Professional Documents
Culture Documents
Dasar dari penyesuaian diri bagi individu adalah kesadaran akan diri dan
lingkungan. Kesadaran diri akan mengacu pada gambaran tentang diri dan penilaian
pada diri sendiri. Sedangkan kesadaran terhadap lingkungan mengacu pada persepsi
individu dan lingkungannya, baik lingkungan sosial, non sosial, fisik maupun
psikologis. Gambaran pada penilaian terhadap diri dan lingkungan ini disebut dengan
konsep diri. Konsep diri dapat diartikan gambaran mental seseorang terhadap dirinya,
pandangan terhadap diri, penilaian terhadap diri, serta usaha untuk menyempurnakan
Peranan konsep diri bagi individu dalam berprilaku tidak dapat diragukan lagi, sebab
konsep diri merupakan pusat dari perilaku individu. Safarino27 menjelaskan bahwa
konsep diri adalah pemikiran seseorang tentang ciri khas dirinya yang meliputi ciri-
ciri fisik, jenis kelamin, kecendrungan tingkah laku, watak emosional dan cita-cita.
Calhaun28 mengungkapkan, konsep diri adalah pandangan diri anda tentang anda
sendiri yang meliputi tiga dimensi yakni pengetahuan anda tentang diri anda sendiri,
pengharapan mengenai diri anda, dan penilaian tentang diri anda sendiri.
Dengan demikian, konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri
sendiri (persepsi diri). Persepsi diri tersebut dapat bersifat sosial, fisik, dan psikologis
yang diperoleh dari pengalaman berinteraksi dengan orang lain. Senada dengan
definisi ini Smart and Russel29 mengemukakan bahwa konsep diri dibangun dari
semua jenis pengalaman dengan obyek (benda) orang, seorang diri dan dalam
interaksi sosial. Dengan demikian, konsep diri sebagai cara-cara bagaimana seseorang
beraksi terhadap dirinya sendiri yang pada hakikatnya meliputi empat aspek yaitu : (a)
bagaimana orang mengamati dirinya sendiri (b) bagaimana orang berpikir tentang
dirinya sendiri (c) Bagaimana orang menilai dirinya sendiri dan, (d) bagaimana orang
dengan perilaku dan gengsi yang diberikan tubuhnya di mata orang lain. Aspek
psikologis terdiri dari konsep individu tentang kemampuan dan ketidak mampuannya,
tentang dirinya mempunyai tiga sisi yang pertama khusus tentang ide yang diambil
dari kemampuan dan kemungkinannya, boleh jadi gambaran tentang dirinya sebagai
orang yang mempunyai tempat yang memiliki kemampuan untuk belajar, dan
keberhasilan. Adapun sisi kedua dari pengertian pribadi hubungannya dengan orang
lain. Karena yang sangat mempengaruhi pandangan hidup tentang dirinya. Sisi ketiga
adalah pandangan orang yang seharusnya terhadap dirinya. Semakin kecil beda antara
gambaran orang tentang dirinya secara nyata dengan pandangan atau gambaran ideal
gambaran tersebut.
didapatkan. Karena itu konsep diri diperlukan seseorang untuk dijadikan acuan dan
pegangan hidup dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan guna memenuhi
kebutuhan
meraih prestasi. Konsep diri bukan merupakan pembawaan tetapi dipelajari dan
terbentuk karena seseorang berinteraksi dengan orang lain. Semakin luas dan
membentuk konsep diri lebih rinci dan spesifik. Flinberg seperti dikutip Sarafino32
menjelaskan bahwa keluarga dan teman sebaya memberikan sifat-sifat dasar sosial
Adapun orang lain yang dimaksud dan yang akan membubuhkan tanda pada
konsep diri seseorang adalah orang tua, kawan sebaya, dan masyarakat termasuk guru
di sekolah. Orang tua adalah kontak sosial paling awal yang kita alami dan yang
paling kuat. Orang tua mereka sangat penting, apa yang dikomunikasikan oleh orang
tua pada anak lebih menancap dari pada informasi lain yang diterima anak sepanjang
hidupnya. Orang tua memberi arus informasi yang konstan tentang diri kita. Lagi pula
merekalah yang menolong menetapkan pengharapan kita, dan orang tua mengajarkan
bagaimana menilai diri sendiri. Dalam keluargalah konsep diri seseorang mulai
terbentuk berdasarkan penilaian orang tua terhadap diri anak. Penilaian tersebut
dan penilaian secara menyeluruh oleh seseorang terhadap dirinya sendiri yang
meliputi aspek fisik, psikis, sosial dan status akademik atau kemampuan akademik
yang dimilik
yang ampuh dalam menghadapi tantangan dan perkembangan zaman bagi setiap
sendiri” artinya pribadi mandiri adalah dia yang tahu siapa dia dan apa yang harus
dilakukan.
Istilah kemandirian berasal dari kata mandiri yang berarti berdiri sendiri, yaitu
suatu keadaan yang memungkinkan seseorang mengatur dan mengarahkan diri sendiri
kemandirian adalah kecendrungan anak untuk melakukan sesuatu yang diingini tanpa
minta tolong pada orang lain, juga dapat mengarahkan kelakuannya tanpa tunduk
pengetahuan dan keterampilan dalam hal sebagai berikut: (1) membuat keputusan
yang bertanggung jawab, (2) menentukan aktivitas belajar sesuai keinginan sendiri,
(3) membuat pengertian sesuai pemahaman, (4) menyadari tentang kenapa dan
mereka. Selanjutnya, From36 menyatakan belajar merupakan suatu proses psikis yang
terjadi dalam interaksi aktif antara subyek dan lingkungannya. Proses tersebut
bersifat tetap.
Perubahan itu dapat berupa sesuatu yang baru, yang segera tampak dalam
prilaku nyata maupun tersembunyi. Proses belajar dapat berlangsung bila disertai
kesadaran dan intensitas kemauan dari individu yang belajar. Sikap dan perbuatan
yang ditujukan dalam kemandirian merupakan kebutuhan dasar dari setiap individu
bahwa kemandirian adalah kebebasan dari pengaruh orang lain sehingga mampu
berbuat, bertindak, dan berfikir atas dasar kreatif dan penuh inisiatif, percaya diri,
bertanggung jawab serta mampu mengatasi problem yang dihadapi, dan melakukan
hal yang menurutnya baik atas integritas dirinya. Jadi yang dimaksud dengan
terhadap kegiatan serta segala aspek kegiatan belajarnya. Kemandirian belajar siswa
diwujudkan dengan adanya inisiatif pada kegiatan belajar. Kebebasan bertindak sesuai
nilai yang diajarkan. Keyakinan dalam setiap kegiatan belajar dan bertanggung jawab
dan pandangan atau penilaian terhadap diri sendiri. Seseorang mungkin akan
memberikan pendapat atau penilaian yang salah (keliru) tentang dirinya, misalnya ia
menganggap dirinya orang yang bodoh. Pernyataan semacam ini merupakan indikator
bahwa orang tersebut memiliki konsep diri yang negatif tentang kemampuan dirinya
atau mungkin sebaliknya jika orang tersebut memiliki konsep diri yang positif.
Siswa yang memiliki kemandirian belajar yang sangat tinggi dapat membuat
waktu untuk belajar baik dilakukan dalam atau di luar sekolah, membuat pengertian
sesuai pemahaman yang dikonstruksi dari hasil interaksi dengan sumber belajar,
Kemandirian belajar akan tumbuh apabila pada diri seseorang memiliki pemahaman