Professional Documents
Culture Documents
OLEH
ILHAM FATHUL HOIR
K2E 008 023
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nitrat adalah kation Na+ utama cairan ekstra sel dan sebagian besar
berhubungan dengan klorida dan bikarbonat dalam pengaturan keseimbangan
asam basa. Na+juga penting dalam mempertahankan tekana osmotic cairan tubuh
dan dengan demikian melindungi tubuh terhadap kehilangan cairan yang
berlebihan. Walaupun Na+banyak ditemukan dalam bahan makanan, sumber
utama dalam makanan adalah garam dapur (NaCL) yang dipakai waktu masak dan
membumbui. Pada umumnya daging lebih banyak mengandung Na daripada
bahan makanan nabati, tetapi beberapa makanan yang diproses mendapat
tambahan NaCl ( Harper, 1987 ).
3
hasil oksidasi sempurna senyawa nitrogen. Kandungan nitrat dapat berasal dari
bahan organik yang terbawa aliran sungai menuju ke laut. Kadar nitrat yang tinggi
dalam air menunjukan adanya sisa-sisa buangan biologis atau berasal dari sisa-
sisa pemupukan yang berat.
2.2 Nitrat
Senyawa Nitrogen dalam air laut terdapat dalam tiga bentuk utama yang
berada dalam keseimbangan, yaitu Amoniak, Nitrit dan Nitrat. Keseimbangan
tersebut sangat dipengaruhi oleh kandungan Oksigen bebas dalam air. Pada saat
kadar Oksigen rendah, keseimbangan bergerak menuju Amoniak, sedangkan pada
saat kadar Oksigen tinggi keseimbangan bergerak menuju Nitrat. Dengan
demikian Nitrat merupakan hasil akhir dari oksidasi Nitrogen dalam air laut.
Secara termodinamik merupakan senyawa Nitrogen yang paling stabil dengan
adanya oksigen bebas yang cukup dalam air laut. Di beberapa perairan laut, Nitrat
digambarkan sebagai senyawa mikronutrien pengontrol produktifitas primer di
lapisan permukaan daerah eufotik. Kadar Nitrat di perairan eufotik, sangat
dipengaruhi oleh transportasi Nitrat ke daerah tersebut, oksidasi Amoniak oleh
mikroorganisme dan pengambilan Nitrat untuk proses produktifitas primer. Bila
intensitas cahaya yang masuk ke kolom air cukup, maka kecepatan pengambilan
Nitrat lebih cepaat daripada proses transportasi Nitrat ke laisan permukaan.
(Grasshoff, 1976)
4
Menurut Parson 1984 Nitrogen merupakan unsur penting untuk
pertumbuhan dan membentuk protein. Sedangkan menurut SIdjabat 1976
Nitrogen diperlukan oleh tumbuhan air untuk melakukan fotosintesis, sehingga
Nitrat sebagai bentuk yang langsung dikonsumsi organisme. Selain itu
fitoplankton juga merupakan senyawa-senyawa Nitrogen organik lainnya, yang
digunakan untuk mensintesis protein dalam bentuk yang langsung dikonsumsi
oleh organisme tersebut. (Koesoebiono, 1980)
Dalam keadaan aerob Nitrogen dapat diikat oleh alga biru, hijau. Seperti
misalnya Annabaena, Trirhodesanium dan lain-lain. Dan selanjutnya oleh bakteri
Nitrifikasi (Nitrobakter dan Nitrosomonas) akan diubah menjadi bentuk Nitrat
(Wardoyo, 1981). Demikian pula Amoniak diubah oleh bakteri menjadi Nitrit dan
selanjutnya menjadi NItrat. Apabila dalam keadaan aerob maka Nitrat dan Nitrit
akan diubah menjadi Amoniak oleh bakteri Amonium (Anggoro, 1983).
Menurut Wada 1991 Nitrat di alam didapat dari siklus Nitrogen, sehingga
dalam pembicaraan tentang Nitrat tidak dapat terlepas dari unsur Nitrogen. Siklus
Nitrogen yang terjadi pada perairan adalah dilihat pada gambar. Pada siklus ini
yang berperan adalah bakteri, organisme nabati, organisme hewani. Dimana
bakteri akan mendominasi proses-proses yang bersifat penurunan atau regenatif
(Koesoebiono, 1980). Dalam tahapan proses dilepaskan dari asam amino yang
5
kemudian dioksidasi oleh bakteri menjadi Nitrit dan Nitrat kembali (Wheaten,
1977).
6
menegak unsur-unsur ini dan kenyataannya persediaan nitrogen akan menjadi
faktor pembatas bagi produktivitas di laut.
7
BAB III
METODOLOGI
8
dengan NaOH (reagen 1) ke pH 11,0 oh menggunakan pH meter.
Mencairkan 1 mol / L larutan NaOH dengan pH 11,0 ketika 2 mL
ditambahkan. Solusi demikian diperoleh, mengandung sekitar 0,8 mol
/ L NaOH dan digunakan untuk mempersiapkan reagen hipoklorit.
Simpan di botol polythyline tertutup rapat.
9
dalam 100 ml NaOH kerja (pereaksi 2) atau mengencerkan larutan
hipoklorit setara mengandung mmol 300mg atau 847 dari klorin
tersedia untuk 100ml dengan (pereaksi 2) NaOH kerja. Simpan pada
<80C dalam pereaksi kaca ambar bottle.the stabil selama paling tidak 3
minggu.
10
4. Masukkan reagen ke hasil saringan
5. Analisis dengan Spectofotometer
5. Menekan tombol F1
11
BAB 1V
HASIL
DATA
KELOMPOK 6
SAMPEL STANDART
station depth (m) Abs const blank NO3 const abs abs
0 0,159 4,20445 0,004 0 0 0
1 15 0,148 3,90607 10 0,366 0,362
32 0,266 7,10688 20 0,759 0,755
0 0,19 5,04534 40 1,474 1,47
2 15 0,24 6,40161
29 0,172 4,55708
0 0,15 3,96032
3 30 0,217 5,77773 const abs
61,7 0,53 14,268 0 0 27,12548
0 0,202 5,37085 10 9,996
4 35 0,33 8,84291 20 19,996
76 0,46 12,3692 40 39,996
0 0,031 0,73239
5 60 0,671 18,0927
120 0,512 13,7797
0 0,023 0,51538
6 70 0,33 8,84291
140 0,491 13,2101
0 0,021 0,46113
7 70 0,012 0,217
140 0,511 13,7526
0 0,416 11,1757
8 70 0,418 11,23
140 0,567 15,2716
12
45
y = 0,999x - 0,001
40
R² = 1
35
30
25
Series1
20
Linear (Series1)
15
10
0
0 10 20 30 40 50
-5
13
BAB V
PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum ini,di peroleh bahwa kadar nitrat pada daerah tersebut
di pengaruhi oleh kedalaman. Karena dari hasil yang di dapat semakin
bertambahnya kedalaman maka konsentrasi nitrat akan smakin bertambah besar
pula. Hal ini di sebabkan karena daerah pengambilan sampel berada pada kawasan
indrusti. Dimana kawasan industri tersebut membuang limbah-limbahnya ke laut.
Limbah tersebut banyak mengandung bahan-bahan berbahaya bagi ekosistem
yang berada pada perairan tersebut yang salah satunya adalah nitrat.
Nitrat ini lama kelamaan akan terendapkan di perairan yang lebih dalam.
Hal inilah yang menyebabkan mengapa konsentrasi nitrat di perairan dalam lebih
tinggi daripada di perairan yang dangkal atau di permukaan. Dan juga nilai
konsentrasi nitrat dipengaruhi juga dengan nilai absorbansi, dimana nilai
absorbansi adalah jumlah cahaya atau kecerahan yang masuk kedalam suatu
perairan.
14
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17
18