You are on page 1of 36

MAKALAH TERMODINAMIKA

PEMBUATAN UNIT RESERVE OSMOSIS UNTUK PENGOLAHAN AIR


ASIN ATAU AIR PAYAU

Dosen Pengajar
M.S. Alim, MT

Oleh Kelompok XVII


Lylik Waruju Eka Winarni ( H1E108030)
Rini Widyawati ( H1E108061)
Winda Maria Issani ( H1E108077)

DEPARTEMAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULAS TEKNIK
PROGRAM S-1 TEKNIK LINGKUNGAN
BANJARBARU
2010

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan Hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
makalah Termodinamika dengan judul “Pembuatan Unit Reserve Osmosis
Untuk Pengolahan Air Asin Atau Air Payau” dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini banyak
mendapat bantuan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada
kesampatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak M.S Alim, MT, selaku dosen pembimbing Termodinamika:
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
berkenan membantu dan mendukung dalam menyelesaikan
praktikum ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif serta akan
dijadikan sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dalam
penyusunan laporan akhir praktikum Perpetaan ini. Semoga laporan akhir
praktikum ini dapat bermamfaat bagi kita semua.

Banjarbaru , Mei 2010

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .........................................................................2
1.2. Batasan Masalah........................................................................2
1.3. Tujuan.......................................................................................2
BAB II : ISI
2.1 Pengertian dan Gambaran Umum Mengenai Reserve Osmosis...3
2.2.Cara Kerja Reserve Osmosis........................................................4
2.3.Peranan Reserve Osmosis Bagi Kehidupan..................................7
BAB III: PROSES PRODUKSI
3.1.Bahan Baku Pokok.......................................................................11
3.2. Bahan Tambahan.........................................................................12
3.3. Bahan Pokok................................................................................13
3.4. tahapan Pembutan Alat................................................................13
BAB IV: SISTEM PENDUKUNG OPERASI PABRIK
4.1. Unit Pengolahan Air (Water Treatment Plant)............................24
4.2. Unit Pembangkit Tenaga.............................................................27
BAB V: KESIMPULAN
5.1. Penutup........................................................................................31
5.2.Saran.............................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................32

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Sumber air tersebut ada yang diperoleh dari air tanah, mata air air sungai,
danau dan air laut. Sumber air di bumi tersebut berasal dari suatu siklus air
dimana tenaga matahari merupakan sumber panas yang mampu menguapkan air.
Air baik yang berada di darat maupun laut akan menguap oleh panas matahari.
Uap kemudian naik berkumpul menjadi awan. Awan mengalami kondensasi dan
pendinginan akan membentuk titik-titik air dan akhirnya akan menjadi hujan. Air
hujan jatuh kebumi sebagian meresap kedalam tanah menjadi air tanah dan mata
air, sebagian mengalir melalui saluran yang disebut air sungai, sebagian lagi
terkumpul dalam danau/rawa dan sebagian lagi kembali ke laut.
Manusia sering dihadapkan pada situasi yang sulit dimana sumber air tawar
sangat terbatas dan di lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan. Bagi masyarakat
yang tinggal didaerah pantai, pulau kecil seperti kepulauan seribu air tawar
merupakan sumber air yang sangat penting. Sering terdengar ketika musim
kemarau mulai datang maka masyarakat yang tinggal di daerah pantai atau pulau
kecil-kecil mulai kekurangan air. Air hujan yang merupakan sumber air yang telah
disiapkan di bak penampung air hujan (PAH) sering tidak dapat mencukupi
kebutuhan pada musim kemarau.
  Padahal kita mengetahui bahwa sebenarnya sumber air asin itu begitu
melimpah, kenyataan menunjukkan bahwa ada banyak daerah pemukiman yang
justru berkembang pada daerah pantai. Melihat kenyataan semacam itu manusia
telah berupaya untuk mengolah air asin/payau menjadi air tawar mulai dari yang
menggunakan teknologi sederhana seperti menyuling, filtrasi dan ionisasi
(pertukaran ion). Sumber air asin/payau yang sifatnya sangat melimpah telah
membuat manusia berfikir untuk mengolahnya menjadi air tawar.
Untuk memenuhi kebutuhan akan air tawar manusia telah mengembangkan
sistem pengolahan air asin/payau dengan teknologi membran semipermeabel.
Membran (selaput) semipermeabel adalah suatu selaput penyaring skala molekul

