You are on page 1of 12

Makalah Sosiologi Antropologi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan visi pembangunan kesehatan lingkungan dapat diwujudkannya


masyarakat dan lingkungan sehat. Dan tiap pemerintah kota terus berusaha
untuk mengingatkan kualitas lingkungan bagi warganya dengan visi tersebut.
Pada masa yang akan datang. Terwujud lingkungan yang bebas dari polusi.
Tersedianya air bersih sanitasi lingkungan yang memadai. Terutama dari
pemukiman yang sehat. Perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan
serta terwujudnya kehidupan masyarakat saling tolong menolong dengan
memelihara nilai budaya.

Upaya untuk meningkatkan kualitas manusia tetap menjadi perhatian


utama pemerintah. Sumber daya manusia ( SDM ) merupakan subjek
sekaligus objek pemerintah sumber daya manusia sejak kandungan objek
pembangunan. Mencakup seluruh siklus hidup manusia sejak kandungan
hingga akhir hayat, dari situ kita harus mengetahui konsep air limbah.

Air digunakan berbagai keperluan ( mandi, mencuci, membersihkan


alat). Dan air tersebut fungsinya turun jadi air bekas ( tercemar )sehingga air
tersebut dibuang dan disingkirkan dari kehidupan manusia. Jika air tersebut
dibuang kea lam maka akan mencemari kelestarian alam dan menyulitkan
kehidupan manusia sendiri. Jumlah air bersih menjadi berkurang, oleh sebab
itu perlu pengolahan air limbah.

B. Perumusan Masalah

1. Apa dampak atau efek air limbah ?

2. Apa yang dimaksud air limbah?

3. Apa pengaruh pencemaran air ?

4. Jelaskan bagaimana cara penanggulangan terhadap terjadinya


pencemaran air dan pengolahan limbah.

C. Tujuan
1. Tidak mencemari lingkungan

2. Tidak mendatangkan penyakit bagi manusia

3. Dapat di manfatkan kembali bagi manusia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Air Limbah

Air yang tidak bersih / mengandung berbagai zat yang bersifat


membahayakan kehidupan manusia atau hewan. Lazimnya muncul akibat
hasil perbuatan manusia ( termasuk industrilisasi ). Sisa air yang dibuang
berasal dari rumah tangga, industri, maupun tempat umum lainnya. Dan
pada umumnya mengandung bahan-bahan / zat-zat yang dapat
membahayakan bagi manusia serta menganggu lingkungan hidup.

Kombinasi dari aliran sampah cair yang berasal dari daerah


pemukiman, perdagangan, perkantoran atau industry bersama-sama dengan
air tanah. Air perumahan dan air hujan yang mungkin ada ( haryoto kusno
putranto. 1985).jdi air buangan : air yang tersisa dari kegiatan manusia baik
kegiatan rumah tangga maupun kegiatan air seperti industri, perhotelan dan
sebagainya

B. Sumber Air Limbah

1. Air limbah rumah tangga (domestic wastes water) adalah air limbah yang
berasal dari pemukiman penduduk.

Petunjuk pada umumnya air limbah ini terjadi dari eksreta (tinja dan air seni). Air
bekas cucian dapur dan kamar

mandi (terdiri dari bahan-bahan organic) yang berasal dari sumber lain seperti air
hujan yang bercampur dengan air comberan dan sebagainya.

2. Air buangan industry (industial wastes water) berasal dari berbagai jenis
industry akibat proses produksi.
Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan
baku yang dipakai oleh masing-masing industry. Misalnya nitrogen, sulfida,
garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan lain-lain

3. Dari perusahaan (comersial waste) air buangan yang berasal dari daerah
perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat
ibadah dan lain-lain. Zat-zat yang terkandung di dalam jenis air limbah ini
umumnya sama dengan air limbah rumah tangga.

C. Karakteristik Air Limbah

1. Karakteristik fisik

Sebagian besar terdiri dari sebagian kecil bahan-bahan padat asubspers


terutama air limbah rumah tangga seperti sabun, sedikit berbau, kadang-
kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna, bekas cucian beras dan
sayur, bagian-bagian tinja dan lain-lain.

