You are on page 1of 18

Pengaruh Handphone Terhadap Prestasi Belajar Siswa ?

Di zaman serba teknologi seperti sekarang ini, handphone atau ponsel


bukanlah barang asing bagi siapapun. Bahkan, anak-anak kecil pun sudah
banyak yang bermain dengan handphone. Anak-anak ini sebagai siswa di
sekolah, memiliki kewajiban untuk belajar. Lalu adakah Pengaruh Handphone
terhadap prestasi belajar siswa?
Handphone adalah teknologi yang diciptakan oleh manusia untuk
mempermudah komunikasi. Saat ini handphone sudah beragam macamnya,
walau fungsi utamanya adalah untuk menelepon/berbicara jarak jauh, fitur
handphone sudah banyak berkembang. Mulai dari penambahan fitur kamera,
MP3, bahkan jaringan internet.
Benda kecil serba guna ini tentu memiliki dampak-dampak tertentu pada
siswa sekolah. Apakah pengaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa
ini cukup baik atau malah memperburuk kualitas siswa itu sendiri?
Pengaruh Positif Handphone

• Sebagai alat komunikasi, handphone tentu sangat berguna bagi


seorang siswa. Baik berkomunikasi dengan para teman-temannya,
maupun berkomunikasi dengan para guru.

• Handphone bisa berfungsi sebagai penambah wawasan dan alat


bantu belajar. Dengan fiturnya yang berupa internet, siswa bisa
mencari informasi apa saja dengan mudah. Hal ini tentu sangat
memudahkan siswa dalam menyerap materi pelarajan.

• Sebagai hiburan, handphone juga sangat berguna. Fitur MP3 yang


disuguhkan akan cukup membuat siswa tidak jenuh dalam belajar.
Tapi fitur ini sebaiknya digunakan pada porsi yang tepat agar siswa
tetap konsentrasi pada kegiatan belajarnya.

Pengaruh Negatif Handphone

• Pengaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa ternyata juga


bisa buruk. Hal ini dicontohkan dengan siswa yang mungkin malah
keasyikan telepon atau SMS dengan teman/pacar sehingga mereka
lupa untuk belajar. Mereka merasa bebas untuk menelepon atau SMS.
Berbeda bila menggunakan telepon rumah, yang penggunaannya
dikontrol ketat oleh orang tua.

• Fitur hiburan pada handphone juga bisa menurunkan prestasi belajar


siswa. Misalnya MP3, siswa bisa saja lebih suka bersantai dengan
mendengarkan lagu ketimbang harus belajar. Selain MP3, ada game
yang juga bisa membuat siswa lebih suka menuntaskan bermain game
daripada menuntaskan tugas sekolah.

Fitur internet pada handphone memang bisa memberikan pengaruh baik, tapi
bila tidak digunakan secara bijak, hal ini bisa saja malah menurunkan
prestasi belajar siswa. Kemudahan siswa untuk bisa memperoleh info apa
saja, bisa membuat siswa terlena oleh dunia maya. Apalagi saat ini banyak
beredar jejaring sosial, hal ini bisa membuat siswa lebih suka menghabiskan
waktu untuk mengutak-atik handphone daripada belajar.
Handphone bukan sekedar kebutuhan, tapi sudah menjadi gaya hidup.
Bahkan, ada anggapan kalau tidak punya handphone, maka akan dicap
sebagai orang kampungan. Hal seperti ini bisa mempengaruhi mental siswa.
Mereka akan lebih memikirkan gaya hidup daripada memikirkan kegunaan
handphone itu sendiri, mereka tidak fokus dalam belajar karena lebih
mementingkan gaya hidup pergaulan.
Pengaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa yang lain adalah siswa
menjadi lebih mengandalkan handphone daripada harus belajar. Contohnya,
saat ujian, siswa bisa mencontek atau menanyakan jawaban pada teman
lewat handphone (dengan SMS). Tentu akan mengurangi minat siswa dalam
belajar karena berpikir kalau mereka pasti bisa melewati ujian asalkan ada
handphone. Kasus seperti ini sudah banyak sekali ditemukan di Indonesia.
Dampak Internet pada pergaulan mahasiswa, siswa
SD,SMP & SMA

Internet sbg Sarana Komunikasi Mahasiswa

Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin


maju. ‘Internet’ adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu
komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat
berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Pada
tahun 1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di seluruh
dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat
ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat
bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik
yang positif ataupun negatif. Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk
penelitiaan.
Quarterman dan Mitchell membagi kegunaan internet dalam empat kategori, yaitu:

1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling


banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan
www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di
seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang
pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan
akurat.
4. Fungsi komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan
para pengguna internet dari seluruh dunia. Dalam komunitas ini pengguna
internet dapat berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja, melakukan
transaksi bisnis, dan sebagainya. Karena sifat internet yang mirip dengan
dunia kita sehari-hari, maka internet sering disebut sebagai cyberspace atau
virtual world (dunia maya).

