You are on page 1of 25

Makalah

KONTAKTOR SEBAGAI KOMPONEN


PENGENDALI MOTOR LISTRIK

(Disusun sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah perancangan instalasi listrik
akhir semester ganjil tahun akademik 2010/2011)

Oleh:

Febrio Nugrah Alganiy (0609 3031 0177)


Muhammad Muhlisin (0609 3031 0182)

Kelas: 3LA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


Jl.Srijaya Negara Bukit Besar Palembang
Provinsi Sumatera Selata
Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Motor listrik sebagai penggerak cukup banyak kita jumpai penggunaannya


pada rumah tangga, industri-industri dan sarana transfortasi. Pada umumnya
setiap industri selalu menggunakan motor listrik untuk melaksanakan
kegiatannya. Hal ini disebabkan karena harganya relatif murah dan mudah
pengoperasiannya.
Memandang semakin pesatnya pertumbuhan industri yang semakin
modern dan semakin padatnya sarana transfortasi maka penggunaan motor-motor
listrik ini menunjukkan peningkatan. Sejalan dengan perkembangan perlistrikan,
teknologi komponen listrik mempunyai peranan yang sangat penting. Komponen
listrik lain banyak digunakan dalam pengendali peralatan motor dan generator
listrik, komponen listrik yang banyak digunakan saat ini adalah kontaktor.
.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Apa definisi kontaktor?
2) Bagaimana prinsip kerja kontaktor ?
3) Apa definisi motor listrik induksi?
4) Bagaimana kontaktor dapat mengendalikan motor listrik induksi ?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Adapun penyusunan makalah ini bertujuan antara lain sebagai berikut:
1. Mahasiswa mengetahui definisi dari kontaktor.
2. Mahasiswa memahami prinsip ker.ja kontaktor.
3. Mahasiswa mengetahui definisi dari motor listrik.
4. Mahasiswa memahami cara kontaktor mengendalikan motor listrik
induksi.

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 2


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

2. Manfaat
Dalam hal ini pemakalah berharap dapat memberikan manfaat antara lain
sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat memanfaatkan kontaktor sebagai pengendali motor
induksi.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang kontaktor untuk
keperluan lain dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mahasiswa dapat menjadi penyuluh di masyarakat tentang manfaat dan
aplikasi kontaktor.

D. Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode studi pustaka,
yaitu metode yang menggunakan sumber tertulis didapatkan baik melalui buku
atau internet sebagai dasar dalam pembahasannya.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penulisan, tujuan dan manfaat penulisan,
rumusan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.
2. Bab II. Tinjauan Pustaka
Menjelaskan tentang pengertian kontaktor, motor listrik, jenis-jenis
kontaktor magnet, jenis-jenis motor listrik dan prinsip kerja kontaktor serta
menguraikan keterkaitan antara kelimanya.
3. Bab III. Pembahasan
Bab ini berisi penjelasan rinci mengenai cara kontaktor
mengendalikan motor listrik induksi.
4. Bab IV. Penutup
Menguraikan kesimpulan yang dapat di ambil dari pengerjaan
makalah ini dan saran yang sedapat mungkin diberikan guna
penyempuranaan dalam tugas selanjutnya.

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 3


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

5. Daftar Pustaka
Mencantumkan sumber-sumber pendukung dalam penyusunan
makalah.

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 4


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kontaktor

2.1.1 Definisi

Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak

bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation

(NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara

magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti

relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya

listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas,

transformator, kapasitor, dan motor listrik.

Sedangkan menurut glossary standard kompetensi tenaga teknik ketenaga

listrikan bidang transmisi, kontaktor adalah alat yang secara berulang-ulang

menutup dan membuka rangkaian listrik. Kemudian dalam sebuah wacana di

http://carakerjakontaktor.blogspot.com/ , Kontaktor yaitu saklar yang dapat


menghubungkan dan memutuskan arus listrik berdasarkna elektromagnetik.

Gambar 1. Kontaktor

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 5


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

2.1.2 Jenis-Jenis Kontaktor Magnet


A. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja
berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan.
Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor
harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja
normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak
terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus
searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti
magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus
kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal.
Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang
cincin hubung singkat.
Komponen terpenting pada kontaktor magnit terdiri dari :
 kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja bila
mendapat sumber tegangan listrik.
 kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5, dan 6.
 kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14, ataupun angka
21,22,23,24 dan juga angka depan seterusnya tetapi angka belakang tetap dari
1 sampai 4.

Gambar 2 Simbol pada kontaktor magnet

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 6


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

Pada umumnya kontaktor magnit memiliki 3 kontak yang merupakan NO


(Normally Open) utama. Bila pada kontaktor mempunyai 4 kontak semuanya NO
yang terdiri dari 3 kontak utama dan 1 kontak bantu. Bila pada kontaktor
mempunyai 5 kontak maka terdiri dari 3 kontak utama NO dan 1 kontak bantu
NO dan 1 kontak bantu NC (Normally Close). Bila pada kontaktor mempunyai 7
kontak maka terdiri dari 3 kontak utama NO, 2 kontak bantu NO, dan 2 kontak
bantu NC.

B. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)


Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang
intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka
inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk
menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik
terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan
menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.
Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan
kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui
kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus
searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Gambar 3 Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua
kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 7


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V,


dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak
mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat
mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay
dihubungkan dengan anak kontak.
Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka
kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

C. Kontaktor Magnet Arus Bolak-Balik (AC)


Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan
kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk
gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan
sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan
terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik
yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100
kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Gambar 4 Kontaktor Magnet Arus Bolak-Balik (AC)

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat
kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai
pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang.

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 8


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan
secara terus menerus (kontinu).
Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC
maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi
panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai
belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar
yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang
setiap 100 kali.

2.1.3 Prinsip Kerja Kontaktor Magnet


Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO )
dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan
membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak
NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan
dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang
apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya
sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang
pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar
prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 5 Simbol pada kontaktor magnet

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti
yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi
tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 9


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus
dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ),
tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa
keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi
produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya
sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

2.1.4 Karakteristik Kontaktor Magnet


Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan
daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban
yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis
dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk
tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan
melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan
kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan
kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.

2.2 Motor Listrik


2.2.1 Definisi
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor
listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja”
nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70%
beban listrik total di industri.

Gambar 6. Konstruksi motor listrik tampak belakang

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 10


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

Gambar 7. Konstruksi Motor Listrik Tampak Samping

Gambar 8. Rotor

2.2.2 Prinsip Kerja Motor Listrik

A. Secara Umum

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus listrik
dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 11


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor,
penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu
kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.
Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok, yaitu:
 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran
energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya
tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors,
rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel
torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai
kwadrat kecepatan).
 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque
yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk
beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

B. Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Phasa

Motor 3 phasa akan bekerja /berputar apabila sudah dihubungkan dalam


hubungan tertentu. Mendapat tegangan (jala-jala /power /sumber) sesuai dengan
kapasitas motornya.
Bekerjanya hanya mengenal 2 hubungan yaitu :
 Motor bekerja bintang /star (Y) berarti motor harus dihubungkan
bintang baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian
kontrol.

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 12


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

 Motor bekerja segitiga /Delta (▲) berarti motor harus dihubungkan


segitiga baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian
kontrol.
Kecuali :mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP, maka motor
tersebut wajib bekerja segitiga (▲) dan harus melalui rangkaian kontrol star delta
baik secara mekanik , manual, konvensional, digital , PLC. Dimana bekerja awal
(start) motor tersebut bekerja bintang hanya sementara, selang berapa waktu
barulah motor bekerja segitiga dan motor boleh dibebani.
Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :
 Cukup mengkopelkan /menghubungkan salah satu dari ujung-ujung
kumparan phasa menjadi satu.
 Sedangkan yang tidak dihhubungkan menjadi satu dihubungkan kesumber
tegangan.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga (▲) :


 Ujung-ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung
kedua dari kumparan phasa III.
 Ujung-ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung
kedua dari kumparan phasa I.
 Ujung-ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung
kedua dari kumparan phasa II.
 Sedangkan untuk kesumber tegangan terserah kita menghubungkannya ,
boleh melalui ujung–ujung pertama atau ujung-ujung kedua.

Gambar 9. Segitiga Bintang

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 13


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

2.2.3 Jenis-Jenis Motor Listrik

Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: DC dan
motor. Dafar para pemasok motor listrik tersedia di
www.directindustry.com/find/electric-motor. memperlihatkan motor listrik yang
paling umum.

A. Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC)

Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan


arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua
buah bagian dasar listrik: "stator" dan"rotor" seperti ditunjukkan daalam. Stator
merupakan komponen listrik statis.Rotor merupakan komponen listrik berputar
untuk memutar as motor.
Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan
motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat
dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali
kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang
paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya.
Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga
sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup
tinggi (sekitar dua kali motor DC).

B. Motor Listrik Arus Searah (DC)

Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung


yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada
penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau
percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. input, konstruksi, dan
mekanisme operasi,
Secara fisik mesin DC tampak jelas ketika rumah motor atau disebut stator
dibongkar terdapat kutub-kutub magnet bentuknya menonjol (Gambar 10). Mesin
DC yang sudah dipotong akan tampak beberapa komponen yang mudah dikenali.

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 14


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

Bagian yang berputar dan berbentuk belitan kawat dan ditopang poros disebut
sebagai rotor atau jangkar (Gambar 11).

Gambar 10. Konstruksi Motor DC

Gambar 11. Konstruksi Rotor pada Motor DC

Bagian rotor mesin DC salah satu ujungnya terdapat komutator yang


merupakan kumpulan segmen tembaga yang tiap-tiap ujungnya disambungkan
dengan ujung belitan rotor (Gambar 12). Komutator merupakan bagian yang
sering dirawat dan dibersihkan karena bagian ini bersinggungan dengan sikat
arang untuk memasukkan arus dari jala-jala ke rotor.
Sikat arang (carbon brush) dipegang oleh pemegang sikat (brush holder)
(Gambar 13) agar kedudukan sikat arang stabil. Pegas akan menekan sikat arang
sehingga hubungan sikat arang dengan komutator tidak goyah. Sikat arang akan

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 15


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

memendek karena usia pemakaian dan secara periodik harus diganti dengan sikat
arang baru.

Gambar 12. Komutator

Gambar 13. Sikat arang (carbon)

Salah satu kelemahan dari mesin DC adalah kontak mekanis antara


komutator dan sikat arang yang harus terjaga dan secara rutin dilakukan
pemeliharaan. Tetapi mesin DC juga memiliki keunggulan khususnya untuk
mendapatkan pengaturan kecepatan yang stabil dan halus. Motor DC banyak
dipakai di industri kertas, tekstil, kereta api diesel elektrik, dan sebagainya.

2.3. MCB 1 Phasa dan 3 Phasa

MCB adalah suatu alat pengaman hubung singkat yang banyak di gunakan
pada instalasi motor listrik , juga sering di gunakan karena benda ini praktis

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 16


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

penggunaannya. Pada instalasi rumah misalnya apabila ada hubung singkat,


maka MCB ini akan memutuskan kontaknya dan seluruh instalasi akan terputus.

Gambar 14. MCB 1 dan 3 Phasa

2.4. Sekering

Sekering adalah suatu alat pengaman untuk mengisolir rangkaian bila


terjadi gangguan atau kesalahan pada rangkaian saat di lakukan revisi perbaikan
arus yang mengalir pada suatu hantaran menimbulkan panas, supaya suhu
penghantarnya tidak terlalu tinggi dan tidak melampaui batas yang dimiliki nya,
maka arus dibatasi.Untuk mengamankan hantaran atau peralatan listrik yang di
gunakan pengaman lebur Sekering merupakan syatu pengaman yang di gunakan
untuk:
 .Menbatasi arus lebih
 Mengamankan hantaran/ peralatan listrik
 Mengamankan terjadinya hubung sigkat
 Dll.

Berikut jenis sekering:


 Sekering partum
 Sekering NH

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 17


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

 Sekering tabung
 Kode warna sekering patrum, yaitu:
 Sekering 2A : Merah muda
 Sekering 4A: Coklat
 Sekering 6A: Hijau
 Sekering 10A: Merah tua
 Sekering 16A: Abu-abu
 Sekering 20A : Biru
 Sekering 25A: Kuning
 Sekering 35A: Hitam
 Sekering 50A :Putih
 Sekering 63A: Kuning emas

Gambar 15. Sekering partum dan NH sekering

2.5 Relay

Relay adalah suatu saklar magnet yang kerjannya berdasarkan arus listrik
yang mengalir menuju koil yang bila di beri arus listrik akan menjadi magnet
yang akan menarik kontak-kontaknya pada reley tersebut.

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 18


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

Gambar 16. Relay

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 19


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengendalian Motor Listrik Dengan Kontaktor

3.1.1 Stop Start/ Motor

Rangkaian stop/start motor banyak di gunakan dipakai pada mesin-mesin


produksi. Selain itu system kendaliseperti ini sangat sederhana dan banyak
kelebihannya. Sistem seperti ini sudah banyak di pakai oleh banyak industri,
pertambangan,dan rumah sakit.rangkaian sepertiini banyak memiliki kelebihan
dan kekurangannya. Kelebihannya itu sendiri adalah tidak memakan tempat
dalam pengendaliannya.Hal ini sangat diminati oleh banyak perusahaan,
rangkaiannya memang sangat sederhana dan bisa diterapkan pada mesin-mesin
produksi.
Berikut ini penjelasan tentang alat-alat listrik yang di pakai dalam system
pengendali stop/start motor, terdiri dari:
 1Magnetik kontaktor
 Tombol Push Button ON
 Tombol Push Button OFF
 1Motor listrik 3 Fasa
 MCB 1 Fasa

