Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengajar
M.S. Alim, MT
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan Hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
makalah Termodinamika dengan judul “Pembuatan Unit Reserve Osmosis
Untuk Pengolahan Air Asin Atau Air Payau” dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini banyak
mendapat bantuan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada
kesampatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak M.S Alim, MT, selaku dosen pembimbing Termodinamika:
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
berkenan membantu dan mendukung dalam menyelesaikan
praktikum ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif serta akan
dijadikan sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dalam
penyusunan laporan akhir praktikum Perpetaan ini. Semoga laporan akhir
praktikum ini dapat bermamfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .........................................................................2
1.2. Batasan Masalah........................................................................2
1.3. Tujuan.......................................................................................2
BAB II : ISI
2.1 Pengertian dan Gambaran Umum Mengenai Reserve Osmosis...3
2.2.Cara Kerja Reserve Osmosis........................................................4
2.3.Peranan Reserve Osmosis Bagi Kehidupan..................................7
BAB III: PROSES PRODUKSI
3.1.Bahan Baku Pokok.......................................................................11
3.2. Bahan Tambahan.........................................................................12
3.3. Bahan Pokok................................................................................13
3.4. tahapan Pembutan Alat................................................................13
BAB IV: SISTEM PENDUKUNG OPERASI PABRIK
4.1. Unit Pengolahan Air (Water Treatment Plant)............................24
4.2. Unit Pembangkit Tenaga.............................................................27
BAB V: KESIMPULAN
5.1. Penutup........................................................................................31
5.2.Saran.............................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................32
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
yang dapat ditembus oleh molekul air dengan mudah, akan tetapi tidak dapat atau
sulit sekali dilalui oleh molekul lain yang lebih besar dari molekul air.
Teknologi pengolahan air asin/payau yang akan dibahas pada tulisan ini
terutama yang menggunakan teknologi filtrasi membran semipermeabel.
Teknologi pengolahan air asin/payau ini lebih dikenal dengan sistem osmosa balik
(Reverse Osmosis disingkat RO).
Teknologi ini menerapkan sistem osmosis yang dibalik yaitu dengan
memberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis air asin/payau. Air
asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran yang bersifat semi
permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akan tersaring.
1.2. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana pengertian dan gambaran umum Reserve Osmosis?
2. Bagaimana proses kerja dan alat yang digunakan dalam Reserve Osmosis
terjadi ?
3. Apa peranan dan mamfaat dari pengolahan air minum hasil dari proses
Reserve Osmosis?
4. Bagaimana proses produksi dan cara pemasangan alat reserve osmosis ?
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan air bersih. Maksudnya
adalah untuk mencukupi kebutuhan akan air bersih sebagai bagian dari
kebutuhan dasar setiap manusia.
2. Mengetahui pengertian dan gambaran umum Reserve Osmosis
3. Mengetahui proses kerja dan alat yang digunakan dalam Reserve Osmosis
4. Mengetahui peranan dan mamfaat dari pengolahan air minum hasil dari
proses Reserve Osmosis
5. Mengetahui proses produksi dan cara pemasangan alat reserve osmosis
5
BAB II
ISI
6
Di Indonesia, sistem reverse osmosis (RO) sudah ada sekitar akhir tahun
80-an, tapi baru populer atau terkenal 5 tahun sekarang ini. Ketika awal datang ke
Indonesia, harga satu unit produk reverse osmosis untuk rumah tangga lebih
mahal daripada satu unit kendaraan roda dua. Sistem reverse osmosis Indonesia
kebanyakan mengadopsi sistem reverse osmosis dari berbagai negara seperi
Amerika Serikat (USA), Taiwan, Jepang dan Korea.
Sistem reverse osmosis Indonesia sudah cukup marak dipakai di beberapa
kota di Indonesia terutama kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya,
Semarang, Yogyakarta, Kalimantan, Makassar dan beberapa kota lainnya. Dengan
makin maraknya sistem reverse osmosis Indonesia, tentu akan membantu
masyarakat meningkatkan kesehatannya.
