You are on page 1of 33

LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERUM. PEGADAIAN Cabang Sukabumi


Jln. Pelabuhan II Sukabumi

REMOTE ADMINISTRATOR

Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,

Ismail Goro, S.T. Dodi Sugeng H.,SE


NIK.P.78581

Mengetahui,

Direktur Kepala Cabang


Politeknik Sukabumi Perum. Pegadaian Cab Sukabumi

Drs. Supriyadi, MM. Dodi Sugeng H.,SE


NIK.P.78581

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL), yang alhamdulilah di laksanakan di
Perum Pegadaian cabang Sukabumi. dengan judul “Remote Administrator”.
Pada dasarnya, tujuan di buatnya laporan praktek kerja lapangan ini adalah
sebagai salah satu syarat mata kuliah praktek kerja lapangan pada jurusan Teknik
Komputer Jaringan Politeknik Sukabumi, serta untuk melatih mahasiswa/mahasiswi
untuk bisa membiasakan diri untuk membaca dan memahami keadaan lingkungan di luar
kampus, penulis berharap dengan di selesaikan laporan ini, penulis dapat mengetahui
lebih dalam dunia kerja / industri dalam hal ini adalah Perum Pegadaian Cab. Kota
Sukabumi.
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi – tingginya kepada semua
pihak yang telah mendukung motivasi penulis baik berupa materi dan moral selama
penulis melaksanakan PKL.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca yang bersifat membangun untuk penyusunan Laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini agar lebih baik.
Dan akhir kata, penulis berharap semoga laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya serta penulis pada khususnya. Semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua amin

Sukabumi, Desember 2010

Penulis

2
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan ..........................................................................
1.3 Batasan Masalah ...............................................................................
1.4. Sistematika Penulisan ........................................................................
BAB II. TINJAUAN UMUM ....................................................................................
II.1 Sejarah singkat dan
Perkembangan ......................................................................
II.2 Visi Dan Misi ……………………………………………….

II.3 pilar bisnis ………………………………………………….


II.4 Produk dan layanan ………………………………………..
BAB III. PEMBAHASAN .........................................................................................
III.1 Pengantar xDSL …………………………………………..
1.1 Keluarga xDSL ………………………………………………....
1.2 Problem jaringan xDSL ……………………………………….
1.3 Penanganan problem …………………………………………..
1.4 Kelebihan xDSL ………………………………………………..
III.2 Sejarah ADSL ......................................................................
2.1 Standarisasi ADSL ………………………………………………
2.2 Konfigurasi Umum ADSL ………………………………………
2.3 Cara kerja teknologi ADSL …………………………………….
2.4 Komponen pembangun ADSL …………………………………
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................
IV.1 Kesimpulan ……………………………………………….
IV.2 Saran ……………………………………………………….

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dengan adanya kemajuan teknologi Komputer yang semakin pesat membuat Perum
Pegadaian yang merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi
(InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service
and network provider) yang terbesar di Indonesia. Selain itu, PT. Telkom sendiri juga
menyediakan jasa Internet seperti produk-nya yaitu Speedy dengan berbasis teknologi
ADSL.
Jaringan merupakan salah satu layanan yang diberikan dari Perum Pegadaian
kepada masyarakat yang merupakan layanan (internet service) berkecepatan tinggi dari
PT. TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL),
yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
1. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori maupun praktek yang
didapatkan saat kuliah dengan penerapan di lapangan.
2. Merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh
mahasiswa D-III Teknik Komputer Politeknik Sukabumi yaitu Jaringan.
1.2.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui sejarah struktur oganisasi, serta lingkup
kerja Perum Pegadaian cabang Sukabumi.
2. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dari prinsip kerja jaringan
Remote Administrator dimana Perum Pegadaian menggunakan Jaringan
tersebut.

4
1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi permasalahan agar pembahasan masalah yang diteliti tidak

terlalu luas dan menyimpang maka dalam penelitian praktek kerja lapangan ini penulis

hanya membatasi masalah pada optimasi jaringan REMOTE ADMINISTRATOR dan

tidak membahas pada konfigurasi sistem komputer ataupun jenis perangkat yang

digunakan.

1.4 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan kerja praktek ini disusun dan di kelompokkan dalam bab-bab

sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan kerja

praktek, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II. TINJAUAN UMUM

Berisi tentang gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan visi, misi,

strategi, dan tujuan perusahaan, struktur organisasi serta jasa-jasa atau layanan

PERUM PEGADAIAN.

BAB III. PEMBAHASAN

Berisi materi yang dibahas berdasarkan pengamatan dan kerja lapangan selama

masa kerja praktek di PERUM PEGADAIAN Cabang Sukabumi beserta analisa

dan pembahasan jaringan “Remote Administrator”.

BAB IV. PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diambil selama kerja

praktek.

5
BAB II

TINJAUAN UMUM

II.1 Sejarah singkat dan Perkembangan

Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC)


mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit
dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20
Agustus 1746.

Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816)
Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan
untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah
setempat (liecentie stelsel).Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi
menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan
pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi
pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu
membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.

Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan
dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan
penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda
menerapkan apa yang disebut dengan ‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang
pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani
sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih
besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda
mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa
usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan
Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April
diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di
Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan
Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi
pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi

6
Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’,
Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San
dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat
pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas.
Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke
Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali
lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan
Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi
Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang
diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum
(PERUM) hingga sekarang.

Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin dirasakan oleh
masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata
perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak
dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya
berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.

II.2 Visi Dan Misi

Visi

Pada Tahun 2013 Pegadaian menjadi "CHAMPION" dalam pembiayaan Mikro


dan Kecil berbasis Gadai dan FIDUCIA bagi Masyarakat menengak kebawah.

Misi

1. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya


golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik
melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum
gadai dan fidusia.

2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata


kelola perusahaan yang baik secara konsisten.

7
3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.Indonesian

II.3 Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan diaktualisasikan dalam bentuk simbol / maskot dan jargon si

"INTAN" yang ber makna:

Inovatif : 1.Berinisiatif, kreatif dan produktif


2. Berorientasi pada solusi
Nilai Moral Tinggi : 3. Taat Beribadah
4. Jujur dan berfikir positif
Terampil : 5. Kompeten di bidangnya
6. Selalu mengembangkan diri
Adi Layanan : 7. Peka dan cepat tanggap
8. Empatik, santun dan ramah
Nuansa Citra : 9. Memiliki sense of belonging
10. Peduli nama baik perusahaan

Makna yang terkandung dalam maskot SI INTAN

Kepala berbentuk berlian memberi makna bahwa Pegadaian mengenal batu intan sudah

puluhan tahun, Intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang diciptakan alam dalam

suatu proses beratus tahun lamanya. Kekerasannya menjadikan dia tidak dapat tergores

dari benda lain. Tetapi dia juga dapat dibentuk menjadi batu yang sangat cemerlang

(brilliant) . Dengan kecemerlangan itulah kemudian dia disebut berlian. Karakteristik

batu intan itu diharapkan terdapat juga pada setiap insan Pegadaian.

Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi makna sikap seorang

8
pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan prima kepada siapa saja. Rompi warna

hijau bermakna memberi keteduhan sebagai insan Pegadaian.

II.4 Program Yang Ditawarkan

4.1 Kredit Cepat Aman (KCA)

Kredit KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur


pelayanan yang mudah, aman dan cepat. Dengan usaha ini, Pemerintah melindungi
rakyat kecil yang tidak memiliki akses kedalam perbankan.
Dengan demikian, kalangan tersebut terhindar dari praktek pemberian uang pinjaman
yang tidak wajar. Pemberian kredit jangka pendek dengan pemberian pinjaman mulai
dari Rp. 20.000,- sampai dengan Rp. 200.000.000,-. Jaminannya berupa benda
bergerak, baik berupa barang perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan
maupun alat rumah tangga lainnya. Jangka waktu kredit maksimum 4 bulan atau 120
hari dan dapat diperpanjang dengan cara hanya membayar sewa modal dan biaya
administrasinya saja.

4.2 Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fidusia)

Membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) serta

menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang diemban Pegadaian sebagai

sebuah BUMN

Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif, terutama bagi

Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang

cepat, mudah dan murah.

Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat diperoleh para pengusaha UMKM adalah

kredit KREASI.

9
KREASI adalah kredit dengan sistem FIDUSIA, yang diberikan kepada Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.

4.3 Krasida

Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)

KRASIDA merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan

Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian

pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.

 Proses mudah dan pengajuan kredit Anda sudah bisa cair dalam waktu yang
relatif cepat
 Fleksibel dalam menentukan jangka waktu pinjaman, mulai dari 12 bulan, 24
bulan, ataupun 36 bulan
 Sewa modal yang relatif murah hanya 0.9% per bulan Flat atau 11.8% per tahun
 Agunan perhiasan hanya emas
 Pinjaman bisa mencapai 95% dari nilai taksiran agunan
 Pelunasan kredit dilakukan dengan cara mengangsur setiap bulan dengan jumlah
angsuran tetap
 Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun dalam
memberikan pelayanan
 Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon
sewa modal

4.4 Ar-Rahan (GADAI SYARIAH)

RAHN adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsi-prinsip Syariah,

dimana nasabah hanya akan dipungut biaya administrasi dan Ijaroh (biaya jasa simpan

10
dan pemeliharaan barang jaminan). Pegadaian Syariah menjawab kebutuhan transaksi

gadai sesuai Syariah, untuk solusi pendanaan yang Cepat, Praktis, dan Menentramkan.

II.5 Struktur Organisasi

DIREKSI

Berdasar Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-74/MBU/2008 tanggal 28


April 2008

Direksi PERUM PEGADAIAN SUKABUMI periode tahun s.d sekarang yaitu:

1. CHANDRA PURNAMA
Direktur Utama

11
2. BUDIYANTO
Direktur Keuangan
3. SUMANTO HADI
Direktur Umum dan SDM
4. WASIS DJUHAR
Direktur Pengembangan Usaha
5. MOCH. EDY PRAYITNO
Direktur Operasi
BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Pengantar xDSL


DSL merupakan teknologi akses yang menggunakan saluran kabel temaga
eksisting untuk layanan broadand. Ditinjau dari ebrapa aspek layanan operasional. xDSL
mempunyai Bite Rate yang tinggi, dapat melayani multi media akses (suara, data, video)
secara simultan, menggunakan aplikasi mode IP dan ATM dan memanfaatkan jaringan
tembaga (saluran telepon eksisting/ yang telah terpasang).
DSL tersebut merupakan teknoloi akses yang mengunakan saluran kabel tembaga
eksisting untuk layana broadband. xDSL ini mampu membawa informasi suara dan data,
untuk data dengan kecepatan ervariasi (32 Kbps – 8 Mps).xDSL ii menyediakan
bandwidth frekwensi secara dedicated. Bandwidt frekwensi dengan type teknologi xDSL
terbagi 2:
 Band frekwensi rendah (0-4 Khz) untuk menyalurkan suara
 Band frekwensi tinggi (138 Khz-1.1 Mhz) untuk menyalurkan data.
Ditinjau dari aspek layanan dan operasional, xDSL mempunyai Bite Rate yang tinggi,
dapat melayani multi media akses, menggunakan aplikasi Mode IP dan ATM,
memanfaatkan jaringan tanpa temaga, dan mudah di instalasidan dapat langsung dipakai.

xDSL adalah teknologi brodbandyang menggunakan jaringan telepon yang sudah


ada untuk mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi. Teknologi xDSL melewatkan
line local loop yang digunakan untuk koneksi telepon biasa dan selalu terkoneksi dengan
jaringan internet secara langsung.

12
Ada 2 tipe dasar jaringan xDSL yaitu asimetrik dan simetrik. Semua bentuk
layanan DSL dapat dikategorikan sebagai ADSL atau SDSL dan di sana terdapat beragai
varian dari masing-masing tipe.
Asimetrik memberikan bandwith download atau downstream yang lebih besar
ketimbang andwith upload kepada user. Layanan sistematikitu memberikan besar
bandwithyang sama untuk downstream maupun upstream

1.1 Keluarga xDSL

Jenis-jenis DSL (keluarga xDSL) :


 „ IDSL(ISDN Digital Subscriber Line - berbasis pada teknologi ISDN BRI(Basic
Rate Interface)
 „ Symmetric DSL (SDSL) – digunakan small businesses, tidak bias menggunakan
telepon dan internet secara simultan, download dan upload kecepatannya sama
 „ VDSL(Very High bit rate DSL)-mengirim data dengan kecepatan sampai 1.6
Mbps dan menerima data dengan kecepatan 25 Mbps dengan jarak maksimum
sampai 900 m.
 „ Asymetric DSL (ADSL)
 „ Di dalam teknologi broadband, yang paling murah dan paling mudah diterapkan
adalah ADSL.
 ADSL melakukan pengiriman sinyal dengan cepat melalui sambungan telepon
biasa dengan kecepatan 512 kbps (upstream) dan 8 Mbps (downstream).

Keluarga xDSL merupakan kumpulan dari modifikasi teknologi xDSL ,


penamaannya sdengan menggatikan huruf “x” daslam istilah Xdsl

13
SERVICE DOWNLOAD UPLOAD
ADSL 1.544 Mbps - 8.192 Mps 16 Mbps – 640 Mbps
SDSL 1.544 Mbps – 2.048 Mps 1.544 Mbps – 2.048 Mbps
HDSL 1.544 Mbps – 2.048 Mps 1.544 Mbps – 2.048 Mbps
IDSL 144 kbps 144 kbps
RADSL 64 kbps – 8.192 Mps 16 kbps – 768 Mbps
CDSL 1 Mbps 16 kbps – 160 kbps

Sistem Transformasi xDSL Family

1.2 Problem jaringan xDSL


a. Problem secara fisik
 Konsentrator
 Kabel
b. Problem secara logic
 Bandwith
 Security
 Billing
c. Problem optimasi
 Utiisasi (Revenue) vs. QoS (Quality of Service)

14
a. Problem xDSL secara fisik
1) Konsentrator
Yang dimaksud dengan konsentrator memang pada jaringan xDSL adalah
semua perangkat yang menduung jaringan xDSL
tersebut. Misalnya Sentral, DSLAM, MDF, RK,DP sampai modem sisisi
pelanggan.
1. Permasalahan yang ditimbulkan disisi konsentrator diantaranya :
Bagaimana caranya me-maintenance perangkat tersebut agar life time-nya
dapat terjaga, karena seperti yan kita ketahui bahwaperangkat tersebut
telah erusia tua sehingga banyak yang rusak atau tidak layak untuk xDSL.
2. Konsentrator biasanya merupakan tempat persambungan kabel dimana
persambungan kabel biasanya rentan terhadap loss yang diakibatkan
kesalahan atau ketidak tepatan sambungan.

2) Kabel
Perangkat yang satu ini memang yang paling berperan dalam teknologi
terutama teknologi ADSL, karena baik buruknya suatu informasi, baik suara
maupun data tergantung dari kualitas kabel sebagai media transmisinya. Sama
hal-nya dengan media lain, kabel sendiri juga memiliki redaman yang akan
mempengaruhi kecepatan pengiriman ssuatu data

15
3) Modem

Modem yang dipakai oleh speedy sekarang kebanyakan masih menggunakan


modem ADSL, dimana kecepatan downstream nya mencapai 8 Mbps dan
upstream nya 640 kbps dengan jarak maksimal teoritis 5,4 km. Dengan perangkat
tersebut ternyata masih saja banyak komplain dari pelanggan tentang lambat nya
system.

b. Problem xDSL secara logic


1) Bandwith
Di iklan sering dipulikasikan bahwa kecepatan speedy adalah up to384
kbps, tapi kenyataanya dilapangan didapatkan kecepatan yang leih kecil dari itu.
Hal ini juga yang membuat pelanggan yang mengerti terkadang komplain.

2) Billing
Billing atau tariff adalah hal terpenting dalam setiap penjualanlayanan
erupa jasa. Semua orang berkeinginan mendapatkan layanan yang sebagus
mungkin dengan tarif semiimal mungkin. Bahkan tidak jarang orang yang asalkan
mendapatkan pelayanan yang baik rela membayar berapapun.

Sekarang ini masih sering terdengar komplain dari pelanggan sehuungan dengan
tarif yang tidak sesuai dengan pemakaian.

c. Problem xDSL secara Optimasi


Secara teknis, optimasi erarti memaksimisasi UTILITAS jaringan disatu
sisi dan memaksimasi QoS disisi lain. Dalam kondisi ini network provider puas
karena investasi jaringan digunakan secara maksiman, pengguna puas karena
mendapatkan QoS yang maksimal.
Kondisi ini tidak mudah dicapai karena hukum alam jika utilitas meningkat, maka
akan terjadi penurunan QoS dan sebaliknya.

16
Oleh sebab itu optimasi jaringan xDSL pada prinsipnya mencapai titik
optimal antara utilitas dan QoS.
d. Problem lain
1) Waktu tunggu yang terlalu lama, sehingga pelanggan merasa kecewa.
2) Tidak adanya monitoring pelanggan (services after sales), sehingga
pelanggan kadang-kadang merasa tidak diperhatikan.
3) Tidak Cuma pelanggan yang bermedia kabel saja yang ingin
menggunakan DSL, tapi juga pelanggan yang menggunakn optik.
4) Terdapat banyak load coil dan bridged taps pada saluran telepon.
5) Informasi teknis tentang xDSL sukar diperoleh.
6) Kurangnya tenaga terlatih untuk pemasanganya
7) Instalasinya hanya mendukung OS tertentu, misalnya Windows dan
MacOS tapi tidak mendukung Linux
8) Selalu terhubung dengan LAN seingga memungkinkan menimbulkan
masalah keamanan

1.3 Penanganan problem


Beberapa penanganan problem yang telah dilakukan penyedia layanan, diantaranya :

1. Konsentrator
 Dengan melakukan perbaikan beberapa konsentrator, terutama yang
menjadi tempat konsentrasi pelanggan ADSL
 Dengan melakukan pengecekan disetiap sambungan kabel di konsentrator,
terutama kabel yang dipakai oleh pelanggan ADSL.
 Dengan melakukan pelatihan terhadap teknisi tentang penyambungan
yang benar

2. Kabel
 Melakukan pengecekan ulang terhadap parameter-parameter elektris
kabel, apakah sudah sesuai dengan persyatratan ADSL ataukah belum

17
 Mengganti kabel yang tidak layak dengan kabel baru atau jika tidak
mungkin memindahkan pelanggan ADSL ke kabel yang layak.
 Sebagai penguat sinyal ADSL digunakan repeater setiap jarak 2,5 km.
 Untuk menjangkau tempat-tempat yang jauh dari STO digunakan Remote
DSLAM yang juga dilengkapi fasilitas repeater.
 Untuk meningkatkan jangkauan access ADSL, digunakan teknologi
MSOAN yang menggabungka antara cooper-optik.

3. Modem
 Mengganti modem ADSL biasa dengan modem ADSL 2/2+ yang
memiliki kemampuan itrate downstream 16 Mbps dan 24 Mbps,
sedangkan birate upstream nya 800 kbps
 Bandwith sangat erat kaitannya dengan media transmisi, oleh sebab itu
peningkatan bandwith harus ditunjang dengan peningkatan mutu media.
 Mengusahakan ADSL dapat terkoneksi dengan OS lain, seperti Linux
 Menyiapkan tenaga terlatih dalam instalasi ADSL
 Melakukan monitoring terhadap pelanggan, terutama pelanggan corporate.

1.4 Kelebihan xDSL

1. Operator tidak perlu melakukan penggantian jaringan kabel telepon aksisting


untuk membangun biaya investasi.
2. ADSL juga lebih murah dibandingkan dengan penggeleran serat optic ke rumah-
rumah pelanggan (fiber to the home /FTTH)
3. Pelanggan dapat melakukan komunikasi data lewat internet dan konunikasi suara
sekaligus hanya dengan satu saluran telepon, tak perlu menambah saluran baru.
4. bersifat hubungan dedicated connection
5. No share bandwith
6. cepat dalam proses instalasi.
7. koneksi ASDSL selalu tersambung, sehingga tak perlu repot melakukan login
berulang kali. Teknologi ini juga sesuai untuk kalanga perumahan (residential),

18
pekerja jarak jauh (telecommuter), dan usaha kecil menengah. Karena biaya
berlangganannya relatif murah dibandingkan dengan solusi broadband lainnya.
8. ADSL mampu menyalurkan informasi sampai dengan 8 Mbps kesisi downstream
dan hingga mendekati 1 Mbps ke sisi upstream, tergantung kepada kondisi
jaringan telepon. Teoritis ADSL berkecepatan 2 Mbps mempunyai jarak jangkau
dari sentral telepon ke pelanggan sekitar 5 km. semakin bagus kualitas jaringan
telepon yang ada dan semakin besar diameter kabel telepon yang digunakan,
semakin jauh jarak jangkauannya.

III.2 Sejarah ADSL (asymmetric digital subscriber line)


Penelitian tentang teknologi ADSL dimulai tahun 1989, dimana penelitian ini
dilakukan oleh perusahaan Bell Core. Awal tahun 1990 dilakukan uji coba di Amerika,
Eropa, serta Jepang saat itu aplikasi teknologi ADSL ini hanya sebatas pada VOD
(Video On Demand = menyaksikan suatu acara (program TV, video film dan
sejenisnya) sesuai dengan keinginan kita saja). Dimana pada VOD akses pen-downlod-an
(dari server ke user )
sangat diperlukan, dibandingkan peng-upload-an(dari user ke server). Sehingga
bisa dikatakan kecepatan akses untuk download dan upload berbeda (asymmetric).
Perkembangan internet pada tahun 1995, memicu penelitian teknologi ADSL kembali.

2.1 Standarisasi ADSL


Pada tahun 1998 ADSL ditetapkan sebagai standar untuk keperluan per-internet-an
dengan kecepatan yang bisa diubah-ubah dengan nama standar ANSI T1.413 Issue 2.
Pengesahan standar internasional untuk xDSL disahkan oleh ITU (International
Telecommunications Union) pada pertemuan yang dinamakan ITU- T SG15/Q4. pada
bulan Juni tahun 1999 ditetapkan standar internasional untuk xDSL dengan nama
G.992.1 (G.dmt).

19
2.2 Konfigurasi Umum ADSL

2.3 Cara kerja teknologi ADSL

ADSL sendiri merupakan keluarga dari xDSL. ADSL (Asymmetric Digital


Subcriber Line), merupakan teknologi akses yang memungkinkan terjadinya komunikasi
data, voice dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel
tembaga 1 pair. Disebut asimetrik, karena rate atau kecepatan transmisi dari sentral ke
pelanggan (downstream) tidak sama dengan rate transmisi dari arah pelanggan ke sentral
(upstream).Aplikasi ini digunakan untuk menyalurkan layanan broadband dengan bit
Rate downstreasm nya ± 8 Mbps, dan upstream ± 640 kbps

20
ADSL (Asymmetric Digita Subscriber Line) merupakan teknologi akses yang
memungkinkan terjadinya komunikasi data, suara, dan video secara bersamaan
menggunakan media jaringan kabel tembaga 1 pair. Disebut asimetrik karena rate atau
kecepatan transmisi dari sentral ke pelanggan (downstream) tidak sama dengan rate
transmisi dari arah pelanggan ke sentral (upstream).
Proses dial-up conection mendasari kinerja ADSL ketika ada permintaan dari
pelanggan, maka modem yang ada di sentral akan langsung mem-proses-nya dengan cara
memisahkan informasi data, suara, atau multimedia yang dilakukan oleh splitter. Berbeda
dengan halnya fixed telephone yang menggunakan proses call-setup yang harus melalui
proses dialtone terlebih dahulu.
Selanjutnya informasi tersebut akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP hingga KTB,
kemudian di sisi pelanggan inforamsi data tersebut masuk ke splitter lagi. Jika
informasinya erupa akses internet, maka akan dimasukan ke modem ADSL, sisi
pelanggan diteruskan ke PC User, jika berupa suara dari splitter langsung ke telepon, jika
yang diminta video, dari splitter masuk ke modem ADSL lalu masuk ke dalam Set Top
Box baru masuk kedalam LCD.

21
2.4 Komponen pembangun ADSL

1. Jaringan telepon fixed


2. Modem ADSL
3. Splitter
4. DSLAM
5. Remote DSLAM
6. Switch/hub
7. Repeater
8. RAS/BRAS
9. Network Management Service (NMS)
10. RADIUS
11. Internet Provider Service (ISP)

1. Jaringan telepon fixed

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam jaringan PSTN yang telah terpasang sebagai
media xDSL nantinya :
 Kualitas kabel. Mengingat jaringan kabel yang telah lama digelar, maka secara
otomatis akan menurun kualitas jaringan kabel. Dengan demikian kecepatan
data yang mampu diberikan akan sebanding dengan kualitasnya. Oleh karena itu
perlu pengecekan terhadap kualitas jaringan kabel sebelum dilakukan
instalasi/pemasangan layanan DSL di pelanggan.

 Karakteristik kabel tembaga yang digunakn menjadi factor yang sangat penting
untuk mendapatkan range maksimum yang kualitas sinyal nya yang optimum
(BER)

22
Tipe kabel Loss @ 150 KHz Loop resistance φ/km
0.32 mm PVC 25.5 dB/km 419
0.4 mm PVC 17.5 dB/km 268-275
0.4 mm PI 13 dB/km 268-275
0.4 mm PE 10.3 dB/km 268-275
0.5 mm PI 9.7 dB/km 172-176
0.5 mm PVC 5.8 dB/km 172-176
0.6 mm PI 6.6 dB/km 108-122
0.6 mm PE 4.7 dB/km 108-122
0.63 mm PVC 11.2 dB/km 108-122
0.8 mm PE 3.6 dB/km 80
0.9 mm PI 4.7 dB/km 55
0.9 mm PE 3.1 dB/km 55

 Keterbatasan jarak berdasarkan pengalaman di lapangan dan studi literature,


maka disarankan jarak antara pelanggan dengan operator berada disekitar 5 km.
semakin jauh atau semakin panjang kabel yang digunakan, maka semakin
menurunkan data rate yang mampu diberikan. Jangkauan transmisi xDSL
tergantung dari jumlah factor yang mempengaruhi kabel dalam menyalurkan
sinyal, misal panjang, diameter, level bising pada kabel, interferensi cross-
couple.

Data rate Wire gauge Distance Wire size Distance


1.5 or 2 24 AWG 18.000 ft 0.5 mm 5.5 km
Mbps
1.5 or 2 26 AWG 15.000 ft 0.4 mm 4.6 km
Mbps
6.1 Mbps 24 AWG 12.000 ft 0.5 mm 3.7 km
6.1 Mbps 26 AWG 9000 ft 0.4 mm 2.7 km

2. Modem ADSL

23
Modem ADSL merupakan perangkat di sisi pelanggan, sehingga data digital
dapat diterima dan dikirimkan melalui kabel telepon.
Pilihan settingan modem ADSL :
a. Router artinya modem ADSL di setting IP-Address nya dan dapat
berfungsi sebagai routing ke komputer yang ter koneksi. Jadi pada router
ADSL harus di setting IP WAN dan LAN. Sedangkan pada komputer
client/pelanggan harus di setting sesuai dengan keas IP LAN router
ADSL dengan Gateway IP address router ADSL tersebut.
b. Modem biasa artinya modem hanya berfungsi sebagai media untuk
mentransformasikan data analog ke digital atau sebaliknya. Di sini IP
komputer harus sesuai dengan IP address WAN modem tersebut.
c. Penyettingan modem ADSL dilakukan under web, sehingga memudahkan
teknisi untuk mengkonfigurasinya.

3. Splitter

Splitter ini berfungsi sebagai pemisah /pengenal antara sinyal analog ataukah data
jika yang dating adalah sinyal anaog, maka informasi tersebut akan diteruskan ke telepon.
Jika yang dating adalah data, maka informasi tersebut akan diteruskan ke modem dan
diteruskan ke komputer. Prinsip dasar kerja splitter ini menggunakan Lowpass filter dan
Highpass filter.

4. DSLAM
Digital Subscrier Line Access merupakan konfigurasi perangkat xDSL yang
secara fisik modem sentral nya berupa card module yang berisi banyak mosdem sentral.

24
DSLAM sebagai modem sentral dapat berisi eberapa jenis teknologi xDSL
(ADSL,SDSL, HDSL, G.LITE, dll).

Funsi dari DSLAM diantanya :


1. sebagai filter voice dan data
2. sebagai modulator / demodulator DSL
3. sebagai multiplexer (ATM)

Jenis DSLAM berdasarkan kapasitas nya diantara lain :


1. stand alone
2. mini DSLAM
3. compact
4. modular
5. standard density
6. high density
7. ultra density
8. extreme density

25
Jenis DSLAM berdasarkan lokasinya :
1. indoor
DSLAM ini ditempatkan dalam gedung seperti STO Telkom, HRD, Mall,
Apartemen, dll
2. outdoor
DSLAM ini ditempatkan di luar gedung yang menggunakan cabinet sendiri,
dan perlu catuan listrik dan iasanya di letakan di samping Rumah Kabel (RK).

5. Remote DSLAM

26
Remote DSLAM merupakan DSLAM yang dipasang di daerah terpencil/jauh tapi
memungkinkan bayak pelanggan yang menggunakan fasilitas ADSL. Kapasitas dari
DSLAM ini sbiasanya tidak terlalu besar.
Fungsi Remote DSLAM sama dengan DSLAM, bahkan pada Remote DSLAM
dilengkapi dengan fungsi repeater yang dapat menguatkan sinyal dari DSLAM pusat
mirip dengan sentral remote pada PSTN.

6. REPEATER

27
Repeater adalah sebuah device yang meregenerasi/menghasilkan kembalisinyal
yang ditransmisikan pada kabel. Repeater mengijinkan sinyaluntuk mengalir diluar batas
keterbatasan panjang kabel. Repeater dalam ADSL berfungsi seagai penguat sinyal
ADSL, karena ADSL sangat sensitive dengan adnya jarak client dari sentral DSLAM,
maka performa yang didapatkan juga semakin menurun. Untuk itu diperlukan repeater
yang dipasang sepanjang kabel sehingga performa dapat dijaga.

7. SWITCH/HUB

Berfungsi seagai pemecah access dari satu line ke anyak line lainnya. Dengan
adanya switch/hub ini bandwidth yang tersedia dapat di share bersama. Kelemahannya
jika terlalu banyak user yang menikmati andwidth ini akibatnya kecepatan sinyal akan
berkurang.

8. RAS (Remote Access Service)

Berfungsi untuk :

 Melakukan routing dari user ke ISP yang dituju.


 Konfigurasi interface user

28
 Sebagai ISP gateway
 Sebagai internet gateway (ASTINET)

9. NMS (Network Management System)

 NMS ini berfungsi untuk :


 Memonitoring status atau kondisi DSLAM
 Sebagai buka/tutup port pelanggan
 Setting speed pelanggan
 ATM switch management
 RAS management
 RADIUS Management

10. ISP

ISP berfungsi sebagai penyedia layanan koneksi internet, sehingga user ADSL dapat
menjelajahi luasnya internet dari computer di depannya. Beberapa ISP yang terkenal di
Indonesia, misal nya :
o ASTINET

29
o INDOSAT M-2
o INDONET

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

30
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan laporan ini adalah penulis dapat
mengetahui gambaran bagaimana kinerja dari “Remote Administrator” yang ada dari
layanan speedy yang PT. Telkom hadirkan untuk masyarakat khususnya di daerah
Pelauhan Ratu umumnya semua daerah di Indonesia dan diharapakan instansi tersebut
dapat menjadi salah satu wujud nyata keseriusan dalam membangun daerah Pelabuhan
Ratu kearah yang lebih baik lagi dalam bidang informasi.

IV.2 Saran
1. Perlu adanya literatur yang lebih lengkap mengenai peralatan yang dipakai di
lapangan. Agar praktek studi selanjutnya dapat lebih mudah dalam pengerjaan
laporan.
2. Untuk mahasiswa yang kerja praktek sebaiknya materi yang akan dipraktikan
ditentukan terlebih dahulu agar mahasiswa ada persiapan yang lebih matang.

31
POLITEKNIK SUKABUMI
KEPUTUSAN MENDIKNAS NO. 281/D/0/2002
Dikelola Oleh Yayasan Tinggi Kusumah Bangsa
Jalan babakan sirna No.25 Telp/Fax 0266-215417
LEMBAR PENILAIAN
Nama : Igit Ginanjar
Nim : 312008001
Jurusan : Teknik Komputer & Jaringan

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan PERUM PEGADAIAN Cabang Sukabumi 22 juli


2010 sampai dengan 31 Agustus 2010
NO PRESTASI SCORE YUDISIUM
1 SIKAP
2 DISIPLIN
3 KERAPIHAN

32
4 KEHADIRAN
5 PRAKTEK KERJA
RATA RATA
KETERANGAN NILAI
SCORE YUDISIUM
>90 BAIK SEKALI
80 – 89 BAIK
70-79 CUKUP
<70 SEDANG

Sukabumi, Desember 2010


Pembimbing 1,

Dodi Sugeng H.,SE


NIK.P.78581

33

You might also like