4
yang dapat ditembus oleh molekul air dengan mudah, akan tetapi tidak dapat atau
sulit sekali dilalui oleh molekul lain yang lebih besar dari molekul air.
Teknologi pengolahan air asin/payau yang akan dibahas pada tulisan ini
terutama yang menggunakan teknologi filtrasi membran semipermeabel.
Teknologi pengolahan air asin/payau ini lebih dikenal dengan sistem osmosa balik
(Reverse Osmosis disingkat RO).
Teknologi ini menerapkan sistem osmosis yang dibalik yaitu dengan
memberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis air asin/payau. Air
asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran yang bersifat semi
permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akan tersaring.
1.2. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana pengertian dan gambaran umum Reserve Osmosis?
2. Bagaimana proses kerja dan alat yang digunakan dalam Reserve Osmosis
terjadi ?
3. Apa peranan dan mamfaat dari pengolahan air minum hasil dari proses
Reserve Osmosis?
4. Bagaimana proses produksi dan cara pemasangan alat reserve osmosis ?
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan air bersih. Maksudnya
adalah untuk mencukupi kebutuhan akan air bersih sebagai bagian dari
kebutuhan dasar setiap manusia.
2. Mengetahui pengertian dan gambaran umum Reserve Osmosis
3. Mengetahui proses kerja dan alat yang digunakan dalam Reserve Osmosis
4. Mengetahui peranan dan mamfaat dari pengolahan air minum hasil dari
proses Reserve Osmosis
5. Mengetahui proses produksi dan cara pemasangan alat reserve osmosis

5
BAB II
ISI

2.1. Pengertian dan Gambaran Umum Reserve Osmosis


Pengertian dari sistem Reverse Osmosis atau RO adalah perpindahan air
melalui satu tahap ke tahap berikutnya yakni bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat. Teknologi reverse osmosis (RO) banyak dimanfaatkan manusia
untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah untuk teknologi pengolahan air
minum. Salah satu ciri utama reverse osmosis system (RO) adalah dengan adanya
membran (semipermeable membrane). Membran semipermeabel ini harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut.
Proses reverse osmosis menggunakan tekanan tinggi agar air bisa
melewati membran, di mana kerapatan membran reverse osmosis ini adalah
0,0001 mikron (satu helai rambut dibagi 500.000 bagian). Jika air mampu
melewati membran reverse osmosis, maka air inilah yang akan kita pakai, tapi jika
air tidak bisa melewati membran semipermeable maka akan terbuang pada saluran
khusus.
Sebelum melewati membran, proses kerja sistem reverse osmosis melalui
beberapa tahap penyaringan antara lain cartridge (sediment), karbon blok, karbon
granular. Perbedaan yang paling jelas sistem reverse osmosis dengan pengolahan
air yang lain adalah sistem reverse osmosis ada 2 hasil karena air yang memiliki
kepekatan di atas 15 ppm akan terbuang menjadi limbah, sedangkan pengolahan
air yang lain hanya satu hasil.
Dibandingkan dengan sistem pengolahan air minum seperti sistem ultra
violet, perebusan, sedimentasi, ozonisasi dan pengolahan air minum lainnya,
teknologi pengolahan air sistem reverse osmosis (RO) adalah sistem pengolahan
air minum terbaik untuk menghasilkan air minum bersih, steril, sehat. Kelebihan
air hasil dari sistem reverse osmosis adalah bebas dari semua bahan pencemar air
seperti virus, bakteri, bahan kimia dan logam berat. Dengan kualitas air yang baik
maka sistem reverse osmosis memberikan jawaban atas tingginya pencemaran air
sekarang ini, sekaligus mampu memenuhi kebutuhan akan air bersih dan sehat.

6
Di Indonesia, sistem reverse osmosis (RO) sudah ada sekitar akhir tahun
80-an, tapi baru populer atau terkenal 5 tahun sekarang ini. Ketika awal datang ke
Indonesia, harga satu unit produk reverse osmosis untuk rumah tangga lebih
mahal daripada satu unit kendaraan roda dua. Sistem reverse osmosis Indonesia
kebanyakan mengadopsi sistem reverse osmosis dari berbagai negara seperi
Amerika Serikat (USA), Taiwan, Jepang dan Korea.
Sistem reverse osmosis Indonesia sudah cukup marak dipakai di beberapa
kota di Indonesia terutama kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya,
Semarang, Yogyakarta, Kalimantan, Makassar dan beberapa kota lainnya. Dengan
makin maraknya sistem reverse osmosis Indonesia, tentu akan membantu
masyarakat meningkatkan kesehatannya.
2.2. Cara Kerja Reserve Osmosis
Sebuah membran semi-permeable, seperti halnya membran yang tersusun
dari dinding-dinding sel atau seperti susunan sel pada kantung kemih, bersifat
selektif terhadap benda-benda yang akan melaluinya. Umumnya membran ini
sangat mudah untuk dilalui oleh air karena ukuran molekulnya yang kecil; tapi
juga mencegah kontaminan-kontaminan lain yang mencoba melaluinya. Sebagai
percobaan, air diisikan di kedua sisi membran, dimana air di salah satu sisinya
memiliki perbedaan konsentrasi mineral-mineral terlarut, karena air memiliki sifat
berpindah dari larutan berkonsentrasi rendah menjuju larutan berkonsentrasi lebih
tinggi, maka air akan berpindah (berdifusi) melalui membran dari sisi konsentrasi
rendah ke sisi konsentrasi yang lebih tinggi. Sehingga, tekanan osmotik akan
melawan proses difusi, dan akan terbentuk kesetimbangan.

