis lanjut. Alat-alat analisis yang dipakai
untuk ini ialah (1) table distribusi frekuensi sederhana, (2) diagram statistik, (3)
ukuran tendensi pusat, seperti ukuran rata-rata, modus, median, (4) ukuran
disepersi yang menggambarkan variasi, dan (5) estimasi parameter.
Analisis lanjut bertujuan untuk menguji hipotesis. Alat-alat analisis yang dipakai
untuk ini pertama-tama tergantung pada model hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya. Ada analisis uji hipotesis multivariate. Masing-masing alat analisis
ini terdiri atas sejumlah alat analisis tergantung pada pengukuran variabel-
variabel yang bersangkutan.
Proses Penelitian
7
DESAIN
PENELITIAN
PENYUSUNAN
INSTRUMEN
PENARIKAN
SAMPEL
UJI COBA
INSTRUMEN
PENGUMPULAN
DATA
PENGOLAHAN
DATA
ANALISIS DATA
PEMBAHASAN
HASIL ANALISIS
PENULISAN
LAPORAN
8
LATAR BELAKANG:
LATAR BELAKANG MASALAH
GEJALA-GEJALA UMUM DAN KHUSUS
PERUMUSAN MASALAH
SIGNIFIKANSI PENELITIAN
KONSEPTUALISASI
MASALAH
TUJUAN:
TUJUAN
HIPOTESIS
KERANGKA HIPOTESIS:
DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR EMPIRIS
PENGUKURAN
KERANGKA HUBUNGAN
PENARIKAN SAMPEL:
SATUAN ANALISIS
POPULASI
SAMPEL
METODOLOGI
METODE PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA:
ANALISIS PENDAHULUAN
ANALISIS DATA