You are on page 1of 6

BIODATA

Nama : Achmad Febrianto

Status : Mahasiswa IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Fakultas Tarbiyah


Jurusan Tadris Bahasa Inggris(lampiran Kartu Tanda Mahasiswa)
Semester VI

Alamat : Jln. Soekarno – Hatta No. 71 Rt. 10 Kelurahan Thehok Kecamatan


Jambi Selatan Kota Jambi Provinsi Jambi

Nomor telpon (HP) : 081311444073


Alamat E-mail : ahmadeinstein18@gmail.com
Negara Maritim

Tahun lalu Indonesia menjadi tuan rumah World Ocean Conference. Manado dengan

kekayaan baharinya menjadi pusat perhatian dunia karena Konferensi akbar tersebut. Potensi laut

adalah kekayaan alam terbesar. Oleh karena itu, Indonesia dikenal dengan Negara maritim.

Indonesia tercatat memiliki lebih dari 17.504 pulau yang disatukan oleh lautan membentang luas

dari Sabang hingga Merauke dengan garis pantai 95.181 km. sehingga disebut sebagai Negara

kepulauan terbesar di dunia. Budaya bahari telah melekat pada sebagian besar rakyat Indonesia,

mereka sangat bergantung pada kondisi laut. Indonesia sebagai Negara maritim dianugerahi

kekayaan alam dan potensi yang sangat mendukung kehidupan mereka. Tetapi, Negara maritim

hanya menjadi kebanggaan tetapi minim pemanfaatan yang baik. Keadaan inilah yang sangat

disayangkan seolah kita melalaikan potensi alam yang ada. Banyak sekali kelalaian yang tanpa

sadar telah merugikan dan merusak potensi laut. Beberapa permasalahan kelalaian atau

kurangnya pengawasan seperti ; keadaan Indonesia sebagai Negara maritim yang sangat kaya

akan hasil laut, tetapi kita melihat nelayan yang semakin terpuruk terlebih lagi rakyat yang hidup

jauh diperbatasan laut dengan Negara lain, lain halnya beribu pulau membentang luas beberapa

telah menjadi menjadi barang dagangan yang dijual untuk pihak asing demi kepentingan pribadi,

terlebih lagi potensi laut seperti; ikan, terumbu karang dan keragaman hayati semakin berkurang

karena juga dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi ditambah lagi pencemaran laut oleh limbah

industri, dan pihak-pihak yang mencari keuntungan dengan segala cara seperti pencurian hasil

laut oleh Negara asing ataupun investor asing yang mengeruk potensi laut kita sebesar-besarnya.

Lautan Indonesia menyimpan beragam potensi laut yang sangat kaya: ikan, mutiara,

terumbu karang dan aneka ragam hayati lainnya dapat dimanfaatkan untuk masyarakat. Dari

harian Kompas(15 Desember 2004), potensi lestari total ikan laut dunia berada di Indonesia.
Kurang lebih 24 juta hektar perairan laut dangkal Indonesia cocok untuk usaha budidaya laut

ikan terapu, kakap, baronang, kerang mutiara dan biota laut yang bernilai ekonomis tinggi

dengan potensi produksi 47 ton/tahun. Dan juga lahan pesisir yang sesuai untuk budidaya tambak

ikan, udang dan kepiting membuktikan kekayaan alam yang kita miliki bisa dimanfaatkan

menjadi lahan yang produktif bagi masyarakat. Akan tetapi semua tindakan yang dilakukan

terlihat belum maksimal, perlu kesadaran yang tinggi bahwa Negara Maritim merupakan lahan

yang dominan untuk mensejahterakan rakyat jika dimanfaatkan dengan baik. Belum

maksimalnya sektor industri kelautan sangat berdampak terhadap kehidupan nelayan yang masih

miskin dan tertinggal dalam perkembangan teknologi kelautan. Kemiskinan karena tidak mampu

memiliki perlengkapan menangkap ikan akibat rendahnya investasi dalam sektor perikanan

sehingga Negara kita kalah bersaing dengan Negara lain. Pemerintah seharusnya mulai

memberikan perhatian dalam pemanfaatan kekayaan laut secara optimal dan terarah. Pemerintah

perlu merancang berbagai terobosan untuk mendayagunakan sumber daya kelautan secara

optimal sebagai keunggulan kompetitif bangsa sehingga mengangkat kehidupan nelayan ke taraf

yang lebih baik.

