Professional Documents
Culture Documents
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa promosi sekolah terlaksana dengan baik
dan tertib sesuai dengan jadwal yang telah dialokasikan.
2. Ruang Lingkup
2.1 Pembentukan tim promosi sekolah.
2.2 Pembuatan program kerja.
2.3 Pelaksanaan promosi sekolah.
2.4 Evaluasi pelaksanaan promosi sekolah.
2.5 Pelaporan hasil pelaksanaan promosi sekolah.
2.6 Tindak lanjut promosi sekolah
3. Referensi
4. Definisi
Acuan yang digunakan pihak sekolah dalam rangka mensosialisasikan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) kepada masyarakat umum dan khususnya kepada siswa
siswi tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ataupun sederajat.
5. Prosedur
5.2 Umum
5.2.1 Pembentukan tim promosi sekolah.
5.2.2 Pembuatan program promosi sekolah.
5.2.3 Pelaksanaan promosi sekolah.
5.2.4 Evaluasi pelaksanaan promosi sekolah.
5.2.5 Pelaporan pelaksanaan promosi sekolah.
5.2.6 Tindak lanjut pelaksanaan promosi sekolah
6. Lampiran
6.1 Struktur organisasi tim promosi sekolah
6.2 Program kerja
6.3 Daftar SMP/MTs di Banjarmasin.
6.4 Format data pendaftar
6.5 Format data siswa yang diterima
Edisi :1 Disahkan oleh : Kode Doc : PIN-01-20
K e p a l a,
Revisi ke : 0
Halaman 2 dari 44 halaman
Tanggal : 01-05-2006
Drs. Johnny Manurung,MM.
SMK NEGERI 3 BANJARMASIN
Jl. Pramuka No. 52
Banjarmasin 70238 PROSEDUR MUTU
Telp/fax : 0511-3257477
E-mail : smenda@plasa.com
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa pelaksanaan penerimaan siswa baru
terlaksana dengan baik dan lancar.
2. Ruang Lingkup
2.1 Pembentukan panitia penerimaan siswa baru .
2.2 Persiapan penerimaan calon siswa baru.
2.3 Pendaftaran calon siswa baru.
2.4 Penyeleksian calon siswa baru.
2.5 Penetapan calon siswa baru yang diterima.
2.6 Pendaftaran ulang siswa baru yang diterima.
2.7 Penerimaan siswa baru secara resmi.
2.8 Pelaporan hasil penerimaan siswa baru.
3. Referensi
4. Definisi
5. Prosedur
5.2 Umum
5.2.1 Pembentukan panitia penerimaan siswa baru.
5.2.2 Persiapan penerimaan calon siswa baru.
5.2.3 Pendaftaran calon siswa baru.
5.2.4 Penyeleksian calon siswa baru.
5.2.5 Penetapan calon siswa baru yang diterima.
5.2.6 Pendaftaran ulang siswa baru yang diterima.
5.2.7 Penerimaan siswa baru secara resmi.
5.2.8 Pelaporan hasil penerimaan siswa baru.
5.7.1 Jumlah calon siswa baru yang akan diterima sesuai dengan jumlah daya
tampung yang telah ditetapkan.
5.7.2 Panitia penerimaan siswa baru melaporkan nama-nama calon siswa baru
yang akan diterima kepada kepala sekolah berdasarkan ranking perbidang
keahlian.
5.7.3 Kepala sekolah menetapkan calon siswa baru yang diterima dan
diketahui oleh Ketua Komite Sekolah.
5.7.4 Daftar calon siswa baru yang diterima diumumkan pada papan
pengumuman.
5.7.5 Pengumuman calon siswa baru yang diterima dilaksanakan sesuai dengan
jadual yang sudah ditetapkan.
6. Lampiran
6.1 Formulir pendaftaran.
6.2 Format data calon siswa baru
6.3 Format daftar calon siswa baru yang diterima
6.4 Format daftar ulang
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa pelaksanaan masa orientasi siswa
(MOS) terlaksana dengan baik.
2. Ruang Lingkup
2.1 Pembentukan panitia pelaksana MOS.
2.2 Pembuatan program MOS.
2.3 Pelaksanaan kegiatan MOS.
2.4 Pelaporan kegiatan MOS.
2.5 Evaluasi kegiatan MOS.
3. Referensi
Surat Edaran dari Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin
4. Definisi
5. Prosedur
5.2 Umum
5.2.1 Pembentukan panitia pelaksana MOS.
5.2.2 Pembuatan program MOS.
5.2.3 Pelaksanaan kegiatan MOS.
5.2.4 Pelaporan kegiatan MOS.
5.2.5 Evaluasi kegiatan MOS
6. Lampiran
6.1 Format data siswa yang mengikuti kegiatan MOS
6.2 Format jadwal kegiatan MOS
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa siswa dijuruskan sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuan.
2. Ruang Lingkup
2.1 Pembentukan tim pembagian Program Keahlian.
2.2 Penyusunan program pembagian Program Keahlian.
2.3 Pelaksanan program pembagian Program Keahlian.
2.4 Evaluasi pelaksanan dan hasil program pembagian Program Keahlian.
2.5 Pelaporan pelaksanan program pembagian Program Keahlian.
2.6 Tindak lanjut pembagian Program Keahlian.
3. Referensi
4. Definisi
Yang dimaksud dengan prosedur pembagian Program Keahlian adalah proses
menjuruskan/menempatkan siswa baru pada Program Keahlian yang terdapat di SMK
Negeri 3 Banjarmasin sesuai dengan prestasi akademik siswa baru, bakat, minat dan
kemampuan siswa.
5. Prosedur
5.2 Umum
5.2.1 Pembentukan tim pembagian Program Keahlian.
5.2.2 Penyusunan program pembagian Program Keahlian.
5.2.3 Pelaksanaan program pembagian Program Keahlian.
5.2.4 Evaluasi pelaksanaan dan hasil program pembagian Program Keahlian.
5.2.5 Pelaporan pelaksanaan program pembagian Program Keahlian.
5.2.6 Tindak lanjut pembagian Program Keahlian.
6. Lampiran
6.1 Daftar rekaliputasi pembagian Program Keahlian siswa.
1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk memastikan pembagian tugas mengajar terlaksana dengan
baik.
2. Ruang Lingkup
Penetapan Pembagian tugas mengajar
3. Referensi
3.1 Hasil Analisis Kurikulum
3.2 Peta Kompetensi Guru
4. Definisi
Pembagian Tugas Mengajar yaitu merupakan rincian kerja yang dibebankan kepada guru untuk dilaksanakan sesuai dengan
kompetensi yang dikuasainya.
5. Prosedur
5.2 Umum
Penetapan Pembagian Tugas Mengajar
6. Lampiran
6.1 Format Analisa Kesesuaian Kompetensi Guru
6.2 Format Pembagian Tugas Mengajar
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa perangkat pemelajaran telah dibuat
semua guru mata diklat sebelum pelaksanaan pemelajaran dimulai.
2. Ruang Lingkup
Kegiatan penyusunan program pemelajaran meliputi:
2.1.Analisis/validasi kurikulum
2.2.Analisis program semester
2.3.Menyusun program semester
2.4.Membuat SAP
2.5.Menyiapkan alat Bantu/media
2.6.Menyiapkan perangkat evaluasi
3. Referensi
a. Kurikulum edisi 2004
b. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
4. Definisi
Penyusunan program pemelajaran merupakan rangkaian kegiatan sebagai persiapan
guru yang harus dibuat sebelum proses pemelajaran dilaksanakan.
5. Prosedur
5.2. Umum
5.2.1. Analisis/validasi kurikulum
5.2.2. Analisis program semester
5.2.3. Menyusun program semester
5.2.4. Membuat SAP
5.2.5. Menyiapkan alat Bantu/media
5.2.6. Menyiapkan perangkat evaluasi
6. Lampiran
6.1. Format analisis/validasi kurikulum
6.2. Format analisis program semester
6.3. Format program semester
6.4. Format SAP
6.5. Format kisi-kisi.
1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk memastikan bahwa modul sudah disusun sebelum proses
pemelajaran dilaksanakan.
2. Ruang Lingkup
1.1 Penetapan tim penyusun modul.
2.2 Penulisan draf modul.
3.3 Editing.
4.4 Pengesahan dan Penggandaan.
3. Referensi
3.1 Kurikulum edisi 2004.
4. Definisi
5. Prosedur
5.2 Umum
Prosedur penyusunan modul meliputi :
5.2.1 Penetapan tim penyusunan modul.
5.2.2 Penulisan draf modul.
5.2.3 Editing.
5.2.4 Pengesahan dan Penggandaan.
5.5 Editing
5.5.1 Wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyerahkan draf modul
kepada tim editor.
5.5.2 Tim editor melakukan pemeriksaan draf modul yang meliputi
keterbacaan, substansi materi, kaidah penulisan, dan kelengkapan
modul.
5.5.3 Draf modul yang sudah dinyatakan layak oleh editor diserahkan
kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum.
5.5.4 Draf modul yang memerlukan perbaikan dikonsultasikan langsung
oleh editor kepada penulis.
5.5.5 Editing sudah harus selesai dua minggu sebelum tahun ajaran baru
dimulai.
5.5.6 Wakil kepala sekolah bidang kurikulum menyerahkan modul
kepada kepala sekolah untuk disahkan.
6. LAMPIRAN
6.1 Daftar penulis dan editor
6.2 Format tanda terima modul
6.3 Daftar modul
1. Tujuan
Prosedur ini digunakan untuk memastikan pengadaan alat dan bahan dapat terpenuhi
sesuai
dengan kebutuhan dan persyaratan yang telah ditetapkan
2. Ruang Lingkup
Prosedur pengadaan alat dan bahan meliputi :
a. Menyusun daftar alat dan bahan yang diperlukan
b.Pengadaan alat dan bahan
c. Penerimaan alat dan bahan
d.Pendistribusian alat dan bahan
3. Referensi
4. Defenisi
Yang dimaksud dengan prosedur pengadaan alat dan bahan adalah rangkaian kegiatan
dan pensyaratan dalam pelaksanaan pengadaan alat dan bahan
5. Prosedur
5.1. Tanggung Jawab
5.1.1 Tanggung jawab untuk memastikan pengadaan alat dan bahan terlaksana
dengan baik dan tepat berada pada wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana.
5.2. Umum
Prosedur pengadaan alat dan bahan terdiri dari :
5.2.1 Menyusun daftar alat dan bahan yang diperlukan
5.2.2 Pengadaan alat dan bahan
5.2.3 Pendistribusian alat dan bahan
5.4.3 Proses pengadaan alat dan bahan harus sesuai dengan peraturan pemerintah.
5.4.4 Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana alat dan bahan atas
persetujuan kepala sekolah menentukan suplier yang ditunjuk untuk
pengadaaan alat dan bahan.
5.4.5 Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana memeriksa kecukupan
dan kesesuaian alat dan bahan yang dipasok oleh suplier.
5.4.6 Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana mengadakan evaluasi
terhadap suplier setiap kali melakukan pasokan alat dan bahan ke SMK
Negeri 3 Banjarmasin.
5.4.7 Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana menetapkan kriteria
evaluasi suplier.
5.4.8 Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, masing masing ketua
program keahlian dan unit kerja memeriksa alat dan bahan sebelum
didistribusikan.
6. Lampiran
6.1. Daftar usul pengadaan alat dan bahan
6.2. Berita acara serah terima alat dan bahan
6.3. Buku inventaris barang masuk
6.4. Hasil Evaluasi Supplier
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa pelaksanaan Diklat berjalan dengan
baik dan tertib
2. Ruang Lingkup
2.1 Diklat di Sekolah
2.2 Diklat di Dunia Usaha/Dunia Industri
3. Referensi
Kurikulum SMK Edisi 2004
4. Definisi
Pelaksanaan diklat adalah proses pelatihan / pemelajaran terhadap peserta diklat agar
mereka menguasai kompetensi / pengetahuan yang disyaratkan.
5. Prosedur
5.2 Umum
5.2.1 Diklat di sekolah
5.2.2 Diklat di Dunia Usaha / Industri
6. Lampiran
6.1 Buku daftar hadir / nilai
6.2 Buku Kemajuan Kelas
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa supervisi pemelajaran terlaksana
dengan baik.
2. Ruang Lingkup
2.1 Pembentukan tim sepervisi pemelajaran.
2.2 Penyusunan perangkat supervisi pemelajaran.
2.3 Pelaksanaan supervisi pemelajaran.
2.4 Pelaporan hasil supervisi pemelajaran.
2.5 Tindak lanjut hasil supervisi pemelajaran.
3. Referensi
3.1. Kurikulum edisi 2004
3.2. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
4. Definisi
Yang dimaksud dengan supervisi pemelajaran adalah mengamati pelaksaan secara
langsung sekaligus memberikan masukan untuk perbaikan.
5. Prosedur
5.2. Umum
5.2.1 Pembentukan tim sepervisi pemelajaran.
5.2.2 Penyusunan perangkat supervisi pemelajaran.
5.2.3 Pelaksanaan supervisi pemelajaran.
5.2.4 Pelaporan hasil supervisi pemelajaran.
5.2.5 Tindak lanjut hasil supervisi pemelajaran
6. Lampiran
6.1 Format jadual supervisi dan pembagian tugas
6.2 Format instrumen supervisi
6.3 Rekapitulasi hasil supervisi
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa evaluasi pemelajaran terlaksana
dengan baik.
2. Ruang Lingkup
2.1. Penyusunan soal
2.2. Pelaksanaan Uji kompetensi / sub kompetensi
2.3. Penilaian uji kompetensi/sub kompetensi
2.4. Remidial dan perbaikan
2.5. Distribusi hasil uji kompetensi / sub kompetensi
3. Referensi
3.1. Kurikulum SMK edisi 2004.
3.2. Kalender pendidikan.
3.3. SKKNI
4. Definisi
Evaluasi pemelajaran adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengukur
kompetensi peserta diklat.
5. Prosedur
5.2. Umum
5.2.1. Penyusunan soal
5.2.2. Pelaksanaan Uji kompetensi / sub kompetensi
5.2.3. Penilaian Uji kompetensi / sub kompetensi
5.2.4. Remidial dan perbaikan
5.2.5. Distribusi hasil uji kompetensi / sub kompetensi
6. Lampiran
6.1. Format nilai kompetensi/sub kompetensi.
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa administrasi dan pelaporan hasil
pemelajaran dilakukan dengan benar sesuai waktu yang ditentukan.
2. Ruang Lingkup
2.1 Administrasi hasil belajar.
2.2 Pelaporan hasil belajar.
3. Referensi
4. Definisi
5. Prosedur
5.1 Tanggung Jawab
5.1.1. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa administrasi dan pelaporan hasil belajar terlaksana
dengan baik.
5.1.2. Dalam melakasanakan tugasnya, wakil kepala sekolah bidang kurikulum
dibantu oleh wali kelas.
5.2 Umum
5.2.1 Administrasi hasil belajar.
5.2.2 Pelaporan hasil belajar.
5.3 Administrasi hasil belajar
5.3.1 Administrasi hasil belajar terdiri dari skill pasport, transkrip nilai, ijazah,
sertifikat uji kompetensi produktif, daftar kelas, dan rapor.
5.3.2 Skill pasport merupakan nilai kompetensi/sub kompetensi
5.3.3 Skill pasport diadministrasikan oleh wali kelas berdasarkan hasil
penilaian oleh guru.
5.3.4 Rapor merupakan informasi hasil belajar siswa yang memberikan
gambaran tentang pencapaian kompetensi.
5.3.5 Rapor diadministrasikan oleh wali kelas berdasarkan nilai skill pasport.
5.3.6 Administrasi rapor dilakukan setiap akhir semester.
5.3.7 Nilai rapor merupakan rata-rata nilai kompetensi/sub kompetensi
kelompok normatif dan adaptif, sedangkan kelompok produktif nilai
rapor adalah nilai terendah dari kompetensi/sub kompetensi.
5.3.8 Transkrip nilai adalah kumpulan laporan pencapaian hasil belajar pada
akhir pendidikan.
5.3.9 Adminidtrasi transkrip dikoordinir oleh wakil kepala sekolah bidang
kurikulum.
5.3.10 Administrasi transkrip nilai dilakukan pada akhir masa pemelajaran.
6. Lampiran
6.1 Skill Passpor
6.2 Raport
6.3 Transkrip nilai
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa prakerin telah dilaksanakan sesuai
dengan pedoman pelaksanaan prakerin.
2. Ruang Lingkup
Kegiatan prakerin meliputi :
2.1 Pembentukan kelompok kerja (Pokja) prakerin.
2.2 Penyusunan program kerja prakerin.
2.3 Menyiapkan perangkat prakerin.
2.4 Pelaksanaan prakerin.
2.5 Evaluasi prakerin.
2.6 Pelaporan prakerin.
3. Referensi
3.1 Kurikulum edisi 2004.
3.2 Standar kompetensi kerja nasional Indonesia.
3.3 Memorandum of understanding ( MoU) dengan dunia usaha/dunia industri.
4. Definisi
Praktek kerja industri merupakan kegiatan belajar siswa yang dilaksanakan di
dunia usaha/industri sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan.
5. Prosedur
5.2 Umum
5.2.1 Pembentukan kelompok kerja (pokja) prakerin.
5.2.2 Penyusunan program prakerin.
5.2.3 Menyiapkan perangkat prakerin.
5.2.4 Pelaksanaan prakerin.
5.2.5 Evaluasi prakerin.
5.2.6 Pelaporan prakerin.
6. Lampiran
6.1 Buku jurnal.
6.2 Daftar hadir.
6.3 Format monitoring.
6.4 Daftar nilai prakerin.
6.5 Sertifikat prakerin.
6.6 Daftar siswa dan institusi pasangan.
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa kegiatan bimbingan konseling
terlaksana dengan baik dan benar.
2. Ruang Lingkup
2.1 Pembagian petugas bimbingan konseling.
2.2 Penyusunan program bimbingan konseling.
2.3 Pelaksanaan bimbingan konseling.
2.4 Evaluasi dan analisis bimbingan.
2.5 Tindak lanjut bimbingan konseling.
2.6 Pelaporan bimbingan konseling.
3. Referensi
4. Definisi
Yang dimaksud dengan bimbingan konseling adalah proses pemberian
bantuan/bimbingan kepada siswa agar siswa dapat menyelesaikan permasalahannya
dan berkembang secara optimal.
5. Prosedur
5.2 Umum
5.2.1 Pembagian petugas bimbingan konseling.
5.2.2 Penyusunan program bimbingan konseling.
5.2.3 Pelaksanaan bimbingan konseling.
5.2.4 Evaluasi bimbingan konseling.
5.2.5 Tindak lanjut bimbingan konseling.
5.2.6 Pelaporan bimbingan konseling.
5.3.4 Petugas bimbingan konseling sudah terbentuk paling lambat satu bulan
sebelum tahun ajaran baru.
6. Lampiran
6.1 Buku kasus.
6.2 Jurnal harian.
6.3 Format kunjungan
6.4 Buku agenda pemanggilan orang tua.
6.5 Buku tamu.
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa penanganan siswa tidak naik dan
tidak lulus terlaksana dengan baik.
2. Ruang Lingkup
2.1 Penanganan siswa tidak naik kelas
2.2 Penanganan siswa drop out ( DO )
2.3 Penanganan siswa tidak lulus
2.4 Evaluasi dan pelaporan
3. Referensi
4. Definisi
5. Prosedur
5.2 Umum
5.2.1 Penanganan siswa tidak naik kelas.
5.2.2 Penanganan siswa drop out ( DO )
5.2.3 Penanganan siswa tidak lulus.
5.2.4 Evaluasi dan pelaporan
5.5.1 Siswa yang tidak lulus didata ulang oleh ketua program keahlian paling
lambat 1 minggu setelah pengumuman.
5.5.2 Data siswa tidak lulus diserahkan kepada petugas bimbingan dan
konseling serta wakil kepala sekolah bidang kurikulum.
5.5.3 Tindak lanjut penanganan bagi siswa tidak lulus disesuaikan dengan
peraturan dari Diknas Pusat.
1. Tujuan
Prosedur ini digunakan untuk memastikan bahwa mutasi siswa sudah berdasarkan
analisis dan pedoman persyaratan yang ditetapkan
2. Ruang Lingkup
Kegiatan dalam prosedur ini mencakup seluruh aktivitas yang berkaitan dengan mutasi
siswa yang meliputi :
2.1. Penerimaan Siswa Pindah Masuk
2.2. Pindah Keluar
2.3. Laporan
3. Referensi
4. Defenisi
Yang dimaksud dengan prosedur mutasi siswa adalah seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan mutasi siswa.
5. Prosedur
5.2. Umum
5.2.1 Penerimaan siswa pindah masuk
5.2.2 Pindah Keluar
5.2.3 Laporan
5.3.5 Kasubag Tata usaha melanjutkan proses pindah masuk ke wakil kepala
sekolah bidang kesiswaan.
5.3.6 Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan berkoordinasi dengan kepala
sekolah untuk memastikan ketersediaan tempat.
5.3.7 Setelah dipastikan tersedia tempat, Wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan melaksanakan test untuk 3 mata diklat yakni Matematika,
Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
5.3.8 Test mata diklat dilaksanakan paling lambat 1 minggu sejak berkas
masuk.
5.3.9 Untuk keperluan pelaksanaan test, calon siswa dikenakan biaya
administrasi yang diselesaikan sebelum test dilaksanakan.
5.3.10 Calon siswa dinyatakan diterima apabila hasil test untuk setiap mata
diklat matematika, bahasa inggris dan bahasa Indonesia minimal 5,00.
5.3.11 Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan menyampaikan hasil tes paling
lambat 1 minggu sejak pelaksanaan tes.
5.3.12 Siswa yang dinyatakan lulus harus menyelesaikan administrasi sekolah
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
5.5 Pelaporan
5.5.1 Wakasek bidang kesiswaan melaporkan data mutasi siswa kepada
Kepala Sekolah.
5.5.2 Laporan harus dibuat paling lambat 1 minggu setelah siswa mutasi.
6 Lampiran
6.1 Buku mutasi siswa masuk
6.2 Buku mutasi siswa keluar
1. Tujuan
Untuk memastikan UAN Produktif disiapkan dan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini mencakup:
2.1. Persiapan UAN Produktif
2.2. Pelaksanaan UAN Produktif
2.3. Pelaporan
3. Referensi
Surat Edaran dari Dinas Pendidikan mengenai pelaksanaan UAN Produktif
4. Definisi
UAN Produktif merupakan penilaian akhir terhadap peserta didik mengenai
kemampuan produktif yang sesuai dengan bidang keahlian masing-masing yang telah
dipelajari dan dilatihkan selama masa pendidikan.
5. Prosedur
5.2. Umum
5.2.1 Persiapan UAN Produktif
5.2.2 Pelaksanaan UAN Produktif
5.2.3 Pelaporan
5.5. Pelaporan
5.5.1 Panitia melaporkan pelaksanaan kegiatan UAN Produktif Kepada Wakil
Kepala Sekolah Hubungan Dunia Usaha/Industri dan Masyarakat dan
diteruskan kepada Kepala Sekolah.
5.5.2 Laporan disampaikan paling lambat bulan Juni minggu ke dua.
6. Lampiran
6.1. Format penilaian/bimbingan ( disesuaikan dengan format dari DIKNAS Pusat )
6.2. Daftar hadir peserta
6.3. Daftar hadir Penguji
1. Tujuan
Prosedur ini disusun dengan tujuan untuk memastikan pelaksanaan ujian akhir
nasional terlaksana dengan baik.
2. Ruang Lingkup
2.1. Pembentukan panitia ujian akhir nasional.
2.2. Jadual ujian akhir nasional.
2.3. Pelaksanaan ujian akhir nasional.
2.4. Koreksi ujian akhir nasional.
2.5. Rekapitulasi ujian akhir nasional.
2.6. Penetapan hasil ujian akhir nasional.
2.7. Pengumuman hasil ujian akhir nasional.
3. Referensi
3.1. Peraturan Menteri DIKNAS
3.2. Surat edaran dari DIKNAS kota
4. Definisi
Ujian akhir nasional adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengukur
kompetensi peserta diklat khusus untuk mata diklat normatif dan adaptif.
5. Prosedur
5.2. Umum
5.2.1.Pembentukan panitia ujian akhir nasional.
5.2.2.Jadual ujian akhir nasional.
5.2.3.Pelaksanaan ujian akhir nasional.
5.2.4.Koreksi ujian akhir nasional.
5.2.5.Rekapitulasi ujian akhir nasional.
5.2.6.Penetapan hasil ujian akhir nasional.
5.2.7.Pengumuman hasil ujian akhir nasional.
5.3.2.Panitia dibentuk paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan ujian akhir
nasional.
6. Lampiran
6.1 Daftar hadir peserta UAN
6.2 Daftar hadir pengawas UAN
6.3. Daftar Nilai UAN
6.4. Rekapitulasi nilai UAN
1. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa pemasaran lulusan terlaksana dengan
baik.
2. Ruang Lingkup
2.1. Pembentukan tim pemasaran lulusan.
2.2. Penyusunan program pemasaran lulusan.
2.3. Pelaksanaan program pemasaran lulusan.
2.4. Evaluasi pelaksanaan pemasaran lulusan.
2.5. Pelaporan pelaksanaan pemasaran lulusan.
2.6. Tindak lanjut pemasaran lulusan.
3. Referensi
4. Definisi
Yang dimaksud dengan prosedur pemasaran lulusan adalah proses memasarkan
lulusan kedunia usaha dan industri sesuai dengan program keahlian masing-masing.
5. Prosedur
5.2 Umum
5.2.1 Pembentukan tim pemasaran lulusan.
5.2.2 Penyusunan program pemasaran lulusan.
5.2.3 Pelaksanaan program pemasaran lulusan.
5.2.4 Evaluasi pelaksanaan pemasaran lulusan.
5.2.5 Pelaporan pelaksanaan pemasaran lulusan.
5.2.6 Tindak lanjut pemasaran lulusan.
6. Lampiran
6.1 Struktur Organisasi Tim Pemasaran Lulusan
6.2 Format daftar Dunia usaha/dunia industri.
6.3 Daftar rekapitulasi lulusan yang diterima bekerja.
3. Tujuan
Prosedur ini disusun untuk memastikan bahwa penelusuran lulusan terlaksana dengan
baik.
4. Ruang Lingkup
2.1 Penetapan tim penelusuran lulusan.
2.2 Penyusunan rencana kerja penelusuran lulusan.
2.3 Pelaksanaan penelusuran lulusan.
2.4 Evaluasi pelaksanaan penelusuran lulusan.
2.5 Pelaporan hasil penelusuran lulusan.
3. Referensi
6. Definisi
Yang dimaksud dengan prosedur penelusuran lulusan adalah prosedur pemantauan
aktifitas lulusan setelah lulus.
7. Prosedur
7.2 Umum
7.2.1 Penetapan tim penelusuran lulusan.
7.2.2 Penyusunan rencana kerja penelusuran lulusan.
7.2.3 Pelaksanan penelusuran lulusan.
7.2.4 Evaluasi pelaksanaan penelusuran lulusan.
7.2.5 Pelaporan hasil penelusuran lulusan.
6. Lampiran
6.1 Formulir penelusuran lulusan .
6.2 Format rekapitulasi hasil penelusuran.