You are on page 1of 3

Pengertian domisili

Domisili adalah terjemahan dari domicile atau woonplaats yang artinya tempat tinggal. Menurut sri
soedewi Masjchoen sofwan domisili atau tempat kediaman itu adalah “tempat di mana seseorang
dianggap hadir mengenai hal melakukan hak-haknya dan memenuhi kewajibannya juga meskipun
kenyataannya dia tidak di situ”
Menurut kitab Undang-Undang Hukum Perdata tempat kediaman itu seringkali ialah rumahnya,
kadang-kadang kotanya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa setiap orang dianggap selalu
mempunyai tempat tinggal di mana ia sehari-harinya melakukan kegiatannya atau di mana ia
berkediaman pokok. Kadang-kadang menetapkan tempat kediaman seseorang itu sulit, karena selalu
berpindah-pindah (banyak rumahnya). Untuk memudahkan hal tersebut dibedakan antara tempat
kediaman hokum (secara yuridis) dan tempat kediaman yang sesungguhnya.
Tempat kediaman hokum adalah: “Tempat dimana seseorang dianggap selalu hadir berhubungan
dengan hal melakukan hak-haknya serta kewajiban-kewajibannya, meskipun sesungguhnya mungkin
ia bertempat tinggal di lain tempat.
Menurut Pasal 77, Pasal 1393; 2 KUHPerdata tempat tinggal itu adalah “tempat tinggal dimana
sesyatu perbuatan hokum harus dilakukan”. Bagi orang yang tidak mempunyai tempat kediaman
tertentu,maka tenpat tinggal dianggap di mana ia sungguh-sungguh berada.
Macam domisili

a. Tempat tinggal sesungguhnya yaitu tenpat yang bertalian dengan hak-hak melakukan
wewenang seumumnya. Tempat tinggal sesungguhnya dibedakan antara:
Tempat tinggal sukarela/bebas yang tidak terikat/tergantung hubungannya dengan orang lain.
Tempat tinggal yang wajib/tidak bebas yaitu yang ditentukan oleh hubungan yang ada antara
seseorang dengan orang lain. Misalnya: tempat tinggal suami istri, tempat tinggal anak yang
belum dewasa di rumah orang tuanya, orang di bawah pengampuan di tempat curatornya.
b. Tempat tinggal yang dipilih, yaitu tempat tinggal yang berhubungan dengan hal-hal
melakukan perbuatan hokum tertentu saja. Tempat tinggal yang dipilih ini untuk
memudahkan pihak lain atau untuk kepentingan pihak yang memilih tempat tinggal tersebut.

Tempat tinggal yang dipilih ada dua macam yaitu:

a. Tempat kediaman yang dipilih atas dasar undang-undang misalnya dalam hokum acara dalam
menentukan waktu eksekusi dari vonis.
b. Tempat kediaman yang dipilih secara bebas misalnya dalam melakukan pembayaran memilih
kantor notaries (menurut sri soedewi M. Sofwan).

Menurut subekti ada juga yang disebut “rumah kematian” atau “domisili penghabisan”, yaitu rumah
di mana seseorang meninggal dunia.
Rumah penghabisan ini mempunyai arti penting untuk:

a. Menentukan hokum waris yang harus diterapkan


b. Untuk menentukan kewenagan mengadili kalau ada gugatan

Tempat kediaman untuk Badan Hukum disebut tempat kedudukan badan hokum ialah tempat dimana
pengurusnya menetap.
Menurut KUHPerdata domisili/tempat tinggal itu ada dua jenis, yaitu:

a. Tempat tinggal umum terdiri dari:


- Tempat tinggal sukarela atau bebas:
Pasal 17 KUHperdata menyatakan bahwa setiap orang dianggap mempunyai tempat tinggal di mana
ia menempatkan kediaman utamanya. Dalam hal seseorang tidak mempunyai tempat kediaman
utama maka tempat tinggal dimana ia benar-benar berdiam adalah tempat tinggal nya.

- Tempat tinggal yang bergantung pada orang lain, misalnya:


wanita bersuami mengikuti suaminya
anak di bawah umur mengikuti tempat tinggal orang tuanya/walinya
orang dewasa yang ada di bawah pengampuan mengikuti curatornya
pekerja /buruh mengikuti tempat tinggal majikannya

b. Tempat tinggal khusus atau yang dipilih menurut pasal 24 KUHperdata ada dua macam, yaitu:
- Tempat tinggal yang terpaksa dipilih ditentukan undang-undang (pasal 106:2 KUHPerdata)
- Tempat tinggal yang dipilih secara sukarela harus dilakukan secara tertulis artinya harus dengan
akta (pasal 24:1 KUHPerdata), bila ia pindah maka untuk tindakan hokum yang dilakukannya ia
tetap bertempat tinggal di tempat yang lama.

Arti pentingnya domisili untuk seseorang. Domisili itu penting untuk seseorang dalam hal sebagai
berikut:

- Untuk menentukan atau menunjukan suatu tempat di mana berbagai perbuatan hokum harus
dilakukan, misalnya mengajukan gugatan, pengadilan mana yang berwenang mengadili (menurut
sri soedewi sofwan)
- Untuk mengetahui dengan siapakah seseorang itu melakukan hubungan hokum serta apa yang
menjadi hak dan kewajiban masing-masing (ridwan syahrani)
- Untuk membatasi kewenangan berhak seseorang.

a. Actor Sequatur Forum Rei (forum domicili).


Berdasarkan asas actor sequatur forum rei ini maka telah ditentukan bahwasanya batas kewenangan
relatif badan peradilan untuk memeriksa suatu sengketa perdata :

- yang berwenang mengadili adalah Pengadilan Negeri tempat tinggal tergugat. Oleh karena itu
agar gugatan memenuhi syarat kompetensi relatif maka gugatan harus diajukan ke Pengadilan
Negeri tempat tinggal Tergugat. Gugatan menjadi tidak sah jika diajukan ke Pengadilan Negeri
tempat tinggal Tergugat.

Yang dimaksud tempat tinggal tergugat adalah tempat tinggal yang berdasarkan KTP, Kartu
Keluarga atau surat pajak. Perubahan tempat kediaman setelah gugatan diajukan tidak akan
mempengaruhi keabsahan gugatan secara relatif. Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dan
melindungi kepentingan Penggugat.
b. Actore sequatur Forem rei dengan hak opsi.
Apabila pihak tergugat teridiri dari beberapa orang dan masing-masing bertempat tinggal di beberapa
wilayah hukum Pengadilan Negeri yang berlainan maka hukum memberi hak kepada Penggugat
untuk memilih salah satu diantara tempat tinggal para tergugat. Dengan demikian penggugat dapat
mengajukan gugatan kepada salah satu Pengadilan negeri yang dianggap paling menguntungkan dan
atau yang paling memudahkan baginya dalam pengajuan saksi nantinya.
C. Actor Sequitur forum Rei tanpa hak opsi.
Kompetensi relatif dalam hal ini hanya berlaku bagi jenis sengketa hutang piutang dimana ada 3
kedudukan yakni pihak debitur, debitur pokok dan penjamin. Dalam hal ini meskipun tergugat terdiri
dari beberapa orang serta tinggal diwilayah hukum Pengadilan Negeri yang berlainan maka sudah
seharusnya gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri tempat tinggal penjamin (guarantor).
D. Tempat Tinggal Penggugat.
Ketentuan yang membolehkan gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri tempat tinggal penggugat
merupakan pengecualian asas actor sequatur forum rei. Penggugat dapat mengajukan gugatan di
Pengadilan Negeri tempat tinggal penggugat sepanjang :
1. tidak diketahui tempat tinggal tergugat,
2. juga tidak diketahu tempat tinggal (diam) sebenarnya.
E. Forum Rei Sitae.
Dasar menentukan patokan kompetensi relatif menurut asas forum rei yang diatur pasal 118 a ayat 3
HIR jo Pasal 1435 Rbg dan pasal 99 hur a ayat 8 RV adalah objek sengketa yang terdiri dari barang
tidak bergerak (real property/ immavable property). Dalam sengketa yang menyangkut barang tidak
bergerak maka gugatan harus diajukan ke Pengadilan Negeri ditempat mana barang objek perkara
diletakkan.
F. Forum rei Sitae dengan hak opsi.
Kalau objek perkara terdiri dari beberapa barang tidak bergerak yang terletak di beberapa daerah
hukum Pengadilan negeri maka Penggugat dapat melakukan pilihan, dapat mengajukan gugatan
kepada salah satu Pengadilan negeri yang dianggap paling menguntungkan.
G. Domisili pilihan.
Mengenai domisili pilihan, penerapannya berpegang kepada ketentuan pasal 118 a. 4 HIR jo Pasal
142 Rbg jo. Pasal 99 a. 6 Rv yang mana atas ketentuan tersebut menyatakan bahwa kesepatan atas
domisili pihan yang dituangkan dalam suatu perjanjian bersifat alternatif yang artinya dapat diajukan
ke pengadilan sesuai dengan domisili yang disepakati. Namun demikian tetap memberi hak bagi
Penggugat untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan negeri tempat tinggal tergugat. Jadi singkatnya,
domisili pilihan, tidak mutlak menyingkirkan patokan actor sequatur forum rei. Seperti kita ketahui
bahwa gugatan harus diajukan kepada Pengadilan Negeri tergugat bertempat tinggal (actor sequitor
forum rei) (pasal 118 ayat 1 HIR).
Namun asas ini (actor sequitor forum rei) ada pengecualiannya yaitu:
a. Bila tempat tinggal tergugat tidak diketahui maka bisa di PN tempat kediaman penggugat.
b. Bila tergugat 2 atau lebih, penggugat bisa memilih salah satunya tergantung keuntungan yang bisa
diperoleh oleh penggugat.
c. Bila mengenai barang tetap, dapat diajukan ke PN barang tetap itu terletak.
d. Apabila ada tempat tinggal yang dipilih dengan suatu akta, maka gugatan dapat diajukan kepada
PN di tempat tinggal yang dipilih dengan akta tsb.
e. Bila tidak cakap, maka diajukan ke ketua PN tempat tinggal orang tuanya, walinya atau
pengampunya. (psl 21 BW)
f. Tentang penjaminan (vrijwaring) yang berwenang mengadili adalah PN yang pertama dimana
pemeriksaan dilakukan (psl 99 ay (14) RV).
g. Permohonan pembatalan perkawinan ke PN tempat tinggal suami istri (psl 25 jo. Psl 63 ay (1)b
UU 1/1974).
h. Gugatan perceraian dapat diajukan kepada PN kediaman penggugat. Bila tergugat di luar negeri,
gugatan ditempat kediaman penggugat dan ketua PN menyampaikan permohonan kepada tergugat
melalui perwakilan RI setempat. (psl 40 jis psl 63 (1)b UU 1/1974 psl 20(2) dan (3) PP 9/1975).

You might also like