You are on page 1of 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI PADA BANK UMUM PEMERINTAH DI WILAYAH SURABAYA


DAN SIDOARJO
Luciana Spica Almilia, S.E., M.Si.
Irmaya Briliantien, S.E.

STIE PERBANAS SURABAYA


Jl. Nginden Semolo No. 34 – 36 Surabaya
e-mail: almilia_spica@yahoo.com atau lucy@perbanas.edu

ABSTRAK responden menjawab bahwa terdapat dewan pengarah


Sistem Informasi di setiap perusahaan tempat
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor- responden bekerja. Ketujuh, pengujian yang
faktor yang dapat meningkatkan kinerja Sistem dilakukan dengan membandingkan kinerja sistem
Informasi Akuntansi (SIA) yang digunakan dalam informasi akuntansi atas lokasi departement sistem
perusahaan jasa perbankan. Pengujian ini informasi yang berdiri sendiri dibandingkan dengan
menggunakan delapan faktor yang mempengaruhi yang digabung dengan departement lain menunjukkan
kinerja SIA. tidak terdapat perbedaan kinerja yang signifikan.
Ringkasan dari hasil penelitian ini adalah:
Pertama, pengujian yang dilakukan pada faktor Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Kinerja
keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan Sistem Informasi, Kepuasan Pemakai Sistem
sistem menunjukkan tidak terdapat hubungan yang Informasi, Pemakaian Sistem Informasi
signifikan antara keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan sistem dengan kinerja SIA. Kedua, 1. PENDAHULUAN
pengujian yang dilakukan pada faktor kemampuan
teknik personal menunjukkan tidak terdapat Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini
hubungan yang signifikan antara kemampuan teknik sudah berkembang pesat dibanding waktu dulu, misalnya
personal dengan kinerja SIA. Ketiga, pengujian yang yang terdapat pada bidang komunikasi. Perkembangan
dilakukan pada faktor ukuran organisasi pengolahan data merupakan salah satu pengaruh dari
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang teknologi komunikasi tersebut. Berbagai macam alat
signifikan antara ukuran organisasi dengan kinerja komunikasi sekarang ini sudah banyak macamnya seperti
SIA. Ketiga, pengujian yang dilakukan pada faktor internet, telpon seluler, dsb.
dukungan manajemen puncak menunjukkan terdapat Baik buruknya kinerja dari sebuah Sistem Informasi
hubungan yang signifikan antara dukungan Akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pemakai Sistem
manajemen puncak dengan kinerja SIA untuk atribut Informasi Akuntansi dan pemakaian dari Sistem Informasi
kepuasan pemakai. Tetapi dukungan manajemen Akuntansi itu sendiri. Soegiharto (2001) dan Tjhai Fung
puncak menunjukkan tidak terdapat hubungan yang Jen (2002) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa
signifikan dengan kinerja SIA untuk atribut ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja Sistem
pemakaian system. Informasi Akuntansi, antara lain: Keterlibatan pemakai
Keempat, pengujian yang dilakukan pada dalam pengembangan sistem, Kemampuan teknik
faktor formalisasi pengembangan Sistem Informasi personal SI, Ukuran organisasi, Dukungan manajemen
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang puncak, formalisasi pengembangan SI, Program pelatihan
signifikan antara formalisasi pengembangan Sistem dan pendidikan pemakai, Keberadaan dewan pengarah SI
Informasi dengan kinerja SIA. Kelima, pengujian dan Lokasi departemen SI.
yang dilakukan pada faktor ada/tidaknya program Penelitian ini untuk mengetahui bukti empiris tentang
pelatihan dan pendidikan pemakai menunjukkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja
keseluruhan responden menjawab bahwa terdapat Sistem Informasi Akuntansi. Dengan adanya uraian-uraian
program pelatihan di setiap perusahaan tempat di atas, maka mendasari penulis untuk melakukan
responden bekerja. Keenam, pengujian yang penelitian pada beberapa Bank Umum Pemerintah tentang
dilakukan pada faktor ada/tidaknya dewan pengarah kinerja sistem informasi akuntansi.
