You are on page 1of 18

ANALISIS SWOT DALAM PENDIDIKAN:

PERUMUSAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN PROGRAM

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang pendidikan yaitu untuk


mengantisipasi era globalisasi. Pendidikan dituntut dapat mempersiapkan
sumberdaya manusia yang kompeten agar mampu bersaing di dunia global.
Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan lulusan yang unggul (kompetitif)
sehingga dapat eksis di dunia global. Agar lulusan pendidikan nasional memiliki
kompetitif tidak bisa terlepas dari kualitas manajemen pendidikan, bail dalam hal
efektivitas dan efisiensi proses kearah peningkatan mutu pendidikan. Pemerintah
dalam mengatasi permasalahan mutu pendidikan telah banyak berbuat melalui
program-program peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan
masyarakat aartinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan
yang terbaik bagi putra-putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang
bermutu dalam segala hal. Mengingat perkembangan dunia Iptek serta era
globalisasi di depan mata maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai
dengan tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu melakukan pembenahan-
pembenahan dalam hal sumberdaya manusia yang profesional, manajemen
yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses
terhadap lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu
serta ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf
internasional. Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya
bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan
pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk
mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja
layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu
strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi
(sekolah) memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan
berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu dengan melakukan Analisis
SWOT.

2. Permasalahan

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas terdapat permasalahan


sebagai berikut.

a. Apakah Analisis Swot dalam pendidikan?

b. Bagaimana peran analisis swot dalam meningkatkan mutu pendidikan?

c. Apa yang dimaksud dengan visi dan bagaimana perumusannya!

d. Apa yang dimaksud dengan misi dan bagaimana perumusanya!

e. Apa yang dimaksud dengan tujuan!

f. Apa yang dimaksud dengan program!

g. Apa kaitan analisis swot dengan visi misi sebuah lembaga pendidikan?

B. PEMBAHASAN

1. Analisis Swot dalam Pendidikan


Analisis SWOT adalah indentifikasi beberapa faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategis (strategic planner) harus menganalisis
faktor-faktor strategis perusahaan dalam kondisi yang ada pada saat ini. Hal ini
disebut Analisis Situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah
Analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal; Strenghts dan
Weaknesses serta lingkungan eksternal; Opportunities dan Threats. Berikut ini
adalah diagram analisis SWOT :

BERBAGAI
PELUANG
3. Mendukung
1. Mendukung
strategi turn
strategi agresif
around
KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL
2. Mendukung
4. Mendukung
strategi
strategi defensif
diversifikasi
BERBAGAI
ANCAMAN

SWOT selain dapat digunakan pada perusahaan bisnis, dapat juga


digunakan pada manajemen sekolah dalam menghadapi tantangan maupun
peluang yang ada di era globalisasi ini.. Penerapan SWOT pada instansi
pendidikan tersebut dapat mendorong kemajuan manajemen sekolah.
2. Peran Analisis Swot dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap


kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan
ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang
didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan
keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/)

Jika analisis swot digunakan, maka dimungkinkan bagi sebuah sekolah


untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itu

dalam hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang


lain, dan lapangan industri yang akan dimasuki oleh murid-muridnya. Sedangkan
pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan
kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan
dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan sebuahvisi tentang
masa depan. Prakiraan seperti ini diterapkan dengan mulai membuat program
yang kompeten atau mengganti program-program yang tidak relevan serta
berlebihan dengan program yang lebih inovatif dan relevan.

Beberapa contoh lingkungan internal lembaga pendidikan;


1. tenaga kependidikan dan staf adminstrasi
2. ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas sarana prasarana
(lingkungan belajar).
3. siswa yang ada
4. anggaran operasional
5. program riset dan pengembangan iptek
6. organisasi atau dewan lainnya dalam sekolah
Beberapa contoh lingkungan eksternal lembaga pendidikan :
1. tempat kerja yang prospektif bagi lulusan
2. orang tua dan keluarga siswa
3. lembaga pendidikan pesaing lainnya
4. sekolah /lembaga tinggi sebagai persiapan lanjutan
5. demografi sosial dan ekonomi penduduk
6. badan-badan penyandang dana

Penafsiran kekuatan dan kelemahan dapat dilakukan melalui survey,


kelompok-kelompok fokus, wawancara dengan murid dan alumni, dan sumber-
sumber lain yang dapat dipercaya. Begitu kelemahan dan kekuatan tergambar,
maka akan memungkinkan untuk mengkonfirmasi item-item tersebut.
Gambaran eksternal bersifat komplementer terhadap self-study internal di
dalam analisis SWOT. Pengaruh-pengaruh nasional dan regional seperti
masalah-masalah lokal dan negara adalah yang paling penting dalam
memutuskan program baru apa saja yang perlu ditambah atau program yang
sudah ada dan perlu dimodifikasi atau diganti.

Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses


penganalisaannya akan berkembang menjadi beberapa Subkomponen yang
jumlahnya tergantung pada kondisi organisasi. Sebenarnya masing-masing
subkomponen adalah pengejawantahan dari masing-masing komponen, seperti
Komponen Strength mungkin memiliki 12 subkomponen, Komponen Weakness
mungkin memiliki 8 subkomponen dan seterusnya.

Jenis-Jenis Analisis SWOT

1. Model Kuantitatif

Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan
antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena
diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang
tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang
harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu
memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O)
harus memiliki satu pasangan satu Threath (T).

Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan


dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian
dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing -masing subkomponen,
dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam
komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih
menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar
penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar
subyektifitas penilaian.

2. Model Kualitatif

Urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan
urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada
saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada
model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W,
dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam
model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, Subkomponen pada masing-
masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan
satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram
Cartesian, karena mungkin saja misalnya, Subkomponen S ada sebanyak 10
buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah.

Sebagai alat analisa, analisis SWOT berfungsi sebagai panduan


pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh
berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat
menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan
tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan.

3. Visi
Langkah awal dalam perumusan strategi (Strategy Formulation) adalah
penetapan visi. Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang
realistic dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu . Visi harus dapat
memberi kepekaan yang kuat tentang area focus bisnis. Hal ini lebih lanjut
diungkapkan oleh Hax dan Majluf dalam Akdon (2007 : 95), bahwa visi adalah
pernyataan yang merupakan sarana untuk:

1. Mengkomunikasikan alas an keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan


tugas pokok.
2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan
stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak
lain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan
dan perkembangan.

Pernyataan visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema
yang mempersatukan semua unit dalam organisasi, menjadi media komunikasi
dan motivasi semua pihak, serta sebagai sumber kreativitas dan inovasi
organisasi. Kriteria-kriteria pembuatan visi meliputi:

1. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan idial masa depan yang
ingin diwujudkan.
2. Visi dapat memberikan arahan mendorong anggota organisasi untuk
menunjukkan kinerja yang baik.
3. Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.
4. Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.
5. Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.

Suatu visi akan menjadi realistik, dapat dipercaya, menyakinkan, serta


mengandung daya tarik, maka dalam proses pembuatannya perlu melibatkan
semua stakeholders. Selain keterlibatan semua pihak, visi perlu secara intensif
dikomunikasikan kesemua anggota organisasi sehingga mereka merasa sebagai
pemilik visi tersebut. Selain itu visi dibuat dalam kalimat yang singkat agar
mudah diingat dan dijadikan komitmen

Contoh Visi:

MENJADIKAN SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG SEBAGAI SEKOLAH


BERTARAF INTERNASIONAL YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
TAHUN 2011

Indikator:

1. Unggul dalam disiplin


2. Unggul dalam keagamaan/berakhlak mulia
3. Unggul dalam KBM
4. Unggul dalam perolehan Ujian Nasional (UN) dan Ujian SEkolah (US)
(output)
5. Unggul dalam memenangkan persaingan UMPT (Outcome)
6. Unggul dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja
7. Unggul dalam lomba Olimpiade Sains
8. Unggul dalam Lomba Kreatifitas Siswa
9. Unggul dalam Penguasaan Bahasa Inggris
10. Unggul dalam Penguasaan Teknologi Informasi

2. Misi

Visi yang telah kita peroleh harus kita terjemahkan kedalam guidelines
yang lebih pragmatis dan kongkrit yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pengembangan strategi dan aktivitas dalam organisasi. Untuk hal itu dibutuhkan
misi. Pernyataan dalam misi lebih tajam dan lebih detail jika dibandingkan
dengan visi. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai oleh
organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa yang akan datang.
Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu penjelasan yang akan
ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk pencapaian misi.

Pernyataan misi memperlihatkan tugas utama yang harus dilakukan


organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam pernyataan misi
terkandung definisi yang jelas tentang pekerjaan atau tugas pokok yang diemban
suatu organisasi dan yang diinginkan dalam kurun waktu tertentu. Pernyataan
misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi organisasi, karena misi
mewakili alasan dasar untuk berdirinya organisasi. Banyak organisasi gagal
karena pernyataan misi yang dirumuskan hanya memperhatikan kepentingan
dirinya sendiri dan mengabaikan kepentingan masyarakat pelanggan maupun
stakeholder. Oleh karena itu, misi harus jelas menyatakan kepedulian organisasi
terhadap kepentingan pelanggan.

Pernyataan misi harus:

1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh


organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk
mencapainya.
3. Mengandung partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang
utama yang digeluti organisasi tersebut.

Pernyataan misi yang jelas akan memberi arahan jangka panjang sehingga
memberikan stabilitas manajemen dan kepemimpinan organisasi. Misi berubah
apabila kehendak organisasi berubah atau karena adanya validasi
langkah/komponen manajemen strategik yang lain. Pernyataan misi
mencerminkan tentang segala sesuatu untuk mencapai visi.

Kriteria pembuatan misi meliputi:


1. Penjelasan tentang bisnis/produk atau layanan yang ditawarkan yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
2. Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
3. Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang
meyakinkan masyarakat.
4. penjelasan aspirasi bisnis yang diinginkan pada masa datang juga
manfaat dan keuntungan bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan
yang tersedia.

Contoh Misi:

1. Menerapkan disiplin tinggi dalam segala kegiatan


2. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
budaya bangsa
3. Menerapkan pelaksanaan evaluasi atau penilaian hasil belajar secara
konsisten dan berkesinambungan
4. Mengoptimalkan pembinaan dalam pembuatan karya tulis ilmiah
5. Mengoptimalkan pembinaan secara insentif guna menghadapi persaingan
dalam era globalisasi
6. Menerapkan penggunaan bahasa Inggris dalam komunikasi antar warga
sekolah
7. Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi
8. Memanfaatkan lingkungan hidup sebagai media pembelajaran

3. Tujuan

Dalam kerangka pikir manajemen strategik, tujuan harus merupakan


target-target yang bersifat kuantitatif dari suatu organisasi. Pencapaian tujuan
merupakan ukuran dari keberhasilan kinerja faktor-faktor kunci keberhasilan
suatu organisasi. Oleh karena itu tujuan merupakan bagian integral dalam sistem
strategi managemen yang didalamnya mengandung usaha untuk melaksanakan
suatu tindakan. Untuk itu tujuan harus menegaskan tentang apa (what) yang
secara khusus harus dicapai dan kapan (when). Pencapain tujuan dapat menjadi
tolak ukur untuk menilai kinerja organisasi.

Tujuan organisasi pada dasarnya untuk jangka panjang yang harus


diselesaikan selama waktu itu dan akan mengarahkan kinerja harian organisasi.

Kriteria Tujuan:

1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan visi dan misi.


2. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi
misi, program dan sub program organisasi.
3. Tujuan akan menjangkau hasil-hasil penilaian lingkungan
internal/eksternal dan yang diprioritaskan serta mungkin dikembangkan
dalam merespon isu-isu strategic.
4. Tujuan cenderung tidak berubah kecuali terjadi penggeseran lingkungan
atau dalam hal isu strategic hasil yang diinginkan telah tercapai.
5. Tujuan biasanya secara relative berjangka panjang, yaitu sekurang-
kurangnya tiga tahun atau lebih.
6. Tujuan harus mengatasi kesenjangan antara tingkat pelayanan saat ini
dengan yang diinginkan.
7. Tujuan mengambarkan hasil program.
8. Tujuan menggambarkan arah yang jelas dari organisasi, program dan sub
program, tetapi belum menetapkan ukuran-ukuran spesifik atau strategi.
9. Tujuan harus menantang.

5.Program Kerja
Selanjutnya, setelah sasaran/tujuan telah ditentukan barulah dirumuskan
program kerja. Program ini dapat dijabarkan targetnya, segmentasinya dan
strategi aksi yang akan digunakan. Sebuah program kerja dapat dikatakan
sebagai sebuah program yang lengkap apabila telah mampu menerangkan visi,
misi, tujuan serta gambaran pelaksanaan yang berupa target, segmentasi dan
strategi aksi yang dipilih.

Pelaksanaan akan diikuti dengan proses evaluasi. Yang digarisbawahi


disini adalah peran analisa SWOT dalam melakukan penilaian kesesuaian
konsep dan pelaksanaan program saat program berjalan maupun di akhir
program sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan penilaian yang obyektif dan
berkesinambungan.

