Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
1. Supriyadi 10408141012
MANAJEMEN
2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu politik adalah salah satu cabang dari ilmu sosial, yang berdampingan dengan cabang ilmu
sosial lainnya yakni sosiologi, antropologi, dll. Dengan demikian maka ilmu politik berhubungan erat
dengan ilmu-ilmu sosial tsb yang objeknya adalah manusia sebagai anggota kelompok (group). Ilmu-ilmu tsb
mempelajari kelakuan manusia serta cara-cara manusia hidup serta bekerja sama. Namun walaupun ilmu-
ilmu tsb saling berdampingan dan berhubungan erat, tetapi tentu ada batasan-batasan antara ilmu politik
dengan ilmu sosial lainnya dengan melihat kepada sifat-sifat dan ruang lingkup ilmu politik itu sendiri.
Konsep-konsep yang dibahas dalam teori politik mencakup antara lain, masyarakat, kelas sosial,
negara, kekuasaan, kedaulatan, hak dan kewajiban, kemerdekaan, lembaga-lembaga negara,
perubahan sosial, pembangunan politik, modernisasi, dan lain sebagainya.
Sistem politik hanya merupakan salah satu dari bermacam-macam sistem yang terjadi dalam
masyarakat, seperti sistem ekonomi, sistem teknik, sistem komunikasi dll.Setiap sistem masing-masing
mempunyai fungsi tertentu untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai tujuan dari masyarakat
tersebut. Dalam hal ini, maka sistem politik menyelenggarakan fungsi-fungsi tertentu untuk masyarakat,
yakni membuat keputusan-keputusan kebijaksanaan yang mengikat mengenai alokasi dari nilai-nilai (baik
yang bersifat materiil maupun non materiil). Maksudnya, sistem politik berfungsi merumuskan tujuan-
tujuan masyarakat dan selanjutnya dilaksanakan oleh keputusan-keputusan kebijaksanaan untuk
kepentingan masyarakat.
Karena itu,perlu kiranya suatu masyarakat mengetahui dan memahami ilmu politik. Mulaidari
lingkup kecil hingga besar.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka disini kami ingin membahas tentang
“ILMU POLITIK”.
Perumusan Masalah
Untuk lebih sistematis, maka kami merumuskan masalah-masalah pokok yang akan dibahas
dalam makalah ini sebagai berikut:
Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka beberapa tujuan dari makalah ini, yaitu:
PEMBAHASAN
Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan masyarakat yang
menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan
kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara.
Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan,usaha mempertahankan
kekuasaan, pengunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaiman menghambat pengunan kekuasaan.
a. Ilmu politik dilihat dari aspek kenegaran adalah ilmu yang memperlajari Negara, tujuan Negara,
dan lembaga-lembaga Negara serta hubungan Negara dengan warga nwgaranya dan hubungan antar
Negara.
b. Ilmu politik dilihat dari aspek kekuasaan adalah ilmu yang mempelajari ilmu kekuasaan
dalam masyarakat, yaitu sifat, hakikat, dasar, proses, ruang lingkup, dan hsil dari kekuasaan itu.
c. Ilmu politik dilihat dari aspek kelakuan politik yaitu ilmu yang mempelajari kelakuan politik
dalam system politik yang meliputi budaya politik, kekuasaan, kepentingan dan kebijakan.
a. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempeunyai kekuasaan tertinggi yang
sah dan ditaati oleh rakyatnya.
b. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku
orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelakunya.
d. Kebijakan umum adalah kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku atau kelompok
politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
e. Pembagian adalah pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat, yang ditekankan
bahwa pembagian selalu tidak merata sehingga timbul konflik.
Pendekatan
Kajian ilmu politik dapat menggunakan dua pendekatan,, yaitu pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif. Kualitatif merupakan pendekatan yang menggunakan lingkungan alamiah sebagai
sumber data langsung., bersifat deskriptif analitik, menekankan proses, bersifat induktif. Sedangkan
pendekatan kuantitatif untuk memelihara diri mereka dari pengaruh koleksi data.. Menggunakan metode
statistik untuk meneliti data dan meyimpulkan hasil sebagai penelitian. Metode ini mencoba ke hal-hal
objektif.
Metode
Seperti ilmu sosial pada umumnya yang digunakan dalam ilmu poltik pun menyangkut metode induksi
dan deduksi. Metode induksi adalah serangkaian strategi ataupun prosedur penarikan simpulan umum yang
diperoleh berdasarkan proses pemikiran setelah mengkaji peristiwa yang khusus atas dasar fakta
teoritis.Menurut Iswara, ada beberapa metode yang termasuk dalam metode induksi, seperti
metodedeskriptif, metode analisis, metode evaluatif, metode klasifikasi, dan metode perbandingan.
a. Metode deskriptif adalah sebagai prosedur pengkajian masalah politik untuk memberikan gambaran
terhadap kenyataan yang ada secara akurat.
b. Metode analisis menekankan pada penelaahan secara mendalam terhadap masalah politis yang
disusun secara sistematis dengan memperlihatkan hubungan fakta satu dengan yang lainnya.\
c. Metode evaluatif merupakan serangkaian usaha penelaahan fenomena politik yang bersifat
menentukan terhadap fakta yang dikumpulkan dengan dasar pada norma-norma.
d. Metode klasifikasi adalah metode yang melandaskan pada pengelompokkan objek secara teratur
yang masing-masing menunjukkan hubungan timbal balik.
e. Metode perbandingan merupakan metode kajian politik yang menitikberatkan pada studi
persamaan dan perbedaan atas dua objek.
Teknik
Teknik yang banyak digunakan dalam ilmu politik banyak ragamnya, seperti: field work,
investigation, questionare, sampling, interview, opnionnaire, perticipant observer, schedule,
direct observation, case study, dan action research.
Perspektif Intelektual
Tujuan politik adalah untuk tindakan politik. Agar dapat bertindak dengan baik secaea politik, orang
perlu mempelajari asas dan seni poltik dan nilai-nilai yang dianggap penting, Jadi, perspektif
intelektual dalam politik adalah perspektif yang mempergunakan diri sendiri sebagai titik tolak. Sebab
perspektif itu bertolak dan dibangun berdasarkan apa yang dianggap salah oleh individu itu, dan individu
tersebut yang memperbaikinya.
Perspektif Politik
Bahwa pandangan intelektual mengenai politk tidak banyak berbeda dengan pandangan politisi. Jika
politisi bersifat segera, sedangkan intelektual dapat menjadi politisi jika ia mampu memasukkan
masalah politik dalam pelayanan suatu kepentingan atau tujuan. Jika tujuan pertama politisi adalah
memperoleh kekuasaan, maka tujuan yang kedua adalah mempertahankan kekuasaan.
Dalam hal ini, poltik dipandang sebagai ilmu. Ia menilai dari sisi intelektual dengan pertimbangan
kritis serta memiliki kriteria yang sistematis. Pendirian ini memandang pada kebutuhab kedepan, untuk
meramalkan akibat tindakan politik maupun kebijaksanaan para politisi. Para politisi memandang
politik sebagai pusat kekuasaan publik, kaum intelektual memandang politik sebagai perluasan pusat
moral dari diri. Dengan demikian, politik sebagai ilmu menaruh perhatian pada dalil-dalil, keabsahan,
percobaan, hukum, dan keragaman.
Merupakan teori poltik yang paling dekat dengan enterprise tradisional. Sejauh ia berkenaan
dengan kebijakan politik. Tujuannya adalah meletakkan prinsip-prinsip otoritas, kebebasan dan
keadilan. Kemudian, mengkhususkan pada tatanan sosial, untuk memenuhi prinsip-prinsip
tersebut. Tugas teori politik menurut pandangan ini adalah
2) Untuk menemukan landasan tujuan dalam mendukung prinsip-prinsip politik yang mendasar.
a. Teori ilmu politik yang meliputi teori poltik dan sejarah perkembangan ide-ide politik
c. Partai Politik, organisasi kemasyarakatan, pendapat umum, partisipasi warga negara dalm
pemerintahan dan administrasi.
Ruang lingkup ilmu politik adalah batasan batasannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Maka dapat
dipahami dengan menguraikan hubungan ilmu politik dengan ilmu ilmutersebut.
Semua ilmu sosial pada dasarnya mempelajari kelakuan manusia serta cara-cara manusia hidup
serta bekerja sama. Ilmu politik berhubungan erat sekali dengan ilmu sosiologi, karena ilmu sosiologi
mempelajari latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok
dalam masyarakat yang nantinya akan mempengaruhi keputusan kebijaksanaan dalam ilmu politik. Baik
ilmu sosiologi maupun ilmu politik mempelajari negara. Namun bagi ilmu politik negara merupakan
obyek penelitian pokok, sedangkan dalam sosiologi negara hanya merupakan salah satu dari banyak
asosiasi dan lembaga pengendalian masyarakat.
Politik juga berhubungan erat dengan ilmu ekonomi, dimana prinsip yang tercakup dalam ilmu
ekonomi akan diadopsi oleh ilmu politik yakni pengambilan kebijakan dalam sistem politik yakni
bertujuan untuk kemakmuran ekonomi dalam pembangunan suatu masyarakat. Seorang sarjana politik
misalnya, dapat meminta bantuan sarjana ekonomi tentang syarat-syarat ekonomis yang harus dipenuhi
guna memperoleh tujuan-tujuan politis tertentu, khususnya yang menyangkut pembinaan kehidupan
demokrasi.
Psikologi sosial adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dan masyarakat, khususnya faktor-faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan
kelompok ataui golongan. Psikologi sosial mengamati kegiatan manusia dari segi-segi ekstern (lingkungan
sosial, fisik, peristiwa-peristiwa, gerakan-gerakan massa) maupun dari segi intern (kesehatan fisik
perorangan, semangat, dan emosi). Dengan demikian psikologi sosial mempengaruhi suatu hasil
keputusan dalam kebijaksanaan politik dan kenegaraan dengan memperhatikan sikap dan tindakan-
tindakan sosial masyarakat yang melahirkan tuntutan-tuntutan terhadap kebijakan politik suatu pemerintahan.