Professional Documents
Culture Documents
Namun, itu semua bukanlah hal yang mudah untuk didapatkan. Dalam
menghadapi ujian, kebanyakan siswa masih mengandalkan sistem klasik.
Yaitu mengulang seluruh mata pelajaran yang telah diajarkan di sekolahnya. Dan, tentu
saja materinya sangat bertumpuk-tumpuk tidak terkira, bisa mencapai puluhan buku.
Sedangkan, waktu yang tersedia sangat sedikit, sehingga sangat tidak memungkinkan
untuk membuka-buka, mengulang, mempelajari, dan menghafal seluruh materi dari
masing-masing mata pelajaran itu satu per satu.
Sementara itu, target yang mesti dicapai oleh siswa ketika menghadapi ujian nasional
adalah tidak sekadar memeroleh kelulusan. Namun, bagaimana mendapatkan nilai tinggi
melebihi nilai standar kelulusan. Sebab, dari tahun ke tahun Departemen Pendidikan
Nasional meningkatkan Standar Kelulusan Ujian Nasional.
Tahun 2004/2005, standar kelulusan meningkat dari 3.01 menjadi 4.01, tahun 2005/2006
meningkat menjadi 4.25, tahun 2006/2007 meningkat menjadi 4.5, dan pada tahun
2007/2008 meningkat lagi menjadi 5.5. Nilai-nilai tersebut ditujukan agar mutu
pendidikan nasional semakin meningkat.
Sama-sama tidak kalah beratnya, Depdiknas juga telah mengeluarkan keputusan untuk
meniadakan ujian ulang bagi siswa yang tidak mencapai batas minimal kelulusan.
Artinya, jika gagal, siswa yang bersangkutan harus mengulang tahun depan dan
dinyatakan tidak lulus.
Dengan demikian, siswa harus semakin tertantang menyikapi fenomena peraturan ujian
nasional tadi. Berkaitan dengan hal itu, Kawan Pustaka menerbitkan buku Fokus
Menyelesaikan Soal-soal Ujian Nasional SMP.
Buku yang disusun oleh Supadi, S.Si, M.Si, Sujito, S.Pd, M.Si, B.Hendro Yulianto, S.Pd.
dan R. Maas Shobirin, S.Si ini berisi soal, jawaban, dan pembahasan meteri ujian
nasional. Ada tiga mata pelajaran yang dibahas dalam buku ini, yaitu bahasa Indonesia,
matematika, dan bahasa Inggris.
Setiap soal dibahas secara detail, disertai teori pendukung, plus tip dan trik mengerjakan
soal dengan cepat dan tepat. Selain itu, disertai juga dengan prediksi soal ujian nasional
yang diberikan berdasarkan hasil analisis data soal-soal yang muncul sebelumnya.
Mempelajari buku ini, akan menambah keyakinan Anda untuk mendapatkan nilai yang
memuaskan, lebih dari sekadar lulus. Selamat belajar dan sukses!
Tips menghadapi un
Waduh, ujian nasional alias UN semakin dekat saja. Tinggal menghitung hari� .
Siapa sih yang nggak takut, apalagi kalau membayangkan apabila kita gagal
menghapinya. Bukan cuma harus mengulang, tapi malunya itu loh . Susah memang
menjadi anak kelas 3, udah pulang sekolahnya lama karena les tambahan, takut nggak
lulus, dan banyaknya yang pesimis pemilik Geraeldo.com bakal nggak lulus. But the
Nah, hitung aja tanggal berapa ujian nasional. Lalu kurangkan 30 hari atau mundurkan 1
bulan, dan mulai saat itulah kita harus belajar keras. Memang sepertinya sangat mudah,
tetapi justru ini menjadi momok yang menakutkan bagi para blogger. Dapatkah anda
bayangkan dalam sebulan tidak ada update, tidak ada link building, tidak ada make
money online? Kata orang harus ada yang dikorbankan, tetapi bagi saya jangan ada yang
dikorbankan . Belajar boleh-boleh saja, tapi ngeblog harus tetap jalan, hanya jamnya
saja yang dikurangi. Bila sebelumnya 2 jam, cukup sejam sajalah sekarang .