Gambar 17. Rangkaian pengawatan, utama


dan control motor

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 20


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

3.1.2 Rangkaian Pembalik Putaran Motor

Selain itu ,di antara rangakain yang bias di modifikasi adalah pembalik
puteran motor Rangkain hampir sama seperti rangkaian motor di atas. Berikut ini
di jelaskan alat-alat listrik yang di pakai dalam pemasangan ini :
 2Magnetik kontaktor
 1MCB 1fasa
 Tombol push button ON
 Tombol push button OFF
 1 MOTOR 3 fasa
 Over load
Gambar rangkaian di bawah ini menjelaskan rangkain daya dan kontrolnya:

Gambar 18 Rangkaian pembalik putaran motor

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 21


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

Rangkaian pengendali motor ini, dapat memutar motor kearah kanan dan
kiri, menggunakan 2 buah magnetic kontaktor, yang akan di tukar salah satu
fasanya, dan menukar NC (normaly close) pada rangkaian kontrol (lihat gambar).
pada saat NO (normaly open) S2 ditekan maka K1 bekerja dan motor akan
berputar, dan saat NO S3 ditekan maka NC S3 akan memutuskan K1, dan K2
akan bekerja serta motor akan berputarke arah sebaliknya, tekan tombol S1 untuk
berhenti/ memutuskan rangkain.

3.1.3 Rangkaian Bintang Segitiga Otomatis


Rangkaian bintang segitiga dan bintang cara kerjanya hampir sama dengan
rangkaian STOP/START motor. Berikut ini di jelaskan alat-alat listrik yang di
pakai dalam pemasangan ini :
 3Magnetik kontaktor
 1MCB 1fasa
 Tombol push button ON
 Tombol push button OFF
 1 MOTOR 3 fasa
Gambar rangkaian di bawah ini menjelaskan rangkain daya dan kontrolnya:

Gambar 19 Rangkaian Daya dan Kontrol segitiga bintang

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 22


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

Sistem kerja rangkaian


A. Hubungan Bintang Segitiga
1. Hubungan Bintang
Tombol S2 di-ON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil Q1 dan
menjadi energized bersamaan dengan koil Q2. Kontaktor Q1 dan Q2 energized
motor terhubung bintang. Koil timer K1 akan energized, selama setting waktu
berjalan motor terhubung bintang.
2. Hubungan Segitiga
Saat Q1 dan Q2 masih posisi ON dan timer K1 masih energized, sampai
setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Ketika setting waktu timer habis,
kontak Normally Close K1 dengan akan OFF menyebabkan koil kontaktor Q1
OFF, bersamaan dengan itu Q3 pada posisi ON. Posisi akhir kontaktor Q2 dan Q3
posisi ON dan motor dalam hubungan segitiga. Untuk mematikan rangkaian
cukup dengan meng-OFF-kan tombol tekan S1 rangkaian kontrol akan terputus
dan seluruh kontaktor dalam posisi OFF dan motor akan berhenti bekerja.
Kelengkapan berupa lampu-lampu indikator dapat dipasangkan, baik indikator
saat rangkaian kondisi ON, maupun saat saat rangkaian kondisi OFF, caranya
dengan menambahkan kontak bantu normally open yang diparalel dengan koil
kontaktor dan sebuah lampu indicator.

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 23


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat di tarik beberapa kesimpulan antara


lain sebagai berikut:
Motor-motor listrik dapat dikendalikan dengan menggunakan kontaktor
magnet.
Pengendalian motor-motor listrik dengan kontaktor dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu stop start/motor, rangkaian pembalik putaran motor dan
rangkaian segitiga bintang otomatis.
Stop start adalah pengendalian motor dengan rangakain kontaktor sederhana.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan saklar biasa.
Rangkaian pembalik putaran motor adalah pengendalian motor yang dapat
memutar ke arah kanan dan kiri dengan menggunakan dua buah kontaktor
magnetik.
Rangkaian segitiga bintang otomatis adalah pengendali motor dengan 3 buah
kontaktor magnetik.

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 24


Politeknik Negeri Sriwijaya January 12, 2011

DAFTAR PUSTAKA

http://www.djlpe.esdm.go.id/modules/.PDF, Tentang pengertian kontaktor (diakses


tanggal 6 Januari 2011).

http://blkimojokerto.wordpress.com/2009/01/19/kontaktor, Tentang kontaktor


(diakses tanggal 6 Januari 2011).

http://carakerjakontaktor.blogspot.com/?zx=9254cb2b032200aa, Tentang cara kerja


kontaktor (diakses tanggal 6 Januari 2011).

- |Kontaktor Sabagai Komponen Pengendali Motor Listrik 25

You might also like