You are on page 1of 10

Sabtu, 15 Desember 2007

fresh water generator

FRESH WATER GENERATOR

A. Prinsip Kerja Distiller

Pemindahan Panas

Panas akan mengalir dari bagian cairan yang bersuhu tinggi ke cairan yang bersuhu rendah,
besarnya pemindahan panas tergantung dari:
a. Perbedaan suhu antara bahan yang memberi dan bahan yang menerima panas.
b. Luas permukaan dimana panas mengalir.
c. Koefisien penghantar panas dari bahan-bahan yang dilalui panas.

Penguapan dan Pengembunan

Bila panas diberikan pada cairan dan terus ditambahkan maka suhu cairan akan naik hingga
suatu titik yang disebut titik didih dan bila sudah mencapai titik tersebut masih diberikan
panas maka cairan akan mendidih dan menguap. Apabila kemudian uap tersebut
dikumpulkan dan diberi pendingin akan terjadi penyerapan panas dari uap ke bahan
pendingin dalam suatu proses pengembunan, uap akan kembali menjadi wujud cair.

3. Pengaruh Tekanan terhadap suhu titik didih


Pada tekanan udara 1 atmosftr air akan mendidih pada suhu 100° C, bila tekanan naik maka
suhu titik didihnya juga naik, demikian juga sebaliknya. Air pendingin motor induk yang
masih tinggi suhunya dimamfaatkan sebagai pemanas pada Evaporator, karena pada ruangan
ini tekanan dikurangi dengan suhu 60° C air akan mendidih maka terjadilah pembentukan uap
dan mengalir ke kondensor. Pada saat terjadinya penguapan akan mengakibatkan kenaikan
kadar garam pada sisa air laut yang tidak sempat menguap dalam Evaporator yang disebut
gas brein dan untuk menjaga terjaminnya batas-batas keadaan kadar garam Evaporator
dilengkapi dengan ejector brein untuk membuang kenaikan brein tersebut sedangkan
kondensat yang terjadi dalam kondensor oleh pompa kondensat dialirkan ke tangki air tawar.

B. Istilah-istilah

Didatam suatu pesawat Fresh Water Generator terdapat terdapat beberapa macam alat Bantu
yaitu;

1. Evaporator

Alat ini terletak didalam pesawat Fresh Water Generator bagian bawah dan mempunyai
bentuk pipa kecil dimana media pemanas yaitu steam dan air tawar pendingin mesin induk
berada didalam pipa dan air laut sebagai media yang akan dipanaskan berada diluar pipa.

2. Deflector

Alat ini terletak diatas Evaporator yang berfungsi untuk menahan percikan-percikan air laut
yang mendidih sehingga percikan tersebut tidak ikut bersama uap.

3. Condensor

Terletak diatas Deflector, bentuknya seperti cooler yaitu pipa-pipa kecil (spiral) yang
didalamnya mengalir air laut yang berfungsi mengubah uap menjadi titik air sehingga
menghasilkan air distilasi.

4. Air Ejector

Mempunyai bentuk seperti kerucut yang berfungsi menghisap udara yang berada dalam ruang
pemanas dan didalam ruang pengembunan untuk divacumkam sehingga terjadi hampa udara.

5. Ejector Pump

Berada diluar pesawat Fresh Water Generator, alat ini berfungsi untuk memompakan air laut
sebagai keperluan dari Ejector udara digunakan untuk proses kavacuman dan mengisap air
laut untuk diubah/produksi menjadi air tawar.

6. Distillate Pump
Berfungsi untuk menghisap air distillate atau air sulingan yang sudah jadi dari Condensor
kemudian dipompakan ke tangki-tangki penampungan air tawar.

C. Proses menjalankan (ON)

Pesawat ini dijalankan pada saat kapal full away, sebab pada saat olah gerak temperatur air
pendingin mesin induk dan steam selalu berubah-ubah. Adapun proses menjalankan sebagai
berikut:

1. Buka kran tekan dari ejector pump


Buka kran isap dari ejector pump
Buka kran supply air laut
Jalankan ejector pump
2. Bila Fresh Water Generator telah mencapai vacuum
3. Buka kran masuk feed water (air laut)
Buka kran keluar untuk pemanas (air tawar)
Buka kran masuk untuk pemanas (air tawar)
4. Buka kran air laut keluar kondensor Buka kran air laut masuk kondensor
5. Biarkan beberapa saat untuk memproduksi, setelah itu
6. Jalankan pompa distillate plant
Buka kran cerat (jangan dibuka penuh)
7. Hidupkan salinity meter / alarm
Putar perlahan-lahan indicator, air garam menuju batas maximun 2 ppm
Bila terjadi alarm turunkan indicator sampai lampu alarm mati dan lakukan untuk mencapai
harga air garam 2 ppm
Bila sudah mencapai 2 ppm, tutup kran distillate pump
Catat angka yang tertera diflow meter air dan catat pula waktunya pada saat itu
8. Selesai

D. Kegiatan setelah Fresh Water Generator beroperasi

Yang perlu diperhatikan dalam memeriksa keadaan pesawat fresh water generator pada saat
beroperasi adalah:

1. Manometer tekanan pada pompa ejector


2. Temperatur inlet dan outlet water heatmg/pemanas
3. Temperatur inlet dan outlet air laut pada kondensor
4. Manometer tekanan pada pompa distilasi
5. Kadar garam pada salino meter
6. Kapasitas air tawar yang diproduksi yaitu pada flow meter dan tangki air minum
7. Kebocoran-kebocoran pada pompa
8. Penambahan zat kimia maxi vap (300 ml) pada aliran air laut yang menuju keevaporator
agar proses penguapan mencapai maksimal

E. Proses Menghentikan (OFF)

1. Tutup kran sebelum flow meter catat angka yang tertera pada saat itu Matikan pompa
distillate plant
2. Tutup kran pemanas masuk dan keluar evaporator
3. Tutup kran pendingin masuk dan keluar kondensor
4. Tutup kran supply air laut
5. Matikan pompa ejector
6. Tutup kran isap dan tekan air laut
7. Selesai

Keterangan
Pesawat ini dihentikan pada saat setengah jam lagi kapal akan olah gerak (stand by)
F. Gangguan yang timbul pada bagian-bagian Fresh Water Generator

1. Terjadinya penyempitan aliran dalam ejector


Ejector merupakan pesawat yang dipergunakan untuk memindahkan udara atau gas-gas yang
tidak dapat dikondensasikan dari tempat vacuum. Dimana air yang tertekan dialirkan melalui
sebuah nozzle yang ada dalam ejector dan mengakibatkan air yang keluar dari nozzle
mempunyai kecepatan besar sehingga udara serta gas-gas yang tidak dapat dikondensasikan
dari tempat vacuum dalam semburan air yang berkecepatan tinggi, air yang digunakan disini
adalah air laut dimana air laut itu masih mengandung kotoran-kotoran yang terhisap oleh
pompa sehingga bila dibiarkan secara terus-menerus akan mempersempit atiran pada ejector,
ini jelas berpengaruh terhadap kevacuman didalam ruang. Ejector akan bekerja pada saat
tekanan airnya tinggi, maka dengan rendahnya tekanan air yang masuk pada ejector sangat
mempengaruhi produksi air tawar. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya ejector dilepas dan
direndam dalam larutan kimia untuk beberapa saat lamanya, dan bilas dengan air tawar lalu
bersihkan sisa-sisa kotoran pada ejector tersebut.

Pengaruh Pompa Ejector

Produksi air tawar yang menurun dapat juga diakibatkan oleh pompa ejector, ini disebabkan
oleh tekanan pompa ejector yang turun, maka kecepatan air yang dialirkan berkurang, dalam
usahanya menghisap udara ke evaporator dan kondensor akan berkurang sehingga
pelaksanaan pemakuman tidak dapat dicapai dengan baik. Beberapa hal yang sering terjadi
yaitu kebocoran remis packing sehingga memertukan penggantia dengan yang baru serta
pembersihan saringan air laut.

Kebocoran / kotornya kondensor

Kondensor adalah alat untuk mengubah bentuk uap menjadi bentuk cair (air) dengan proses
kondensasi dalam kondensor dengan menggunakan air laut sebagai media pendingin. Pada
kondensor ini sering terjadi atau timbul kotoran yang diakibatkan oleh air laut itu sendiri
yang dapat menimbulkan kerak-kerak pada saluran kondensor sehingga dapat menghambat
proses kondensasi, bila dibiarkan terus-menerus dapat menimbulkan kebocoran.
Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya dilaksanakan pembersihan setiap 6 bulan sekali kalau
perlu dilaksanakan penggantia zink.

Turunnya Suhu Air Pendingin Motor Induk

Yang penting dalam proses penguapan air yaitu tekanan dan temperatur. Untuk proses
penguapan air akan lebih cepat apabila tekanan diturunkan dan temperatur panas dunaikkan.
Untuk mengatasi turunnya suhu air pendingin motor induk yang masuk ke evaporator dapat
dilaksanakan dengan mengatur pembukaan kran masuk maupun keluar pada evaporator
sampai penghasilan air tawar yang terlihat pada gelas duga sudah normal. Tapi secara hati-
hati sebab dapat berpengaruh terhadap air pendingin yang masuk kedalam motor induk.pada
saat olah gerak distillate harus dimatikan karena air pendingin motor induk suhunya berubah-
ubah sehingga uap yang terbentukpun tidak sempurna.

Menurunnya produksi Fresh Water Generator


Penyebab menurunnya produksi air tawar diketahui oleh tergangunya system antara lain;
a. Terdapat kerak-kerak dibagian luar pipa evaporator sehingga penyerahan panas tidak
sempuma
Pada pipa-pipa pemanas sering sekali terjadi pembentukan kerak-kerak yang terjadi diiuar
pipa yaitu pada sisi air laut, air laut akan mendidih dan menguap diiuar sisi air pemanas dan
mengakibatkan air laut banyak yang menempel pada pipa-pipa tersebut lama-kelamaan akan
timbul kerak-kerak dibagian luar pipa dan akan menyebabkan berkurangnya kemampuan
evaporator untuk menghasilkan uap.
b. Terjadinya Over Load
Terjadinya over load pada motor sehngga motor berhenti bekerja akibat beban berlebihan
sehingga kegiatan supply air laut terhenti.
c. Terdapat Udara dalam Sistem
Udara masuk pada bagian hisap pompa sehingga dapat menghambat sirkulasi air akibat
adanya udara sebagai penghalang.

G. Pemeliharaan yang harus dilakukan pada bagian-bagian antara lain:

1. Evaporator

Setiap 6 bulan sekali bagian dari pipa-pipa pemanas harus diperiksa dan dibersihkan dari
kerak-kerak atau karat yang menempel melalui metode kimia.

2. Kondensor

Setiap 6 bulan sekali penutup kondensor dibuka dan pipa-pipa pendinginnya diperiksa dari
kemungkinan pembentukan kerak-kerak serta dibersihkan.

3. Ejector

Setiap 6 bulan sekali nozzle dan diffuse (penyembur) dilepas dan diperiksa dari kemungkinan
kerusakan, bila tersumbat dari kotoran supaya dibersihkan dan bila terjadi kerusakan segera
diadakan perbaikan.

4. Strainer

Setiap 5 bulan sekali saringan dan pipa air pendingin dilepas dan dibersihka dengan air
bertekanan

5. Distillate Pump

a. Gland packing
Setiap 3 bulan sekali diperiksa kondisi packing dari kebocoran bila pompa dijalankan kalau
perlu diadakan perbaikan.
b. Setahunsekali diadakan pemeriksaan komponen-komponen pompa dari kerusakan dan
korosi yaitu pada bagian imfeller, casing ring, shaft.