skema proses osmosis

7
Proses Reverse Osmosis menggerakkan air dari konsentrasi kontaminan
yang tinggi (sebagai air baku) menuju penampungan air yang memiliki
konsentrasi kontaminan sangat rendah. Dengan menggunakan air bertekanan
tinggi di sisi air baku, sehingga dapat menciptakan proses yang berlawanan
(reverse) dari proses alamiah osmosis. Dengan tetap menggunakan membran
semi-permeable maka hanya akan mengijinkan molekul air yang melaluinya dan
membuang bermacam-macam kontaminan yang terlarut. Proses spesifik yang
terjadi dinamakan ion eksklusi, dimana sejumlah ion pada permukaan membran
sebagai sebuah pembatas mengijinkan molekul-molekul air untuk melaluinya
seiring melepas substansi-substansi lain.

skema proses reverse osmosis


Membran semi-permeable di awal-awal percobaan osmosis berasal dari
kantung kemih babi. Sebelum tahun 1960, membran-membran jenis ini dinilai
sangat tidak efisien, mahal, dan tidak handal untuk penggunaan aplikasi osmosis
diluar laboratorium. Bahan-bahan sintetik modern, mampu memecahkan masalah
ini, membuat membran menjadi lebih efektif dalam menghilangkan kontaminan,
dan membuatnya lebih kuat untuk menahan tekanan air yang lebih besar sebagai
efisiensi pengoperasian.
Walaupun dengan kemampuannya untuk memurnikan air baku, sebuah
sistem Reverse Osmosis harus secara berkala dibersihkan untuk mencegah
terbentuknya kerak di permukaan membran. Sistem Reverse Osmosis
memerlukan karbon sebagai penyaring awal untuk mereduksi kandungan klorin
yang akan merusak membran Reverse Osmosis; dan juga membutuhkan filter
sedimen untuk menyaring material-material terlarut dari air baku sehingga tidak

8
menymbat di membran. Mereduksi kesadahan melalui proses water softening atau
chemical softening juga dibutuhkan untuk wilayah-wilayah yang memiliki air
baku yang sadah.
2.2.1. Low Pressure System
Low Pressure System, biasanya digunakan di perumahan. Sistem Reverse
Osmosis bertekanan rendah adalah yang bertekanan kurang dari 100 psig.
Biasanya digunakan di area perumahan yang menggunakan sistem penampungan
seperti pada skema berikut.

skema sistem reverse osmosis


Tangki penampungan penempatan di atas (countertop) biasanya tidak
bertekanan; namun jenis tangki penampung terbenam (undersink) biasanya
bertekanan yang akan bertambah seiring bertambahnya isi tangki. Sistem
bertekanan ini mampu menyediakan tekanan yang cukup untuk menggerakkan air
dari tangki penampungan menuju kran. Tapi sayangnya, hal ini juga akan
menciptakan tekanan balik melawan membran, yang dapat menurunkan efisiensi
sistem. Beberapa unit mengatasi masalah ini dengan menggunakan tangki tidak
bertekanan dengan pompa untuk mendapatkan air yang telah dimurnikan saat
dibutuhkan.
Unit-unit bertekanan rendah biasanya mampu menghasilkan 2 – 15 galon
per hari, dengan efisiensi besar jumlah air limbah (reject water) sebanyak 2 – 4
galon untuk setiap galon air murni yang dihasilkan. Kemurnian air yang
dihasilkan mampu mencapai 95%. Sistem jenis ini sangat terjangkau. Unit jenis

9
ini memerlukan pemeliharaan berupa penggantian pre dan post filter (biasanya 1
hingga 4 kali per tahun); dan penggantian membran Reverse Osmosis setiap 2
hingga 3 tahun sekali, tergantung penggunaan.
2.2.2. High Pressure System
High Pressure System, biasanya digunakan untuk komersial dan industri.
Sistem tekanan tinggi biasanya beroperasi pada tekanan 100 – 1000 psig,
tergantung membran yang digunakan dan air yang akan diolah. Sistem ini
biasanya digunakan untuk industri dan komersial dimana dibutuhkan volume yang
besar namun tetap pada standar kemurnian yang tinggi.
Kebanyakan sistem komersial dan industri menggunakan banyak membran
yang diatur secara pararel untuk menghasilkan jumlah air yang diinginkan. Air
yang telah diproses dari stage pertama kemudian dilanjutkan ke modul membran
tambahan untuk mendapatkan tingkat pemurnian yang lebih tinggi. Air limbah
yang dihasilkan dapat juga diarahkan ke modul membran erikutnya untuk
meningkatkan efisiensi sistem (lihat diagram dibawah berikut), walau
pembersihan (flushing) masih tetap diperlukan saat konsentrasi meningkat
mencapai tingkat kegagalan (fouling).
Sistem High Pressure untuk industri mampu menghasilkan 10 hingga
ribuan galon air perhari dengan efisiensi 1 – 9 galon air limbah. Kemurnian air
bisa mencapai 95%. Sistem ini lebih besar dan leih rumit dibandingkan sistem
Low Pressure.
2.3. Peranan dan Mamfaat Alat Pengolah air dan Air Minum Reserve
Osmosis Bagi Kehidupan
Reverse Osmosis Treatment
Reverse Osmosis mampu menghilangkan banyak jenis kontaminan
kesehatan dan aestatik. Didesain dengan efektif sehingga mampu menghilangkan
rasa, warna dan bau yang tidak sedap, dan rasa asin atau soda yang disebabkan
oleh klorida atau sulfat.
Reverse Osmosis juga efektif untuk menghilangkan kontaminan kesehatan
seperti arsenik, asbestos, atrazine (hebrisida/pestisida), florida, timah, merkuri,
nitrat, dan radium. Dengan menggunakan pre-filter karbon yang sesuai (yang
biasanya termasuk di banyak sistem reverse osmosis), maka akan mampu