Oleh karena itu, pastilah kita ingin mengetahui fungsi internet serta fasilitas apa, di
mana, bagaimana, mengapa, kepada dan dari siapa mahasiswa tersebut menggunakan
internet untuk berkomunikasi.
Pada umumnya, para pengguna internet menggunakan internet yang tersedia di
warung-warung internet atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘warnet’. Hal ini
karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan menggunakan internet pribadi.

Perlu diketahui bahwa mahasiswa belum bekerja, dan masih bergantung dari dana
yang diberikan oleh orang tua mereka. Keadaan ini merupakan salah satu penyebab
dimana mereka akan menggunakan komputer yang terhubung dengan internet. Pada
umumnya, biaya menggunakan internet adalah sebesar tiga ribu lima ratus rupiah per
jam. Tentu saja, biaya ini relatif mahal karena mahasiswa yang masih banyak
tergantung dari dana yang diberikan orang tua perhari atau per mingu atau per bulan.
Maka, komunikasi para mahasiswa lewat internet menjadi terbatas oleh biaya.

Situs Web
World Wide Web yang sering disingkat www merupakan fasilitas internet yang paling
banyak digunakan saat ini di samping email. Situs web adalah informasi yang dapat
diakses oleh seluruh pengguna internet dari seluruh dunia dengan menggunakan
program yang disebut Web Browser misalnya Netscape Navigator dan Microsoft
Internet Explorer. Informasi yang ditempatkan dalam situs web itu dapat berupa
tulisan, gambar, animasi, suara, dan video klip.

Sebagai sarana komunikasi , Sistus web tersebut berguna untuk mencari data, berita,
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baru, dan lain lain. Misalnya, melalui
pengamatan banyak mahasiswa mengunjungi web situs seperti friendster, detik,
satuwanita, yahoo, CNN, Kompas dan sebagainya. Selain itu, mahasiswa bisa
mempunyai situs web sendiri untuk menyebarluaskan ide-ide dan pendapat mereka
sendiri kepada seluruh dunia.

Walaupun ada banyak manfaat situs web, juga ada banyak masalah. Masalah yang
paling besar adalah bahwa informasi yang disebarkan di internet tidak selalu benar.
Hal ini terjadi karena situs web tidak harus memberikan informasi yang benar dan
akurat, dan tidak ada tanggung jawab atas kebenaran informasi yang disebarluaskan.
Masalah yang kedua adalah pornografi yang merupakan dampak negatif. Namun,
pornografi itu tidak harus dicari dengan sengaja, bisa saja mendapatkan pornografi
dengan pencarian data dan file musik mp3. Dari pengamatan yang mendalam, tiga
puluh tiga persen dengan sengaja mencari pornografi di www, dan bukan hanya laki-
laki tetapi juga perempuan. Walaupun demikian, kebanyakan adalah mahasiswa yang
dengan sengaja mencari pornografi. Sedangkan, yang tidak dengan sengaja
mendapatkan pornografi sebanyak lima puluh sembilan persen.
Sering kali, orang ingin mengetahui dari mana asalnya pornografi itu. Biasanya,
pornografi yang dicari mahasiswa adalah pornografi Barat, yaitu pornografi yang
memuat tentang orang Amerika Serikat, Belanda, Perancis atau negara Barat lain.
Namun, semakin lama semakin banyak pornografi <ST1:COUNTRY-
REGIoN>Indonesia</ST1:COUNTRY-REGIoN> sudah tersedia melalui internet,
dan kadang-kadang pornografi itu melibatkan mahasiswa <ST1:COUNTRY-
REGIoN>Indonesia</ST1:COUNTRY-REGIoN>. Baru-baru ini, di internet, ada
artikel tentang dua mahasiswa Bandung yang merekam adegan intim dengan kamera
video. Tidak disangka, hasil rekaman ini beredar bak VCD porno komersial.
Belakangan, file image dan klip yang heboh ini mulai bergentayangan di internet.

Jadi, sisi negatif dari www adalah pornografi yang dengan mudah dilihat dan hal ini
memberikan dampak yang buruk bagi generasi muda <ST1:COUNTRY-
REGIoN>Indonesia</ST1:COUNTRY-REGIoN>.

Email
Tujuan mahasiswa dalam menggunakan fasilitas internet bermacam-macam. Banyak
mahasiswa menggunakan internet untuk penelitian, atau mencari berita asing, tetapi
yang paling populer adalah email. Email itu adalah surat menyurat secara elektronik
di mana pesan yang dikirimkan akan sampai dalam waktu singkat. Pesan email tidak
hanya berupa tulisan tetapi dapat disertai dengan file gambar, suara, animasi, dan lain
lain. Selain itu, email dapat dikirimkan kepada ratusan orang hanya dalam satu kali
pengiriman. Makanya, email ini menjadi penting untuk komunikasi dalam zaman
modern ini, dan terutama bagi para mahasiswa.

Dalam pengamatan rata-rata mahasiswa yang pernah menggunakan internet


mempunyai alamat email sendiri. Alamat email mahasiswa itu semuanya bebas biaya
seperti yahoomail atau hotmail yang terkenal. Mereka lebih menyukai yahoomail
atau hotmail karena iklan-iklan situs web itu berhasil mempengaruhi mereka dan
provider email itu sangat terkenal tidak hanya di <ST1:COUNTRY-
REGIoN>Indonesia</ST1:COUNTRY-REGIoN>, tetapi juga di seluruh dunia.

Tentu saja, email yang diterima tetapi tidak diharapkan bukan hanya SPAM. Virus
komputer juga sering diterima lewat email, dan topiknya juga tidak jelas. Sayangnya,
belum ada cara untuk menghentikan SPAM dan virus komputer tersebut. Banyak
perusahaan email gratis mempunyai ‘SPAM filter’ yang menghentikan penerimaan
SPAM tetapi filter ini biasanya tidak efektif. Mungkin di masa depan seseorang akan
membuat fiter yang efektif tetapi saat ini SPAM dan virus tetap menjadi masalah
besar. Namun demikian, manfaat email masih melebihi dampak negatifnya. Bagi
mahasiswa TSM, email masih merupakan sarana komunikasi yang tercepat dan
tercanggih untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga. Email sudah menjadi
pengganti yang baik dari surat biasa (atau dalam ‘bahasa internet’, snail mail) karena
email tersebut diterima pada saat dan waktu yang sama dan tidak bisa dibaca oleh
orang lain.

Chatting
Internet Relay Chat atau IRC atau sering disebut dengan chat atau chatting adalah
forum diskusi online para pengguna internet dengan menggunakan tulisan sebagai
alat untuk berdiskusi. IRC ini menyediakan suatu cara untuk berkomunikasi secara
langsung dengan orang-orang di seluruh dunia, dan tentu saja, antara mahasiswa.
IRC terdiri dari bermacam-macam jaringan server IRC (mesin-mesin untuk
menghubungkan pemakai dengan IRC). Para pengguna memiliki suatu program
(yang disebut ‘client’) untuk menghubungkan mereka dengan suatu server dari salah
satu jaringan IRC tersebut. Server-server ini yang akan mengirimkan informasi dari
satu server dan ke server yang lain dalam jaringan yang sama. Saat ini terdapat
ribuan grup chatting dalam berbagai bahasa dan topik.

Dari pengamatan hampir seluruhnya mahasiswa yang sering menggunakan internet


juga pernah chatting. Program yang sering digunakan untuk chatting ini adalah
mIRC atau Yahoo Messenger.
Didalam chatting ini tidak jarang dari mereka melanjutkan hubungannya dari sekedar
ngobrol di internet menjadi sebuah pertemuan langsung atau disebut kopdar (Kopi
Darat). Bahkan ada juga yang akhirnya menjalin hubungan kekasih setelah mereka
sering mengobrol di internet dan kemudian saling bertemu.

brb be right back segera kembai


bbl be back later nanti akan kembali
np no problem tidak apa-apa
lol laughing out loud tertawa terbahak-bahak
asl? age, sex, location? Berapa umurmu?
Peremupuan/laki-laki? Dari
mana?
Hlo mh hallo #mahasiswa
Join dong Masuklah!
u kul/ker? Kamu kuliah atau kerja?
ce cewek
co Cowok

Tiga atau Lima tahun yang lalu, penggunaan telepon genggam sudah semakin popular
di Indonesia, terutama di antara generasi mudah pada umumnya, dan mahasiswa TSM
pada khususnya. Dengan menggunakan fasilitas Short Message Service (SMS),
bahasa yang digunakan berkembang sebagaimana layaknya ‘bahasa internet’. Kata-
kata yang digunakan dalam ber-SMS sering kali disingkat, dan ejaannya tidak baik
dan benar pada saat mengirim pesan kepada teman. Memang, mahasiswa yang sering
chatting melalui internet juga mempunyai telepon genggam dan menggunakan
‘bahasa internet’ untuk SMSnya. Jadi, ‘bahasa internet’ juga biasa digunakan untuk
ber-SMS. Menurut pendapat saya, penggunaan ‘bahasa internet’ atau ‘bahasa
chatting’ itu semakin meluas di masyarakat. Mungkin di masa depan, kita akan
mengembangkan bahasa yang baru dengan tata bahasa dan istilah-istilah baru.

INTERNET DI SD, SMP & SMA


Dalam buku ‘Education on the Internet’, Jill H. Ellsworth, Sams Publishing ada topik
‘The Internet in Elementary, Middle, and High School’, dimana dibahas manfaat apa
saja yang bisa dipetik dari Internet untuk tingkat sekolah SD, SMP dan SMA. Semua
itu terjadi di Amerika Serikat. Maka timbul pertanyaan bagaimana di negara lain?
Berkat elektronik mail, jawaban segera diperoleh. Inilah jawaban dari negara
Australia, Ly Fie (ly.fie.sugianto@eng.monash.edu.au) telah menanyakan kepada
beberapa anak. “Saya kenal beberapa anak yang bersekolah di sini dan setahu saya,
Internet facility masuk ke sekolah-sekolah di Australia belum lama. Mungkin baru
tahun lalu. Saya sendiri belum pernah mendengar mereka bercerita tentang Internet
stuff, tapi, mereka cukup familiar dengan e-mail, walaupun fasilitas inipun masih
terbatas. Tapi, seingat saya, ada seorang anak tingkat high school yang mempunyai
tugas untuk menyelidiki manfaat Internet dalam pendidikan. Saya bisa menanyakan
atau menyelidiki penerapan Internet di high school.”

Beberapa hari kemudian datang lagi E-mail dari Ly Fie (Australia). “Saya sudah
berbincang dengan seorang anak (berumur 12 tahun) yang bersekolah di Kilvington
Baptist School. Saya sering sekali mengikuti kegiatan-kegiatan dari sekolah ini. (*
percaya atau tidak, saya TERTARIK SEKALI dan SENANG SEKALI berada di
lingkungan pendidikan, entah itu tingkat sekolah ataupun university *) Sejauh ini,
saya menghadiri annual concert mereka, malam pentas, bazaar sekolah, ataupun
study tour, seperti nonton Macbeth (bareng sama anak berumur 11 & 12 yang
mempelajari English/English literature). Sekarang, ada 4 orang anak (saya kenal
dari Sunday School) yang bersekolah di sana. Saya tanya Sandra apakah Internet
banyak dipakai di Kilvington. Dia bilang, ya, mulai dari tahun ini. Dan justru, anak-
anak tingkat SD yang diajari dan dibimbing oleh guru-guru mereka. Tentu saja,
mereka senang sekali. Dan mereka juga diawasi, sebab ada bahan-bahan Internet yg
tidak patut dibaca oleh mereka. Mereka bahkan “surf” pada jam-jam istirahat.
Sandra dan teman-temannya (tingkat SMA) justru merasa iri, sebab mereka tidak
diajari langsung. Mereka dianggap sanggup untuk explore sendiri. Dan, tidak
banyak dari mereka yg mempergunakannya karena faktor waktu. (NB: sekolah ini
adalah sekolah putri. Saya rasa di sekolah khusus putra, para pelajar lebih
berantusias dalam mempergunakan fasilitas tsb. Bukan sexist, tapi, saya lihat, dari
teman-teman & anak-anak yang saya tutor, pelajar putra memang lebih
adventureous dalam hal ber-komputer. Saya bener ga pak?). Yang dia ingat, stuff
yang mereka bisa access termasuk: e-mail facility, Internet & netscape (software utk
meng access WWW). Apakah ini info yg bapak ingin ketahui? Karena Sandra tidak
banyak menggunakan Internet, saya akan tanyakan seorang anak tingkat SD dari
sekolah putra, tentang manfaat Internet untuk dia & kawan-kawan sebayanya.
Mungkin minggu depan baru saya bisa e-mail balik ke bapak. Sekian dulu.”

Benar saja, minggu depannya Ly Fie menulis sebagai berikut. “Pak, saya sudah
tanya seorg anak berumur 7 tahun di sekolah yang sangat baik (boys school; saya
lupa namanya) dan ternyata, di sekolah ini, Internet belum dipakai oleh mereka.
Mereka hanya menggunakan komputer sejauh word processing (word for windows)
dll. Jadi, kesimpulan nya, penggunaan Internet juga belum meluas di sini. (*
walaupun sample space terlalu sedikit untuk menarik kesimpulan *).”

Kalau di atas adalah jawaban dari Australia, bagaimana jawaban dari negeri Belanda?
Ini e-mail yang dikirimkan oleh Dr. Ed van den Berg (edberg@nat.vu.nl). “Ternyata
Internet hampir belum dimanfaatkan di sekolah-sekolah di negeri Belanda. Hanya
beberapa sekolah saja yang terlibat dalam proyek kerja sama antara beberapa
sekolah di Eropa. Beberapa sekolah lain yang mengikuti semacam jaringan dengan
modem-modem. Tentu situasi ini akan berubah dalam tahun-tahun yang akan
datang. Saya tahu mengenai beberapa proyek di AS dan mungkin juga di beberapa
negara lain mengenai: (a) Jaringan antara sekolah, siswa dapat berkomunikasi
dengan siswa dari sekolah lain ataupun sekolah di negara lain. Misalnya, siswa yang
sedang belajar bahasa Inggeris dapat berkomunikasi dengan siswa di negara lain
dengan bahasa asing ini. Dengan geografi, siswa dapat berkomunikasi juga. (b)
Jaringan antar sekolah dengan tujuan mengumpulkan data untuk penelitian,
misalnya siswa digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pencemaran
lingkungan, misalnya siswa melakukan ukuran tertentu mengenai polusi udara dan
air. Lalu semua data digumpulkan di satu tempat. (c) Satu sekolah ataupun satu
kelas atau satu siswa saja mencari informasi di Internet mengenai topik tertentu,
misalnya dalam rangka bidang studi tertentu atau proyek siswa tertentu. Minggu lalu
saya mendapat informasi mengenai suatu proyek environmental studies. Tetapi
kemungkinan besar kurikulum (ini di AS) terlalu menyimpang dari kurikulum
Indonesia. Salam, Ed van den Berg.”

