You are on page 1of 60

Guten

Selamat Morgen Rahajeng


Pagi Semeng
WE
I Gede Yudi Paramartha (18)
B a li
I Made Adi Primanta (19)

I Wayan Primadyantara (20)

Nur Aini (30)


Pupuh Ginada

Eda ngaden awak bisa


Depang anake ngandanin
Geginane buka nyampat
Anak sai tumbuh lulu
Ilang lulu ebuk katah
Yadin ririh
Enu liu peplajahan

artinya:
Jangan pernah sombong dan menganggap diri paling bisa
Biarkan orang lain yang menilai
Jika diibaratkan seperti halnya menyapu
Sampah-sampah akan terus ada
Hilang sampahnya, muncul lagi debu
Jadi, walaupun sudah pintar
Masih banyak ada ilmu yang lain
Pokok Bahasan
• Identifikasi Geografi
• Sejarah
• Mata Pencaharian
• Sistem Kekerabatan
• Sistem Kemasyarakatan
• Sistem Adat dan Religi
• Karakteristik
• Produk Budaya
• Pembangunan dan Modernisasi
Letak Geografis
• Secara geografis Provinsi Bali terletak pada 8°3'40" -
8°50'48" LS dan 114°25'53" - 115°42'40" BT.
• Bali dibatasi oleh:
• Utara : Laut Bali
• Timur : Selat Lombok (Provinsi NTB)
• Selatan : Samudera Indonesia
• Barat : Selat Bali (Propinsi Jawa Timur)
Wilayah di Bali
Luas Persentase
Kabupaten/Kota Ibukota
(km²) (%)
Jembrana Negara 841,80 14,94

Tabanan Tabanan 839,30 14,90

Badung Badung 420,09 7,43

Denpasar Denpasar 123,98 2,20

Gianyar Gianyar 368,00 6,53

Klungkung Semarapura 315,00 5,59

Bangli Bangli 520,81 9,25

Karangasem Amlapura 839,54 14,90

Buleleng Singaraja 1.365,88 24,25

Jumlah 5.634,40 100,00


Pegunungan di Bali
• Gunung batur (aktif)
• Gunung agung (aktif)
• Merbuk (non aktif)
• Patas (non aktif)
• Seraya (non aktif)
Adanya pegunungan tersebut
membagi Bali menjadi 2 bagian:
1. Bali Utara dengan dataran rendah
yang sempit dan kurang landai
2. Bali Selatan dengan dataran
rendah yang luas dan landai
SEJARAH

Leluhur orang Bali datang ke Bali dalam tiga


periode
Suku
1 Protomelayu
(masa
2 prasejarah)

Suku Jawa pada


Zaman HINDU (awal
masehi)
Budaya BALI =
Sinkretisasi Kultur
JAWA KLASIK
dengan elemen asli
3 Suku Jawa pada saat
zaman konversi
Bali

ISLAM (abad 15-16)


Sarkofagus Kapak
berpahat, arca, genggam,
gerabah, kerajinan Berburu dan berimbas,
perunggu Mengumpulkan serut
Makanan tingkat
Sederhana

MASA Berburu dan


Perundagian PRASEJARAH Mengumpulkan
Makanan tingkat
Lanjut

Bercocok
Tanam
Kapak persegi
Masuk Hindu
&
Budha

Ekspedisi
Kerajaan Masa Sejarah Gajah
Klungkung Mada

Kerajaan
Gelgel
Perekonomian
Mata Pencaharian

Petani Buruh Bangunan

Pengrajin Karyawan/PNS

Peternak Nelayan

Pariwisata
Sistem Kemasyarakatan

Sistem Pelapisan
Lembaga Tradisional
Gotong Royong
Sistem Pelapisan
Catur Warna
1. Brahmana
2. Satria Tri Wangsa
3. Waisya
4. Sudra Jaba

Gelar
Brahmana >> Ida Ayu, Ida Bagus
Satria >> Tjokorda atau Cokorda
Waisya >> Gusti
Lembaga Tradisional
1. Desa Adat
2. Banjar Adat
3. Subak
4. Seka/Sekehe
5. Gotong Royong

Seluruh lembaga tradisional tersebut dibangun


berdasarkan konsep Tri Hita Karana
1.Desa Adat/Pakraman
Merupakan sebuah lembaga otonom