10
menghilangkan kontaminan seperti benzene, trikloretilen, trihalometana, dan
radon. Beberapa sistem reverse osmosis juga mampu menghilangkan kontaminan
biologi seperti Crystosporidium. Peringatan dari Water Quality Association
(WQA), bahwa membran reverse osmosis secara umum mampu menghilangkan
semua mikro-organisme dan kontaminan kesehatan, dengan perancangan sistem
reverse osmosis yang dapat mencegah kegagalan perlindungan pada sistem air
minum.
2.3.1. Mamfaat Alat Pengolah Air Reserve Osmosis
Alat pengolah air sistem RO mempunyai fungsi untuk mengolah air
asin/payau menjadi air tawar dengan cara filtrasi tingkat molekul, dengan
demikian alat ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia.
Pemanfaatan teknologi ini akan memberi kemudahan bagi manusia untuk
mendapatkan air bersih yang diperoleh dari pengolahan air asin/payau.
        Manfaat lainnya yang dapat dinikmati oleh manusia dengan diterapkannya
pengolah air sistem RO berupa peningkatan mutu kualitas air hasil olahan. Hasil
tersebut dapat dilihat pada Tabel Pandual Kualitas Air Hasil Pengolahan Sistem
RO.
Tabel Pandual Kualitas Air Hasil Pengolahan Sistem RO

11
2.3.2. Mamfaat Air Minum Reserve Osmosis
Lebih dari 70% bagian tubuh kita adalah air, yang mengisi sekitar 600.000
urat nadi dan arteri dalam darah. Otak 90%, jantung 75%, paru - paru 86%, ginjal
83%, otot 75% dan darah 90%. Darah mengandung cairan 50% - 60% dan 90%
dari cairan tersebut adalah air murni. Air dalam tubuh berfungsi memberi zat
pelumas pada sendi - sendi dan jaringan lunak, mengisi semua dan lubang -
lubang kecil dalam tubuh. Bahkan air juga dapat dijadikan sebagai terapi
kesehatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. air memegang peranan yang
sangat vital dalam tubuh sehingga kita harus memperhatikan kebersihan air dari
berbagai bahan pencemar air. Fungsi air dalam tubuh antara lain:
 Membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak
 Membantu sistem pencernaan, pernafasan dan metabolisme
 Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh
sel tubuh yang membutuhkan
 Menjaga agar tetap aman semua organ dalam tubuh (jantung, ginjal, paru-
paru dll)
 Menstabilkan suhu tubuh agar tidak terjadi gangguan organ dalam karena
panas atau dingin
 Pelumas bagi persendian
 Melarutkan dan membuang sampah-sampah dan racun dari dalam tubuh
Mengingat pentingnya air minum, sudah saatnya bagi kita semua untuk
menjaga dan memperbaiki kesehatan kita dengan tidak sembarangan
mengkonsumsi air minum. Air minum terbaik saat ini adalah dengan pengolahan
sistem reverse osmosis (RO system). Manfaat air minum kesehatan dengan sistem
reverse osmosis antara lain adalah sebagai terapi kesehatan. Jika kita rajin
melakukan terapi kesehatan air putih selama 2 kali sehari, maka kesehatan kita
jauh lebih baik.
Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan, manfaat terapi air putih juga
dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit antara lain:
a. sakit kepala, darah tinggi, kurang darah, reumatik, lumpuh, kegemukan

12
b. radang persendian, radang selaput lendir, mabuk dan pusing, batuk, asma,
bronchitis
c. TBC paru - paru, radang otak, batu ginjal, penyakit saluran kencing
d. kelebihan asam urat, mencret, disentri, susah tidur, bengkak persendian
e. ambien, sembelit, hosthortobics, kencing manis, radang tenggorakan
f. haid tidak teratur, kanker darah, kanker payudara, pendarahan mata
Manfaat lain dari terapi air putih adalah menambah dan meningkatkan
kecantikan. Ini karena kulit terlihat lebih segar, tidak ada keriput dan lebih cerah.
Saat melakukan terapi air putih, pastikan bahwa air yang kita pakai hanya air
bersih dan sehat yang sudah bebas dari semua bahan pencemar air. Pengolahan air
minum yang baik akan menghasilkan air yang baik untuk kesehatan. Pastikan
hanya dengan produk reverse osmosis rumah tangga sebagai water purifier pilihan
terbaik untuk kita semua.

