You are on page 1of 16

Contoh Surat Perjanjian Sewa Rumah / Kontrak Rumah

Tinggal Antara Dua Belah Pihak


SURAT PERJANJIAN SEWA / KONTRAK RUMAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs. Kadir Jaelani Sumanto


Alamat : Jl. Jambu Klutuk No. 12 Kel. Kebon Singkong Kec. Asoy Geboy Jakarta Tengah
No. KTP : 1234567890
Pekerjaan : Pegawai Swasta

Selanjutnya disebut Pihak Pertama (I)

Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : Mimit Sardemit


Alamat : Jl. Ayam Kate Merah No. 7x Kel. Pondok Sengon Kec. Tanah Adik Jakarta Tengah
No. KTP : 0987654321
Pekerjaan : Wiraswasta

Selanjutnya disebut Pihak Kedua (II)

Dalam hal ini, Pihak Pertama (I) menyewakan/mengontrakkan rumah tinggal kepada Pihak
Kedua (II) yaitu sebuah bangunan, dinding batu bata, atap genteng, lantai keramik, berikut
aliran listrik, air PAM dan sambungan telepon yang beralamat di Jl. Kereta Babaranjang III
No. 4 Kel. Orang Udik Kec. Kali Cetek Jakarta Tengah

Sewa tersebut dilangsungkan dan diterima dengan harga Rp. 6.000.000,- selama satu tahun.
terhitung mulai tanggal 01 Januari 2008 s/d 31 Desember 2008 yang mana uang sewa
tersebut telah dibayarkan oleh Pihak Kedua (II) kepada Pihak Pertama secara Tunai, maka :

Pihak Kedua (II) sebagai pengontrak menjamin bahwa, Rumah tersebut :


a. Tidak disewakan kepada orang lain.
b. Tidak dijaminkan atau digadaikan untuk pelunasan suatu hutang.
c. Pihak Kedua (II) wajib memelihara dan memperbaiki kerusakan-kerusakan terhadap rumah
tersebut selama masa kontrak.
d. Rumah yang disewakan tersebut sebagai Rumah Tinggal, apabila di kemudian hari
dipergunakan untuk hal-hal yang dapat menyalahi / melanggar hukum, di luar tanggung
jawab Pihak Pertama (I).
e. Tidak diperbolehkan menambah / mengurangi bangunan tersebut kecuali ada kesepakatan /
persetujuan dari Pihak Pertama (I).
f. Apabila dikehendaki dapat diperpanjang setelah jangka waktu selesai, dengan harga sewa
dan syarat-syarat yang akan ditetapkan kemudian secara musyawarah dan mufakat sekurang-
kurangnya dua bulan sebelum masa berakhir sewa.

Apabila dalam perjanjian sewa menyewa ini berakhir, Pihak Kedua (II) harus mengembalikan
rumah tersebut dalam keadaan kosong, rekening listrik, air (PAM) dan rekening telepon telah
dilunasi serta terpelihara baik, tepat pada waktunya kepada Pikah Pertama (I).
Demikian Surat Perjanjian ini dibuat atas persetujuan antara Pihak Pertama (I) dan Pihak
Kedua (II) secara musyawarah dan mufakat serta dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

----------------------------------------------------------------- Jakarta, 12 Desember 2007

------- Pihak Pertama (I) -------------------------------------------- Pihak Kedua (II)

------------- TTD A ------------------------------------------------------ Materai & TTD B

(Drs. Kadir Jaelani Sumanto) -------------------------------------- (Mimit Sardemit)


Contoh Surat Perjanjian Sewa Rumah
PERANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

Pada hari ini, Kamis, tanggal sepuluh bulan Juli tahun dua ribu delapan, kami
yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Anjung Darajat, swasta, bertempat tinggal di Jl. Cikutra Raya No 270,


Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, dalam hal ini bertindak untuk dan
atas namanya sendiri yang selanjutnya akan disebut juga sebagai Pihak
Pertama
2. Restuning Widiasih, Dosen UNPAD, bertempat tinggal di Vila Mahkota
Pesona Blok ii3 No.14, Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri,
Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas namanya sendiri yang selanjutnya akan disebut sebagai Pihak
Kedua