Sistem Informasi menunjukkan keseluruhan
Di dalam dunia perbankan, pelayanan merupakan hal empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
yang sangat penting karena mereka langsung berhadapan SIA. Hasil penelitian I Nyoman Gde Putra Sasmita (2003)
dengan nasabah. Selain memerlukan informasi yang menunjukkan bahwa dari ke delapan faktor yang
akurat dalam pengolahan datanya, sistem informasi yang mempengaruhi kinerja SIA, terdapat enam faktor yang
ada pada bank juga digunakan untuk memudahkan mempengaruhi kinerja SIA, yaitu keterlibatan pemakai
nasabah dalam melakukan transaksi, pengambilan uang, dalam pengembangan SIA, kemampuan teknik personal
pengecekan saldo dan lain-lain. Dari sistem informasi SIA, dukungan manajemen puncak, formalisasi
yang digunakan, maka dapat diketahui bahwa manajemen pengembangan sistem informasi, keberadaan dewan
dari organisasi tersebut bagus atau tidak. Berdasarkan dari pengarah sistem informasi, dan lokasi departemen sistem
latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan di informasi.
angkat dalam penelitian ini adalah: Faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi 2.1 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) ?
Khalil (1997) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengukur
efektifitas sistem informasi dengan menggunakan
2. KAJIAN TEORI kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Soegiharto
(2001) mengukur kinerja SIA dari sisi pemakai dengan
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan membagi kinerja sistem informasi akuntansi ke dalam dua
oleh Soegiharto (2001) yang bertujuan untuk mengetahui bagian yaitu kepuasan pemakai informasi dan pemakaian
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA. Soegiharto sistem informasi sebagai pengganti variabel kinerja SIA.
(2001) melakukan penelitian dengan objek perusahaan- Penelitian ini mengacu pada penelitian Choe (1996) dan
perusahaan yang terdaftar pada ASX Data Disk atau Soegiharto (2001) dalam Tjhai Fung Jen (2002).
Australia Busiess Who’s Who Disk di Australia dengan Penelitian ini mengukur kinerja SIA dari dua pendekatan
responden yang dipilih untuk menyampaikan persepsinya yaitu kepuasan pemakai SIA dan pemakaian SIA itu
terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang sendiri oleh para karyawan pada Departemen Akuntansi,
digunakan. Hasil penelitian Soegiharto (2001) Keuangan dan Perpajakan dalam membantu
menunjukkan hanya faktor keterlibatan pemakai yang menyelesaikan pekerjaan mereka untuk mengolah data-
secara signifikan dan positif berpengaruh terhadap data keuangan menjadi informasi Akuntansi.
pemakaian sistem, sedangkan faktor ukuran organisasi dan 1. Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Conrath dan
formalisasi pengembangan sistem dengan pemakaian Mignen (1990) dalam Tjhai Fung Jen (2002)
sistem dan faktor ukuran organisasi dengan kepuasan mengatakan kepuasan pemakai sistem informasi
pemakai sistem informasi juga berhubungan secara dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan
signifikan tetapi hubungan tersebut berkorelasi negatif, apa yang mereka perlukan. Delone dan McLean
sedangkan faktor lainnya tidak terbukti memiliki (1992) seperti yang dikutip oleh Soegiharto (2001)
hubungan dengan kinerja SIA. Keberadaan dewan mengemukakan ketika sebuah sistem informasi
pengarah juga memberikan perbedaan atas kinerja SIA diperlukan, penggunaan sistem akan menjadi kurang
pada perusahaan yang memilikinya atau tidak. dan kesuksesan manajemen dengan sistem informasi
Penelitian ini juga mengacu pada penelitian yang dapat menentukan kepuasan pemakai.