13
BAB III
PROSES PRODUKSI

3.1 Bahan Baku Pokok


Komponen Utama Unit RO dibagi menjadi 4 macam yaitu:
A. Pengolahan Tingkat Awal  
No Nama Spesifikasi Keterangan
Barang
1 Pompa Air Kapasitas 25 l/menit, 380 V, Stainless steel
Baku Tiga Fase 50 Hz, Tekanan 6
Bars (max)
2 Reaktor Model RT6312,  Mild Steel with
Tank Kapasitas 0,5-1M3/Jam Reinforce Fiber
Plastic
3 Rapid Sand Model FS1212,  Fiber glass
Filter Kapasitas 1,4-1,8M3/Jam
4 Iron Model FM1012,  Fiber glass
Manganese Kapasitas 1,4-1,8M3/Jam
Filter
5 Colour Model FC1012,  Fiber glass
Polishing  Kapasitas 1,4-1,8M3/Jam
(Filter
Carbon)
6 Dosing Single Acting, Chemtech Hypallon ,
Pump 100/030, Pressure = 7 Bar, Sebanyak 5
Kapasitas = 4,7 l/jam buah
7 Tangki kimia Model BT 502510, Volume Polyethylene
30 lt
8 Perlengkapa Titik Jumper, Kelistrikan, Plastik, PVC,
n Pipa PVC, Pipa Fleksibel Logam

B. Komponen RO  
No Nama Barang Spesifikasi Keterangan
1 Membran RO Thin Film Composit, Jumlah elemen 3
Tekanan Operasi 1-24 Bars, buah

14
o
Temp 40 C, Air
payau/Payau, Toleransi
besi, mangan, klorida 0,01
ppm
2 Panel Listrik Kelistrikan, indikator meter Semi otomatis
dan Kontrol dan lampu.
operasi
3 Pompa 2,2 KVA, 3 Phase 380 V, Sainless Steel
Tekanan Tinggi 50 Hz

 C. Komponen Desinfeksi dan Tangki Penampung Air Minum  


No Nama Barang Spesifikasi Keterangan
1 Ultra Violet 20 Watt -
2 Perlengkapan Pipa PVC, Lem, PVC, Stainlees Steel
Tape, Jet, Valve,
Panel automatis,
Kabel dan
Kelistrikan
3 Bak Bahan Stainless Stainless steel
Penampung steel
Air Olahan
D. Pembangkit Listrik
No Nama Barang Spesifikasi Keterangan
1 Generator Kapasitas Min 7,5 Bahan bakar Solar
KVA, 15-19 PK,
3 Phase, 380
V/220 V, Hopper 
2 Panel Phase 3 380 V Manual
Kelistrikan dan 220 V
3 Pendingin Bahan besi  
3.2. Bahan Tambahan
        Bahan tambahan yang diperlukan dalam operasional unit pengolah air sistem
RO antara lain Kalium Permanganat (KMnO4), Anti scalant, Anti Fouling dan
Anti bakteri. Kalium permanganat digunakan sebagai bahan oksidator terhadap
zat besi, mangan dan bahan organik dalam air baku.

3.3.Produk Utama

15
Produk utama dalam proses produksi ini adalah unit instalasi pengolahan air
minum reserve osmosis (RO)
3.4 Tahapan Pembuatan Alat Pengolahan Air Sistem Reserve Osmosis
Untuk membuat suatu alat pengolah air sistem RO persiapan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisis kualitas air baku
Hasil analisa kualitas air sangat menentukan jenis teknologi yang akan dipakai
serta biaya yang akan dikeluarkan untuk mendesain alat. Jika air baku yang
akan digunakan mempunyai kualitas yang jelek sudah dapat dipastikan bahwa
biaya yang akan dikeluarkan banyak. Sebagai contoh jika kualitas air baku
mempunyai TDS diatas 35.000 ppm maka jenis membra yang dipakai harus
membran untuk air asin, pompa tekanan tinggi yang digunakan tentu saja harus
besar sehingga biaya yang diperlukan menjadi besar.
2. Desain dan Rencana
Desain dan Rencana dibuat berdasarkan data kualitas air dan permintaan dari
user. Rancangan unit pengolah air di tuangkan ke dalam gambar desain untuk
memudahkan pengerjaan di bengkel dan lapangan. Besar kecilnya desain
rancangan unit pengolahan air dibuat berdasarkan pesanan. Kapasitas yang
pernah dibuat adalah 2 m3/hari, 7,5 M3/hari dan 10 M3/hari. Meskipun
kapasitas yang pernah dibuat masih tergolong kecil akan tetapi pernah
merancang sampai kapasitas 3 Lt/dt.
3. Perakitan dan Instalasi
Pada tahap perakitan ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu 1. Perakitan
Pretreatmen. 2. Perakitan Unit RO 3. Perakitan sistem elektrik dan pendingin.
4. Pemasangan di Lapangan
Unit RO dipasang pada bangunan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
Bangunan tersebut berupa rumah RO dan Genset, Jaringan distribusi dan
bangunan bak penampung.

