You are on page 1of 4

POTENSI KEBERAGAMAN

BUDAYA

A.Faktor penyebab keberagaman


budaya
Keberagaman budaya local
merupakan potensi yg besar bagi
pembentukan budaya
nasional,menyebabkan karakteristik budaya nasional bangsa Indonesia menjadi khas.

Indonesia merupakan Negara kepulauan yg dihuni oleh penduduk dari nenek moyang yg
sama,tetapi karena terpisah oleh lautan yg memutus hubungan mereka,menyebabkan
perkembangan kebudayaan berbeda – beda.Menurut ahli antarpologi ,terdapat empat kelompok
suku bangsa ,yaitu Malanesia (campuran submongoloid dan Wajak),Proto-Austronesian
(termasuk Wajak),Polnesia,dan Mikronesia.

1.Keberagaman suku bangsa


Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini
tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.
Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa.
Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku
bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga
memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya
yang berasaskan kekeluargaan.

Orang-orang Indonesia berasal dari berbagai suku bangsa, termasuk Jawa, Sunda,
Madura, Aceh, Batak, Minangkabau, Bali, dan Bugis. Suku Jawa adalah yang terbesar di
Indonesia, dan mereka kurang lebih merupakan 45% dari seluruh populasi. Mereka berasal dari
bagian tengah tengah dan timur Pulau Jawa. Suku Sunda adalah suku terbesar kedua , dan
mereka merupakan 14% dari seluruh populasi. Mereka pada awalnya mendiami bagian barat
Pulau Jawa. Suku terbesar ketiga adalah suku Madura, yang merupakan 7,5% dari seluruh
populasi. Mereka pada awalnya mendiami Pulau Madura, bagian timur Pulau Jawa dan
Kepulauan Kangean. Suku bangsa terbesar keempat adalah suku Minangkabau, yang
merupakan 3% dari seluruh populasi dan merupakan pendiam dari propinsi Sumatera Barat.
Minangkabau sangat terkenal di kalangan antropolog sebagai penganut sistem matrilineal
terbesar di dunia.

Meskipun etnis tionghoa mewakili sebagian kecil dari total populasi (lebih kecil dari
3%), mereka merupakan kekuatan utama dari ekonomi, mengoperasikan segalanya mulai dari
toko-toko kecil hingga bank-bank besar dan industri-industri di Indonesia. Sebagian besar dari
etnis tionghoa di Indonesia memiliki leluhur yang berasal dari selatan Cina dan berasal dari ras
Hakka, Hokkien, atau Kanton. Etnis tionghoa di Indonesia biasanya terbagi menjadi 2 kelompok
utama: (i) Cina peranakan, yang biasanya memiliki latar belakang Cina dan Indonesia,
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utamanya, dan yang biasanya mengadopsi adat
istiadat Indonesia; dan (ii) Cina totok, yang dianggap sebagai Cina murni, yang biasanya
merupakan pendatang generasi pertama atau kedua, dan memegang kebudayaan Cina dengan
teguh.

2.Keberagaman bahasa dan dialek


Indonesia memiliki 250 bahasa dan dialek yg dikelompokan berdasarkan kelompok suku
bangsa yg hidup tersebar dinusantara.Bahasa local atau bahasa daerah yg utama di Indonesia
antara lain bahasa Aceh,Batak,Sunda,Betawi,Jawa,Sasak,Daya,Minahasa,dll.

Bahasa nasional Indonesia dperkenalkan secara resmi sejak kemerdekaan Indonesia dan
diberi nama bahasa Indonesia.Leksikon dan struktur bahasa Indonesia berasal dari bahasa
melayu yang diperkaya oleh bahasa-bahasa daerah nusantara.Walaupun bahasa Indonesia bahasa
persatuan ,tetapi bahasa daerah tetap dilihara dan dikembangkan.Pada bulan Agustus 1973
,Indonesia dan Malaysia menandatangani kesepakatan pembakuan ejaan Bahasa Persatuan di
Malaysia dan Bahasa Indonesia di Indonesia yang keduanya memiliki kemiripan.

3.Keberagaman agama dan g


Salah satu karakteristik masyarakat Indonesia ialah penghargaan yg tinggi terhadap
kehidupan beragama dankepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Di Indonesia terdapat lima
agama yang secara resmi diakui,yaitu Islam,katholik,protestan,budha,dan hindu.Kerukuna hidup
beragama sejak jaman Kerajaan Mataram Kuno telah terbina cukup baik hingga sekarang.Hal itu
disebabkan karena bangsa Indonesia memiliki semangat toleransi yang cukup tinggi dalam
kehidupan beragama.Kebebasan beragama dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa telah
dijamin oleh UUD 1945 pasal 29 ayat (2),yang berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap –
tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing – masing dan untuk beribadah menurut agama
dan kepercayaannya.”

