Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp.
dengan waktu pembiakan.
2. Mengetahui pengaruh antara tingkat pertumbuhan populasi Paramaecium sp.
dengan volume medium jerami.
1.4 HIPOTESIS
1. Jika volume medium jerami semakin banyak maka tingkat pertumbuhan populasi
Paramaecium sp. semakin besar.
2. Jika waktu pembiakan semakin lama maka tingkat pertumbuhan populasi
Paramaecium sp. semakin besar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Populasi yang ada di suatu daerah akan selalu berubah setiap saat. Perubahan ini
disebabkan oleh perubahan jumlah individu. Bergantung pada faktor lingkungan jumlah
individu dapat bertambah atau berkurang. Bila sumber daya berlimpah tidak terbatas
maka populasi akan tumbuh sangat cepat secara eksponensial mengikuti rumus berikut:
dNdt= rN (r.8.1)
N adalah jumlah individu dan r adalah tingkat pertumbuhan intrinsik. Rumus 8.1.
dapat pula dituliskan sebagai berikut:
Nt = N0ert (r.8.2)
K = rγ (r.8.5)
Bila jumlah individu lebih banyak dari harga K maka populasi akan kekurangan
sumber daya sehingga tingkat reproduksinya menurun atau beremigrasi, akibatnya
ukuran populasi mengecil. Secara teoritis matematis berdasar rumus 8.3 dan 8.4 jumlah
individu akan stabil di sekitar harga K, dengan demikian ukuran populasi akan konstan.
Kenyataannya tidak demikian, yang sering terjadi adalah populasi berfluktuasi di atas
dan di bawah harga K. ini disebabkan karena populasi perlu waktu untuk menanggapi
perubahan lingkungan.
Menduga besarnya harga K dari suatu lingkungan sangat penting untuk
perencanaan pembangunan dan pelestarian alam. Banyak cara untuk menduga
besarnya, yaitu:
1. Berdasar cara empiris
2. Berdasar persamaan linear antara r dan K
3. Dengan cara eliminasi dua persamaan
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan praktikum
3.1.1Alat :
a. Mikroskop
b. Pipet Pasteur
c. Bilik Hitung Sedgewich – Rafter
d. Tabung pembiakan
3.1.2 Bahan :
a. Paramaecium Sp.
b. JKJ
c. Air jerami
BAB IV
DATA PENGAMATAN
Setelah kami menghitung Paramaecium sp. sebanyak 15 kali selama 39 hari dengan
biakan awal berjumlah ± 40 yang dimulai pada hari ke 7, maka didapatkan data sebagai
berikut :
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Data
a. Berdasar cara empiris
Asumsi yang digunakan pada cara ini adalah bahwa jumlah individu akan
berfluktuasi di sekitar harga K. pada grafik terlihat bahwa fluktuasi dimulai pada
usia biakan 18, dan berlangsung pengamatan. Akan tetapi, pada hari ke – 28 jumlah
individu makin berkurang. Hal ini dimungkinkan karena nutrisi dalam biakan
tersebut sudah habis. Untuk mengetahui daya dukung 100 cc medium jerami, kita
hanya menggunakan data usia hari ke 18, 28, 30 dan 39. Keempat data ini
diasumsikan sebagai nilai tertinggi dan terendah yang dicapai di sekitar harga K.
Harga K adalah nilai rata – rata dari keempat nilai tersebut yaitu :
Hari ke-39
t = 39 →Nt= N0ert
6.7= 40er39
0.167= e39r
39r = ln 0.167
39r =-1.786
r = -0.0458
t N R
7 16.3 −0.128
9 54.7 0.035
11 75.3 0.057
14 84.7 0.053
16 83 0.046
18 120.7 0.061
21 115 0.05
23 89.7 0.035
25 82.3 0.028
28 45.7 0.0047
30 42 0.0016
32 29.7 −0.009
35 18.7 −0.022
37 12.7 −0.031
39 6.7 −0.0458
Selanjutnya kita akan menggunakan data hari ke 7(N = 16.3), 9 (N = 54.7), dan ke-
11 (N = 75.3)
Persamaan 1 :
Persamaan 2 :
Selanjutnya nilai γ ini kita dapat subtitusikan ke dalam salah satu persamaan di atas,
maka akan kita dapatkan nilai r yaitu:
K=rγ
K=633.638.8
K=16.329 ; dibulatkan menjadi 16 individu
5.2 Pembahasan
Paramaecium sp. merupakan organisme yang cepat sekali berkembang biak. Dalam
praktikum kali ini kami mengembang biakkan Paramaecium sp. di dalam media air jerami
secara tertutup. Kemudian pengamatan dilakukan setiap 2 hari sekali. Berdasarkan analisis
hitung di atas dapat dibuat kurva pertumbuhan populasi dari Paramaecium sp., kurva yang
terbentuk adalah pertumbuhan secara teoritis berbentuk sigmod, yaitu kecepatan
pertumbuhan meningkat dari jumlah mula-mula yang sedikit dan terus-menerus bertambah
hingga kemudian sampai pada titik maksimum pertumbuhan. Pada saat seperti itu jumlah
mikroorganisme statis dan nilai daya dukung lingkungan berimpit dengan jumlah
pertumbuhan populasi.
Pada awal pembiakan, digunakan 40 ekor Paramaecium sp. sebagai jumlah
populasi awal. Setelah hari kedua, pertumbuhannya meningkat pesat karena masih
banyaknya nutrisi yang terkandung dalam media pertumbuhan. Pada hari-hari berikutnya
mengalami peningkatan dan penurunan. Pertumbuhan mengalami titik maksimum yang
artinya titik dimana Paramaecium sp. tidak lagi melakukan pembelahan diri atau
perkembanganbiakan. Ini terjadi pada hari ke-28 sampai hari ke-39. Hal ini disebabkan
karena habisnya nutrisi dalam media, terlalu sering pengambilan Paramaecium sp. atau
pada waktu jumlah Paramaecium sp. pesat nutrisi kurang memadai sehingga terjadi
kompetisi antar individu yang menyebabkan kematian.
Dalam menganalisisnya kami menggunakan tiga cara perhitungan yang untuk
menentukan derajat pertumbuhan instrinsik (r) dan daya dukung lingkungan (K), adalah:
1. Dengan cara empiris
2. Dengan persamaan linier antara r dan K
3. Dengan cara eliminasi dua persamaan
Setelah kami melakukan penghitungan, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan cara empiris, diperoleh sebanyak 54 individu
2. Dengan menggunakan cara persamaan linier antara r dan K, diperoleh sebanyak 72
individu
3. Dengan menggunakan cara eliminasi dua persamaan, diperoleh sebanyak 16 individu
Dan kebanyakan jumlah populasi ini dipengaruhi oleh adanya kompetisi intrinsik
antar individu. Besar nilai K yang ditentukan dengan cara empiris, persamaan linier dan
eliminasi dua persamaan terdapat perbedaan. Hal ini terjadi karena penghitungan dilakukan
dengan pendekatan yang berbeda, sehingga asumsi bahwa populasi berfluktuasi pada harga
K tidak dapat digunakan atau lonjakan yang terlalu tinggi menunjukkan bahwa populasi
tidak berfluktuasi di sekitar harga K.
BAB VI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA