Professional Documents
Culture Documents
NEGERI S
AS E
IT
M
RS
AR
UNIVE
ANG
MANAJEMEN PROYEK PENJADWALAN PEMBANGUNAN
GEDUNG
SKRIPSI
Pengolahan data yang cepat dan tepat semakin dapat diperoleh dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dengan
menggunakan komputer. Dengan komputer pula pekerjaan yang rumit dan
berulang-ulang dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan lebih
akurat. Pada permasalahan manjemen proyek misalnya, yang berkaitan
dengan penjadwalan pekerjaan yang berpengaruh secara langsung pada biaya
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara menentukan
lintasan kritis pada manajemen proyek penjadwalan gedung asrama diklat
Depag Semarang dengan menggunakan Lindo. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui dan menganalisis cara menentukan lintasan kritis pada
penjadwalan proyek pembangunann gedung asrama diklat Depag Semarang
dengan menggunakan program Lindo (Linear Interactive Discrete Optimizer).
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari perencana
proyek Cv Espro yang menangani rencana penjadwalan proyek gedung
asrama diklat Depag Semarang pada bulan Maret 2004. Dari data tersebut
dapat dihitung lintasan kritisnya dengan membuat tahap-tahap
penyelesaiannya yaitu 1) menyusun daftar rencana kegiatan pelaksanaan
pembangunan gedung asrama diklat Depag Semarang, 2) menyusun network,
3) menyusun model matematika, 4) mengaplikasikan model matematika ke
dalam program lindo, serta 5) membaca hasil dan analisis keluaran lindo.
Hasil perhitungan dari manajemen proyek penjadwalan gedung
asrama diklat Depag Semarang dengan menggunakan lindo mendapatkan
lintasan kritis 28 minggu atau 189 hari dengan biaya Rp 1.449.572.574,40.
Hasil penghitungan Cv Espro hasil lintasan kritis 200 hari dengan biaya
Rp1.510.072.571,70. Dengan demikian hasil dengan menggunakan program
lindo lebih menguntungkan. Hal ini dapat diketahui dari penghematan waktu
11 hari dan penghematan biaya sebesar Rp 60.499.997,30.
Saran yang diberikan adalah Cv Espro mempertimbangkan untuk
menggunakan program Lindo dalam perhitungan penjadwalan proyek, serta
proses perkembangan pembangunan dalam skala hari agar dapat di kontrol
lebih teliti.
HALAMAN PENGESAHAN
Hari : Selasa
Tanggal : 3 Mei 2005
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Kedua orang tuaku Drs.Bagyo Djoko Atmodjo,M.Pd dan Sunarti, Bsc semoga
dengan skipsi ini dapat menyembuhkan dan membahagiakan mereka dari semua
cobaan ini menjadikan sabar dan lebih tawakal pada Allah SWT.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
ini diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar
Sarjana Sains.
bantuan banyak pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih
Negeri Semarang.
staf yang telah memberi ijin kesempatan dalam pelaksanaan penelitian dan
pengambilan data.
9. Tak lupa ucapan terima kasih kepada orang tuaku; Drs. Bagyo Djoko
Atmodjo, M.Pd dan Sunarti, Bsc. Yang telah ikut berkorban dengan
Semoga segala amal baik yang telah diberikan mendapat balasan yang
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Permasalahan ....................................................................... 4
D. Observasi ............................................................................. 50
E. Analisis ................................................................................ 50
B. Pembahasan .........................................................................
BABV PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................
B. Saran ....................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Grantt Chart dari suatu proyek SPC (Statistical Proses Control).........31
DAFTAR GAMBAR
Gambar 7 Gambar yang salah Bila Kegiatan P, Q dan R Mulai dan selesai
79
Gambar 8 Kegiatan P, Q dan R Mulai dan Selesai pada Kejadian yang Sama... 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lindo ..................................................................................................71
Semarang............................................................................................77
BAB I
PENDAHULUAN
Pemberian keputusan yang lebih cepat dan tepat semakin dituntut, pengolahan
data yang cepat dan tepat semakin dapat diperoleh dengan perkembangan ilmu
dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan lebih akurat. Itu tiada lain
akibat globalisasi yang pasti telah mulai berpengaruh pada setiap gerak
segera kita ikuti dalam siaran berita atau kejuaraan sepakbola dapat kita
yaitu dengan menguatnya interest antar negara. Dewasa ini, setidaknya dua
yang serupa akan juga semakin dirasakan dalam bidang manajemen proyek.
oleh konsultan, kontraktor, dan manajemen proyek dari berbagai negara yang
berlainan.
operasional atau operation research (OR) yang merupakan suatu teknik untuk
diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Di sisi lain berbagai masalah
bidang ilmu komputer peneliti tertarik pada program lindo karena akhir-akhir
ini perkembanganya sangat pesat dengan lahirnya Lindo Api 2 yang dapat kita
modifikasi sedemikian rupa sesuai dengan masalah yang kita hadapi (Liner
Akan lebih sulit dilakukan kalau hanya dilakukan dengan metode simpleks
kesalahan /error kecil. Dengan demikian dapat dilihat hasilnya dan langsung
Dalam hal ini penjadwalan proyek akan dibahas tentang mencari lintasan
kritis, sehingga dapat diketahui berapa lama suatu proyek tersebut dikerjakan.
B. PERMASALAHAN
analisis kontraktor?
C. PENEGASAN ISTILAH
1. Program Lindo
84
dalam bentuk linier. Bagi yang tertarik dengan produk yang diberikan oleh
2. Penjadwalan Proyek
3. Lintasan Kritis
yaitu jalur atau jalan yang dilintasi atau dilalui yang paling menentukan
berhasil atau gagalnya suatu pekerjaan. Dengan kata lain lintasan kritis
keseluruhan.
85
D. BATASAN PERMASALAHAN
E. TUJUAN PENELITIAN
F. MANFAAT PENELITIAN
mempengaruhi.
proyek sehingga dapat diketahui pada kegiatan mana harus bekerja keras
G. Sistematika Skripsi
Penulisan skipsi ini secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, bagian
awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal memuat hal judul, abstrak,
halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian inti terdiri dari
lima bab. Adapun kelima bab tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bab I. Pendahuluan
Landasan teori merupakan teori-teori yang mendasari pemecahan dari permasalahan yang disajikan. Pada bab
ini dibagi menjadi beberapa subbab yaitu manajemen proyek, program linier, lindo, riset operasi, model
network, penjadwalan proyek, lintasan kritis, masalah dualitas, percepatan proyek, aplikasi lindo, dan
penjadwalan proyek pembangunan gedung asrama Diklat Depag Semarang.
Bab ini meliputi lima hal yaitu identifikasi masalah, perumusan masalah,
Bab ini berisi dua subbab, yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Hasil
hasil serta analisis keluaran dari lindo. Pada pembahasan berisi analisis
5. Bab V. Penutup
lampiran.
88
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Proyek
Dengan semakin kompleks dan rumit perkembangan dunia kita dengan mudah
menemukan contoh adanya proyek, baik itu skala besar maupun kecil, proyek
kegiatan manusia yang lain seperti menamam padi, pembayaran gaji bulanan,
(2003) menjelaskan bahwa ciri proyek dapat dilihat dari tujuan, kompleksitas,
keunikan, siklus hidup, dan konflik sumberdaya yang terjadi seperti tidak
1. Tujuan
Suatu proyek biasanya adalah suatu aktifitas yang berlangsung dalam waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu.
Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan proyek secara
89
keseluruhan. Proyek biasanya cukup kompleks sehingga dibutuhkan koordinasi dan pengendalian terhadap setiap sub-
sub pekerjaan dalam hal waktu, urutan pekerjaan dan biaya.
2. Kompleksitas
Proyek biasanya melibatkan beberapa fungsi organisasi (pemasaran, personalia , engineering , produksi, keuangan)
karena diperlukan bermacam-macam ketrampilan dan bakat dari berbagai disiplin ilmu dalam menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan dalam proyek.