Buat apa takut? Ada ujian ulangan kok, ada paket kok. Walaupun gak lulus, bukan berarti
kita harus bunuh diri khan? � Mau lulus kek, mau gak kek, the life must go on
. Santai saja, tapi bukan berarti santai untuk tidak belajar. Intinya: jangan takut dan
jangan resah . Pikirkan bahwa semua yang anda pelajari akan keluar semua nanti,
dan galang banyak dukungan dan motivasi dari orang-orang dekat anda.
Mungkin kamu punya kakak yang udah pernah menghadapi UN sebelumnya, minta tips
dari mereka. Terkadang ada beberapa hal yang hanya orang sudah pernah mengalaminya
yang tahu. Gak usah malu bertanya, karena kita ini makhluk sosial yang tidak akan bisa
hidup tanpa orang lain . Bukan cuma itu, tanya pada mereka bagaimana cara belajar
yang paling efektif. Dan disini, tidak ada percobaan apakah cara itu akan berhasil atau
tidak, implementasikan saja . Baiklah, cukup ini saja saya kira, semoga sukses
semua� !
gimana cara menghadapi unas alias ujian nasional?
Thu, 22/11/2007 - 11:34am — pujo
‹ Kuat Dan Sabarkah Aku? Kisah Hidup Aku Dan Suamiku Mohon Pendapatnya! ada
yang tahu keygen/crack game farm frenzy 2 nggak? ›
• Ngobrol
yang penting belajar lebih ekstra daripada biasanya. tapi jangan lupa dengan kegiatan lain
seperti makan, mandi, doa, ibadah, bersosialisasi dan lain sebagainya. nggak usah stres
lah. kalo yang Di Atas bilang lulus yang lulus, gak lulus yang gak lulus. nikmati aja lah.
jadi sarjana belum tentu sukses kedepannya. jadi sambil sekolah jangan lupa mulai dikit-
dikit konsen bikin rencana bisnis & mulai jalanin dengan waktu luang. kalo beruntung
bisa jadi orang tajir di dunia. abis itu tinggal nyari pahala buat di akherat.
tapi yang pasti malu banget kalo gak lulus unas. apalagi kalau galus / gagal lulusnya
sendirian doang. pasti bisa depresi tuh. ya udah jangan maen internet mulu. mulai blajar
yang serius dan rajin sana!
• reply
JANGAN MENYONTEK
JANGAN PAKAI BOCORAN
JANGAN CURANG
nyontek adalah suatu perbuatan curang yang membohongi diri sendiri dan orang lain.
Kejujuran adalah sesuatu yang mahal harganya dan kelak akan dibutuhkan banyak orang
ataupun perusahaan. orang yang pintar tapi tukang bohong tidak ada artinya dengan
orang yang biasa-biasa saja tapi jujur. Cuma tukang bohong dan perusahaan pembohong
saja yang butuh tenaga tukang boong.
• reply
Selain itu peserta Ujian Nasional (UN) harus mengutamakan kejujuran. Jika mereka
jujur, sebenarnya kita tidak perlu melibatkan TPI apalagi polisi dalam penyelenggaraan
Ujian Nasional (UN) .
Sedangkan kepada para guru dan orang tua murid supaya memberikan dorongan dan
motivasi kepada murid-murid untuk mempersiapkan ujian dengan sebaik mungkin demi
kesuksesan anak-anak kita, generasi penerus bangsa.
1. Datang ke tempat ujian, sebelum waktu ujian dimulai untuk menyesuaikan diri
dengan situasi ujian.
2. Pastikan kartu ujian dan alat tulis yang diperlukan telah anda bawa.
3. Mulailah dengan berdo’a kepada Allah supaya dimudahkan dalam menjawab soal
ujian
4. Sebelum mengerjakan soal, baca dengan teliti petunjuk mengerjakan soal ujian.
5. Tulis identitas pribadi anda dengan sempurna, sesuai dengan petunjuk pengisian.
6. Kelola waktu dengan bijak.
7. Kerjakan lebih dahulu soal yang mudah, baru soal yang sulit.
8. Jawab semua soal ujian.
9. Jujur dan tidak menyontek.
10. Jangan terburu-buru meninggalkan ruang ujian.
11. Cek dan recek kembali jawaban anda sebelum meninggalkan ruang ujian.
Banyak sekali pertanyaan kepada saya, saat anak saya mendapat NEM tertinggi dengan
rincian nilai 10 untuk bahasa inggris, 10 untuk bahasa indonesia dan 9,67 untuk
matematika (NEM = 29,67 tertinggi se bekasi, dan nilai tsb kedua tertinggi nasional).
Artinya ia hanya salah satu soal di subject matematik. Bila ia lebih teliti maka ia
mendapatkan nilai NEM sempurna 30… tapi ya… itu sudah hasil yang maksimal dan
kami sangat bangga akan prestasinya.
Sebenarnya ia tergolong anak yang malas belajar, tetapi sangat maniac dengan
game. Kalau diminta/diingatkan untuk belajar sendiri … paling lama kuat setengah jam
itupun diselingi keluar kamar, ambil minum, ke kamar mandi, dll ….. pokoknya nggak
betah aja belajar…. tapi kalau main game 6 jam pun dia masih tahan.
Lalu karena prestasi belajarnya terus menurun padahal saat SD ia adalah lulusan terbaik,
maka untuk mengembalikan prestasinya sayapun menyimpan Play Station
kesayangannya dan hanya boleh dimainkan malam minggu dan minggu pagi saja. Saat
hari belajar, wajib belajar selama 2 jam sehari efektif. Nah ini tips pertama …. disiplin
membagi waktu antara main/istirahat dan belajar.
Selanjutnya saya membelikan soal-soal ujian terdahulu (sekitar 5-7 tahun ke belakang)
dan kumpulan soal lainnya serta juga buku-buku ringkasan teori dan rumus untuk
dipelajari ulang. Buku-buku dan soal tersebut diberi target untuk menyelesaikan…
sejak 2 bulan sebelum ujian…. mepet iya…tapi ya belum terlambat !
Disamping itu ia pun ikut bimbingan belajar dari lembaga yang cukup dikenal. Sekolah
pun mengadakan beberapa kali try out UN. Hasil try out dan latihan dirumah selalu
dibahas dan bila kurang paham atau trampil dalam topik tertentu maka perlu pendalaman
materi dengan membaca buku teori atau ringkasan rumus. Beruntung dengan nasihat dan
dorongan motivasi ( kami juga sering menemani saat ia belajar)… anak saya mau
menjalankan ini semua dengan sungguh-sungguh…. Ini termasuk tips kedua dan
ketiga … yaitu belajar, latihan dan latihan soal, serta dorongan orang tua atau orang
terdekat
Tips keempat yaitu jaga kesehatan. Ya 2-3 bulan menjelang ujian, fisik dipersiapkan
dengan makan yang bergizi, teratur dan juga istirahat dan hiburan yang cukup. Ini agar
tidak jenuh dan selalu segar saat waktunya belajar
Tips kelima yaitu … jangan permasalahkan sistem pendidikan di kita… sistem Ujian
Nasional, Depdiknas, …. dlsbnya…. fokus pada persiapan menghadapi ujian … karena
mau tidak mau kita akan menghadapinya.
Tips keenam yaitu … berdoa. Kami (orang tua dan anak saya) sama-sama berdoa setiap
sebelum dan sesudah belajar serta setelah shalat …. saat shalat malampun (tahajud) kami
memohon doa agar ia dapat menempuh ujian dengan baik dan mencapai prestasi
terbaiknya.
Saat menjelang ujian, melihat ruangan, mempersiapkan segala sesuatu seperti alat tulis
yang dibutuhkan seperti pinsil dua buah yang sudah diraut, rautan, penggaris, dll.
Dan konon kata gurunya (saya tidak tahu kebenarannya), anak saya pemecah rekor
bahasa indonesia 10 dalam sejarah UN. Padahal saat try out pertama … anak saya paling
lemah di Bahasa Indonesia hasilnya disekitar 7…. saat saya melihat kesalahannya,
sayapun bingung dengan jawaban yang benar, anak saya pun kesal …dan katanya :
“benerkan soalnya aneh..nggak jelas …..”
Karena tidak bisa membantu langsung, maka saya minta anak saya berlatih soal lebih
banyak (plus kunci jawabannya) agar lebih memahami cara berfikir si pembuat soal dan
juga berdiskusi dengan guru. Saat ia mendapatkan nilai sempurna 10, saya pun berkata :
“hebat kamu nak, kok akhirnya kamu bisa ?” jawabannya : “… ya…. setelah banyak
latihan akhirnya saya tahu cara berfikir si pembuat soal seperti kata ayah ……”
Dari uraian di atas memang tips tersebut bukanlah tips baru, sekali lagi kuncinya adalah :
disiplin membagi waktu, belajar, latihan soal, bimbingan dan dorongan orang terdekat,
menjaga kesehatan, persiapan akhir dan jangan lupa berdoa.
Untuk yang hendak ujian atau orang tuanya semoga ini menjadi inspirasi …. minimal
mengingatkan kembali karena sebenarnya tips ini bukan hal baru …..
Ujian Nasional saat ini menjadi sesuatu hal yang menakutkan bagi sebagian besar siswa
kelas IX SMP/MTs. dan kelas XII SMA/MA. Hal ini disebabkan adanya standar
kelulusan yang lumayan berat diberlakukan dalam UN. Apalagi untuk tahun pelajaran
2009/2010 ini standar nilai rata-rata dinaikkan menjadi 5,50. Standar yang rata untuk
semua sekolah, baik sekolah pinggiran maupun yang ada di perkotaan, sekolah bermutu
maupun sekolah tak bermutu, sekolah maju maupun yang baru berkembang atau bahkan
masih rintisan, sekolah dengan fasilitas lengkap maupun sekolah dengan fasilitas yang
minim. Sungguh tak adil tampaknya. Namun, itulah yang harus kita semua hadapi.
Bagi Adik-adik tak perlu pusing dengan persoalan itu. Toh juga saat ini UN 2010 mau
tidak mau Adik-adik akan tetap hadapi. Untuk itu ada baiknya membuat persiapan yang
matang untuk menghadapinya. Berikut tips-tips menghadap Ujian Nasional 2010, mudah-
mudahan bermanfaat.
Sebagai umat yang beragama, sudah selayaknya kita selalu ingat kepada Allah dalam
kondisi apapun, apalagi dalam kondisi seperti ini di mana nasib kita ada dalam
genggaman-Nya. Usaha sebesar apa pun yang sudah dilakukan untuk menghadapi UN,
baik itu dengan belajar sepanjang hari, ikut bimbingan belajar, pelaksanaan Try Out
Ujian Nasional berkali-kali, Pra UN, dan lain sebagainya tidak akan memiliki arti jika
Allah tidak menghendaki keberhasilan seseorang. Untuk itu janganlah menyombongkan
diri, mendekatlah segera kepada Allah, mohonlah bimbingan pada-Nya agar selalu
diberikan kemudahan dalam mengahadapi UN, ditunjukkan jalan yang terbaik, hingga
akhirnya mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan.
Hadapilah ujian ini dengan sikap yang tenang dan proporsional bahwa ujian sebagai
sesuatu yang harus dihadapi, dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan kita menyusun
rencana menentukan strategi dan menjalaninya dengan senang.
3. Bersikaplah proaktif
Proaktif adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang menentukan
keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi UAN.
Yakinlah bahwa kerja keras dan usaha keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil.
Dalam menyikapi standar minimal 5,50 justru yang terbaik adalah kita sendiri membuat
patokan standar nilai minimal. Misalnya, menargetkan 7,01 atau 8,01 sehingga yang
muncul adalah tantangan bukan beban.
4. Buatlah rencana
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para siswa
banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan pada soal-soal
yang harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita
terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian).
6. Belajar kelompok
Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi
dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar
dan prestasi. Para siswa daripada banyak bermain dan membuang-buang waktu dengan
percuma, manfaatkanlah dengan cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau
di sekitar tempat tinggal kita.
Masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan alakadarnya atau
sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil
terbaik dalam daya serap materi maupun prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan,
niscaya hasilnya akan lebih bagus walaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di
luar jam sekolah. Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya
dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya,
berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu
upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian dan keterampilan belajar.
Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah
perjuangan menghadapi UAN 2009 sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik
kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restulah pada orang tua agar kita diberi
kemudahan dan kelancaran. Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-
putrinya yang sedang berjuang menghadapi UAN.
9. Rajin Bertanya
Rajin-rajinlah bertanya, karena dengan bertanya kita dapat mengetahui apa yang
sebelumnya tidak kita ketahui. Jika ada kata/kalimat yang tidak kita ketahui di dalam
buku yang kita pelajari, maka sangat dianjurkan untuk bertanya pada ahlinya, baik itu
guru, orang tua, maupun kakak kita. Ketika di sekolah, jika ada penjelasan guru yang
tidak kita mengerti maka bertanyalah. Jangan takut bertanya ! Karena kemungkinan
masih banyak teman sekelasmu yang juga tidak mengerti penjelasan guru tersebut, hanya
saja mereka malu bertanya.
Kalau tidak pernah bertanya, kita tidak akan tahu sampai kapanpun.
Ingat, “Malu bertanya, sesat di jalan”.
Motivasilah diri Anda sedini mungkin untuk belajar, karena dengan adanya motivasi
dapat meningkatkan keinginan untuk selalu dan terus belajar. Salah satu cara memotivasi
diri Anda adalah dengan membuat beberapa afirmasi, seperti “Kalau dia bisa, kenapa aku
nggak bisa?”.
angsung ke intinya saja. Beberapa hari ini, adik-adik yang main ke warnet pada sibuk
nyari prediksi soal UN. Hmm… Senangnya, mereka sudah sibuk mempersiapkan diri
untuk Ujian Nasional 2009 nanti. Nah, kali ini saya Cuma ingin sedikit share, gimana
sih cara lulus UN.
“Iya, Hel, kalo’ itu mah aku juga tauk! Tapi, gimana cara belajarnya itu ngga
membosankan?”
Saya juga ngga’ begitu paham gimana buat belajar itu jadi ngga’ membosankan. Intinya,
kita harus benar-benar menyiapkan diri. Jangan malas-malasan kayak Helda. Dan,
yuk cobain tips dan triks cara Helda untuk persiapan lulus Ujian Nasional 2009!
Sepuluh cukup deh kayaknya kalau dimulai pemantapannya di bulan Maret. Hitung
sendiri aja, mana yang kamu rasa paling baik. Intinya, setiap hari itu kamu harus ada
bahas soal pada saat belajar di rumah. (Tapi, jangan cuma beberapa soal aja ya. Bisa
berabe mah!)
Nah, kalo’ sudah ngerjain soal-soal prediksi UN yang ada di rumah, dan ternyata ada
yang mentok kamu ngga’ bisa, yuk tanya ke teman! Lebih bagus lagi kalau kamu punya
kelompok belajar bersama. Jadi, pertemuan kalian lebih terorganisasi. Di sana kalian
kumpulkan soal-soal UN yang kalian tidak tahu dan kemudian dipecahkan bersama.
Asyik kan tuh…
Ini dia jalan yang terakhir. Setelah kamu udah bahas sendiri soal Ujian Nasional-nya,
udah bahas bareng teman juga. Eh, ternyata ada juga yang belum ketemu jawabannya,
langsung aja tanya sama guru kamu yang bersangkutan atau mungkin tentor kamu.
Kesimpulannya, cara belajar kamu untuk UN nanti harus bertahap. Seperti ketiga tahap
yang sudah dipaparkan di atas. Kemudian, dari semuanya itu, konsisten terhadap
jadwal adalah yang paling penting!
Sekali saja kamu mengabaikan jadwalmu untuk belajar, kemungkinan besar selanjutnya
juga bakal begitu.
Ini dia yang sering terabaikan. Apalagi, mulai tahun 2008 lalu, mata pelajaran untuk
Ujian Nasional itu nambah – Fisika, Biologi dan Kimia. Kalo’ untuk pelajaran-pelajaran
yang butuh daya hafal, sering-sering pegang buku aja deh sekalian dibaca juga pastinya.
