Professional Documents
Culture Documents
artinya:
Jangan pernah sombong dan menganggap diri paling bisa
Biarkan orang lain yang menilai
Jika diibaratkan seperti halnya menyapu
Sampah-sampah akan terus ada
Hilang sampahnya, muncul lagi debu
Jadi, walaupun sudah pintar
Masih banyak ada ilmu yang lain
Pokok Bahasan
• Identifikasi Geografi
• Sejarah
• Mata Pencaharian
• Sistem Kekerabatan
• Sistem Kemasyarakatan
• Sistem Adat dan Religi
• Karakteristik
• Produk Budaya
• Pembangunan dan Modernisasi
Letak Geografis
• Secara geografis Provinsi Bali terletak pada 8°3'40" -
8°50'48" LS dan 114°25'53" - 115°42'40" BT.
• Bali dibatasi oleh:
• Utara : Laut Bali
• Timur : Selat Lombok (Provinsi NTB)
• Selatan : Samudera Indonesia
• Barat : Selat Bali (Propinsi Jawa Timur)
Wilayah di Bali
Luas Persentase
Kabupaten/Kota Ibukota
(km²) (%)
Jembrana Negara 841,80 14,94
Bercocok
Tanam
Kapak persegi
Masuk Hindu
&
Budha
Ekspedisi
Kerajaan Masa Sejarah Gajah
Klungkung Mada
Kerajaan
Gelgel
Perekonomian
Mata Pencaharian
Pengrajin Karyawan/PNS
Peternak Nelayan
Pariwisata
Sistem Kemasyarakatan
Sistem Pelapisan
Lembaga Tradisional
Gotong Royong
Sistem Pelapisan
Catur Warna
1. Brahmana
2. Satria Tri Wangsa
3. Waisya
4. Sudra Jaba
Gelar
Brahmana >> Ida Ayu, Ida Bagus
Satria >> Tjokorda atau Cokorda
Waisya >> Gusti
Lembaga Tradisional
1. Desa Adat
2. Banjar Adat
3. Subak
4. Seka/Sekehe
5. Gotong Royong
Sumber Hukum : Peraturan Daerah Bali No. 06 Tahun 1986 yang menyatakan bahwa desa adat
adalah
“Kesatuan masyarakat hukum adat di Propinsi Daerah Tingkat I Bali yang mempunyai satu kesatuan
tradisi dan tata krama pergaulan hidup masyarakat umat Hindu secara turun-temurun dalam
ikatan Kahyangan Tiga (Kahyangan Desa) yang mempunyai wilayah tertentu dan harta
kekayaan sendiri serta berhak mengurus rumah tangganya sendiri".
2. Banjar Adat/Pakraman
Awig-awig dan Perarem itu dibuat sesuai kesepakatan bersama atau telah turun
temurun ada. Awig-awig sukar untuk diubah karena memerlukan proses yang
cukup rumit.
3. Subak
Terbentuk atas 5 unsur unit berikut
1. Unit Teknologi
adanya sebuah sistem dan peralatan pengairan
2. Unit Sosial
merupakan sebuah organisasi petani dengan adanya pengurus dan anggota
3. Unit Fisik/Area
menguasai wilayah pertanian tertentu
4. Unit Legal
memiliki peraturan atau awig-awig
5. Unit Religi
adanya aktivitas religi seperti adanya Pura Uluncarik atau Pura Bedugul di setiap
Subak
4.Seka/Sekaha
Ngayah Nguopin
1 Sebutan untuk Tuhan adalah Sang Emabang/ Sebutan untuk Tuhan adalah Sang Hyang Widhi Wasa
Sang Hyang Tuduh
2 Dewa yang bersemayam di Puncak Gunung Dewa yang besemayam di puncak Gunung Agung disebut
Agung disebut To Langkir Bhatara Giripati atau Mahadewa
3 Gunung, sungai, dan Laut merupakan tempat Tempat yang dipandang suci adalah gunung, sungai, dan
yang suci laut
4 Percaya terhadap kekuatan alam yang disebut kekuatan alam disebut dengan nama Dewa
Hyang
5 Percaya terhadap roh suci leluhur dengan percaya terhadap roh suci leluhur yang disebut atma dan
perawatan jenazah dan roh suci dianggap atma yang suci bersemayam di pincak-puncak gunung
brsemayam di puncak gunung.