Dipimpin oleh Bendesa Adat atau Perbekel Adat

Terdapat Kahyangan Tiga untuk Pemujaan Dewa Tri Murti


1. Pura Desa untuk Dewa Brahma
2. Pura Puseh untuk Dewa Wisnu
3. Pura Dalem untuk Dewa Siwa

Memiliki sebuah kuburan atau setra tersendiri

Desa Adat itu berdiri sesuai konsep Tri Hita Karana

Sumber Hukum : Peraturan Daerah Bali No. 06 Tahun 1986 yang menyatakan bahwa desa adat
adalah
“Kesatuan masyarakat hukum adat di Propinsi Daerah Tingkat I Bali yang mempunyai satu kesatuan
tradisi dan tata krama pergaulan hidup masyarakat umat Hindu secara turun-temurun dalam
ikatan Kahyangan Tiga (Kahyangan Desa) yang mempunyai wilayah tertentu dan harta
kekayaan sendiri serta berhak mengurus rumah tangganya sendiri".
2. Banjar Adat/Pakraman

 Dipimpin oleh Kelian Adat atau Perbekel Adat

 Memiliki sebuah Bale Banjar

 Memiliki peraturan-peraturan sendiri yang mengatur masalah adat (e.g.


Pelaksanaan Panca Yadnya atau suka-duka) yang disebut:
 Awig-awig >> tertulis
 Perarem >> tidak tertulis

Awig-awig dan Perarem itu dibuat sesuai kesepakatan bersama atau telah turun
temurun ada. Awig-awig sukar untuk diubah karena memerlukan proses yang
cukup rumit.
3. Subak
Terbentuk atas 5 unsur unit berikut
1. Unit Teknologi
adanya sebuah sistem dan peralatan pengairan
2. Unit Sosial
merupakan sebuah organisasi petani dengan adanya pengurus dan anggota
3. Unit Fisik/Area
menguasai wilayah pertanian tertentu
4. Unit Legal
memiliki peraturan atau awig-awig
5. Unit Religi
adanya aktivitas religi seperti adanya Pura Uluncarik atau Pura Bedugul di setiap
Subak
4.Seka/Sekaha

Organisasi khusus yang dibuat untuk memenuhi


kebutuhan-kebutuhan tertentu
Contoh:
Seka Truna Truni
Seka Nelayan
Seka Ternak
Seka Pengrajin
Seka Banten
Seka Tabuh, Angklung, Bleganjur
dll
Gotong
Royong

Ngayah Nguopin

Merupakan unsur penting dari keempat


lembaga tadi (Desa adat, banjar adat,
subak, seka
Sistem Kekerabatan
Patrilineal

Perkawinan (pawiwahan) menunjukkan seseorang sudah


mandiri dan berhak masuk dalam lingkungan masyarakat
dan turut serta dalam mengambil keputusan.
Tujuan Perkawinan
1. Dharmasampati
2. Praja
3. Rati

 Keluarga Batih, Keluarga Luas, dan Rumah Tangga


 Klen-klen besar dan klen-klen kecil
Sistem Adat dan Religi

Sistem Kepercayaan Masyarakat Hindu di Bali


saat ini merupakan sinergi antara kepercayaan
lokal asli sejak zaman dahulu dengan
kepercayaan Hindu dari India.

Sinergi ini dapat terjadi karena banyak


persamaan yang dimiliki.
No Religi Prasejarah Religi Hindu

1 Sebutan untuk Tuhan adalah Sang Emabang/ Sebutan untuk Tuhan adalah Sang Hyang Widhi Wasa
Sang Hyang Tuduh
2 Dewa yang bersemayam di Puncak Gunung Dewa yang besemayam di puncak Gunung Agung disebut
Agung disebut To Langkir Bhatara Giripati atau Mahadewa
3 Gunung, sungai, dan Laut merupakan tempat Tempat yang dipandang suci adalah gunung, sungai, dan
yang suci laut
4 Percaya terhadap kekuatan alam yang disebut kekuatan alam disebut dengan nama Dewa
Hyang
5 Percaya terhadap roh suci leluhur dengan percaya terhadap roh suci leluhur yang disebut atma dan
perawatan jenazah dan roh suci dianggap atma yang suci bersemayam di pincak-puncak gunung
brsemayam di puncak gunung.
6 Membuat tiruan gunung berupa punden mambuat tiruan kahyangan dan gunung berupa pura,
berundak, menhir dan tahta batu prasada, candi, dan meru
7 Tinggalan situs Gilimanuk ditemukan gigi manusia tradisi panggur disebut upacara mepandes atau metatah
telah dipanggur
8 Tinggalan sikap jenazah pada sakofagus dalam kepercayaan terhadap kelahiran kembali yang disebut
menyerupai bayi dalam kandungan menunjukkan samsara atau punarbhawa
adanya kepercayaan akan kelahiran kembali

9 Adanya arah orientasi yang dipandang suci, yakni adanya orientasi yang dipandang suci, yakni utarea dan
timur dan utara timur yang disebut Uttara dan Purva
10 Adanya persembahan dan bekal kubur adanya persembahan dan bekal kubur berupa upaca yajna
Filosofi
Tri Kaya
Parisudha

Tat Tri Hita


Twam Karana
Asi Panca
Sradha
Bhuana
Skala &
Agung &
Bhuana Alit Niskala
Rwa
Bhineda
Panca Yadnya
Panca = Lima
Yadnya = Korban Suci
Lima macam korban suci yang tulus ikhlas

Korban suci bisa berupa benda material maupun imaterial

Merupakan implementasi dari kepercayaan yang dianut masyarakat Hindu di Bali


1. Dewa Yadnya> Kepada Tuhan yang Maha Esa
2. Pitra Yadnya >> Kepada Leluhur atau orang tua
3. Rsi Yadnya >>> Kepada orang suci atau guru
4. Manusa Yadnya >>>> Kepada sesama manusia
5. Bhuta Yadnya >>>>> Kepada makhluk lebih rendah

Tata cara pelaksanaan Yadnya antar setiap Orang, Banjar, atau Desa mungkin akan
berbeda untuk setiap orang, banjar, atau desa karena disesuaikan dengan desa, kala,
patra
Dewa Yadnya

Contoh Upacara:
1. Piodalan
2. Tri Sandhya
3. Persembahyangan Purnama dan Tilem
4. Ngenteg Linggih
Pitra Yadnya

Ngaben Ngaben
Niri Ngaben Ngamasa
Rsi Yadnya

1. Penobatan calon sulinggih menjadi sulinggih yang disebut Upacara


Diksa.
2. Membangun tempat- tempat pemujaan untuk Sulinggih.
3. Menghaturkan/memberikan punia pada saat- saat tertentu kepada
Sulinggih.
4. Mentaati, menghayati, dan mengamalkan ajaran- ajaran para
Sulinggih.
5. Membantu pendidikan agama di dalam menggiatkan pendidikan
budi pekerti luhur, membina, dan mengembangkan ajaran agama.

Contoh Upacara
Mewinten
ManusaYadnya
1. Magedong-gedongan 1. Upacara otonan
2. Upacara kelahiran 2. Upacara ngempugin
3. Upacara kepus puser 3. Upacara makupak
4. Upacara nglepas hawon 4. Upacara rajaswala
5. Upacara kambuhan 5. Upacara mepandes
6. Upacara nelu bulanin 6. Upacara pawiwahan
Bhuta Yadnya
Bhuta Yadnya adalah suatu korban suci kepada sarwa bhuta yaitu makhluk-makhluk
rendahan, baik yang terlihat (sekala) ataupun yang tak terlihat (niskala), hewan
(binatang), tumbuh- tumbuhan, dan berbagai jenis makhluk lain yang merupakan
ciptaan Ida Sang Hyang Widhi Waça

Contoh:
Tawur Agung
Mecaru
Mesegeh
Karakteristik Orang Bali Umumnya

1. Percaya hal-hal mistik


2. Overtoleran
3. Mengganggap semua orang adalah Keluarga (nyama)
4. Apresiasi yang tinggi terhadap Seni
5. Sangat hormat kepada pemimpin
6. Suka Judi atau taruhan
7. Cenderung santai
8. Hormat kepada leluhur dan orang yang lebih tua
9. Ramah
10.Menyukai keindahan
11.Menjunjung tinggi adat yang telah ditetapkan secara turun temurun dan
disepakati
12.Memiliki sistem penamaan anak yang unik (Gede, Wayan, Putu, Made,
Kadek, Nengah, Nyoman, Komang, Ketut)
Produk Budaya