Kalau Australia dan Belanda saat ini belum terlalu memanfaatkan Internet untuk
tingkat SMA ke bawah, berarti kita juga tidak perlu kuatir dengan teknologi Audio
Visual khususnya Internet di Indonesia karena kebetulan baru setahun
berkembangnya. Tetapi tidak perlu kuatir tidak berarti tidak waspada, karena
perkembangan teknologi ini sangat cepat.
KESIMPULAN
Dari pengamatan yang mendalam ini, bisa diketahui bahwa semakin lama
penggunaan internet semakin penting sebagai sarana komunikasi mahasiswa .
Fasilitas internet seperti email, www dan YM/IRC sudah sangat popular di antara para
mahasiswa, baik sebagai sarana komunikasi maupun alat untuk mencari data untuk
penelitian lain juga sebagai alat untuk memperluas pergaulan dan perkenalan antar
pengguna internet. Selain itu, penggunaan internet telah menimbulkan adanya bahasa
baru yang dikenal sebagai ‘bahasa internet’. Memang, bahasa yang dipakai dengan
menggunakan internet tergantung pada siapa dan dengan siapa pengguna internet
berkomunikasi. Tetapi, walaupun ada banyak manfaat penggunaan internet, juga ada
dampak yang negatif bagi mahasiswa. Misalnya, pornografi dan SPAM sudah
menjadi masalah besar. Sampai saat ini belum ada cara yang efektif untuk
menghindar dari dampak negatif tersebut. Akan tetapi, karena dampak yang positif
juga banyak, maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menggunakan internet
sebagai sarana komunikasi yang tercepat dan tercanggih untuk saat ini. Sebagai
sarana komunikasi mahasiswa, saya pasti bahwa di masa depan penggunaan internet
akan menjadi lebih luas di kampus, dan berkomunikasi lewat internet itu akan
menjadi sepopular penggunaan telpon.

Melihat dampak negatif dan positif dari teknologi Audio Visual khususnya Internet di
atas, dapat disimpulkan bahwa bila dibandingkan dengan dampak negatif maka
dampak positifnya adalah jauh lebih banyak, jadi tidak mungkin kalau sampai
dilarang di Inonesia. Hal ini juga ditanyakan oleh majalah Infokomputer, Vol IX No.
7 Juli 1995 kepada Direktur Jenderal Radio Televisi & Film Alex Leo Zulkarnain.
Infokomputer bertanya: “Apakah sebenarnya masyarakat Indonesia sudah perlu
bergabung ke Internet?”.. Alex Leo Z. menjawab: “Masalah bukan merasa perlu,
tetapi ‘barang’ itu datang ke wilayah kita dan dalam pergaulan internasional kalau
kita tidak memanfaatkan itu kita akan rugi. Karena itu akan jalan terus. Kita tidak
bisa menghambat. Yang harus kita selesaikan sekarang adalah bagaimana kita
memanfaatkan Internet itu untuk kepentingan nasional. Tanggal 1 Juni 1995 dalam
Dewan Telekomunikasi sudah dibicarakan secara mendalam di bawah pimpinan
Joop Ave sendiri. Saya kebetulan anggota Dewan Telekomunikasi. Dan ada
kesepakatan kita akan bentuk satu tim pengamat dalam waktu singkat ini. Mereka
nanti bisa memberikan saran-saran kepada pemerintah tentang apa yang harus dan
dapat kita lakukan. Pada prinsipnya kita ingin supaya kita tidak hanya sebagai user
Internet. Kita ingin juga agar ada input kita dalam Internet dan itu akan kita
usahakan. Kalau menolak sama sekali (Internet) saya kita tidak bisa karena
kegunaan Internet itu sudah dibuat sedemikian rupa sehingga sangat (terjangkau).
Kalau dihitung uangnya mungkin tidak terlalu besar. Murah sekali!”.
Mengenai dampak positif dan negatifnya, Alex Leo Z. menguraikan: “Saya kita
semua langkah itu ada positif dan negatifnya. Tidak bisa negatif semua, positif
semua. Tetapi harus kita bedakan, harus bisa kita filter mana yang positif dan negatif
bagi kita. Kita harus membuat daya tahan dan daya ketahanan nasional. Hanya itu
satu-satunya cara. Pada akhirnya tidak ada jalan lain kecuali memperkuat diri
masing-masing”.

Berdasarkan keterangan dari Alex Leo Z. jelas bahwa Internet tidak akan dilarang
hadir di Indonesia. Memang dampak yang negatif untuk anak dan remaja sudah
terlihat di Amerika Serikat sedangkan negara-negara lain belum. Walaupun demikian
karena mencegah selalu lebih baik, maka ada baiknya masyarakat sudah disiapkan
sejak dini dengan saran-saran berikut ini.