Kedua belah pihak dengan ini menerangkan bahwa Pihak Pertama


menyewakan kepada Pihak Kedua berupa Rumah yang berdiri diatas Sertifikat
Hak Milik No 013/HM/2005 yang terletak di Jl, Cikutra Raya, No 270, Kota
Bandung, Propinsi Jawa Barat dengan fasilitas-fasilitas sebagai berikut

1. Sambungan listrik sebesar 1300 watt dari PLN dengan nomor kontrak
123456788262
2. Sambungan air bersih dari PDAM Kota Depok dengan nomor kontrak
asjhtg2613162537
3. Sambungan telepon tetap nirkabel dari PT Telkom dengan nomor 022-
99266637
4. Jetpam
5. Kolam Ikan

Kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian ini dengan
syarat-syarat sebagai berikut

Pasal 1

1. Perjanjian sewa menyewa ini berlaku tiga hari setelah


ditandatanganinya perjanjian ini dan akan berakhir dengan sendirinya
pada 10 Juli 2009.
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan syarat-syarat
yang disepakati oleh kedua belah pihak.
3. Pihak Kedua dalam jangka waktu satu bulan sebelum masa berakhirnya
perjanjian harus menyatakan kehendaknya secara tertulis untuk
perpanjangan perjanjian ini

 
Pasal 2

1. Uang sewa rumah adalah sebesar Rp. 14.000.000/tahun yang telah


dibayar secara tunai oleh Pihak Kedua pada saat ditanda-tanganinya
perjanjian ini
2. Akta perjanjian ini juga berlaku sebagai kuitansi (tanda terima
pembayaran) yang sah

Pasal 3

1. Pihak Pertama menyerahkan rumah kepada Pihak Kedua dalam keadaan


kosong dari penghuni dan barang-barang milik Pihak Pertama
2. Pada saat berakhirnya perjanjian ini, Pihak Kedua harus menyerahkan
kembali rumah dalam keadaan kosong dan terpelihara kepada Pihak
Pertama dan Pihak Pertama tidak berkewajiban untuk menyediakan
sarana penampungan guna menampung keperluan dan barang-barang
dari Pihak Kedua
3. Apabila pada saat berakhirnya perjanjian ini, Pihak Kedua tidak dapat
melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan
Pihak Kedua tidak menyatakan kehendaknya untuk memperpanjang
perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3), maka untuk
setiap keterlambatan Pihak Kedua akan dikenakan denda sebesar Rp
50.000,00/hari, dan denda tersebut dapat ditagih seketika dan sekaligus
lunas
4. Apabila keterlambatan tersebut berlangsung hingga 10 hari sejak
berakhirnya perjanjian, maka Pihak Kedua memberi kuasa kepada Pihak
Pertama untuk mengosongkan rumah dari semua penghuni dan barang-
barang atas biaya Pihak Kedua dan bilamana perlu dengan bantuan
pihak kepolisian setempat

Pasal 4

1. Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk mengubah fungsi serta


peruntukkan sebagai rumah tinggal
2. Pihak Kedua atas tanggungan sendiri dapat melakukan perubahan pada
rumah yang tidak akan mengubah konstruksi dan NJOP dan tambahan
tersebut harus merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
menjadi milik Pihak Pertama
3. Perubahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus dengan ijin
tertulis dari Pihak Pertama

Pasal 5

1. Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua bahwa selama masa perjanjian ini
berlaku, Pihak Kedua tidak akan mendapatkan tuntutan dan/atau
gugatan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak atas tanah dan
rumah tersebut
2. Apabila terjadi perubahan kepemilikan terhadap rumah tersebut, Pihak
Kedua tetap dapat menikmati hak sewa sampai berakhirnya perjanjian
ini

Pasal 6

Segala kerusakan kecil maupun besar dari rumah tersebut menjadi tanggungan
sepenuhnya dari Pihak Pertama kecuali terhadap kerusakan yang ditimbulkan
bukan oleh Pihak Kedua