6 Membuat tiruan gunung berupa punden mambuat tiruan kahyangan dan gunung berupa pura,
berundak, menhir dan tahta batu prasada, candi, dan meru
7 Tinggalan situs Gilimanuk ditemukan gigi manusia tradisi panggur disebut upacara mepandes atau metatah
telah dipanggur
8 Tinggalan sikap jenazah pada sakofagus dalam kepercayaan terhadap kelahiran kembali yang disebut
menyerupai bayi dalam kandungan menunjukkan samsara atau punarbhawa
adanya kepercayaan akan kelahiran kembali
9 Adanya arah orientasi yang dipandang suci, yakni adanya orientasi yang dipandang suci, yakni utarea dan
timur dan utara timur yang disebut Uttara dan Purva
10 Adanya persembahan dan bekal kubur adanya persembahan dan bekal kubur berupa upaca yajna
Filosofi
Tri Kaya
Parisudha
Tata cara pelaksanaan Yadnya antar setiap Orang, Banjar, atau Desa mungkin akan
berbeda untuk setiap orang, banjar, atau desa karena disesuaikan dengan desa, kala,
patra
Dewa Yadnya
Contoh Upacara:
1. Piodalan
2. Tri Sandhya
3. Persembahyangan Purnama dan Tilem
4. Ngenteg Linggih
Pitra Yadnya
Ngaben Ngaben
Niri Ngaben Ngamasa
Rsi Yadnya
Contoh Upacara
Mewinten
ManusaYadnya
1. Magedong-gedongan 1. Upacara otonan
2. Upacara kelahiran 2. Upacara ngempugin
3. Upacara kepus puser 3. Upacara makupak
4. Upacara nglepas hawon 4. Upacara rajaswala
5. Upacara kambuhan 5. Upacara mepandes
6. Upacara nelu bulanin 6. Upacara pawiwahan
Bhuta Yadnya
Bhuta Yadnya adalah suatu korban suci kepada sarwa bhuta yaitu makhluk-makhluk
rendahan, baik yang terlihat (sekala) ataupun yang tak terlihat (niskala), hewan
(binatang), tumbuh- tumbuhan, dan berbagai jenis makhluk lain yang merupakan
ciptaan Ida Sang Hyang Widhi Waça
Contoh:
Tawur Agung
Mecaru
Mesegeh
Karakteristik Orang Bali Umumnya
a. Seni Tembang
• SENI SUARA
– Seni Tembang
Di Bali terdapat berbagai jenis tembang yang mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Masyarakat Bali
membedakan seni tembang ini menjadi empat (4)
kelompok:
• Gegendingan
• Sekar alit
• Sekar Madya
• Sekar Agung
• SENI DRAMA DAN TARI
• Drama dan tari tidak dapat dipisahkan. Keduanya seperti dua warna
permukaan daun sirih, sama-sama mengandung rasa dan aroma yang tidak
berbeda. Budaya Bali memiliki banyak sekali ragam kesenian Drama dan
Tari. Ini menunjukkan bahwa budaya kita sangat beradab. Drama dan tari
penuh dengan simbol-simbol. Baik simbol dari kehidupan nyata maupun
simbol kehidupan alam lain dan mimpi-mimpi. Hanya peradaban manusia
yang mengerti arti simbol. Simbolisme yang digambarkan oleh para
seniman drama dan tari di Bali sangat komunikatif. Tidak hanya menghibur
hati, tetapi dapat memberikan pedoman yang mudah dicerna tentang
benar dan salah, tentang baik dan buruk. Drama dan tari tidak hanya
menghubungkan nalar dan rasa antar manusia, tetapi juga menghubungkan
alam sekala dan niskala manusia secara harmonis dan estetis. Mengalir
terus dipenuhi dengan inovasi baru yang tak pernah terbendung.
b. Seni Tari
• Arja Gede Barong dan Rangda
• Gong Tari Baris
•
• Kecak Calonarang
• Jauk
• Janger Topeng
• Tari Kontemporer
Salah satu tarian kreasi baru yang mempunyai
ungkapan artistik yang bebas, muncul sejak
makin maraknya pertumbuhan tari-tarian Bali
kreasi baru di awal tahun 1970. Di dalam tarian
baru ini elemen-elemen seni klasik/ tradisional
Bali dipergunakan secara bebas dan kreatif,
sesuai rasa estetik individu penatanya.
c. Seni Karawitan
• Seni Karawitan adalah seni mengolah bunyi
benda atau alat bunyi-bunyian (instrumen)
tradisional. Di Bali, kaprahnya, alat bunyi-
bunyian tradisional disebut gamelan atau
gambelan. Dalam gamelan ada alat musik
tabuh, gesek, tiup, petik dan sebagainya.
Angklung Kempur,
Babende, Gong
• Cengceng Gangsa Kantilan,
Gangsa Pamade, Ugal
Gender Kantilan
• Kemong Kempli
• Kendang Rincik
• Reong Suling
• Tingklik Trompong
Wayang
Bale Dauh
Kori Paon
Aling-aling
PURA
Objek Wisata
• Nusa Dua
• Kuta
• Sanur
• Jimbaran
Pembangunan dan Modernisasi