Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Namun dibalik segala kegunaan pertumbuhan kacang-kacangan yang
baik itu ada faktor-faktor yang mungkin sebagian orang tidak mengetahuinya.
Oleh sebab itu kami memilih permasalahan ini sebagai poin penting
dalam pembuatan makalah ini. Kami ingin membuktikan bahwa teori yamg
sudah ada itu benar.
B. RUMUSAN MASALAH
A. BATASAN MASALAH
A. HIPOTESIS
2
lebih lebar, hijau tampak segar dan batang kokoh. Jika diruang dimana
cahaya masuk hanya melalui bagian celah-celah tertentu, maka tanaman
kacang akan mengarah ke arah datangnya cahaya. Dan jika di ruang yang
kekurangan cahaya maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis & berwarna pucat.
2. Tanaman kacang yang ditanam pada medium tanah akan tumbuh lebih
cepat dan batangnya akan tumbuh lebih kokoh. Sedangkan tanaman kacang
yang ditanam pada medium kapas akan tumbuh lebih lambat dan batangnya
tidak kokoh.
3. Laju pertumbuhan setiap tanaman kacang berbeda-beda tergantung gen dan
hormon masing-masing jenis.
A. TUJUAN PENELITIAN
1. Membandingkan pengaruh cahaya matahari langsung, tidak langsung, dan
tidak sama sekali terhadap pertumbuhan kecambah kacang.
2. Membandingkan pertumbuhan kacang-kacangan yang ditanam dengan
medium tanah dan dengan kapas.
3. Membandingkan laju pertumbuhan beberapa tanaman kacang, yaitu kacang
hijau, kacang merah, dan kacang tholo.
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang-kacangan.
A. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini yaitu
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pencahayaan yang baik untuk
pertumbuhan kecambah kacang - kacangan.
2. Dapat mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang.
BAB II
KAJIAN MATERI
3
Pertumbuhan yaitu proses pertambahan jumlah, bentuk, ukuran serta fungsi
sel akibat adanya pembelahan sel. Bersifat kuantitatif, dapat diukur dengan
suatu alat ukur tertentu, serta dapat terlihat secara fisik dan bersifat irreversibel
. Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat auksanometer.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang menyebabkan batang batang dan akar tumbuhan
bertambah tinggi atau panjang.
~ diawali dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal
~ meristem apikal terbagi atas 3 daerah yaitu daerah pembelajan, daerah
pemanjangan dan daerah differensiasi
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar.
Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem
sekunder (meristem lateral).
Ada dua macam meristem lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak
diantara xilem dan floem, menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam
membentuk xilem sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem
sekunder sehingga batang tambah membesar) dan kambium gabus (disebut
juga felogen terletak dibawah epidermis dekar kolenkima yang berfungsi
menebalkan batang, sehingga epidermis lebih kedap terhadap air).
4
Berikut ini akan penulis bahas mengenai proses perkecambahan yang
berkaitan dengan penelitian ini.
Perkecambahan
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi
tumbuhan dewasa. Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksternal (kadar air,
suhu, oksigen, dan cahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio,
dann sifat dormansi biji).
Urutan proses perkecambahan:
– Imbibisi: Masuknya air kedalam biji
– Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme , membongkar cadangan
makanan dalam kotiledon / endosperm
– Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun
komponen sel, dan pertumbuhan embrio.
– Embrio tumbuh dann berkembang
Jenis perkecambahan:
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas:
1. Perkecambahan tipe epigaeal
Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di
atas permukaan tanah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil.
2. Perkecambahan tipe hipogaeal
Perkecambahan yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada
di dalam tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil
1. FAKTOR DALAM
a. Genetika
Yaitu ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat keturunan
Dibedakan menjadi 2 yaitu genotip (yaitu sifat yang tidak tampak dari luar
tubuh makhluk hidup) dan fenotip (yaitu sifat fisik yang tampak dari luat
tubuh makhluk hidup).
Contoh :
5
Rasa buah manis – asam
Batang tumbuhan panjang – pendek, dll.
b. Hormon
Yaitu senyawa kimia yang terdiri dari protein yang
berfungsi sebagai zat perangsang/mengaktifkan sel-sel untuk bertumbuh
dan berkembang. Biasanya terdapat hampir di semua makhluk hidup.
Untuk tumbuhan disebut dengan fitohormon.
Macam FITOHORMON antara lain :
1. AUXIN/IAA
Banyak ditemukan di bagian ujung tunas dan ujung akar. Jika terkena
cahaya, auksin menjadi tidak aktif. Fungsinya untuk :
Merangsang perpanjangan sel
Merangsang pembentukan bunga dan buah
Merangsang perpanjangan titik tumbuh
Menggiatkan sel-sel kambium untuk membentuk sel-sel baru.
2. GIBERELIN
Berfungsi untuk ;
1. Merangsang aktivitas jaringan kambium
2. Merangsang pertumbuhan lebih cepat.
3. Merangsang tumbuhan lebih ceat tinggi dari normal.
4. Merangsang pertumbuhan bunga lebih cepat
5. Menghambat pertumbuhan biji/dormansi biji.
1. SITOKININ
Berfungsi untuk :
1. Merangsang pembelahan sel pada tunas
2. Merangsang pertumbuhan ke arah lateral dari pucuk
3. Merangsang pelebaran daun
4. Merangsang pertumbuhan akar
4. KALIN
Berfungsi untuk :merangsang pembentukan organ
5. ASAM ABSISAT
Yaitu hormon yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan
tanaman dengan cara memperlambat metabolisme tanaman , melalui
6
proses dormansi. Berperan pada saat lingkungan tidak menguntungkan,
seperti musim kemarau atau dingin. Pada tanaman tertentu dengan
menggugurkan daun untuk mempertahankan kehidupan.
6. ASAM TRAUMALIN
Berfungsi untuk memperbaiki pelukaan yang terjadi pada
tumbuhan dengan membentuk jaringan kalus. Jaringan kalus inilah
yang akan menutup luka tersebut sehingga tumbuhan tidakakanmati
tetapi meempebaiki diri dengan jaringan yang baru.
1. ETILEN
Merupakan hormon yang berbentuk gas yang berfungsi untuk
mempercepat pematangan buah dan memperkuat batang.
Dapat berinteraksi dengan hormon lain dan memiliki fungsi yang
khusus. Seperti berinteraksi dengan hormone auxin, maka akan dapat
memacu proses pembungaan pada tanaman nanas dan mangga. Saat
berinteraksi dengan hormone giberellin, maka dapat mengatur
perbandingan antara bunga jantan dan bunga betina pada tumbuhan
monoceus.
7
Merupakan faktor yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Faktor
ini juga dapat menjadi faktor penghambat pertumbuhan dan
perkembangan.
Setiap tumbuhan tidak sama dalam menanggapi respon terhadap
lamanya penyinaraan serta intensitas cahaya yang diterima. Keadaan ini
disebut dengan fotoperiodisme. Hal ini dikendalikan oleh pigmen warna
yang mengabsorpsi cahaya,yaitu pigmen fitokrom.
Contohnya adalah peristiwa etiolasi pada tumbuhan yang
memungkinkan tumbuhan tumbuh dengan cepat di daerah yang
kekurangan cahaya. Tanaman yang mengalami etiolasi akan
memperlihatkan gejala klorosis pada batang, daun dan akar. Sehingga
kalau dibiarkan akan mati.
c. KELEMBABAN
Terbagi mejadi 2 macam yaitu :
1. Kelembaban Udara yang berperan terhadap proses transpirasi yang
berkaitan dengan penyerapan unsur hara dalam tanah. Kelembaban
udara yang tinggi akan dapat mendukung proses pertumbuhan.
2. Kelembaban Tanah yang berperanan dalam kandungan unsur
hara/zat organik dan anorganik yang terkandung dalam tanah.
d. AIR
Air merupakan faktor vital bagi makhluk hidup, terutama bagi
tumbuhan. Pada fase perkecambahan imbibisi, air berfungsi sebagai
penstimulir metabolisme dan sebagai pelarut dalam perubahan dan
pengangkutan cadangan makanan kepada seluruh bagian tanaman
sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Air diperlukan dalam
proses pelarutan garam-garam mineral dalam tanah, alat angkut zat hara
dalam tanah melalui akar, sintesis karbohidrat, sintetis protein dan
sebagai alat angkut zat-zat makanan ke bagian
e. HARA MINERAL
Hara mineral banyak terdapat dalam tanah dan merupakan unsur
hara yang lengkap. Tanah yang kekurangan unsur hara dapat dibantu
dengan proses pemupukan yang sesuai dengan ukuran dan kondisi
8
tanah tersebut..Unsur hara dapat dibedakan hara makro/makronutrien,
hara mikro/mikronutrien, dan hara tambahan.
f. MAKANAN
Tumbuhan memperoleh makanannya dengan melakukan
fotosintesis dan asupan unsur hara serta air yang masuk dalam tubuh.
Hasil dari fotosintesis inilah yang akan membuat tumbuhan dapat
bertumbuh dan berkembang.
g. MEDIA TANAM
Selain tanah, kapas dapat dijadikan sebagai media tanam, karena
kapas memiliki daya serap yang tinggi. Kapas yang bisa digunakan
adalah kapas yang lembab, karena kelembaban mempengaruhi kerja
enzim untuk berkecambah. Namun medium tanam yang baik adalah
medium yang memiliki pH berkisar 6,8 – 7,2.
B. KACANG-KACANGAN
Beberapa jenis kacang yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kacang hijau
Nama umum : Kacang hijau
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida (Dycotyledonae)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
2. Kacang merah
Nama umum : Kacang merah
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
9
Kelas : Dycotyledonae
Sub kelas : Calyciflorae
Ordo : Rosales (Leguminales)
Famili : Leguminoceae (Papilionaceae)
Sub famili : Papilionoideae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L.
3. Kacang tolo
Nama umum : Kacang tolo / kacang tunggak
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Leguminales
Famili : Papilionoideae (Papilionaceae)
Genus : Vigna
Spesies : Vigna unguiculata L
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
1. Metode Percobaan
Metode ini penulis gunakan untuk mencoba secara langsung membuat
kecambah dari masing-masing jenis kacang-kacangan dengan intensitas
cahaya yang berbeda-beda.
2. Metode Pengamatan
10
Metode ini penulis gunkan untuk mengamati secara langsung
pengaruh intensitas cahaya yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan
kecambah masing-masing jenis kacang-kacangan.
3. Metode Penelitian
Metode ini penulis gunakan untuk meneliti pengaruh intensitas cahaya
yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan kecambah tanaman kacang-
kacangan.
4. Metode Keperpustakaan
Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data dengan jalan
membaca buku-buku tentang pertumbuhan dan perkembangan yang ada
kaitannya dengan pertumbuhan kecambah tanaman kacang-kacangan
dengan intensitas cahaya yang berbeda-beda .
A. VARIABEL
Variabel kontrol dan bebas
Variabel kontrol Variabel bebas
Jenis tanaman Intensitas cahaya dan medium tanam
Intensitas cahaya Jenis tanaman dan medium tanam
Medium tanam Intensitas cahaya dan jenis tanaman
Variabel terikat : tinggi tanaman kacang , warna daun, kokoh tidaknya tanaman
kacang-kacangan.
11
C. ALAT DAN BAHAN
1. 18 biji kacang hijau, biji 18 kacang merah, dan 18 biji kacang tholo
2. Tanah berhumus
3. Kapas secukupnya
4. 18 buah gelas aqua
5. Penggaris
6. Benang
7. Jarum
8. Air
A. LANGKAH KERJA
1. Menentukan variable-variabel.
-Variabel bebas : cahaya matahari.
-Variabel terikat : tinggi tanaman kacang , warna daun, kokoh tidaknya
tanaman kacang-kacangan.
2. Menyiapkan alat dan bahan.
3. Memasukan kapas ke dalam 9 gelas aqua lalu diberi sedikit air dan
memasukkan tanah berhumus ke dalam 9 gelas aqua lain lalu diberi sedikit
air.
4. Masing-masing gelas aqua diberi label dengan keterangan intensitas
cahaya.
5. Menanam 4 biji masing-masing jenis kacang-kacangan ke dalam setiap
gelas aqua dan meletakannya di 3 tempat yang berbeda intensitas cahaya,
yaitu tempat dengan intensitas cahaya langsung, tidak langsung, dan
ruangan yang tidak mendapat cahaya.
6. Menyirami tanaman kacang setiap hari, yaitu di pagi hari.
7. Mengukur tinggi tiap tanaman kacang setiap hari dengan menggunakan
bantuan benang dan penggaris.
8. Mengamati perbedaan-perbedaan yang terjadi antara tanaman di masing-
masing gelas aqua, baik yang medium tanah ataupun medium kapas.
9. Mencatat hasil pengukuran dan pengamatan ke dalam tabel hasil
penelitian.
12
BAB IV
PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
PERTUMBUHAN TANAMAN
Penulis menyajikan data pertumbuhan tanaman kacang dalam beberapa
tabel berdasarkan:
1. Intensitas Cahaya Matahari
Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang didapat, penulis
mencatat hasil pertumbuhan masing-masing tanaman sebagai berikut:
a. Pertumbuhan Kacang Hijau
13
11 19 24,8 26 28,7 28 40,7
12 20,3 26,4 27,8 29,5 28,5 41
13 22 28 29,5 31 29 41,5
14 24,2 31,5 30,5 32,5 29,5 42
14
2 0 0 0
3 0,5 0 0
4 0,5 0 0
5 1 0 0
6 1 0 0
7 1,3 0 0
8 1,5 0 0
9 1,5 0 0
10 1,7 0 0
11 1,8 0 0
12 2 0 0
13 2 0 0
14 2 0 0
Dari data pertumbuhan ketiga tanaman kacang diatas, dapat
penulis simpulkan bahwa pertumbuhan tanaman yang paling cepat
yaitu pada intensitas cahaya yang kurang atau tidak mendapat cahaya
sama sekali. Karena pada keadaan gelap, hormon auksin yang
merngsang pemanjangan sel dapat bekerja dengan baik dan cepat.
Hanya saja tanaman tampak pucat dan layu akibat kekurangan cahaya.
1. Medium Tanam
Penulis mengambil sampel dari beberapa hasil akhir
pertumbuhan tanaman pada medium tanah dan kapas (pada hari ke-14)
sebagai berikut:
Kacang hijau pada intensitas cahaya kurang:
kapas tanah
29,5 cm 42 cm
Kacang tholo pada intensitas cahaya tinggi
kapas tanah
14 cm 26 cm
Kacang merah pada intensitas cahaya tinggi:
kapas tanah
2 cm 0 cm
15
mikro, dan unsur makro pada tanah, serta pH tanah yang asam, sehingga
baik untuk pertumbuhan tanaman.
2. Jenis Tanaman
Berikut ini adalah tabel dan grafik perbandingan laju
pertumbuhan tanaman kacang hijau, kacang tolo, dan kacang merah pada
perlakuan yang berbeda-beda.
pada K. K. K. K. K K. K. K. K.
hari ke - hijau Tolo merah hijau Tolo merah hijau Tolo merah
1 0 0 0 0 0 0 0,5 0,5 0
2 1 0,5 0 2 2 0 2 2,2 0
6 11,5 3 0 11 6,7 0 20 11 0
7 12,5 6 0 12 7 0 22 13 0
8 14 10 0 16,5 8,3 0 26 19 0
10 16 10,5 0 23 11 0 28 27,5 0
11 19 11,5 0 26 14,5 0 28 28 0
13 22 13 0 29,5 21 0 29 29,5 0
16
14 24,2 14 0 30,5 22,5 0 29,5 30,5 0
17
1 0 0 0 0,5 0,5 0 0,5 0 0
8 18 18 1,5 26,7 23 0 30 28 0
13 28 25 2 31 29,5 0 41,5 40 0
18
PERKEMBANGAN TANAMAN
Berikut ini penulis akan menyajikan tabel data hasil pengamatan
terhadap perkembangan tanaman kacang setiap harinya.
19
a. Pada Medium Kapas
Hari Terkena cahaya langsung Terkena cahaya tidak langsung Tidak terkena cahaya sama sekali
ke -
K. hijau K. Tholo K. merah K. hijau K Tholo K. merah K. hijau K. Tholo K. merah
tumbuh batang tumbuh batang belum tumbuh belum tumbuh belum tumbuh belum tumbuh belum tumbuh belum tumbuh belum tumbuh
1 warna hijau muda hijau muda apapun apapun apapun apapun apapun apapun apapun
sda tumbuh akar sda tumbuh batang tumbuh batang belum tumbuh tumbuh batang tumbuh batang sda
2 tebal hijau kemerahan putih kehijauan apapun putih putih
tumbuh akar akar bercabang tidak mengalami tumbuh akar hijau sda kecambah sda sda jamur semakin
3 pertumbuhan kemerahan diselimuti jamur tebal
akar dan batang akar dan batang kecambah mulai sda mulai tumbuh sda tumbuh akar putih tumbuh akar putih tidak
semakin panjang semakin ditumbuhi jamur akar tebal tebal mengalami
4 panjang pertumbuhan
tumbuh daun sda jamur semakin akar dan batang akar, batang sda tumbuh daun hijau akar batang sda
hijau tebal semakin panjang semakin panjang pucat jumlah sedikit semakin panjang
warna hijau muda
5 kemerahan
daun semakin sda sda tumbuh daun hijau sda sda daun, akar, batang tumbuh daun agak busuk
lebat muda semakin panjang, hijau keputihan
6 tetapi lentur sedikit
akar, daun, tumbuh daun sda daun sedikit tumbuh daun agak busuk pertumbuhan pertumbuhan sda
batang smakin hijau muda semakin cepat, cepat, tetapi
panjang, warna melengkung, dan melengkung dan
hijau warna putih hijau warna pucat
7 kekuningan
sda akar, batang, sda akar, batang, daun daun sedikit sda sda sda keluar belatung
daun warna tumbuh panjang
8 hijau muda agak melengkung
9 sda sda sda sda semakin panjang sda sda sda busuk
sda sda agak busuk sda tumbuh agak busuk pertumbuhan sda sda
10 melengkung melambat
11 sda sda sda sda sda sda sda sda sda
12 sda sda sda sda sda keluar belatung sda sda sda
13 sda sda sda sda sda sda agak layu sda sda
14 sda sda busuk sda sda sda sda agak layu sda
20
Hari Terkena cahaya langsung Terkena cahaya tidak langsung Tidak terkena cahaya sama sekali
ke - K. hijau K. Tholo K. merah K. hijau K Tholo K. merah K. hijau K. Tholo K. merah
tumbuh batang tumbuh batang belum tumbuh belum tumbuh apapun belum tumbuh belum tumbuh belum tumbuh apapun belum tumbuh belum
warna hijau hijau muda apapun apapun apapun apapun tumbuh
1 apapun
sda tumbuh akar sda tumbuh batang hijau tumbuh batang belum tumbuh tumbuh batang putih tumbuh batang belum
tebal kemerahan putih kehijauan apapun putih tumbuh
2
tumbuh akar akar bercabang mulai tumbuh tumbuh akar hijau sda kecambah sda sda sda
batang dari kemerahan diselimuti jamur
3 embrio
akar dan batang akar dan batang sda sda mulai tumbuh kecambah tidak tumbuh akar warna pucat tumbuh akar sda
semakin panjang semakin akar tebal mengalami putih tebal
4 panjang pertumbuhan
tumbuh daun sda sda akar dan batang akar, batang sda tumbuh daun hijau pucat akar batang ditumbuhi
hijau semakin panjang semakin panjang jumlah sedikit semakin panjang jamur
warna hijau
muda
5 kemerahan
daun semakin tumbuh daun sda tumbuh daun hijau sda sda daun, akar, batang tumbuh daun sda
lebat, hijau, muda tumbuh sangat panjang, hijau keputihan
6 batang kokoh tetapi lentur sedikit
akar, daun, batang tumbuhan perkembangan daun sedikit, namun tumbuh daun sda pertumbuhan semakin pertumbuhan sda
smakin panjang, kokoh sangat lambat, cukup kokoh. hijau muda cepat, melengkung, dan sangat cepat,
warna hijau pekat, hanya batang Pertumbuhan mengarah mengarah ke warna putih hijau tetapi
batang kokoh yang tumbuh ke arah cahaya arah datangnya kekuningan melengkung dan
7 cahaya warna pucat
sda akar, batang, sda akar, batang, daun daun sedikit sda sda sda agak busuk
daun warna tumbuh panjang agak namun kokoh
hijau, dan kokoh melengkung
8
9 sda sda sda sda semakin panjang sda sda sda sda
sda sda sda sda tumbuh agak agak busuk pertumbuhan melambat sda sda
10 melengkung
pertumbuhan sda sda sda sda sda sda agak layu sda
melambat, tetapi
11 masih kokoh
12 sda sda sda sda sda keluar belatung sda sda sda
13 sda sda sda sda sda sda agak layu sda sda
21
B. ANALISIS DATA
1. Pertumbuhan Tanaman Kacang
a. Berdasarkan Intensitas Cahaya
Dari data tabel hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat
diamati bahwa baik pada jenis tumbuhan yang berbeda maupun pada
medium yang berbeda, laju pertumbuhan berdasarkan intensitas cahaya
yang didapatkan memiliki kesamaan pola. Yaitu tanaman paling cepat
tumbuh panjang pada intensitas cahaya yang kurang atau tidak mendapat
cahaya sama sekali. Karena pada keadaan gelap, hormon auksin yang
merangsang pemanjangan sel dapat bekerja aktif. Sedangkan pada saat
terkena cahaya matahari, hormon auksin menjadi tidak aktif. Akibatnya
bagian yang terlindung dari cahaya akan tumbuh lebih panjang.
Namun, tanaman yang tidak terkena cahaya matahari juga
tampak pucat dan layu walaupun tumbuh panjang. Peristiwa ini disebut
etiolasi.
Pada tumbuhan yang diletakkan pada cahaya tidak langsung
di satu sisi, maka tumbuhan memanjang ke arah datangnya cahaya
c. Berdasarkan Medium Tanam
Dari penelitian ini, penulis mengamati bahwa tanaman yang
ditanam pada medium kapas lebih lambat pertumbuhannya dibandingkan
pada medium tanah. Hal ini disebabkan adanya nutrien dan zat hara yang
dibutuhkan tumbuhan pada medium tanah. Derajat keasaman tanah juga
lebih optimal untuk pertumbuhan tanaman dibandingkan kapas, karena
bersifat asam.
d. Berdasarkan Jenis Tanaman
Dari data hasil pengamatan, penulis mengamati bahwa baik pada
medium tanah maupun kapas, dan pada intensitas cahaya apapun, jenis
tanaman kacang dalam percobaan ini yang memiliki laju pertumbuhan
tercepat yaitu kacang hijau. Selanjutnya kacang tolo, dan yang terlambat
adalah kacang merah.
Khususnya kacang merah, pertumbuhannya sangat lambat
dibandingkan lainnya. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya
bibit tanaman yang kurang baik, suhu yang tidak optimal, medium tanam
yang tidak sesuai, ataupun pencahayaan yang kurang baik. Pada percobaan
22
ini, kacang merah hanya dapat tumbuh pada medium tanah pada intensitas
cahaya yang banyak.
Laju pertumbuhan yang berbeda-beda antar tanaman tersebut
disebabkan faktor genetis tumbuhan yang berbeda-beda mulai dari tingkat
varietas bahkan tingkat satuan makhluk hidup. Setiap tumbuhan
membutuhkan suhu optimal, nutrisi, maupun intensitas cahaya yang
berbeda satu sama lain sesuai genetisnya.
BAB V
PENUTUP
23
A. KESIMPULAN
Hasil Percobaan menunjukan bahwa :
1. Cahaya merupakan faktor eksternal atau luar yang mempengaruhi
pertumbuhan & perkembangan pada tumbuhan.
2. Tanaman kacang yang diletakan di tempat yang langsung terkena cahaya
matahari, pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan pada intensitas
cahaya kurang maupun tidak sasa sekali. Namun daunnya tampak lebih
lebar, lebat, hijau segar & batangnya kokoh. Jika diruang dimana cahaya
masuk hanya melalui bagian celah-celah tertentu(tidak langsung), maka
tanaman kacang akan mengarah ke arah datangnya cahaya. Dan jika di
ruang yang kekurangan cahaya maka batang kecambah akan tumbuh lebih
cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis, sedikit, dan berwarna
pucat.
3. Tanaman kacang yang ditanam pada medium tanah tumbuh lebih cepat dan
batangnya tumbuh lebih kokoh dibandingkan pada medium kapas, karena
tanah mengandung nutrien, zat hara, dan pH yang sesuai untuk
menumbuhkembangkan tanaman.
4. Tanaman kacang pada percobaan ini yang memiliki laju pertumbuhan
tercepat yaitu kacang hijau. Selanjutnya kacang tolo, dan yang terlambat
adalah kacang merah. Hal ini disebabkan karena perbedaan genetis antar
makhluk hidup.
A. SARAN
Saran dari penulis adalah sebaiknya menanam tanaman pada medium
tanah yang mengandung cukup unsur hara dan pH yang sesuai, serta mendapat
cukup cahaya matahari dan air, sehingga tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik, sehat, dan kokoh.
24