You are on page 1of 9

V-1

Utilitas

BAB V
UTILITAS

Dalam proses di pembuatan kaca, kita membutuhkan komponen


pendukung yang kita konsumsi agar proses produksi bias berlangsung. Komponen
pendukung ini disebut utility atau utilitas. Agar kelangsungan produksi tetap
stabil, diperlukan penyediaan sarana utilitas yang baik dan sesuai dengan
keperluan proses baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Adapun utilitas yang
dipakai di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk adalah sebagai berikut :
1. Air
2. Listrik
3. Natural Gas
4. Steam
5. Gas Hidrogen
6. Gas Nitrogen
7. Udara Compressor Baku
8. Udara Compressor Kering
Dari semua sarana utilitas yang ada tersebut saling berkesinambungan untuk
menunjang kelangsungan produktivitas pabrik.

V.1 Penyediaan Air


Unit Water Treatment bertugas menyediakan kebutuhan air untuk pabrik
(proses) dan sanitasi, yaitu dengan mengolah air sungai Surabaya menjadi air
bersih melalui proses kimia dan fisika. Sedangkan untuk keperluan memasak
berasal dari PDAM.
Di dalam proses, air digunakan untuk berbagai keperluan yaitu :
1. Air pendingin kaca melalui cooler
Digunakan untuk cooling kaca dan sebagai kontrol operasi kaca, melalui
cooler.

D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
V-2
Utilitas

2. Air pendingin peralatan


Digunakan untuk memproteksi peralatan agar tahan terhadap temperatur
tinggi, seperti pada main melter burner, radiant pyrometer, A-roll, dan
sebagainya.
3. Air sebagai air proses
Digunakan dalam proses, seperti kontrol moist batch, washing kaca, pelarut
chemical coating.
4. Air sebagai umpan boiler
Digunakan untuk pembuatan steam pada boiler.
Air merupakan bagian yang terpenting dari seluruh proses, karena tanpa
air semua peralatan di melter furnace dan metal bath akan rusak, akibat tidak
adanya pendinginan dan akan menjadi masalah besar.
Khusus untuk air pendingin, semua jaringan dialirkan melalui head tank
setinggi 30 meter. Waktu maksimal head tank tanpa supply air sekitar 10 menit.
Jika terjadi gagal supply head tank akibat pompa rusak atau PLN stop, maka
dalam 10 menit semua peralatan, utamanya di metal bath harus dikeluarkan agar
tidak terjadi shutdown bath.
Proses pengolahan air sungai melalui berbagai tahapan, yaitu dengan
memompa air sungai dan ditampung dalam raw water pond dengan flow rate 42
m3/hr. Dari raw water pond, air dipompa ke clarifier. Sebelum masuk ke clarifier,
terlebih dahulu telah diinjeksikan bahan kimia. Bahan-bahan kimianya yaitu :
- PAC (Poly Aluminium Chloride) yang berfungsi sebagai koagulan untuk
mengumpulkan koloid.
- NaOCl (Natrium Hipo Chloride) yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan
mikroorganisme.
Bahan-bahan kimia yang diinjeksikan ke dalam pipa di mixer dan
dimasukkan ke dalam bagian inert draft tube (bagian dalam clarified) dimana
campuran air sungai dan bahan kimia diaduk dengan pengadukan cepat yang
putarannya dapat diatur. Flokulasi terjadi di bagian outerhood. Air mengalir ke
atas melalui daerah klarifikasi yang tersaring oleh blanked dan dikumpulkan
dalam pipa melalui lubang-lubang kecil. Di clarifier juga ditambahkan PAC untuk
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
V-3
Utilitas

menggumpalkan koloid. Lumpur yang terjadi di clarifier dikeluarkan secara


otomatis yang dilakukan tiap waktu tergantung dari jumlah lumpur yang
terbentuk. Air dari clarifier dialirkan ke filter feed pump dan dipompakan ke
softener, gunanya untuk mengurangi total hardness. Setelah proses di softener,
lalu air ditampung di filtered water pond yang berfungsi untuk menyaring
kotoran-kotoran yang terbawa di air. Kemudian air dipompakan ke softener
kembali, namun sebelumnya air telah ditambahkan NaCl dan Brine Tank yang
berfungsi untuk regenerasi resin yang ada dalam softener. Air dari softener
kemudian ditampung dalam softener water pond yang bervolume sebesar 325 m 3
yang selanjutnya dipompa untuk keperluan proses produksi dan sanitasi.
Kondisi air sebelum ditreatment adalah sebagai berikut :
o Kondisi air feed
Sumber : Sungai Surabaya
Flow rate : 1000 m3/hari atau 42 m3/jam
o Feed Water Quality
Turbidity : 40 ppm as SiO2
Conductivity : 500 µs/cm
pH (25oC) : 6,5 – 7,5
Total hardness : 160 mg/l as CaCO3
Calsium : 120 mg/l as CaCO3
M-alkalinity : 150 ppm as CaCO3
Fe : 1 mg/l as Fe
Cl : 40 mg/l as Cl
Silikat : 50 ppm as CaCO3
Namun setelah air ditreatment menggunakan clarifier, kualitas iar menjadi
lebih baik yang ditandai dengan menurunnya kandungan flokulan. Ini dapat
dilihat dari kondisi air setelah ditreatment, yaitu:
o Treated water condition
Flow rate : 42 m3/jam
Net production vol : 960 m3/day
Pressure : 1 kg/cm2
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
V-4
Utilitas

o Expected
Turbidity : < 1 mg/l as SiO2
pH : 7 – 8
Electrical conductivity : < 600 µ/cm
M-alkalinity : < 150 mg/l
Total hardness : < 5 mg/l
Calsium : < 5 mg/l
Silika : 50 mg/l as SiO2
Chlorine ion : < 50 mg/l
Total ion : < 0,3 mg/l

V.2 Penyediaan Energi Listrik


Konsumsi listrik di pabrik ini sangat besar, khususnya untuk metal bath,
karena di metal bath membutuhkan heater sekitar 300 sampai dengan 1200 kw
untuk proses forming. Semakin tipis kacanya, maka semakin banyak heater yang
dibutuhkan.
Sumber energy listrik utama berasal dari PLN dengan tenaga sebesar 20
kvolt, frekuensi 50 Hz. PLN merupakan sumber utama, dan jika PLN mati, maka
listrik akan disupply dari back up genset diesel.
Apabila PLN stop, maka ada sumber listrik yang lain yaitu dari UPS. UPS
adalah unit supply listrik yang tidak bias diinterupsi oleh berhentinya pasokan
PLN. Kerja UPS seperti baterai, yaitu dengan menyimpan listrik PLN oleh baterai
UPS. Energi listrik cadangan berasal dari 5 set diesel engine generator dengan
bahan bakar solar. Kapasitas energy yang dihasilkan masing-masing 1650 kW.
Energi cadangan ini dibutuhkan apabila PLN mengalami gangguan (drop).
Distribusi energy listrik yang digunakan untuk pemakaian spesifik,
tegangan PLN harus diturunkan menjadi 3,15 kV dengan menggunakan 2 buah
transformer 7500 kV yang dipasang pada station penerima.

D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
V-5
Utilitas

Kemudian dari power station didistribusikan ke masing-masing subsection


yang terdiri dari :
1. Sub section raw material
2. Sub section batch house
3. Sub section metal bath
4. Sub section cutting packing
5. Main office
6. Keperluan heater
Karena hampir seluruh alat pada unit proses menggunakan energy listrik
maka kontinuitas ketersediaan energy listrik sangat penting. Sehingga apabila
terjadi gangguan pada PLN, maka energy cadangan dari diesel harus secara
otomatis dapat bekerja menggantikan energy listrik dari PLN. Supaya mesin
pembangkit selalu dalam keadaan siap pakai maka setiap empat hari sekali
dilakukan pengecekan dan pemanasan pada alat pembangkit cadangan tersebut.

V.3 Penyediaan Bahan Bakar untuk Proses


Bahan bakar seperti Natural Gas (NG) yang digunakan untuk bahan bakar
dari proses pembakaran di furnace. Supply Natural Gas diperoleh dari PGN
(Perusahaan Gas Negara). Jika supply NG berhenti, maka pembakaran akan
menggunakan Light Oil Burner. Begitu pula solar yang digunakan untuk bahan
bakar boiler dan generator diesel. Heavy oil yang digunakan sebagai bahan bakar
pada port-port burner di furnace mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :\
- Specific gravity : 0,95
- Flash point : 99ºC
- Kandungan air : trace, dimana air harus diextract dari service tank 2 kali
seminggu
- Pour point : 21ºC
- Viscositas 37,78ºC (100ºF) : 540 cal
- Ash : 0,08 %
- Suphur : 3,5%
- Calorie value : 10340 kcal/kg = 9823 kcal/l
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
V-6
Utilitas

- Elementary analisis :
C = 84,58 %
H = 11,83 %
O = 0,7 %
N = 0,03 %
Biasanya sifat heavy oil diasumsikan dengan specific gravity, yang artinya :
a. Jika specific gravity meningkat, sifat karbon meningkat.
b. Jika specific gravity meningkat, angka kalori menurun.
c. Jika specific gravity meningkat, kandungan karbon meningkat dan hydrogen
menurun.
Dari tangki penyimpanan (storage tank), heavy oil dialirkan dengan
menggunakan pompa menuju service tank, kemudian menuju port-port burner
pada furnace. Di dalam service tank, HO mengalami proses pemisahan di mana
kotoran HO akan mengendap di bagian bawah service tank. Jika suhunya di
bawah 70ºC, HO berupa cairan yang sangat kental sehingga pada saat
pembakaran, HO sukar disemprotkan. Untuk itu HO dipanaskan dengan Heat
Exchanger di mana kebutuhan steam untuk HE disuplai oleh boiler. Sebelm
masuk HE, HO disaring dengan menggunakan strainer (filter) untuk memisahkan
impuritas dalam HO. Untuk menjaga suhuh HO dalam range 70-80ºC pipa-pipa
HO dilapisi isolasi dengan menggunakan spon dan aluminium foil. Pemanasan ini
dilakukan untuk mencegah penggumpalan HO yang dapat menyumbat pipa-pipa
yang menuju ke burner.
Volume heavy oil yang digunakan dalam furnace diatur dengan flow meter
dan flow control valve. Volume yang digunakan untuk 1 jam operasi sudah diset,
tetapi karena suplai HO berhenti 20 detik pada waktu reversing firing (pergantian
pembakaran), maka levelnya perlu diset sedikit lebih tinggi sehingga dicapai
volume yang diinginkan. Kebutuhan HO tiap kali operasi berubah-ubah sesuai
dengan jumlah pull yang diproduksi.

D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
V-7
Utilitas

V.4 Penyediaan Steam


Steam adalah media pemanas yang dibuat dari air yang diuapkan. Untuk
menghasilkan steam (uap) digunakan boiler. PT. Asahimas Flat Glass, Tbk
menggunakan 3 boiler sebagai penghasil steam, yaitu :
- 2 unit boiler tipe Takumax 1500 untuk melayani cutting
- 1 unit tipe Miura 750 untuk melayani melting yaitu untuk memanaskan
HO pada service tank (sampai 60ºC) dan Heat Exchanger Process (sampai
90ºC)
Bahan bakar yang dipakai oleh boiler yaitu NG (Natural Gas) dan solar,
sehingga di dalam boiler terdapat dua burner.

V.5 Penyediaan Gas Nitrogen dan Hidrogen


Kebutuhan gas nitrogen dan hydrogen untuk keperluan proses di metal
bath di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk disuplai oleh PT. Samator Gas.
Gas nitrogen digunakan untuk berbagai macam keperluan antara lain :
1. Gas nitrogen bertekanan tinggi untuk suasana atmosfer di dalam metal
bath. Hal ini dikarenakan hydrogen harus didampingi oleh nitrogen agar
tidak terjadi ledakan.
2. Mendinginkan instalasi listrik di metal bath, yang terletak di daerah bush
bar agar temperaturnya tidak melebihi 330ºC.
3. Mendinginkan instrument-instrumen seperti thermocouple.
Sedangkan gas hydrogen digunakan untuk mengurangi konsentrasi
oksigen yang berasal dari udara yang ada di metal bath. Hal ini untuk menghindari
terjadinya reaksi antara oksigen dan timah.
Sn + O2 – SnO2 1
SO2 berupa serbuk yang biasanya menempel di langit-langit metal bath,.
Serbuk ini kalau didiamkan dalam jangka waktu yang lama akan menumpuk dan
jatuh ke permukaan kaca, sehingga mengakibatkan cacat pada permukaannya.
Untuk mengatasi hal ini, maka diadakan roof cleaning secara periodic.
Gas-gas yang disuplai dari PT. Samator sampai ke pabrik melalui pipa-
pipa. Karena gas Nitrogen dan Hidrogen dibutuhkan dalam proses produksi secara
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
V-8
Utilitas

kontinyu maka PT. Asahimas Flat Glass, Tbk juga mempunyai storage tank
sebagai cadangan jika terjadi masalah di PT. Smator. Adapun cara penyimpanan
gas Nitrogen dan Hidrogen di storage tank adalah:
1. Gas Nitrogen
Untuk storage tank, gas N2 disuplai dengan menggunakan mobil-mobil tangki.
Gas N2 disimpan dalam kondisi liquid dalam dua buah storage tank di mana
kapasitas masing-masing tangki 717.400 Nm3 dengan tekana 5,5 – 7 bar. Jenis
tangki yang digunakan yaitu vacuum storage tank dengan kondisi vakum
maksimal 500 µHg. Suhu N2 di dalam tangki vakum adalah -183ºC.
2. Gas Hidrogen
Gas hydrogen berfungsi untuk mengeliminasi oksidasi dari cairan timah yang
ada pada metal bath. Dalam kondisi yang normal, gas Hidrogen mempunyai
sifat yang tidak berwarna dan tidak berbau. Gas Hidrogen mempunyai specific
gravity 0,069 namun tidak bersifat racun. Hidrogen mempunyai sifat mudah
terbakar. Dalam udara explosive, limitnya antara 4,1% sampai 74,2% dalam
satu volume. Gas Hidrogen disimpan dalam tangki dengan kondisi sama
dengan udara luar.

V.6 Penyediaan Udara Compressor


Untuk udara compressor, terbagi menjadi dua macam yaitu :
1. Udara compressor baku
Udara compressor ini diproduksi oleh utility unit dan electric. Udara
compressor baku ini digunakan untuk supply udara bubbler dan penggerak
beberapa peralatan hidrolis. Udara compressor baku juga digunakan
sebagai blower.
2. Udara compressor kering
Udara compressor kering digunakan sebagai penggerak control valve dan
unit instrumentasi lain. Hal ini dikarenakan udara compressor baku masih
mengandung air akibat adanya humidity udara luar yang dipakai sebagai
sumber udara compressor. Karena ada beberapa peralatan yang
memerlukan udara kering, sehingga udara compressor baku dilewatkan
D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk
V-9
Utilitas

melalui unit pengering udara atau air dryer dan akhirnya menjadi udara
compressor kering.
Penyediaan udara tekan disuplai oleh 4 buah kompresor dengan kapasitas
1600 m3/jam. Namun yang digunakan hanya 3 buah saja dan salah satunya
sebagai cadangan jika seandainya ada kompresor yang drop.
Transportasi udara tekan dilakukan oleh pompa, fan, dan blower. Udara
tekan banyak digunakan untuk keperluan udara burner (di melter dan lehr), udara
boiler (di melter), udara pendingin (setelah pencucian kaca), dan sebagai penekan
kerosin pada cross cutter.

D III Teknik Kimia FTI – ITS Kerja Praktek PT. Asahimas Flat Glass,
Tbk

You might also like

  • KATA PENGANTAR Asahi
    KATA PENGANTAR Asahi
    Document2 pages
    KATA PENGANTAR Asahi
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Pembatas
    Pembatas
    Document10 pages
    Pembatas
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Judul+Lembar Pengesahan Asahi
    Judul+Lembar Pengesahan Asahi
    Document5 pages
    Judul+Lembar Pengesahan Asahi
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Document2 pages
    Daftar Isi
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document1 page
    Daftar Pustaka
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Document1 page
    Daftar Tabel
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Document1 page
    Daftar Gambar
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Bab Viii Fix
    Bab Viii Fix
    Document1 page
    Bab Viii Fix
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Document5 pages
    Bab Iv
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Bab Vii
    Bab Vii
    Document3 pages
    Bab Vii
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Bab Viii
    Bab Viii
    Document1 page
    Bab Viii
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Document34 pages
    Bab Iii
    Acesoris Colection
    100% (3)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document11 pages
    Bab Ii
    Acesoris Colection
    100% (1)
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Document5 pages
    Bab Vi
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document1 page
    Bab I
    Acesoris Colection
    No ratings yet
  • Abstraksi
    Abstraksi
    Document1 page
    Abstraksi
    Acesoris Colection
    100% (1)
  • Dry Ice
    Dry Ice
    Document8 pages
    Dry Ice
    Acesoris Colection
    No ratings yet