Hihi. Prinsipnya sih sama dengan pelajaran ‘berhitung’, sering-sering bahas soal.
Teteup…
Kamu juga bisa tanya-jawab sama teman. Buat kayak permainan/game gitu. Pasti
jadi menyenangkan!
Selamat berjuang untuk lulus Ujian Nasional 2009! Semoga tips dan trik cara lulus Ujian
Nasional di atas bermanfaat walau tidak seberapa.
Kiat sukses UN disingkat dengan akronim alfabetis ABCDE. Pertama huruf “A”,
Antusias. Kata ini berasal dari bahasa asing en (di dalam), theos (Tuhan), isme (paham).
Jadi, antusias bermakna ‘Tuhan ada di dalam diri’ . Innallaha ma’ana. Jika antusias sudah
merasuk ke dalam diri seseorang, maka siapapun akan bersemangat dalam hidup dan
menghadapi Ujian, meskipun, Ujian yang berat sekalipun. Datangnya Ujian akan mereka
sambut dengan sebuah keyakinan bahwa, mereka mampu menghadapinya dengan segala
persiapan yang sudah matang. Niat dan motivasi akan selalu menyala dari dalam diri
mereka, tak perlu lagi untuk diingatkan. Sebab, rasa antusias ini akan menjadi charger
bagi diri masing-masing. Permasalahannya adalah, bagaimanakah dengan kondisi belajar
para siswa saat ini? Sudah siapkah mereka?. Hal inilah yang harus kita pikirkan sebagai
orang tua dan masyarakat umum.
Kedua huruf “B”, Belajar efektif. Karena waktu di kelas terminal, maka kelas VI SD/MI,
kelas IX SMP/MTs, dan kelas XII SMA/SMK/MA akan terasa sebentar dibanding kelas
sebelumnya. Kemudian, Bagaimanakah belajar yang efektif itu? Jawabannya adalah
belajar secara fungsional dan global, diantaranya; metode peta pikiran (mind mapping)
sebaiknya diterapkan dalam catatan pribadi siswa dengan tulisan warna-warni. Secara
teori pendidikan, tulisan yang warna-warni, sangat membantu sekali untuk mudah
diingat. Berbagai sekolah telah lama mempersiapkan dengan drill latihan soal-soal
disertai dengan uji coba (try out) yang notabene tidak hanya sekali dua kali, namun
berkali-kali dengan materi terstruktur sejak kelas awal hingga akhir. Try out memang
sengaja dibuat mirip dengan situasi yang sesungguhnya atau yang biasa kita kenal dengan
istilah simulasi. Sebab, cara ini dipandang efektif selama model soal masih tetap pada
ranah kognitif.
Ketiga adalah huruf “C”, Cara memenej waktu. Mengingat waktu yang singkat di kelas
akhir, sudah semestinya bagi siswa untuk bisa memenej waktu dengan sebaik-baiknya.
Mau tidak mau harus disadari bahwa, semua orang diberi anugerah waktu yang sama
yakni, 24 jam dalam sehari semalam, 60 menit tiap jamnya, dan 60 menit juga dalam
setiap detiknya. Namun, mengapa hasilnya berbeda?. Jawabannya mungkin terletak pada
ketidakmampuan siswa dalam memenej waktu. Dalam teori accelerated learning
dijelaskan bahwa, emosi yang positif sangat membantu proses pembelajaran, belajar
adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi, dan belajar membutuhkan keterlibatan seluruh
anggota tubuh serta pikiran. Jika mungkin, menjadikan belajar sebagai ‘hiburan’ juga
diperbolehkan, sehingga siswa tidak akan merasa tersiksa dengan belajar keras menjelang
UNAS. Refreshing memang diperlukan saat suntuk belajar, dengan konsekuensi tidak
menyita waktu. Sebab kelak, bila menyesal karena tidak memanfaatkan waktu secara
baik, maka tidak akan bisa diulangi kembali ke masa lalu.
Keempat huruf “D”, Doa dan ibadah. Saat penulis sedang menyelesaikan tulisan ini,
penulis teringat ketika dulu ia masih duduk di bangku terakhir SMA Islam Sunan Gunung
Jati Tulungagung. Ketika itu Ia sering bertanya pada gurunya, “Pak, ada nggak ya doa
yang ‘cespleng’ dan mujarab untuk bisa lulus Ujian Nasional?”. Ketika pertanyaan itu
muncul, sangat mungkin sekali bagi siswa untuk mendapatkan jawaban yang tepat.
Masalahnya, doa apakah dan oleh siapakah itu? Tentu doa kesuksesan dan doa
keselamatan dunia akhirat. Kemudian pertanyaan selanjutnya, siapa saja yang harus
berdoa dan beribadah? Tidak lain tidak bukan jawabannya ialah siswa yang
bersangkutan, orang tua atau keluarga, dan segenap warga sekolah. Jika doa bersama ini
terlaksana, pasti akan menambah ketenangan bagi siswa. Dan jika jiwa tenang, separuh
kemenangan (kesuksesan) telah teraih.
Kemudian yang kelima huruf “E”, Empati. Doa yang menambah tenang, juga sebagai
wujud kepedulian pada siswa. Siswa sangat membutuhkan empati atau feeling in,
minimal sekadar simpati atau feeling on dari orang sekitar. Disinilah peran keluraga dan
masyarakat untuk berempati guna membantu menciptakan suasana rumah dan lingkungan
yang kondusif untuk belajar.
Akhir kata, dengan kelima kiat di atas, semoga sukses dan bermanfaaat!
foto:fadhlyoke.files.wordpress.com
Alhamdulillah Ujian Akhir Nasional sedang berlangsung, semoga berjalan lancar dan
semua pesertanya dapat lulus dengan baik. Amin! Awalnya, saya menentang Ujian
Nasional, namun berhubung kebijakan Diknas tetap menjalankannya, maka saya harus
memiliki sikap berbeda yakni menyempurnakan system UN, bersikap benar setelah UN
dan menyusun langkah baru demi masa depan.
Sistem UN harus senantiasa disempurnakan dan diperbaiki supaya dapat memberi andil
yang besar terhadap kesuksesan anak-anak bangsa dalam berbagai sendi kehidupan yang
dijalani. UN sebagai satu-satunya barometer kelulusan, kurang tepat, paling tidak UN
menentukan 60% kelulusan pelajar, sedang 40% ditentukan sekolah dengan melihat
perilaku keseharian, nilai harian dan kepribadian mereka (idealnya 50% dan 50%). Ini
sebagai bentuk kompromi keputusan MA yang menginginkan supaya UN dihapus. Hal
ini akan berakibat baik pada pelajar, sebab mereka tidak akan menganggap UN sebaga
“Pembunuh Kejam Tanpa Perasaan,” bahkan dijadikan alasan untuk stress, depresi, atau
bunuh diri (semoga hal ini tidak terjadi, baca tulisan saya dib log ini; JANGAN BUNUH
DIRI).
Dalam memandang UN, para pelajar harus melihat bahwa targetnya “hanya” 55%, jika
mereka menguasai 60% saja materi UN yang diujikan, pasti sudah lulus, mengapa hal ini
harus ditakuti? Untuk mengatasi hal ini, seharusnya pelajar menyediakan waktu 2 jam
tiap hari untuk belajar, bukan hanya belajar sepanjang hari dan malam saat ujian saja.
SETELAH UN
Setelah UN berbagai pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan bahu membahu guna
melakukan penyempurnaan terus menerus demi mencetak generasi muda yang dapat
berhasil dalam Akhir Zaman ini.
Pihak sekolah harus menyempurnakan system pembelajaran. Hasil ujian siswa dapat
dijadikan ukuran kualitas seorang guru di sekolah. Dalam hal ini, para guru harus
melakukan beberapa hal; mempersiapkan diri sebelum mengajar meski telah
berpengalaman mengajar selama puluhan tahun, menerapkan metode-metode baru dalam
pembelajaran seperti cara cepat belajar, belajar dalam keadaan fun (menyenangkan),
pendidikan kontekstual, serta menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya. Sedang
pihak sekolah; melengkapi sarana dan prasarana, melalukan evaluasi secara berkala,
menyelenggarakan pelatihan Motavasi pada para guru dan pelajar, memberikan
kesejahteraan yang layak pada guru, dan berusaha menjadikan sekolahnya bertitel
unggulan atau memenuhi standar Nasional atau Internasional.
