Professional Documents
Culture Documents
Gender Seks
Istilah buatan manusia. Ciptaan Tuhan.
Tidak bersifat kodrat. Bersifat kodrat.
Dapat berubah. Tidak dapat berubah.
Peran/fungsi masing-masing dapat Fungsi tidak dapat dipertukarkan.
dipertukarkan.
Bergantung pada waktu dan budaya Berlaku sepanjang zaman dan kapanpun.
setempat.
14. Kesimpulan
a. Istilah gender merujuk pada peran dan tugas sebagai pria dan wanita (sesuai jenis
kelamin).
b. Jenis kelamin/seks merupakan kondisi fisik pria dan wanita sebagai makhluk
ciptaan Tuhan.
15. Perbedaan gemeinschaft dengan gessellschaft
Gemeinschaft Gessellschaft
Merupakan paguyuban: sebuah sistem Merupakan patembayan: masyarakat
sosial yang kebanyakan jalinan tradisional digantikan oleh masyarakat
hubungannya lebih bersifat personal kontrak yang tidak mementingkan ikatan
(pribadi) atau tradisional dan seringkali atau hubungan pribadi.
memiliki kedua ciri tersebut.
Hubungan antar manusia dalam sistem Hubungan antar manusia dalam sistem
paguyuban tidak didasarkan oleh untung- patembayan ditentukan oleh proses tawar-
rugi atau mencari keuntungan, namun menawar yang kemudian dituangkan
lebih mementingkan ikatan pribadi. dalam suatu perjanjian tertulis.
Berlangsung pada masyarakat pedesaan Tersebar luas di daerah perkotaan, seperti
atau tradisional. kota-kota besar atau metropolitan yang
modern.
Bersifat personal dan penuh rasa Bersifat formal dan untung-rugi.
kekeluargaan.
16. Menurut Alan Page Fiske, karakteristik dari suatu hubungan sosial adalah dua orang
atau lebih yang saling berkoordinasi antara satu dengan yang lainnya di mana tindakan,
pengaruh, evaluasi, atau pikiran mereka saling melengkapi.
17. 5 hal yang menentukan status seseorang menurut Talcott Parsons yaitu:
a. Kriteria kelahiran (ras, kebangsawanan, jenis kelamin).
b. Kualitas atau mutu pribadi (umur, kearifan atau kebijaksanaan).
c. Prestasi (kesuksesan usaha, pangkat).
d. Pemilikan atau kekayaan (kekayaan harta benda).
e. Otoritas (kekuasaan dan wewenang: kemampuan untuk
menguasai/mempengaruhi orang lain sehingga orang itu mau bertindak sesuai
dengan yang diinginkan tanpa perlawanan).
18. Pranata sosial adalah sistem tata perilaku yang berpusat pada kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan khusus dalam hidup bermasyarakat.
19. Fungsi pranata sosial secara umum bagi masyarakat yaitu:
a. Memberi pedoman pada masyarakat tentang cara bertingkah laku.
b. Menjaga keutuhan masyarakat.
c. Memberi pegangan pada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian
sosial.
20. Ciri-ciri pranata sosial:
a. Pranata sosial memiliki simbol.
simbol tersebut bertujuan untuk memberi identitas pada masyarakat.
contoh: seragam, bendera negara, mata uang.
b. Usia pranata lebih panjang daripada usia orang yang membentuknya.
contoh: bahasa Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu.
c. Pranata sosial mempunyai adat istiadat, nilai, dan norma sendiri.
contoh: pendidikan yang diberikan di sekolah sudah diatur dalam kurikulum;
pranata hukum memiliki pengadilan untuk menentukan hukuman.
d. Pranata sosial memiliki tata tertib.
contoh: dalam pranata keluarga, seorang anak harus menghormati orang yang
lebih tua.
e. Pranata sosial memiliki perlengkapannya sendiri.
contoh: pranata pendidikan memiliki gedung sekolah, guru, dan fasilitas
penunjang sendiri.
f. Pranata memiliki tujuan masing-masing.
contoh: pranata politik mengatur kekuasaan seseorang agar tidak sewenang-
wenang.
21. Fungsi pranata sosial dalam masyarakat:
a. Fungsi manifes (fungsi nyata): fungsi yang disadari dan menjadi harapan banyak
orang.
Contoh: pranata keluarga sebagai tempat sosialisasi dan proses internalisasi
seorang individu.
b. Fungsi laten (fungsi tersembunyi): fungsi yang tidak tampak dan tidak disadari
oleh masyarakat, tetapi ada dan tetap dilakukan.
Contoh: dalam pranata keluarga ada lembaga perkawinan yang menunjukkan
sahnya sebuah perkawinan sehingga anak mempunyai status yang jelas.
22. Tanpa adanya pranata sosial hubungan dalam masyarakat akan kacau dan tanpa aturan.
Contoh:
a. Dalam pranata politik diatur pemilihan pemimpin dalam pemilu/pilkada agar
tidak terjadi perebutan kekuasaan.
b. Dalam pranata pendidikan terdapat tata tertib yang harus dipatuhi siswa.
23. Gillin mengemukakan bahwa jika ditinjau dari beberapa segi, pranata sosial dapat
diklasifikasikan dalam beberapa tipe:
a. Dari sudut perkembangannya
Crescive institutions: lembaga sosial yang tidak sengaja tumbuh dari adat
istiadat masyarakat, disebut juga pranata yang paling primer.
Contoh: pranata hak milik, perkawinan, dan agama.
Enacted institutions: pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Contoh: pranata utang-piutang, pranata pendidikan, dll. berakar pada
kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.
b. Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat:
Basic institutions: pranata sosial yang penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib di masyarakat.
Contoh: pranata keluarga, sekolah, dan negara.
Subsidiary institutions: pranata sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang
dianggap kurang penting oleh masyarakat.
Contoh: pranata yang mengatur kegiatan-kegiatan untuk rekreasi.
c. Dari sudut fungsinya:
Operative institutions: pranata sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola
atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang
bersangkutan.
Contoh: pranata industri.
Regulative institutions: lembaga sosial yang bertujuan untuk mengawasi
adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat.
Contoh: pranata-pranata hukum seperti kejaksaan, pengadilan, dan
sebagainya.
d. Dari sudut penerimaan masyarakat:
Approved/social sanctioned institutions: pranata sosial yang diterima oleh
masyarakat.
Contoh: pranata pendidikan, agama, dan sebagainya.
Unsanctioned institutions: pranata sosial yang ditolak oleh masyarakat.
Contoh: mafia, kelompok kejahatan, dan sebagainya.
e. Dari sudut factor penyebarannya:
General institutions: pranata sosial yang dikenal oleh hampir seluruh
masyarakat dunia.
Contoh: pranata agama.
Restricted institutions: pranata sosial yang kurang dikenal atau hanya dianut
oleh masyarakat tertentu saja.
Contoh: aliran kepercayaan, pranata perkawinan sejenis, dan sebagainya.
24. Keluarga: satuan sosial yang paling dasar (primer) dan terkecil di dalam masyarakat.
25. Berdasarkan anggotanya, keluarga digolongkan menjadi:
a. Keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya
yang belum kawin. Disebut juga keluarga batih.
b. Keluarga luas (extended family) yaitu keluarga yang anggotanya lebih dari
keluarga inti karena kaum kerabat lain juga tinggal bersama keluarga inti.
26. Burges dan Locke mengemukakan ada empat ciri pranata keluarga:
a. Keluarga adalah unit sosial yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah, atau
adopsi.
b. Anggota keluarga hidup bersama di bawah satu atap yang merupakan rumah
tangga atau household.
c. Keluarga merupakan satuan sosial yang berinteraksi dan berkomunikasi sehingga
menciptakan peranan sosial.
d. Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama, bahkan suatu keluarga
dapat memiliki kebudayaan sendiri sehingga menjadi suatu ciri khas yang dapat
membedakannya dari keluarga lain.
27. Pranata keluarga memiliki fungsi:
a. Untuk melanjutkan keturunan (fungsi reproduksi).
b. Penanggung jawab dalam hal pemeliharaan dan pengasuhan anak serta
penanaman nilai dan norma sosial (fungsi sosialisasi).
c. Perawatan bagi anggota yang sakit atau yang mengalami musibah (fungsi
proteksi).
d. Pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, dan beberapa kebutuhan material yang
lain (fungsi ekonomi).
e. Mengawasi anggota keluarga supaya tidak berperilaku menyimpang (fungsi
kontrol).
f. Memberi kasih sayang (fungsi afeksi).