You are on page 1of 27

KIMIAps2uns

Komunitas Kimia Prodi Sains UNS

• BERANDA

• TERAPAN

• SAINTEK

CARA KERJA BATERAI


15122008
Fathur Rochman/P.Sains/IPA

S830208008

BAB I

PENDAHULUAN

Ilmu bisa berarti proses memperoleh pengetahuan, atau pengetahuan


terorganisasi yang diperoleh lewat proses tersebut. Proses keilmuan adalah cara
memperoleh pengetahuan secara sistematis tentang suatu sistem Perolehan sistematis
ini umumnya berupa metode ilmiah, dan sistem tersebut umumnya adalah alam
semesta. Dalam pengertian ini, ilmu sering disebut sebagai sains.

Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan
negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik
menuju anoda. Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu atau lebih elektron,
disebutkation, karena tertarik ke katoda. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom
atau kelompok atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas n+
atau n-, di mana n adalah
jumlah elektron yang hilang atau diperoleh.

Ion pertama kali diteorikan oleh Michael Faraday sekitar tahun 1830, untuk
menggambarkan bagian melekul yang bergerak ke anoda atau katoda. Namun,
mekanisme peristiwa ini baru dideskripsikan pada 1884 oleh Svante August Arrhenius
dalam disertasi doktornya di University of Uppsala. Pada mulanya, teori ini tidak diterima
(ia memperoleh gelarnya dengan nilai minimum), tetapi disertasinya memenangi Hadiah
Nobel Kimia pada 1903.

Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia.
Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya
elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel
galvanik dan sel elektrolisis. Sel Volta/Galvania: a. terjadi perubahan : energi kimia energi
listrik, b. anode = elektroda negatif (-), dan c. katoda = elektroda positif (+). Sel
Elektrolisis: a. terjadi perubahan : energi listrik energi kimia, b. anode = elektroda positif
(+), dan c. katoda = elektroda neeatif (-).

Sel volta terdiri dari beberapa macam, antara lain: 1. Sel Kering atau Sel Leclance yang
meliputi: a. Katoda : Karbon, b. Anoda :Zn, dan c. Elektrolit : Campuran berupa pasta :
MnO2 + NH4Cl + sedikit Air; 2. Sel Aki yang meliputi: a. Katoda: PbO2, b. Anoda : Pb, c.
Elektrolit: Larutan H2SO4, dan d. Sel sekunder; 3. Sel Bahan Bakar yang meliputi: a.
Elektroda : Ni, b. Elektrolit : Larutan KOH, dan c. Bahan Bakar : H2 dan O2 ; 4. Baterai Ni –
Cd yang meliputi: a. Katoda : NiO2 dengan sedikit air, dan b. Anoda : Cd

Konsep-konsep sel volta adalah: 1. Deret Volta/Nerst yang meliputi: a. Li, K, Ba,
Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe, Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au, dan b. Makin ke
kanan, mudah direduksi sukar dioksidasi serta sebaliknya Makin ke kiri, mudah dioksidasi
sukar direduksi; dan 2. Prinsip yang meliputi: a. Anoda terjadi reaksi oksidasi ; Katoda
terjadi reaksi reduksi, b. Arus elektron : anoda katoda ; Arus listrik : katoda anoda, dan c.
Jembatan garam: menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.

BAB II

DASAR TEORI

A. Redoks

Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan


berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang
menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan
metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada
tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit. Istilah redoksberasal dari
dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai
berikut:

Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion

Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.

Gambar Ilustrasi sebuah reaksi redoks


Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas
tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan
oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga
oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi
sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer elektron akan selalu
mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai
“redoks” walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang
melibatkan ikatan kovalen).

Reaksi non-redoks yang tidak melibatkan perubahan muatan formal (formal charge)
dikenal sebagai reaksi metatesis.

Gambar Besi berkarat Gambar Pembakaran terdiri dari reaksi

redoks yang melibatkan radikal bebas

B. Oksidator dan reduktor

Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain


dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi.Oksidator
melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia
“menerima” elektron, ia juga disebut sebagai penerima elektron. Oksidator bisanya
adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang
tinggi (seperti H2O2, MnO4−, CrO3, Cr2O72−, OsO4) atau senyawa-senyawa yang sangat
elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan
mengoksidasi sebuah senyawa (misalnya oksigen, fluorin, klorin, dan bromin). Senyawa-
senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan
sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atauagen reduksi. Reduktor melepaskan
elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia
“mendonorkan” elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron. Senyawa-
senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam seperti Li, Na, Mg,
Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini
akan memberikan elektronnya dengan mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen
transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4), reagen-reagen ini digunakan dengan luas
dalam kimia organik[1][2], terutama dalam reduksi senyawa-senyawa karbonil menjadi
alkohol. Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas hidrogen (H2) dengan
katalis paladium, platinum, atau nikel, Reduksi katalitik ini utamanya digunakan pada
reduksi ikatan rangkap dua ata tiga karbon-karbon. Cara yang mudah untuk melihat
proses redoks adalah, reduktor mentransfer elektronnya ke oksidator. Sehingga dalam
reaksi, reduktor melepaskan elektron dan teroksidasi, dan oksidator mendapatkan
elektron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah
reaksi disebut sebagai pasangan redoks.

Contoh reaksi redoks


Salah satu contoh reaksi redoks adalah antara hidrogen dan fluorin:

Kita dapat menulis keseluruhan reaksi ini sebagai dua reaksi setengah: reaksi oksidasi

dan reaksi reduksi

Penganalisaan masing-masing reaksi setengah akan menjadikan keseluruhan proses


kimia lebih jelas. Karena tidak terdapat perbuahan total muatan selama reaksi redoks,
jumlah elektron yang berlebihan pada reaksi oksidasi haruslah sama dengan jumlah yang
dikonsumsi pada reaksi reduksi. Unsur-unsur, bahkan dalam bentuk molekul, sering kali
memiliki bilangan oksidasi nol. Pada reaksi di atas, hidrogen teroksidasi dari bilangan
oksidasi 0 menjadi +1, sedangkan fluorin tereduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -1.

Ketika reaksi oksidasi dan reduksi digabungkan, elektron-elektron yang terlibat akan
saling mengurangi:

Dan ion-ion akan bergabung membentuk hidrogen fluorida:

C. Reaksi penggantian

Redoks terjadi pada reaksi penggantian tunggal atau reaksi substitusi. Komponen redoks
dalam tipe reaksi ini ada pada perubahan keadaan oksidasi (muatan) pada atom-atom
tertentu, dan bukanlah pada pergantian atom dalam senyawa.
Sebagai contoh, reaksi antara larutan besi dan tembaga(II) sulfat:

Persamaan ion dari reaksi ini adalah:

Terlihat bahwa besi teroksidasi:

dan tembaga tereduksi:

Contoh-contoh lainnya

Besi(II) teroksidasi menjadi besi(III)

Fe2+ → Fe3+ + e−

hidrogen peroksida tereduksi menjadi hidroksida dengan keberadaan sebuah


asam:

H2O2 + 2 e− → 2 OH−
Persamaan keseluruhan reaksi di atas adalah:

2Fe2+ + H2O2 + 2H+ → 2Fe3+ + 2H2O

denitrifikasi, nitrat tereduksi menjadi nitrogen dengan keberadaan asam:

2NO3− + 10e− + 12 H+ → N2 + 6H2O

Besi akan teroksidasi menjadi besi(III) oksida dan oksigen akan tereduksi
membentuk besi(III) oksida (umumnya dikenal sebagai perkaratan):

4Fe + 3O2 → 2 Fe2O3

Pembakaran hidrokarbon, contohnya pada mesin pembakaran dalam,


menghasilkan air, karbon dioksida, sebagian kecil karbon monoksida, dan energi
panas. Oksidasi penuh bahan-bahan yang mengandung karbon akan menghasilkan
karbon dioksida.

Dalam kimia organik, oksidasi seselangkah (stepwise oxidation) hidrokarbon


menghasilkan air, dan berturut-turut alkohol, aldehida atau keton, asam
karboksilat, dan kemudian peroksida.