4.Keberagaman seni budaya


Bangsa Indonesia dikenal sangat kaya akan seni dan budaya nya,seperti seni sastra,seni
tari,seni ukir,seni drama,dll.Tarian drama di Jawa dan Bali merupakan perpaduan dari mitologi
asli dan pengaruh Hindu-Budha.Hal itu tercermin dari hiasan dan gaya dalam gerakan dan
kostum yang dipakai.Demikian pua seni kerajinan tangan,masyarakat Indonesia terkenal terampil
yang tercermin dari variasi ,bentuk,dan modelnya.Batik merupakan pakaian hasil celupan dan
ukiran lilin yang khas buatan masyarakat Jawa.Daerah lain memproduksi kain dengan
menggunakan anyaman tangan yang dipadu dengan emas dan perak pada kain katun dengan
disain yang rumit ,seperti di Lampung,Palembang,Maksassar,dan Nusa Tenggara Barat.
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok
sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat
kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang
ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar
dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis
yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga
perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah
ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya
agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia
sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah
salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang
tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman
budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.

Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai


keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang
lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat
Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak
dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok sukubangsa yang
berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis
di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan
dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga
memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di
Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas
bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga
mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar
peradaban itu.
B.Keberagaman budaya dan anfaatnya

Kebudayaan adalah kerangka acuan perilaku bagi masyarakat penduduk berupa nlai-
nilai(kebenaran,keindahan,keadilan,kemanusiaan,kebajikan,dsb)sedangkan peradaban adalah
penjabaran nilai-nilai tersebut melalui perwujudan norma-norma yang selanjutnya dijadikan
tolok ukur bagi kepantasan perilaku warga masyarakat. Indonesia sebagai negara kepulauan
memiliki wilayah yang luas, terbentang dari Aceh sampai ke Papua. Ada 17.504 pulau yang
tersebar di seluruh kedaulatan Republik Indonesia, yang terdiri atas 8.651 pulau yang bernama
dan 8.853 pulau yang belum bernama (Situmorang, 2006). Di samping kekayaan alam dengan
keanekaragaman hayati dan nabati, Indonesia dikenal dengan keberagaman budayanya. Di
Indonesia terdapat puluhan etnis yang memiliki budaya masing-masing. Misalnya, di Pulau
Sumatra: Aceh, Batak, Minang, Melayu (Deli, Riau, Jambi, Palembang, Bengkulu, dan
sebagainya), Lampung; di Pulau Jawa: Sunda, Badui (masyarakat tradisional yang mengisolasi
diri dari dunia luar di Provinsi Banten), Jawa, dan Madura; Bali; Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tengara Timur: Sasak, Mangarai, Sumbawa, Flores, dan sebagainya; Kalimantan: Dayak,
Melayu, Banjar, dsb.; Sulawesi: Bugis, Makassar, Toraja, Gorontalo, Minahasa, Manado, dsb.;
Maluku: Ambon, Ternate, dsb.; Papua: Dani, Asmat, dsb.) (Lihat Bangun, 2002:94—116; Bagus,
2002:286—306; Dananjaja, 2002: 118—142; Kalangie, 2002:143—172; Subyakto, 202: 173
189; Koentjaraningrat, 2002: 190—204; Sjamsuddin, 2002: 229—247; Junus, 202:248—265;
Mattulada, 2002:266—285;l Bagus, 2002:286— 306; Harsono, 2002:307—328; Kodiran,
2002:329—352). Ada sekitar 726 bahasa daerah yang tersebar di seluruh nusantara (Sugono,
2005). Mulai dari penutur yang hanya berjumlah belasan orang, seperti bahasa di Papua, sampai
dengan penutur yang berjumlah puluhan juta orang, seperti bahasa Jawa dan Sunda.
Suku bangsa dan etnis itu adakalanya menempati daerah atau wilayah dalam sebuah
provinsi dan adakalanya menempati lintas provinsi. Etnis Jawa, misalnya, menempati tiga
provinsi, yakni Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Walaupun
begitu, suku Jawa tersebar ke seluruh pelosok Indonesia, bahkan sampai ke negara Suriname. Di
setiap daerah itu terdapat pula sub- subetnis dengan subbudaya yang berbeda pula, misalnya,
Solo, Yogyakarta, sampai ke Banyuwangi, Jawa Timur. Umumnya orang Indonesia mengenal,
misalnya, bahwa orang Solo di Daerah Istimewa Yogyakarta sering dikatakan sebagai
masyarakat yang memiliki budaya yang halus, tutur sapa yang lembut, dan budi bahasa yang
santun. Hal itu menandai keunggulan budayanya. Akan tetapi, tidak jarang pula masyarakat
daerah tertentu yang berbicara dan bersikap keras, namun pada hakikatnya hatinya lembut.
Dapat digambarkan bahwa salah satu konsekunsi dari terjadinya petempuran antarbudaya
ialah kemungkinan terjainya perubahan orientasi pada nilai-nilai yang selanjutnya berpengaruh
pada terjadinya perubahan norma-norma peradaban sebagai tolak ukur perilaku warga
masyarakat sebagai suatu budaya.

You might also like