Professional Documents
Culture Documents
Prestasi:
• Suatu hal menurut isi perjanjian wajib dipenuhi oleh
pihak yang satu dan merupakan bagian bagi pihak
yang lain.
Buku III KUH Perdata
Sistematika Buku III KUHPerdata
Bagian Umum
Konsensuil
Pengertian Syarat?
Merupakan peristiwa yang akan datang dan belum pasti
terjadi (Pasal 1253 KUH Perdata)
Syarat dibedakan atas 2 (dua) macam, yaitu:
1. Syarat yang menangguhkan
Artinya apabila syarat tersebut dipenuhi,
maka perikatannya menjadi berlaku.
2. Syarat yang memutuskan atau membatalkan
Artinya apabila syarat tersebut dipenuhi, maka
perikatannya menjadi putus atau batal.
Perikatan yang bertujuan melakukan sesuatu yang tidak
mungkin dilaksanakan, bertentangan dengan kesusilaan
dan dilarang oleh Undang-undang atau batal hukumnya.
Dengan demikian perikatan yang dikaitkan dengan
syarat-syarat tertentu di atas jadi batal.
Nb:
Syarat yang tidak mungkin terlaksana, artinya secara
obyektif syarat itu tidak mungkin dipenuhi.
Syarat dibedakan menurut isinya, yaitu:
1. Syarat potestatif
2. Syarat kebetulan
3. Syarat campuran
1. Syarat potestatif
Merupakan syarat yang pemenuhannya tergantung
dari kekuasaan salah satu pihak
2. Syarat kebetulan
Merupakan syarat yang pemenuhannya tidak
tergantung dari kekuasaan kedua belah pihak
3. Syarat campuran
Merupakan syarat yang pemenuhannya tergantung
dari kemauan salah satu pihak, juga bergantung dari
kemauan pihak ketiga bersama-sama.
Dalam perikatan yang bersyarat, debitur tidak
berkewajiban untuk berprestasi sebelum syarat itu
dipenuhi.
Jika debitur telah berprestasi sebelum syarat itu
dipenuhi, maka debitur dapat minta kembali prestasinya
sampai syarat itu dipenuhi. Jadi merupakan pembayaran
tidak terutang.
Perikatan dengan ketetapan waktu
Merupakan perikatan yang pemenuhan prestasinya
dikaitkan pada waktu yang tertentu atau dengan
peristiwa tertentu yang pasti terjadi.
Ketetapan waktu dibedakan atas dua:
1. Ketetapan waktu yang menangguhkan (Pasal 1268-
1271)
Ketetapan waktu yang menangguhkan, tidak
menangguhkan perikatannya tapi menangguhkan
pelaksanaanya.
2. Ketetapan waktu yang memutuskan atau
membatalkan
Perjanjian kerja untuk waktu satu tahun, atau
sampai meninggalnya buruh
Perikatan dapat sekaligus ditentukan mulainya dan
berakhirnya, yaitu sewa menyewa dimulai desember
yang akan datang sampai satu tahun lamanya. Jika tidak
ditentukan mulainya kapan, maka perikatan segera
berlaku dan kreditur segera minta pemenuhannya.
Perbedaan perikatan dengan ketetapan waktu dengan
perikatan bersyarat adalah adanya kepastian waktu itu
akan datang.
Ketetapan waktu dapat tetap.
penyerahan barang dilakukan tanggal 20 April yang
akan akan datang atau 4 hari lagi.
Ketetapan waktu dapat tidak tetap.
A akan memberikan rumah kepada B kalau A mati.
Kematian A adalah pasti, tapi kapan itu terjadi, tidak
dapat ditetapkan.
Akibat hukum dari perikatan ini bermacam-macam.
Undang-undang menentukan bahwa ketetapan waktu
adalah untuk keuntungan dari debitur, kecuali ditentukan
lain (P.1270).
Pada umumnya, pembayaran sebelum waktunya dari
debitur tidak dapat dituntut oleh kreditur, juga tidak
akan ditolak oleh kreditur.
Tapi apabila ketentuan waktu itu untuk keuntungan
kreditur, maka pembayaran sebelum waktunya akan
merugikan debitur.
Hutang piutang dengan bunga.
Debitur berhak untuk tidak digugat sebelum waktunya dan
kreditur juga berhak untuk tidak dibayar sebelum waktunya.
Dalam perikatan dengan ketetapan waktu, pembayaran
sebelum waktunya tidak dapat diminta kembali dan ini berbeda
dengan perikatan bersyarat.
Ketetapan waktu menangguhkan disebut terme de droit. Harus
dibedakan dengan terme de grace dalam pasal 1266. yang
pertama menangguhkan pelaksanaan prestasi, yang kedua
debitur minta penangguhan pemenuhan prestasi karena telah
ditagih oleh kreditur
Debitur tidak lagi dapat menarik manfaat dari suatu
ketetapan waktu jika ia telah dinyatakan pailit
(dinyatakan tidak mampu lagi) atau karena kesalahan
jaminan debitur yang diberikan kepada kreditur telah
berkurang atau merosot nilainya.
Artinya, meskipun batas ketetapan waktu yang
ditentukan itu belum tiba, namun kreditur sudah dapat
menagih karena debitur dinyatakan pailit atau karena
kesalahan jaminan debitur yang diberikan kepada
kreditur telah berkurang atau merosot nilainya.
Debitur yang belum waktunya datang telah memenuhi prestasi.
Dalam perikatan bersyarat prestasinya dapat dimintakan lagi
dan merupakan pembayaran tidak terutang
Berlakunya pemenuhan prestasi.
Dalam perikatan bersyarat pemenuhan prestasi itu berlaku
surut sejak perjanjian itu dibuat karena syaratnya belum pasti
terjadi.
Dalam perikatan dengan ketetapan waktu pemenuhan prestasi
itu tidak berlaku surut. Ketetapan waktu tidak menangguhkan
perikatan melainkan menangguhkan pelaksanaan.
Perikatan tanggung menanggung atau tanggung renteng
Pada umumnya para pihak dalam perjanjian terdiri
dari satu orang pihak yang satu dan satu orang pihak
yang lain. Tapi sering terjadi salah satu pihak atau
kedua belah pihak terdiri dari lebih dari satu orang.
• Jika A dan B bersama-sama mempunyai piutang
Rp. 1000,00 untuk X. Artinya, A dan B masing-
masing dapat menuntut kepada X Rp.500,00.
Sebaliknya, X dan Y hutang kepada A, sehingga A dapat
menuntut kepada X dan Y masing-masing setengah
bagian dari hutang itu.