SARAN-SARAN
Untuk mengatasi atau lebih tepat mencegah dampak negatif terutama untuk anak-
anak dan remaja buletin LEPISI Vo. 8 No. 10 Juli 1995 menyarankan sebagai berikut.
Mencegah memang selalu lebih baik, cepat atau lambat komunikasi Audio visual
khususnya Internet akan berada di depan mata kita. Lebih baik kita tahu lebih dahulu
dari pada menyesal di kemudian hari.

1. Online block: banyak dari pelayanan komersil, seperti American Online dan
Prodigy mempunyai mekanisme untuk mengakses daerah terlarang dan tidak
tepat untuk anak-anak. Jika anda bergabung pada pelayanan online, akrabkan
dengannya dan gunakan dengan persetujuan. Khusus di Indonesia, Radnet –
salah satu provider yang ada di Indonesia memang telah memblokir majalah-
majalah porno yang terdapat di Internet seperti Playboy dan Penthouse.
2. Cheklist: yakinkan bahwa anak-anak dan remaja tahu mana yang boleh dan
tidak boleh. Jangan pernah berikan informasi pribadi kepada orang asing.
Jangan melakukan pertemuan face to face dengan user yang lain tanpa
persetujuan keluarga. Selalu ingat bahwa anonimitas (ketakbernamaan) dari
Net dapat membuat orang menyembunyikan umur dan identitasnya.
3. Menunggu: tetaplah nongkrong ketika anak-anak sedang melakukan sesuatu.
Tanyakan favorit apa yang mereka lihat, biarkan mereka mengajarkan pada
Anda beberapa ‘stroke’net. Jika Anda concern pada kegiatan anak pada
online, cobalah berbicara pada mereka tentang hal tersebut. Buatlah komputer
menjadi kegiatan keluarga sehingga dapat dinikmati dan didiskusikan bersama
oleh seluruh keluarga.
4. Lihatlah jam: Perhatikan berapa yang harus dibayar ketika anak
menghabiskan waktunya di online. Banyak tagihan untuk BBS atau Online
service. khususnya pada larut malam, mungkin merupakan indikasi dari suatu
masalah.
5. Special Software: Pertimbangkan pembelian software pembersih seperti
Surfwatch, yang mana akan melindungi computer yang meload dari salah satu
tempat access pada Internet yang diketahui berisi hal-hal sexual. Suatu usaha
untuk mencari halaman Penthouse Web, sebagai contoh,menghasilkan tulisan
di layar “Block by Surfwatch”.
6. Anda tidak sendiri: Persatuan orang tua dan guru di sekolah atau kelompok
lainnya yang concern terhadap masalah itu bersama- sama akan membawa
kita ke tempat dimana kita dapat bertukar pengalaman dan mendapatkan
support dari orang yang menghadapi masalah yang sama. Juga katakan pada
tetangga, karena upaya Anda akan sia-sia jika anak di seberang rumah tanpa
batas.

Nah…saatnya anda memilih untuk menjadikan internet tersebut pada dampak yang
positif atau negatif.
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pada saat ini, banyak anak muda yang menggunakan barang elektronik yang sudah
canggih. Salah satunya adalah HandPhone(HP), yang sering kita gunakan untuk alat
berkomunikasi. HandPhone yang kita gunakan umumnya digunakan untuk
berkomunikasi, tapi tidakkah anda tau bahwa anak muda sering menyalah
gunakannya,yaitu untuk melihat hal-hal yang semestinya tidak patut mereka lihat
apalagi sebagai pelajar. Bayangkan jika para pelajar melihat hal-hal seperti itu.
Sekalipun belum ada pembuktian secara akademis, bahwa maraknya peristiwa
penyimpangan seksual dan pernikahan dini saat ini adalah didorong oleh penyalah
gunaan tekologi seperti situs porno di HP. Rancangan Undang-Undang agar pelajar
tidak diperbolehkan membawa handphone diperbincangkan di mana-mana. Perilaku
pelajar dewasa ini semakin menjadi-jadi. Tak sedikit pelajar yang ketahuan
menyimpan video dan foto yang tidak senonoh di handphone. Belum lagi, handphone
juga digunakan untuk tukar-tukanran jawaban ujian. Sebagaimana perkembangan
zaman yang modern , saya melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh HP saat ini bagi pelajar di Indonesia.

1.4 MANFAAT
Ada 2 manfaat yang dapat kita peroleh:
1)Manfaat umum meliputi:

Dampak Positif
1. Mempermudah komunikasi.
2. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
3. Memperluas jaringan persahabatan.

Dampak Negatif :
1. Mengganggu Perkembangan Anak :
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP) seperti : kamera,
permainan (games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah?
Tidak jarang mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman
mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang
menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru
menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi
yang kita harapkan akan menjadi budak tekEfek radiasi
Selain berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya,. penggunaan
HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati dan
bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak.
Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi
kesempatan menggunakan HP secara permanen.
3. Rawan terhadap tindak kejahatan.
Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat.

4. Sangat berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.


Jika tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan
gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali
tidak layak dilihat seorang pelajar.

5. Pemborosan
Dengan mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP
hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi
pemborosan yang saja.
2)Manfaat khusus meliputi:
1. Mempermudah komunikasi
2. Mengetahui perkembangan teknologinologi. .1 PENUTUP
a) Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa”Perkembagan teknologi sekarang
yang cukup mdern dapat mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia. Maraknya
HP sekarang juga sudah merusak akhlak pelajar di negeri kita rusak” .
b) Saran
Berdasarkan hasil penelitian diatas disarankan bahwa,"Menggunakan HP lebih baik
tidak pada waktu belajar dan jauhilah anak yang suka melihat dan menggunakan HP
dengan tidak seharusnya/semestinya."
PENGARUH HP TERHADAP PRILAKU SISWA
Posted on September 20, 2008 by sawal

Perkembangan teknologi semakin memasyarakat dikalangan anak didik. Hal ini merupakan
suatu kebanggaan bagi orang tua, karena punya anak yang tidak ketinggalan jaman. Orang
tua menyadari akan pentingnya HP bagi anaknya dengan berbagai alasan. Sehingga HP,
dewasa ini bukan barang mewah lagi atau bukan kebutuhan sekunder, melainkan
kebutuhan primer. HP dipergunakan untuk hal-hal pelayanan, transaksi bisnis dan promosi.
Perkembangan teknologi semakin meningkat, fungsi HP semakin meluas bukan hanya
sebagai alat komunikasi, tetapi juga dipergunakan dalam urusan lain seperti; SMS, MP3,
Vidio, Kamera, Recoard, sehingga HP menjadi Multimedia. Siapa tak tertarik olehnya?
Keberhasilan HP menggerogoti pikiran orang, tak disadari imperialisme budaya pun
merajalela. kini HP adalah sakunya anak didik. Hampir semua anak didik mengantongi HP.
Mereka merasa PD dengan HP dan seolah-olah menyatakan dirinya “saya orang modern,
saya orang teknologi”). Budaya tradisional semakin jauh ketinggalan oleh gaya hidup
mewah. Etika oleh filsafat Yunani besar Aristoteles (384-322 s,M) sudah dipakai untuk
menunjuk filsafat moral. Secara etimologi berarti adat, kebiasaan. Untuk kasus di atas
pengertian etika secara etimologi nampaknya belum cukup, maka ada penjelasan lain yang
lebih koperensif tentang pengertian etika yaitu: 1). Nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya,
2). Kumpulan asas atau nilai moral (kode etik), 3) ilmu tentang yang baik atau buruk
(K.Bertens, 2005, hal 4-6). Kalau berorientasi pada teori belajar hakikat belajar adalah
adanya perubahan tingkah laku. Pengalaman siswa bagian dari proses pembelajaran,
kemampuan menggunakan HP juga bagian dari pembelajaran. Tetapi perubahan tingkah
laku atau prilaku yang bagaimana yang diinginkan dalam pendidikan?. Untuk menjawabnya
adalah etika, etika moral sorang siswa. Jadi tujuan pendidikan atau pembelajaran yang
dimaksud adalah perubahan tingkah laku yang beretika. Bagaimana etika anak didik di era
teknolgi HP saat ini? Dalam hal integritas kesiswaan, ada gejala-gejala kesenjangan. Anak
didik yang membawa HP cendrung bersifat individualisme, mereka bergaual atau bercakap-
cakap bukan dengan teman disampingnya, melainkan orang yang diluar lingkungan
belajarnya dengan sarana SMS HP-nya. Karena HP barang mahal sehingga dapat dimaklumi
bila ada keengganan meminjamkan pada temannya. Prilaku seperti ini berlangsung terus
menerus, maka mulai muncul sikap-sikap egois dan pamer di antara anak didik yang
membawa HP. Bagi anak didik yang tidak membawa HP merasa terasing di lingkungan
sekolah bahkan merasa asing di kelasnya sendiri. Sekali dua kali dipinjamkam untuknya,
selanjutnya tak heran muncul perasaan malu, apalagi tidak bisa mengoperasikan. Siswa
yang tidak punya HP harus beradaptasi, agar tidak kena seleksi dilingkungan kelasnya,
caranya “menuntut kepada orang tua agar dibelikan HP”. Integritas semakin melemah dan
kesenjangan pergaulan akibat Teknologi semakin besar walupun tidak muncul dipermukaan
( teori konflik laten) Di dalam ruang belajar (di kelas) sadar atau tidak sadar, sengaja atau
bukan sengaja, sering suara HP berdering mengusik ketenangan dan keseriuasan belajar.
Hanya dengan sepatah dua patah kata “maaf pak saya lupa mematikan” seorang guru tidak
bias berbuat apa-apa, tertindas oleh teknologi. Tidak kalah menariknya untuk diungkapkan
tentang prilaku siswa dalam ruangan kelas ketika mata pelajaran Matematik, Kimia atau
Fisika, HP semuanya keluar dari kantong atau tasnya hanya untuk menjumlahkan,
mengurangkan atau mengalikan bilangan-bilangan sederhana dalam contoh soal
perhitungan yang diberikan oleh guru. Tentu ini gejala buruk bagi perkembangan nalar atau
logika berpikir siswa. Tidak percaya dengan pikirannya, lambat menggunakan pikiran atau
nalar dan bahkan factor malas orat-oret karena lebih praktis dengan HP. Yang lebih
memprihatinkan menjawab soal ulangan dengan bantuan teman lewat SMS.

Berdasarkan penelitian yang telah


dilakukan Muhammad Syafti Pebrianda, Dian Febriasari, Iman Adi Thaib, Lia Nita Hafiva,
Mardiana, Diah Anggreni, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara untuk mengetahui
pengaruh penggunaan handphone terhadap perilaku anak SMA, didapat data yang berasal
dari angket kuisioner yang disebar kepada anak SMA yang berasal dari beberapa sekolah
menengah atas yang ada dikota medan didapati bahwa ada hubungan yang signifikan antara
penggunaan handphone oleh kalangan anak SMA terhadap perilaku mereka. Hal ini dapat
kita lihat dari realita yang memperlihatkan banyak diantara anak SMA tersebut
menggunakan handphone tidak hanya terbatas pada sarana komunikasi yang digunakan
untuk bertukar informasi, dan fitur – fitur yang terdapat didalam handphone jauh lebih
sering digunakan. Penggunaan fitur -fitur handphone tersebut oleh mereka
mengindifikasikan terjadinya perubahan perilaku mereka.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada anak SMA mayoritas menyatakan bahwa
mereka cenderung menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan fasilitas – fasilitas yang
terdapat didalam handphone tersebut. Dalam realita kita sering mendapati bahwa banyak
anak remaja yang tergolong kedalam status siswa SMA menggunakan handphone lebih pada
fitur – fitur yang tersedia didalamnya. Mereka cenderung menghabiskan waktu mereka
untuk memainkan fasilitas game yang tersedia didalam handphone tersebut, atau dapat
menghabiskan waktu berjam – jam untuk mendengarkan MP3 atau menggunakan fasilitas
yang lain yang tak jarang yang dilakukan yaitu dengan menyendiri dan cenderung menjauh
dari komunitas yang ada.

Salah satu yang terjadi di SMAN1 Balige ditemukan beberapa handphone siswa berisikan
video porno. Kepala Sekolah SMAN1 Balige menjelaskan, sudah dua kali pihak guru
pembimbing [BP] sekolah melakukan razia ke dalam semua ruangan kelas. Razia dilakukan
mendadak. Setiap HP siswa diperiksa apakah berisi gambar atau video porno. Ternyata ada,
ditemukan hampir 10 ponsel berisi film porno berdurasi singkat. Di antara yang tertangkap
itu, ada juga HP milik pelajar perempuan.

Salah satu bentuk penanggulangan dampak penggunaan handphone terhadap prilaku siswa
adalah pembebasan handphone yang dilakukan SMAN 3 Kediri. Menurut Kepala Sekolah
SMAN3 Kediri mengatakan “Kami tidak bermaksud membatasi penggunaan teknologi
komunikasi di sekolah. Sebagaimana sifat teknologi itu sendiri, kemajuannya
memang tidak mungkin terbendung. Kebijakan seperti ini lebih bersifat sebagai
filter belaka, demi kemajuan pendidikan dan siswa itu sendiri,” terang Wahid.
Lebih jauh, Wahid juga menampik bahwa pengambilan kebijakan tersebut
diartikan sebagai langkah praktis atas kegagalan sekolah mengimbangi
perkembangan teknologi. ”Sekolah tidak alergi terhadap teknologi komunikasi.
Hanya saja, dalam aplikasinya, sekolah juga bertanggung jawab terhadap
perkembangan moral siswa terkait maraknya penyimpangan penggunaan
teknologi kemunikasi ini,” elaknya. Itu sebabnya, lanjut Wahid, kebijakan
tersebut masih berada dalam ambang komunikatif antara sekolah, orang tua,
dan siswa. ”Pokok kebijakannya adalah melarang siswa membawa dan atau
mengoperasionalkan HP di lingkungan sekolah selama KBM berlangsung. Kami
tidak melarang siswa menyimpan HP di jok sepeda motor dan menyalakannya
usai sekolah. Tetap ada sanksi untuk pelanggar, namun bentuknya juga
bertahap, serta melibatkan peran orangtua siswa,” imbuhnya. Kebijakan tersebut
juga menjadi bagian dari riset SMAN 3 mengenai pengaruh ada tidaknya HP dan
hubungannya dengan perkembangan belajar siswa. Riset awal ini dicanangkan
selama tiga tahun, dengan membandingkan grade nilai siswa sebelum dan
sesudah adanya kebijakan ini. Namun demikian kebijakan ini tidak berlaku untuk
guru dan staf, yang dibuatkan peraturan tersendiri. “Guru mau tidak mau akan
tetap menjadi panutan. Oleh ebab itu, meskipun tidak dikenakan dengan
kebijakan ini, ada peraturan yang menyebutkan guru boleh membawa dan
menggunakan HP di sekolah, namun hanya ditempat-tempat tertentu.

You might also like