Sedangkan pada para pelajar, bagaimana bersikap setelah UN?
Pertama; menerima dengan lapang dada apa pun hasilnya. Jika lulus Alhamdulillah, jika
tidak lulus, ikuti saja ujian ulangan. Jadi tidak perlu stress, depresi dan bersedih
berlebihan. Hidup tetap harus dijalani, baik lulus UN atau tidak.
Kedua; Introspeksi diri (merenung) terhadap hasil UN yang diraih, jika lulus UN,
berupaya meningkatkan standar nilai dan berusaha menjadi yang terbaik, jika belum lulus
belajar lebih giat setiap hari seumur hidup dan berusaha lebih keras di masa mendatang.
Ada anak yang 2 tahun tidak naik kelas, justru saat terjun di tengah-tengah masyarakat,
dia berhasil melebihi yang rengking 1 terus menerus.
Ketiga; Setelah berhasil lulus pun, tantangan di depan mata menghadang. Bagi yang lulus
bingung mau kuliah apa dan dimana, bingung apa mau kuliah atau kerja, bingung mau
kemana. Sesungguhnya yang lulus UN menghadapi masalah, demikian juga yang tidak
lulus. Posisi sama saja. Bagi yang mampu kuliah, lanjutkan pendidikan setinggi-tingginya
sesuai bidang ilmu yang ingin diperdalam dan disukai. Sedang yang tidak kuliah, dapat
mengikuti Kuliah Alternatif Online (KAO) yang saya tawarkan secara gratis 100%. Bagi
yang mau bekerja, langsunglah bekerja apa saja asal halal, tidak perlu gengsi, merasa
malu atau susah. Mudah mengatasi kebingungan bukan?
Keempat; bagi pelajar yang tidak dapat kuliah dengan alasan apa pun juga, teruslah
belajar seumur hidup, bekerja sambil belajar dan isilah kehidupan dengan kegiatan-
kegiatan yang bermanfaat. Jangan sampai waktu yang membunuh kita. Sekali lagi KAO
dapat menjadi alternatif.
Kelima; inti pendidikan yang sesungguhnya ialah pembetukan kepribadian bermartabat,
bermental baja, beradabtasi dengan baik terhadap kehidupan, dan menjalani hidup yang
lebih baik. Setelah UN, cobalah nilai keempat hal ini dalam diri masing-masing pelajar;
sudahkan memiliki kepribadian bermartabat? Sudahkah memiliki mental baja atau
semangat pantang menyerah? Sudahkah beradabtasi dengan baik terhadap kehidupan?
Sudahkah berupaya dengan sungguh-sungguh guna menjalani hidup yang lebih baik? Jika
belum, berarti lulus UN, tapi tidak lulus dalam kehidupan. Lho! Renungkanlah!
Keenam; disamping berhasil lulus UN sebagai salah satu barometer mampu
mengembangkan kecerdasan Intelegentia, para pelajar harus mampu mengembangkan
kecerdasan Spritual dan Emotional mereka. Hal ini harus diperhatikan dengan seksama
oleh Lembaga Pendidikan. Kecerdasan spiritual ialah menjalankan rukun Islam;
shahadat, shalat, puasa, zakat dan haji dengan penuh keyakinan tanpa keraguan. Sedang
kecerdasan emotional ialah memiliki semangat pantang menyerah, mampu mencari jalan
keluar terhadap masalah dan mengatasinya, bersikap benar sesuai situasi dan kondisi, dan
dapat mengatur perasaan sesuai kebutuhan.
Baca juga tips sukses dalam menjalani kehidupan dan tips sukses belajar di Pondok.
Bumi Allah, 07 Rabiul Awal 1431/23 Maret 2010
Diposkan oleh zamhari di 22.3.10
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda