You are on page 1of 6

Biaya Kualitas

Kelompok 2:
Ridam Sasmito (07.1.02.03502)
Yudo Nugroho (07.1.02.03544)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA


SURABAYA
2010
Biaya Kualitas

Biaya Kualitas
Kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah kegiatan yang dilakukan
karena mungkin atau telah terdapat kualitas yang buruk. Biaya-biaya untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tersebut disebut biaya kualitas. Jadi, biaya kualitas
adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang
buruk kualitasnya. Definisi ini mengimplikasikan bahwa biaya kualitas berhubungan
dengan dua subkategori dari kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kualitas:
1. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)
Kegiatan ini dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau
mendeteksi kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk mungkin terjadi).
jadi, kegiatan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan
penilaian. Biaya pengendalian (control costs) adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan pengendalian.

2. Kegiatan Karena Kegagalan (Failure Activities)


Kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan atau oleh pelanggannya untuk
merespons kualitas yang buruk (kualitas buruk memang telah terjadi). Jika
respons terhadap kualitas yang buruk dilakukan sebelum produk cacat (tidak
memiliki kesesuaian, tidak bisa diandalkan, tidak tahan lama, dan seterusnya)
sampai ke pelanggan, maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan
kegagalan internal. Sebaliknya, jika respons muncul setelah produk sampai ke
pelanggan, maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan
ekstemal. Biaya kegagalan (failure cost) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan karena telah terjadinya kegiatan karena kegagalan.
Perhatikan bahwa definisi kegiatan kegagalan dan biaya kegagalan
menunjukkan bahwa respons pelanggan atas kualitas yang bunik dapat
memperbesar biaya bagi perusahaan. Definisi mengenai kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan kualitas juga rnenunjukkan empat kategori biaya kualitas:
a. Biaya Pencegahan (Prevention Costs)
Biaya pencegahan terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada
produk atau jasa yang dihasilkan. Sejalan dengan peningkatan biaya
pencegahan, kita mengharapkan biaya kegagalannya turun. Contoh dari
biaya pencegahan adalah biaya rekayasa kualitas, program pelatihan kualitas,
perencanaan kualitas, pelaporan kualitas, pemilihan dan evaluasi pernasok,
audit kualitas, siklus kualitas, uji lapangan, dan peninjauan desain.

b. Biaya Penilaian (Appraisal Costs)


Biaya penilaian terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa
telah sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan. Contoh biaya ini
termasuk biaya pemeriksaan dan pengujian bahan baku, pemeriksaan
kemasan, pengawasan kegiatan penilaian, penerimaan produk, penerimaan
proses, peralatan pengukuran (pemeriksaan dan pengujian), dan pengesahan
dari pihak luar. Dua dari istilah-istilah tersebut membutuhkan penjelasan
lebih lanjut.
Penerimaan produk (product acceptance) meliputi pengambilan
sampel dari batch barang jadi untuk menentukan apakah telah memenuhi
standar kualitasnya, bila memenuhi, produk diterima. Penerimaan proses
(process acceptance) meliputi penarikan sampel barang dalam proses untuk
mengetahui apakah prosesnya berada dalam kendali dan memproduksi
barang tanpa cacat; bila tidak, proses akan dihentikan dan menunggu sampai
tindakan perbaikan dilakukan. Tujuan utama dari fungsi penilaian adalah
untuk mencegah disampaikannya barang cacat ke pelanggan.

c. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Costs)


Biaya kegagalan internal terjadi karena produk dan jasa yang
dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan.
Ketidaksesuaian ini dideteksi sebelum dikirim ke pihak luar. Ini adalah
kegagalan yang dideteksi oleh kegiatan penilaian. Contoh dari biaya
kegagalan internal adalah sisa bahan, pengerjaan ulang, penghentian mesin
(karena adanya produk buruk yang dihasilkan oleh mesin tersebut),
pemeriksaan ulang, pengujian ulang, dan perubahan desain. Biaya-biaya di
atas tidak terjadi jika tidak terdapat produk cacat.

d. Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Costs)


Biaya kegagalan eksternal terjadi karena produk dan jasa yang
dihasilkan gagal memenuhi persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan
pelanggan setelah produk disampaikan kepada pelanggan. Dari semua biaya-
biaya kualitas, kategori biaya ini dapat menjadi yang paling merugikan. Biaya
penarikan produk dari pasar, misalnya, bisa mencapai ratusan juta dolar.
Contoh lainnya termasuk biaya kehilangan penjualan karena kinerja produk
yang buruk serta retur dan potongan penjualan karena kualitas yang buruk,
biaya garansi, perbaikan, tanggung jawab hukum yang timbul, ketidakpuasan
pelanggan, hilangnya pangsa pasar, dan biaya untuk mengatasi keluhan
pelanggan. Biaya kegagalan ekstemal, seperti juga biaya kegagalan internal,
hilang jika tidak ada produk yang cacat.

Mengukur Biaya Kualitas


Biaya kualitas bisa juga diklasifikasikan sebagai:
1. Biaya Kualitas Yang Dapat Diamati (Observable Quality Costs)
Adalah biaya-biaya yang tersedia atau dapat diperoleh dari catatan
akuntansi perusahaan.
2. Biaya Kualitas Yang Tersembunyi (Hidden Costs)
Adalah biaya kesempatan atau oportunitas yang terjadi karena kualitas
yang buruk. Biaya oportunitas biasanya tidak disajikan dalam catatan akuntansi.
Sebagai contoh, dengan pengecualian pada biaya kehilangan penjualan,
biaya ketidakpuasan pelanggan, dan biaya kehilangan pangsa pasar, semua
biaya kualitas dapat diamati dan seharusnya tersedia dalam catatan akuntansi.
Perhatikan juga bahwa biaya-biaya yang tersembunyi seluruhnya berada dalam
kategori kegagalan ekstemal. Biaya-biaya kualitas yang tersembunyi bisa
menjadi signifikan dan karena itu seharusnya diestimasi.
Meskipun mengestimasi biaya kualitas yang tersembunyi sulit untuk
dilakukan, namun ada tiga metode yang disarankan untuk tujuan tersebut:
a. Metode Pengali (Multiplier Method)
Metode pengali mengasumsikan bahwa total biaya kegagalan adalah
hasil pengalian dari biaya-biaya kegagalan yang terukur:

Total biaya kegagalan eksternal = k (Biaya kegagalan eksternal yang terukur)

di mana k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh berdasarkan


pengalaman.

b. Metode Penelitian Pasar (Market Research Method)


Metode riset pasar formal adalah metode-metode yang digunakan
untuk menilai efek dari kualitas buruk pada penjualan dan pangsa pasar.
Hasil riset pemasaran dapat digunakan untuk memproyeksikan laba rugi akan
datang yang disebabkan oleh kualitas buruk.

c. Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi (Taguchi Quality Loss Function)


Fungsi ini mengasumsikan bahwa setiap variasi dari nilai sasaran
karakteristik kualitas menyebabkan biaya kualitas tersembunyi. Biaya
tersembunyi meningkat secara kuadratikal ketika nilai aktual menyimpang
dari nilai sasaran.
Rumus:

L(y) = k (y – T)2

Dimana:
k = konstanta proporsional yang tergantung pada struktur biaya gagal
eksternal organisasi
y = karakteristik nilai kualitas aktual
T = karakteristik nilai kualitas sasaran

Untuk menerapkan fungsi taguchi, k harus diestimasi. Nilai untuk k


dihitung dengan membagi estimasi biaya pada satu batas spesifik  dengan
deviasi kuadrat batas tersebut dari nilai sasaran:

k = c / d2

Dimana:
c = kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah
d = jarak antara batas dengan nilai sasaran

You might also like