Professional Documents
Culture Documents
LABORATORIUM LINGKUNGAN
PERCOBAAN VI
ASIDI ALKALINITAS
OLEH :
NOVEMBER, 2010
PERCOBAAN VI
ASIDI ALKALINITAS
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kadar asidi alkali
pada suatu sampel air.
V awal = 20,7 ml
V akhir = 20,8 ml
c. Dititrasi dengan HCl 0,1 N dan
dicatat larutan HCl yang Warna = orange pekat
digunakan.
Alkalinitas
a. Dititrasi dengan NaOH 0,1 N V awal = 59,4 ml
dan dicatat larutan NaOH yang V akhir = 59,5 ml
digunakan. Warna = merah muda
2. Perhitungan
a. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 N
Diketahui : Volume NaOH = 58 ml
Ditanya : N NaOH …?
Jawab :
N asamoksalat X V asam oksalat
Normalitas NaOH =
V NaOH
0,1 N X 25 ml
=
58 ml
= 0,043N
b. Standarisasi Larutan HCl 0,1 N
Diketahui : Volume HCl = 69,9 ml
Ditanya : NHCl…?
Jawab :
N natriumtetra borat X V natriumtetra borat
Normalitas HCl =
V HCL
0,1 N X 25 ml
=
69,9 ml
= 0,036 N
c. Perhitungan Asiditas – Alkalinitas
Asiditas
Diketahui : Volume sampel = 25 ml
Normalitas NaOH = 0,043 N
p (larutan NaOH 0,1 N) = 0.1 ml
m (larutan HCl 0,1 N) = 0.1 ml
Ditanya : nilai asiditas …?
Jawab : p = m, maka air tersebut mengandung CO2
1000 44
CO2 ¿ x 2 x p x N NaOH x
V sampel 2
= (1000/25) x 2 x 0,2 x 0,043 x 44/2
= 40 x 2 x 0,1 x 0,043x 22
= 7,568 mg/l
Alkalinitas
Diketahui : Volume sampel = 25 ml
Normalitas HCl = 0,036 N
p (larutan NaOH 0,1 N) = 0.1 ml
m (larutan HCl 0,1 N) = 0.2 ml
Ditanya : nilai alkalinitas …?
Jawab :
−¿¿ −¿ ¿
p < m, maka air tersebut mengandung CO 3 dan HCO3
1000 60
CO−¿¿
3 ¿ x 2 x p x N HCl x
V sampel 2
= (1000/25) x 2 x 0,1 x 0,036 x 60/2
= 40 x 2 x 0,1 x0,036 x 30
= 8,64 mg/l
1000
HCO−¿ ¿
3 ¿ x(m− p) x N HCl x 61
V sampel
= (1000/25) x (0,2 - 0,1) x 0,036 x 61
= 40 x 0,1 x0,036 x 61
= 8,784 mg/l
d. Pengukuran Asiditas-Alkalinitas Berdasarkan SNI 06-2422-
1991
Asiditas Total (pH < 8,3)
Diketahui : Volume titrasi NaOH = 0,1 ml
Normalitas NaOH = 0,043N
Ditanya : asiditas total …?
Jawab :
1000 V sampel
Asiditas Total ¿ x ml NaOH x N NaOH x
V sampel 2
= (1000/50) x 0,1 x 0,043 x (50/2)
= 20 x 0,1 x 0,043 x 25
= 2,15 mg/l CaCO3
B. Pembahasan
Percobaan asidi alkali ini, sampel yang digunakan adalah air
limbah tambang intan. Yang mana pada percobaan ini, limbah tambang
intan tersebut akan melalui serangkaian uji asidi alkali, agar diketahui
apakah limbah tersebut bersifat asam ataupun basa. Sebelum melakukan
perlakuan terhadap sampel, maka dilakukan serangkaian standarisasi
larutan NaOH dan HCl yang akan digunakan. Standarisasi dilakukan agar
hasil yang didapat dapat mencapai hasil yang akurat dan tepat.
Standarisasi terhadap larutan NaOH 0,1 N digunakan larutan
standar asam oksalat sebanyak 25 ml. Dengan menggunakan 4 tetes
indikator phenolphthalein 0,035%, larutan tersebut kemudian dititrasi
dengan larutan NaOH 0,1 N yang sudah dimasukkan ke dalam buret.
Titrasi dilakukan hingga cairannya berwarna merah muda. Sebelum
melakukan titrasi, terlebih dahulu dicatat volume awal dari NaOH yang
tertera pada angka yang terdapat di buret. Volume awal NaOH
menujukkan angka 0 ml. Ketika melakukan titrasi harus dengan hati-hati
agar saat pembacaan volume akhir tepat ketika terjadi perubahan warna
dari bening menjadi merah muda. Dalam percobaan ini volume akhir
titrasi adalah 58 ml. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa volume
NaOH yang digunakan adalah sebanyak 58 ml.
Volume NaOH yang digunakan, dapat ditentukan besarnya dari
normalitas dari NaOH tersebut. Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa
Normalitas NaOH sebesar 0,043 N.
Standarisasi larutan NaOH telah dilakukan, maka dilanjutkan
dengan menstandarisasi larutan HCl 0,1 N.Dalam melakukan standarisasi
larutan HCl 0,1 N digunakan larutan standar Natrium Tetra Borat 0,1 N.
Dengan menggunakan indikator metil orange 0,1 % yang diteteskan
sebanyak 5 tetes ke dalam larutan standar tersebut hingga larutan berwarna
kuning. Selanjutnya dilakukan titrasi dengan menggunakan larutan HCl
0,1 N. Sebelumnya larutan HCl tersebut dimasukkan dulu ke dalam buret
dan dicatat volume awal dari HCl tersebut. Dalam percobaan ini volume
awal HCl adalah 0,3 ml. Titrasi dilakukan hingga warna cairan berubah
menjadi orange. Setelah dilakukan titrasi, dicatat volume akhir dari HCl.
Volume akhirnya adalah sebesar 70,2 ml. Dari sini didapatkan bahwa
volume titrasi HCl sebanyak 69,9 ml. Volume titrasi dari Natrium tetra
borat dengan HCl telah diketahui maka dapat diketahui normalitas dari
HCl yang didapat dari perhitungan yaitu sebesar 0,036 N.
Standarisasi larutan NaOH dan HCl telah dilakukan, maka
kemudian melakukan pengukuran asiditas alkalinitas air yang digunakan
yaitu air limbah tambang intan. Sampel air memiliki warna asal yaitu
coklat keruh. Dari pengukuran pH dengan menggunakan kertas pH
universal, didapat bahwa nilai pH-nya adalah 6. Hal ini menunjukkan
bahwa sampel limbah tambang intan bersifat asam.
Penambahan dengan 5 tetes indikator phenolphthalein 0,035%,
sampel tidak mengalami perubahan warna. Pada percobaan titrasi secara
aside dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N yang di masukkkan
kedalam buret. Larutan yang telah di tetesi indikator phenolphthalein
kemudian di titrasi dengan NaOH. Titrasi dilakukan hingga warna berubah
menjadi warna orange. Volume awal larutan NaOH sebesar 59,2 ml dan
volume akhir yaitu sebesar 59,3 ml. Dari sini kemudian didapat volume
titrasi sebesar 0,1 ml. Selanjutnya menambahkan 3 tetes indikator metil
orange 0,1 % ke dalam sampel air hingga warna berubah menjadi kuning
tua. Kemudian mentitrasi dengan larutan HCl 0,1 N warna berubah
menjadi orange pekat. Volume awal HCl 0,1 N sebesar 20,7 ml dan
volume akhir sebesar 20,8 ml dan di dapat volume titrasi sebesar 0,1 ml.
Dari hasil perhitungan di atas didapatkan kandungan CO 2 sebesar 7,568
mg/l.
Sedangkan untuk perhitungan secara alkalinitas, sama dengan uji
secara asiditas, dititrasi dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N yang di
masukkkan kedalam buret. Larutan yang telah di tetesi indikator
phenolphthalein sebanyak 5 tetes kemudian di titrasi dengan NaOH,
dimana PP memiliki range pH antara 8,3-10. Pada awalnya larutan sampel
berwarna coklat keruh, yang kemudian dititrasi hingga warna berubah
menjadi warna merah muda. Volume awal larutan NaOH sebesar 59,4 ml
dan volume akhir yaitu sebesar 59,5 ml. Dari sini kemudian didapat
volume titrasi sebesar 0,1 ml. Selanjutnya menambahkan 4 tetes indikator
metil orange 0,1 % ke dalam sampel air hingga warna berubah menjadi
campuran merah muda dan kuning. Kemudian mentitrasi dengan larutan
HCl 0,1 N warna berubah menjadi orange. Volume awal HCl 0,1 N
sebesar 21 ml dan volume akhir sebesar 21,2 ml dan di dapat volume
titrasi sebesar 0,2 ml. Dari hasil perhitungan di atas didapatkan kandungan
CO−¿¿ −¿ ¿
3 sebesar 8,64 mg/l dan kandungan HCO3 sebesar 8,784 mg/l.
Pengujian terakhir adalah pengukuran asiditas alkalinitas menurut
SNI 06-2422-1991. Pada uji ini hanya percobaan asiditas total yang aman
fungsinya untuk menetralkan asiditas dalam sampel air hingga pH nya
mencapai 8,3 (kondisi basa). Pada percobaan kali ini sampel air yang
digunakan tetap yaitu sampel air limbah tambang intan. Indikator phenol
phthalein ditambahkan sebanyak 3 tetes ke dalam 50 ml sampel air.
Selanjutnya dilakukan titrasi terhadap sampel air dengan menggunakan
larutan NaOH 0,1 N yang sudah distandarisasi. NaOH kemudian
dimasukkan ke dalam buret. Saat dimasukkan dicatat volume awal dari
NaOH, volume awal sebesar 31,1 ml. Selanjutnya dilakukan titrasi hingga
terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Selanjutnya dicatat volume
akhir dari NaOH, didapatkan volume akhir sebanyak 31,2 ml. Sehingga
dapat dihitung bahwa volume titrasi NaOH sebesar 0,1 ml. Volume titrasi
didapat sehingga dapat diketahui asiditas total dari larutan tersebut.
Dimana dari perhitungan didapatkan bahwa asiditas total dari larutan ini
sebesar 2,15 mg/l CaCO3.
Pengujian untuk pengukuran asiditas alkalinitas menurut SNI 06-
2422-1991, hanya dilakukan untuk uji asiditas total, karena dari uji
sebelumnya diketahui bahwa dari pH yang bernilai 6 serta adanya
kandungan CO2 sebesar sebesar 7,568 mg/l, maka sudah jelas jika sampel
air limbah tambang intan bersifat asam. Sehingga untuk uji asiditas metil
orange, alkalinitas phenolphthalein dan alkalinitas total tidak perlu
dilakukan pengujian.
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah :
1. Percobaan asidi-alkalinitas ini menggunakan sampel air limbah
pertambangan intan.
2. Dalam melakukan pengukuran asidi-alkalinitas digunakan larutan standar
NaOH 0,1 N dan HCl 0,1 N.
3. Nilai normalitas pengukuran standarisasi NaOH yang digunakan pada
percobaan ini adalah 0,043 N dan pengukuran standarisasi HCl yang
digunakan pada percobaan ini adalah 0,036 N
4. Pengukuran asidi-alkalinitas menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan
warna pada sampel air. Dengan nilai volume titrasi NaOH = HCl maka
dapat dikatakan bahwa sampel air tersebut mengandung CO2 sebesar 7,568
mg/l. Untuk uji alkalinitas dengan nilai volume titrasi NaOH < HCl maka
−¿¿
dapat dikatakan bahwa sampel air tersebut mengandung CO 3 sebesar
−¿ ¿
8,64 mg/l dan kandungan HCO3 sebesar 8,784 mg/l.
5. Pengukuran asidi-alkalinitas menurut SNI 06-2422-1991 untuk asiditas
total sebesar 2,15 mg/l CaCO3.
DAFTAR PUSTAKA
Sujono. 2008. Sistem Pengukur Molaritas Larutan Dengan Metode Titrasi Asam
Basa Berbasis Komputer.
http://jurnal.bl.ac.id/wp-content/uploads/2008/01/7Jono.pdf.
Diakses tanggal 16 November 2010