2. Karakteristik kimiawi

Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik


yang berasal dari air bersih, bermacam-macam zat organic berasal dari
penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainnya.

3. Karakteristik bakteriologis

Kandungan bakteri pathogen serta organism golongan coli terdapat juga


dalam air limbah tergantung darimana sumbernya namun keduanya tidak
berperan dalam proses pengolahan air buangan.

D. Dampak/ Efek Air Limbah

Menimbulkan gangguan lingkungan dan kesehatan menjadi transmisi


atau media penyebaran berbagai penyakit terutama kolera, typus
abdominaks, disentri baciler, menjadi media berkembang biaknya
mikroorganisme pathogen, menjadi tempat-tempat berkembang biaknya
nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk. Menurunkan kualitas badan air dan
sebagainya. Sebagai contoh menurunkan kadar oksigen terlarut, air menjadi
berbau dan rasa tidak enak menimbulkan bau yang tidak enak serta
pandangan yang tidak sedap. Merupakan sumber pencemaran air
permukaan, tanah dan lingkungan hidup lainnya mengurangi produktifitas
manusia karena orang bekerja dengan tidak nyaman dan lain-lain.
§ Air angkasa mengandung zat-zat yang ada di udara

§ Sedikit mengandung mineral

Contoh, air hujan, air salju, air es, air hujan di gunung yang tidak ada air
selain air hujan.

§ Dari segi bakteriologis lebih bersih dapat air sungai dan lain-lain.

§ Bahanya tergantung dari kandungan mineralnya

Contoh, kurang flour (karies gigi), Yoduum (gondok), kalsium


(gangguan tulang).

E. Pencemaran Limbah Padat

Pencemaran lingkungan yang ditimbulkan limbah padat kemungkinan


adalah timbulnya gas beracun, di antaranya asam sulfida, amoniak methan,
CO2, CO. Limbah dari berbagai macam bentuk dan jenis bertumpuk pada
satu tempat mengakibatkan terjadinya pembusukan dengan bantuan
mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau ganti-berganti, proses
pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob
maupun anerob menimbulkan gas.

F. Penurunan Kualitas Udara

Pengaruh terhadap kualitas udara akibat timbulnya gas hasil reaksi


kimia dalam timbunan limbah. Gas seperti H2S, NH3, methane akan
terkonsentrasi di udara dengan nilai tartentu. Dalam konsentrasi 50 ppm H2S
membuat mabuk dan pusing. Konsentrasi H2S yang diizinkan 30 mg per
meter kubik udara. Karbon monoksida (CO) berasal dari sisa pembakaran
yang tidak sempurna. Nilai ambang batas CO 100 ppm =110 mg per
meterkubik udara. Amoniak yang berupa gas pada suhu dan tekanan normal
mempunyai nilai ambang batas 35 mg per meter kubik udara. Serat
asbestos, hidrokarbon, fenol, natrium sulfida, oksida logam dari pembakaran,
seng, oksida, SO2 yang berasal dari bahan padat merupakan racun bagi
manusia.

G. Penurunan Kualitas Air

Buangan jenis padat berupa lumpur, buburan dengan tidak disadari


dibuang bersama air limbah. Demikian juga bentuk padatan lain yang tidak
ekonomis dibuang langsung keperairan. Padatan tersebut dalam air dipecah
dan berurai menjadi bahan pencemar lain seperti padatan larut, padatan
mengendap dan zat organik lain. Kekeruhan air, warna dan rasa air berubah.
Air menjadi beracun akibat limbah padat tersebut.

H. Kerusakan Permukaan Tanah

Timbunan sampah menghasilkan gas nitrogen, hidrogen,amoniak dan


asam sulfida. Adanya zat merkuri, chrom dan arsen menimbulkan gangguan
terhadap bio tanah, tumbuhan,merusak struktur permukaan dan tekstur
tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun dalam
areal permukaan tanah, menjadi racun

1. Sumber dan Macam Bahan Pencemar Air

Pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat
atau kondisi (misal Panas) yang dapat menurunkan standar kualitas air
yang telah ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan
tertentu.

Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur


dengan bahan pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai
dengan kebutuhan tertentu, Sebagai contoh suatu sumber air yang
mengandung logam berat atau mengandung bakteri penyakit masih dapat
digunakan untuk kebutuhan industri atau sebagai pembangkit tenaga
listrik, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga
(keperluan air minum, memasak, mandi dan mencuci).

a. Sumber penyebab terjadinya Pencemaran Air

Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran air antara lain apabila


air terkontaminasi dengan bahan pencemar air seperti sampah rumah
tangga, sampah lembah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari
daerah pertanian, limbah rumah sakit, limbah kotoran ternak, partikulat-
partikulat padat hasil kebakaran hutan dan gunung berapi yang meletus
atau endapan hasil erosi tempat-tempat yang dilaluinya.

b. Bahan Pencemar air

Pada dasarnya Bahan Pencemar Air dapat dikelompokkan menjadi:


1) Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen
yaitu sampah yang mengandung senyawa organik, misalnya sampah
industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah rumah tangga
(sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan, tumbuh-
tumbuhan dan hewan yang mati. Untuk proses penguraian sampah-
sampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila
sampah-sampah tersbut terdapat dalam air, maka perairan (sumber
air) tersebut akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan organisme
dalam air akan mati kekurangan oksigen. Selain itu proses
penguraian sampah yang mengandung protein (hewani/nabati) akan
menghasilkan gas H2S yang berbau busuk, sehingga air tidak layak
untuk diminum atau untuk mandi. C, H, S, N, + O2 CO2 + H2O +
H2S + NO + NO2 Senyawa organic.

2) Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit, yaitu bahan


pencemar yang mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli
yang dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan (disentri,
kolera, diare, types) atau penyakit kulit. Bahan pencemar ini berasal
dari limbah rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran
hewan/manusia.

3) Bahan pencemar senyawa anorganik/mineral misalnya logam-logam


berat seperti merkuri (Hg), kadmium (Cd), Timah hitam (pb),
tembaga (Cu), garam-garam anorganik. Bahan pencemar berupa
logam-logam berat yang masuk ke dalam tubuh biasanya melalui
makanan dan dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti
ginjal, hati, limpa saluran pencernaan lainnya sehingga mengganggu
fungsi organ tubuh tersebut.

4) Bahan pencemar organic yang tidak dapat diuraikan oleh


mikroorganisme yaitu senyawa organic berasal dari pestisida,
herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintetis, limbah
industri dan limbah minyak. Bahan pencemar ini tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme, sehingga akan menggunung
dimana-mana dan dapat mengganggu kehidupan dan kesejahteraan
makhluk hidup.

5) Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti


senyawa nitrat, senyawa fosfat dapat menyebabkan tumbuhnya alga
(ganggang) dengan pesat sehingga menutupi permukaan air. Selain
itu akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme
dalam air, karena kadar oksigen dan sinar matahari berkurang. Hal
ini disebabkan oksigen dan sinar matahari yang diperlukan organism
dalam air (kehidupan akuatik) terhalangi dan tidak dapat masuk ke
dalam air.

6) Bahan pencemar berupa zat radioaktif, dapat menyebabkan penyakit


kanker, merusak sel dan jaringan tubuh lainnya. Bahan pencemar ini
berasal dari limbah PLTN dan dari percobaan-percobaan nuklir
lainnya. Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah
dan lumpur akibat erosi pada tepi sungai atau partikulat-partikulat
padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi yang meletus,
menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari
berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi sampah.

7) Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas), berasal dari


limbah pembangkit tenaga listrik atau limbah industri yang
menggunakan air sebagai pendingin. Bahan pencemar panas ini
menyebabkan suhu air meningkat tidak sesuai untuk kehidupan
akuatik (organisme, ikan dan tanaman dalam air). Tanaman, ikan
dan organisme yang mati ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa
organik. Untuk proses penguraian senyawa organik ini memerlukan
oksigen, sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air.

