You are on page 1of 8

Ilmu Ekonomi Politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada

dua subdisiplin ilmu, yakni politik dan ekonomi. Pembelajaran Ilmu Ekonomi
Politik merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat interdisiplin,yakni terdiri atas
gabungan dua disiplin ilmu dan dapat digunakan untuk menganalisis ilmu sosial
lainnya dengan isu-isu yang relevan dengan isu ekonomi politik.

Ilmu ini mengkaji dua jenis ilmu yakni ilmu politik dan ilmu ekonomi
yang digabungkan menjadi satu kajian ilmu ekonomi politik. Dalam
penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai sebagai sinonim
atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi.

Fokus dari studi ekonomi politik adalah fenomena-fenomena ekonomi


secara umum, yang bergulir serta dikaji menjadi lebih spesifik, yakni menyoroti
interaksi antara faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor politik. Namun, dalam
perkembangan yang berikutnya, istilah ekonomi politik selalu mengacu pada
adanya interaksi antara aspek ekonomi dan aspek politik.

Adanya kelemahan instrumental ini menyebabkan banyak kalangan


ilmuwan dari kedua belah pihak – berusaha untuk mempertemukan titik temunya,
sehingga para ilmuwan ini berusaha untuk mencoba mengkaji hal ini dengan
menggunakan pendekatan-pendekatan dalam ekonomi politik. Dalam upaya
memaksimalkan studi mengenai ekonomi politik, juga tidak boleh terlepas dari
sistem ekonomi di negara yang bersangkutan.

Terkait dengan hal tersebut, setidaknya dalam berbagai jenis yang ada,
terdapat dua sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua kategori pokok,
yakni sistem ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal)dengan sistem
ekonomi terencana atau yang lebih dikenal sebagai sistem ekonomi terpusat
(sosialis). Sehingga dalam studi ekonomi politik akan ditemui masalah atau
pertanyaan yang sama peliknya mengenai bagaimana faktor-faktor politik itu
mempengaruhi kondisi-kondisi sosial ekonomi suatu negara.
Sedangkan pengertian pembangunan mungkin menjadi hal yang paling
menarik untuk diperdebatkan. Mungkin saja tidak ada satu disiplin ilmu yang
paling tepat mengartikan kata pembangunan. Sejauh ini serangkaian
pemikiran tentang pembangunan telah berkembang, mulai dari perspektif
sosiologi klasik (Durkheim, Weber, dan Marx), pandangan Marxis,
modernisasi oleh Rostow, strukturalisme bersama modernisasi memperkaya
ulasan pendahuluan pembangunan sosial, hingga pembangunan berkelan-
jutan. Namun, ada tema-tema pokok yang menjadi pesan di dalamnya. Dalam
hal ini, pembangunan dapat diartikan sebagai `suatu upaya terkoordinasi
untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap
warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling
manusiawi (Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004). Tema pertama adalah
koordinasi, yang berimplikasi pada perlunya suatu kegiatan perencanaan
seperti yang telah dibahas sebelumnya. Tema kedua adalah terciptanya
alternatif yang lebih banyak secara sah. Hal ini dapat diartikan bahwa
pembangunan hendaknya berorientasi kepada keberagaman dalam seluruh
aspek kehidupan. Ada pun mekanismenya menuntut kepada terciptanya
kelembagaan dan hukum yang terpercaya yang mampu berperan secara
efisien, transparan, dan adil. Tema ketiga mencapai aspirasi yang paling
manusiawi, yang berarti pembangunan harus berorientasi kepada pemecahan
masalah dan pembinaan nilai-nilai moral dan etika umat.

Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi


yang bermacam-macam seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa
saja diartikan berbeda oleh satu orang dengan orang lain, daerah yang satu
dengan daerah lainnya, Negara satu dengan Negara lain. Namun secara umum
ada suatu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk
melakukan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).
Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai
“Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang
berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan
pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation
building)”. Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian
yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang
lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.

Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya


pemikiran yang mengidentikan pembangunan dengan perkembangan,
pembangunan dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan
dengan westernisasi. Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek
perubahan, di mana pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta
industrialisasi, secara keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun
begitu, keempat hal tersebut mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil,
karena masing-masing mempunyai latar belakang, azas dan hakikat yang
berbeda serta prinsip kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanya
merupakan bentuk yang merefleksikan perubahan (Riyadi dan Deddy
Supriyadi Bratakusumah, 2005).

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang mencakup


seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan,
pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes
(1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial
dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk
memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Jadi bisa dikatakan bahwa, ekonomi politik pembanguna adalah


pembangunan yang berada pada aspek ekonomi politik. Dimana terjadi
perubahan-perubahan ke-arah yang lebih baik di bidang perekonomian dan
perpolitikan. Pembangunan di bidang perekonomian juga dapat diartikan sebagai
kenaikan dari pendapatan per kapita sebuah daerah atau negara. Sedangkan
pembangunan politik terlihat adanya perubahan dari sebuah sistem pemerintahan
sebuah negara.

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan


pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk
dan disertaidengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.

Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi


(economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi,
dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan
ekonomi.

Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan


kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya


lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan
tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih
bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai
sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.

Seperti di Indonesia saat ini yang notabene adalah negara berkembang,


yang sedang mencari jati diri negara. Dimana indonesia terus mengembangkan
perekonomiannya untuk menajdi sebuah negara maju. Begitu pula di sistem
negara, Indonesia telah mencoba mengadakan sistem pemerintahan yang
demokrasi. Hal ini dilakukan agar Indonesia dapat hidup lebih baik lagi sebagai
sebuah negara.

Teori pembangunan ekonomi muncul dan berkembang pesat pada awal


dasawarsa 1950-an, sebagai salah satu upaya menjawab keterbelakangan ekonomi
dan pembangunan bangsa-bangsa yang baru merdeka secara meluas di Asia,
Afrika, dan Amerika Latin. Tokoh-tokoh yang mengemukakan teori
pembangunan seperti Profesor Rostow, Gerald M.Meir, Henry J.Bruton, Robert e
Baldwin, Schumpter, Ragnar Nurske, talcott person, Syzmon Chodak, Huntington
dan lain-lain. Pada umumnya para tokoh ini menggali hubungan antar faktor
ekonomi dan faktor politik dalam pembangunan ekonomi yang saling terkait dan
tidak terpisahkan.

Hubungan kuat antara ekonomi dan politik dapat dilihat dengan adanya
penguasa yang menentukan arah sistem politik dalam kelembagaan masyarakat
yang mempermudah pembangunan ekonomi dan pengusaha membuat
perencanaan sistemik bagi proses pembangunan ekonomi suatu negara. Dalam
pembangunan teori ini penulis menggunakan analisa teori yang dikemukakan oleh
Syzmon Chodak yang melibatkan lima pendekatan dalam melaksanakan teori
pembangunan ekonomi.
• Teori pembangunan berupa evolusi
• Teori pembangunan yang menekankan proses menuju pada saling
ketergantungan ( interdependensi)
• Teori motivasi yang mendorong aktivitas pembangunan
• Teori tentang aspek-aspek tertentu dari proses pembangunan masyarakat,
seperti: pembangunan ekonomi dan pembangunan politik.
• Teori tentang proses pembangunan ekonomi sepert teori modernisasi.

Dari pemaparan teori yang dikemukakan oleh Chodak, pendekatan inilah


yang harus digunakan negara-negara berkembang dalam mencapai pembangunan
ekonomi yang maju.
Dalam teori pembangunan ini perspektif liberal mengungkapkan
pendapatnya bahwa ekonomi dunia merupakan faktor yang menguntungkan dalam
pembangunan ekonomi interdependensi. Liberalis beranggapan bahwa ekonomi
yang interdependensi berdasarkan perdagangan bebas, karena perdagangan dapat
menjadi "mesin pertumbuhan" ekonomi suatu negara.

Liberalis sadar bahwa kemajuan ekonomi tidak seragam dalam ekonomi


domestik maupun ekonomi internasional, namun liberalis percaya bahwa
kemajuan ekonomi di masa depan dapat mengarah pada persamaan tingkat
ekonomi. Sebagai yang di ungkapkan oleh Adam Smith bahwa hal tersebut dapat
terjadi dengan adanya intervensi pemerintah dalam mekanisme pasar. Dalam
konsep ekonomi politik yamg modern saat ini tidak mungkin mengabaikan unsur
pemerintah dalam melakukan kebijakan ekonomi interdependensi untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan teori di atas bahwa pembangunan ekonomi dapat maju


dengan adanya interdependensi ekonomi dalam suatu negara yang baru
berkembang dengan melakukan sistem liberal ekonomi dalam melakukan
kebijakan ekonomi mereka. Ekonomi politik internasional yang terjadi saat ini
tidak dapat dipisahkan dalam melakukan rencana pembangunan ekonomi yang
merupakan keyakinan bulat dalam mencapai ekonomi pasar yang efisien. Dalam
pembangunan ekonomi adanya kerjasama yang kompak antara pemerintah dan
pengusaha menjadikan pembangunan ekonomi akan berjalan dengan cepat.
TUGAS PENGGANTI
SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

Makalah
Ekonomi Politik Pembangunan

Oleh:
Bima Fajar Nugraha 070710171

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2010

You might also like