Professional Documents
Culture Documents
Sebuah teori mengenai kaya, dilontarkan Robert T Kiyosaki, yakni orang kaya =
memiliki harta sebanyak-banyaknya.
Banyak sekali orang kaya, tapi hartanya tidak berkah. Uangnya banyak tapi di satu waktu
tertentu, tiba-tiba dia memiliki banyak hutang. Ini artinya hartanya tidak berkah. Namun,
ada orang yg gajinya/hartanya tidak banyak, tapi dia bisa sekolahkan anaknya hingga
lulus kuliah, bisa naik haji, dst dst. Inilah harta yg, insya ALLOH, berkah.
Sudah seharusnya kaum muslim menganggap kerja sebagai sarana ibadah (mencari
kebahagiaan dunia dan akhirat), tidak hanya sebagai sarana untuk mencari harta semata.
Perbanyak kebajikan dalam bekerja, agar harta yg didapat = harta yg berkah.
Harta yg berkah = harta yg didapat tidak hanya dinikmati sendiri tapi juga berbagi dengan
orang lain. Dengan kata lain, ada nilai plus kebijakan dalam penggunaan harta.
Faktor-faktor berkah:
- Tidak memakan harta orang lain
- Harta digunakan untuk keperluan/kegiatan yg tidak melanggar perintah ALLOH SWT
Hakekat berkah:
- Merdeka secara rohani. Siap mental dan spiritual, bahwa ALLOH SWT yang memberi
rejeki.
- Merdeka secara fisik. Kebutuhan dasar sudah terpenuhi
PENYAKIT
Mari kita baca beberapa phenomena di sekeliling kita semoga jangan menjadi bahan
ungkapan keluhan tanpa solusi, tapi justru, sebagaimana dokter, menganalisa penyakit
agar tahu apa sebabnya dan apa obatnya dan itulah inti terdalam manfaat dari " membaca
".
Apa saja penyakit masyarakat yang kini terbaca oleh kita ?
1.Banyak percekcokan antar madzhab yang terkadang dibeberapa tempat sampai tumpah
darah bukan cuma caci maki .
2.Banyak kelompok merasa paling benar bahkan paling suci sendiri. Ada anekdot orang
ketabrak yang lama ditolong karena musyawarah dulu ” ikhwan apa bukan ?”.
3.Banyak yang terkejut melihat "sesuatu yang baru" lalu bingung antara ikut atau
menolak.
4.Kalau menerima sesuatu sering langsung menelan tanpa dikunyah dulu, tanpa IQRA
atau mengkaji hingga ke dalam dulu sehingga timbul fanatik buta dan berbuat sesuatu
tanpa dasar yang kuat ibarat bangunan fondasinya rapuh.
5.Kalau menolak sesuatu pun juga membabi buta tanpa IQRA atau mengkaji sampai
dalam, sehingga cenderung mudah menjadi hakim dadakan yang langsung memvonis
bid'ah dan sesat.
6.Umat kita saat ini menjadi kacung umat lain karena banyak yang gaptek ( gagap
teknologi ).Sumber Daya Alam banyak dikuasai umat lain karena kebodohan dalam Ilmu
Pengetahuan berawal dari salah mendidik generasi, kalo udah bisa cari duit tak perlu
sekolah tinggi-tinggi ! Dalam surat arrahman diceritakan bahwa jika ada 2 pertemuan laut
( laut continental ) maka disana ada perrmata dan berlian. Tapi karena umat tidak IQRA
maka barang tambang itu diambil orang kafir!
7. Umat Islam dulu tidak membeda dan memilah-milah mana urusan dunia mana urusan
akherat, mana ilmu dunia mana ilmu agama. Umat Islam sekarang telah termakan ajaran
ulama palsu dari Belanda; Snouk HourGronye yang menggali Islam untuk
menghancurkan dari dalam, sehingga kita jadi sekuler. Ada yang ngurusi dunia melulu
ada yang ngurusi akherat saja ! Tidak faham makna SHOLEH yang sesungguhnya!
8. Ulama dulu, usai tahajud dal baca qur’an lahirlah science dan teknologi, ulama
sekarang usai tahajud dan baca qur’an lahirlah fatwa bahwa si anu sesat si anu salah. Dari
Iqranya yang dalam terhadap ayat2 lafdziyah dan ayat kauniyah melahirkan sikap
mendahulukan akhlaq diatas fiqih berbeda dengan umat Islam saat ini yang
mendahulukan fiqih ringkihnya diatas segalanya.
9.Umat Islam saat ini terkadang merasa lebih ”nyunah” dengan membid’ahkan orang lain
dan lebih merasa tauhidnya paling bersih padahal dengan sikap mereka saat ini maka
justru tauhidnya rusak.
Hal-hal diatas tidak akan terjadi jika umat mau mengamalkan ;
1. إقرا بسم ربك الذى خلق
" Kajilah dengan asma Tuhanmu yang telah berkreatifitas mencipta !"
2. هل يستوى الذين يعلمون والذين ليعلمون
"Samakah orang yang memiliki pengetahuan dan yang tidak memiliki pengetahuan ?"
3. يرفع ال الذين آمنوا منكم والذين أتوالعلم درجــات
"Allah akan mengangkat beberapa derajat orang di antaramu yang beriman dan meraka
yang belajar ilmu pengetahuan "
1. Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan mayoritas beragama Islam sehingga akar
budaya Islami yang ada di masyarakat cukup kuat, seperti :
Tradisi mengaji di mesjid, surau, mushala, dan lain-lain.
Tradisi khataman Al-Qur’an yang bersatu dengan budaya masyarakat.
Guru dan para orangtua umumnya sudah merasa puas ketika mengantarkan
putra-putrinya bisa membaca Al-Qur’an. Padahal Kewajiban umat Islam kepada
kitab sucinya tidak terbatas hanya dalam hal membaca.
Fenomena inilah yang mendorong perlunya Al-Qur’an diajarkan kepada
umatnya secara komprehensif (Kaffah) dan integral melalui Taman Pendidikan
Al-qur’an.
2. Arus Globalisasi dan kemajuan IPTEK terkadang seringkali membawa dampak
yang negatif, malah bisa bersifat destruktif (merusak). Apabila hal ini tidak
diantisipasi oleh semua pihak, maka dikhawatirkan akan merugikan bagi umat
dan genarasi Islam, seperti ; berkembangnya narkoba, pergaulan bebas, tauran
pelajar, kenakalan remaja, aborsi remaja, pornografi dan pornoaksi, kurangnya
pendidikan dan pembinaan akhlak, pengaruh negatif dari media televisi dan media
cetak, dll. Semua dampak negatif tersebut menuntut semua pihak khususnya
orangtua agar lebih selektif, aktif dan lebih cerdas dalam memberikan pendidikan
agama Islam sejak dini bagi putra-putrinya. Apabila kenyataan ini dibiarkan
berlarut-larut tanpa adanya upaya mengatasinya secara profesional, maka
dikhawatirkan nasib umat Islam menjadi terbelakang dan mengekor tanpa
pegangan yang benar.
Keterangan Gambar :
Mari kita perhatikan tanda garis panah. Muncul ketika salah satu ada yang tahu
atau salah satu ada yang tidak tahu. Tapi ketka sama-sama tahu dan sama-sama
tidak tahu, maka garis itu tidak muncul. Berarti kita tidak usah menghabiskan
waktu pada 2 posisi tersebut. Untuk apa kita cari tahu padahal sama-sama tidak
tahu atau sama-sama sudah tahu. Garis belajar dan mengajar ini ada dalam sabda
Rasulullah SAW:
! كن عالما أو متعلما أو مستمسعا أو محبا ول تك خامسا
"Jadilah orang alim/yang tahu, atau jadilah orang yang belajar atau cari tahu,atau
jadilah orang yang mendengarkan pengetahuan atau jadilah orang yang mencintai
ilmu, dan jangan menjadi orang yang ke lima ! ".
Yang dimaksud ke lima adalah tidak menjadi salah satu dari empat posisi
tersebut. " sudah bukan orang alim alias bodoh, nda mau belajar,nda mau
mendengar, dan nda mencintai ilmu !".
Orang yang senatiasa belajar dan belajar tiada henti maka ia akan terbebas dari
penjara kebodohan yang menyiksanya dengan berbagai penyakit-penyakit hati
dalam memandang apa yang Allah hadirkan kepadanya. Orang yang senantiasa
membaca ilmu allah di alam ini tidak akan mudah menolak dan menerima apa
yang hadir, ia akan hati-hati hingga berhasil terkuak rahasia hidup ini.
Dalam blog saya di internet, saya tulis kisah seekor anak semut.
Ada seekor semut yang baru menetas di samping semut mamanya, ia bertanya ;
" Ma, apakah kehidupan hanya sebesar ruang korek api yang kita tempati ini ?
apakah hanya kita yang ada dalam kehidupan ini ? Apakah hanya ini kebenaran
yang kita tahu ini ? "
" Sudahlah! Recok kali kau! Baru netes kemaren sore saja banyak kali tanya !"
Saat malam tiba, semut mungil itu mengintip dan menggigit lubang korek api,lalu
keluarlah ia dan barulah ia thu bahwa kotak korek api yang selama ini mamanya
diami ada didalam bungkus rokok, dan ada tiga ekor semut lain disana.
" Maaf, mau tanya; apakah kehidupan hanya sebesar ruang bungkus rokok yang
kita tempati ini ? apakah hanya kita yang ada dalam kehidupan ini ? Apakah
hanya ini kebenaran yang kita tahu ini ? " tanya semut kecil itu kepada tiga ekor
semut penghuni bungkus rokok.
" aduuuh..kamu bocah baru ceprot kemaren sore pake nanya segale ! Ikuti saja
apa yang ada pada kami ! Kalau namya macam-macam nanti sesat ! "
" Lho..Jangan marah dong ! Saya kan Cuma nanya! Salahkah yang bertanya ?"
Seperti biasa, rasa penasaran semut kecil ini membuat ia kembali beraksi mencari
ilmu ilahi dengan gigihnya. Ia mencari dan mencari dengan mengitari semua
ruang dimensi dengan harapan ada secercah cahaya Ilahy. Dan akhirnya ia jumpai
cahaya, ia egera keluar dari kegelapan menuju cahaya, minadzulumaat ilan nuur !
Ternyata yang selama ini kebenaran hanya seperti yang mereka sangka bisa
terbantahkan oleh fakta usai jihad ilmiyah ia laksanakan. Ternyata kotak korek api
didalam kotak rokok, dan kotak rokok berada di dalam kotak sepatu, ada puluhan
semut disana, dan kotak sepatu berada di dalam kotak indomie, ada ratusan semut
disana, kotak indomie berada di dalam kotak tv, kardus tv berada dalam kardus
kulkas, kardus kulkas berada dalam sebuah gudang yang dikerubuti ribuan
semut.Lalu sang semut keluar dari gudang, ia terbengong seraya beristigfar : "
Astagfirullah..! Maafkan hambaMu Ya Allah ! Selama ini telah memenjarakan
kebenaran di dalam tempurung otak hamba yang sempit ! "
Nah, dengan menghayati cerita di atas, semoga memacu kita untuk semangat
mengkaji, tidak mudah mengangggap sesat dan tidak mudah terbawa arus
sehingga kita menjadi hamba Allah yang diridloi. Aamiin !
Bagi masyarakat muslim Indonesia saat ini tiada salahnya memetik hikmah dari
awal sikap orang kafir qurays saat pertama datang dakwah Rasul. Mereka tidak
seperti orang Indonesia yang langsung main bakar motor yang mereka sangka
hasil curian padahal sedang mogok ! Tidak ! Kafir qurays tidak langsung
mengintimidasi Rasul tapi bermusyawarah dulu dan mengutus duta paling faseh
untuk bertanya tentang maksud dakwah Rasul dengan catatan : ” Diam dan
dengarkan apa kata Muhammad tentang agamanya !?”
Perhatikan kata-kata ”Diam dan dengarkan !” Sekilas orang kafir qurays itu
seperti secara alami mengamalkan ayat yang belum turun tentang bahwa orang
beriman itu harus mau belajar mendengar. الذين يستمعون القول ثم اتبع أحسنه
Nampaknya semakin terasa saat ini dengan maraknya pendidikan dan kebebasan
bicara kita malah kehilangan kearifan untuk belajar mendengar dan berakhlaq
dalam bicara yang implikasinya berimbas kemana-mana. Bisa jadi akhlaq yang
buruk dapat mengakibatkan akidah kita tidak bersih lagi;
Nauudzubillah, jangan-jangan sesembahan kita bukan lagi Allah Maha Penyayang
tapi tuhan kita adalah keasyikan dalam mencaci pihak lain dan mengklaim diri
paling suci ?!
Nauudzubillah, jangan-jangan sesembahan kita bukan lagi Allah Maha Penyayang
tapi tuhan kita adalah kesemangatan menelikung atau menggunting dalam lipatan
kepada sodara seagama yang lain faham dengan kita.
Kesimpulan dari uraian ini adalah ; mari kita berdoa dan berjuang untuk jihad
ilmiyah dengan menggali kembali nilai-nilai qur’an sehingga seluruh aspek
kehidupan kita benar-benar qur’any sehingga kita menciptakan masyarakat
madani dibawah naungan ridlo Ilahy.Aamiin !