You are on page 1of 16

LAPORAN

KUNJUNGAN LAPANGAN KE PT. SINAR SOSRO


PABRIK PALEMBANG
Jl. Camat I Raya Palembang - Betung Km.16 Sukajadi Kec. Talang Kelapa
Banyuasin Sumatera Selatan

3 Januari 2011

oleh
MUAMAR BARZAN MADANI
43 2010 011 P

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah


Praktikum Kimia Pangan

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PALEMBANG
2011
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Lapangan ini.

Kunjungan Lapangan ini dilaksanakan di PT. Sinar Sosro Pabrik Palembang yang

berlokasi di Jl. Camat I Raya Palembang - Betung Km.16 Sukajadi Kec. Talang

Kelapa Banyuasin Sumatera Selatan pada tanggal 3 Januari 2011. Laporan

Kunjungan Lapangan ini Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia

Pangan.

Penulis sadar dalam pembuatan, penulisan, dan penyusunan Laporan

Kunjungan Lapangan ini masih terdapat banyak kekurangan, karena itu penulis

mengharapkan kritik maupun saran yang membangun dari semua pihak sehingga

Laporan Kunjungan Lapangan ini dapat berguna bagi semuanya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen

Pembimbing serta semua pihak yang telah membantu sehingga Laporan

Kunjungan Lapangan ini dapat diselesaikan. Penulis berharap semoga Laporan

Kunjungan Lapangan ini bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, Januari 2011

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan di bidang teknologi pangan pada era Globalisasi ini perlu

ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai agar diperoleh suatu hasil

yang optimal, untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan tenaga ahli dan

tenaga profesional yang terampil dan siap pakai.

Unuversitas Muhammadiyah Palembang sebagai salah satu lembaga

pendidikan berupaya dengan sekuat tenaga demi menciptkan tenaga ahli dan

tenaga profesional yang terampil dan siap pakai tersebut. Dalam pelaksanan

pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palembang mengacu pada aturan beku

yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Salah satu usaha dalam menunjang cita-cita tersebut adalah dengan

melalui mata kuliah praktek dimana mahasiswa dihadapkan dengan keadaan yang

sesungguhnya dari teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya. Terdapat

beberapa metode dalam pelaksanaan praktek. Salah satunya adalah dengan

melakukan kunjungan lapanagan.

Bertitik tolak dari latar belakang ini, maka sangat perlu dilaksanakan

kegiatan praktek kerja lapangan bagi mahasiswa sebagai bagian dari serangkaian

kewajiban pembelajaran yang harus dilalui agar dapat menjadi tenaga ahli dan

tenaga profesional yang terampil dan siap pakai dalam menjawab tantangan

Pembangunan di bidang teknologi pangan pada era Globalisasi ini.


B. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari kunjungan lapangan ini adalah untuk meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan serta pengalaman dan wawasan mahasiswa tentang

kegiatan atau usaha-usaha dalam bidang teknologi pangan, sehingga mahasiswa

dapat siap pakai di lapangan. Di samping itu memberi kesempatan kepada

mahasiswa agar dapat meninjau secara langsung teori yang didapatkan di bangku

perkuliahan dan penerapannya di lapangan.

Manfaat dari kegiatan itu adalah dapat membandingkan langsung antara

teori yang didapat dibangku perkuliahan dengan keadaan di lapangan.


BAB II

PELAKSANAAN KUNJUNGAN LAPANGN

A. Tempat dan Waktu

Kunjungan lapangan ini dilakukan di PT. Sinar Sosro Pabrik Palembang yang

berlokasi di Jl. Camat I Raya Palembang - Betung Km.16 Sukajadi Kec. Talang

Kelapa, Banyuasin Sumatera Selatan pada tanggal 3 Januari 2011

B. Kronologi Kegiatan

1. Kegiatan kunjungan lapangan dimulai dari Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Palembang.

2. Tepat pukul 09.00 WIB, bis yang mengangkut peserta kunjungan lapangan

bertolk ke tempat tujuan. Dengan perkiraan waktu satu jam peserta telah

smpai di lokasi tujuan. Akan tetapi dugan tersebut meleset. Keadan Kota

Madya Palembang yang semakin rami penduduknya mengakibatkan

semakin sesaknya makhluk-makhluk bermesin yang memadati sepanjang

perjalanan menyebabkan pesert harus tiba di lokasi tujuan sekitar pukul

11.00 WIB.

3. Sesampainya di PT. Sinar Sosro Pabrik Palembang peserta langsung

disuguhi berbagai macam minuman hasil produksi Group Sosro.

4. kegiatan di PT. Sinar Sosro Pabrik Palembang dimulai dengan

penyampaian segala informasi tentang perusahaan. Mulai dari sejarah teh,

hingga bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan hidup.


5. kegiatan selnjutnya adalah peninjauan pabrik secara langsung mulai dari

tempat penampungan bahan baku, pencucian kemasan botol kaca, proses

pembuatan sirup teh manis cair, pengemasan, pengepakan, dan berakhir di

tempat pengelolaan limbah.

6. acara berikutnya adalah makan bersama yang dilanjutkan dengan sesi

tanya jawab.

7. tepat pukul 01.00 WIB. Rombongan peserta kembali ke pangkalan,

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang sebagai

pertanda berakhirnya serangkaian kegiatan kunjungan lapangan pada hari

itu.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Umum PT. Sinar Sosro

Merek SOSRO yang sudah dikenal di masyarakat, sebenarnya merupakan

singkatan dari nama keluarga yaitu Sosrodjojo yang mulai merintis usaha Teh

Wangi Melati pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama

Slawi. Teh Wangi Melati yang diperkenalkan pertama kali itu bermerek Cap

Botol

Pada tahun 1965, Teh Wangi Melati merek Cap Botol yang sudah terkenal

didaerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta. Pada waktu itu, teknik

mempromosikan Teh Wangi Melati merek Cap Botol di Jakarta dinamakan

strategi Promosi Cicip Rasa dimana secara rutin beberapa staf yang dikoordinir

oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo mendatangi tempat-tempat keramaian dengan

menggunakan mobil dan alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk

menarik perhatian dan mengumpulkan penonton. Setelah berhasil mengumpulkan

penonton cukup banyak, penonton yang ada tersebut dibagikan secara cuma-cuma

contoh Teh Wangi Melati merek Cap Botol ( Sekarang disebut teknik Sampling).

Setelah itu, staf yang ada juga mendemokan cara menyeduh Teh Wangi

Melati merek Cap Botol untuk kemudian dibagikan agar dapat dicicipi langsung

oleh penonton sehingga mereka yakin bahwa ramuan Teh Wangi Melati merek

Cap Botol adalah Teh yang memiliki mutu dan kualitas yang baik.
Teknik merebus Teh langsung di tempat keramaian itu ternyata

membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga menimbulkan kendala. Penonton

yang sudah berkumpul menjadi tidak sabar dan banyak yang meninggalkan arena

demo sebelum sempat mencicipi seduhan teh tersebut.

Untuk menanggulangi kendala tersebut maka sebelum dibawa ke tempat

keramaian Teh Wangi Melati merek Cap Botol diseduh terlebih dahulu di kantor

dan dimasukkan ke dalam panci untuk kemudian dibawa dengan kendaraan

menuju tempat-tempat keramaian untuk dipromosikan.

Namun ternyata teknik yang kedua ini juga masih mengalami kendala,

yaitu air teh yang dibawa dalam panci banyak yang tertumpah sewaktu dalam

perjalanan karena kondisi kendaraan dan jalan-jalan di Jakarta pada saat itu belum

sebaik sekarang.Akhirnya ditempuh cara lain, yaitu air teh yang telah diseduh

dikantor kemudian ditaruh didalam botol-botol bekas limun/kecap yang telah

dibersihkan terlebih dahulu untuk selanjutnya dibawa ketempat tempat kegiatan

promosi Cicip Rasa berlangsung. Ternyata cara yang ketiga ini berjalan baik dan

terus di pakai selama bertahun tahun.

Setelah bertahun-tahun dilakukan teknik promosi Cicip Rasa, akhirnya

pada tahun 1969 muncul gagasan menjual air teh siap minum dalam kemasan

botol dengan merek Teh Botol Sosro. Merek tersebut dipakai untuk mendompleng

merek Teh seduh Cap Botol yang sudah lebih dulu populer dan mengambil bagian

dari nama belakang keluarga Sosrodjojo.


Untuk kemunculan desain botol pertama, adalah pada tahun 1970 dan

desain botol tidak berubah, lebih dari 2 tahun. Untuk desain botol kedua yaitu

pada tahun 1972 juga bertahan sampai dengan 2 tahun.

Dan pada tahun 1974, dengan didirikan PT. Sinar Sosro di kawasan Ujung

Menteng (waktu itu masuk wilayah Bekasi, tetapi sekarang masuk wilayah

Jakarta), maka desain botol Teh Botol Sosro berubah dan bertahan sampai

sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol

pertama di Indonesia dan pertama di Dunia.

2. Teh Botol Sosro

Bahan baku Teh SOSRO dipilih hanya dari pucuk daun Teh terpilih dan

terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri.Untuk Produk Teh Botol

SOSRO misalnya, bahan baku yang digunakan adalah daun Teh Hijau terbaik

kualitas Peko yang dicampur dengan bunga melati ( atau lebih dikenal dengan

Jasmine Tea ), dan campuran gula pasir terbaik yang memilik standar warna, rasa

dan ukuran yang dikontrol ketat.

