Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
1
BAB I PENDAHULUAN
2
sangat penting. Demikian pula adanya para petugas kesehatan sebagai
penyuluh bagi pasien dalam menjalani hidup dengan diabetes mellitus (Noer,
1996).
Data dari Wikipedia jumlah pasien diabetes mellitus di dunia yang
meninggal karena komplikasi diabetes mellitus sebanyak 1,1 juta jiwa pada
tahun 2005, dan diperkirakan jumlah pasien diabetes melliyus di dunia pada
tahun 2030 sebanyak 180 juta jiwa (Wikipedia, 2006). Ketua Persatuan
Diabetes Indonesia RSU Dr. Sutomo Drakup Satya mengungkapkan, jumlah
pasien diabetes mellitus diseluruh Indonesia sebanyak 14,6 juta jiwa pada
tahun 2007 (Surabaya Post, 17 November 2007). Sedangkan data dari Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Timur jumlah pasien diabete4s mellitus sebanyak
2.694 jiwa pada tahun 2007 (Dinas Kesehatan Kabupaten ngawi, 2007). Dan
data dari Puskesmas Kecamatan jogorogo pada bulan November sampai
Desember tahun 2007 menunjukkan jumlah pasien diabetes mellitus sebanyak
22 jiwa, dengan 1 orang (4,5%) pasien menderita komplikasi diabetes mellitus
yaitu berupa kebutaan (Puskesmas Kecamatan jogorogo, 2007).
Data dari studi pendahuluan yang dilakukan dengan cara wawancara,
pada tanggal 4 dan 5 Desember 2010 dengan 10 responden pasien diabetes
mellitus yang berobat di Puskesmas Kecamatanjogorogo, menunjukkan 70%
tidak tahu tentang diabetes mellitus dan tidak melakukan upaya pencegahan
komplikasi, 20% tahu tentan diabetes mellitus tetapi tidak melakukan upaya
pencegahan komplikasi, 10% tahu tentang diabetes mellitus dan melakukan
upaya pencegahan komplikasi.
Berdasarkan data dan hasil studin pendahuluan diatas peneliti
mengambil judul “Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus dan Upaya
Pencegahan Komplikasi pada Pasien Diabetes Mellitus di Puskesmas
Kecamatan Jogorogo”.
3
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan pengetahuan tentang diabetes mellitus dan
upaya pencegahan komplikasi pada pasien diabetes mellitus di Puskesmas
Kecamatan Jogorogo?
4
1.4.3 Bagi Perawat Puskesmas Kecamatan Jogorogo
Sebagai bahan masukan dalam memberikan pelayanan dan
penyuluhan kesehatan kepada pasien diabetes mellitus.
1.4.4 Bagi Petugas Gizi Puskesmas Kecamatan Jogorogo
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan program
penyuluhan tentang diet bagi pasien diabetes mellitus.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
1. Awareness (Kesadaran), dimana orang tersebut
menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(obyek).
2. Interest (Merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek
tersebut. Disini sikap subyek sudah mulai timbul.
3. Evaluation (Menimbang-nimbang) tergadap baik
tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap
responden sudah lebih baik lagi.
4. Trial (Mencoba), dimana subyek mulai mencoba
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh
stimulus.
5. Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers
menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-
tahap tersebut diatas (Notoatmojo, 2003).
7
menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada anak
balita.
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat
mengiterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap obyek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan
mengapa harus makan-makanan yang bergizi.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya
dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisa (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih
didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya
satu sama lainnya. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan, membedakan,
memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5. Sintetis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada.
8
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-
penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoatmojo, 2003).
9
memiliki sedikit waktu untuk memperoleh informasi, sehingga
pengetahuan yang mereka peroleh kemungkinan juga berkurang
(Notoatmojo, 2003).
4. Budaya
Lingkungan sosial budaya mengandung dua unsur yaitu yang
berarti interaksi antara manusia dan unsur budaya yaitu bentuk
kelakuan yang sama terdapat di keluarga. Manusia mempelajari
kelakuaanya dari orang lain di lingkungan sosialnya. Budaya ini
diterima di dalam keluarga meliputi bahasa dan nilai-nilai kelakuan
adat kebiasaan dan sebagainya yang nantinya berpengaruh pada
pengetahuan.
5. Sosial ekonomi
Tingkat pengetahuan dan pendidikan dipengaruhi oleh
tersedianya sarana dan dana untuk memperoleh masalah yang
memiliki pengetahuan keterampilan dan kecakapan dibutuhkan
supay mengatasi kemiskinan (Nursalam, 2003).
10
BAB III KERANGKA KONSEPSUALDAN HIPOTESIS
Hubungi :
12