You are on page 1of 70

Matematika Ekonomi

1 8eberapa Konsep Dasar Matematika



Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan dapat memahami beberapa konsep dasar yang melandasi pengertian "Fungsi".

KEGIATAN

1. Bacalah dengan seksama bahan tentang "Beberapa konsep dasar Matematika" yang disajikan di bawah ini :

BEBERAPA KONSEP DASAR MATEMATIKA 1.1. KONSEP HIMPUNAN.

Himpunan adalah sekumpulan obyek atau benda dengan ciri-ciri tertentu. Obyek atau benda yang tennasuk dalam himpunan ini disebut anggota, atau unsur, atau elemen himpunan. Suatu himpunan dapat ditentukan dengan menyajikan daftar anggotanya, atau dengan menyebutkan ketentuan khusus yang menetapkan apakah sesuatu obyekatau benda termasuk anggota himunan atau bukan. Ketentuan khusus ini dinamakan Relasi. Untuk menyatakan sesuatu himpunan dipergunakan tanda-kurung; baik anggota-anggotanya maupun relasinya ditulis di antara tanda-kurung itu.

Contoh

A = {a, b, c} Menyatakan bahwa himpunan A terdiri dari unsur-unsur a, b, dan c.

B = {X: X adalah mahasiswa fakultas ekonomi} menyatakan bahwa himpunan B terdiri dari mahasiswa fakultas ekonomi.

Notasi XES menyatakan bahwa obyek atau benda x termasuk anggota himpunan S.

Sedang notasi x ~ S menyatakan bahwa obyek atau benda x tidak termasuk anggota himpunan S.

Suatu relasi yang tak dapat dipenuhi oleh satu unsur pun mencarikan suatu himpunan kosong, yang dinyatakan dengan 0.

Contoh

S = {x : x adalah bilangan gasal berakhiran 2} = 0

2

Jika setiap anggota himpunan S merupakan juga anggota himpunan T, maka S adalah himpunan-cabang (subset) dari T. Jika sedikitnya satu anggota dari T bukan anggotadari S, maka S adalah himpunan-cabang mumi dari T. Notasi SeT menyatakan S sebagai himpunan-cabang f, sedang notasi S 1- T menunjukkan bahwa S bukan himpunan-cabang T. Ingat, bahwa himpunan kosong adalah himpunan-cabang setiap himpunan. Jika S C Tdan T C S, maka S = T.

Gabungan atau uni dua himpunan A dan B, yang dilambangkan A u B, adalah suatu himpunan yang terdiri dari anggota-anggota A dan/atau B.

Irisan atau interseksi dua himpunan A dan B, yang dilambangkan A II B, adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota persekutuan dari A dan B.

Seluruh obyek atau benda yangditinjau atau dibahas dalam suatu pemasalahan dinamakan himpunan universal dan dinyatakan dengan u.

Komplemen himpunan A, yang merupakan himpunan-cabang dari himpunan uniserval u, yang dilambangkan A atau A', atau A atau N, ialah himpunan U yang bukan sekaligus menjadi anggota himpunan A.

Himpunan-himpunan yang terbentuk oleh gabungan, irisan dan komplemen mudah dipahamijikadisajikan dalamdiagram Venn seperti berikutini. Daerahyangbergarisadalah himpunan yang dinyatakan di bawah masing-masing diagram.

A B A B
~ A
A -B B - A A u B

3

A

B

A

B

A (l B

A u B

u

A

B

C

A atauA'

Ar.Br.C

Sejenis himpunan yang penting adalah himpunan-urut yang urutan anggotanya tertentu, di antaranya pasangan-urut yang urutan anggotanya tertentu,di antaranya pasangan-urut (x.y) yang akan dijumpai nanti pacta pembahasan relasi dan fungsi.

1.2. VARIABEL

Di dalam matematika konstanta adalah suatu kuantitas yang bemilai tetap dalam suatu persoalan khusus. Konstanta mutlak atau numerik bemilai tetap dalam semua persoalan; konstanta parametrik (atau dinamakan juga secara sinbgkat "parameter") bemilai tetap untuk suatu soal khusus tertentu, akan tetapi akan bemilai lain untuk soal yang berlainan. Nilai mutlak adalah nilai yang dilepaskan dari tanda-aljabarnya (positif atau negatif) dan ditulis di antara dua garis tegak, seperti r 5 I.

Variabel adalah suatu kuantitas yang dapat bemilai bermacam-macam dalam suatu soal khusus. Himpunan nilai-nilai yang mencerminkan suatu variabel adalahjangkauan ('range') dari variabel itu. Jika jarak antara nilai-nilai yang berturut dari variabel itu mendekati nol, maka variabel itu dikatakan bersinambungan atau kontinu. Akan tetapi jarak ini tertentu, betapa pun kecilnya, maka variabel itu diskrit.

Di dalam matematika mumi variabel biasanya dilambangkan dengan huruf-huruf akhir dari abjad, seperti x, y atau z. Akan tetapi di dalam matematika ekonomi seringkat dipakai juga huruf-huruf pertama dari nama obyek atau benda yang di wakilinya. Huruf p misalnya, menyatakan harga ('price'), huruf q menyatakan kuantitas ('quantity'), huruf c menyatakan biaya ('cost') atau konsumsi ('consumption', dan seterusnya. Parameter biasanya dilambangkan dengan huruf-huruf abjad, seperti a, b atau c.

1.3. RELASI DAN FUNGSL

Dalam matematika lama fungsi didefinisikan sebagai berikut : "Variabel y dikatakan fungsi dari variabel x, bilamana nilai y bergantung pada nilai variabel x."

Dalam matematika modem fungsi didefinisikan sebagai suatu relasi khusus. Relasi adalah suatu himpunan pasangan-urut. Himpunan X dari unsur-unsur pertama x, dari pasangan-urut relasi (x,y), dinamakan wilayah ('domain') dari relasi itu, sedang himpunan Y dari unsur-unsur kedua y dinamakan jangkauan ('range'), sehingga relasi itu dapat dirumuskan :

4

{(x,y) ; x (E X dan y (E Y }

Contoh

S = {(I,2), (2,8), (2,3)} adalah relasi pasangan-urut dengan wilayah {I,2} danjangkauan {2,3,8}.

Jika suatu relasi itu sedemikian rupa sehingga setiap anggota dari wilayah relasi itu hanya berpadanan dengan satu anggota dari jangkauannya, maka relasi itu merupakan suatu fungsi.

Contoh
x y x Y
1 3 1 3
2 5 2 5
5 4 5 4
5 7 6 7
8 9 8 9
9 4 9 4
Relasi bukan fungsi Relasi = fungsi
Maka definisi lengkap fungsi menjadi : "Fungsi f ialah himpunan pasangan-urut dengan anggota-anggota himpunan A. yang dinamakan wilayah sebagai unsurpertama, dananggota-anggotahimpunan Y, yang dinamakan jangkauan, sebagai unsurpertama, dan anggota-anggota himpunan Y, yang dinamakan jangkauan, sebagai unsur kedua, yang dihubungkan menurut suatu kaidah sedemikian rupa, sebingga tidak ada dua pasasnagan-urut yang unsur pertamanya sarna."

Fungsi dapat ditulis dengan berbagai cara. Misalnya fungsi f, yang wilayah dan jangkauannya adalah himpunan-cabang dari bilangan nyata (real) dan kaidahnya ditentukan oleh persamaan: y = x2 - 4, dapat ditulis dengan salah satu cara berikut ini :

(1) y = x2 - 4

(2) f(x) = x2 - 4 atau: g(x) = x2 - 4

(3) f: X ~ Y ialah fungsi yang harganya diberikan oleh f(x) = x2 - 4. (4) f: (x,y) ialah fungsi pasangan-urutnya (x, x2 - 4)

(5) {(x,y)}; y = x2 - 4}

5

Dalam fungsi y = f(x) , y merupakan variabel-gayut (dependent variable), karena nilainya bergaaumg pada nilai x, yaitu variabel bebas (independent variable), Fungsi yang dinyatakan sebagai f(x,y) '" 0, dinamakanjungsi implisit; misalnya 1y2 - 2y - x - 6"" O. Di dalam ilmu ekonomi sering kita jumpai fungsi implisit untuk menyatakan hubungan, yang sifatnya timbal-balik. Maka fungsi implisit dengan dua variabel dapat dijadikan duafullRsi eksplisit, walaupun tidak selalu mudah.

Contoh

f(x.y) = 2X2 + 3xy - 2y2 - 5y - 2 = 0 dapat dijadikan: y = g(x) = 2x - 2 atau y = G(x) = - 1/2X - 112 dan

x = h(y) = y - 2 atau x = H(y) = -2y - 1

g(x) dan h(y) disebutjungsi:fimgsi balikan (inverse functions), yang satu terhadap yang lain. Balikan dari fungsi T dilambangkan fl. Ingat bahwa notasi -1 bukanlah eksponen.

Apabila sesuatu nilai dari x disubstitusikan ke dalam rumus sesuatu fungsi, maka hasilnya adalah nilai fungsi yang berpadanan dengan nilai x tersebut.

Contoh

Jika f(x) = x2 - X + 2, maka f(z) = Z2 - Z + 2;

f(2) = 22 - 2 + 2 = 4;

f(-3) = (_3)2 - (-3) + 2 = 14 f(O) = Q2 - 0 + 2 = 2

f(x + 2) = (x + 2)2 - (x + 2) + 2 + x2 + 3x +4-

f(x + h) - f(x} = (x + h)2 - (x + h) + 2 - (x2 - X + 2) = 2hx + h2 - h 1- x

Jika Y = f(x} = -- , maka tentukanlah x = f(y).

I+x

Pemeeaban:

I-x

y =-

l+x

y(I + x) = 1 - x Y + xy = 1- x x + xy = 1- Y x(1 + y) = 1 - Y 1 - Y

x =- =f(y)

1 +y

Jika f(x) = lOX dan g(x) = loglo", buktikan bahwa f(g(x)} - g(f(x)} = x.

6

Bukti :

f{g(x)} = f(loglOx) = IOloglOx = X

g{f(x)} = g(lOX) !oglOlOx= x.log1olO = x

Jika y = f(x) serta u = g g(y), dan jika u = g (g(x)} = hex), maka h disebut komposit g dari f.

2. Setelah mempelajari bahan tersebut di muka, selesaikanlah seal-seal berikut ini :

2.1. Jika U suatu himpunan universal, tentukan dari pemyataan-pemyataan berikut ini mana yang salah, kemudian betulkan kesalahannya!

(a) B u0=B (c) Du0=0 (e) D (") 0 = 0 (g) B (") B = 0 (i) (D')' = U

(k) B (") (B - D) = BuN (m) (C - D), = C' - D'

Petunjuk:

Manfaatkan diagram Venn.

Jawaban :

(a) Benar/Salah, yang benar :

(b) C (") U = C (d) B uU=U (f) A (") A' = A (h) CuC=C

(j) (A - C) u C = A - C

(1) Jika A = B' maka B = A' (n) (A u D) - D = A - D

(b) Benar/Salah, yangbenar:

(c) Benar/Salah, yang benar:

(d) Benar/Salah, yang benar:

(e) Benar/Salah, yang benar :

(f) Benar/Salah, yang benar:

(g) Benar/Sa1ah, yang benar :

(h) Benar/Salah, yang benar:

(i) Benar/Salah, yang benar :

(j) Benar/Salah, yang benar:

(k) Benar/Salah, yang benar :

(1) Benar/Salah, yang benar:

(m) Benar/Salah, yang benar :

(n) Benar/Salah, yang benar:

7

2.2. Untukrelasi-relasi berikut ini sebutkan wilayah danjangkauannya masing-masing, serta

selidiki apakah relasi itu merupakan suatu fungsi, .

(a) s= {(l,~), (2,3).(2,4), (3,2), (4,1), (5,5)}

(b) A = {(l,3), (2,3), (3,3), (4,3)}

(c) T = {(x,y), (2,3), (3,3), (4,3)} jika 2 s x s 3}

(d) B = {(x,y) : s:> x, y adalah bilangan bulat dan {y I ~ 8}

Jawaban:

(a) Wilayah

.

. ~ ~ ~ ~ ..

......... ~ ..

Jangkauan

Relasi ini merupakan suatu fungsi ?

(b) Wilayah

....................................................................................................................

Jangkauan

Relasi ini merupakan suatu fungsi ?

(c) Wilayah

...................................................................................................................

Jangkauan

Relasi ini merupakan suatu fungsi ?

....................................... .1 .

(d) Wilayah

Jangkauan

Relasi ini merupakan suatu fungsi ?

x2 t2 + 4

2.3. Jika f(x) = 3" - x dan g(t) = 3t ' tentukanlah

(a) f(7) - g(3) dan (b) f(3)

g(2) + 1.

8

Jawaban:

(a) ..

(b) .

2.4. Jika H(x) = x3f2 dan Q(x) = (X2 + 1 )'1, tentukan Q {h (x) } Jawaban:

............................................................................................................................................

2.5. Jika h (x) = x3 + 3x + 6 dan g(y) _y - tentukan g{h(2)} l=y

Jawaban

2.6. Jika g(t) t2 + 3 dan Q(t) = r' tentukan Q{g(t)} Jawaban

3. Kerjakanlab tugas-tugas berikut ini :

3.1. Hasil riset pemasaran yang diselenggarakan sebuah perusahaan konfeksi terhadap 100 orang penduduk kota S mengungkapkan informasi berikut ini:

15 orang ingin membeli ce1ana panjang

20 orang ingin membeli gaun

30 orang ingin membeli kemeja

10 orang ingin membeli celana panjang dan kemeja 5 orang ingin membeli gaun dan kemeja

9

13 orang ingin membeli celana panjang dan gaun 7 orang ingin membeli celana panjang dan gaun

Rumuskan dengan notasi himpunan, kemudian dengan memakai diagram Venn. untuk

·mcnjawab pertanyataan-pertanyaan berikut ini :

(a) Berapa orangkah yang ingin membeli celana panjang saja? (b) Berapa orangkah yang if' Pn membeli gaun saja?

(c) Berapa orangkah yang ingin membeli kemeja saja?

(d) Berapa orangkah yang tak berminat membeli celana panjang? (e) Berapa orangkah yang tak berminat membeli gaun?

(t) Berapa orangkah yang tak berminat membeli kemeja?

3.2. Jika fey) = -12Y dan g(y) =1 -y buktikan bahwa :

+y -y

fey) g(y) = f(-y2)

. x + 2 1 + x2 1 - x

3.3. Jika f(x) = -2-' g(x) = -- m dan hex) = -1- .

x- x +x

maka buktikan bahwa : f g(x) = _1_

h(X)2

10

KUNCI JAWABAN KEGIATAN 2

2.1. (a) Benar

o

Bu0=B

(c) Benar

AuA'=u

(e) Benar

D

Dn0=0

(b) Benar

u



Cu=c

(d) Benar

u

u

Buu=u

(t) Salah, yang benar :

u

AnA'=0

11

(g) Salah, yang benar :

B

(h) Benar

u

""''''''
r
~

J
L J
\
V
v B() B=B

CuC=C

(i) Salah, yang benar :

(j) Salah, yang benar :

u

(D')' = D

(A - C) u C = A u C

(k) Salah, yang benar :

B () (B - D) = B - D

12

(C - D), = C' u D
(n) Benar
A
D
• = -...
\
)
(AuO) 0 = A-O (l) Benar

Jika



(m)Salah. yang benar :

u

u

maka

u

u

=

13

II Grafik dari Fungsi Linier

Setelah mempelajari bahan ini Anda diharapkan mampu :

1. menyajikan persamaan tinier dalam bentuk grafik;

2. "membaca'' makna dari suatu grafik garis-Iurus.

KEGIATAN

1. Pelajarilah dengan cermat bahan pokok tentang Grafik dari fungsi tinier yang disajikan dibawahini :

GRAFIK DARI FUNGSI LINIER

1.1. Pendahuluan.

Karena jasa Rene Descartes (1596 - 1650), seorang ahli filsafat, maka kita kini memiliki alat grafik yang sangat bermanfaat untuk mengungkapkan suatu persamaan aljabar dalam bentuk kurva geometrika, dan untuk mengobservasi hubungan antara pelbagai variabel. Di samping itu banyak teori kalkulus dapat disajikan secara geometrik dengan bantuan grafik.

Untuk menyajikan suatu persamaan aljabar dalam bentuk grafik dipergunakan sistim koordinat, sehingga lokasi sebuah titik pada suatu bidang atau di dalam ruang dapat ditentukan secara pasti. Di antara pelbagai sistim koordinat yang terbanyak dipakai adalah sistim koordinat segi-empat atau Cartesius.

1.2. SISTIM KOORDINAT SEGI-EMPAT.

Dua buah garis lurus yang saling berpotongan secara tegak-lurus dipakai sebagai acuan dalam menentukan lokasi .sesuatu ititik pada sebuah bidang. Untuk menentukan lokasi sebuah titik di dalam ruang diperlukan tiga buah garis lurus yang saling berpotongan secara tegak-lurus pada satu titik. Dalam pembahasan berikutnyakita membatasi diri pada penentuan lokasi titik pada sebuah bidang.

Kedua garis-acuan itu disebut sumbu koordinat. Sumbu mendatar disebut sumbu-x dan sumbu tegak dinamakan sumbu-y. Titik-potongkedua sumbu disebut titik-asal koordinat.

14

Lokasi sebuah titik ditentukan berdasarkan jaraknya tegak-lurus dari sumbu-y, yang disebut absis, dan dari sumbu-x, yaitu yang disebut ordinal. Di antara para ilmuwan telah disepakati bahwa titik-titik disebelah kanan sumbu-y absisnya positif dan disebelah kirinya negatif. Demikian pula titik-titik yang berada di atas sumbu- x mempunyai ordinat positif, dan yang di bawah sumbu- x negatif.

Kedua sumbu koordinat itu membagi bidang koordinat menjadi 4 wilayah, yang disebut kuadran. Wilayah kanan-atas adalah kuadran I, wilayah kiri-atas kuadran II, wilayah kiribawah kuadran III, dan wilayah kanan-bawah disebut kuadran IV. Titik -titik yang berlokasi dikuadran I mempunyai absis dan ordinat positif, yang berada di kuadran III absis dan ordinatnyanegatif. Adapun titik-titik yang terletak di kuadran II mempunyai absis negatif dan ordinat positif, sedang sebaliknya yang terletak di kuadran IV mempunyai absis positif dan ordinat negatif. Koordinat titik itu ditulis di antara tanda kurung, dengan menyebut dulu absisnya, disusul dengan ordinatnya. Titik-titik yang berimpit dengan sumbu-y mempunyai absis nol, sedang yang berimpit dengan sumbu-x ordinatnya nol. Baik absis maupun ordinat titik-asal adalah nol.

1.3. KEMIRINGAN ('SLOPE') GARIS-LURUS

Perhatikan garis gl melalui titik-asal 0 pada gambar di bawah ini.

Diukur pada sembarang titik p(xl, Y1) kemiringan garis gl sarna besamya, yaiN

sebesar sudut a, yang terbentuk dari perpotongan g. dengan sumbu-x.

Menurut trigonometrir tagens dari sudut runcing suatu segitiga siku-siku, didefinisikan sebagai rasio (hasilbagi) antara sisi siku-siku yang berhadapan dengan sisi siku-siku di sebelahnya. Jadi :

y

YI tg.a=--

XI

~~bar 2. . Sudut antara 00 hingga 900 mempunyai

Kemiringan gans. tangens positif, sebab baik X maupun y

kedua-duanya positif. Tetapi sudut antara 90° dan 180° mempunyai tagens negatif, sebab xnya negatif sedang y-nya positif. Perhatikan sudut ~ pada gambar di atas.Tangens sudut 00 adalah nol, sedang tangens dari sudut 90° tak dapat ditentukan (tak terhingga). Dari gambar di muka dapat disimpulkan bahwa garis yang naik darikiri kekanan mempunyai kemiringan positif, sedang aris yang menurun dari kiri ke kanan mempunyai kemiringan negatif. Garis mendatar kemiringanya nol, sedang garis tegak kemiringannya tidak terhingga (00).

15

b

Padagambar3 garis gmemotong sumbu-y setinggi b. Sudut kemiringannya adalah a dan tg.

a = y - b . Jika nilai tangens ini kita lambangkan x

m,maka:

y

y

x"'" ~+ 4,1-

P(x,y)

y-b

--=m x

y-b=mx y=mx+b .

.. --o~--------~X--------~X

Ini merupakan bentuk-umum fungsi-garis atau tinier. Seringkali dipakai pula perumusan-umum:

Ax+By+C=O

Oleh karena sebuah garis lurus ditentukan oleh 2 titik, maka untuk melukis kurva dari suatu fungsi-garis cukup menentukan lokasi 2 buah titik pada garis itu. Yang termudah ialah kedua titik-potong garis itu dengan kedua sumbu koordinat,yaitu yang disebut interseksi atau penggal. Penggal-x diperoleh dengan mensubstitusikan nilai nol ke dalam variabel y pada persamaan di atas itu, sedang penggal-y dengan mensubstitusikan nilai nol ke dalam variabel x.

Contoh

Relasi antara garis: 2x + 6y - 4= 0 (yang dapat juga ditulis dalam bentuk y = -1I3x + 'lJ 3) dengan garis-garis di bawah ini adalah seperti yang ditunjukkan di sebelah kanan masingmasing.

(a) 4x + 12y - 8 = 0

12y = -4x + 8 y = -'hx+ 213 (b) -3 + Y - 4 = 0

Y = 3x +4

====>

berimpit

===>

Saling tegak-lurus

16

(c) x + 3y - 9 =0
3y = -x +9
Y = -lhx +3 =====> Sejajar
(d) 2x=y-4 =0
y =-2x +4 ===> Berpotongan Relasi antara dua garis-Iurus di muka sejalan dengan ciri-ciri sepasang persamaan bervariasi-dua: Ax + By + C = 0 dan A'x + B'y + C' = 0

1.4. PENERAPAN FUNGSI GARIS DALAM BISNIS DAN EKONOMI

Dalam dunia kenyataan kita hanya berhadapan dengan obyek-obyek yang nyata. Oleh karena itu pengungkapannya dalam bentuk grafikyang kita perhatikan dan yang relevan

hanyalah bagian yang berada di kuadran I. '

Menurut pengelaman, dalamjangkauan tertentu fungsi-fungsi permintaan dan penawaran kurang-Iebih bersifat linier, walaupun ada juga yang bersifat non-niliner. Yang terakhir ini barn akan kita bahas dalam bab berikutnya.

Pada umumnya baik permintaan maupun penawaran menghubungkan jumlah barang atau jasa yang akan dibeli atau akan ditawarkan, dengan harganya. Hukum Permintaan menyatakan bahwajumlah barang yang akan dibeli cenderung bertambah, apabilaharganya turun; sebalikoya jumlah permintaannya akan berkurang, apabila harganya naik. Sedang Hukum Penawaran menyebutkan, bahwa jumlah barang atau jasa yang ditawarkan akan cenderung bertambah jika harganya naik,dan akan cenderung berkurangjika harganya turun. Dengan lain perkataan: pada umumnya kurva permintaan menurun dan kurva penawaran naik.

Barang-barang yang langka sekali, seperti lukisan asli dari Raden Saleh misalnya, kurva permintaan dan kurva penawarannya tegak lurus. Sebaliknya barang-barang yang murah dan tersedia dalam jumlah yang banyak sekali, kedua kurva itu mendekati mendatar.

Contoh

Jika harganyaRp 8 ribu jumlah sepatu yang dikonsumsi adalah 10 ribu pasang; jumlah konsumsi itu akan bertambah menjadi 20 ribu pasang bila harganya turun hingga Rp 6 ribu. Tentukan kurva permintaan dan persamaannya.

17

---"", .. ~ .... ,..".~,----------------------- .. --

y

8

Dalam persamaan :

y = f(x) = mx + b

berturut-turut kita substitusikan XI = lO'YI = 8, dan x2 = 20, Y 2 = 6 sehingga diperoleh pasangan persamaan :

8= 10m+ b 6=20+b

Dengan penyelesaian secara simultan akan .... -- ...... -- .... ---- 2x kita peroleh :

o 10 20

Jumlah Sepatu (x 1000 pasang)

Gambar4 Kurva Permintaan

a=-2danb=100

sehingga persamaan permintaan yang bersangkutan adalah y = 100 - 2 x

Catatan:

Berlainan dengan ilmu matematika mumi, di dalam ilmu ekonomi harga-harga biasanya dipasang pada sumbu-y danjumlah-jumlah barang pada sumbu-x.

Contoh

Dengan harga Rp 250,00 atau kurang tidak ada yang bersedia menawarkan beras di pasar; setiap kenaikan sebesar Rp 100,00 jumlah penawaran beras akan bertambah 20 ton. Tentukan kurva penawaran dan persamaannya.

y b=250

6.y 10

m e tg. a=- =-=0,5.

6.x 20

Gambar 5 Kurva Penawaran

18

Jadi persamaannya:

Y =0,5 x+ 250 Catatan :

!l.x (baca : delta x) adalah lambang yang menyatakan kenaikan dalam variabel x.

Menurut Hukum Keseimbangan Ekonomi : dalam situasi persaingan mumi harga keseimbangan akan dicapaijika jumlah permintaan sarna dengan jumlah penawarannya.

Contoh

y

o L----------~4----------~X

Jika fungsi permintaan sesuatu barang adalah y = 19 - 2 x sedang fungsi penawarannya y = 2x + 3, maka tentukanlah hargadanjumlah keseimbangan pasar dalarn situasi persaingan murni.

Pemevcahan secara simultan denganmemakai substitusi terhadap kedua persamaan itu akan menghasilkan :

x=4dany= 11. Catatan :

Ketika menyusun gambar grafik satuan ukuran untuk kedua sumbu tak perlu sarna, melainkan dapat dipilih sendiri-sendiri agar visualisasi grafik dapat ditingkatkan.

Analisis Pendapatan Nasional merupakan suatu contoh yang menarik mengenai penerapan fungsi linier, sebuah fungsi konsumsi seringkali diasumsikan bersifat linier untuk jangkawaktu pendek. Dalam salah satu bentuknya yang sederhana analisis ini didasarkan atas asumsi-asumsi berikut ini :

(i) Ada sejumlah kebutuhan konsumsi yang mutlak diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yang paling sederhana, sekalipun untuk itu tak tersedia pendapatanuang.

(ii) Konsumsi berkaitan dengan pendapatan yang tersedia untuk dibelanjakan ('disposable income'), C = f(y d).

(iii) Bila pendapatan yang tersedia untuk dibelanjakan itu bertambah konsumsi pun akan bertarnbah, tetapi dalarn jumlah yang lebih kecil; secara matematik dirumuskan sebagai: f).C

0<-<1.

f).y

(iv) Bagian dari kenaikan pendapatan yang akan dikonsumsi tetap, yang di dalam ilmu ekonomi disebut "hasrat marjinal untuk konsumsi., atau 'marginal prepensity to consume'.

Jika asumsi-asumsi tersebut diterjemahkan ke dalarn persamaan garis, maka

C= a+ bYd

di mana C menyatakan jumlah konsumsi, a jumlah konsumsi minimal yang tetap, berapa pun besarnya pendapatan; b adalah tingkat hasrat marjinal untuk konsumsi, dan Yd adalah pendapatan yang tersedia.

19

Contoh

Dalam suatu analisis pendapatan nasional diketahui keterangan-keterangan yang berikut: (1) Jika pendapatan nasional yang tersedia untuk konsumsi sebesar nol maka jumlah

konsumsi nasional adalah 5 (dalam trilyun rupaih).

(2) Bagi kehidupan ekonomi nasional seluruh konsumsi berkaitan secara linear dengan pendapatan nasional: Pada setiap tingkat pendapatan nasional jurnlah konsurnsi sarna dengan 5' (dalam trilyun rupiah) ditambah dengan 80% dari pendapatan nasional. Maka relasi terakhir ini dapat dirumuskan :

Kurva konsumsi yang bersangkutan terlukis pada gambar 7 berikut ini.

y

~~~-------------40~----~X pendapatan (dalam trilyun: Rp)

Gambar7 Fungsi Konsumsi

Contoh lain mengenai penerapan fungsi garis dalam bidang ekonomi dan bisnis adalah analisis Peta Impas ('Breakeven chart'). Biaya produksi suatu barang terdiri atas biaya tetap FC (fixed cost) dan biaya variabel VC. Jumlahnya adalah biaya total TC. Jika biaya-biaya ini dikaitkan dengan kuantitas q yang diproduksi, maka biaya tetap tidak terpengaruh oleh besarnya q;jadi kurvaFC sejajar dengan sumbu-x. Sebaliknya biaya variabel berubah-ubah secara proporsional dan langsung dengan kuantitas q yang diproduksi; kurvanya berbentuk sebagai sebuah garis lurus yang menanjak melalui titik-asal.Biaya total adalahjumlah biaya tetap dan biaya variabel. Oleh karena ito kurvanya sejajar dengan kurva biaya variabel dengan penggal-y sebesar FC.

20

Penjualan hasil produksi memberikan pendapatan total TR, yang berbanding lurus (proporsional) dengan kuantitas q yang dijual. Jadi kurva TR merupakan sebuah garis lurus yang naik melalui titik-asal juga.

Besarnya laba perusahaan adalah selisih antara pendapatan total TR dan biaya total Te.

Jika pendapatan total lebih rendah dari biaya total, maka selisibnya merupakan kerugian. Pada titik-petang antara kurva biaya total dan kurva pendapatan total, perusahaan itu tidak memperoleh laba maupun menderita rugi. Titik ini disebut titik impas. Pada gambar 8 titik E adalah titik impas (breakeven point).

Gambar8 PetaImpas

Penyajian pendapatantotal dan biaya total sebagai fungsi garis dalarn analisis ekonomi dimungkinkan, apabila produksi dianggap berlangsung menurut 'constant returns to scale'.

2. Setelah mempelajari bahan pokok tersebut eli muka, selesaikan1ah soaI-soaI berikut ini.

2.1. (a) Di antara titik-titik berikut ini manakah yang terletak pada garis: 3x + 4y - 10 = O?

(i) P (1,2) (ii) Q (-2,4)

(iii) R (10,-5) (iv) S (-3,5)

(v) 0 (0,0) (vi) T (2'219, '213)

(b) Lukislah grafik persamaan itu, dan cantumkan pula lokasi titik-titik tersebut itu pada bidang koordinat yang sarna.

21

Jawaban :

(a) (i) .

(11")

............................................................................. , .

(iii)

(iv)

(v) .

(vi)

(b) Grafik persamaan garis: 3x + 4y - 10 = 0, dan lokasi titik-titik P (1,2), Q (-2,4), R 22 2

(10,-5), S(-3,5), 0(0,0) dan T (-, -).

9 3

22

2.2. Selidiki bagaimana hubungan antara garis-garis berikut ini masing-masing (sejajar, berimpit, berpotongan, ataukah berpotongan tegak-lurus) dengan garis: 3x + 4y - 2 = O.

(a) 15x + 20y - 10 = 0 (b) 8x - 6y + 5 = 0

(c) 9x + 12y + 7 = 0 (e) 12x - 9y + 2 = O(t)

(d) 3x + y - 4 = 0

2x+y-6=0

Jawaban:

(a) .

...........................................................................................................................................

(b) .

(c) ..

(d) .

(e) .

(f) ..

2.3. Menurut Henry Schulz taksiran permintaan dan penawaran gula di Amerika Serkat antara 1890 - 1915 adalah :

10 D = 16 - 5 P dan 10 S = 7 P + 4

(d = demand/jumlah permintaan; S = supply/jumlah penawaran) (a) Tentukan harga danjumlah keseimbangan pasar.

(b) Lukiskan kurva permintaan dan penawaran itu pada sebuah grafik, dan beri tanda titik keseimbangan pasar terse but.

Jawaban:

(a) .

23

(b) ..

(c) " ", , ,.

(d) .

(e) .

(f) ..

(b) Kurva Pennintaan 10 D = 16 - 5 P dan Kurva Penawaran 10 S = 7 P + 4.

2.4. Seorang produsen menjual produknya seharga Rp. 500,- tiap satuan. Biaya tetap berjumlah Rp. 300.000,- sedang biaya variabel = 40% dari harga-jual.

Tentukanlah :

(a) Titik impas

(b) Jumlah laba,jika terjuallO.OOO satuan

(c) Titik impas barn, jika harga-jual dinaikkan menjadi Rp. 750,- tiap satuan (d) Jumlah laba dalam hal (c) bila terjual 8.000 satuan

(e) Kuantitas penjualan yang diperlukan pada harga Rp. 750,- tiap satuan, agar memperoleh laba yang sarna seperti pada (b)

24

Jawaban :

(a) Menentukan titik impas.

.

............................................................................................................................................

(b) Jumlah laba jika teIjual10.000 satuan.

(c) Menentukan titik impas barn.

(d) Jumlah labajika teIjual8.000 satuan dengan harga Rp. 750,- tiap satuan .

.........................................................................................................................................

(e) Kuantitas penjualan yang diperlukan pada harga Rp. 750,- tiap satuan untuk mempertahankan jumlah laba pada (b).

Periksalah jawaban Anda dengan menggunakan Kunci Jawabanyang tertera pada halaman 30

. '. i;~~F{tN,<';l'~~fl/:. . . , .. '~:,';':t,~'!;~~*1~~':,"i~~.·,~i~;~;:1 ,,~A,.~AN,ME;NGGUNAKAH:KlJNOl:J4\VASANL;l

., o.4'-~;' ;~:.-,~:;-~:_, :_,~_~-C,.:;: "~~?J;.~7::._ :~'.f-)·· . ". .~(~ • ":'_:'~;~;" .~\-._ J~~~~ ·~~;i-i.~::'.~:~~tt>~~_-~~}~-i: ~;i

3. Kerjakanlah tugas-tugas berikut ini :

3.1. Fungsi permintaan terhadap sesuatu barang adalah : q = 10- P sedang fungsi penawarannya : p = 1112 q + 1.

Jika pemerintah memungut pajak penjualan 25%, maka tentukan :

(a) Harga danjumlah keseimbangan sebelum ada peraturan pajak (b) Harga dan jumlah keseimbangan sesudah ada peraturan pajak (c) Jumlah pajak yang akan diterima pemerintah.

(d) Lukiskan grafiknya,

25

3.2. Kurva pennintaan sesuatu barang adalah : q = 20 - 2 P sedang kurva penawarannya : q =3p.

Tentukanlah :

a. Harga dan jumlah keseimbanganya.

b. Harga danjumlah keseimbangan baru setelah untuk penjualan barang itu dipungut pajak sebesar 5.

c. Harga dan jumlah keseimbangan baru setelah untuk penjualan barang itu diberikan subsidi sebesar 3113 tiap satuan.

d. Jumlah pajak yang diterima pemerintah pada pertanyaan (b).

e. Jumlah subsidi yang hams disediakan pemerintah pada pertanyaan (c).

KUNCI JAWABANKEGIATAN 2

2.1. (a) (i) P (1,2 disubstitusikan ke dalam sisi dari persamaan 3x + 4y - 10 = 0, ak.an menghasilkan :

3 (1) + 4 (2) - 10 = 1.

Jadi titik P (1,2) tidak. terletak. pada garis tersebut.

(ii) Q (-2,4) disubstitusikan ke dalam sisi kiri persamaan 3x + 4y - 10 = 0, akan menghasilkan :

3 (-2) + 4 (4) - 10 = 0.

Jadi titik Q (-2,4) terletak. pada garis tersebut.

(iii) R(10,-5)disubstitusikankedalamsisikiridaripersamaan3x+4y-l0=0,akan menghasilkan

3(10)+4(-5)-10=0

Kesimpulan : Titik R (10,-5) terletak. pada garis tersebut.

(iv) S (-3,5) disubstitusikan ke dalam sisi kiri dari persamaan 3x + 4y - 10 = 0, akan menghasilkan :

3 (-3) + 4 (5) - 10 = 1.

Kesimpulan: Titik S (-3, 5) tidak terletak. pada garis itu.

(v) 0 (0,0) disubstitusikan ke dalam sisi kiri dari persamaan 3x + 4y - 10 = 0, ak.an menghasilkan :

3 (0) + 4 (0) - 10 = -10.

Kesimpulan : Titik 0 (0,0) tidak terletak. pada garis tersebut. 22 2

(vi) T (-, -) disubstitusikan ke dalam sisi kiri dari persamaan 3x + 4y - 10 = 0, 9 3

akan menghasilkan :

22 2

3 (9)+4("3)-IQ=0.

Kesimpulan : Titik T (2~ ,~ ) terletak. pada garis terse but.

26

s y

2.2. (a) 3x + 4y - 2 = 0 ===>

15x+2Oy-1O=O =--> (b) 8x - 6y + 5 = 0 => (c) 9x + 12y + 7 = 0 - >

(d) 3x + Y - 4 = 0 = >

(e) 12x - 9y + 2 = 0 = >

(f) 2x + Y - 6 = 0 ==-->

2.3. (a) Permintaan: 10 q = -5 P + 16 Penawaran : 10 q= 7 + 4

o =-12+12 12 P = 12

p= 1 danq = 1,1

y = 1/2 - 3/4 X Y = 1/2 - 3/4 X Y = 5/6 + 413 x Y = -7 - 3/4X Y = 4 - 3x

Y = 2/9 + 413 x y=6-2x

(Berimpit) (Tegak-lurus) (Sejajar) (Berpotongan) (Tegak-Iurus) (Berpotongan)

27

(b)

y

2.4. (a) Harga-jual tiap satuan

Biaya variabel tiap satuan 40%-nya

Untuk menutup biaya tetap tiap satuan 300.000

Jadi titik impas = x 1 satuan = 1.000 satuan.

300

(b) Hasil penjualan 10.000 x Rp. 500 = Biaya tetap

Biaya var. 40% x Rp. 5.000.000 =

Jumlah laba

(c) Harga-jual tiap satuan Biaya variabel 40%-anya

Untuk menutup biaya tetap tiap satuan 300.000

Jadi titik impas barn = 300 x 1 satuan = 666 213 satuan.

28

Rp.500,Rp.200,-

Rp.300,-

Rp. 5.000.000,Rp. 300.000,Rp. 2.000.000,-

Rp. 2.3000.000,Rp.2.700.ooo,-

Rp.750,Rp.300,-

Rp.450,-

(d) Harga penjualan 8.000 x Rp. 750,- = Biaya tetap

Biaya var. 40% x Rp. 6.000.000 =

Jumlah laba baru

Rp. 6.000.000,Rp. 300.000,Rp. 2.4000.000,-

Rp.2.7oo.000,Rp. 3.300.000,-

(e) Harga-jual x satuan = Biaya tetap

biaya variabe140% x 75x = 300x

750% Rp. 300.000,-

Laba Persamaan :

300x + 300.000,- 450x - 300.000,-

450x - 300.000 = 2.700.000 450x = 3.000.000 x = 6666213

Jadi untuk memperoleh laba Rp. 2.700.000,- dengan harga-jual diperlukan kuantitas penjualan 666213 satuan.

29

III Grafik Fungsi Non-Liniear

Setelah mempelajari bab berikut ini dan diharapkan :

1. Menguasai beberapa tehnik melukis kurva fungsi non-liniear,

2. mampu menganalisis penerapan grafik fungsi non-liniear dalam bidang bisnis dan ekonomi.

KEGIATAN

1. Baea dan pelajarilah dengan eermat bahan pokok berikut ini mengenai Grafik Fungsi Non-liniear.

GRAFIK FUNGSI NON-LINIEAR.

Polinem atau Suku-banyak dalam variabel x, yang dilambangkan P(x), ialah bentuk aljabar yang mengandung suku-suku Kx', di mana K menyatakan konstanta, r adalah eksponen berupa bilangan bulat. Derajat suatu polinem ditentukan oleh nilai r tertinggi. Dengan demikian bentuk-umum suatu polinem berderajat-n adalah :

Persamaan dalam bentuk f (x,y) = 0, di mana f (x,y) adalah suatu polinem dalam x dan y, disebut bersamaan aljabar. Setiap persamaan dalam x dan y yang bukan perSamaan aljbar merupakan persamaan transendental, seperti persamaan-persamaan trigonometrik, logaritmik, dan eksponensial.

1.1. CARA MELUKIS KURVA NON-LINIEAR.

Berbeda dengan kurva liniear, melukis kurva non-liniear tidaklah mudah. Untuk yang terakhir ini diperlukan informasi lokasi titik-titik yang lebih banyak. Akan tetapi eara demikian ini memerlukan waktu banyak. Selain dari itu juga kurang memberikan keterangan mengenai sifat-sifat penting dari kurva yang bersangkutan.

Berikut ini disajikan beberapa sifat kurva non-linear yang kiranya dapat membantu dalam melukisnya.

30

Intersep atau Penggal

Seperti pada kurva linear, penggal-x dan penggal-y dapat ditentukan dengan rnernberkan nilai nol, berturut-turut untuk variabel y dan variabel x, kemudian persamaannya dipecahkan.

Simetri

Sebuah kurva rnernpunyai :

(a) simetri terhadap sumbu-x, bila persamaannya tidak berubah pada penggantian y dengan -y;

(b) sirnetri terhadap sumbu-y, bila persamaannya tidak berubah pada penggantian x dengan

-x;

(c) simetri terhadap titik-asal, bila persamaannya tidak berubah pada penggantian x dengan -x dan y dengan -yo

Contoh

Kurva yang rnencerminkan persarnaan: 3x2y +y + x3 = 0 bersirnetri terhadap titik-asal, tetapi tidak terhadap kedua sumbu.

y

Garnbar9 Sirnetri terhadap titik 0

f (x,y) = -3x2 Y - Y + x2; rnaka f (x.-y) = 0 tidak sarna dengan f (x,y) = 0, sebingga f (x,y) tidak. bersimetri dengan sumbu-x. Sedang f (-x,y) = 3x2y + Y - x', sehingga f (- x3, sebingga f(-x,y) = 0 tidak sarna f (x.y) = 0 tidak bersimetri terhadap surnbu-y f (-x, -y) = -3xly - y- x3, sehingga f (-x,-y) sarna dengan f (x,y); jadi f (x,y) bersirnetri dengan titik-asal.

Sebaran

Sebaran kurva ditentukan oleh wilayah (dernain) dan jangkauan (range), yang hanya belah diwakili oleh bilangannyata (real). Wilayah kurva ialah hirnpunan daripada unsur pertarna pasang-urut (x.y) yang mernenuhi persarnaan kurva. Sedangjangkauannya ialah hirnpunan daripada unsur kedua pasang-urut (x,y) yang rnernenuhi persarnaan kurva.

Contoh

Selidiki apakah ada pernbatasan terhadap sebaran kurvayang rnencerminkan persarnaan:

X2+y2 = 9.

Dari persarnaan tersebut diperoleh x = ± V 9 - y2 dan y = ± V 9 - x2•

31

Untuk 3 < x < -3, maka nilai y kbayal, jadi wilayahnya (demain) adalah :. -3 ~ x ~ 3. Demildanjuga untuk 3 < Y < -3, maka nilai x kbayal, sehinggajangkauannya (range) adalah : -3 s Y ~ 3.

Asimtot

Kalau jarak sebuah titik P sampai sebuah garis-lurus tertentu mendekati nol, bilamana titik P itu bergerak tak berhingga jauh dari titik-asal melalui suatu kurva f (x.y) = 0, maka garis tersebut disamakan asimtot daripada kurva itu.

Asimtot itu mungkin berupa garis rnendatar: y = b, rnungkin garis tegak: x = c, mungkin pula berupa sebuah garis miring:y = rna + b. Untuk mernperoleh asimtot tegak, maka nilai x dinyatakan dalam nilai y. Bilamana hasilnya adalah suatu pecahan yang penyebutnya mengandung y, rnaka penyamaan tiap faktomya dengan nol akan memberikan asirntot tegak.

Sebaliknya asirntot mendatar kita peroleh dengan menyatakan y dalam nilai x. Apabila hasilnya berupa suatu pecahan yang menyebutkan mengandung x, maka faktor-faktor liniear penyebut disamakan dengan nol untuk memperolehasimtot mendatar itu

.

Contob

Selidiki apakah kurva yang mencerminkan persamaan di bawah ini rnempunyai asimtot tegak dan mendatar :

xy + x - 3y - 2 = O.

y =-1

________ ~~-------- __ ----~x

o

Jika x dinyatakan dalam y, maka:

3y+ 2 1

x=--=3---

y+l y+l

Jika y :::) oo,maka y = -1. jadi asimtot mendatar = y =-1.

Faktorisasi.

Jika sisi kiri persamaan f (x,y) = 0 dapat diuraikan menjadi dua faktor atau lebih, misalnyajikaf(x,y)=g(x,y). h (x.yj= Omaka grafiknya terdiri atau dua kurva g (x.y) = 0 dan h (x,y) = O. Kemungkinan faktorisasi ini penting untuk diteliti, karena suatu persamaan yang dapat diuraikan itu seringkali sulit untuk dilukis dalam grafik.

=-==-=-==-=-=-=-r:. __ I _ _ _ _ _ _

1 t"l 1 II ><

Gambar 10

Asimtot kurva xy + x - 3y - 2= 0

32

Contoh

xy -1 = 0

xy -1 =0

Sisi kiri persamaan :

x2y - Xi - X + Y = 0 dapat diuraikan menjadi : (xy - 1) (x - y) = 0 Gambar grafiknya terdiri dari dua kurva: xy - 1 = 0 dan x - Y = 0

Lokus (tempat kedudukan) nyata, lokus titik dan lokus khayal.

Ada beberapa persamaan yang hanya dapat dipenuhi oleh koordinat sebuah titik atau lebih. Dan ada pula persamaan yang hanyadapatdipenuhi oleh koordinat titik kbayal.

Gambar 11

GrafIk : x2y - xy2 - X +y = 0

Contoh

Persamaan x2 + i = 0 hanya dapat dipenuhi oleh titik (0,0) jadi mempunyai lokus titik. Persamaan (x2 - 4)2 + (y2 - 4)2 = 0 hanya dapat dipenuhi oleh titik -titik (2,2), (2,-2), (-2,2), dan (-2,-2). Jadi mempunyai empat titik sebagai empat titik sebagai lokus.

Persamaan x2 + y2 = -5 tak dapat dipenuhi oleh nilai-nilaix dan y yang real (nyata), jadi tempat kedudukannya kbayal.

Dati pembahasan di muka dapat disimpulkan bahwa untuk melukis grafik dati kurva non-liniear sifat-sifat berikut ini sangat bennanfaat :

(i) . Intersep atau penggal.

(ii) Simetri.

(iii) Sebaran.

(iv) Asimtot.

(v) Faktorisasi,

(vi) Kurva nyata, lokus titik, atau lokus kbayal.

Walaupun dalam daftar di atas itu Faktorisasi disebut belakangan, namun seyogyanya sifat ini diselidiki terlebih dahulu. Sebab hasilnya mungkin meniadakan penelitian terhadap sifat-sifat yang lain.

Contoh

Lukislah persamaan : y = (x + 2) (x - 3)2 dalam grafik, Penggal : Jika y = 0, x = -2 dan 3;jika y = 0, y = 18.

Simetri : Tidak bersimetri baik terhadap kedua sumbu maupun terhadap titik pangkal. Sebaran: Tidak tampak adanya pembatas.

33

Asimtot: Tidak ada (jika x=>+ , y => + 00 dan jika x=>- 00, y => - 00) Faktorisasi: Tidak dapat (Ingat, bahwa kemungkinan faktorisasi mengacu kepada persamaan f (x,y) = (x + 2)

(x - 3)2 - Y = 0, dan bukan kepada sisi kanan dari y = f(x) = (x + 2)

(x - 3)2, yang pada hakekatnya sudah terurai). -~~-"!!--~~---.x Lokus nyata ataukah kbayal: Kurva nyata.

-2

y

18

Gambar 12

1.2. PERSAMAAN KUADRA T.

Persamaan dalam bentuk :

AX2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0

di mana A, B, C, D, E dan F adalah konstanta, sedang sekurang-kurangnya satu di antara A, B dan C bukan nol, disebut persamaan berderajat dua atau persamaan kuadrat. Suatu persamaan dikatakan berderajat dua dalam suatu variabel, apabila variabel tersebut setinggi-tingginya berderajat dua di dalam persamaan itu.

Grafik persamaan kuadrat pada umumnya mencerminkan penampang irisan kerucut kembar, yaituyang berwujud: lingkaran, elips (bulat-telur), parabola atau hiperbola.

Ambillah misalnya kerucut kembar dua dengan sudut puncak = 2~ sepertiyang tertera pada gambar 13 berikut ini. Kerucut diiris sebuah bidang-datar, yang membuat sudut a dengan sumbu kerucut. Jika bidang-datar itu memotong kerucut tegak-lurus pada sumbunya (jadi jika a = 90°). maka penampang irisannya akan berwujud sebagai lingkaran. Jika penampang irisan itu miring sedikit (yaitu jika ~ < a < 90°), maka bentuknya seperti elips. Penampang irisanyang curamnya sama dengan curam bidang kerucut (~ = a) berbentuk parabola. dan jika penampang irisan itu curamnya lebih besar dari curam bidang kerucut (0 ~ a< ~), maka bentuknya berupa dua hiperbola kembar, sebab kerucut yang satu lagi pun ikut terpotong.

34

Gambar 13 Irisan-irisan kerucut kembar

Sejenis hiperbola khusus yang banyak dipakai dalam analisis ekonomi adalah hiperbola sama-sisi atau hiperbola siku-siku, dengan kedua sumbu koordinat sebagai asimtot.

Dari bentuk-umum persamaan kuadrat:

AX2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0

dapat diidentifikasikan jenis kurvanya sebagai berikut :

Jika B =0 danA = C, maka bentuknya sebagai lingkaran Jika B2 - 4AC < 0, maka bentuknya sebagai elips

Jika B2 - 4AC = 0, maka bentuknya sebagai parabola Jika B2 - 4AC > 0, maka bentuknya sebagai hiperbola.

Dalam kasus yang khusus di mana B = 0, sedang sedikitnya satu diantara A dan C bukan

nol, maka prosedur identifikasi di atas itu dapat disederhanakan sebagai berikut :

Jika A = C, maka bentuknya sebagai lingkaran

Jika A:#: C, tetapi A dan C mempunyai tanda aljabar sarna, maka bentuknya sebagai elips Jika salah satu di antara A dan C bernilai 0, maka bentuknya sebagai parabola

Jika A dan C mempunyai tanda aljabar yang berlawanan, maka bentuknya sebagai hiperbola.

Di dalam geometrika lingkaran didefinsikan sebagai tempat kedudukan atau lokus titiktitik: P (x.y) yang berjarak sarna r dari suatu titik M, yang dinamakan titik: pusat lingkaran.

Pada gambar sebelah, berdasarkan Dalil Pythagoras, diperoleh persamaan.

y

y

k

~+- ~I __ ~ -..X

o h x

Gambar 14 Grafik: (X_h)2 + (y-k)? = r2

(x - h)2 = (y - k)2 = rl

Persamaan ini dapat dijabarkan menjadi :

x2 + y2 - 2hx - 2ky + (h2 + k2 - rl) = 0

di mana h dan k mungkin positif mungkin negatif.

Perumusan terakhir ini dapat diubah ke dalam bentuk-umum persamaan kuadrat di atas dengan catatan bahwa A = C dan B = O.

Elips (bulat telur) didefmisikan sebagai tempat kedudukan atau lokus dari titik-titik yang jumlah jaraknya dari dua titik tertentu, yaitu yang disebut titik-api atau fokus F dan F, adalah tetap. Untuk menyederhanakan penjabaran persamaan elips, kita bertolak dari

35

..J (e + X)2 + y2 = 2a - -.J (e _ X)2 + y2 (c + X}2 + y2 = 4a2 + (e - X)2 + y2 - 4a -.J (e - X)2 + y2

e2 + 2cx + x2 + y2 = 4a2 + e2 2ex + x2 + y2 - 4cx ..J (e _ X)2 + y2 4a -.J(e - X}2 + y2 = 4a2 - 4cx

y

Gambar 15

Kurva persamaan elips

titik-pangkal koordinat sebagai pertengahan FF, FF berimpit dengan sumbu-x (lihat gambar 15 di bawah).

Misalkan OF = OF' = e, PF + PF' = 2a dan OB=b.

Maka: BF + BF =AF + AF' =AF' +A'F' =AA' = PF + PF = 2a, atau: 2BF = 280

sehingga BF = a

Menurut dali1 Phytagoras: BP = OB2 + OP, atau a2 = b2 + e2; sehingga : a2 - c2 = b2•

Dari PF + PF = 2a diperoleh PF' dan 2a - PF.

PF' = -.J (c + X)2+ y2 danPF =..J (e _ X)2 + s'. Jadi:

Jika titik tengah elips,yang tadinya berimpit dengan titik-asal 0, kita pindahkan ke titik M (h.k) maka diperolehlah rumus umum elips :

Perhatikan, bahwa AA' = 2a adalah sumbu-mayor dan BB' = 2b adalah sumbu-minor elips, sedang titik-pusatnya adalah M (h.k).

36

Jika persamaan terakhir itu kita jabarkan, maka akan kita peroleh : (x - h)2 (y - k)2

--+-- =1

a2 b2

b2 (x - hf + a2 (y - k)2 = a2b2 b2x1 _ 2b2xh + b2h2 + a2y2 _ 2a2yk + a2k2 = a2b2 b2x2 + a2y2 _ 2b2hx _ 2a2yk + (b2h2 + a2k2 - a2b2) = c AX2 + Cy2 + Dx + Ey + F = 0

Yang sarna bentuknya dengan bentuk-umum persamaan kuadrat dimuka kecuali bahwa B = o dan A serta C sarna tanda aljbamya.

Contoh

Susunlah persarnaan berkut menjadi bentuk-baku bagi suatu elips dan tentukan titikpusatdan sumbu-sumbu elips itu.

9x2+ 2y2 + 36x + 4y + 20 = 0

Dari persarnaan tersebut kita bentuk kuadrat-kuadrat dalarn x dan dalam y sebagai berikut:

9x2 + 36x + 36 + 2y2 + 4y + 2 + 20 - 36 - 2 = 0 (9x2 + 36x + 360 + (2y2 + 4y+ 2) - 18 = 0 9 (x2 + 4x + 4) + 2 (y2 + 2 (y2 + 2y + 1) = 18

9(x+2)2+2(y+l)2 =18

(x + 2)2 (y+ 1)2 = 1 -2-+-9-

(x + 2?JY + 1)2 = 1

(2)2 33

Maka titik-pusat elips adalah M( -2,-1) dan sumbu-sumbunya adalah : 2(2) dan 2(3) atau 22dan6.

Parabola didefinisikan sebagai ternpat kedudukan atau lokus titik-titik yang jaraknya dari suatu garis-lurus d (yang disebut direktriks) sarna dengan jaraknya (= 2p) dari suatu titikapi yang disebut fokus. Garis-lurus melalui fokus dan tegak-lurus pada direktriks adalah sumbu-simetri parabola.

Penjabaran persarnaan parabola akan menjadi lebih sederhana,jika titik-asal koordinat dipilih sebagai puncak dan sumbu-y sebagai sumbu-simetri parabola (lihat gambar di bawah).

OF = ~Y' = P dan PF = PG = Y + P.

y

y'

G

Gambar 16 Persamaan Paiabolik

Maka:

F1F +PH2= PF = PG2 x2 + (y _ p)2 = (y + p)2

X2 + y2 _ 2yp + p2 = y2 + 2py + p2 x2=4yp

X2 - 4yp = 0

Jika puncak parabola dipindah ke titik M (x,y) sehingga sumbu-simetrinya sejajar dengan sumbu-y, maka persamaan terakhir ini akan menjadi :

(x - h)2 - rp (y - k) = 0 x2 - 2hx + h2 - 4py + 4 pk = 0 x2 ~ 2hx - 4 py + (h2 + 4 pk) = 0

di mana h dan k mungkin positif mungkin pula negatif.

Persamaan terakhir ini dapat ditulis lebih sederhana :

Ax2 + Dx + Ey + F = 0

yang merupakan bentuk-umum persamaan kuadrat terdahulu, kecuali bahwa B = 0 dan C = O. Sumbu-simetrinya sejajar dengan sumbu-y.

Jika sumbu-simetri parabola itu sejajar dengan sumbu-y, maka persamaannya adalah:

Cy2 + Dx + Ey + F = 0

Bagi suatu parabola dengan sumbu-simetri sejajar dengan sumbu-y berlaku :

Jika P < 0, maka parabola terbuka ke bawah Jika p > 0, maka parabola terbuka ke atas

Bagi suatu parabola dengan sumbu-simetri sejajar dengan sumbu-x berlaku :

Jika P < 0, maka parabola terbuka ke kiri Jika p :> 0, maka parabola terbuka ke kanan

Pada gambar 17 tertulis 4 bentuk parabola dengan sumbu-simetri sejajar dengan sumbusumbu koordinat.

38

y

y

I ·13 I 4)1

.5 I

"'I

ill Ell iill

I I

I ::11.13 .014)

§I.§

"'I'"

M(h,k)

,M(l\.k)

(a) (x-h)? = 4p (y-k), P > 0

y

(b) (x-hj' = 4p (y-k), P < 0 Iy

(c) (y-k)2 = rp (x-h), p > 0

(d) (y-k)2 = 4p (x-h), p < 0

Gambar 17 Gambar-gambar persamaan Parabolik

Jelas sekali bahwa makin besar jarak titik-api dari direktris makin cepat melebar pula parabola itu.

39

Contob

Susun persamaan di bawah ini menjadi bentuk-baku bagi parabola, kemudian selidiki ciri-cirinya, tentukan puncak dan jarak titik api dari direktriks, dan lukislah grafiknya.

y

~-"""",-~o.e-"..,... ....... --- ... x

M(2, -10)

Gambar 18

Grafik dari x2 - 4x + Y + 14 = 0

Persamaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

x2 - 4x 4 + Y + 10 = 0 (x - 2)2 = -1 (y + 10)

Maka puncak parabola adalah M (2,-10). Jarak titik api dari direktriks adalah -1, sehingga sumbusimetri parabola sejajar dengan sumbu-y dan parabola terbuka ke bawah.

Hiperbola didefinsikan sebagai tempat kedudukan atau lokus daripada titik-titik, yang selisih jaraknya dari dua titik tertentu yang disebut fokus F dan F', adalah tetap.

Juga di sini persamaan hiperbola akan menjadi lebih sederhana penjabarannya bila sumbu-simetri FF dipakai sebagai sumbu-x koordinat dengan titik-asal 0 sebagai titiktengah FF' (Lihat gambar 19).

y

Gambar.19

Dimisalkan OF = OF = c, PF - PF = 2a, maka :

PF=2a+PF PF=" QF2 + PQ2

= " (00 + OF)2 + PQ2 = " (c + xf + y2

PF =..JQF2 + PQ2

= " (OF - OQ)2 + PQ2 = ..J (c - X)2 + y2

Maka:

Persamaan Hiperbolik " (c + X)2 + y2 =-2a ~" (c _ X)2 + y2

c2 + 2cx + x2 + y2 = 4a2 + c2 _ 2cx + x2 + y2 + 4a V (c _ X)2 + y2

4cx - 4a2 = 4a V (c - X)2 + y2

..:... x - a =..J (c - X)2 + y2

a

40

Jika hiperbola dipindahkan sejajar sehingga titik-tengah FF' bergeser ke titik M (h.k), maka persamaan terakhir ini akan berubah :

(x - h)2_ (y - k)2= I

a2 b2

Dan jika persamaan terakhir ini diuraikan kembali, maka :

b2 (x - h)2 - a2 (y _ k)2 = a2b2

b2x2 _ 2b2xh + b2h2 - a2y2 + 2aZyk _ a~2 = a2b2

b2x2 _ a2y2 - 2b2hx + 2a2ky + (b2b2 - a~2 - a2b2) = 0

di mana h dan k mungkin positif, mungkin pula negatif.

Jika rumusan terakhir ini ditulis secara lebih sederhana, maka perumusan-umum bagi persamaan kuadrat terdahulu akan muncul kembali, kecuali bahwa : B = 0, sedang A ,;:. C dan berlawanan tandanya.

Ax2 - Cy2 + Ox + Ey + F = 0

Catatan:

x-h y-k Persamaan asimtot hiperbola adalah : -- = --

a b

Contoh

Rumuskan kembali persamaan berikut ini hingga menjadi bentuk yang baku bagi suatu hiperbola, dan tentukan titik-pusat, sumbu-sumbu dan asimtotnya.

6x2 - 12x - 4y2 - 16y - 34 = 0

41

Sisi kiri persamaan kita ubah untuk memperoleh bentuk kuadrat-kuadrat : 6x2 - 12x + 6 - 4y2 - 16y - 16 = 34 + 6 - 16

6(x2 - 2x + 1) - 4(y2 + y4 + 4) = 24

6(x - 1)2 - 4(y + 2)2 = 24

(x - 1)2 (y + 2)2 = 1

-4---6-

(x - 1)2 (y + 2)2 = 1 --v- (:..J6)2

J adi: pusat hiperbola (1,-2), sumbu-sumbu a = 2, b = "b, sumbu transvera sejajar dengan sumbu-x,

Asimtot:

x+l_+y+2

-2 -- "';6

Apabila kedua sumbu a = b, maka asimtot hiperbola itu akan saling tegak-lurus, dan hiperbola itu menjadi hiperbola bujur-sangkar, atau hiperbola siku-siku, atau hiperbo/a ekulateral. Dalam analisis ekonomi hiperbola siku-siku itu sering kita dapati.

1.3. PENERAPAN FUNGSI NON-LINIEAR DALAM BISNIS DAN EKONOMI Bagian yang terletak di kuadran pertama dati pelbagai jenis parabola dan hiperbola sikusiku sering dipakai untuk mencerminkan fungsi-fungsi permintaan dan penawaran.

y

y

-11"."

)(

<?

lr

,/ ~

, lr

: ..n

! "

__ .. ' ~I-_-.o;;..--. x

o

.: ,

,

,

,

--~CY21-D

:.t'JI.~

:;Ox

,.(\

\\

---o~-------~:~~x

, ,

,

-,-

,"

.. - _ .......

Gbr.20 Fungsi-fungsi Permintaan Parabolik

42

y

y

o

o

'. '._

. . .

<, ".

Gambar 21 Fungsi-fungsi Penawaran Parabolik

y

" " " , .

: \

. . .

, , ,

--------------------------------~---

........................ ~ .. ~' ~x

------···::::::::---------Jl----r--- --------------------

............. l .

.

.

.

.

" ..

" • ,

Gambar22

Fungsi Permintaan Hiperbolik siku-siku

43

F

Contob

Tentukan harga danjumlah keseimbangan bagi fungsi pennintaan dan fungsi penawaran berikut ini. Lukiskan kedua fungsi dalam bentuk grafik (q menyatakan kuantitas dan p menyatakan harga).

p

----~ln~~~o----~------~~Q

. . .

,

".

.

. . .

. .

. . .

.

',---__ .. (9.5.-8.9)

..... - .. ~--

Gambar23

Harga & Jumlah Keseimbangan

Pennintaan: 2q + P - 10 = 0 Penawaran : p2 - 8q - 4 = 0

Dari persamaan pertama diperoleh :

2q= lO-patau q =5 - Ihp.

Disubstitusikan ke dalam persamaan kedua :

p2 _ 8 (5 - 1/2P) - 4 = 0 p2+4p-44=O

P =-2±43

= -2±6,928

= 4,9 atau -8,9 q =6±23

= 6 + 3,464

= 2,5 atau 9,5

N

Maka harga keseimbangan adalah 4,9 dan kuantitas keseimbangan adalah 2,5.

Gambar24

Hukum Pareto: Penyebaran Pendapatan

44

Contoh penerapan laindari fungsi non-linieardalam ilmu ekonomi kita dapati pada Hukum Parete mengenai Penyebaran Pendapatan. Seorang ahli ekonomi, Vilfrede Parete, menampilkan suatu persamaan yang menghubungkan jumlah penerima pendapatan dari suatu populasi dengan besarnya pendapatan :

a N=xb

di mana N menunjukkan jumlah penduduk yang menerima pendapatan sebesar x atau , sedang b adalah parameter populasi yang diperkirakan kurang-lebih 1,5, sedang a adalah luas populasi. Perhatikan pada gambar di sam ping ini, bahwa perumusan di muka itu tidak iain merupakan suatu penjabaran dari rumus persamaan hiperbola siku-siku.

Contoh

Hukum Parete mengenai penyebaran pendapatan untuk suatu kelompok masyarakat tertentu adalah :

216.1010 N=-Xlll2

(a) Berapa orang jutawankah dalam kelompok masyarakat itu? (b) Berapa orangkah berpenghasilan antara 3.600 dan 10.000?

(c) Berapakah penghasilan terendah dari 80 orang golongan terkaya dalam kelompok itu?

Pemecahan:

216.1010

(a) N = (106)1112 21600rangjutawan

(b) Jumlah anggota masyarakat yang berpenghasilan 3.600 atau lebih

216.1010

N = = 107

36001112

Jumlah anggota masyarakat yang berpenghasilan sekurang-kurangnya 10.000 adalah:

216.1010

N = = 216.104

(104)1112

Jadi jumlah anggota masyarakat yang berpenghasilan antara 3.600 dan 10.000 adalah 107 - 216.104 = 7.840.000 orang.

(c) 80

=

XlI!2 = 216.1010 80

x = 9.000.000

2. Setelah mempelajari inti konsepsi bahwa di muka, selesaikanlah soaI-soal berikut ini :

2.1. Identifikasikan kurva-kurva yang mencerminkan persamaan-persamaan berikut ini; susun dalam bentuk-baku dan identifikasikan parameter-parametemya serta ciri-ciri masing-rnasing.

45

(a) x2 + y2 - 6x - 2y - 6 = 0 Jawaban:

Bentuk kurva : .

Bentuk-baku persamaanya :

Ciri-eiri : .

Parameter: .

(b) xy - 4y =-4 Jawaban :

Bentuk kurva : .

Bentuk-baku persamaanya :

Ciri-eiri : .

Parameter: .

(e) x2+9y2-8x+7=O Jawaban:

Bentuk kurva : .

Bentuk-baku persamaanya:

Ciri-eiri : .

46

Parameter : .

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 1 •••••••••••••••••••••••

(d) Y = 3 + 2x - x2 Jawaban:

Bentuk kurva : ..

Bentuk-baku persamaanya :

Ciri-ciri : .

Parameter: .

(e) y2 - 2y - 8x + 25 = 0 Jawaban:

Bentuk kurva : ..

Bentuk-baku persamaanya:

Ciri-ciri : '" '" ..

Parameter : .

2.2. Direktur riset operasional suatu perusahaan beranggapan bahwa biaya produksi rata-rata dalam jangka-pendek dapat dicerminkan oleh persamaan

x2 - 16x - y + 68 = 0

dimana x menyatakan jumlah satuan produk yang dihasilkan, dan y menyatakan biaya rata-rata tiap satuan. Ia berpendapat bahwa biaya rata-rata terendah akan tercapai bila

47

dihasilkan g satuan produk. (a) Benarkah pendapatnya itu? (b) Bagaimanakah bentuk kurva yang mencenninkan persamaan itu? (c) susun kembali rumusan di ants itu menjadi bentuk yang baku.

Jawaban:

(a) Biaya rata-rata terendah akan tercapai bila di hasilkan 8 satuan produk. (Benar!

Salah)

(b) Bentuk kurva : .

(c) Bentuk-baku persamaannya: .

2.3. Jika fungsi pennintaan sesuatu barang : q = 130 - 4p. sedang fungsi penawarannya :

2

P = 10 + ~ + 1 cio ' maka tentukanlah titik keseimbangan yang barn, jika :

(a) dipungut pajak penjualan t = 5 tiap satuan yang terjual. (b) diberi subsidi s = 5 tiap satuan yang terjual.

Jawaban :

(a) Titik keseimbangan barn setelah dipungut pajak t = 5 tiap satuan yang terjual.

(b) Titik keseimbangan barn setelah diberi subsidi a = 5 tiap satuan yang terjua1.

2.4. Kurva permintaan suatu barang adalah D = 20 - 3p - p2 dan kurva penawarannya S = 5p - 1.

(a) Tentukan titik keseimbangannya. (b) Gambarkan kurvanya.

Jawaban:

(a) Titik keseimbangan.

(b) Kurvanya.

48

2.5. Fungsi permintaan suatu barang adalah : q = 250 - lOp + 2p2 sedang fungsi penawarannya: q = 6p2 + 5p.

(a) Tentukan titik keseimbangannya.

(b) Selidiki bentuk kurva fungsi masing-masing, dengan disertai bentuk-baku persamaannya, nilai parameternya dan ciri-cirinya.

Jawaban:

(a) Titik keseimbangan .

(b) Bentuk kurva permintaan : 7 ......................•..

Beutuk-baku persamaannya .

Parametemya : .

Ciri-ciri : '" ..

Bentuk kurva penawaran : ..

Bentuk-baku persamaannya : .

Parametemya : .

Ciri-ciri : '" .

PERIKSAUH JAWABAN ANDA DENGAN MENGGUNAKAN KUNCI JAWABAN

49

3. Kerjakanlah tugas-tugas berikut :

3.1. Misalnya bahwa tingkat konsumsi dinyatakan sebagai berikut:

C = 60 + O,5Y + A

di mana C menyatakan tingkatkonsumsi, Y adalah pendapatan nasional, dan A simpanan aktiva likuid rumah-rumah tangga, yang kesemuanya dalam rupiah, Dimisalkan pula bahwa investasi (penanaman) dalam jumlah trilyun rupiah merupakan fungsi daripada pendapatan nasional :

1= 10+ 10,lY

Selanjutnya diandaikan bahwa simpanan aktiva likuid adalah sebesar Rp. 300 trilyun. (a) Tentukanlah tingkat keseimbangan pendapatan nasional.

(b) Jika simpanan aktiva likuid bertambah hingga Rp. 400 trilyun, tentukanlah tingkat keseimbangan baru.

(c) Lukiskan kesemuanya itu pada sebuah gambar grafik.

3.2. Di dalam analisis pendapatan nasional relasi antarajumlah penawaran uang danjumlah pennintaan akan uang untuk ditahan sebagai persediaan, adalah penting sekali. Jumlah permintaan akan uang untuk persediaan, yang disebut "hasrat likuiditas" (liquidity preference, sebagaimana Keynes menyebutkanya), sering dianggap bergantung pada tigba alasan : (1) alasan transaksi, (2) alasan berjaga-jaga (berhati-hati, dan (3) alasan spekulasi. Dalam permasalahan di bawah ini, (1) dan (2) dianggap tetap; (3) dipandang sebagai fungsi dari suku-bunga, yang dicerminkan oleh persamaan (x - 1) y = 4, di mana x adalah suku-bunga (%) dan y adalahjumlah permintaan akan uang, dinyatakan dalam trilyun rupiah.

(a) Tercermin dalam bentuk kurva bagaimanakah persamaan ini? (b) Ubahlah ke dalam bentuk-baku persamaan tersebut.

(c) Lukislah kurva itu.

3.3. Pimpinan produksi suatu perusahaan beranggapan bahwa bagian pemasaran dapat menjual126 satuan tiap hari, oleh karenanya ia bermaksud akan memproduksi sejumlah itu, oleh karenanya ia bermaksud akan memproduksi sejumlah itu. Jika semua faktor, kecualijumlah karyawan danjumlah produk, dianggap konstan (tetap) dalam kerangka selurush produksi, maka fungsi produksi akan tercermin dalam persamaan :

2X2 +4x - Y = 0

di mana x menyatakan jumlah karyawan dan y jumlah produk yang dihasilkan. Menurut pimpinan produksi untuk memproduksi 126 satuan itu ia memerlukan 7 orang karyawan. (a) Jika persamaan di muka itu dianggap benar-benar mencerminkan situasi yang

sesungguhnya, beralaskan anggapan pimpinan produksi itu mengenai jumlah karyawan yang dibutuhkan?

(b) Bagaimanakah bentuk kurva yang mencerminkan persamaan itu? (c) Lukislah kurva terse but.

50

KUNCI JAWABAN KEGIATAN 2 2.1. (a)

Bentuk kurva : Lingkaran.

Bentuk-baku persamaannya : (x - 3)2 + (y - 1)2 = 42 Ciri-ciri

Parameter

Titik-pusat (3,1) Jari-jari 4

(b) Bentuk kurva: Hiperbola siku-siku Bentuk-baku persamaannya: y (x - 4) =-4

Ciri-ciri Jika asimtot dianggap sebagai suatu koordinat, maka hiperbola tersebut terletak di kuadran ke-dua dan ke-empat

Titik-pusat (4,0)

Asistot x = 4 dan y = 0

(c) Bentuk kurva: Elips

(X_4)2 (y_0)2

Bentuk-baku persamaannya: 32 + 12 = 1

Parameter

Ciri-ciri Parameter

Sumbu mayor sejajar dengan sumbu-x Pusat (4,0)

Sumbu mayor 6 Sumbu mayor 2 (d) Bentuk kurva: Parabola

Bentuk-baku persamaannya: (x - 1)2 = -(y - 4)

Ciri-ciri sumbu simetri sejajar dengan sumbu-y; parabola terbuka ke bawah

Parameter Puncak (1,4)

(e) Bentuk kurva: Parabola

Bentuk-baku persamaannya : (y - 1)2 = 8 (x - 3)

Ciri-ciri sumbu-simetri sejajar dengan sumbu-x; parabola terbuka ke kanan.

Parameter Puncak (3,1)

2.2. (a) Benar

(b) Bentuk kurva: Parabola, dengan sumbu-simetri sejajar dengan sumbu- y; terbuka ke atas, puncak (8,4)

(c) Bentuk-baku persamaannya: (x - 8)2 = (y - 4) 2.3. (a) Harga keseimbangan 26,26

Kuantitas keseimbangan 25

(b) Harga keseimbangan 23,9

Kuantitas keseimbangan 34,6

2.4. (a) Harga keseimbangan 4,73

Kuantitas keseimbangan 157,9

51

(b) Bentuk kurva pennintaan : Parabola

Bentuk-baku persamaannya : (p - 2112)2 = Ih(q - 237112)

Parameter Puncak (237112. 21h)

Ciri-ciri : Sumbu-simetri sejajar dengan sumbu-q

Terbuka ke kanan.

Bentuk kurva penawaran : Parabola

Bentuk-baku persamaannya : (p + 51t2)2 = 1/6(q + 25/24)

Parameter Puncak (-25124, -S!t2)

Ciri-ciri Sumbu-simetri sejajar dengan sumbu-q Terbuka ke kanan.

52

BAHAN PENGAYAAN

MELUKIS KURVA FUNGSI KUADRAT.

Untuk memahami ilmu ekonomi sering kali dihadapkan pada masalah, bagaimana cara melukis secara efisien dan efektif sesutau kurva yang berbentuk elips, parabola atau hiperbola, baik di atas secarik kertas, maupun pada papan tulis. Sudah barang tentu dapat saja kita tentukan terlebih dahulu koordinat-koordinat dari beberapa titik yang memenuhi persamaan fungsi itu. Titik-titik itu kemudian kita hubungkan dengan garis kontinu. Makin banyak titik yang kita libatkan makin sempurna pula bentuk kurva itu.

Cara lain untuk melukiskan kurva dari suatu fungsi kuadrat yang tidak memerlukan perhitungan-perhitungan terlebih dahulu akan disajikan berikut ini.

1. Melukis elips

Elips dapat dilukis dengan gerak kotinu sebagai berikut :

Pada kedua titik-apinya (fokusnya) masing-masing kita tusukkan sebuah paku payung.

Pada kedua paku payung itu dipasang seutas benar sepanjang sumbu-mayor elips (2a). Dengan ujung sebatang pensil benang itu ditegangkan, maka gerak ujung pensil itu akan melukiskan sebuah elips (lihat gambar 25).

Titik-titik elips itu dapat juga ditentukan melalui konstruksi seperti yang tertera pada gambar 26. Pertama-tama dilukis dua buah lingkaran konsentris (sepusat) yangjari-jarinya sarna dengan separuh dari sepanjang kedua sumbu e1ips. Kemudian ditarik sembarang garis lurus melalui titik-pusat 0, yang memotong lingkarang kecil di B dan lingkaran besar di A. maka titik-potong garis horisontal dari B dan garis vertikal dari A merupakan salah satu titik elips.

B P

B'

FB + FB = FP + FP = AA' = 2a

Gambar25

FB + FB = FB = F'P = AA' = 2a

53

Garnbar26

2. Melukis parabola

Parabola dapat dilukis dengan gerak kontinu sebagai berikut :

Tarik dulu kedua sumbu koordinat dan direktriks parabola sejajar dengan sumbu-X.

Tentukan titik-api atau fokus F parabola dengan jarak dari titik-asal 0 sarna dengan jarak dari 0 ke direktriks. Persiapkan sebuah mistar, sebuah segitia siku-siku, sebuah paku payung dan seutas benang. Mistar diletakkan sedemikian rupa sehingga tepinya berimpit dengan direktriks. Tancapkan paku payung itu pada fokus F dan ikat ujung benang padanya. Lekatkan ujung benang yang satu lagi pada puncak segitiga siku-siku dengan pita isolasi plastik. Panjang benang dibuat sedemikian rupa sehingga, kalau sisi siku-siku panjang berimpit dengan sumbu-y dan sisi siku-siku pendek berimpit dengan direktriks dan benang ditegangkan dengan ujung sebuah pensil, maka ujung pensil ini tepat berada di titik-asal O.

Sekarang geser segitiga siku-siku itu ke kiri dengan sisi siku-siku pendek tetap berimpit sepanjang direktriks dan benang tetap ditegangkan dengan ujung pensil. Maka gerak ujung pensil ini akan melukis bagian kiri dari parabola. Bagian kanan parabola dilukis dengan cara yang sama, akan tetapi sisi miring segitia siku-siku itu menghadap ke kanan dan segita digeser ke kanan.

Dapat juga parabola itu dilukis dengan cara konstruksi berikut ini:

Tariklah beberapa garis tegak-lurus pada sumbu parabola. Dengan titik-api atau fokus F sebagai pusat, dilukis beberapa lingkaran konsentriks (sepusat) yang jari-jarinya sarna dengan jarak antara tiap-tiap garis tersebut dari direktriks. Titik-potong garis dengan masing-masing lingkaran merupakan titik-titik parabola.

54

y

Gambar27

Hiperbola dapat dilukis dengan gerak kontinu sebagai berikut ini:

Ujung seutas benang diikat pada sebuah paku-payung yang ditancapkan pada fokus F hiperboladan ujung lainnyadiikatpada ujung sebuah rnistar. Ujung rnistar lainnya ditempatkan pada fokus F'. Panjang benang dibuat 2a kurang dari panjang mistar. Benang ditegangkan dengan ujung sebuah pensil. Bila mistar ditekan sambil tetap menegangkan benang dengan ujung pensil itu, maka ujung pensil ini akan melukis salah satu hiperbola. Hiperbola yang lain yang merupakan bayangan cermin dari hiperbola yang pertama, dilukis dengan cara yang sama.

Gaambar 28

55

y

Garnbar29

Lukisan hiperbola ini didasarkan atas sifatnya, bahwa selisihjarak sebuah titiknya dari kedua fokusnya tetap sarna, yaitu sarna dengan 2a.

Suatu eara lain untuk mengkonstruksi titik-titik hiperbola adalah dengan melukis lingkaran berjari-jari r dan berpusat pada titik fokus F, serta sebuah lingkaran berjari-jari (r+2a) dengan F sebagai pusat. Titik-titik potong kedua lingkaran itu merupakan titik-titik biperbola, sebab selisihjaraknya dari kedua fokus F dan F adalah tetap, yaitu sarna dengan 2a. Hiperbola bayangannya diperoleh dengan mempertukarkan lingkaran dan fokus.

56

IV Fungsi Transental

Setelah mempelajari bahan pokok berikut ini Anda diharapkan: Mampu "membaca" dan menafsirkan kurva fungsi transendental dalam penerapannya dalam ilmu ekonomi.

KEGIATAN

1. Pelajarilah dengan seksama bahan tentang "Grafik Fungsi Transendental" berikut ini.

GRAFIK FUNGSI TRANSENDENTAL.

1.1. FUNGSI-FUNGSI EKSPONENTAL

Fungsi eksponental hams dibedakan dari fungsi berpangkat seperti : y = xa, di mana variabel x hanya terdapat sebagai bilangan pokok. Akan tetapi pada fungsi eksponental variabel x terdapat di dalam eksponen seperti : y = aX. Kurva yang mencerminkannya seluruhnya terletak di kuadran pertama dan kedua, dan merupakan kurva menurun secara monoton bila 0 < b < 1; jika b > 1 maka kurva itu menanjak secara monoton. Dalam kedua kasus kurva-kurva itu ber-asimtot terhadap sumbu-x dan mempunyai penggal-y (0,1). Parameter b merripengamhi bentuk kurva fungsi. Berikut ini terlukis beberapa model kurva fungsi-fungsi eksponental.

y

O<h<l

y

b>l

57

Y

y=aeD.+c a> 0, k > 0, C > 0

e=:t:2,718

Y

Y=aeD+c a>o,k>o,C.,..O,lcKa

Y

__________________ 1(_~~ _

Y=aeD+c

a c o.k s o, C>O, c > I a I

58

Y

______ ~+__Y __ =-C--~x o

Y'='aeb+c a>o,k<o,C>O

Y

Y=aeD+c

a > o, k e o, C<O, lc Ka

Y

_ x:=_~_

Y=aekx+c

a < 0, k < 0, C > 0, c > I a I

Gambar31

Y

Y

Y=aekx+ c

a < 0, k> 0, c c °

Y = aekx+ c

a < 0, k < 0, C '" °

Gambar32

Fungsi eksponental yang terbanyak dipakai ialah : y = eX; e adalah bilangan-pokok logaritma natural, yang dinilainya kurang lebih 2,718. Definisi yang cermat mengenai bilangan-pokok ini akan dibahas lebih luas dalam pembicaraan berikutnya.

1.2. FUNGSI-FUNGSI LOGARITMIK

Dalamtahun 1614JohnNaiperuntukpertamakalinyamenulissuatukaranganmengenai logaritma.

Menurut definisinya, logaritma dari suatu bilangan positif y terhadap suatu bilanganpokok b *' 1, adalah eksponen x, yang dapat memangkatkan bilangan-pokok itu menjadi bilangan pertama :

y=b"

Dalam notasi logaritma kalimat di atas itu dirumuskan :

x = log.,)' Jadi logaritma adalah kebalikan dari memangkatkan.

Sekalipun setiap bilangan positif yang bukan 1 dapat berfungsi sebagai bilangan-pokok, namun dalam praktek yang biasanya dipakai adalah logaritma dengan bilangan 10 (logarima biasa atau logaritma Briggs) dan dengan bilangan-pokok "" 2,718 (logaritma aslilnatural atau logaritma Napier).