dilakukan oleh Tjhai Fung Jen (2002) yang bertujuan 2. Pemakaian Sistem Informasi Akuntansi. Penelitian
untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat yang dilakukan oleh Hamilton dan Chervany (1981),
meningkatkan kinerja SIA. Tjhai Fung Jen (2002) Ives dan Olson (1984) dalam Tjhai Fung Jen (2002)
melakukan penelitian yang menguji kembali penelitian menunjukkan sistem informasi yang banyak
Soegiharto (2001). Hasil penelitian Tjhai Fung Jen (2002) digunakan menunjukkan keberhasilan sebuah sistem
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi informasi manajemen. Sedangkan penelitian yang
yang diterapkan perusahaan dalam proses pengembangan dilakukan Jahangir et al (2000) dalam Tjhai Fung Jen
sistem informasinya, kepuasan pemakai akan semakin (2002) menunjukkan perbedaan penentuan
tinggi, tetapi pemakaian sistem akan menurun. Hasil keberhasilan komputer adalah tidak berdiri sendiri
penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepuasan pemakai sehingga pemakaian sistem digunakan untuk
pada perusahaan yang departemen sistem informasinya melakukan penelitian mengenai sistem informasi.
berada di departemen lainnya, akan lebih tinggi daripada
perusahaan yang departemen sistem informasinya terpisah 2.2 Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada
dan berdiri sendiri. Kinerja SIA
Disamping kedua penelitian diatas, penelitian sekarang
ini juga mengacu pada penelitian I Nyoman Gde Putra Dari penelitian yang sudah dilakukan, faktor-faktor
Sasmita (2003) yang bertujuan untuk mencari bukti yang mempengaruhi kinerja SIA adalah:
1. Keterlibatan Pemakai dalam Proses H1.2 : Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan
Pengembangan Sistem. Tjhai Fung Jen (2002) teknik personal Sistem Informasi Akuntansi dan
berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang kinerja Sistem Informasi Akuntansi
semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA H1.3 : Terdapat hubungan yang positif antara ukuran
dikarenakan adanya hubungan yang positif antara organisasi dan kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan H1.4 : Terdapat hubungan yang positif antara dukungan
sistem informasi dalam kinerja SIA. manajemen puncak dalam proses pengembangan
2. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi. dan pengoperasian Sistem Informasi Akuntansi dan
Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
tinggi kemampuan teknik personal SIA akan H1.5 : Terdapat hubungan yang positif antara formalisasi
meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya pengembangan sistem dan kinerja Sistem Informasi
hubungan yang positif antara kemampuan teknik Akuntansi.
personal SIA dengan kinerja SIA. H2.1 : Kinerja Sistem Informasi Akuntansi akan lebih
3. Ukuran Organisasi. Tjhai Fung Jen (2002) tinggi dalam sebuah organisasi apabila sebuah
berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi program pelatihan dan pendidikan pemakai
akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya diperkenalkan dibandingkan tidak diperkenalkan.
hubungan yang positif antara ukuran organisasi H2.2 : Kinerja Sistem Informasi Akuntansi akan lebih
dengan kinerja SIA. tinggi dalam sebuah organisasi apabila terdapat
4. Dukungan Manajemen Puncak. Tjhai Fung Jen sebuah dewan pengarah dibandingkan tidak
(2002) berpendapat bahwa semakin besar dukungan memiliki.
yang diberikan manajemen puncak akan H2.3 : Kinerja Sistem Informasi Akuntansi akan lebih
meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya tinggi dalam sebuah organisasi apabila departement
hubungan yang positif antara dukungan manajemen informasi terpisah dan berdiri sendiri dibandingkan
puncak dalam proses pengembangan dan organisasi yang departement Sistem Informasinya
pengoperasian SIA dengan kinerja SIA. berada dibawah departement lainnya.
5. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi. Tjai
Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi
tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di 3. METODA PENELITIAN
perusahaan akan meningkatkan kinerja SIA
dikarenakan adanya hubungan yang positif antara Sample Penelitian ini menjadikan Bank Umum
formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja Pemerintah yang ada di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo
SIA. sebagai obyek penelitian, yaitu pada bank Jatim, bank
6. Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai. Tjhai Mandiri, bank BRI, bank BNI dan bank BTN. Tetapi
Fung Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja SIA akan karena pada Bank BNI dan Bank Mandiri tidak mendapat
lebih tinggi apabila program pelatihan dan pendidikan ijin, maka yang dijadikan sampel adalah bank Jatim, bank
pemakai diperkenalkan. BTN dan bank BRI. Yang dijadikan obyek penelitian
7. Keberadaan Dewan Pengarah Sistem Informasi. merupakan Bank Umum Pemerintah yang menerapkan
Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan respondennya adalah
SIA akan lebih tinggi apabila terdapat dewan para karyawan yang menggunakan Sistem Informasi
pengarah. Akuntansi. Kuesioner yang disebarkan kepada para
8. Lokasi dari Departemen Sistem Informasi. Tjhai responden sebanyak 45 kuesioner, masing-masing bank
Fung Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja SIA akan sebanyak 15 kuesioner. Tetapi karena pada bank tersebut
lebih tinggi apabila departemen sistem informasi jumlah responden kurang dari 45 maka kuesioner yang
terpisah dan berdiri sendiri. kembali hanya sebanyak 34 kuesioner. Jumlah responden
yang kembali sebanyak 34 itu berasal dari bank Jatim
2.3 Hipotesis Penelitian sebanyak 12 responden, bank BTN sebanyak 10
Berdasarkan model penelitiannya Soegiharto (2001), responden dan bank BRI sebanyak 12 responden. Populasi
hipotesis yang dapat dikemukakan pada penelitian ini dari responden yang akan mengisi kuisioner adalah
adalah: pemakai Sistem Informasi Akuntansi pada departement
H1.1 : Terdapat hubungan yang positif antara keterlibatan operasional, departement financial dan departement
pemakai dalam proses pengembangan Sistem lainnya.
Informasi Akuntansi dan kinerja Sistem Informasi Pengolahan data yang dilakukan adalah uji kualitas
Akuntansi data, uji kualitas data dilakukan dengan cara melakukan
uji validitas dan reabilitas data. Dalam uji validitas hanya
instrument yang terdiri dari beberapa item dan yang
diukur dengan skala ordinal. Setelah melakukan uji menggunakan software SPSS versi 12 didapatkan hasil
kualitas data, sesuai dengan penelitiannya soegiharto pada Lampiran 1. Berdasarkan Lampiran 1, dapat dilihat
(2001) dilakukan pengujian hipotesis dengan bahwa hubungan Faktor keterlibatan pemakai terhadap
menggunakan Uji Pearson Product Moment dan Mann- kinerja sistem informasi untuk atribut kepuasan pemakai
Whitney u Test. mempunyai nilai korelasi sebesar 0,191 dengan
Pengujian hipotesis yang pertama dengan uji pearson signifikansi 0,279. Hasil analisis ini lebih besar dari
product moment digunakan untuk mengetahui adanya signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05. Sedangkan
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, hubungan Faktor keterlibatan pemakai terhadap kinerja
dimana pengukurannya menggunakan skala likert. sistem informasi untuk atribut pemakaian sistem
Pengujian hipotesis yang kedua yaitu Mann-Whitney u mempunyai nilai korelasi sebesar -0,244 dengan
Test digunakan untuk mengetahui adanya suatu perbedaan signifikansi 0,165. Hasil analisis ini lebih besar dari
antara dua kondisi yang berbeda pada variabel yang sama signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05. Sedangkan
atau dapat digunakan untuk menguji apakah dua grup hubungan Faktor keterlibatan pemakai terhadap kinerja
independen berasal dari populasi yang sama. sistem informasi mempunyai nilai korelasi sebesar 0,149
dengan signifikansi 0,402. Hasil analisis ini lebih besar
dari signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05. Jadi
4. HASIL PENELITIAN berdasarkan hasil uji analisis di atas dapat disimpulkan
bahwa H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
Pada Bank Jatim jumlah kuesioner yang disebarkan terdapat hubungan yang signifikan antara fakor
sebanyak 15 dan yang kembali sebanyak 12. Sedangkan keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem
pada BTN jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 15 informasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi baik
dan yang kembali sebanyak 10. Sedangkan pada BRI dari segi kepuasan pemakai atau pemakaian sistem. Hasil
jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 15 dan yang penelitian ini terjadi karena pemakai sistem informasi
kembali sebanyak 12. kurang dilibatkan dalam pemakaian sistem itu sendiri
Deskripsi responden penelitian adalah sebagai berikut: sehingga pemakai tidak merasa puas.