2.2. Cara Kerja Reserve Osmosis
Sebuah membran semi-permeable, seperti halnya membran yang tersusun
dari dinding-dinding sel atau seperti susunan sel pada kantung kemih, bersifat
selektif terhadap benda-benda yang akan melaluinya. Umumnya membran ini
sangat mudah untuk dilalui oleh air karena ukuran molekulnya yang kecil; tapi
juga mencegah kontaminan-kontaminan lain yang mencoba melaluinya. Sebagai
percobaan, air diisikan di kedua sisi membran, dimana air di salah satu sisinya
memiliki perbedaan konsentrasi mineral-mineral terlarut, karena air memiliki sifat
berpindah dari larutan berkonsentrasi rendah menjuju larutan berkonsentrasi lebih
tinggi, maka air akan berpindah (berdifusi) melalui membran dari sisi konsentrasi
rendah ke sisi konsentrasi yang lebih tinggi. Sehingga, tekanan osmotik akan
melawan proses difusi, dan akan terbentuk kesetimbangan.
7
Proses Reverse Osmosis menggerakkan air dari konsentrasi kontaminan
yang tinggi (sebagai air baku) menuju penampungan air yang memiliki
konsentrasi kontaminan sangat rendah. Dengan menggunakan air bertekanan
tinggi di sisi air baku, sehingga dapat menciptakan proses yang berlawanan
(reverse) dari proses alamiah osmosis. Dengan tetap menggunakan membran
semi-permeable maka hanya akan mengijinkan molekul air yang melaluinya dan
membuang bermacam-macam kontaminan yang terlarut. Proses spesifik yang
terjadi dinamakan ion eksklusi, dimana sejumlah ion pada permukaan membran
sebagai sebuah pembatas mengijinkan molekul-molekul air untuk melaluinya
seiring melepas substansi-substansi lain.
8
menymbat di membran. Mereduksi kesadahan melalui proses water softening atau
chemical softening juga dibutuhkan untuk wilayah-wilayah yang memiliki air
baku yang sadah.
2.2.1. Low Pressure System
Low Pressure System, biasanya digunakan di perumahan. Sistem Reverse
Osmosis bertekanan rendah adalah yang bertekanan kurang dari 100 psig.
Biasanya digunakan di area perumahan yang menggunakan sistem penampungan
seperti pada skema berikut.
9
ini memerlukan pemeliharaan berupa penggantian pre dan post filter (biasanya 1
hingga 4 kali per tahun); dan penggantian membran Reverse Osmosis setiap 2
hingga 3 tahun sekali, tergantung penggunaan.
2.2.2. High Pressure System
High Pressure System, biasanya digunakan untuk komersial dan industri.
Sistem tekanan tinggi biasanya beroperasi pada tekanan 100 – 1000 psig,
tergantung membran yang digunakan dan air yang akan diolah. Sistem ini
biasanya digunakan untuk industri dan komersial dimana dibutuhkan volume yang
besar namun tetap pada standar kemurnian yang tinggi.
Kebanyakan sistem komersial dan industri menggunakan banyak membran
yang diatur secara pararel untuk menghasilkan jumlah air yang diinginkan. Air
yang telah diproses dari stage pertama kemudian dilanjutkan ke modul membran
tambahan untuk mendapatkan tingkat pemurnian yang lebih tinggi. Air limbah
yang dihasilkan dapat juga diarahkan ke modul membran erikutnya untuk
meningkatkan efisiensi sistem (lihat diagram dibawah berikut), walau
pembersihan (flushing) masih tetap diperlukan saat konsentrasi meningkat
mencapai tingkat kegagalan (fouling).
Sistem High Pressure untuk industri mampu menghasilkan 10 hingga
ribuan galon air perhari dengan efisiensi 1 – 9 galon air limbah. Kemurnian air
bisa mencapai 95%. Sistem ini lebih besar dan leih rumit dibandingkan sistem
Low Pressure.
2.3. Peranan dan Mamfaat Alat Pengolah air dan Air Minum Reserve
Osmosis Bagi Kehidupan
Reverse Osmosis Treatment
Reverse Osmosis mampu menghilangkan banyak jenis kontaminan
kesehatan dan aestatik. Didesain dengan efektif sehingga mampu menghilangkan
rasa, warna dan bau yang tidak sedap, dan rasa asin atau soda yang disebabkan
oleh klorida atau sulfat.
Reverse Osmosis juga efektif untuk menghilangkan kontaminan kesehatan
seperti arsenik, asbestos, atrazine (hebrisida/pestisida), florida, timah, merkuri,
nitrat, dan radium. Dengan menggunakan pre-filter karbon yang sesuai (yang
biasanya termasuk di banyak sistem reverse osmosis), maka akan mampu
10
menghilangkan kontaminan seperti benzene, trikloretilen, trihalometana, dan
radon. Beberapa sistem reverse osmosis juga mampu menghilangkan kontaminan
biologi seperti Crystosporidium. Peringatan dari Water Quality Association
(WQA), bahwa membran reverse osmosis secara umum mampu menghilangkan
semua mikro-organisme dan kontaminan kesehatan, dengan perancangan sistem
reverse osmosis yang dapat mencegah kegagalan perlindungan pada sistem air
minum.
2.3.1. Mamfaat Alat Pengolah Air Reserve Osmosis
Alat pengolah air sistem RO mempunyai fungsi untuk mengolah air
asin/payau menjadi air tawar dengan cara filtrasi tingkat molekul, dengan
demikian alat ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia.
Pemanfaatan teknologi ini akan memberi kemudahan bagi manusia untuk
mendapatkan air bersih yang diperoleh dari pengolahan air asin/payau.
Manfaat lainnya yang dapat dinikmati oleh manusia dengan diterapkannya
pengolah air sistem RO berupa peningkatan mutu kualitas air hasil olahan. Hasil
tersebut dapat dilihat pada Tabel Pandual Kualitas Air Hasil Pengolahan Sistem
RO.
Tabel Pandual Kualitas Air Hasil Pengolahan Sistem RO
11
2.3.2. Mamfaat Air Minum Reserve Osmosis
Lebih dari 70% bagian tubuh kita adalah air, yang mengisi sekitar 600.000
urat nadi dan arteri dalam darah. Otak 90%, jantung 75%, paru - paru 86%, ginjal
83%, otot 75% dan darah 90%. Darah mengandung cairan 50% - 60% dan 90%
dari cairan tersebut adalah air murni. Air dalam tubuh berfungsi memberi zat
pelumas pada sendi - sendi dan jaringan lunak, mengisi semua dan lubang -
lubang kecil dalam tubuh. Bahkan air juga dapat dijadikan sebagai terapi
kesehatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. air memegang peranan yang
sangat vital dalam tubuh sehingga kita harus memperhatikan kebersihan air dari
berbagai bahan pencemar air. Fungsi air dalam tubuh antara lain:
Membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak
Membantu sistem pencernaan, pernafasan dan metabolisme
Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh
sel tubuh yang membutuhkan
Menjaga agar tetap aman semua organ dalam tubuh (jantung, ginjal, paru-
paru dll)
Menstabilkan suhu tubuh agar tidak terjadi gangguan organ dalam karena
panas atau dingin
Pelumas bagi persendian
Melarutkan dan membuang sampah-sampah dan racun dari dalam tubuh
Mengingat pentingnya air minum, sudah saatnya bagi kita semua untuk
menjaga dan memperbaiki kesehatan kita dengan tidak sembarangan
mengkonsumsi air minum. Air minum terbaik saat ini adalah dengan pengolahan
sistem reverse osmosis (RO system). Manfaat air minum kesehatan dengan sistem
reverse osmosis antara lain adalah sebagai terapi kesehatan. Jika kita rajin
melakukan terapi kesehatan air putih selama 2 kali sehari, maka kesehatan kita
jauh lebih baik.
Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan, manfaat terapi air putih juga
dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit antara lain:
a. sakit kepala, darah tinggi, kurang darah, reumatik, lumpuh, kegemukan
12
b. radang persendian, radang selaput lendir, mabuk dan pusing, batuk, asma,
bronchitis
c. TBC paru - paru, radang otak, batu ginjal, penyakit saluran kencing
d. kelebihan asam urat, mencret, disentri, susah tidur, bengkak persendian
e. ambien, sembelit, hosthortobics, kencing manis, radang tenggorakan
f. haid tidak teratur, kanker darah, kanker payudara, pendarahan mata
Manfaat lain dari terapi air putih adalah menambah dan meningkatkan
kecantikan. Ini karena kulit terlihat lebih segar, tidak ada keriput dan lebih cerah.
Saat melakukan terapi air putih, pastikan bahwa air yang kita pakai hanya air
bersih dan sehat yang sudah bebas dari semua bahan pencemar air. Pengolahan air
minum yang baik akan menghasilkan air yang baik untuk kesehatan. Pastikan
hanya dengan produk reverse osmosis rumah tangga sebagai water purifier pilihan
terbaik untuk kita semua.
13
BAB III
PROSES PRODUKSI
B. Komponen RO
No Nama Barang Spesifikasi Keterangan
1 Membran RO Thin Film Composit, Jumlah elemen 3
Tekanan Operasi 1-24 Bars, buah
14
o
Temp 40 C, Air
payau/Payau, Toleransi
besi, mangan, klorida 0,01
ppm
2 Panel Listrik Kelistrikan, indikator meter Semi otomatis
dan Kontrol dan lampu.
operasi
3 Pompa 2,2 KVA, 3 Phase 380 V, Sainless Steel
Tekanan Tinggi 50 Hz
3.3.Produk Utama
15
Produk utama dalam proses produksi ini adalah unit instalasi pengolahan air
minum reserve osmosis (RO)
3.4 Tahapan Pembuatan Alat Pengolahan Air Sistem Reserve Osmosis
Untuk membuat suatu alat pengolah air sistem RO persiapan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisis kualitas air baku
Hasil analisa kualitas air sangat menentukan jenis teknologi yang akan dipakai
serta biaya yang akan dikeluarkan untuk mendesain alat. Jika air baku yang
akan digunakan mempunyai kualitas yang jelek sudah dapat dipastikan bahwa
biaya yang akan dikeluarkan banyak. Sebagai contoh jika kualitas air baku
mempunyai TDS diatas 35.000 ppm maka jenis membra yang dipakai harus
membran untuk air asin, pompa tekanan tinggi yang digunakan tentu saja harus
besar sehingga biaya yang diperlukan menjadi besar.
2. Desain dan Rencana
Desain dan Rencana dibuat berdasarkan data kualitas air dan permintaan dari
user. Rancangan unit pengolah air di tuangkan ke dalam gambar desain untuk
memudahkan pengerjaan di bengkel dan lapangan. Besar kecilnya desain
rancangan unit pengolahan air dibuat berdasarkan pesanan. Kapasitas yang
pernah dibuat adalah 2 m3/hari, 7,5 M3/hari dan 10 M3/hari. Meskipun
kapasitas yang pernah dibuat masih tergolong kecil akan tetapi pernah
merancang sampai kapasitas 3 Lt/dt.
3. Perakitan dan Instalasi
Pada tahap perakitan ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu 1. Perakitan
Pretreatmen. 2. Perakitan Unit RO 3. Perakitan sistem elektrik dan pendingin.
4. Pemasangan di Lapangan
Unit RO dipasang pada bangunan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
Bangunan tersebut berupa rumah RO dan Genset, Jaringan distribusi dan
bangunan bak penampung.
16
Tahap Pelaksanaan Instalasi
17
mangan dan saringan carbon. Cara pembuatan
dengan pencetakan melalui mol cetak, roling dan
finising/pengecatan.
5 Unit RO Cara pembuatan unit ini dengan instalasi pada casis.
Komponen utama unit Ro terdiri dari Pompa tekanan
tinggi, membran RO, Panel Tekanan, Panel debit,
Test kit LED, Cartridge Filter, Panel listrik, Valve
pengatur.
6 Unit pompa Tangki kimia digunakan sebagai penampung bahan
dosing kimia yang terdiri dari bahan oksidasi, anti fouling,
Dan tangki anti bakteri, anti scalan. Larutan bahan kimia
kimia dipompakan ke dua titik malalui pompa dosing.
Kedua titik input tersebut adalah satu titik input
sebelum tangki reaktor dan tiga titik input setelah
saringan awal.
7 Unit Unit sumber daya merupakan sumber listrik bisa
sumberdaya terdiri dari generator atau PLN. Sumber listrik yang
berasal dari generator diatur melalui panel listrik.
Didalam panel tersebut terdapat saklar utama, saklar
air baku dan saklar pompa kimia.
8 Bangunan Fungsi dari bangunan pelindung adalah untuk
Pelindung melindungi RO, Generator, Panel listrik, bahan
kimia dan operator. Bangunan ini dapat dibuat dari
bahan bangunan beton atau kayu atau kombinasi dari
kedua bahan tersebut.
18
Langkah-langkah pemasangan RO. Adalah :
1. Tentukan dan persiapkan tempat untuk peralatan pemasangan. Umumnya alat
ini diletakkan dibawah bak cuci piring agar air yang dihasilkan dapat langsung
digunakan untuk mencuci sayuran, membuat kuah, air kopi dsb. Sedangkan
untuk kebutuhan air minum dapat ditampung terlebih dahulu dalam botol-
botol.
2. Pipa R.O. yang disediakan adalah 6 meter sehingga perlu dilakukan
pemotongan sebagai berikut :
A. Pipa dari RO. Menuju connector RO dan conector PAM
B. Pipa dari RO menuju tangki
C. Pipa dari post carbon menuju faucet (kran angsa)
D. Pipa dari membrane RO meuju pembuangan/ limbah
19
20
21
22
23
24
25
Setelah sistem terpasang dengan sempurna maka:
L. Alirkan air menuju RO dengan menghidupkan Connector RO, kran tangki
dalam keadaan tertutup, kran angsa dalam keadaan terbuka, saluran air
pembuangan dalam keadaan terbuka.
M. Setelah itu sambungkan adaptor ke stop kontak listrik agar pompa RO bekerja.
Periksa apakah pompa tersebut berfungsi
N. Periksa apakah air mengalir memenuhi tabung bening tahap 1, jika tidak
periksa apakah tekanan air cukup, bila air tidak mengalir ke filter tahap kedua
longgarkan tabung tahap 1 agar angin didalamnya terbuang, setelah itu tutup
rapat kembali tabung tahap pertama. Jika sudah mengalir maka tunggu agar air
memenuhi tabung kedua, ketiga.
O. Setelah masuk ketahap ketiga,, lepaskan pipa/selang yang menuju ke tahap
ke4 (membrane) buang dahulu air tersebut hingga filter pada tahap 2 dan 3
telah benar-benar bersih, (+ 15 menit).
P. Pasang kembali pipa yang menuju ke membrane. Maka air akan mengalir ke
saluran pembuangan dan pada kran angsa.
Q. TDS untuk sementara pada kran angsa akan tinggi dan kotor ini disebabkan
oleh post carbon yang masih baru dan perlu pengurasan, tunggu untuk
beberapa saat atau hingga terbuang kira-kira 20 liter baru bisa dikonsumsi
R. Bila hasil air telah stabil TDS-nya periksa sistem elektiknya dengan menutup
kran faucet (kran angsa) apakah pompa mati.
26
BAB IV
SISTEM PENDUKUNG OPERASI PABRIK
27
besar dari tekanan osmosis pada air baku. Tekanan kerja yang dibutuhkan jika
memakai air laut adalah antara 55 sampai 70 kg/cm2.
RO mempunyai ciri-ciri yang sangat khusus sebagai model pengolah air asin
yaitu:
Energi Yang Relatif Hemat yaitu dalam hal pemakaian energinya.
Konsumsi energi alat ini relatif rendah untuk instalasi kemasan kecil
adalah antara 8-9 kWh/T (TDS 35.000) dan 9-11 kWh untuk TDS 42.000.
Hemat Ruangan. Untuk memasang alat RO dibutuhkan ruangan yang
cukup hemat.
Mudah dalam pengoperasian karena dikendalikan dengan sistem panel dan
instrumen dalam sistem pengontrol dan dapat dioperasikan pada suhu
kamar.
Kemudahan dalam menambah kapasitas.
Meskipun alat pengolah air sistem RO tersebut mempunyai banyak
keuntungan akan tetapi dalam pengoperasiannya harus memperhatikan petunjuk
operasi. Hal ini dimaksudkan agar alat tersebut dapat digunakan secara baik dan
awet. Untuk menunjang operasional sistem RO diperlukan biaya perawatan. Biaya
tersebut diperlukan antara lain untuk bahan kimia, bahan bakar, penggantian
media penyaring, servis dan biaya operator.
Sistem pengolahan air sangat bergantung pada kualitas air baku yang akan
diolah. Kualitas air baku yang buruk akan membutuhkan sistem pengolahan yang
lebih rumit. Apabila kualitas air baku mempunyai kandungan parameter fisik yang
buruk (seperti warna dan kekeruhan), maka yang membutuhkan pengolahan
secara lebih khusus adalah penghilangan warna, sedangkan proses untuk
kekeruhan cukup dengan penjernihan melalui pengendapan dan penyaringan
biasa. Tetapi apabila kualitas air baku mempunyai kandungan parameter kimia
yang buruk, maka pengolahan yang dibutuhkan akan lebih kompleks lagi.
