Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tidak mencemari lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Air limbah rumah tangga (domestic wastes water) adalah air limbah yang
berasal dari pemukiman penduduk.
Petunjuk pada umumnya air limbah ini terjadi dari eksreta (tinja dan air seni). Air
bekas cucian dapur dan kamar
mandi (terdiri dari bahan-bahan organic) yang berasal dari sumber lain seperti air
hujan yang bercampur dengan air comberan dan sebagainya.
2. Air buangan industry (industial wastes water) berasal dari berbagai jenis
industry akibat proses produksi.
Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan
baku yang dipakai oleh masing-masing industry. Misalnya nitrogen, sulfida,
garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan lain-lain
3. Dari perusahaan (comersial waste) air buangan yang berasal dari daerah
perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat
ibadah dan lain-lain. Zat-zat yang terkandung di dalam jenis air limbah ini
umumnya sama dengan air limbah rumah tangga.
1. Karakteristik fisik
2. Karakteristik kimiawi
3. Karakteristik bakteriologis
Contoh, air hujan, air salju, air es, air hujan di gunung yang tidak ada air
selain air hujan.
§ Dari segi bakteriologis lebih bersih dapat air sungai dan lain-lain.
Pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat
atau kondisi (misal Panas) yang dapat menurunkan standar kualitas air
yang telah ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan
tertentu.
Secara garis besar bahan pencemar air tersebut di atas dapat dikelompokkan
menjadi:
Parameter dan standar kualitas aiTelah Anda ketahui bahwa sumber air
dikatakan tercemar apabila mengandung bahan pencemar yang dapat
mengganggu kesejahteraan makhluk hidup (hewan, manusia, tumbuh-
tumbuhan) dan lingkungan.
Dengan demikian standar kualitas air untuk setiap keperluan akan berbeda,
bergantung pada penggunaan air tersebut, untuk keperluan rumah tangga
berbeda dengan standar kualitas air untuk keperluan lain seperti untuk keperluan
pertanian, irigasi, pembangkit tenaga listrik dan keperluan industri. Dengan
demikian tentunya parameter yang digunakan pun akan berbeda pula.
Sesuai dengan bahan pencemar yang terdapat dalam sumber air, maka
parameter yang biasa digunakan untuk mengetahui standar kualitas air pun
berdasarkan pada bahan pencemar yang mungkin ada, antara lain dapat dilihat
dari:
5) Sifat bakteriologi (misal bakteri coli, kolera, disentri, typhus dan masih
banyak lagi).
Diantara sekian banyak bahan pencemar air ada yang beracun dan
berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Telah anda pelajari bahwa bahan
pencemar air antara lain ada yang berupa logam-logam berat seperti arsen (As),
kadmium (Cd), berilium (Be), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air
raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn).
Ada juga yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksidaoksida
nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang (SO2 dan SOS), H2S, asam
sianida (HCN), senyawa/ion klorida, partikulat padat seperti asbes, tanah/lumpur,
senyawa hidrokarbon seperti metana, dan heksana. Bahan-bahan pencemar ini
terdapat dalam air, ada yang berupa larutan ada pula yang berupa partikulat-
partikulat, yang masuk melalui bahan makanan yang terbawa ke dalam
pencernaan atau melalui kulit.
Selain bahan pencemar air seperti tersebut di atas ada juga bahan
pencemar berupa bibit penyakit (bakteri/virus) misalnya bakteri coli, disentri,
kolera, typhus, para typhus, lever, diare dan bermacarn-macam penyakit kulit.
Bahan pencemar ini terbawa air permukaan seperti air sungai dari buangan air
rumah tangga, air buangan rumah sakit, yang membawa kotoran manusia atau
kotoran hewan.
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita
dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah
sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam
air sungai danau ataupun ke dalam selokan.
Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk
dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak
menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi
tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah
logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam
berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh
memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun
diperlukan dalam jumlah kecil.
Pengolahan limbah
Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi
bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik
yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah,
kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah ini kami susun, dan kami menyadari tentunya makalah ini
jauh dari sempurna maka dari itu mohon saran dan kritik yang dapat
membangun dari pembaca.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila dalam
penulisan terdaoat kalimat-kalimat yang kurang dapat dipahami agar menjadi
maklum. Mudah-mudahan makalah ini dapat dimanfaatkan khususnya bagi
pribadi saya dan pembaca pada umumnya.
A. Kesimpulan