a. Seni Tembang
• SENI SUARA
– Seni Tembang
Di Bali terdapat berbagai jenis tembang yang mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Masyarakat Bali
membedakan seni tembang ini menjadi empat (4)
kelompok:
• Gegendingan
• Sekar alit
• Sekar Madya
• Sekar Agung
• SENI DRAMA DAN TARI
• Drama dan tari tidak dapat dipisahkan. Keduanya seperti dua warna
permukaan daun sirih, sama-sama mengandung rasa dan aroma yang tidak
berbeda. Budaya Bali memiliki banyak sekali ragam kesenian Drama dan
Tari. Ini menunjukkan bahwa budaya kita sangat beradab. Drama dan tari
penuh dengan simbol-simbol. Baik simbol dari kehidupan nyata maupun
simbol kehidupan alam lain dan mimpi-mimpi. Hanya peradaban manusia
yang mengerti arti simbol. Simbolisme yang digambarkan oleh para
seniman drama dan tari di Bali sangat komunikatif. Tidak hanya menghibur
hati, tetapi dapat memberikan pedoman yang mudah dicerna tentang
benar dan salah, tentang baik dan buruk. Drama dan tari tidak hanya
menghubungkan nalar dan rasa antar manusia, tetapi juga menghubungkan
alam sekala dan niskala manusia secara harmonis dan estetis. Mengalir
terus dipenuhi dengan inovasi baru yang tak pernah terbendung.
b. Seni Tari
• Arja Gede Barong dan Rangda
• Gong Tari Baris

• Kecak Calonarang
 
• Jauk
• Janger Topeng
• Tari Kontemporer
Salah satu tarian kreasi baru yang mempunyai
ungkapan artistik yang bebas, muncul sejak
makin maraknya pertumbuhan tari-tarian Bali
kreasi baru di awal tahun 1970. Di dalam tarian
baru ini elemen-elemen seni klasik/ tradisional
Bali dipergunakan secara bebas dan kreatif,
sesuai rasa estetik individu penatanya.
c. Seni Karawitan
• Seni Karawitan adalah seni mengolah bunyi
benda atau alat bunyi-bunyian (instrumen)
tradisional. Di Bali, kaprahnya, alat bunyi-
bunyian tradisional disebut gamelan atau
gambelan. Dalam gamelan ada alat musik
tabuh, gesek, tiup, petik dan sebagainya.
Angklung Kempur,
Babende, Gong
• Cengceng Gangsa Kantilan,
Gangsa Pamade, Ugal
Gender Kantilan
• Kemong Kempli
• Kendang Rincik
• Reong Suling
• Tingklik Trompong
Wayang

• Wayang Orang Wayang Kulit


BAHASA DAN AKSARA
MAKANAN KHAS BALI
• Lawar Babi Guling
• Jukut Ares Entil Pupuan-Bali
Merajan
Arsitektur Tradisional
Bale dangin Bale delod
Meten
Jineng

Bale Dauh

Kori Paon
Aling-aling
PURA
Objek Wisata
• Nusa Dua
• Kuta
• Sanur
• Jimbaran
Pembangunan dan Modernisasi

Tragedi Bom Bali I dan II


Thank
Terima You Matur
Kasih Suksma
1. Filosofi kain hitam putih di pohon? Di pura
tanah lot apakah benar ada ular putih?
kenapa mata penari bali melotot?
2. Apakah yang dimaksud ilmu kandaphat?
Apakah yang dinaksud dengan dasa aksara?
3. Contoh aplikasi awig2 dalam upacara?
Filosofi pakaian bali?
4. Cerita calon arang dan tri hita karana?
1. Maksud upacara med-medan dibali?
2. pembakaran ogoh-ogoh sebelum nyepi?
3. Arti leak? Asal mula penamaan anak?
4. Bagaimana prosesi upacara ngaben?
5. Cerita daerah trunyan?
6. Kenapa bangunan bali tidak boleh lebih tinggi
dari pohon kelapa? Sistem penanggalan bali?
1. Tujuan upacara pernikahan? Arti upacara potong gigi?
2. Hubungan antara ngaben dengan panca maha bhuta? Sistem
perkawinan di bali?
3. Arti gelang?
4. Kenapa masih ada kuburan di bali? Arti pecalang? Apakah ada
upacara khitanan di bali?
5. sejarah ngaben dan nyepi?
6. Kepercayaan dengan hal-hal mistik? Episode perang puputan?
7. Cerita tari kecak dan janger? Filosofi patung di Bali?
8. Perbedaan antara sanggah dan dadia? Perbedaaan upacara
galungan dan kuningan?
1. Apa arti sesajen? Apa arti pura di depan
rumah?
2. Aturan pendirian pura? apa arti canang?

You might also like