Walaupun Indonesia adalah Negara dengan potensi alam melimpah, ternyata masih

banyak masyarakat kita yang belum sejahtera khususnya masyarakat yang hidup di daerah

perbatasan laut dengan negara lain. Ternyata pembangunan kurang dinikmati oleh mereka di

daerah perbatasan tersebut. Pembangunan wilayah perbatasan sebenarnya merupakan bagian

integral dari pembangunan nasional. Perbatasan mempunyai nilai strategis dalam mendukung

keberhasilan pembangunan nasional seperti faktor pendorong bagi peningkatan kesejahteraan

sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Wilayah perbatasan merupakan wilayah yang luas dengan

penyebaran penduduk yang tidak merata, sehingga menyebabkan rentang kendali pemerintah,
pengawasan dan pembinaan territorial sulit dilaksanakan dengan mantap dan efisien sehingga

terjadi kesenjangan seperti keadaan sarana dan prasarana kurang mendapatkan perhatian

pemerintah pusat sehingga menghambat perekonomian dan tidak adanya bimbingan dalam

pengelolaan sumber daya alam kelautan.

Selain kurangnya pengawasan pemerintah terhadap pembangunan di daerah perbatasan,

muncul lagi permasalahan kepulauan kita yang terusik oleh kepentingan pribadi yaitu

perdagangan pulau-pulau. Kita seharunya mampu menjaga ribuan pulau sebagai wilayah Negara

kesatuan Republik Indonesia. Tahun lalu id.news.yahoo.com, kamis 27 agustus 2009

memberitakan beberapa pulau Indonesia ditawarkan dengan harga jutaan dollar yaitu pulau

macaroni, pulau siloinak, pulau kandui. Jauh dari prasangka benar atau tidak pemberitaan dunia

maya tersebut, mengingatkan dan mengajak para pemimpin Negara kita agar menjaga

kedaulatan Republik Indonesia. Masih teringat klaim Malaysia terhadap beberapa pulau

Indonesia akibat kuranganya perhatian pemerintah tehadap pulau-pulau Indonesia.

Sesungguhnya kedaulatan Republik Indonesia menjadi bagian yang penting untuk masa depan

Indonesia yang lebih baik.

Masalah kekayaan alam yang hanya dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi sungguh

sangat disayangkan bahkan hingga timbul pencemaran akibat limbah industri akibat kurangnya

kesadaran akan lingkungan. Potensi kelautan seperti ikan, mutiara, terumbu karang dan

keragaman hayati lambat laun akan terancam punah. Seandainya kekakayaan alam ini benar-

benar diberdayakan, maka akan membantu kesejahteraan rakyat. Ini semua mungkin saja

dilakukan baik dari segi perdagangan hasil laut. Dengan keanekaragaman dan berlimpahnya

kekayaan laut negeri ini, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor ikan, udang dan

berbagai jenis hewan laut lainnya untuk dikirim ke luar negeri untuk diolah sebagai bahan
makanan, ikan-ikan Indonesia sudah banyak di kirim ke Jepang, China, Korea dan beberapa

negara lain di benua asia dan bahkan sudah menembus benua amerika. Dari hal tersebut, kita

dapat berpendapat bahwa kekayaan laut Indonesia tidak hanya indah, tetapi memiliki kualitas

internasional, sehingga banyak negara asing yang menyukai mutu dari ikan-ikan dari laut

Indonesia. Maka dari sektor perdagangan yang terkelola dengan baik akan membantu

mensejahterahkan rakyat.

Dengan kekayaan alam melimpah telah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk

menjaga keutuhannya karena banyak sekali orang-orang ingin mengambil keuntungan terhadap

potensi ini. Berdasarkan catatan yang dilansir dari tim Gabungan TNI AL terdapat kerugian

negara selama tahun 2009 mencapai sebesar 45 miliar rupiah, diantaranya dari pencurian ikan,

Teripang dan akar kayu. seharusnya dari dulu kita menjaga kekayaan alam kita sebelum terjadi

kerugian sebesar ini. Dari segi pengawasan investor asing pemerintah masih kurang tanggap,

terlihat mereka makin jaya meraup keuntungan karena dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2007 tentang Penanaman Modal (UU PM) dikeluarkan demi memberikan fasilitas, insentif dan

kemudahan yang sangat luas kepada penanam modal dan dengan Peraturan Presiden RI Nomor

77 Tahun 2007 telah menyerahkan seluruh sumber daya ekonomi Indonesia untuk dikuasai

secara mayoritas oleh modal asing. Kita sebagai generasi yang perduli terhadap kekayaan alam

milik sendiri harus mampu menjaga dan melakukan pengawasan terhadap penggunaan SDA.

Laporkan dan tindak lanjuti kerusakan agar tidak punah.

Jadi, Indonesia merupakan Negara maritim yang sangat kaya dan memiliki berbagai

macam kekayaan alam yang sangat berlimpah. Kekayaan yang setiap saat dapat punah dan akan

berdampak buruk bagi Negara dan masyarakat akibat kurangnya pengawasan dan pengelolaan

sumber daya alam dengan baik. Maka, apabila kita benar-benar seseorang yang mencintai tanah
air ini, mari kita bersama-sama memberikan kontribusi untuk tanah air kita, salah satunya dengan

cara menjaga kekayaan laut Indonesia dan tetap menjaga eksistensi Negara kita sebagai Negara

maritim.

You might also like