Adapun pengolahannya, dengan menggunakan mesin paling modern dari

Jerman yang dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik dengan standar

kualitas terjaga.

Untuk mendapatkan bahan baku terbaik dengan kualitas unggul, maka

SOSRO memiliki perkebunan Teh affiliasi yang tersebar dibeberapa wilayah di

Jawa Barat, yaitu :


1. Di Garut dengan luas 455 hektar dengan ketinggian 1.000s/d 1.250

meter diatas permukaan laut.

2. Di Tasikmalaya dengan luas 732 hektar dengan ketinggian 800 s/d

950 meter diatas permukaan laut.

3. Di Cianjur dengan luas 400 hektar dengan ketinggian 1.000 s/d

1.250 meter diatas permukaan laut.

Hingga saat ini Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar dipulau

Jawa dan Sumatera, termasuk di dalamnya adalah PT. Sinar Sosro pabrik

Palembang.

3. Proses Pembutan Teh Wangi

Prinsip pengolahan teh wangi adalah proses penyerapan atau absorbsi

aroma bunga ke dalam teh hijau. Tahapan proses pengolahan teh wangi meliputi

penyediaan bahan baku berupa teh hijau, penggosongan, pemilihan bunga,

pelembaban, pewangian dan pengeringan serta pengepakan.

Penyediaan Bahan Baku

Syarat teh hijau yang baik untuk proses pengolahan teh wangi diantaranya

adalah mempunyai warna hijau kehitaman yang hidup (bright), bentuk tergulung

dengan baik, rasanya sepet, mudah menyerap bau bunga dan kandungan airnya

maksimal 10%.

Penggosongan
Proses ini bertujuan menghasilkan teh hijau gosong yang bersifat porous.

Dengan sifat barunya ini, teh hijau akan mudah menyerap aroma dari melati.

Proses ini berlangsung selama 1-2 jam menggunakan Rotary Dryer pada suhu

150-170°C.

Pemilihan Bunga

Bunga yang dipersyaratkan adalah melati dengan tingkat kematangan

tertentu dan diperkirakan pada malam harinya akan tetap mekar.

Pelembaban

Pelembaban dilakukan melalui pemberian air pada teh gosong sampai

keadaan teh menjadi lembab dengan kadar air 30-35%. Proses ini menyebabkan

gulungan teh menjadi terbuka. Dengan demikian kemampuan teh dalam menyerap

aroma bunga menjadi lebih baik. Proses ini biasanya berlansung pada sore hari

sebelum proses pewangian dilakukan.

Pewangian

Proses ini merupakan nyawa dari pengolahan teh wangi. Pada tahap ini

terjadi penyerapan aroma bunga oleh teh hijau yang telah digosongkan. Cara yang

lazim digunakan adalah dengan cara mencampur dan mengaduk bunga dengan

teh. Proses ini dilakukan pada malam hari. Alasan inilah yang menyebabkan

mengapa bunga yang dipilih adalah bunga yang pada malam hari masih dapat

mekar dengan baik.

Pengeringan dan Pengepakan


Setelah proses pewangian selesai, sisa-sisa bunga dipisahkan dari tehnya.

Namun demikian, sebagian pabrik masih memanfaatkan keberadaan bunga ini

untuk memberi jaminan kewangian teh tersebut. Selanjutnya, teh dikeringkan

pada ECP dengan suhu masuk 100-110°C dan suhu keluar 50-55°C selama 30

menit sampai diperoleh kadar air sekitar 4%. Setelah proses pengeringan selesai,

teh yang sudah wangi diangin-anginkan sampai dingin untuk dilakukan proses

selanjutnya yaitu pengepakan.

4. Proses Pembuatan Teh Botol Sosro

Proses Pembuatan dari Teh Botol Sosro, terdiri dari 5 tahapan, yaitu :

Tahap i : Penyeduhan Teh

Teh Wangi Melati, diseduh di dalam tangki ekstraksi dengan air mendidih

yang sudah melalui proses filtrasi dan pemanasan. Setelah proses penyeduhan

Teh selesai, maka Teh Cair Pahit ( TCP ) hasil seduhan tersebut dilewatkan ke

filter cosmos dan ditampung di tangki pencampuran ( Mixing Tank ).


Tahap ii : Pelarutan Gula

Gula pasir putih, dilarutkan dengan air panas di tangki pelarutan gula

sampai menjadi sirup gula. Sirup Gula ini kemudian difilter dan dipompa kedalam

tangki penampungan.

Tahap iii : Pencampuran

Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki pencampuran

hingga kadar gula untuk Teh Cair Manis ( TCM ) mencapai standar yang telah

ditentukan.

Tahap iv : Pemanasan Teh Cair Manis

Teh Cair Manis ( TCM ) adalah hasil pencampuran Teh Cair Pahit ( TCP )

dengan sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi ( Proses

Pemanasan ). Pada proses ini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger (Pemanas

Tidak Langsung) hingga mencapai temperatur diatas 90° C.

Tahap v : Pengisian Dalam Botol

Dari unit pasteurisasi ini TCM dipompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun

ini, TCM dengan temperatur diatas 90° C diisi kedalam botol panas yang sudah

dicuci dan steril, sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol

langsung ditutup, diangkut dan dibiarkan dingin dengan sendirinya. Oleh karena

itu, TBS (Teh Botol Sosro) tetap segar dan tahan lama walaupun tanpa

penambahan bahan pengawet selama kerapatan botol terjamin.

B. Pembahasan
Bahan Baku

Bahan baku Teh SOSRO berasal dari pucuk daun Teh terpilih dan terbaik,

yang dipetik dari perkebunan milik sendiri

bahan baku yang digunakan berupa Teh Hijau terbaik kualitas Peko yang

dicampur dengan bunga melati dan campuran gula pasir (rafinasi) terbaik yang

memilik standar warna, rasa dan ukuran yang dikontrol ketat.

TEH

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Teh dan Kina

(PPTK) Gambung Jawa Barat Indonesia menunjukkan bahwa kandungan

polifenol pada teh Indonesia yang merupakan komponen aktif untuk kesehatan ±

1,34 kali lebih tinggi dibanding teh dari negara lain.

Katekin merupakan senyawa polifenol utama pada teh sebesar 90% dari

total kandungan polifenol. Rata-rata kandungan katekin pada teh Indonesia

berkisar antara 7,02 - 11,60% b.k., sedangkan pada negara lain berkisar antara

5,06 - 7,47 b.k.

Teh selain mengandung polifenol hingga 25-35%, juga mengandung

komponen lain yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain : metilxantin, asam

amino, peptides, karbonhidrat, vitamin (C,E dan K), karotenoid, mineral seperti

kalium, magnesium, mangan, fluor, zinc, selenium, copper, iron, calcium, serta

metilxantin dan alkaloid lain.


TEH WANGI

Teh wangi merupkan teh hijau yang diproses lebih lanjut yaitu dengan

menambahkan aroma melati terhadap teh. Salah satu proses yang harus dilalui

sebelum dilakukan pewangian adalah proses penggosongan teh hijau sehingga teh

hijau tersebut bersifat menyerap bau dari bunga mawar yang nantinya akan

dicamprkan.

Adapun jenis pencoklatan yang terjadi pada saat penggosongan tersebut

adalah merupakan pencoklatan secara enzimatis karena folifenol yang tinggi dari

teh tersebut.

Sedangkan perlakian pemanasan pada saat penggosongan dimaksudkan

untuk mempercepat reaksi oksidsi. Hal yang lebih penting dari perlakuan ini

adalah untuk mengurangi kadar air bahan sehingga diharapkan bahan tersebut

akan cepat menyerap kandungan yang berada disekitarnya dengan tujuan

menyamakan kelembaban antara bhan tersebut dengan lingkungan.

Dalam hal ini teh hijau yang telah berkurang kelembabannya akan

menyerap materi yang terkandung dalam bunga melati terutama aroma ketika

kedua bahan tersebut dicampurkan.

Gula Rafinasi

Gula rafinsi adalah gula pasir yang telah mengalami proses lebih lanjut

yaitu pemurnian. Sehingga didapatkan teh dengan warna yang jernih dan bersih.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, B. 2008. Ekonomi Swasembada Gula Indonesia (online).


(http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/GULA.pdf, diakses pada
tanggal 12 Jnuari 2011)

Badan Standrisasi nasional. 2006. Standar Nasional Gula kristal –Bagian 2:


Rafinasi (refined sugar) (online). (http://bbia.go.id/sertifikasi
/SV/INFORMASI%20SERTIFIKASI%20GULA%20RAFINASI
%20TIPE%20V.pdf, diakses pada tanggal 12 Jnuari 2011)

Noname. 2008. Gula Rafinasi (online). (http://food4healthy.wordpress.com /


2008/09/24/gula-rafinasi-1/, diakses pada tanggal 13 Jnuari 2011)

PT. Sosro Abadi, 2011. http://www.sosro.com/

Rumah Teh. 2009. Pengolahan Teh Wangi (online).


( http://www.rumahteh.com /detail.php?judul=Pengolahan%20Teh
%20Wangi, diakses pada tanggal 14 Jnuari 2011)

You might also like