Untuk daerah pesisir pantai dan kepulauan kecil, air baku utama yang
digunakan pada umumnya adalah air tanah (dangkal atau dalam). Kualitas air
tanah ini sangat bergantung dari curah hujan. Jadi bila pada musim kemarau
panjang, air tawar yang berasal dari air hujan sudah tidak tersedia lagi, sehingga
air tanah tersebut dengan mudah akan terkontaminasi oleh air laut. Ciri adanya
28
intrusi air laut adalah air yang terasa payau atau mengandung kadar garam
khlorida dan TDS yang tinggi.
Air baku yang buruk, seperti adanya kandungan khlorida dan TDS yang
tinggi, membutuhkan pengolahan dengan sistem Reverse Osmosis (RO). Sistem
RO menggunakan penyaringan skala mikro (molekul), yaitu yang dilakukan
melalui suatu elemen yang disebut membrane. Dengan sistem RO ini, khlorida
dan TDS yang tinggi dapat diturunkan atau dihilangkan sama sekali. Syarat
penting yang harus diperhatikan adalah kualitas air yang masuk ke dalam elemen
membrane harus bebas dari besi, manganese dan zat organik (warna organik).
Dengan demikian sistem RO pada umumnya selalu dilengkapi dengan
pretreatment yang memadai untuk menghilangkan unsur-unsur pengotor, seperti
besi, manganese dan zat warna organik.
Sistem pretreatment yang mendukung sistem RO umumnya terdiri dari
tangki pencampur (mixing tank), saringan pasir cepat (rapid sand filter), saringan
untuk besi dan mangan (Iron & manganese filter) dan yang terakhir adalah sistem
penghilang warna (colour removal).
29
4.2. Unit Pembangkit Tenaga
Untuk merakit suatu unit RO diperlukan beberapa alat pendukung seperti :
Mesin Las, Bor listrik, Alat potong/gergaji, Obeng, Palu, Lem, Kunci, Gurinda
dan alat pertukanganyang memerlukan unit pembangkit tenaganya.
30
31
Gambar 8. Membran Tabung
Gambar 9. Unit RO
32
Gambar 10. Generator Listrik 10 KVA 380 V dan Panel Listrik
33
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pengertian dari sistem Reverse Osmosis atau RO adalah perpindahan air
melalui satu tahap ke tahap berikutnya yakni bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat. Teknologi reverse osmosis (RO) banyak dimanfaatkan manusia
untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah untuk teknologi pengolahan air
minum. Dibandingkan dengan sistem pengolahan air minum seperti sistem ultra
violet, perebusan, sedimentasi, ozonisasi dan pengolahan air minum lainnya,
teknologi pengolahan air sistem reverse osmosis (RO) adalah sistem pengolahan
air minum terbaik untuk menghasilkan air minum bersih, steril, sehat.
Sistem reserve osmosis ini sudah banyak digunakan karena hasil
prosesnya yang baik dan berguna untuk mencapai ketersedian air bersih dan air
minum yang sehat. Makalah ini lebih menekankan pada proses pembuatan
instalasi reserve osmosis yang digunakan untuk pengolahan air bersih dan air
minum. Dan bagaimana peranan serta manfaatnya bagi kehidupan serta kesehatan
manusia.
5.2. Saran
Dengan mengetahui proses kerja, cara pembuatan serta pemasangan alat
serta manfaat dan peranan reserve osmosis akan mempermudah kita untuk
menerapkannya serta mengembangkannya. Dan apabila berminat makalah ini bisa
dijadikan suatu referensi untuk membuat suatu usaha dalam hal pengolahan air
minum dengan memanfaatkan sistem reserve osmosis.
34
DAFTAR PUSTAKA
Said, Nusa Idaman. dkk. 2010. Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem
Osmosis Balik
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html
Diakses tanggal 25 April 2010
35
Santoso, Rio. 2009. Apa Itu Reverse Osmosis?.
http://airreverseosmosis.wordpress.com/2009/02/16/apa-itu-reverse-
osmosis/
Diakses tanggal 24 April 2010
36