You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.

PAUD sangatlah penting karena:


1. PAUD sebagai titik sentral strategi pembangunan sumber daya
manusia dan sangat fundamental.
2. PAUD memegang peranan penting dan menentukan bagi sejarah
perkembangan anak selanjutnya sebab merupakan fondasi dasar bagi
kepribadian anak.
3. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak dini akan meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan fisik maupun mental yang akan berdampak
pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja, produktivitas, pada
akhirnya anak akan mampu lebih mandiri dan mengoptimalkan potensi
yang dimiliki.
4. Merupakan masa Golden Age (usia emas) dari perkembangan otak
manusia, maka tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati
posisi yang paling vital yakni mencapai 80% perkembangan otak.
5. Cerminan diri untuk melihat keberhasilan anak di masa mendatang,
anak yang mendapatkan layanan baik semenjak usia 0-6 tahun memiliki
harapan lebih besar untuk meraih keberhasilan di masa mendatang

1
B. Rumusan Masalah

1. Mengapa pembelajaran seni rupa pada anak usia dini diperlukan?

2. Apakah peranan seni rupa bagi anak usia dini?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENTINGNYA SENI RUPA BAGI ANAK USIA DINI

Menurut para ahli kwalitas emosional sangatlah penting bagi suatu


keberhasilan. Kemampuan mengenali perasaannya sendiri, sewaktu perasaan atau
emosi itu muncul dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki
kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka dan mampu untuk mengambil
keputusan.
Kemampuan mengelola emosi merupakan kemampuan seorang untuk
mengendalikan perasaannya sendiri, sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat
mempengaruhi perilakunya secara wajar.
Menurut Evelyn Pitcher (1982)
Mengatakan kemampuan membina hubungan bersosialisasi, sama artinya dengan
kemampuan mengelola emosi orang lain. Dengan seni rupa akan membantu anak-
anak untuk mengerti orang lain dan memberikan kesempatan dalam pergaulan
sosial perkembangan terhadap emosional mereka. Anak-anak dengan kemampuan
ini cenderung mempunyai banyak teman, pandai bergaul. Anak merupakan
pribadi sosial yang memerlukan relasi dan komunikasi dengan orang lain untuk
memanusiakan dirinya.
Pengajaran seni rupa menyajikan obyek-obyek dari pengalaman internal
dan eksternal bagi anak. Dari pengalaman-pengalaman tersebut anak dapat
memotivasi dirinya, pengalaman eksternal didapatkan oleh peranan dari luar,
sedangkan pengalaman internal ingin menggambar dengan baik.
Penguasaan guru tentang wawasan tugas perkembangan seni rupa juga
sangat membantu dalam membuat perencanaan program kegiatan belajar bagi
anak agar tiap anak dapat menjalani hidup dalam masa kanak-kanak dn
menyiapkan diri untuk menjadi orang dewasa yang berguna bagi pribadi dan
anggota masyarakat. Berbagai hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk

3
mengembangkan anak agar dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri
sebagai berikut:
1. Membantu masing-masing anak dapat merasa aman dan
bahagia dalam lingkungan baru di sekolah.
2. Membimbing dan mendorong anak untuk mengembangkan
bakat dan aspek-aspek kepribadiannya yang mengacu pada
bermacam-macam peran seseorang dalam masyarakat.
3. Membantu mengembangkan motorik halus dan kasar
melalui perencanaan, pembimbingan dan penyediaan sarana
penunjang yang memadai.
4. Membantu mengembangkan kemampuan dalam kaidah
pemahaman lingkungan fisik dan mengendalikannya dengan cara
membangkitkan rasa ingin tahu, berpikir, menalar, mengumpulkan
dan menggunakan informasi tentang lingkungan fisik yang
diperoleh.
5. Tiap kesempatan perlu dimanfaatkan oleh guru untuk
membantu perkembangan penggunaan bahasa dan pemahaman
bicara anak atau orang lain.
6. Membantu anak untuk merasakan pengalaman yang
diperoleh dari lingkungan yang baik bagi diri mereka.

Melalui perencanaan pengembangan bagi guru akan mampu


menggerakkan anak agar menumbuhkan berpikir, menalar, mampu menarik
kesimpulan dan membuat generalisasi.

B. VARIASI DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA

Dari berbagai kegiatan berkarya seni rupa dalam pembelajaran anak usia
dini bisa dilakukan pada saat anak: menggambar, melukis, mencetak, menjiplak
kolase, tanah liat dan finger painting.

4
 Menggambar
Kegiatan menggambar merupakan salah satu cara manusia
mengekspresikan pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya. Dengan kata lain
gambar merupakan salah satu bentuk bahasa.
Ada 3 tahap perkembangan anak yang dapat dilihat berdasarkan hasil gambar dan
cara anak menggambar.
1. Tahap mencoret sembarangan ( 2 – 3 tahun)
Pada tahap ini anak belum bisa mengendalikan aktivitas motoriknya
sehingga coretan yang dibuat masih berupa goresan-goresan tidak menentu
seperti benang kusut.
2. Tahap mencoret terkendali ( 2 – 3 tahun )
Pada tahap ini anak mulai menyadari adanya hubungan antara gerakan
tangan dengan hasil goresannya.
Maka berubahlah goresan menjadi garis panjang kemudian lingkaran -
lingkaran.
3. Tahap ketiga ( 3,5 – 4 tahun)
Pada tahap ini pergelangan tangan anak sudah lebih luwes.
Mereka sudah mahir menguasai gerakan tangan sehingga hasil
goresannyapun sudah lebih teratur.
Media yang digunakan untuk menggambar yaitu : kapur arang, pensil, tinta, pensil
warna, krayon, dll.

Tujuan menggambar bagi anak:


- Mengembangkan kebiasaan pada anak untuk mengespresikan diri.
- Mengembangkan daya kreativitas.
- Mengembangkan kemampuan berbahasa.
- Mengembangkan citra anak.

Menggambar adalah media yang paling ekspresif. Yang dengan langsung dapat
mengekspresikan gagasan dari dalam diri seorang anak.
Kapanpun pensil dan kertas tersedia secara otomatis anak – anak akan
menggambar.

5
Anak yang kreatif dan suka mengekspresikan gagasan dari dalam dirinya akan
menghabiskan waktu berjam-jam sepulang sekolah untuk menggambar di rumah.

 Melukis
Kegiatan melukis juga merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk
anak- anak usia lima tahun. Menyapukan sebuah kuas besar yang penuh cat di atas
sehelai kertas sangat menggairahkan dan menyenangkan, kemudian seiring
dengan kesenanga sensual mereka anak – anak dapat mengendalikan diri terhadap
bahan – bahan seni mereka.

 Tanah Liat
Tidak kalah dengan kegiatan yang lain, kegiatan dengan menggunakan
tanah liat sangat disukai anak- anak. Dengan menggunakan tanah liat anak bisa
membuat berbagai macam bentuk. Anak – anak tidak pernah bosan dengan bahan
yang basah, lengket dan bisa dibentuk sesuai dengan keinginan mereka.
Mereka suka menyentuh tanah liat untuk merasakan sensualitasnya.

 Mencetak
Kadang –kadang seorang anak kecil akan menemukan idenya sendiri,
entah bagaimana, dengan cara apa. Seorang anak berusia lima tahun dalam
pelajaran mencetak akan menepukkan spons atau alat yang lain secara berulang-
ulang di atas kertas sesuai keinginan dirinya sendiri.
Anak- anak menjadi senang karenanya, sebab bisa bebas menegeksoresikan
keinginannya.

 Menjiplak
Kegiatan menjiplak sangat disukai anak – anak karena sangat mudah dan
hasilnya bagus menyerupai apa yang dijiplak.
Anak- - anak biasanya suka menjiplak dengan menggunakan koin, biasanya koin
merupakan favorit mereka.
Dengan menggunakan kertas dan krayon mereka akan mendapatkan hasil yang
bagus.

6
 Kolase
Dalam pengertian yang paling sederhana adalah penyusunan berbagai
macam bahan pada sehelai kertas yang datar.
Namun kolase bisa dikembangkan dengan cara anak jangan dibatasi dalam
mengembangkan kreasinya.
Anak diberi kebebasan dalam memilih dan kemudian mengatur potongan bentuk –
bentuk dari kertas, kain, bahan – bahan bertekstur, dan lain lain, meletakkan dan
melekatkan pada tempat yang ia suka.
Sebagai bagian dari pengalaman mereka akan membuaat keputusan sendiri
tentang penggunaan warna, ukuran, bentuk, irama dan keseimbangan.

 Finger Painting
Finger Painting adalah melukis dengan jari menggunakan beberapa warna
dan hasilnya merupakan suatu bentuk gambar.
- Melukis dengan jari sebaiknya dilakukan anak dengan berdiri agar anak
lebih leluasa melakukan gerakan-gerakan tangan dan jari, baik dengan
tangan kiri maupun tangan kanan.
- Agar anak merasa lebih bebas tidak takut kotor melakukan Finger Painting
maka sebelum kegiatan anak mengenakan celemek lebih dulu.

C. YANG BERPERAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA

Bagi pendidikan seni rupa, peranan sekolah adalah memberikan fasilitas


berbentuk prasarana, sarana, bahan dan bimbingan untuk tempat berlatih berkarya
dan mengukur kemampuan,, anak dilatih menghadapi tantangan dalam mengolah
bahan, menyesuaikan pendapat dan pemahaman mengenai berkarya seni melalui
diskusi dengan guru dan temannya, termasuk mengukur kemampuan dan bakatnya
melalui ujian atau mengikuti perlombaan.

7
Selain dari peranan guru dan sekolah haruslah ada upaya – upaya untuk
meningkatkan pembelajaran seni rupa pada Anak Usia Dini yaitu:
1. Dengan memperkenalkan tentang seni rupa pada anak sejak dini.
2. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada anak bahwa seni
rupa itu menyenangkan.
3. Memberitahu kepada anak bahwa melalui kegiatan seni rupa
mereka dapat menyalurkan ekspresi serta pengalamnnya

Dengan uraian di atas mungkin seni rupa dapat menjadi bagian sesuatu
yang berharga yang dapat dijadikan pertimbangan sebagai bagian dari Pendidikan
Anak Usia Dini pada umumnya.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Variasi seni rupa dalam perkembangan anak usia dini seperti menggambar,
melukis, menjiplak, mencetak, kolase, tanah liat, maupun finger painting
hal ini memberikan perhatian praktis pada seetiap segi tanggung jawab
seorang guru. Seperti bagaimana mengenalkan setiap materi pelajaran,
bagaimana persiapan terbaik dan ruang kelas bisa disusun sedemikian
rupa, dapat mensupport daya eksplorasi anak.
Guru dapat memberikan pertanyaan guna merangsang ekspresi personal
dan penuh arti.
Peranan orang tua sangatlah penting untuk membantu anak – anak
berkreasi seni di rumah

2. Perkembangan seni pada anak usia dini dimulai dari hal yang sederhana,
misalnya gerakan – gerakan lebar yang menyapu sampai desain yang
sederhana baru kemudian mereka beralih dari satau aktifitas otot motor
dasar ke rancanganm dan ke penggambaran, di sini peran guru
dibutuhkan. Sebagai guru diharapkan tidak menetapkan standar apapun
mengenai karya figuratif dan non foguratif. Hal ini dimaksudkan supaya
anak tidak terlalu tertekan yang dapat ,enghambat perkembangan actual
mereka.

3. Tujuan pendidikan seni rupa di sekolah yaitu melanjutkan dan


mengembangkan kesanggupan berkarya maupun pengetahuan seni rupa
yang telah dimiliki anak sebelum memasuki sekolah, sehingga hal ini
perlu diperhatikan oleh guru dengan memberikan kesempatan yang leluasa
kepada anak dalam mencipta karya seni rupa sebagai pernyataan
ekspresinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

- Nani Susilowati Dra. 2009 tentang Memahami Pendidikan Anak Usia


Dini, FISIP USU.

- Danwel Goleman. 1995. Emotional Intelligence ( EQ)

- Stenberg Soloveri. 1997.

10
METODE PENGEMBANGAN SENI RUPA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

1. SUYATI
2. SITI AMINAH
3. ENDAH SETYORINI
4. WIDIANA DWI USWANI
5. LILIS ANGRENI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


S1-PAUD
STKIP PGRI NGAWI
2009

11
KATA PENGANTAR

Dengan meningkatkan rasa syukur kehidirat Allah SWT atas segala


rohmat dan taufiknya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Adapun penulisan makalah ini mengenai metode atau cara mengembangkan
pendidikan senirupa pada Anak Usia Dini.

Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Maka dari
itu penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun.

Mudah-mudahan dengan adanya tugas ini bisa bermanfaat bagi kami serta
dapat memberikan dorongan kepada lami, untuk, lebih maju lagi.

Penulis

12
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................I


KATA PENGANTAR .....................................................................................II
DAFTAR ISI ....................................................................................................III
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................I
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................
A. Pentingnya Seni Rupa Bagi Anak Usia Dini .......................................
B. Variasi Dalam Pembelajaran Seni Rupa ..............................................
C. Yang Berperan Dalam Pengembangan SEni Rupa ..............................
BAB III. PENUTUP ........................................................................................
A. Simpulan .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

13

You might also like