16
Tahap Pelaksanaan Instalasi

3.3.1 Cara Pembuatan Unit Pengolah Air sistem Reserve Osmosis


Cara pembuatan unit pengolah air sistem RO dibagi menjadi 4 bagian
utama yaitu 1. Unit Pengolah Awal(Pre Treatmen). 2.Unit Sistem RO. 3. Unit
Sumberdaya. Dan 4. Bangunan Pelindung. Cara pembuatan masing-masing
komponen dapat diuraikan sebagai berikut:
No Nama Unit Cara Pembuatan
1 Saringan Air Saringan ini dibuat dari paralon yang diberi lubang
baku kecil-kecil atau bisa juga dengan menggunakan
kawat kasa tahan asin.
2 Tangki Bahan tangki terbuat dari besi yang dikoting dengan
Reaktor fiber atau dibuat dari fiber glas. Cara pembuatan
tangki reaktor dilakukan dengan cara pengepresan,
roling, koting dan pengelasan, sedangkan untuk
bahan fiber dilakukan dengan pencetakan dengan
mol cetak dan finising.
3 Tangki Kimia Tangki kimia dibuat dari bahan fiberglas. Cara
pembuatan tangki dilakukan dengan pencetakan
melalui mol cetak dan finising/pengecatan.
4 Tabung Filter Tabung filter dalam satu unit standar terdiri dari 3
buah yaitu tabung saringan pasir, tabung saringan

17
mangan dan saringan carbon. Cara pembuatan
dengan pencetakan melalui mol cetak, roling dan
finising/pengecatan.
5 Unit RO Cara pembuatan unit ini dengan instalasi pada casis.
Komponen utama unit Ro terdiri dari Pompa tekanan
tinggi, membran RO, Panel Tekanan, Panel debit,
Test kit LED, Cartridge Filter, Panel listrik, Valve
pengatur.
6 Unit pompa Tangki kimia digunakan sebagai penampung bahan
dosing kimia yang terdiri dari bahan oksidasi, anti fouling,
Dan tangki anti bakteri, anti scalan. Larutan bahan kimia
kimia dipompakan ke dua titik malalui pompa dosing.
Kedua titik input tersebut adalah satu titik input
sebelum tangki reaktor dan tiga titik input setelah
saringan awal.
7 Unit Unit sumber daya merupakan sumber listrik bisa
sumberdaya terdiri dari generator atau PLN. Sumber listrik yang
berasal dari generator diatur melalui panel listrik.
Didalam panel tersebut terdapat saklar utama, saklar
air baku dan saklar pompa kimia.
8 Bangunan Fungsi dari bangunan pelindung adalah untuk
Pelindung melindungi RO, Generator, Panel listrik, bahan
kimia dan operator. Bangunan ini dapat dibuat dari
bahan bangunan beton atau kayu atau kombinasi dari
kedua bahan tersebut. 

3.3.2. Cara pemasangan Reserve Osmosis System


Sebelum melakukan pemasangan periksalah kelengkapan dan kondisi R.O.
seperti filter2, membran, cennector-PAM, Connector-RO, Pipa-RO, kunci filter,
kran angsa dsb. Apakah dalam kondisi baru.

18
Langkah-langkah pemasangan RO. Adalah :
1. Tentukan dan persiapkan tempat untuk peralatan pemasangan. Umumnya alat
ini diletakkan dibawah bak cuci piring agar air yang dihasilkan dapat langsung
digunakan untuk mencuci sayuran, membuat kuah, air kopi dsb. Sedangkan
untuk kebutuhan air minum dapat ditampung terlebih dahulu dalam botol-
botol.
2. Pipa R.O. yang disediakan adalah 6 meter sehingga perlu dilakukan
pemotongan sebagai berikut :
A. Pipa dari RO. Menuju connector RO dan conector PAM
B. Pipa dari RO menuju tangki
C. Pipa dari post carbon menuju faucet (kran angsa)
D. Pipa dari membrane RO meuju pembuangan/ limbah

19
20
21
22
23
24
25
Setelah sistem terpasang dengan sempurna maka:
L. Alirkan air menuju RO dengan menghidupkan Connector RO, kran tangki
dalam keadaan tertutup, kran angsa dalam keadaan terbuka, saluran air
pembuangan dalam keadaan terbuka.
M. Setelah itu sambungkan adaptor ke stop kontak listrik agar pompa RO bekerja.
Periksa apakah pompa tersebut berfungsi
N. Periksa apakah air mengalir memenuhi tabung bening tahap 1, jika tidak
periksa apakah tekanan air cukup, bila air tidak mengalir ke filter tahap kedua
longgarkan tabung tahap 1 agar angin didalamnya terbuang, setelah itu tutup
rapat kembali tabung tahap pertama. Jika sudah mengalir maka tunggu agar air
memenuhi tabung kedua, ketiga.
O. Setelah masuk ketahap ketiga,, lepaskan pipa/selang yang menuju ke tahap
ke4 (membrane) buang dahulu air tersebut hingga filter pada tahap 2 dan 3
telah benar-benar bersih, (+ 15 menit).
P. Pasang kembali pipa yang menuju ke membrane. Maka air akan mengalir ke
saluran pembuangan dan pada kran angsa.
Q. TDS untuk sementara pada kran angsa akan tinggi dan kotor ini disebabkan
oleh post carbon yang masih baru dan perlu pengurasan, tunggu untuk
beberapa saat atau hingga terbuang kira-kira 20 liter baru bisa dikonsumsi
R. Bila hasil air telah stabil TDS-nya periksa sistem elektiknya dengan menutup
kran faucet (kran angsa) apakah pompa mati.

26
BAB IV
SISTEM PENDUKUNG OPERASI PABRIK

4.1. Unit Pengolahan Air ( Water treatment Plant )


Jika air murni dan larutan garam dipisahkan oleh selaput semipermeabel
maka akan terjadi aliran yang mengalir dari zat cair dengan konsentrasi rendah
menuju ke air garam (larutan air yang mengandung kadar garam tinggi) yang
mempunyai konsentrasi tinggi. Aliran air melalui selaput semipermeabel tersebut
dapat berlangsung karena adanya tekanan osmosis. Jika tekanan dilakukan
sebaliknya yaitu air garam diberikan suatu tekanan buatan yang besarnya sama
dengan tekanan osmosis, maka yang terjadi adalah tidak ada aliran dari air ke air
garam atau sebaliknya.
        Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya tekanan osmosis adalah
konsentrasi garam dan suhu air. Air laut umumnya mengandung TDS minimal
sebesar 30.000 ppm. Sebagai contoh, untuk air laut dengan TDS 35.000 ppm pada
suhu air 25o C, mempunyai tekanan osmose 26,7 kg/cm2, sedangkan yang
mengandung 42.000 ppm TDS pada suhu 30o C mempunyai tekanan osmosis 32,7
kg/cm2.
        Jika tekanan pada sisi air garam (air asin) diberikan tekanan sehingga
melampaui tekanan osmosisnya, maka yang terjadi adalah air dipaksa keluar dari
larutan garam melalui selaput semipermeabel. Proses memberikan tekanan balik
tersebut disebut dengan osmosis balik. Prinsip osmosis balik tersebut diterapkan
untuk pengolahan air payau atau air laut menjadi air tawar. Sistem tersebut disebut
Reverse Osmosis atau RO.
        Sistem RO tidak bisa menyaring garam sampai 100 % sehingga air produksi
masih sedikit mengandung garam. Untuk mendapatkan air dengan kadar garam
yang kecil maka diterapkan sistem dengan dua sampai tiga saluran. Jika ingin
membuat air minum yang mengandung kira-kira 300 sampai 600 ppm TDS cukup
menggunakan saluran tunggal.
        Jika air olahan yang dihasilkan menjadi semakin banyak maka jumlah air
baku akan menjadi lebih besar dan sebagai akibatnya tekanan yang dibutuhkan
akan menjadi semakin besar. Tekanan buatan (tekanan kerja) tersebut harus lebih

27
besar dari tekanan osmosis pada air baku. Tekanan kerja yang dibutuhkan jika
memakai air laut adalah antara 55 sampai 70 kg/cm2.
RO mempunyai ciri-ciri yang sangat khusus sebagai model pengolah air asin
yaitu:
 Energi Yang Relatif Hemat yaitu dalam hal pemakaian energinya.
Konsumsi energi alat ini relatif rendah untuk instalasi kemasan kecil
adalah antara 8-9 kWh/T (TDS 35.000) dan 9-11 kWh untuk TDS 42.000.
 Hemat Ruangan. Untuk memasang alat RO dibutuhkan ruangan yang
cukup hemat.
 Mudah dalam pengoperasian karena dikendalikan dengan sistem panel dan
instrumen dalam sistem pengontrol dan dapat dioperasikan pada suhu
kamar.
 Kemudahan dalam menambah kapasitas.
        Meskipun alat pengolah air sistem RO tersebut mempunyai banyak
keuntungan akan tetapi dalam pengoperasiannya harus memperhatikan petunjuk
operasi. Hal ini dimaksudkan agar alat tersebut dapat digunakan secara baik dan
awet. Untuk menunjang operasional sistem RO diperlukan biaya perawatan. Biaya
tersebut diperlukan antara lain untuk bahan kimia, bahan bakar, penggantian
media penyaring, servis dan biaya operator.
        Sistem pengolahan air sangat bergantung pada kualitas air baku yang akan
diolah. Kualitas air baku yang buruk akan membutuhkan sistem pengolahan yang
lebih rumit. Apabila kualitas air baku mempunyai kandungan parameter fisik yang
buruk (seperti warna dan kekeruhan), maka yang membutuhkan pengolahan
secara lebih khusus adalah penghilangan warna, sedangkan proses untuk
kekeruhan cukup dengan penjernihan melalui pengendapan dan penyaringan
biasa. Tetapi apabila kualitas air baku mempunyai kandungan parameter kimia
yang buruk, maka pengolahan yang dibutuhkan akan lebih kompleks lagi.
        Untuk daerah pesisir pantai dan kepulauan kecil, air baku utama yang
digunakan pada umumnya adalah air tanah (dangkal atau dalam). Kualitas air
tanah ini sangat bergantung dari curah hujan. Jadi bila pada musim kemarau
panjang, air tawar yang berasal dari air hujan sudah tidak tersedia lagi, sehingga
air tanah tersebut dengan mudah akan terkontaminasi oleh air laut. Ciri adanya

28
intrusi air laut adalah air yang terasa payau atau mengandung kadar garam
khlorida dan TDS yang tinggi.
        Air baku yang buruk, seperti adanya kandungan khlorida dan TDS yang
tinggi, membutuhkan pengolahan dengan sistem Reverse Osmosis (RO). Sistem
RO menggunakan penyaringan skala mikro (molekul), yaitu yang dilakukan
melalui suatu elemen yang disebut membrane. Dengan sistem RO ini, khlorida
dan TDS yang tinggi dapat diturunkan atau dihilangkan sama sekali. Syarat
penting yang harus diperhatikan adalah kualitas air yang masuk ke dalam elemen
membrane harus bebas dari besi, manganese dan zat organik (warna organik).
Dengan demikian sistem RO pada umumnya selalu dilengkapi dengan
pretreatment yang memadai untuk menghilangkan unsur-unsur pengotor, seperti
besi, manganese dan zat warna organik.
        Sistem pretreatment yang mendukung sistem RO umumnya terdiri dari
tangki pencampur (mixing tank), saringan pasir cepat (rapid sand filter), saringan
untuk besi dan mangan (Iron & manganese filter) dan yang terakhir adalah sistem
penghilang warna (colour removal).

Gambar skema unit pengolah air sistem RO

29
4.2. Unit Pembangkit Tenaga
Untuk merakit suatu unit RO diperlukan beberapa alat pendukung seperti :
Mesin Las, Bor listrik, Alat potong/gergaji, Obeng, Palu, Lem, Kunci, Gurinda
dan alat pertukanganyang memerlukan unit pembangkit tenaganya.

Pompa Jet Pump Pompa Semi Jet Pompa Celup

Gambar 4. Pompa Air Baku dan Pompa Celup    

Tangki Reaktor Tangki Kimia dan Pompa


Dosing

Gambar 5. Tangki Reaktor, Tangki Kimia dan Pompa Dosing 

30
 

Gambar 6. Filter Pasir, Mangan dan Carbon


  

Gambar 7. Cartridge Filter


  

31
Gambar 8. Membran Tabung
  

Gambar 9. Unit RO
  

32
Gambar 10. Generator Listrik 10 KVA 380 V dan Panel Listrik
 

33
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pengertian dari sistem Reverse Osmosis atau RO adalah perpindahan air
melalui satu tahap ke tahap berikutnya yakni bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat. Teknologi reverse osmosis (RO) banyak dimanfaatkan manusia
untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah untuk teknologi pengolahan air
minum. Dibandingkan dengan sistem pengolahan air minum seperti sistem ultra
violet, perebusan, sedimentasi, ozonisasi dan pengolahan air minum lainnya,
teknologi pengolahan air sistem reverse osmosis (RO) adalah sistem pengolahan
air minum terbaik untuk menghasilkan air minum bersih, steril, sehat.
Sistem reserve osmosis ini sudah banyak digunakan karena hasil
prosesnya yang baik dan berguna untuk mencapai ketersedian air bersih dan air
minum yang sehat. Makalah ini lebih menekankan pada proses pembuatan
instalasi reserve osmosis yang digunakan untuk pengolahan air bersih dan air
minum. Dan bagaimana peranan serta manfaatnya bagi kehidupan serta kesehatan
manusia.
5.2. Saran
Dengan mengetahui proses kerja, cara pembuatan serta pemasangan alat
serta manfaat dan peranan reserve osmosis akan mempermudah kita untuk
menerapkannya serta mengembangkannya. Dan apabila berminat makalah ini bisa
dijadikan suatu referensi untuk membuat suatu usaha dalam hal pengolahan air
minum dengan memanfaatkan sistem reserve osmosis.

34
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Buku manual Desalite RO Drinking Water System .


http://www.desalite.com/download/buku-manual-reverse-osmosis.pdf
Diakses tanggal 17 Mei 2010

Anonim. 2010. Instalasi Pengolahan Air Sistem Reverse Osmosis.


http://www.kamusilmiah.com/teknologi/instalasi-pengolahan-air-sistem
reverse-osmosis/
Diakses tanggal 27 April 2010

Anonim. 2009. Manfaat Air Minum Reserve Osmosis (RO system)


Untuk Kesehatan Dan Kecantikan.
http://osmosis-reverse.blogspot.com/2010/01/manfaat-air-minum-reverse-
osmosis-ro.html
Diakses tanggal 27 April 2010

Anonim. 2009. Pengertian Sistem Reverse Osmosis.


http://osmosis-reverse.blogspot.com/2009/12/pengertian-sistem-reverse
osmosis.html
Diakses tanggal 24 April 2010

Anonim. 2009. Pengantar Pengolahan Air .


http://kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pengantar-
pengolahan-air-bersih-compatibility-mode.pdf
Diakses tanggal 17 Mei 2010

Said, Nusa Idaman. dkk. 2010. Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem
Osmosis Balik
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Ro/ro.html
Diakses tanggal 25 April 2010

35
Santoso, Rio. 2009. Apa Itu Reverse Osmosis?.
http://airreverseosmosis.wordpress.com/2009/02/16/apa-itu-reverse-
osmosis/
Diakses tanggal 24 April 2010

36

You might also like