Pasal 7

Segala pungutan dan/atau iuran termasuk namun tidak terbatas pada iuran
warga, tagihan listrik, telepon, dan air menjadi tanggungan Pihak Kedua
selama masa perjanjian berlangsung. Iuran Pajak Bumi dan Bangunan menjadi
kewajiban Pihak Pertama

Pasal 8

Segala ketentuan yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur
selanjutnya dalam adendum yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
perjanjian ini dan akan diputuskan secara bersama

Pasal 9

1. Apabila terjadi sengketa atas isi dan pelaksanaan perjanjian ini, kedua
belah pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil, maka kedua
belah pihak sepakat untuk memilih domisili hukum dan tetap di kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bandung

Demikian perjanjian in disetujui dan dibuat serta ditanda tangani oleh kedua
belah pihak dibuat dalam rangkap dua bermateri cukup yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama

Pihak
Pertama                                                                    
                   Pihak Kedua

Anjung
Darajat                                                                     
                                        Restuning Widiasih
   Contoh Perjanjian Sewa Menyewa :

PERJANJIAN SEWA-MENYEWA
No. …………..
 
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1.      Nama ………………. Pekerjaan …………. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama ……….. berkedudukan di ………….. selanjutnya disebut yang menyewakan;
2.      Nama …………… pekerjaan ……………. Alamat ……………….. dalam hal ini
bertindak untuk diri sendiri, selanjutnya disebut penyewa;
Dengan ini menerangkan bahwa pihak yang menyewakan adalah pemilik sah sebuah rumah
yang terletak di jalan ………… No. ……. Kota ………….. bermaksud menyewakan
rumahnya kepada penyewa dan penyewa bersedia menyewa rumah tersebut dari pihak yang
menyewakan berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
(1)   Sewa rumah ditetapkan sebesar Rp. …….. (………….) untuk jangka waktu sewa
…… tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan surat perjanjian ini.
(2)   Pembayaran sewa rumah dilakukan secara tunai oleh penyewa kepada yang
menyewakan dengan diberikan tanda terima yang sah (kuitansi) segera setelah selesai
penandatanganan perjanjian ini.
Pasal 2
(1)   Jika terjadi pembatalan perjanjian ini sebelum rumah tersebut ditempati oleh
penyewa, maka uang sewa dikembalikan kepada penyewa dengan dikenakan
potongan 10% dari harga sewa sebagai ganti kerugian pemutusan perjanjian ini.
(2)   Jika terjadi pembatalan perjanjian ini sebelum jangka waktu sewa berakhir atas
kehendak penyewa sendiri, penyewa tidak dapat menuntut pengembalian uang sewa
atau ganti kerugian apapun dari yang menyewakan.
(3)   Selama jangka waktu sewa, baik sebagian ataupun seluruh jangka waktu sewa
tersebut, penyewa tidak dibenarkan dan dilarang mengalihsewakan rumah tersebut
kepada pihak lain (pihak ketiga), dengan ancaman pembatalan perjanjian disertai
dengan pembayaran ganti kerugian kepada yang menyewakan.
Pasal 3
(1)   Selama waktu sewa, penyewa wajib merawat, memelihara, dan menjaga rumah yang
disewa itu dengan sebaik-baiknya atas biaya yang ditanggung oleh penyewa sendiri.
(2)   Jika terjadi kerusakan-kerusakan kecil, atau kerusakan sebagai akibat perbuatan
penyewa atau orang yang berada di bawah pengawasannya, maka semua biaya
perbaikan dibebankan dan menjadi tanggung jawab penyewa sendiri.
(3)   Jika terjadi kerusakan berat karena kesalahan konstruksi, bencana alam, maka
tanggung jawab pemilik rumah.
(4)   Selama waktu sewa, penyewa tidak boleh mengubah, menambah, mengurangi bentuk
bangunan rumah yang sudah ada, dengan ancaman membayar ganti kerugian kepada
yang menyewakan.
Pasal 4
(1)   Penyewa wajib membayar sendiri biaya pemakaian telepon, aliran listrik, air PAM,
Pajak Bumi dan Bangunan pada rumah yang disewanya itu.
(2)   Jika terjadi kerugian akibat kelalaian memenuhi kewajiban dalam ayat (1), penyewa
bertanggung jawab mengganti kerugian tersebut.
Pasal 5
(1)   Yang menyewakan menjamin penyewa bahwa, rumah yang disewa itu dalam keadaan
tidak disengketakan, bebas dari tuntutan apapun dari pihak ketiga.
(2)   Yang menyewakan menjamin penyewa bahwa jual beli rumah tersebut tidak
memutuskan perjanjian ini.
Pasal 6
(1)   Jika penyewa ingin memperpanjang jangka waktu sewa, maka selambat-lambatnya
dalam waktu tiga bulan sebelum perjanjian ini berakhir, penyewa telah
memberitahukan dan memusyawarahkan dengan pihak yang menyewakan.
(2)   Setelah jangka waktu sewa berakhir sedangkan penyewa tidak memperpanjang waktu
sewa, maka penyewa wajib segera mengosongkan rumah tersebut dalam keadaan baik
dan menyerahkan kunci rumah kepada pihak yang menyewakan.
(3)   Penyewa boleh mengangkat peralatan yang dipasangnya dengan biaya sendiri pada
rumah tersebut tanpa merusak rumah, dan jika karena pembongkaran peralatan itu
timbul kerusakan, maka penyewa bertanggung jawab membayar biaya perbaikannya.
Pasal 7
Semua perselisihan yang timbul dari perjanjian ini kedua belah pihak setuju
menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat, dengan mengindahkan kelayakan
dan kepatutan.
 
Demikianlah surat perjanjian ini dibuat di ……… pada hari ………… tanggal ……..,
setelah dibaca dan dipahami isinya kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak.
  
                  Yang menyewakan                                                     Penyewa
   
                  …………………..                                          ……………………….
 
Dipersiapkan oleh            :      Indyah Respati, S.H.
Sumber dari                     :      Perjanjian Baku dalam Praktek Perusahaan
                                              Perdagangan” (Abdulkadir Muhammad).

    
PERJANJIAN JUAL BELI
No. …………..
 
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1.      Nama ………………; Pekerjaan ………….; Bertempat tinggal di ……dalam hal ini
bertindak untuk diri sendiri/selaku kuasa dari dan oleh karenanya bertindak untuk dan
atas nama ……….. berkedudukan di ………….. selanjutnya disebut penjual;
2.      Nama ……………; pekerjaan …………….; Bertempat tinggal di ………………..
dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri/selaku kuasa dari dan oleh karenanya
bertindak untuk dan atas nama ……………. Berkedudukan di ……………..
selanjutnya disebut pembeli
dengan ini menerangkan bahwa :
Penjual adalah pemilik sah dari ………….. bersama-sama dengan seluruh bagian-bagiannya,
yang selanjutnya disebut unit/unit-unit. Penjual bermaksud menjual unit/unit-unit tersebut
kepada pembeli dan pembeli bersedia membeli unit-unit-unit tersebut dari penjual
berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah disetujui oleh penjual dan
pembeli
Karena itu penjual dan pembeli telah saling bersetuju membuat perjanjian ini dengan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut ini :
Pasal 1
(1)   Berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan perjanjian ini, penjual dengan ini
menjual dan menyerahkan kepada pembeli yang dengan ini membeli dan menerima
penyerahan dari penjual atas unit/unit-unit tersebut.
(2)   Unit/unit-unit tersebut menjadi milik pembeli dan pembeli mempunyai hak milik
penuh atas unit/unit-unit tersebut terhitung sejak tanggal penyerahan unit-unit-unit.
Pasal 2
(1)   Harga unit/unit-unit tersebut telah disetujui oleh penjual dan pembeli secara tunai
sebesar Rp. …….. per unit.
(2)   Jika jual beli dilakukan secara angsuran, harga unit/unit-unit tersebut telah disetujui
oleh penjual dan pembeli dengan tambah 30% dari harga tunai, yang dapat diangsur
sebanyak 10 (sepuluh) angsuran, dengan jumlah angsuran yang sama.
Pasal 3
(1)   Harga unit/unit-unit tersebut dibayar secara tunai oleh pembeli kepada penjual
sebesar Rp. ………. Pada saat unit/unit-unit itu diserahkan oleh penjual kepada
pembeli, dengan diberikan tanda pembayaran lunas yang sah.
(2)   Dalam hal jual beli dilakukan secara angsuran, harga unit/unit-unit tersebut dibayar
untuk angsuran pertama sebesar Rp. ……… pada saat penyerahan unit/unit-unit itu
dari penjual kepada pembeli, dengan diberikan tanda pembayaran lunas yang sah
angsuran pertama.
Pasal 4
(1)   Semua biaya penyerahan dan biaya-biaya lainnya yang timbul dari perjanjian ini
dipikul oleh pembeli.
(2)   Unit/unit-unit yang ntelah dijual dan diterima penyerahannya oleh pembeli tidak
dapat ditukar, dikembalikan, atau dibatalkan.
(3)   Risiko karena kerusakan, kehilangan, kemusnahan yang disebabkan oleh apapun atas
unit/unit-unit tersebut dipikul oleh pembeli.
Pasal 5
(1)   Penjual dengan ini menyatakan dan menjamin pembeli bahwa unit/unit-unit bebas
dari hutang pajak atau bea-bea masuk, tidak tersangkut dalam suatu perkara, tidak
dijual atau dijanjikan untuk dijual kepada pihak lain selain dari pembeli.
(2)   Penjual menjamin pembeli bahwa unit/unit-unit dalam keadaan baik dan menjamin
biaya service selama satu tahun atas kerusakan karena kesalahan perakitan.
Pasal 6
(1)   Setiap bulan tunggakan pembayaran angsuran, pembeli dikenakan denda sebesar 10
% dari harga angsuran yang wajib dibayar bersama-sama dengan harga angsuran.
(2)   Apabila pembeli telah melakukan tunggakan pembayaran tiga kali berturut-turut
padahal sudah diperingatkan secara patut, maka terdapat bukti yang cukup bahwa
pembeli telah melakukan wanprestasi tanpa diperlukan pernyataan hakim atau somasi.
(3)   Pembeli menyetujui dan memberi kuasa penuh kepada penjual untuk menarik
kembali unit/unit-unit tersebut guna dijual kepada pihak ketiga dan hasil penjualan itu
digunakan untuk menutupi tunggakan angsuran beserta denda dan biaya-biaya setelah
dikurangi dengan tunggakan-tunggakan, denda-denda, dan biaya-biaya lainnya, maka
sisa tersebut dikembalikan kepada pembeli.
Pasal 7
(1)   Penjual dan pembeli setuju menyelesaikan sengketa yang timbul dan perjanjian ini
secara musyawarah dan mufakat.
(2)   Jika tidak tercapai penyelesaian secara musyawarah dan mufakat, maka penjual dan
pembeli memilih tempat tinggal tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri …………
guna penyelesaian perjanjian ini dan segala akibat hukumnya.
 
Demikianlah perjanjian ini dibuat di ……… pada hari ini ………… tanggal …….., dan
ditandatangani bersama oleh penjual dan pembeli.
  
Pihak Pembeli                                                                               Pihak Penjual
   
…………………..                                                                        ………………
    
Dipersiapkan oleh :  Indyah Respati, S.H.
 
 
Sumber dari          : Perjanjian Baku dalam Praktek Perusahaan Perdagangan”
                              (Abdulkadir Muhammad)

SURAT KUASA
No. …………..
 
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama                     : .……………………………………………………..
Pekerjaan               : ……………………………………………………...
Alamat                  : ………………………………………………………
Dalam hal ini memilih domisili hokum di Kantor Kuasanya tersebut di bawah ini
menerangkan bahwa dengan ini memberi kuasa penuh kepada :
R. Soeroso, S.H.                                       Drs. Eddy Sadeli, S.H.
J. Budi Hariyanto, S.H.                              S. Husein, Sm.Hk.
Johannes Aipassa, S.H.
L. Inawati, S.H.
Advokat, Pengacara dan Penasehat Hukum pada Kantor Pengacara/Law Office “R. Soeroso,
S.H. & Assosiates”, beralamat di Jakarta Barat, Jalan Pintu Besar Utara No. 6 yang bertindak
baik sendiri-sendiri maupun bersama.
--------------------------------------------------- KHUSUS--------------------------------------------
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa :
-          Untuk memberi jawaban dan tindakan hokum lainnya atas gugatan dari (nama
penggugat …………..) yang terdaftar di pengadilan negeri Jakarta ……………. No.
………../Pdt./G.19../Jak. …., Tgl. …………….. mengenai ……… dan ……
-          Untuk mengajukan gugatan balasan (Rekonpensi) terhadap ………….. (nama
………..), Alamat …………….. serta untuk mengajukan tuntutan ganti rugi, bunga
dan uang untuk paksa terhadap Sdr. ……………………. Tersebut.
Mengenai hal tersebut di atas, untuk dan atas nama Pemberi Kuasa menghadap di muka
Pengadilan Negeri serta Badan-badan Kehakiman lain atau Pembesar-pembesar lainnya,
mengajukan permohonan-permohonan yang perlu menjalankan perbuatan- perbuatan,
atau memberikan keterangan-keterangan yang menurut hokum harus dijalankan atau
diberikan oleh seorang Kuasa, menerima uang dan menandatangani kuitansi-kuitansi,
menerima dan melakukan pembayaran-pembayaran dalam perkara ini, mempertahankan
kepentingan Pemberi Kuasa, naik banding, minta eksekusi, membalas segala perlawanan,
mengadakan perdamaian dengan persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Kuasa dan
pada umumnya membuat segala sesuatu yang dianggap perlu oleh Penerima Kuasa.
Surat Kuasa dan kekuasaan ini dapat dialihkan kepada orang lain dengan hak
substitusi serta secara tegas dengan retensi dan seterusnya menurut hokum, seperti yang
dimaksudkan dalam Pasal 1812 KHUPerdata dan menurut syarat-syarat lainnya yang
ditetapkan dalam Undang-undang.
 
                                                            ………………….., ………………19……..
 
      Penerima Kuasa                                                          Pemberi Kuasa
   
   (…………………)                                                       (……………….)
 
Dipersiapkan oleh           :     Indyah Respati, S.H.
 
Sumber dari                    :    Perjanjian Baku dalam Praktek Perusahaan
                                           Perdagangan” (Abdulkadir Muhammad)
Contoh surat perjanjian pinjaman dana:

SURAT PERJANJIAN

No. ........................................

Pada hari ini............. Tanggal.............. Bulan............... Tahun................ yang bertanda tangan


dibawah ini :

: Sebagai Direktur Utama dari dan demikian bertindak untuk dan atas nama PT.............
berdomisili di .................

.........................

selanjutnya disebut ................. PIHAK PERTAMA (I)

: Sebagai Direktur.............. Berdomisili di .................... no.KTP : ................ No.


HP : ................
Dalam hal ini bertindak berdasarkan surah kuasa tertanggal ............... selaku kuasa dari dan
demikian untuk dan atas nama ............... (no. KTP : ..............) diwakilinya sebagai Direktur
Utama PT.............. yang berkedudukan di ................ No. telepon ............

selanjutnya disebut ............. PIHAK KEDUA (II)

Dimana kedua pihak setuju untuk menanda tangani Perjanjian dengan beberapa ketentuan
sebagai berikut :

Pasal I

PIHAK PERTAMA (I) adalah representatif dari Syndication Group of Foreign Investor and
Invesment Banks for Indonesia Project yang bergerak dan mempunyai bisnis dalam mencari
investor dan pinjaman bank dari luar negeri maupun lokal (domestik).

PIHAK KEDUA (II) adalah perusahaan yang bergerak dan mempunyai bisnis dalam
bidang........ dan mengharapkan Investor/Pinjaman Bank untuk merealisasikan rencanannya
dalam hal modal kerja/pinjaman rekening koran.

Pasal 2A

Untuk pencairan dana Bank/Investor dengan nilai dibawah Rp. 30.000.000.000 (Tiga Puluh
Milyar Rupiah) maka.............. bisa memakai fasilitas bank (Credit Facility) yang diberikan
oleh Bank kepada..........................

Pasal 2B

Untuk pencairan dana Bank/Investor dengan nilai diatas Rp. 30.000.000.000 (Tiga Puluh
Milyar Rupiah) maka .......... akan menerbitkan 4 (empat) garansi yaitu :

1. Bank Guarantee

2. Buyback Guarantee

3. Payback Guarantee

4. Personal Guarantee

(Ke-4 garansi tersebut diatas untuk menjamin dana yang dipakai oleh PIHAK KEDUA (II)
dalam menyelesaikan proyeknya)

Pasal 2C

Untuk dapat cairnya dana Bank/Investor pada point 2A dan 2B tersebut diatas, maka PIHAK
KEDUA (II) harus melengkapi data dan dokumen yang diminta oleh Bank/Investor. Data
tersebut akan dimintakan melalui........

Pasal 3
Dalam merealisasikan rencananya, PIHAK KEDUA (II) memerlukan Dana Investor/
Pinjaman Bank sejumlah Rp.....000.000.000 ( .....Milyar Rupiah) dan mengundang
Bank/Investor PIHAK PERTAMA (I) yang akan membiayai dana dari PIHAK KEDUA
II).

Pasal 4

PIHAK PERTAMA (I) dan PIHAK KEDUA (II) secara bersama sama telah setuju untuk
Surat Perjanjian ini sesuai kompetensi dan kewenangan masing-masing kedua belah pihak
untuk memenuhi ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam Pasal 1 dan Pasal 3.

Pasal 5

Untuk melaksanakan pekerjaan PIHAK PERTAMA (I), maka PIHAK KEDUA (II) akan
membayar Biaya Guarantor/Penjamin Rp......000.000 (....juta Rupiah) yang
mengindikasikan dimulainya pelaksanaan rencana Pembiayaan Proyek.

Pasal 6

Biaya Guarantor/Penjamin yang tercantum dalam pasal 5 tersebut  akan digunakan untuk
mencari Investor/Bank untuk memenuhi kebutuhan PIHAK KEDUA (II).

Pasal 7

Jika PIHAK KEDUA (II) berhasil mendapatkan pembiayaan dari investor/Bank, maka
PIHAK KEDUA (II) harus membayar SUCCESS FEE sejumlah 5% (lima persen) dari
nilai total pembiayaan proyek kepada PIHAK PERTAMA (I).

Biaya Guarantor/Biaya Penjamin pada pasal 5 dan pasal 6 tersebut diatas, dianggap sudah
digunakan dan dipakai oleh PIHAK PERTAMA (I) dalam mencari investor/Bank, apabila
PIHAK PERTAMA (I) sudah memproses dokumen PIHAK KEDUA (II) kepada
investor/Bank. Selanjutnya PIHAK PERTAMA (I) akan berusaha membantu hingga
PIHAK KEDUA (II) mendapatkan dana pembiayaan dari Investor/Bank.

Pasal 8

Jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggak diterimanya Biaya
Guarantor/Penjamin , PIHAK PERTAMA (I) tidak menemukan investor/Bank untuk
memenuhi kebutuhan PIHAK KEDUA (II) maka Biaya Guarantor/Penjamin yang
tercantum daam pasal 5 dan pasal 6 tersebut diatas, akan dikembalikan 70% (Tujuh Puluh
persen) oleh PIHAK PERTAMA (I).

Pasal 9

Masalah yang timbul akibat perjanjian ini akan diselesaikan sebaik-baiknya oleh kedua belah
pihak dan bila kedua belah pihak tidak dapat mencapai solusi (win-win solution), maka kedua
belah pihak setuju untuk menyelesaikan masalahnya Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Pasal 10
Perjanjian ini ditanda-tangani kedua belah pihak tanpa adanya intervensi/paksaan dari pihak
KETIGA (III) atau siapapun dan disaksikan dan disahkan Notaris di Jakarta.

PIHAK PERTAMA (I) PIHAK KEDUA (II)

You might also like