You are on page 1of 12

DI SUSUN OLEH

MUHAMMAD MANSYUR
XI IPA 4
06 77 21

SEKOLAH MENENGAH ATAS


NEGERI 2 PAREPARE
TAHUN AJARAN 2007 / 2008
-2-

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah,

rahmat, dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana yang saya

harapkan.

Dalam penyusunan makalah kali ini, saya ditugasi untuk memaparkan tentang

Termodinamika.

Kemudian dengan selesainya makalah ini, kami menghaturkan rasa terima kasih

kepada Ibu guru yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Khususnya

kepada guru mata pelajaran Fisika. Semoga malakah yang telah kami susun ini dapat

bermanfaat bagi kami dan bagi para pembaca dan pelajar yang sedang menuntut ilmu.

Parepare, 24 June 2008

Muhammad Mansyur
-3-

DAFTAR ISI

Halaman Judul------------------------------------------------------------------------------- 1

Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------ 2

Daftar Isi-------------------------------------------------------------------------------------- 3

Bab 1 Pendahuluan------------------------------------------------------------------------- 4

Bab 2 Pembahasan------------------------------------------------------------------------- 5

1) Hukum Pertama Termodinamika---------------------------------------------------- 5

2) Hukum Kedua Termodinamika------------------------------------------------------ 5

3) Usaha-------------------------------------------------------------------------------------- 6

4) Energi-------------------------------------------------------------------------------------- 6

5) Kalor--------------------------------------------------------------------------------------- 7

6) Proses – Proses Termodinamika----------------------------------------------------- 7

7) Mesin Kalor------------------------------------------------------------------------------ 7

8) Siklus Carnot----------------------------------------------------------------------------- 8

9) Mesin Pendingin------------------------------------------------------------------------- 8

Bab 3 Penutup------------------------------------------------------------------------------- 9

Kesimpulan---------------------------------------------------------------------------------- 9

Daftar Pustaka------------------------------------------------------------------------------ 10

Bab 5 Lampiran---------------------------------------------------------------------------- 11
-4-

BAB 1 PENDAHULUAN

Termodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari hokum – hokum dasar
yang di patuhi oleh kalor dan usaha. Dalam termodinamika gas dipelajari tentang
perubahan energi dalam suatu gas dan factor – factor yang mempengaruhi energi dalam.
Temodinamika juga melibatkan usaha yang di lakukan dan kalor yang disuplai atau hilang
dari suatu gas.

Energi dalam merupakan jumlah energi kinetik dan energi potensial yang berhubungan
dengan atom – atom atau molekul – molekul zat. Untuk gas ideal gaya anatar molekul
dapat diabaikan sehingga energi potensial molekul – molekul adalah nol. Dengan
demikian, energi dalam hanyalah total energi kinetic dari seluruh molekul.
Hukum Pertama Termodinamika :
U = V2 – V1= Q – W
Catatan : Q positif jika system memperolaeh (menerima) kalor, Q negative jika
system kehilangan atau memberi kalor.
Hukum Kedua Termodinamika :
Formula Kelvin – Planck
Formula Claucius

Sesuai dengan hokum kedua termodinamika, konversi siklus dari energi panas menjadi
bentuk lain tidak dapat memiliki efisiensi sempurna: sejumlah energi harus dibuang ke
sumber dingin. Menara pendingin pada sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir ( PLTN )
adalah tempat dimana enerig panas dibuang. Menara pendingin berfungsi mendinginkan
energi yang dibuang oleh mesin kalor agar air yang akhirnya dibuang ke lingkungan
memiliki suhu yang tidak membahayakan lingkungan.
-5-

BAB 2 PEMBAHASAN

Termodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari hokum – hokum dasar
yang di patuhi oleh kalor dan usaha. Dalam termodinamika gas dipelajari tentang
perubahan energi dalam suatu gas dan factor – factor yang mempengaruhi energi dalam.
Temodinamika juga melibatkan usaha yang di lakukan dan kalor yang disuplai atau hilang
dari suatu gas.

1. Hokum Pertama Termodinamika adalah bentuk lain dari hokum kekekalan


energi yag diaplikasikan pada perubahan energi dalam yang dialami oleh suatu
system menurut hokum pertama, energi dalam suatu zat dapat ditingkatkan dengan
menambahkan kalor ke zat atau dengan melakukan usaha pada zat.

Energi dalam suatu system perubahan dari nilai awal U1 ke nilai akhir U2 berhubungan
dengan kalor Q dan usaha W:
U = V2 – V1= Q – W
Catatan : Q positif jika system memperolaeh (menerima) kalor, Q negative jika
system kehilangan atau memberi kalor.
W positif jika usaha dilakukan oleh system dan negative jika usaha di lakukan pada
system.

2. Hokum Kedua Temodinmika mengatakan bahwa memiliki arah atau tidak semua
proses di alam adalah reversible (arahna dapat dibalik). Dengan demikian hokum kedua
termodinamika dinyatakan :
1. Formula Kelvin – Planck: “Tak mungkin untuk membuat mesin kalor yang bekerja
dalam suatu siklus yang semata – mata mengubah energi panas yang di peroleh
dari suatu sumber pada suhu tertentu seluruhnya menjadi mekanik”.
2. Formula Claucius: “Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang
bekerja dalm suatu siklus yang semata – mat amemindahkan energi panas dari
suatu benda dingin ke benda panas”.

3. Usaha
Usaha W dapat dihitung dengan persamaan
W = F. s
-6-

F = P. A
V = A. s
Ket :
F = Besar gaya
P = Tekanan
A = Luas permukaan
V = Volume
s = Besar perpindahan
W = Usaha
Rumus – rumus usaha gas
V2
W= P dV
V1

4. Energi
Energi dalam merupakan jumlah energi kinetik dan energi potensial yang berhubungan
dengan atom – atom atau molekul – molekul zat. Untuk gas ideal gaya anatar molekul
dapat diabaikan sehingga energi potensial molekul – molekul adalah nol. Dengan
demikian, energi dalam hanyalah total energi kinetic dari seluruh molekul.

Perubahan energi dalam


U = U2 – U1

Formulasi energi dalam :


Gas monoatomik: U = 3/2 NkT = 3/2 nRT
U = 3/2 nR T = 3/2 nR( T2 – T1 )

Diatomic
a) Suhu mendidih 100 K.
U = 3/2 NkT = 3/2 nRT
b) Suhu Sedang 500 K
U = 5/2 NkT = 5/2 nRT
c) Suhu Tertinggi 1000 K
U = 7/2 NkT = 7/2 nRT
-7-

5. Kalor
Q = m.c. T atau Q = c. T
Tetapan Laplace
Y = c.P/c.V kapasitas kalor molar: c.m = c/n
Kalor pada tekanan tetap Q.P = c.P. T atau Q.P = n.C.P.m. T
Kalor pada volume tetap Q.V = C.v. T atau Q.V = n.C.V.m. T

6. Proses – Proses Termodinamika Gas


 Proses Isobarik adalah proses prubahan keadaan gas pada tekanan tetap.
Usaha W = P V = P (V2 – V1)
Persamaan keadaan Isobarik
V/T = C atau V1/T1 = V2 / T2 atau V – T = n.R/P
 Proses Isokhorik adalah proses perubahan gas pada volume tetap.
Usaha W = 0 dan U=Q
Persamaan keadaan Isokhorik
P/T = C atau P1 / T1 = P2 / T2 atau P/ T = n.R/V
 Proses Isotermal adalah proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap.
U = 0 dan W = Q
Persamaan keadaan Isotermal
P.V = C atau P1.V1 = P2. V2 atau P.V = n.RT
 Proses adiabatic adalah perubahan gas dimana tidak ada aliran kalor yang masuk
kedalam system atau keluar dari system.
Q = 0 dan U=-W
Persamaan keadaan adiabatic
P1.V1 =P2.V2 atau P.V = nRT
Persamaan keadaan adiabatic untuk gas ideal
1 1
T1.V1 = T2.V2

7. Mesin Kalor
Adalah suatu alat yang mengubah energi panas menjadi energi mekanik.
Efisiensi mesin kalor
W Q1 Q2 Q2
= 1
Q1 Q1 Q1
-8-

8. Siklus Karnot

Diagram P – V untuk Siklus Karnot


W = Q1 – Q2
Setiap mesin tidak memungkinkan kalor yang diserap diubah semua menjadi usaha maka
timbul efisiensi :
W Q1 Q2 Q2
= 1
Q1 Q1 Q1

Atau
Q2
=1-
Q1
Atau
T2
=1-
T1

Keterangan :
= efisiensi (%)
W = usaha
Q1 = kalor yang diserap (kalori )
Q2 = kalor yang dilepas (kalori)
T1 = suhu reservoit tinggi (K)
T2 = suhu reservoit rendah (K)

9. Mesin Pendingin
Koefisien performansi mesin pendingin karnot:
C.P = Q2/W
T2
CP =
T1 T 2
-9-

BAB 3 PENUTUP

 Kesimpulan
1. Hukum pertama Termodinamika :
U = V2 – V1= Q – W
2. Hukum Kedua Termodinamika :
Formula Kelvin – Planck
Formula Claucius
3. Proses – proses Termodinamika
- Proses Isobarik
- Proses Isokhorik
- Proses Isotermal
- Proses Adiabatik
4. Setiap mesin tidak memungkinkan kalpr yang diserap diubah semua menjadi usaha
maka tibul efisiensi.
- 10 -

DAFTAR PUSTAKA

Kanginan,Marthen. 2007.Fisika. Jakarta: Erlangga


Harsono, Muh.Zain.2007.Harisma Fisika.CV. Haka M3
- 11 -

BAB 5 LAMPIRAN

1) Mesin karnot reservoir panas bersuhu 400 K mempunyai efisiensi 40 %. Jika reservoir
panas suhunya di jadikan 500 K. Berapakah efisiensinya ?
Jawab :
Dik : T = 400 K dan 600 K
= 40 %
Dit : ?
Peny : 40 = 0,4
T2 1 240
=1- =
T1 500
400 T 2
0,4 = = 0,52
400
T2 = 240 = 52 %

2) Didalam suatu proses termodinamika system menerima kalor 6000 kalori dan
melakukan usaha 300 Joule. Hitunglah pertambahan energi dalam ssistem tersebut !
Jawab : Dik : Q = 6000 kalori
W = - 300 J
Dit : U?
Peny : U= Q–W
= 25200 – (-300)
= 25200 + 300
= 25500 J

3) Berapa besar perubahan energi dalam gas, jika gas melakukan usaha sebesar 400 J pada
proses adiabatic ?
Jawab: Dik : W = 400 J
Dit : U pada proses adiabatic ?
Peny: Pada proses adiabatic Q = 0
U=Q–W
= 0 – 400
= - 400 J
- 12 -

4) Suatu gas oksigen memiliki volume 50 dm3 pada suhu 28  C tekanan 3,02 x 10 5 N/m2.
Berapa volumenya ketika tekanannya 15 x 10 3 N/m2 dan suhunya 150  C?
Jawab : Dik : V1 = 50 dm3 = 5 x 10 3 m 3
P1 = 3,02 x 10 5 N / m 2
P2 = 15 x 10 3 N/m2
T1 = 28  C = 301 K
T2 = 150  C = 423 K
Dit : V2 ?
Peny : P1.V 1 P 2.V 2
T1 T2
(3,02 x10 )(5 x10 3 ) (15 x103 )(V 2)
5

301 423
2 3
15,1x10 15 x10 V 2
301 423
6387,3x102
V2
4515x103
V 2 14,15m3

You might also like