Secara garis besar bahan pencemar air tersebut di atas dapat dikelompokkan
menjadi:

1) Bahan pencemar organik, baik yang dapat mengalami penguraian


oleh mikroorganisme maupun yang tidak dapat mengalami
penguraian.

2) Bahan pencemar anorganik, dapat berupa logam-logam berat,


mineral (garam-garam anorganik seperti sulfat, fosfat, halogenida,
nitrat)

3) Bahan pencemar berupa sedimen/endapan tanah atau lumpur.

4) Bahan pencemar berupa zat radioaktif

5) Bahan pencemar berupa panas

Parameter dan standar kualitas aiTelah Anda ketahui bahwa sumber air
dikatakan tercemar apabila mengandung bahan pencemar yang dapat
mengganggu kesejahteraan makhluk hidup (hewan, manusia, tumbuh-
tumbuhan) dan lingkungan.

Akan tetapi air yang mengandung bahan pencemar tertentu dikatakan


tercemar untuk keperluan tertentu, misalnya untuk keperluan rumah tangga
belum tentu dapat dikatakan tercemar untuk keperluan lain.

Dengan demikian standar kualitas air untuk setiap keperluan akan berbeda,
bergantung pada penggunaan air tersebut, untuk keperluan rumah tangga
berbeda dengan standar kualitas air untuk keperluan lain seperti untuk keperluan
pertanian, irigasi, pembangkit tenaga listrik dan keperluan industri. Dengan
demikian tentunya parameter yang digunakan pun akan berbeda pula.

Sesuai dengan bahan pencemar yang terdapat dalam sumber air, maka
parameter yang biasa digunakan untuk mengetahui standar kualitas air pun
berdasarkan pada bahan pencemar yang mungkin ada, antara lain dapat dilihat
dari:

1) warna, bau, dan/ atau rasa dari air.

2) Sifat-sifat senyawa anorganik (pH, daya hantar spesifik, daya larut


oksigen, daya larut garam-garam dan adanya logam-logam berat).

3) Adanya senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam sumber air


(misal CHC13, fenol, pestisida, hidrokarbon).

4) Keradioaktifan missal sinar β.

5) Sifat bakteriologi (misal bakteri coli, kolera, disentri, typhus dan masih
banyak lagi).

2. Pengaruh Pencemaran Air terhadap Kehidupan Akuatik, Hewan dan


Tumbuh-tumbuhan Darat dan Tubuh Manusia

Pengaruh pencemaran air terhadap kehidupan akuatik

Banyak macam makhluk yang hidup dalam air antara lain


bermacam-macam ikan, buaya, penyu, katak, mikroorganisme, ganggang,
tanaman air dan lumut. Kesemuanya termasuk dalam kehidupan akuatik.

Apabila sumber air tempat kehidupan akuatik tercemar, maka siklus


makanan dalam air terganggu dan ekosistem air/kehidupan akuatik akan
terganggu pula. Misal organisme yang kecil/lemah seperti plankton
banyak yang mati karena banyak keracunan bahan tercemar, ikan-ikan
kecil pemakan plankton banyak yang mati karena kekurangan makanan,
demikian pula ikan-ikan yang lebih besar pemakan ikan-ikan kecil bila
kekurangan makanan akan mati.

Kehidupan akuatik dapat pula terganggu karena:

a) Perairan kekurangan kadar oksigen atau sinar matahari yang


disebabkan air menjadi keruh oleh pencemaran tanah/ lumpur.

b) Permukaan perairan tertutup oleh lapisan bahan pencemar minyak


atau busa deterjen, sehingga sinar matahari dan oksigen yang
diperlukan untuk kehidupan akuatik tidak dapat menembus
permukaan air masuk ke dalam air.

c) Berkurang/ habisnya kadar oksigen dalam proses pengairan bahan


pencemar senyawa organik.

d) Permukaan air tertutup oleh tanaman air seperti enceng gondo


sebagai bahan pencemar yang tumbuh subur oleh adanya bahan
pencemar berupa makanan penyubur tanaman seperti senyawa-
senyawa fosfat, nitrat.

e) Peningkatan suhu air karena adanya bahan pencemar panas dari


industri-industri yang menggunakan air sebagai pendingin, atau
sebagai air bangunan dari pembangkit tenaga listrik.

3. Pengaruh pencemaran air terhadap hewan, tumbuh-tumbuhan dan tubuh


manusia

Diantara sekian banyak bahan pencemar air ada yang beracun dan
berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Telah anda pelajari bahwa bahan
pencemar air antara lain ada yang berupa logam-logam berat seperti arsen (As),
kadmium (Cd), berilium (Be), Boron (B), tembaga (Cu), fluor (F), timbal (Pb), air
raksa (Hg), selenium (Se), seng (Zn).

Ada juga yang berupa oksida-oksida karbon (CO dan CO2), oksidaoksida
nitrogen (NO dan NO2), oksida-oksida belerang (SO2 dan SOS), H2S, asam
sianida (HCN), senyawa/ion klorida, partikulat padat seperti asbes, tanah/lumpur,
senyawa hidrokarbon seperti metana, dan heksana. Bahan-bahan pencemar ini
terdapat dalam air, ada yang berupa larutan ada pula yang berupa partikulat-
partikulat, yang masuk melalui bahan makanan yang terbawa ke dalam
pencernaan atau melalui kulit.

Bahan pencemar unsur-unsur di atas terdapat dalam air di alam ataupun


dalam air limbah. Walaupun unsur-unsur diatas dalam jumlah kecil
esensial/diperlukan dalam makanan hewan maupun tumbuh-tumbuhan, akan
tetapi apabila jumlahnya banyak akan bersifat racun, contoh tembaga (Cu), seng
(Zn) dan selenium (Se) dan molibdium esensial untuk tanaman tetapi bersifat
racun untuk hewan.

Air merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan di muka bumi terutama


bagi manusia. Oleh karena itu apabila air yang akan digunakan mengandung
bahan pencemar akan mengganggu kesehatan manusia, menyebabkan
keracunan bahkan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian
apabila bahan pencemar itu tersebut menumpuk dalam jaringan tubuh manusia.
Bahan pencemar yang menumpuk dalam jaringan organ tubuh dapat meracuni
organ tubuh tersebut, sehingga organ tubuh tidak dapat berfungsi lagi dan dapat
menyebabkan kesehatan terganggu bahkan dapat sampai meninggal.

Selain bahan pencemar air seperti tersebut di atas ada juga bahan
pencemar berupa bibit penyakit (bakteri/virus) misalnya bakteri coli, disentri,
kolera, typhus, para typhus, lever, diare dan bermacarn-macam penyakit kulit.
Bahan pencemar ini terbawa air permukaan seperti air sungai dari buangan air
rumah tangga, air buangan rumah sakit, yang membawa kotoran manusia atau
kotoran hewan.

4. Penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran air dan pengolahan


limbah

Penanggulangan terjadinya pencemaran air

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita
dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah
sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam
air sungai danau ataupun ke dalam selokan.

Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk
dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak
menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi
tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran air.

Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah
logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam
berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh
memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun
diperlukan dalam jumlah kecil.

Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena


terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi
penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan
pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Proses pencegahan terjadinya
pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran
yang telah terjadi.

Pengolahan limbah

Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke


sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan,
kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke
sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri.

Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi
bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik
yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah,
kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.

BAB III

PENUTUP

Demikian makalah ini kami susun, dan kami menyadari tentunya makalah ini
jauh dari sempurna maka dari itu mohon saran dan kritik yang dapat
membangun dari pembaca.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila dalam
penulisan terdaoat kalimat-kalimat yang kurang dapat dipahami agar menjadi
maklum. Mudah-mudahan makalah ini dapat dimanfaatkan khususnya bagi
pribadi saya dan pembaca pada umumnya.
A. Kesimpulan

Untuk meningkatkan terwujudnya lingkungan sehat, masyarakat dan


pemerintah harus terus berusaha untuk meningkatkan kualitas lingkungan
yang sehat. Dengan itu harapan yang akan dating kita akan dalam keadaan
sehat, sejahtera, yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, dan tersedianya air
bersih, senantiasa lingkungan yang memadai.

You might also like