6. Menurunnya produksi Fresh Water Generator

a. Terdapat kerak-kerak dibagian luar pipa evaporator


Untuk menghilangkan dan menghancurkan kerak-kerak pada pipa-pipa dapat dilakukan dua
metode yaitu:
1). Metode biasa (physical methode) meliputi:
a). Penyemprotan air atau angin dengan bertekanan pada pipa.
b). Menggunakan sikat atau menyekrap kerak.
2). Metode Kimia (chemical methode)
Pada methode pembersihan ini mempergunakan bahan chemical Achid powder dari Naleet
yang dicampur dengan air tawar dengan perbandingan 1:10 atau 10% chemical dari jumlah
larutannya.
Larutan kimia ini dituang dalam evaporator melalui lubang sigh glass sampai pipa-pipanya
terendam. Waktu yang ditentukan untuk pembersihan tergantung pada ketebalan kerak.

b. Terjadinya Over Load pada Motor


Hal ini disebabkan oleh:
1). Bearing kelebihan panas, karena hubungan pada center motor dengan pompa tidak
terpusat sehingga harus dilepas dan diganti.
2). Gland packing terlalu kencang dan poros sulit berputar, maka gland packing hams
dilonggarkan dan diganti.
c. Terdapat udara dalam system Hal ini disebabkan oleh:
1). Kebocoran pada pipa hisap dan harus diganti atau diperbaiki dengan cara cara dilas.
2). Gland packing pompa terlalu longgar sehingga harus diatur atau dikencangkan.

 
Material List
Name Item Material
Shell Steel Plate
Vapor Top Cover Steel Plate
Chamber Deflector F. R. P
Mesh Separator Stainless Wire
Shell Steel Plate
Heating Tube Aluminium Brass
Heater Tube Plate Naval Brass
Baffle Plate Steel Plate
Bottom Cover Steel Plate
Shell Stainless Steel
Cover Cast Iron
Condenser
Cooling Tube Aluminium Brass
Tube Plate Naval Brass
Body Cast Bronze
Water
Diffuser Cast Bronze
Ejector
Nozzle Stainless Steel
Body Cast Iron
Distillate
Impeller Phosphor Bronze
Pump
Shaft Stainless Steel
Body Cast bronze
Ejector
Impeller Phosphor Bronzw
Pump
Shaft Stainless Steel

 
 

Technical Specification of KF Type


KF- KF- KF- KF- KF- KF- KF- KF- KF- KF-
 
5 10 15 20 25 30 35 40 50 60
Capacity f/24h 5 10 15 20 25 30 35 40 50 60
Salinity Of Distillate ppm Max. 10 ppm
3
x10
Heat Consumption 130 250 370 500 620 740 860 980 1220 1460
Kcal/h
Cooling Seawater
°C 32
Temphrature
Quantity m3/h 14 28 40 55 58 72 83 87 110 130
Jacket Temperature
°C 80
Cooling Inlet
Water Temperature
°C 70.2 70.4 70.0 71.0 70.2 69.8 70.1 70.4 69.8 70.2
Outlet
Capaciry m3/h 1.1 2.5
Distillate Total Head M 31
Pump Speed rpm 3550
Motor Output KW 0.75 1.5
Capacity m3/h 12 25 34 40 60 70 90 120
Ejector Tatal Head M 46
Pump Speed rpm 3550
Motor Output KW 3.7 7.5 11.0 15.0 19.0 22.0 30.0
Power Motor - AC 440V 60Hz 3 ø
Source Salinity Alarm - AC 110 - 220V 60Hz 1 ø
Ejector     1 SET

Dimension List
Approx.Weight(kg)
TYPE L B H C A
Empty Operation Ejector Pump
KF - 5 1280 900 1710 1320 820 480 580 95
KF - 10 1280 960 1760 1370 910 570 660 95
KF - 15 1500 1100 1860 1720 1050 740 860 110
KF - 20 1780 1190 1960 1960 1140 830 990 110
KF - 25 1780 1240 2110 1960 1210 930 1150 110
KF - 30 1780 1300 2080 1990 1260 1100 1340 120
KF - 35 1910 1340 2100 2070 1350 1210 1480 120
KF - 40 1980 1360 2110 2170 1420 1270 1580 120
KF - 50 2170 1520 2190 2340 1500 1420 1640 230
KF - 60 2250 1600 2280 2480 1580 1640 1850 230

You might also like