6. KAITAN ANALIS SWOT DENGAN VISI DAN MISI ,TUJUAN DAN


PROGRAM

Analisis SWOT itu digunakan sebagai dasar untuk menerjemahkan visi,


misi, dan tujuan sehingga menjadi program kegiatan yang lebih operasional.
Hubungan fungsional antara visi, misi, tujuan, program, dan kegiatan dapat
digambarkan sebagai berikut:

Bagan: Hubungan antara visi, misi, dan tujuan organisasi


Sekolah yang melaksanakan harus membuat rencana pengembangan
sekolah. Rencana pengembangan sekolah pada umumnya mencakup
perumusan visi, misi, tujuan sekolah dan strategi pelaksanaannya. Sedangkan
rencana kerja tahunan sekolah pada umumnya meliputi pengindentifikasian
sasaran sekolah (tujuan situasional sekolah), pemilihan fungsi-fungsi sekolah
yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah diidentifikasi, analisis
SWOT, langkah-langkah pemecahan persoalan, dan penyusunan rencana dan
program kerja tahunan sekolah.

4.KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Analisis Swot adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan
kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing.

Analisis Swot sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu


pendidikan karena analisis dan gambaran yang diberikan merupakan tolok ukur
dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan lebih lanjut.Setelah analisis,
perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program kerja yang lebih konkrit.

Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistis dan
ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu .

Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai oleh


organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa yang akan datang.

Tujuan merupakan bagian integral dalam sistem strategi managemen


yang didalamnya mengandung usaha untuk melaksanakan suatu tindakan.
Untuk itu tujuan harus menegaskan tentang apa (what) yang secara khusus
harus dicapai dan kapan (when). Pencapain tujuan dapat menjadi tolak ukur
untuk menilai kinerja organisasi.

2. Saran

Analisis Swot adalah semata-mata sebuah alat analisis yang ditujukan


untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan
dihadapi oleh lembaga/satuan pendidikan, dan bukan sebuah alat yang serta –
merta mampu memberikan jalan keluar bagi masalah-masalah yang dihadapi
oleh sekolah/satuan pendidikan tanpa oleh karena itu perlu pemikiran,
komitmen, dan tindak lanjut yang jelas sebagai implikasinya.

Daftar Pustaka
Akdon. 2007. Strategic Management For Educational
Management ( Manajemen Strategik untuk Manajemen
Pendidikan ). Bandung : Alfabeta.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/. Diakses tanggal 31


maret 2010.

PDF | DOC

Komentar:
23 Oktober 2010 pukul 16:40 WIB
sri windiastuti mengatakan...
hari ini saya mendapat pembinaan mengenai SWOT,namun saya belum
mendapat gambaran dengan materi yang diberikan,ijin copy untuk menambah
pemahaman...hatur nuhun

26 September 2010 pukul 22:46 WIB


makhmud mengatakan...
good,.. saya jadikan informasi,dan pertimbangan saat mambuat visi dan
misi sekolah saya.

25 Juni 2010 pukul 10:55 WIB


jondit mengatakan...
thaks tulisannya.....

Kirim Komentar Anda:


Nama: Nama Anda (wajib diisi) E-Mail:
E-Mail (tidak dipublikasikan) URL: http://
Website, Blog, Facebook, dll Komentar: (wajib diisi)

<-- isi kode di atas (wajib diisi)

Kirim Komentar Reset

Search

Go

Halaman

o About Me
o miselania
o ppt. TP
o Makalah TP
o Resep OK
o Catatan TP
o Galeri Missel
Kategori
o galeri missel (8)
o PPT PS (0)
o makalah TP (5)
o resep ok (1)
o miselania (3)
o Catatan TP (1)

Posting Terbaru
o Pendidikan Komparatif
(0 Komentar)
o TP'09 Cayoo...
(0 Komentar)
o Studi Kasus TIK
(0 Komentar)
o Peran TIK di PT
(0 Komentar)
o Pengembengan Media Website
(0 Komentar)
o Makalah TP
(0 Komentar)
o Ibuku Dehulu (Amir Hamzah)
(0 Komentar)
o Di UNJ mejeng sama idola + dek Nai
(0 Komentar)
o Di UNJ mejeng sama idola + bunda Del
(0 Komentar)
o Komunitas Seni SMK N 3 Plg
(1 Komentar)

Komentar Terakhir
o sri windiastuti di Analisis Swot: Visi dan Misi
o nyun di Komunitas Seni SMK N 3 Plg
o fahmi di Analisis Swot SMK N 3 Plg
o makhmud di Analisis Swot: Visi dan Misi
o jondit di Analisis Swot: Visi dan Misi
o WIWIT di Menyusun TIK Pembelajaran Bahasa Indonesia

Blog Roll (See All)


o Indra Yustian
o Utarie Effrilia
o sudarto guntoro
o Mal
o Eddy Permana Sari
o muhammad wahyudi
o Risal
o Dede Yusa Chaerunas
o kedaiobat
o Hirzati Yusro
o Intan Ali
o Linda Rimadini
o Mario Ekron
o formasi (forum mahasiswa mesin)
o seiran

You might also like