Professional Documents
Culture Documents
Utilitas
BAB V
UTILITAS
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
V-2
Utilitas
o Expected
Turbidity : < 1 mg/l as SiO2
pH : 7 – 8
Electrical conductivity : < 600 µ/cm
M-alkalinity : < 150 mg/l
Total hardness : < 5 mg/l
Calsium : < 5 mg/l
Silika : 50 mg/l as SiO2
Chlorine ion : < 50 mg/l
Total ion : < 0,3 mg/l
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
V-5
Utilitas
- Elementary analisis :
C = 84,58 %
H = 11,83 %
O = 0,7 %
N = 0,03 %
Biasanya sifat heavy oil diasumsikan dengan specific gravity, yang artinya :
a. Jika specific gravity meningkat, sifat karbon meningkat.
b. Jika specific gravity meningkat, angka kalori menurun.
c. Jika specific gravity meningkat, kandungan karbon meningkat dan hydrogen
menurun.
Dari tangki penyimpanan (storage tank), heavy oil dialirkan dengan
menggunakan pompa menuju service tank, kemudian menuju port-port burner
pada furnace. Di dalam service tank, HO mengalami proses pemisahan di mana
kotoran HO akan mengendap di bagian bawah service tank. Jika suhunya di
bawah 70ºC, HO berupa cairan yang sangat kental sehingga pada saat
pembakaran, HO sukar disemprotkan. Untuk itu HO dipanaskan dengan Heat
Exchanger di mana kebutuhan steam untuk HE disuplai oleh boiler. Sebelm
masuk HE, HO disaring dengan menggunakan strainer (filter) untuk memisahkan
impuritas dalam HO. Untuk menjaga suhuh HO dalam range 70-80ºC pipa-pipa
HO dilapisi isolasi dengan menggunakan spon dan aluminium foil. Pemanasan ini
dilakukan untuk mencegah penggumpalan HO yang dapat menyumbat pipa-pipa
yang menuju ke burner.
Volume heavy oil yang digunakan dalam furnace diatur dengan flow meter
dan flow control valve. Volume yang digunakan untuk 1 jam operasi sudah diset,
tetapi karena suplai HO berhenti 20 detik pada waktu reversing firing (pergantian
pembakaran), maka levelnya perlu diset sedikit lebih tinggi sehingga dicapai
volume yang diinginkan. Kebutuhan HO tiap kali operasi berubah-ubah sesuai
dengan jumlah pull yang diproduksi.
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
V-7
Utilitas
kontinyu maka PT. Asahimas Flat Glass, Tbk juga mempunyai storage tank
sebagai cadangan jika terjadi masalah di PT. Smator. Adapun cara penyimpanan
gas Nitrogen dan Hidrogen di storage tank adalah:
1. Gas Nitrogen
Untuk storage tank, gas N2 disuplai dengan menggunakan mobil-mobil tangki.
Gas N2 disimpan dalam kondisi liquid dalam dua buah storage tank di mana
kapasitas masing-masing tangki 717.400 Nm3 dengan tekana 5,5 – 7 bar. Jenis
tangki yang digunakan yaitu vacuum storage tank dengan kondisi vakum
maksimal 500 µHg. Suhu N2 di dalam tangki vakum adalah -183ºC.
2. Gas Hidrogen
Gas hydrogen berfungsi untuk mengeliminasi oksidasi dari cairan timah yang
ada pada metal bath. Dalam kondisi yang normal, gas Hidrogen mempunyai
sifat yang tidak berwarna dan tidak berbau. Gas Hidrogen mempunyai specific
gravity 0,069 namun tidak bersifat racun. Hidrogen mempunyai sifat mudah
terbakar. Dalam udara explosive, limitnya antara 4,1% sampai 74,2% dalam
satu volume. Gas Hidrogen disimpan dalam tangki dengan kondisi sama
dengan udara luar.
melalui unit pengering udara atau air dryer dan akhirnya menjadi udara
compressor kering.
Penyediaan udara tekan disuplai oleh 4 buah kompresor dengan kapasitas
1600 m3/jam. Namun yang digunakan hanya 3 buah saja dan salah satunya
sebagai cadangan jika seandainya ada kompresor yang drop.
Transportasi udara tekan dilakukan oleh pompa, fan, dan blower. Udara
tekan banyak digunakan untuk keperluan udara burner (di melter dan lehr), udara
boiler (di melter), udara pendingin (setelah pencucian kaca), dan sebagai penekan
kerosin pada cross cutter.
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk