You are on page 1of 17

MODEL

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


UNTUK
KELOMPOK BERMAIN ISLAM TERPADU
PLAYGROUP INSANI
Jl. Aski Aris No. 47 Rengat Riau 29311
Telp. 0769 323518 Email: anakyasin_foundation@yahoo.com
Web blog: http://www.hidayat-soeryana.blogspot.com
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL
PUSAT KURIKULUM
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KELOMPOK BERMAIN ISLAM TERPADU
PLAYGROUP INSANI
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi
dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat
sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan
dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya
mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35
tentang standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang
pendidikan yang memacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaiang dengan hasil
pendidikan negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi
pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk
mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam
pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di
sekolah.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta
didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan
dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang
lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah.
Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk
merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman
belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar
B. Dasar Pemikiran, Visi dan Tujuan Sekolah
1. Dasar Pemikiran
Dan hendaklah takut (kepada ALLAH) orang-orang yang sekiranya mereka
meninggalkan
keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraannya)…(QS. An Nisaa’ : 09)
2. Visi
Menjadi lembaga pendidikan prasekolah yang mampu membentuk tunas-tunas muda
Islam
yang sehat, cerdas, kreatif dan bertaqwa.
3. Tujuan
· Pembentukan Aqidah yang benar (Salimul Aqidah)
· Membentuk perilaku dan akhlak yang mulia
· Membentuk keilmuan dan pengetahuan dasar anak.
· Membentuk visi dan jiwa sosial anak
· Mendidik anak mampu berkomunikasi dengan lancar dan percaya diri
· Membentuk dan mengembangkan jiwa keindahan, kreatifitas dan keterampilan
anak
C. Pengertian
1. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus.
3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Contoh
silabus terdapat pada lampiran
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Contoh rencana
pelaksanaan pembelajaran PLAYGROUP INSANI terdapat pada Lampiran
II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran.
Struktur kurikulum Playgroup Insani disusun berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar pendidikan anak usia dini.
STANDAR KOMPETENSI ANAK USIA DINI
A. Pengertian
Standar kompetensi anak usia dini adalah standar kemampuan anak usia
0-6 tahun yang didasarkan pada perkembangan anak. Standar kompetensi ini
digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum anak usia dini.
B. Standar Kompetensi Anak Usia Dini
Standar kompetensi anak usia dini terdiri atas pengembangan aspekaspek
sebagai berikut:
a. Moral dan nilai-nilai agama
b. Sosial, emosional, dan kemandirian
c. Bahasa
d. Kognitif
e. Fisik/Motorik
f. Seni
Dalam program belajar pengenalan dan penyampaian materi dilakukan
selama 2 semester dengan tema-tema sebagai berikut :
Tema untuk Semester I :ϖ
1. Aku ( Mengenal Identitas diri )
2. Pengenalan Panca Indra
3. Pengenalan Keluarga
4. Pengenalan Tempat tinggal (Rumah)
5. Pengenalan Sekolah
6. Pengenalan Makanan dan Minuman
7. Pengenalan Pakaian
8. Pengenalan Kesehatan, kebersihan dan keamanan.
9. Pengenalan Makhluk lain ( binatang, tanaman )
Tema untuk semester II :ϖ
1. Pengenalan ciptaan Allah dan Ciptaan Manusia,
2. Pengenalan kendaraan,
3. Pekerjaan
4. Rekreasi
5. Mengenal air dan udara
6. Mengenal api
7. Negaraku
8. Alat komunikasi
9. Mengenal gejala alam, matahari bulan, bintang dan bumi.
Belajar hafalan do’a dan surat-surat pendek (Al qur’an ) .ϖ
Kegiatan Belajar Mengajar
Jadwal pertemuan / proses belajar : 2 jam per hari, 3 hari dalam 1 minggu
Senin : 08.00 – 10.15 WIB
Rabu : 08.00 – 10.15 WIB
Jum’at: 08.00 – 10.15 WIB
SKBM ( Sistem Kegiatan Belajar Mengajar )
No. Jam ( WIB ) Kegiatan
1. 08.00 – 08.15 Anak berbaris di halaman dengan membaca
“IKRAR”
2. 08.15 – 08.30 Anak dibimbing masuk ke dalam kelas untuk
menyebutkan apa saja
3. 08.30 – 09.30 1. Membaca do’a sebelum belajar
2. Membaca do’a pembuka hati
3. IQRA secara klasikal
4. Anak belajar
a. Bernyanyi
b. Mewarnai
c. Menempel
d. Berkreasi sendiri
4. 09.30 – 10.00 Snack
5. 10.00 – 10.15 Gosok gigi bersama, Istirahat
Persiapan pulang dan membaca doa’ pulang
Catatan : Khusus hari jum’at dilakukan senam sebelum masuk kelas
Sarana Dan Prasarana
a. Sarana Belajar dan Bermain
· Alat bermain edukatif
· Buku mewarnai, buku cerita bergambar
· Alat peraga, miniatur binatang
· Maket, gambar dan poster
· Bendera, tali, lilin / malam dan puzzles
· Rumah – rumah taman, ayunan, prosotan, jungkitan, balok titian dll
· Miniatur alat transportasi
· Mobil – mobilan, pesawat, balon, bola dll
· Alat bermain imajinatif , balok besar / kecil, beraneka rumah-rumahan
· Alat permainan tradisional, tanah liat dll
· Mainan konstruksi bongkar pasang , potongan kayu, krayon, cat warna dll
· Alat kesenian, tipe recorder, kaset lagu, krincingan dan alat untuk
senam
· Berbagai macam mainan dari bahan plastik lainnya.
b. Perlengkapan lainnya
· Laporan perkembangan anak
· Kartu masalah
· Daftar Hadir
· Rak sepatu / rak mainan
· Papan tulis / White board
· Kasur
· Bangku duduk kecil dan Meja warna
· Ruang untuk belajar dan bermain
· P3K
· Peralatan kantor lainnya untuk guru dan kepala sekolah
Karakteristik Penilaian Keberhasilan
Untuk anak didik
· Pembentukan akidah dan keimanan anak-anak muslim sejak dini
· Mengenal konsep-konsep dasar Islam
· Mampu mengekspresikan ahlaqul karimah
· Mampu menghapal 5 do’a sehari-hari dan 5 surat-surat pendek Juz 30
· Berbadan sehat, bugar dan energik
· Mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan guru sesama teman dan
lingkungannya
· Mampu mengekspresikan kreatifitas secara lisan, gerak, dan gambar
· Mencintai, patuh dan santun terhadap orang tua guru dan orang yang lebih tua
· Menyayangi sesama teman dan anak yang lebih muda
· Mengenal cara hidup bersih, aman.
· Terpenuhinya kesiapan anak untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih
tinggi secara emosional, intelektual, fisik dan spiritual.
Untuk Orangtua
· Meningkatnya partisipasi orang tua dalam setiap kegiatan bagi anak.
· Meningkatnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan, kesehatan
dan gizi anak.
Untuk Lembaga
· Meningkatnya apresiasi dan minat masyarakat untuk mengikuti kegiatan
Playgroup ini.
· Menjadi pusat layanan yang terpadu bagi anak prasekolah yang mencakup aspek
spiritual, pendidikan, kesehatan dan gizi anak.
III. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
KALENDER PENDIDIKAN DAN ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
PLAYGROUP INSANI
TAHUN PELAJARAN 2007/2008
BULAN
SEMESTER
JUMLAH
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
HARI KETERANGAN / KEGIATAN
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Januari
SEMESTERI
3–2–2–7
• 1-15 Penerimaan murid baru
• 16 Juli awal belajar semester I
• 16,17, 18, 19 Juli awal belajar semester I
4 – 5 – 4 – 13
• 17 Agustus HUT Kemerdekaan RI
• 15 Perlombaan dalam rangka HUT RI & Isra’ Miraj
4 – 3 – 3 – 10 • 12,13,14 libur awal ramadhan
• 22 Ifthor Shaum bersama
4 – 4 – 2 – 10
• 12,15,16, cuti bersama
• 13,14 Hari raya Idul Fitri
• 17,18,19,20 Perkiraan libur setelah Idul Fitri
4 – 4 – 5 – 13 • -
4 – 4 – 3 – 11
• 21,24 cuti bersama
• 25 hari Raya Natal
• 20 Idul Adha 1428 H
• Pembagian buku raport semester
2–3–2-
• 1 Tahun Baru 2008
JUMLAH
BULAN
SEMESTER
JUMLAH
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
HARI KEGIATAN
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
S E M E S T E R II
4–4–4-
3–4–5-
5–4–3-
3–4–3-
4–3–2-
-–-–-–0
JUMLAH 109
Rengat, 03 May 2007
Kepala PLAYGROUP INSANI
Apriza Angraeny, AMa Skom
TEMA
ALAM
SEMESTA
3 Minggu
Bahasa
Kompetensi Dasar
· Membaca
· Dapat mengungkapkan
keinginannya melalui ungkapan
sederhana
Indikator
· Mengenal buku cerita yang
disukainya melalui cover buku dan
meminta dibacakan
· Menjawab pertanyaan sederhana
”APA, SIAPA, DIMANA”
· Menceritakan pengalaman sehari
hari secara sederhana
Kognitif
Kompetensi Dasar
· Berfikir scientific : menemukan
· Dapat memahami keberadaan
benda yang terlihat dan
disembunyikan
Indikator
· Mengamati benda di sekitarnya
· Mencari benda yang disembunyikan
· Mencari sebuah benda diantara
koleksi beberapa benda dan
memberi respon terhadap
permintaan (ex. ” Temukan
beberapa benda yang berwarna
pink atau Tunjukan padaku kulit
kerang berwarna hijau”
Fisik Motorik
Kompetensi Dasar
· Gerakan halus
· Berpindah tempat
· Dapat memainkan benda
menggunakan tangan /kaki
(motorik kasar)
Indikator
· Melompat turun dari ketinggian
10-20 cm dengan 2 kaki.
· Menghindari rintangan ketika
berjalan
· Menirukan gerakan binatang dan
tanaman
· Naik turun tangga tanpa
berpegangan.
· Mengaduk cairan dengan berbagai
alat
· Menuang (air, beras, biji-bijian)
· Meraup pasir, beras dan biji-bijian
Seni
Kompetensi Dasar
· Dapat bergerak mengikuti bendabenda
di lingkungannya
· Dapat mengekspresikan diri dalam
bentuk coretan sederhana
· Dapat bernyanyi beberapa lagu
Indikator
· Meniru gerakan binatang dan
benda-benda lainnya seperti kapal
terbang
· Bersenandung/menyayikan katakata
pada lirik lagu yang diulang
· Membuat coretan tak berbentuk
· Mengekspresikan fikiran dan
perasaan melalui menggambar
bebas
· Menyanyikan beberapa lagu
Pembiasaan (moral, social, emosi)
Kompetensi Dasar
· Berinteraksi dengan yang lain
Indikator
· Merangkul teman yang sedang
menangis
· Senang bermain dengan teman
· Mau menyapa teman
· Sabar menunggu giliran
JARINGAN RENCANA BELAJAR

TEMA:
ALAM SEMESTA
Minggu 1,2,3
Sub tema: Pengenalan benda-benda alam
semesta
a. Kegunaan matahari, bulan, bintang
dan bumi (1).
b. Yang menciptakan matahari, bulan,
bintang dan bumi (2).
c. Kapan dapat dilihat (2)
d. Gejala alam (3): Jenis-jenis, sebab
terjadinya dan pemeliharaan
lingkungan
Bahasa
· Mengenal dan mengamati beberapa
huruf yang sama dengan huruf
namanya (1)
· Menggunakan ilustrasi untuk
menerka apa yang tertulis (2,3)
Kognitif
· Berinteraksi dengan benda
sesungguhnya atau tiruan dalam
bermaian peran (1)
· Menggambar atau membangun
dengan balok dan menyebutkan
namanya (2,3)
Fisik Motorik
· Memegang benda kecil dengan
telunjuk dan ibu jari (1)
· Membuat bangunan dengan
menggunakan satu bentuk balok
yang sama (2,3)
Seni· Menebalkan titik-titik
· Menggambar bebas dalam lembar
kosong
· Melukis
· Mencipta pola dengan kolase
· Mencipta pola dengan merobek dan
menempel
· Membentuk dengan plastisin
· Menyanyikan syair lagu anak-anak
Pembiasaan (moral, social, emosi)
· Terbiasa berdoa sebelum memulai
kegiatan (1)
· Menerima tugas dengan ikhlas (1)
· Sangat memperhatikan saat anak
lain masuk ke kelas sambil
menangis (1,2)
· Membantu teman kelas
membersihkan tumpahan (2,3)
· Berlatih khusyu dalam berdoa (2)
· Senang melaksanakan ibadah (3)
·
SKM
SATUAN KEGIATAN HARIAN
Kelompok Level : 2.5 – 4 Tahun
Semester/Minggu : I / 1
Tema : Alam Semesta
Sub Tema : Kegunaan matahari, bulan, bintang dan bumi
INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN ALAT ATAU
SUMBER BELAJAR
PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
ALAT HASIL
· Mau menyapa teman (Pb)
· Menjawab pertanyaan
sederhana (B)
· Menceritakan pengalaman
sehari hari (B)
I. Kegiatan awal
· Penyambutan
· anak
· Berbaris
· Bernyanyi
· Berdoa
· Tanya jawab tentang alam
Semesta
Observasi
Observasi
Observasi
Observasi
Observasi
Observasi
Unjuk kerja
Bersenandung atau menyanyikan
lirik lagu yang diulang (S)
II. Kegiatan Inti
Bernyanyi
Kaset, tamborin, Tape Unjuk kerja
Mencari benda yang disembunyikan
(K)
Membuat benda-benda yang
berbentuk benda langit dan anak
disuruh mencari
Karton, lem, warna Hasil Karya
Membuat coretan tak berbentuk (S) Mencipta pola dengan kolase Kertas, ampas kelapa
warna, lem
Hasil Karya
III. Istirahat atau makan
· Mencuci tangan
· Membaca doa sebelum dan
sesudah makan
· Bermain
Air, ember, baskom,
sendok, piring, gelas,
lap
Observasi
Menjawab pertanyaan sederhana IV. Kegiatan akhir
· Pemberian tugas pulang
sekolah
· Bernyanyi
· Berdoa
· Pulang
Penugasan
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Pendamping
Kerjasama Dit. PTK – PNF Ditjen PMPTK, Dit.
PAUD Ditjen PLS, HIMPAUDI Pusat dan
Universitas Negeri Jakarta, Tahun 2006

Pelatihan Dasar Pendidik Anak Usia Dini

I. Rasional

Dewasa ini masih banyak anak usia dini yang belum


mendapatkan layanan pendidikan anak usia dini. Hal ini
disebabkan oleh berbagai kendala diantaranya adalah kurangnya
lembaga penyelenggara PAUD, jumlah tenaga pendidik baik dari
segi kuantitas maupun kualitasnya.

Salah satu program yang dapat memenuhi kendala-kendala


tersebut di atas adalah melalui program pelatihan pendidik anak
usia dini. Hal ini sejalan dengan program Direktorat PTK-PNF
tentang peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

II. Tujuan Pelatihan

Tujuan pelatihan pendidik anak usia dini adalah :

1. Untuk memenuhi kekurangan jumlah tenaga pendidik


anak usia dini

2. Untuk meningkatkan mutu tenaga pendidik anak usia dini

III. Kompetensi yang akan dikembangkan


Kompetensi akhir pelatihan dasar pendidik AUD:

Diakhir kegiatan pelatihan dasar diharapkan peserta pelatihan


dapat merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program
kegiatan bermain pada anak dengan benar.

A. Kompetensi Pedagogi

Memiliki kemampuan menerapkan konsep tentang


perkembangan anak, konsep dasar PAUD, konsep bermain,
evaluasi perkembangan anak, dan sumber belajar.

B. Kompetensi Kepribadian

Memiliki kemampuan menerapkan etika sebagai pendidik AUD.

C. Kompetensi Sosial

Memiliki kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan


lingkungan sosial.

D. Kompetensi Profesional

Memiliki kemampuan mendidik AUD dengan menerapkan


berbagai pendekatan

KOMPETENSI PENDIDIK ANAK USIA DINI


KOMPETENSI SUB SUB-SUB INDIKATOR
KOMPETENSI KOMPETENSI
Pedagogi: 1. Perkemba- 1.1. Hakikat 1.1.1.Perkembangan
ngan Anak perkembangan
Memiliki anak manusia
wawasan tentang
perkembangan 1.1.2. Teori perkembangan
anak, konsep anak
dasar PAUD,
konsep bermain, - Kognitif
evaluasi
perkembangan - Sosial - emosional
anak, dan sumber
belajar - Bahasa

- Fisik (Motorik Kasar


dan Halus)

1.2. Perkembangan 1.2.1 Modalitas otak dalam


otak anak kehidupan

- Struktur otak

- Fungsi otak

1.2.2 Modalitas belajar

- Visual

- Auditori

- Kinestetik/Sensori

1.3. Prinsip 1.3.1 Developmentally


perkembangan Appropriate Practice
anak
- Sesuai tahap
perkembangan anak
secara umum

- Sesuai tahap
perkembangan anak
secara

individual

- Sesuai dengan konteks


sosial budaya anak
PENDIRIAN KELOMPOK BERMAIN “PAUD
SAHABAT”

LATAR BELAKANG

1. Anak adalah aset bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa dan negara kita,
sehingga perlu dibina dan dikembangkan sejak dini.

2. Untuk mewujudkan perkembangan yang optimal, anak membutuhkan dukungan dari


semua pihak seperti orang tua, lingkungan masyarakat sekitarnya dan Negara. Hal ini sesuai
dengan hak anak, sebagaimana diatur dalam UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak. Salah satu dari hak ini adalah bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dngan
minat dan bakatnya.

3. Pola asuh orangtua yang tepat dapat mengembangkan bakat atau potensi anak,
sebaliknya, jika orangtua salah asuh anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang
berperilaku buruk dan sulit diterima di lingkungannya.

4. Untuk itu Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) membantu memprakarsai


berdirinya layanan bagi anak usia melalui ‘PAUD Sahabat’ yang ditujukan bagi anak usia dini
di daerah yang miskin. Setelah 2 tahun dibina diharapkan kegiatan ini dapat berjalan secara
mandiri/swadaya

TUJUAN

1. UmumMengembangkan berbagai potensi anak sejak dini


sebagai persiapan untuk hidup dan mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungannya di masa depan, termasuk siap
memasuki pendidikan dasar.

2. KhususSecara khusus kegiatan ini bertujuan agar anak:

a. Mampu merangsang perkembangan fisiknya, antara


lain: menggunakan keterampilan gerak tubuh, melakukan
ibadah, mengenal dan percaya kepada Tuhan YME dan
mencintai sesama.

b. Mampu merangsang perkembangan moral, antara lain: menggunakan bahasa untuk


pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat dalam
proses berpikir dan belajar.

c. Mampu merangsang perkembangan kognitif, antara lain: berpikir logis, kritis, kreatif
mengenal lingkungan alam, sosial, memberi alasan, berperan di masyarakat dan menghargai
keragaman sosial budaya

d. Mampu merangsang perkembangan sosial anak, antara lain: peka terhadap irama, nada,
birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif.

e. Peningkatan kualitas kesehatan dan status gizi anak, melalui kegiatan PMT dan
peningkatan pengetahuan dan pemahaman orang tua tentang tumbuh kembang anak.
SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah anak usia 2 – 6 tahun di daerah


miskin. Mengingat anak usia tersebut cenderung belum
dapat dipisahkan dari orang tua/pengasuhnya maka, orang
tua dan pengasuh juga menjadi sasaran dari keseluruhan
kegiatan ini.

LOKASI PROGRAM

Program PAUD Sahabat diadakan di 2 lokasi yaitu :

1. Desa Panyingkiran, Rawamerta, Karawang, Jawa Barat (sejak 1 Agustus 2006)

2. Desa Amis, Cikedung, Indramayu, Jawa Barat (sejak 23 Juli 2007) Jauh sebelum
memprakarsai berdirinya kedua PAUD Sahabat ini, YKAI telah menyelenggarakan program
serupa dengan nama Asah Prasekolah di Kramat Jati Jakarta Timur dan sebuah Taman Kanak-
kanak di Kamal Jakarta Utara. Kini, kedua program ini sudah secara murni dikelola oleh
masyarakat setempat.

PROGRAM KEGIATAN

1. Sosialisasi Sebelum mengawali kegiatan, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada


pemerintah desa, KCD Pendidikan, toga/toma, lembaga-Iembaga yang bergerak di bidang
anak dan masyarakat yang mempunyai anak usia 3 - 6 tahun  melalui pertemuan-
pertemuan dan Radio Komunitas Anak

2. Pelatihan calon tutor PAUD yang berasal dari warga setempat. Materi yang diberikan :
sejarah dan pentingnya PAUD, tumbuh kembang anak, sistem sentra, metoda mengajar,
pentingnya bermain, teori komunikasi, bercerita/story telling, pengertian APE, praktek
pemanfaatan dan pembuatan APE, pembuatan rencana pengajaran, simulasi mengajar, teori
dan praktek origami, menghias kelas dan diakhiri dengan evaluasi pelatihan.

3. Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan pendidikan berupa belajar sambil bermain, 3


- 4 kali seminggu

b. Pemberian makanan tambahan (PMT), sebulan sekali

c. Kegiatan bimbingan orang tua (BOT) yang dilakukan


satu bulan sekali dengan materi seputar pembinaan dan
pengembangan anak dengan berbagai nara
sumber.

MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan PAUD Sahabat dimonitoring dan evaluasi untuk mengetahui :

1. Aktifitas belajar mengajar yang dilakukan di kelas

2. Perkembangan pengetahuan dan ketrampilan anak didik

3. Peningkatan pengetahuan orangtua


HAMBATAN/TANTANGAN

Hambatan dan tantangan yang dihadapi selama menyelenggarakan PAUD Sahabat di


antaranya:

• Masih banyak anak usia dini yang belum terlayani PAUD

• Masih rendahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini

• Kurang optimalnya pola asuh anak olah orangtua dan keluarga

• Terbatasnya/minimnya layanan PAUD yang tersedia

• Program PAUD masih asing di masyarakat sehingga ada kesan anak masuk sekolah hanya
pindah bermain dan cenderung ingin memaksakan kepada anak untuk belajar seperti layaknya
anak-anak sekolah dasar.

• Masih lemahnya kemampuan tutor dalam proses belajar mengajar  memerlukan


pelatihan yang berkseinambungan

Banyak murid yang masih harus didampingi orang tuanya (usia 3-4 tahun), sehingga ketika
orang tua sibuk di rumah atau bekerja di ladang anak tidak masuk sekolah.

You might also like