Professional Documents
Culture Documents
a. Prinsip-prinsip menjelaskan
- Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
- Penjelasan harus diselingi tanya jawab
- Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
- Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
- Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan
dihubungkan dengan kehidupan
2. Keterampilan Bertanya
a. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru yang menuntun respon
atau jawaban dari peserta didik
b. Keterampilan bertanya bertujuan untuk :
- Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar
- Melatih kemampuan mengutarakan pendapat
- Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik
- Melatih peserta didik berfikir divergen
- Mencapai tujuan belajar
c. Jenis-jenis pertanyaan
- Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta
didik
- Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh
kelas
- Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
d. Prinsip-prinsip bertanya
- Pertanyaan hendaknya mengenai satu masalah saja. Berikan waktu berfikir kepada
peserta didik
- Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang sederhana
- Pertanyaan didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
- Pertanyaan langsung sebaiknya diberikan secara random
- Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik
a. Pengertian penggunaan variasi merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan
untuk mewujudkan tujuan belajar peserta didik sekaligus mengatasi kebosanan dan menimbulkan minat,
gairah dan aktivitas belajar mengajar yang efektif.
b. Tuujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk :
- menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar
- mempertahankan kondisi optimal belajar
- meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik
- memudahkan pencapaian tujuan pengajaran
c. Jenis-jenis variasi
- variasi dalam penggunaan media
- variasi dalam gaya mengajar
- variasi dalam penggunaan metode
- variasi dalam pola interaksi yaitu gunakan pola interaksi multi arah
- penggunaan variasi harus direncakan dan sesuai dengan bahan, metode, dan
karakteristik peserta didik
c. Jenis-jenis penguatan
- Penguatan Verbal
- Penguatan Gestural
- Penguatan dengan cara mendekatinya
- Penguatan dengan cara sambutan
- Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan
- Penguatan berupa tanda atau benda
d. Prinsip-prinsip penguatan
- Dilakukan dengan hangat dan semangat
- Memberikan kesan positif kepada peserta didik
- Berdampak terhadap perilaku positif
- Dapat bersifat pribadi atau kelompok
- Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang akan
dibicarakan
- Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam pelajaran
- Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
a. Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam
belajar secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8
orang untuk setiap kelompoknya.
Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran individual adalah kemampuan guru
dalam mennetukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan
memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik.
b. Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah :
- Keterampilan dalam pendekatan pribadi
- Keterampilan dalam mengorganisasi
- Keterampilan dalam membimbing belajar
- Keterampilan dalam merencakan dan melaksanakan KBM
- Mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila terjadi
gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari
- Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
- Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional dan intelektual peserta didik dalam kelas.
Pertemuan I : menyelidiki perubahan air menjadi uap dan kembali lagi menjadi
air
☼ Tanya jawab tentang terjadinya hujan
☼ Penjelasan penggunaan alat
☼ Melakukan kegiatan percobaan
☼ Mengamati dan melaporkan hasil percobaan
☼ Menyimpulkan hasil kegiatan
☼ Memberi contoh terapan dalam kehidupan sehari-hari
Penilaian
☼ Penilaian tertulis (mengenal perubahan wujud, menganalisa benda
yang berubah wujud dapat ke wujud semula)
☼ Kinerja (mengamati kinerja siswa atau melalukan percobaan)
☼ Produk (merancang dan membuat alat penyulingan air)
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi
yang silih asuh untuk menghindari ketesinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan
permusuhan,sebgai latihan hidup bermasyarakat.
- akuntabilitas individual
- keterampilan menjalin hubungan antar ptibadi
- Guru memperhatikan secara langsung proses - Guru sering tiedak memperhatikan proses
kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok kelompok yang terjadi dalam kelompok-
belajar kelompok belajar
- Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas - Penekanan sering hanya pada penyelesaian
tetapi juga hubungan interpersonal tugas
Pandangan-pandangan teori sugestologi atau pembelajaran akseleratif lazanov, teori kecerdasan garda
Gardna, teori pemrograman neurolinguistik (NLP), (NLP) Grinder dan Bandler dan pembelajaran
eksperensial (berdasarkan pengalaman)
c. Karakterisktik Umum
Pembelajaran kuantum memiliki karakteristik umum yang dapat memantapkan dan menguatkan sosialnya.
Beberapa karakteristik umum yang tampak membentuk sosok pembelajaran kuantum sebagai berikut :
- Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan pasivistis-empiris,
“hewan-istis” dan atau natives
- Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisik kuantum
meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
- Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan
bermakna, bukan sekedar transaksi makna
- Pembelajaran kuantum lebih bersifat kontruktivis(tis)m bukan positivisme empiris,
behavioristis.
- Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran
dengan taraf keberhasilan tinggi
- Pembelajaran kuantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses
pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat
- Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dari isi
pembelajaran
- Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses
pembelajaran
- Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting
proses pembelajaran
- Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan
akademis, keterampilan (dalam) hidup dan prestasi fisikal atau material
- Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan
keseragaman dan ketertiban
- Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran
Ada tiga macam prinsip utama yang membangun sosok pembelajaran kuantum
- Prinsip utama pembelajaran kuantum berbunyi :
Bawalah dunia mereka (Pembelajar) ke dalam Dunia kita (Pengajar) dan Antarkan Dunia Kita
(Pengajar) ked lam Dunia Mereka (Pembelajar)
- Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran
merupakan permainan orkestra simfoni.
Prinsip-prinsip dasar ini ada lima macam berikut ini :
☼ Ketahuilah bahwa Segalanya Berbicara
☼ Ketahuilah bahwa Segalanya Bertujuan
☼ Sadarilah bahwa Pengalaman Mendahului Penamaan
☼ Akuilah Setiap Usaha yang Dilakukan dalam Pembelajaran
☼ Sadarilah bahwa sesuatu yang layak Dipelajari layak pula
Dirayakan
- Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran harus
berdampak bagi terbentuknya keungulan
Delapan kunci keunggulan sebagai berikut :
☼ Berbicaralah dengan baik
☼ Terapkanlah hidup dalam integritas
☼ Tegaskanlah komitmen
☼ Akuilah kegagalan dapat membawa kesuksesan
☼ Tetaplah lentur
☼ Jadilah pemilik
☼ Pertahankanlah kesimbangan
3) Taknik Memori
Teknik memori adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak yang sesuai dengan cara kerja otak
- Melatih imajinasi
Teknik akrostikk adalah teknik menghafal dengan cara mengambil huruf depan dari materi yang ingin
diingat kemudian digabungkan sehingga menjadi singkatan atau kata atau kalimat yang lucu.
Contoh : Mejikuhibiniu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu)
4. Model Pembelajaran Kuantum
a. Model Kurikulum
Menurut Nasution (2003 : 76 - 128) dalam pengembangan kurikulum ada 3 model pengorganisasian
kurikulum yaitu :
1) Subject Curriculum
2) Correleted Curriculum
3) Integrated Curriculum
Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guna mampu menempatkan dirinya dalam
keseluruhan proses
3) Prinsip Evaluasi
Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan
4) Prinsip Reaksi
4) Aktif
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Evaluasi
☼