Bilangan-pokok 10 dipakai untuk keperluan perhitungan-perhitungan, sedang logaritma dengan bilangan-pokok e dipakai untuk keperluan pembahasan teoretika.

Bilangan e didefinisikan sebagai limit:

e = limit (1 + 1/ )n

n

n~oo

59

Sesuai dengan konvensi, log.x menyatakan logaritma biasa dari x, sedang In.x menyatakan logaritma natural dari x. Fungsi logaritmik yang paling sederhana ialab :

Kurvanya seluruhnya terletak di kuadran pertama dan keempat. Kurva temaik secara monoton bila b > 1, dan menurun secara monoton bila 0 < b < 1. Dalam kedua hal kurva itu ber-asimtot terhadap sumbu-y dan mempunyai panggal-x (1,0). Parameter b mempengaruhi bentukkurva.

Gambar 33 Seperti yang telab dikemukakan, y = bX dan y = logbx,

merupakan fungsi-fungsi invers (berbalikan), yang satu merupakan bayangan-cermin lainnya terhadap garis y = x. Gambar di samping ini dengan jelas menunjuk kepada sifat invers kedua fungsi itu.

Di bawab ini terlukis beberapa contoh kurva logaritmik.

Y Y
,
T: T
. , :
x: x
,
,
x X
Y=Aln(I+X)+B Y=Aln(l+X)+B
A>O.B>O A<O.B>O
Y
Y
, T
T:
, :
: '
x: x
x x Y=Aln(I+X)+B A>O,B<O

60

Y=Aln( I +X )+B A<O.B>O

Gambar 34

1.3. KURVA-KURVA TRIGONOMETRIK

Fungsi-fungsi trigonometrik sebuah sudut a adalah sinus' a, kosinus at kosekans a, sekans a, tangens a dan ketangens a. Jika sudut a terletak di pusat suatu lingkaran yang berjarijari r, dan diukur berlawanan arab dengan jarum jam, seperti pada gambar 35, maka fungsi-fungsi trigonometrik sudut a dapat didefinisikan dengan persamaan-per-+------~~ ... ..,.---_+_-__I~X samaan berikut ini.

y

Gambar 35

sin. a = al
r
koso a = bl
r
tg. a _ al
- b
ktg. a = bl
a
kosek. a = rl
a
sek. a _ rl
- b Untuk sudut-sudut negatif, yaitu sudut-sudut yang diukur searah dengan jarum jam, fungsi-fungsi trigonometrik didefinisikan seperti di atas itu.

Sudut a dapat diukur dalam derajat atau dalam radian; di dalam kalkulus ukuran radian biasanya lebih sederhana. Oleh karena keliling lingkaran itu 2xr, sedang sudut satu lingkaran

itu 360°, maka: 360° = 2 nr, dan 180° = nr. Secara umum sudut aO = a x r

180

Tabel berikut ini menyajikan ukuran radian dan nilai-nilai sinus, kosinus, dan tangens untuk beberapa sudut yang sering dijumpai dalam pembahasan teoretika.

Grafik dari fungsi-fungsi sinus, kosinus dan tangens terlukis pacta gambar 36 berikutini.

Perhatikan, bahwa sin.x merupakan suatu fungsi periodik dengan periode 2x, sebab sin (x + 2x) = sin.x; yaitu jika nilai x dinaikkan dengan satu periode, maka nilai y terulang. Demikian

61

jugakos.x merupakan suatu fungsi periodik dengan periode 21t. Tetapi fungsi tg.x takkontinu bagi semua nilai x, sedemikian rupa sehingga x = (n + l/2)1t, di manan merupakan sembarang bilangan bulat positif atau negatif; tg.a berperiode n.

Y

Y=-J

Y=SinX.

Y

Y=-l

Y=l

Y=KosX.

Y

Y=tg. x

Garnbar36

Setiap fungsi trigonometrik dari sudut (k. rrJ2 ± a) sarna dengan (±) fungsi a yang sarna jika k genap dan sarna dengan (±) kefungsi a, jika k gasal, dengan tanda-aljabar yang sarna seperti pada fungsi sernula (k.7tI2 ± a). Tanda-tanda aljabar fungsi- fungsi trigonometrik di keempat kuadran adalah sebagai berikut :

62

Ingatlah, bahwa sin. (-a) = - sin. a, koso (-a) = + koso a, tg. (-a) = -tg, a. Contob

Tentukan nilai fungsi-fungsi trigonometrik: koso 1200 ; sek. 135° ; tg. 33<r' ; ktg. 1500

Penyelesalan :

koso 120° = koso (1.n12 + 30°) = ± sin. 30° = -112 set. 135° = sek. (1.1tI2 + 45°) = ± kos, 45° =-2/2

tg. 330° = tg. (3.1tI2 + 60°) = ± ktg .. roo = ± tg.300 = -~313 letg. 150° = ktg, (1.n12 + 60°) = ± tg.roo = - "3

Kadang-kadang lokasi sesuatu titik lebih baik kalau ditentukan dalam kerangka sistim koordinat kutub daripada dalam kerangka sistim koordinat segi-empat, Khususnya dalam kalkulus fungsi-fungvi trigonometrik hampir selalu dinyatakan dalam koordinat kutub.

Setiap titik (x,y) dalam sistim koordinat segi-empat berpadanan dengan titik (r koso a, r sin. a) dalam sistim koordinat kutub. Jika (x,y) terletak pada bidangnyata, maka (x.y) terletak pada lingkaran yang berpusat di titik-asal dengan jari-jari r = "Xl + y2 ; dengan perkataan lain, (x,y) memenuhi persamaan lingkaran x2 + y2 = rl.

x e r kos, a

tg.a=L x

y=rsin.a

y

sin. a = _...;.__

"(x2 +y2)

x kos.a=---

~(X2 + y2)

Contob

Tentukan koordinat kutub titik-titik berikut ini yang dinyatakan dalam koordinat segiempat:

(a) (0, "2) (b) (1,1)

63

Pemecahan :

(a) (x,y) = (0;../2) r=-.J2+2="-/2

(b) (x,y) = (1,1) r={f+T:::: -v2

koso a == 1/-v2 :: 112 "~! 1. sin.a :-.: 11-.}2 = 1/2-v2 a. = 1tI4

Koordinat kutub (r, a) = ({ 1tI4)

sin.a » 1 a. = nl2

Koordinat kutub (r,u) = ({ 1tI2)

Ingat, bahwa koordinat kutub suatu titik dapat dinyatakan dengan beberapa cara. Contoh

Tentukanlah persamaan dalam sistimkoordinat segi-empatdari kurva yang persamaannya dalam sistim koordinat kutub adalah

4

r=----

1 +2 kos.a.

Penyelesaian :

oJ x2 +y2 = 4

=

1

=

..J(x2 + y2) ""x2 + y2 = 4 - 2x

X2+y2= 16-16x+4x2 3x2_y2 -16x +16 = 0 (biperbola)

IA. PENERAPAN KURVA EKSPONENSIAL DAN LOGARITMIK DALAM BISNIS DAN EKONOMI.

Beberapa jenis fungsi-fungsi eksponensial dan logaritmik dapat mencerminkan kurva permintaan dan penawaran dengan baik. Khususnya fungsi eksponensial banyak dipakai dalam bunga majemuk.

Jika MN menyatakan nilai modal setelab n-tabun, Me menyatakan nilai modal pada awal tahun, dan suku-bunga p% = i setahun, maka :

64

M =M (1 +i)n

N c

= M (1 + iIk)nk

e

kli in

= Me [(1 + ilk) ]

min

= M. [(1 + 1/m~

M = M .e-in

n e

Misalkan kll = m dan ilk = 11m

Fungsi pertumbuhan biologis pun biasanya diluksikan sebagai fungsi eksponensial :

N=N .R!

e

di manaN menyatakanjumlah penduduk setelah t-tahun, Ne menyatakanjumlah penduduk semula dan R adalah tingkat pertumbuhan penduduk.

di mana N sekali lagi menyatakan jumlah penduduk ttahun, R adalah tingkat pertumbuhannya, a adalah propersi pertumbuhan awal, dan c adalah tingkat pertumbuhanjenuh (growth at maturity), yaitu asimtot atas dari kurva Gompertz. Jika t = 0, maka N = ca, yang berpadanan

dengan Nt pada pertumbuhan biologis.

Seorang ahli matematik P.F. Verhulst dalam tahun 1845 mengintroduksi kurva logistik untukstudi perkembangan penduduk. R. Pearl dan LJ.

Reed mempergunakannya untuk maksud yang sarna dalam tahun 1924. Sesudah itukurva ini dipakai pula

untuk studi pelbagai pertumbuhan, seperti dalam N::: C

produksi tabung radio, ekspor rayon, pertumbuhan -------------- ._----------

telepon, perkembangan cadangan minyak bumi dsb.

N

Gambar30

Pertumbuhan menurut versi Gempertz diwujudkan dalarn persamaan

N=c.at

N

Rumus kurva logistik yang paling sederhana ialah:

1 1

Y = -- ; yang lebih umum ; y = ---

1+ e-' 1 + cb'

Bentuk kurvanya sarna seperti pacta kurva Gornpertz.

Rt Kurva Gompertz N ::: ca

Gambar 38

65

Dalam studi gelombang ekonomi (business cycles), gelombang musiman (seasonal cycles) dan lain-lain macam gelombang biasanya dipergunakan fungsi-fungsi sinus atau kosinus.

2. Seusai mempelajari inti konsepsi bahan ~i muka itu, selesalkanlah seal-seal berikut ini :

2.1. Berapa hams dimasukkan A sekarang dalam Bank untuk memperoleh kembaIi Rp. 15 juta setelah 10 tahun, apabila 41/2 % setahun suku-bunganya, dan bunga itu ditambahkan (a) seti-p triwulan

(b) setir.p semester

(c) setiap tahun

(d) secara kontinu

Jawaban :

(a) . bunga ditambahkan setiap triwulan

(b) Bunga ditambahkan setiap semester.

(c) Bunga ditambahkan setiap tabun.

(d) bunga ditambahkan secara kontinu.

2.2. KalaujumJah penduduk Indonesia pada tabun 1961 97 juta dan pada tabun 1971120 juta, maka hitunglah tingkat pertumbuhan penduduk tiap tabun.

Jawaban :

2.3. Hitunglah berapa radian sudut-sudut berikut ini :

(a) a=-240° (b) a=70°

(c) a = 120° (d) a = - 40°

(e) a=-I00° (f) a=315°

Jawaban :

(a) - 240° =:= , (b) 70° - ..

l+-

(c) 1200 = (d) -400= .

(e) - 1000 = (f) 3150 = .

2.4 Hitunglah nilai fungsi-fungsi trigonometrik di bawah ini :

(a) sin. 2100 (b) kosek.240°

(c) tg.225° (d) koso 3000

Jawaban :

(a) sin. 2100 = (b) kosek.240° = .

(c) tg.225° = (d) koso 300° = .

2.5. Tentukan koordinat kutub titik-titik berikut ini :

(a) (1,1/3) (b) (-1,-1)

(c) (3,3113) (d) (-1,0)

Jawaban :

(a) (1,1/3) = ..

(b) (-1,-1) = ..

(c) (3,3..J3) = ..

" .................................................................................................................................

(d) (-1,0) = ..

2.6. Tentukan koordinat segi-empat untuk titik-titik berikut ini yang lokasinya dinyatakan dalam koordinat kutub :

(a) (4,7tl3) (b) (3.7tl6)

(b) (-2,11:) (d) (-I,7tl2)

Jawaban :

(a) (4.7tl3) = ..

~

.................................................................................................................................

(b) (-2,7t) = ~ .

(c) (3, 1t/6) = .

67

(d) (-1, 7tl2) = .

2.7. Ubahlah persamaan dalam koordinat kutub berikut ini menjadi persamaan dalam koordinat segi-empat :

2

(a) r=--- 2-kosa

(c) r = a koso a

(b) r e a sek. c

Jawaban:

(a) .

(b) - .

(c) .

(d) .

3. Kerjakanlah tugas-tugas berikut ini :

3.1. Jika biaya pemeliharaan y sebuah komputer tiap tahun bergantung pada jumlah pemakaiannya x (dalam ratusanjam) rata-rata sebulan, berdasarkan persamaan

y = 35.000 - 25.000 e·o.ox

maka berpakah biaya pemakaian setahun, jika pemakaian rata-rata tiap bulan 200 jam? 3.2. Berdasarkan taksiran penjualan dan data dari perusahaan lain yang sejenis, direktur kepegawaian suatu perusahaan industri memprediksi bahwa jumlah karyawan akan tumbuh menurut persamaan

N = 200 (0,04)°·51

di mana N adalahjumlah karyawansetelah t tahun. Jika prediksinya itu dapat dianggap beralasan, maka :

68

(a) Berapakahjumlah karyawan perusahaan industri tersebut setelah 3 tahun; (b) berapakah jumlah karyawan perusahaan industri tersebut semula;

(c) berapakahjumlah karyawannya maksimum?

3.3. Biaya produksi (dalam jutaan rupiah) suatu perusahaan mengikuti pola persamaan

C = 100 - 70 e-O.02x

di mana x menyatakan jumlah produk yang dihasilkan. (a) Berpakah besamya biaya tetap perusahaan itu?

(b) Jikajumlah produksinya 100 satuan, berapakah bagiankah dari biaya produksinya itu berpa biaya tetap?

KUNCI JAWABAN KEGIATAN 2. 2.1. (a) Rp.9.588.482,00

(c) Rp. 9.658.913,70

2.2 2,15%

2.3. (a) -41t13

(c) 21t13

(e) -51t19 2.4. (a) -112 (c) 1

2.5. (a) (2,1tI3) (c) (6,1tI3 2.6. (a) (2, 2.../3)

(c) (1112 .../3, 1112)

2.7. (a) 2 x2 + y2 - x - 2 = 0 (b) x = a

(c) x2 + y2 - ax = 0 (d) y = x tg (x2 + y2)

(b) Rp.9.612.247,05 (d) Rp. 9.564.900,00

(b) 71t118 (c) -219

(t) -71t14 (b) -213.../3 (d) 112.../3 (b) (2. 51t14) (d) (1, x) (b) (2,0) (d) (2,0)

69

70

You might also like