usia responden pada penelitian ini yang < 25 tahun sebesar Hubungan Kemampuan Teknik Personal Sistem
0 responden atau 0 persen dan mayoritas usia responden informasi terhadap kinerja sistem informasi untuk atribut
pada penelitian ini adalah antara usia 25-35 tahun yaitu kepuasan pemakai mempunyai nilai korelasi sebesar 0,167
sebesar 29 responden atau 85,3 persen dan yang berusia > dengan signifikansi 0,345. Hasil analisis ini lebih besar
35 tahun sebesar 5 responden atau 14,7 persen. Sedangkan dari signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05. Sedangkan
untuk pendidikan responden pada penelitian ini adalah hubungan Kemampuan Teknik Personal Sistem informasi
SLTA sebesar 0 responden atau 0 persen, Diploma sebesar terhadap kinerja sistem informasi untuk atribut pemakaian
0 responden atau 0 persen, Sarjana sebesar 33 responden sistem mempunyai nilai korelasi sebesar 0,280 dengan
atau 97,1 persen dan Pasca Sarjana sebesar 1 responden signifikansi 0,108. Hasil analisis ini lebih besar dari
atau 2,9 persen. Lama responden yang bekerja < 10 tahun signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05. Sedangkan
sebesar 26 responden atau 76,5 persen, yang telah bekerja hubungan Kemampuan Teknik Personal Sistem informasi
antara 10-25 tahun sebesar 7 responden atau 20,6 persen, terhadap kinerja sistem informasi mempunyai nilai
dan yang bekerja > 25 tahun sebesar 1 responden atau 2,9 korelasi sebesar 0,196 dengan signifikansi 0,266. Hasil
persen. Sistem informasi akuntansi yang digunakan oleh analisis ini lebih besar dari signifikan yang ditetapkan
departemen tempat responden bekerja adalah Esteem yaitu yaitu 0,05. Jadi berdasarkan hasil pengujian analisis
sebesar 12 responden atau 35,3 persen, sistem lainnya diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa H0 diterima. Hal
yaitu SIBS sebesar 10 responden atau 29,4 persen dan ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
BRI-nets sebesar 12 responden atau 35,3 persen. signifikan antara Kemampuan Teknik Personal Sistem
Untuk menguji hipotesis jenis pertama, di lakukan informasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi baik
dengan menggunakan Uji Korelasi Pearson. Hipotesis dari segi kepuasan pemakai atau pemakaian sistem. Hal
jenis pertama, ada 5 macam hipotesis, yaitu untuk ini disebabkan karena dengan adanya Kemampuan Teknik
mengetahui adanya hubungan antara keterlibatan pemakai Personal Sistem Informasi yang terbatas akan
dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, mengakibatkan pemakaian sistem kurang sehingga
kemampuan teknik dari personal sistem informasi pemakai tidak merasa puas dengan sistem yang ada.
akuntansi, ukuran organisasi, dukungan manajemen Hubungan Ukuran Organisasi terhadap kinerja sistem
puncak dan formalisasi pengembangan sistem infromasi informasi untuk atribut kepuasan pemakai mempunyai
dengan kinerja sistem infromasi akuntansi. nilai korelasi sebesar 0,167 dengan signifikansi 0,345,
Untuk mengetahui adanya hubungan tersebut di atas, Hasil analisis ini lebih besar dari signifikan yang
maka dapat di lakukan uji Korelasi Pearson, sehingga ditetapkan yaitu 0,05. Sedangkan hubungan Faktor
berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan Ukuran Organisasi terhadap kinerja sistem informasi
untuk atribut pemakaian sistem mempunyai nilai korelasi
sebesar 0,280 dengan signifikansi 0,108. Hasil analisis ini hasil pengujian analisis diatas, dapat diambil kesimpulan
lebih besar dari signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05. bahwa H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
Sedangkan Hubungan Ukuran Organisasi terhadap kinerja terdapat hubungan yang signifikan antara fakor
sistem informasi mempunyai nilai korelasi sebesar 0,196 Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi dengan
dengan signifikansi 0,266. Hasil analisis ini lebih besar kinerja sistem informasi akuntansi baik dari segi kepuasan
dari signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05. Jadi pemakai dan pemakaian sistem. Hal ini berarti adanya
berdasarkan hasil uji analisis di atas dapat disimpulkan formalisasi pengembangan sistem tidak mempengaruhi
bahwa H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak kinerja sistem.
terdapat hubungan yang signifikan antara fakor Ukuran Pengujian hipotesa yang kedua dilakukan dengan alat
Organisasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi baik uji statistik uji beda Mann-Whitney Test, karena sampel
dari segi kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Hal yang diuji adalah sampel yang berbeda. Dengan kata lain
tersebut disebabkan dalam menilai kinerja sistem pengujian dilakukan untuk menemukan bukti empiris beda
informasi tidak berdasarkan pada ukuran suatu organisasi. kinerja sistem informasi akuntansi antara kondisi yang
Hubungan Dukungan Manajemen Puncak terhadap satu dengan kondisi yang lain, yaitu ada tidaknya program
kinerja sistem informasi untuk atribut kepuasan pemakai pelatihan, ada tidaknya dewan pengarah dan departement
mempunyai nilai korelasi sebesar 0,556 dengan informasi yang terpisah atau bersama dengan departemen
signifikansi 0,001. Hasil analisis ini lebih kecil dari lainnya.
signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05. Sedangkan Untuk mengetahui adanya hubungan tersebut di atas,
hubungan Dukungan Manajemen Puncak terhadap kinerja maka dapat di lakukan uji beda Mann-Whitney. Suatu
sistem informasi untuk atribut pemakaian sistem variabel dikatakan memiliki kinerja sistem informasi
mempunyai nilai korelasi sebesar 0,185 dengan akuntansi yang lebih tinggi apabila korelasinya positif dan
signifikansi 0,295. Hasil analisis ini lebih besar dari nilai mean rank lebih tinggi dengan signifikansi kurang
signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05. Sedangkan dari 0,05. sehingga berdasarkan hasil perhitungan statistik
Hubungan Dukungan Manajemen Puncak terhadap kinerja dengan menggunakan software SPSS versi 12 didapatkan
sistem informasi mempunyai nilai korelasi sebesar 0,552 hasil uji beda. Pada penelitian ini tidak dapat
dengan signifikansi 0,001. Hasil analisis ini lebih kecil membuktikan hipotesis ke 6 dan ke 7 dikarenakan tidak
dari signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05. Jadi ada pembedaan jawaban pada hasil kuesioner. Hal ini
berdasarkan hasil pengujian analisis diatas, dapat diambil disebabkan jawaban pada pertanyaan ada tidaknya
kesimpulan bahwa H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa program pelatihan dan pendidikan dan data ada tidaknya
Dukungan manajemen puncak memiliki hubungan yang dewan pengarah sistem informasi menunjukkan bahwa
positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi tetapi keseluruhan responden menjawab bahwa terdapat program
hanya pada atribut kepuasan pemakai, sedangkan atribut pelatihan dan pendidikan di tempat responden bekerja dan
pemakaian sistem tidak. Hasil penelitian ini terjadi karena terdapat dewan pengarah sistem informasi di tempat
adanya Dukungan manajemen puncak yang tinggi responden bekerja.
mengakibatkan pemakai merasa puas tetapi pemakaian Pada kondisi pengujian yang membandingkan kinerja
sistem belum maksimal. Dari penelitian ini dapat dilihat sistem informasi akuntansi atas lokasi departement sistem
bahwa adanya Dukungan manajemen puncak yang tinggi informasi yang berdiri sendiri dibandingkan dengan yang
akan mengakibatkan kinerja sistem informasi akan lebih digabung dengan departement lain yang menghasilkan
tinggi jika ditinjau dari Kepuasan Pemakai yang lebih nilai rata-rata ranking group untuk lokasi departement
intensif tetapi pemakaian sistem kurang. sistem informasi yang berdiri sendiri yang mempengaruhi
Hubungan faktor Formalisasi Pengembangan Sistem kepuasan pemakai adalah 16,48 dan nilai rata-rata ranking
Informasi terhadap kinerja sistem informasi untuk atribut grup dari lokasi departement sistem informasi yang
kepuasan pemakai mempunyai nilai korelasi sebesar -0, digabung dengan departement lain sebesar 19,95
079 dengan signifikansi 0,658. Hasil analisis ini lebih sedangkan nilai rata-rata ranking group untuk lokasi
besar dari signifikan yang ditetapkan yang ditetapkan departement sistem informasi yang berdiri sendiri yang
yaitu 0,05. Sedangkan hubungan Formalisasi mempengaruhi pemakaian sistem adalah 16,10 dan nilai
Pengembangan Sistem Informasi terhadap kinerja sistem rata-rata ranking grup dari lokasi departement sistem
informasi untuk atribut pemakaian sistem mempunyai informasi yang digabung dengan departement lain sebesar
nilai korelasi sebesar -0,252 dengan signifikansi 0,150. 20,85. Dimana semakin besar nilai rata-rata nilai ranking
Hasil analisis ini lebih besar dari signifikan yang group menunjukkan semakin baik kondisi yang
ditetapkan yang ditetapkan yaitu 0,05. Sedangkan diwakilkannya. Besarnya z hitung adalah -0,931 dengan
Hubungan faktor Formalisasi Pengembangan Sistem tingkat signifikansi sebesar 0,352 untuk kepuasan pemakai
Informasi terhadap kinerja sistem informasi mempunyai dan z hitung sebesar -1,319 dengan signifikansi sebesar
nilai korelasi sebesar -0,109 dengan signifikansi 0,540. 0,187 untuk pemakaian sistem. Sedangkan nilai rata-rata
Hasil analisis ini lebih besar dari signifikan yang ranking group untuk lokasi departement sistem informasi
ditetapkan yang ditetapkan yaitu 0,05. Jadi berdasarkan yang berdiri sendiri yang mempengaruhi kinerja SIA
adalah 16,06 dan nilai rata-rata ranking grup dari lokasi REFERENSI
departement sistem informasi yang digabung dengan [1] Dewanto dan Tarsis Tarmudji. 1995. Metode
departement lain sebesar 20,95. Dimana semakin besar Statistika. Yogyakarta: Liberty.
nilai rata-rata nilai ranking group menunjukkan semakin [2] Firman. 2005. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
baik kondisi yang diwakilkannya. Besarnya z hitung Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada
adalah -1,310 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,190 Perusahaan Jasa Perhotelan diSurabaya”. Skripsi
untuk kinerja SIA. Dari hasil uji analisis diatas dapat Sarjana tak diterbitkan, STIE Perbanas
diambil kesimpulan bahwa H0 diterima. Berdasarkan hasil Surabaya.
penelitian ini, menunjukkan bahwa tidak terdapat [3] Imam Ghozali. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate
perbedaan kinerja yang signifikan antara lokasi dengan Program SPSS. Edisi Kedua. Semarang:
departement sistem informasi yang berdiri sendiri dengan Universitas Diponegoro.
lokasi departement sistem informasi yang di gabung [4] ___________, 2002. Statistik Non-Parametrik
dengan departement lain baik itu untuk variabel kepuasan Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS.
pemakai dan pemakaian sistem. Hal ini ditunjukkan Semarang: Universitas Diponegoro.
dengan melihat nilai signifikansi sebesar 0,190 yang lebih [5] I Nyoman Gde Putra Sasmita. 2003. “Faktor-faktor
besar dari 0,05. yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada Bank-bank umum di Wilayah
Surabaya”. Skripsi Sarjana tak diterbitkan,
5. KESIMPULAN STIE Perbanas Surabaya.
NO VARIABEL HASIL KONSISTE [6] James A. Hall. 2001. Sistem Informasi Akuntansi.
NSI Buku satu. Jakarta: Salemba Empat
1 Keterlibatan Tidak berpengaruh Konsisten [7] Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 1999.
pemakai dalam terhadap kepuasan dengan Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
pengembangan dan pemakaian penelitian Tjhai
SIA Fung Jen Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
(2002) [8] Nugroho Widjajanto. 2001. Sistem Informasi
2 Kemampuan Tidak berpengaruh Konsisten Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
teknik personal terhadap kepuasan dengan [9] Rusma Mulyadi. 1999. “Kualitas Jasa Sistem
SIA dan pemakaian penelitian
Soegiharto
Informasi dan Kepuasan Para Penggunanya”.
(2001) dan Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume I No.2.
Tjhai Fung Jen [10] Soegiharto. 2001. “Influence Factors Affecting The
(2002) Performance Of Accounting Information
3 Ukuran organisasi Tidak berpengaruh Konsisten
terhadap kepuasan dengan
System”. Gajah Mada International Journal of
dan pemakaian penelitian Tjhai Business Volume III No. 2.
Fung Jen [11] _________, 2002. “The Effects Of Organization’s
(2002) dan I Level of information system evolution on the
Nyoman Gde
Putra Sasmita
Relationship between influence Factors and
(2003) Accounting information system performance”.
4 Dukungan Berpengaruh Gajah Mada International Journal of Business
manajemen terhadap kepuasan - Volume IV No. 1
puncak pemakai [12] Sumarsono. 2002. ”Metode Penelitian Akuntansi
5 Formalisasi Tidak berpengaruh
pengembangan SI terhadap kepuasan - Beserta Contoh Interpretasi Hasil Pengolahan
dan pemakaian Data”, Surabaya : tanpa nama penerbit.
6 program pelatihan Data tidak dapat - [13] Sunarti Setianingsih. 1998. “Keberhasilan
dan pendidikan diolah Pengembangan Sistem Informasi dan Faktor-Faktor
7 Keberadaan dewan Data tidak dapat -
pengarah diolah
Yang Mempengaruhinya”. Kajian Bisnis No. 13.
8 Lokasi departemen Tidak berpengaruh Konsisten [14] Sunarti Setianingsih dan Nur Indriantoro. 1998.
SI terhadap kepuasan dengan “Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak dan
dan pemakaian penelitian Komunikasi Pemakai-Pengembang terhadap
Soegiharto
(2001) dan I
Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai
Nyoman Gde dalam Pengembangan SI”. Jurnal Riset Akuntansi
Putra Sasmita Indonesia Volume I No. 2.
(2003) [15] Tjhai Fung Jen. 2002. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume
IV No. 2.
Lampiran 1
HASIL UJI KORELASI PEARSON
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Kinerja SIA Keterlibatan Kmampuan Ukuran Dukungan Formalisasi
Pemakai Personal Organisasi Manajemen Pengembanga
SI Puncak n SI
Kepuasan Kor=0,191 Kor=0,167 Kor=0,167 Kor=0,556 Kor=-0,079
Pemakai Sign=0,279 Sign=0,345 Sign=0,345 Sign=0,001 Sign=0,658
Pemakaian Kor=-0,244 Kor=0,280 Kor=0,280 Kor=0,185 Kor=-0,252
Sistem Sign=0,165 Sign=0,108 Sign=0,108 Sign=0,295 Sign=0,150
Kor=0,149 Kor=0,196 Kor=0,196 Kor=0,552 Kor=-0,109
Kinerja
Sign=0,402 Sign=0,266 Sign=0,266 Sign=0,001 Sign=0,540

Lampiran 2
HASIL UJI BEDA (MANN - WHITNEY TEST)
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Kinerja SIA Pelatihan dan Dewan Pengarah SI Lokasi Departement SI
Pendidikan Pemakai
Kepuasan Pemakai Mean Rank Mean Rank Mean Rank
Ada=17,50 (n=34) Ada=17,50 (n=34) Sendiri=16,48 (n=24)
Tidak=0,00 (n=0) Tidak=0,00 (n=0) Gabung=19,95 (n=10)
z=-0,931
Sign=0,352
Pemakaian Sistem Mean Rank Mean Rank Mean Rank
Ada=17,50 (n=34) Ada=17,50 (n=34) Sendiri=16,10 (n=24)
Tidak=0,00 (n=0) Tidak=0,00 (n=0) Gabung=20,85 (n=10)
z=-1,319
Sign=0,187
Kinerja SIA Mean Rank Mean Rank Mean Rank
Ada=17,50 (n=34) Ada=17,50 (n=34) Sendiri=16,06 (n=24)
Tidak=0,00 (n=0) Tidak=0,00 (n=0) Gabung=20,95 (n=10)
z=-1,310
Sign=0,190

You might also like