3. Keunikan
Setiap proyek mempunyai ciri tersendiri yang berbeda dari apa yang sudah pernah dikerjakan sebelumnya. Bahkan
dalam proyek yang rutin seperti pembangunan perumahan sering terjadi hal-hal baru karena beda lokasi seperti
pencaharian tenaga kerja, pengusahaan fasilitas umum (listrik, air, telepon), pembebasan tanah dan lain-lain yang
membuat setiap proyek berbeda satu dengan yang lain. Suatu proyek adalah suatu pekerjaan yang sekali terjadi, tidak
pernah terulang dengan sama persis.
4. Siklus hidup
Proyek adalah suatu proses bekerja untuk mencapai tujuan, selama proses proyek akan melewati beberapa fase yang
disebut siklus hidup proyek. Tugas-tugas, organisasi, orang dan sumber daya lain akan berubah bila proyek memasuki
satu fase baru.
5. Tidak permanen
Proyek adalah aktifitas temporer. Organisasi sementara (panitia / Timpro) dibentuk untuk mengelola personalia,
material dan fasilitas untuk mencapai
tujuan tertentu, biasanya dalam jadwal tertentu, dan sekali tujuan tercapai, organisasi sementara tersebut akan dibubarkan
dan akan dibentuk organisasi baru untuk mencapai tujuan yang lain lagi.
6. Ketidakbiasaan (unfamiliar)
Proyek biasanya mengunakan metode / teknologi baru dan memiliki elemen yang tidak pasti dan beresiko. Kegagalan
suatu proyek bisa berakibat buruk bagi tim.
tertentu dalam waktu tertentu dalam proses tertentu serta dengan suberdaya
lain.
90
induk.
tujuan proyek.
memberikan dukungan.
manajer proyek.
91
lain.
1. Proyek Kapital
gedung.
Proyek ini dapat berupa penemuan produk baru, temuan alat baru,
dikomersialisasikan.
B. Program Lindo
92
Proyek bersekala besar perlu manajemen dan perhitungan yang akurat. Salah
dan keluarga Unix yang lain. Prosedur yang disajikan dalam skripsi ini
menggunakan sistem Windows. Menu utama pada program ini yaitu: File,
Edit, Solve, Report, Window, Help. Secara visual dapat dilihat pada Gambar 1
berikut.
b. Open, digunakan untuk membuka file jika telah mempunyai data pada
file tertentu.
hasil pekerjaan.
hingga pengerjaan.
2. Menu Edit
3. Menu Solve
optimal.
4. Menu Report
95
Menu Report pada program Lindo ini adalah penyelesaian yang akan
bertahap dan akan dicetak pada papan editor report. Pada menu report
editor report.
jawaban.
matriks.
yang ada.
5. Menu Window
sebelumnya.
diaktifkan.
6. Menu Help
b. Search for Help on, digunakan untuk mencari topik tertentu pada
sistem.
tentang Lindo.
penyelesaiannya.
5. LOOK digunakan untuk mencetak bagian yang dipilih dari data yang
ada.
Jika tidak ada keterangan maka software Lindo akan menganggap bahwa
semua variabel keputusan bernilai lebih besar atau sama dengan nol. Untuk
mencetak hasil optimasi, dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama,
simpan semua hasil optimasi pada papan editor report melalui program
pengolah kata (Word, Office, dll). Cara kedua, dapat langsung dicetak
semua hasil olahan pada papan editor report melalui File Print.
C. Riset Operasi
dan sebagainya semakin hari semakin komplek dan rumit. Dari permasalahan
besar yang mungkin melibatkan manusia, mesin, material dan uang yang
sumber daya yang terbatas sehingga lebih efektif dan efisien. Tujuan utama
analis, markov chain, games theory, nonlinier programing, dan interger linier
programing.
Pada skripsi ini peneliti tertarik pada network analisis dengan pendekatan
bagaimana lintasan kritis dan biaya yang dikeluarkan. Dengan cara itu proyek
dapat berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan pekerjaan yang tumpang
Suatu model dikatakan baik jika model tersebut bermanfaat dalam menjawab
berikut.
1. Jangan membangun model yang rumit jika dapat dibuat model yang lebih
sederhana.
diimplementasikan.
tertentu dari suatu model yang akan dirancang untuk menjawab pertanyaan
itu.
cermat.
D. Model Optimasi
penyelesaian atau solusi layak yang mempunyai nilai fungsi tujuan yang
dikehendaki. Nilai yang dikehendaki dapat berupa nilai terbesar yaitu fungsi
tujuan berupa nilai maksimum contoh masalah keuntungan dan nilai terkecil
yaitu fungsi tujuan berupa nilai minimum contoh masalah biaya harus bersifat
program linier.
E. Model Network
Jaringan kerja (model network) adalah suatu diagram yang digunakan untuk
perlu dilembur atau tambah biaya, pekerjaan yang tidak perlu tergesa-gesa
sehingga alat dan tenaga kerja dapat digeser ketempat lain agar pekerjaan
Pada skipsi ini akan dikaji masalah network yang mencari lintasan kritis guna
gambar 2.
2 6
1 3 5
Terminal
event
Initial
event
7
4
sebagai berikut.
permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke
beberapa kegiatan dan awal beberapa kegiatan baru. Titik awal dan
1. di antara dua lingkaran (nodes) hanya boleh ada satu aktivitas ( anak panah
2. aktivitas semu hanya boleh dipakai bila tidak ada cara lain untuk
network serta untuk memenuhi syarat suatu network harus dimulai oleh
satu aktivitas dan diakhiri oleh satu aktivitas pula, jika network dimulai
104
aktivitas semu baik pada awal suatu network maupun pada aktivitas akhir
suatu network.
1. Setiap kegiatan diwakili oleh satu dan hanya satu anak panah dalam
jaringan kerja, atau di antara dua kejadian (event) yang sama hanya boleh
2. Nama suatu kejadian dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor event.
tinggi.
Tidak ada dua kegiatan yang dapat diidentifikasi dengan kejadian ekor dan
kejadian kepala yang sama. Sebuah situasi seperti ini dapat timbul ketika dua
kegiatan atau lebih dapat dilakukan secara bersamaan. Dalam situasi ini
pada awal suatu network maupun pada kegiatan akhir suatu network.
dalam Gambar 3.
A B
1 2 3
1
C
D F
2 4 5
E
dalam Gambar 5.
2 G I 5
3 H J 6
3
tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai, dapat
K M
2 5 7
3 L 4 6
N
Gambar 6. Kegiatan L merupakan pendahulu kegiatan M dan N
Fungsi dummy di atas adalah memindahkan seketika itu juga
(sesuatu dengan anak panah) keterangan tentang selesainya kegiatan L dari
lingkaran kejadian no. 4 ke lingkaran kejadian no. 5.
5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang
Q
31 32
32 32 P
P
Q Q
31 34 31 34
R
33 33
R
Gambar 8. Kegiatan P, Q dan R mulai dan selesai pada kejadian yang sama
107
F. Penjadwalan Proyek
pengerjaan tiap paket pekerjaan dan kejadian apa yang dihasilkan dari
Bagi manajemen puncak jadwal proyek mungkin tidak perlu sedetail apa yang
ini sering disebut jadwal induk proyek. Jadwal ini dikembangkan selama tahap
Gantt charts. Diagram Grantt charts adalah hubungan antar aktifitas mana
108
yang harus mulai dulu dan aktifitas mana yang menyusulnya. Diagram
Minggu
Aktifitas 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penentuan kualitas yang perlu dikendalikan
2 Mengumpulkan data
3 Merancang peta control
4 Sosialisasi rancangan SPC
5 Training operator
6 Uji coba pelaksanaan SPC
7 Implementasi
8 Analisis penyebab cacat
9 Menghitung kemampuan proses
10 Dokumentasi
Tabel 1. Grantt Chart dari suatu proyek SPC ( Statistical Proses Control )
(Sumber:Santoso;2003:56)
Untuk mengurai kekurangan-kekurangan dari Grantt charts maka disusunlah
sebuah jaringan kerja atau network. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
Ada dua pendekatan dalam hal menggambarkan diagram jaringan kerja, yang
Anak panah
A
Simpul
ES
n LS
A B
maka istilah ES menjadi EF atau saat selesai paling awal dan LS menjadi LF
G. Lintasan Kritis
pelaksanaannya paling lama. Jadi, lintasan kritis adalah lintasan yang paling
Manfaat yang didapat jika mengetahui lintasan kritis adalah sebagai berikut.
lembur.
4. Time slack atau kelongaran waktu terdapat pada pekerjaan yang tidak
H. Program Linier
Program Linier (PL) merupakan suatu model umum yang dapat digunakan
Jawaban masalah
Secara kongkrit Jawaban Model
Penafsiran
mencari nilai minimum atau maksimum dari variabel yang saling terkait dan
adanya:
minimal;
berupa fungsi linier dan fungsi kendala yang berupa pertidaksamaan atau
perasamaan linier;
Fungsi tujuan
menentukan nilainya.
bi melambangkan nilai ruas kanan (righ hand side value) yaitu nilai-nilai
Z adalah fungsi tujuan yang belum diketahui dan yang akan dicari nilai
variabel keputusan.
114
4. Merumuskan kendala. Tahap ini lebih merupakan seni dari pada ilmu
macam metode yaitu: metode grafik, metode vektor, metode simplek dan
perhitungan yang rumit, panjang dan ketelitian yang tinggi cara tersebut
kurang efektif. Untuk perhitungan yang rumit dan panjang dapat mengunakan
piranti lunak (software) yang khusus untuk perhitungan program linier yaitu
lindo.
I. Percepatan Poyek
115
lintasan kritis. Dalam situasi seperti ini, program linier digunakan untuk
tambahan yang harus dikeluarkan supaya proyek selesai lebih cepat dari waktu
yang telah dijadwalkan. Hal ini dapat dilakukan pada kondisi tertentu.
lindo pada prinsipnya mengunakan motode simpleks yang kita kenal. Untuk
Program dan arahkan pada Winston, dilanjutkan kearah Lindo dan diklik
Pada layar akan muncul text it / untitled baru yang siap untuk tempat
Mendahului (Hari)
A Perijinan - 2
B Pondasi A 4
C Ps.dinding bata B 10
E Listrik Stentral C 7
F Atap C 6
H Lepa luar F 7
L Cat Dalam K 5
M Lantai K 4
D2 Dummy N M 0
(A,2)
X2
(B,4)
X3
(C,10)
(F,6)
X4 X6
(H,7)
(D,4)
(D1,0)
(E,7) X8
X5
(G,5) (I,9)
X7
X10
(K,8)
(L,5)
(J,2)
X9 (N,6)
X11 X13
(M,4)
X11 (D2,0)
c. Utuk melihat kelongaran waktu dilihat dari kolom Slack orSurplus yang
1) Aktifitas Listrik Sentral (E) dapat mundur 2 hari dari waktu yang
2) Aktifitas (F) dapat mundur 4 hari dari waktu yang ditentukan selama
dilonggarkan hai ini karena jika pada bukan lintasan kritisnya waktu
hari mulai adari awal proyek, dan seterusnya. Pada bukan lintasan
dengan infinity.
X1
(A,2)
X2
(B,4)
X3
(C,10)
(F,6)
X4 X6
(H,7)
(D,4)
(D1,0)
(E,7) X8
X5
(G,5) (I,9)
X7
X10
(K,8)
(L,5)
(J,2)
(N,6)
X9
X11 X13
(M,4)
X11 (D2,0)
Semarang
yang dipenuhi untuk menampung para peserta diklat yang tempat tinggalnya
berada jauh dari tempat tersebut. Proyek yang direncanakan oleh Cv Espro
Semarang ini merpakan anggaran tahun 2004 dan akan diselesaikan pada
almunium, kaca, pintu dan jendela, pekerjaan alat penggantung dan besi,
pekerjaan cat, pekerjaan instalasi listrik, pekrjaan sanitasi dan instalasi air
Dalam penelitian ini, penjadwalan proyek yang akan dibahas adalah mencari
tenaga kerja berkisar 20 karyawan dan 200 buruh. Upah gaji karyawan
BAB III
127
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini atau langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut.
A. Identifikasi Masalah
pustaka antara lain buku-buku, jurnal, serta kajian situs internet yang
B. Perumusan Masalah
ini jelas dan tidak melebar sehingga mempermudah pemecahan masalah demi
C. Studi Literatur
50
128
D. Observasi
Pada tahap ini dilakukan survei dan pengumpulan data pada CV Espro
E. Analisis
2. Menyusun networknya,
lindo,
F. Penarikan Simpulan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
130
Hasil Penellitian
Gedung. Dari data tersebut akan disusun gambar network dari proyek
aktifitas yang sejenis dan berkaitan digabungkan. Hal ini dilakukan dalam
Aktifitas yang kecil atau yang hanya memerlukan waktu pendek tidak masuk
adalah 11 aktifitas pokok yaitu: (1) persiapan, (2) pekerjaan tanah / urugan,
131
(3) pekerjaan pasangan dan pondasi, (4) pekerjaan beton, (5) pekerjaan rangka
atap dan plafond, (6) pekerjaan almunium, kaca, pintu dan jendela, (7)
pekerjaan alat penggantung dan besi, (8) pengecatan, (9) pekerjaan Instalasi
listrik, (10) pekerjaan sanitasi dan instalasi air, (11) pekerjaan lantai dan
tahap.
asrama diklat Depag Semarang yang disajikan pada Tabel 3 berikut ini.
1. Persiapan X1 - 1 A-B
7. Plester X7 X1 3 B-H
9. Dummy X9 X4 0 E-I
Pekerjaan Beton
22. Pemasangan Kloset duduk, Kran, Instalasi Air X22 X15 1 M-AL
Pekerjaan Beton
36. Atap dan Bubungan Genteng Kramik Berglasur X36 X33 2 U-W
Pekerjan Cat
lindo. Hasil dan input data yang diperoleh disajikan dalam lampiran
Tahap kelima membaca hasil dan analisis keluaran dari program lindo.
Artinya
waktu 28 minggu atau 189 hari diketahui dari objective function value
(nilai fungsi tujuan). Untuk lintasan kritis yang dilalui dapat dilihat yang
nilai dual prices (nilai dual) bernilai –1 dan nilai slack or surplus bernilai
0 karena menunjukkan bahwa tidak ada kelonggaran waktu pada saat nilai
X1 = A → B
X3 = B → D
X6 = D → G
X11 = G → I
X16 = I → N
X27 = N → Q
X31 = Q → S
X33 = S → U
X36 = U → W
135
X39 = W → Y
X44 = Y → AA
X46 = AA → AB
X51 = AB → AO
X58 = AO → AG
sebagai berikut.
dalam 1 minggu.
minggu.
selesai.
selesai.
selesai
selesai.
kritis.
4. Slack or surplus pada lintasan kritis bernilai nol sedangkan pada bukan
lintasan kritis dapat bernilai tidak nol. Hal ini menunjukkan adanya
kelongaran waktu pada aktivitas yang bukan lintasan kritis yang tidak
PEMBAHASAN
aktivitas dari total angaran yang diserap. Kita juga mengetahui prestasi
mingguan dari aktivitas minguan pada saat itu, jadi kita mengetahui
200 hari dengan biaya total Rp. 1.510.072.000,00 ( Satu milyar lima ratus
dengan program lindo lebih cepat dengan program lindo. Hal ini akan
dibayarkan. Dengan tenaga buruh rata-rata 200 orang dengan upah rata-
rata Rp.25.000,00 per hari. Maka biaya yang dikeluarkan dalam proyek
Biaya pembangunan jumlah (A) termasuk barang, alat dan tenaga kerja Rp
1.372.793.247,00
Rp 55.000.000,00 = Rp 1.317.793.247,00
Rp.1.317.793.247,00 = Rp 131.779.327,40.
Rp 131.779.327,40 = Rp 1.449.572.574,40
139
1.449.572.574,40 = Rp 60.499.997,30.
BAB V
PENUTUP
Pada penellitian ini atau langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut.
G. Simpulan
140
H. Saran
63 sebagai berikut.
Saran-saran yang dapat dikemukakan adalah
dalam program Lindo harus teliti dan lengkap agar semua syarat yang
c. Terdapat beberapa aktifitas yang dapat ditunda antara lain Pasang Batu
65
DAFTAR PUSTAKA
Purwoko, Yusep & Zulfan AM. 2005. Proyek Pembangunan Gedung Asrama
Tingkat Dasar Balai Diklat Departemen Agama Semarang. Laporan
KP. Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro.Tidak diterbitkan.
142
Taha, Hamdy A. 1996. Riset Operasi Suatu Pengantar, Edisi kelima. Jakarta:
Bina Rupa Aksara.
Lampiran 3.
Depag Semarang
Min AG-A
Fungsi Kendala yaitu aktivitas yang melalui tiap-tiap lintasan. serta nonnegatif
71
X1) B-A ≥ 1
X2) C-B ≥ 2
X3) D-B ≥ 2
X4) E-C ≥ 1
X5) F-B ≥ 2
X6) G-D ≥ 2
X7) H-B ≥ 3
X8) I-C ≥ 2
X9) I-E ≥ 0
X10) I-H ≥ 0
X11) I-G ≥ 0
X12) J-B ≥ 2
X13) K-J ≥ 3
X14) L-F ≥ 5
X15) M-J ≥ 3
X16) N-I ≥ 3
X17) O-K ≥ 5
X18) P-M ≥ 5
X19) AI-K ≥ 2
X20) AJ-K ≥ 1
X21) AI-AJ ≥ 0
X22) AL-M ≥ 1
72
X23) AM-M ≥ 1
X24) AM-AL ≥ 0
X25) N-AI ≥ 0
X26) N-AM ≥ 0
X27) Q-N ≥ 4
X28) O-P ≥ 0
X29) Q-O ≥ 0
X30) R-L ≥ 3
X31) S-Q ≥ 2
X32) T-Q ≥ 2
X33) U-S ≥ 2
X34) T-R ≥ 0
X35) V-T ≥ 1
X36) W-U ≥ 2
X37) X-U ≥ 3
X38) Y-AK ≥ 0
X39) Y-W ≥ 2
X40) Z-W ≥ 2
X41) AK-U ≥ 1
X42) Y-X ≥ 0
X43) Y-AK ≥ 0
X44) AA-Y ≥ 1
73
X45) AA-Z ≥ 0
X46) AB-AA ≥ 3
X47) AC-AB ≥ 1
X48) AD-AB ≥ 1
X49) AE-AB ≥ 2
X50) AF-AD ≥ 1
X51) AO-AB ≥ 2
X52) AP-AC ≥ 1
X53) AO-AF ≥ 0
X54) AE-AP ≥ 0
X55) AO-AE ≥ 0
X58) AG-AO ≥ 2
A,B,...,AP ≥ 0.
Lampiran 4.
Min AG-A
ST
X1) B-A>=1
X2) C-B>=2
X3) D-B>=2
X4) E-C>=1
X5) F-B>=2
X6) G-D>=2
X7) H-B>=3
X8) I-C>=2
X9) I-E>=0
X10) I-H>=0
X11) I-G>=0
X12) J-B>=2
X13) K-J>=3
X14) L-F>=5
X15) M-J>=3
X16) N-I>=3
X17) O-K>=5
X18) P-M>=5
X19) AI-K>=2
X20) AJ-k>=1
ii
iii
X21) AI-AJ>=0
X22) AL-M>=1
X23) AM-M>=1
X24) AM-AL>=0
X25) N-AI>=0
X26) N-AM>=0
X27) Q-N>=4
X28) O-P>=0
X29) Q-O>=0
X30) R-L>=3
X31) S-Q>=2
X32) T-Q>=2
X33) U-S>=2
X34) T-R>=0
X35) V-T>=1
X36) W-U>=2
X37) X-U>=3
X38) Y-AK>=0
X39) Y-W>=2
X40) Z-W>=2
X41) AK-U>=1
X42) Y-X>=0
iii
iv
X43) Y-AK>=0
X44) AA-Y>=1
X45) AA-Z>=0
X46) AB-AA>=3
X47) AC-AB>=1
X48) AD-AB>=1
X49) AE-AB>=2
X50) AF-AD>=1
X51) AO-AB>=2
X52) AP-AC>=1
X53) AO-AF>=0
X54) AE-AP>=0
X55) AO-AE>=0
X56) AH-AO>=1
X57) AG-AH>=0
X58) AG-AO>=2
END
iv
v
Lampiran 5
1) 28.00000
VARIABLE
VALUE REDUCED
COST
AG 28.000000 0.000000
A 0.000000 0.000000
B 1.000000 0.000000
C 3.000000 0.000000
D 3.000000 0.000000
E 5.000000 0.000000
F 3.000000 0.000000
G 5.000000 0.000000
H 4.000000 0.000000
I 5.000000 0.000000
J 3.000000 0.000000
K 6.000000 0.000000
L 8.000000 0.000000
M 6.000000 0.000000
N 8.000000 0.000000
O 11.000000 0.000000
P 11.000000 0.000000
AI 8.000000 0.000000
AJ 8.000000 0.000000
AL 8.000000 0.000000
AM 8.000000 0.000000
Q 12.000000 0.000000
R 14.000000 0.000000
S 14.000000 0.000000
T 14.000000 0.000000
U 16.000000 0.000000
v
vi
V 15.000000 0.000000
W 18.000000 0.000000
X 20.000000 0.000000
Y 20.000000 0.000000
AK 17.000000 0.000000
Z 21.000000 0.000000
AA 21.000000 0.000000
AB 24.000000 0.000000
AC 25.000000 0.000000
AD 25.000000 0.000000
AE 26.000000 0.000000
AF 26.000000 0.000000
AO 26.000000 0.000000
AP 26.000000 0.000000
AH 28.000000 0.000000
ROW
SLACK OR DUAL
SURPLUS PRICES
X1) 0.000000 -1.000000
X2) 0.000000 0.000000
X3) 0.000000 -1.000000
X4) 1.000000 0.000000
X5) 0.000000 0.000000
X6) 0.000000 -1.000000
X7) 0.000000 0.000000
X8) 0.000000 0.000000
X9) 0.000000 0.000000
X10) 1.000000 0.000000
X11) 0.000000 -1.000000
X12) 0.000000 0.000000
X13) 0.000000 0.000000
X14) 0.000000 0.000000
X15) 0.000000 0.000000
X16) 0.000000 -1.000000
X17) 0.000000 0.000000
X18) 0.000000 0.000000
X19) 0.000000 0.000000
X20) 1.000000 0.000000
X21) 0.000000 0.000000
X22) 1.000000 0.000000
vi
vii
NO. ITERATIONS= 46
vii
viii
viii
ix
ix
x
x
ii
AL P
X24=0
X18=5
X22=1 X28=0
X23=2
M AM
O
AJ X50=1
X17=5 X AD AF
X21=0
X15=3 X20=1
X29=0 X42=0 X53=0
S
K AI
X13=3 X19=2 X26=0
X48=1
X25=0
X33=2
X37=3 Z AH
J X57=0
C X8=2 N X45=0
X56=1
X12=2 X31=2 X40=2
X2=2 X27=4
X46=3 X51=2
A B I X16=3 Q U W Y AA AB AO AG
X1=1 X4=1 X36=2 X39=2 X44=1 X58=2
X7=3 X32=2 X41=1 X49=2 X55=0
X7=3 X9=0 X10=0 X43=0 X47=1
X3=2 H E X38=0
T AK AE
X52=1
X11=0 AC AP X54=0
X5=2
X6=2
D G X34=0 X35=1 V
R
F L X30=3
X14=5
Lintasan Kritis Proyek Pembangunan Gedung Asrama Diklat Depag Semarang Hasil Olahan Lindo
ii
iii
AL P
X24=0
X18=5
X22=1 X28=0
X23=2
M AM
O
AJ X50=1
X17=5 X AD AF
X21=0
X15=3 X20=1
X29=0 X42=0 X53=0
S
K AI
X13=3 X19=2 X26=0
X48=1
X25=0
X33=2
X37=3 Z AH
J X57=0
C X8=2 N X45=0
X56=1
X12=2 X31=2 X40=2
X2=2 X27=4
X46=3 X51=2
A B I X16=3 Q U W Y AA AB AO AG
X1=1 X4=1 X36=2 X39=2 X44=1 X58=2
X7=3 X32=2 X41=1 X49=2 X55=0
X7=3 X9=0 X10=0 X43=0 X47=1
X3=2 H E X38=0
T AK AE
X52=1
X11=0 AC AP X54=0
X5=2
X6=2
D G X34=0 X35=1 V
R
F L X30=3
X14=5
iii