D. Reaksi Redoks dalam Industri


Proses utama pereduksi biji logam untuk menghasilkan logam akan dibahas
dalampeleburan. Oksidasi digunakan dalam berbagai industri seperti pada produksi
produk-produk pembersih. Reaksi redoks juga merupakan dasar dari sel elektrokimia.

E. Reaksi redoks dalam biologi

Gambar asam askorbat (bentuk

tereduksi Vitamin C)

Gambar asam dehidroaskorbat (bentuk

teroksidasi Vitamin C)

Banyak proses biologi yang melibatkan reaksi redoks. Pernapasan sel, contohnya, adalah
oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan
ringkas dari pernapasan sel adalah:

C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O

Proses pernapasan sel juga sangat bergantung pada reduksi NAD+ menjadi NADH dan
reaksi baliknya (oksidasi NADH menjadu NAD+). Fotosintesis secara esensial merupakan
kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel:

6 CO2 + 6 H2O + light energy → C6H12O6 + 6 O2

Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks.
Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi
oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida
dan air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk
mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida (NAD+), yang kemudian berkontribusi
dalam pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat
(ATP) dan dijaga oleh reduksi oksigen. Pada sel-sel hewan, mitokondria menjalankan
fungsi yang sama. Lihat pula Potensial membran. Istilahkeadaan redoks juga sering
digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara NAD+/NADH dengan NADP+/NADPH
dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ. Keadaan redoksi direfleksikan pada
keseimbangan beberapa set metabolit (misalnya laktat dan piruvat, beta-hidroksibutirat
dan asetoasetat) yang antarubahannya sangat bergantung pada rasio ini. Keadaan
redoks yang tidak normal akan berakibat buruk, seperti hipoksia, guncangan (shock), dan
sepsis.

F. Siklus Redoks
Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa
radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzim
dan koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan
mereduksi oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim
flavoenzim dan reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan
sebagai siklus redoks. Contoh molekul-molekul yang menginduksi siklus redoks adalah
herbisida parakuat, dan viologen dan kuinon lainnya seperti menadion.[3]PDF (2.76 MiB).

G. Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks

Tahapan:

1. Tentukan perubahan bilangan oksidasi.


2. Setarakan perubahan bilangan oksidasi.

3. Setarakan jumlah listrik ruas kiri dan kanan dengan :


H+ ⇒ pada larutan bersifat asam
OH- ⇒ pada larutan bersifat basa
4. Tambahkan H2O untuk menyetarakan jumlah atom H.

Contoh:

MnO4- + Fe2+ → Mn2+ + Fe3+ (suasana asam)

..-5

..B. .  

1. MnO4- + Fe2+ → Mn2+ + Fe3+

. .+7…… +2……. +2…… +3


………….. . . 

……………………+1

2. Angka penyerta = 5
MnO4- + 5 Fe2+ → Mn2+ + 5 Fe3+

3. MnO4- + 5 Fe2+ + 8 H+ → Mn2+ + 5 Fe3+

4. MnO4- + 5 Fe2+ + 8 H+ → Mn2+ + 5 Fe3+ + 4 H2O

H. Menyeimbangkan reaksi redoks

Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks,


diperlukanpenyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi
dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H+, ion OH-, H2O, dan
elektron untuk menutupi perubahan oksidasi.

1. Media asam

Pada media asam, ion H+ dan air ditambahkan pada reaksi setengah untuk
menyeimbangkan keseluruhan reaksi. Sebagai contoh, ketika mangan(II) bereaksi dengan
natrium bismutat:

Reaksi ini diseimbangkan dengan mengatur reaksi sedemikian rupa sehingga dua
setengah reaksi tersebut melibatkan jumlah elektron yang sama (yakni mengalikan reaksi
oksidasi dengan jumlah elektron pada langkah reduksi, demikian juga sebaliknya).

Reaksi diseimbangkan:

Hal yang sama juga berlaku untuk sel bahan bakar propana di bawah kondisi asam:

Dengan menyeimbangkan jumlah elektron yang terlibat:

Persamaan diseimbangkan:

2. Media basa

Pada media basa, ion OH- dan air ditambahkan ke reaksi setengah untuk
menyeimbangkan keseluruhan reaksi.Sebagai contoh, reaksi antara kalium permanganat
dan natrium sulfit:

Dengan menyeimbangkan jumlah elektron pada kedua reaksi setengah di atas:

Persamaan diseimbangkan:
I. Anoda.
Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain, pada sel
elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir
berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Pada proses elektrokimia, baiksel
galvanik (baterai) maupun sel elektrolisis, anoda mengalami oksidasi. Perlu diperhatikan
bahwa tidak selalu anion (ion yang bermuatan negatif) bergerak menuju anoda, ataupun
tidak selalu kation (ion bermuatan positif) akan bergerak menjauhi anoda. Pergerakan
anion maupun kation menuju atau menjauh dari anoda tergantung dari jenis sel
elektrokimianya.

Pada sel galvanik atau pembangkit listrik (baterai), anoda adalah kutub negatif.
Elektroda akan melepaskan elektron menuju ke sirkuit dan karenanya arus listrik
mengalir ke dalam elektroda ini dan menjadikannya anoda dan berkutub negatif. Dalam
sel galvanik, reaksi oksidasi terjadi secara spontan. Karena terus menerus melepaskan
elektron anoda cenderung menjadi bermuatan positif dan menarik anion dari larutan
(elektrolit) serta menjauhkan kation. Dalam contoh gambar diagram anoda seng (Zn) di
kanan, anion adalah SO4-2, kation adalah Zn2+ dan ZnSO4 elektrolit.

Pada sel elektrolisis, anoda adalah elektroda positif. Arus listrik dari kutub
positifsumber tegangan listrik luar (GGL) dialirkan ke elektroda sehingga memaksa
elektroda teroksidasi dan melepaskan elektron.

Diagram dari anoda seng pada sel galvanik

J. Katoda

Kebalikan dari Anoda, katoda adalah elektroda dalam sel elaktrokimia yang terpolarisasi
jika arus listrik mengalir keluar darinya. Pada baterai biasa (Baterai Karbon-Seng), yang
menjadi katoda adalah seng, yang juga menjadi pembungkus baterai. Sedangkan, pada
baterai alkalin, yang menjadi katoda adalah mangan dioksida (MnO2).
Diagran katoda tembaga dalam sel galvanik.

BAB III

PEMBAHASAN
A. Pengertian Baterai

Siapa yang tidak mengenal Baterai?. Benda yang ada di dalam mobil, MP3 player,
remote, mainan, dan telepon selular. Baterai merupakan sebuah kaleng berisi penuh
bahan-bahan kimia yang dapat memproduksi electron. Reaksi kimia yang dapat
menghasilkan electron disebut dengan Reaksi Elektrokimia. Jika kita memperhatikan, kita
bisa lihat
bahwa betrai memiliki dua terminal. Terminal pertama bertanda Positif (+) dan terminal
Kedua bertanda negatif (-).

Elektron-elektron di kumpulkan pada kutub negatif. Jika kita menghubungkan kabel


antara kutub negatif dan kutub positif, maka elektron akan mengalir dari kutub negatif ke
kutub positif dengan cepatnya. Selain kabel, sebuah penghubung atau Load dapat berupa
light bulb, sebuah motor atau sirkuit elektronik seperti radio.
Di dalam beterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan elektron.
Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia) mengontrol seberapa
banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub. Elektron mengalir dari baterai ke
kabel dan tentunya bergerak dari kutun negatif ke lutub positif tempat dimana reaksi
kimia tersebutr sedang berlangsung. Dan inilah alsan mengapa baterai bisa bertahan
selama satu tahun dan masih memiliki sedikit power, selama tidak terjadi reaksi kimia
atau selama kita tidak menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load lain. Seketika
kita menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun dimulai.

Secara harfiah berarti baterai. Yang berfungsi sebagai media penyimpan dan
penyedia energi listrik. Sumber listrik yang digunakan sebagai pembangkit power dalam
bentuk arus searah (DC). Alat ini digunakan elektronika termasuk diantaranya
komputer. Baterai merupakan sekumpulan sel-sel kimia yang masing-masing berisi dua
electron logem yang dicelupkan dalam larutan penghntar yang disebut
elektrolit.Akibat reaksi-reaksi kimia antara konduktor-konduktor dan elektrolit satu
elektroda anoda bermuatan positif dan lainnya, katoda ,menjadi bermuatan negatif.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam
bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: batang karbon sebagai
anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai) pasta
sebagai elektrolit (penghantar).

B. Sejarah Baterai

Orang ( penemu ) yang berjasa terhadap perkembangan baterai: John Frederic


Daniell, Thomas Edison, Luigi Galvani, Moritz von Jacobi, Georges Leclanché, Slavoljub
Penkala, Nikola Tesla Alessandro Volta. Baterai pertama di buat oleh Alessandro Volta
pada tahun 1800. Dia membuat sebuah penampung muatan. Seperti gambar di bawah
ini:

Lalu pertanyaan selanjutnya ialah bagaimana electron itu dapat di hasilkan ?


Sekitar tahun 1866, Leclanche membuat sebuah baterai kering.
Gambar: Sebuah Baterai Kering
Baterai tersebut terdiri atas suatu silinder seng yang berisi pasta dari campuran batu kawi
MnO2, salmiak NH4Cl karbon C dan sedikit air. Seng berfungsi sebagai anode dan grafit
yang dicelupkan ditengah-tengah pasta sebagai elektroda inert yang merupakan katode.
Pasta itu sendiri berfungsi sebagai oksidator. Reaksi rumit tersebut di sederhanakan
menjadi:
Anoda: Zn(s)—-> Zn2+ (aq) + 2e
Katoda : 2MnO2 (s) + 2NH4+ (aq) + 2e —->Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)
Zn(s) + 2NH4+(aq) + 2MnO2 (s)—-> Zn2+ (aq) + Mn2O3 (s)+ 2NH3 (aq) + H2O (l)
Potensial satu sel Leclanche adalah 1,5 volt. Namun sel Leclanche tidak dapat di isi
kembali. Baterai kering jenis “alkaline” pada dasarnya sama dengan sel Leclanche tapi
bersifat basa
karena menggunakan KOH menggantikan NH4Cl dalam pasta. Reaksiyang terjadi adalah
sebagai berikut :
Anode : Zn (s) + 2OH (aq)—-> Zn(OH)2 + 2e
Katoda : 2MnO2(s) + 2H2O (l) +2e—-> 2MnO(OH)(s) + 2OH- Potensial dari baterai
“alkaline” juga 1,5 volt, tetapi baterai ini dapat bertahan lebih lama. AAA adalah baterai
berukuran panjang 44,5 mm dan diameter 10,5 mm dan memiliki berat sekitar 11,5 gram.
Baterai alkalin ukuran ini memiliki tegangan 1,5 volt dan kuat
arus dari 900sampai 1.155 Ampere. Baterai Nikel logam hidrida (NiMH) ukuran ini dapat
menyimpansampai 1000 mAh dengan tegangan 1,2 Volt. Baterai AAA juga memiliki
kode lainnya
seperti LR03 (IEC), 24A (ANSI/NEDA), R03, MN2400, AM4, UM4, HP16, atau mikro.
Baterai berukuran AAA umum digunakan dalam alat elektronik kecil seperti remote
control, pemutar MP3 dan kamera digital.
Gambar: Dua buah baterai NiMH berukuran AAA

C. Bahan Kimia Yang Digunakan dalam Pembuatan

Belerang, Air raksa, Asam sulfat, Seng, Amonium klorida, Antimon, Kadmium, Perak,
Nikel, Hidrida logam nickel, Litium, Hidrida, Kobalt, Mangan, Nitrogliserin, Rubidium
D. Prinsip Kerja Baterai

Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara
mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi listrik melalui reaksi
elektro kima, Redoks (Reduksi – Oksidasi). Batere terdiri dari beberapa sel listrik, sel
listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
Sel batere tersebut elektroda – elektroda. Elektroda negatif disebut katoda, yang
berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif disebut anoda yang berfungsi
sebagai penerima elektron.
Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub
negatif (katoda). Sedangkan electron akan mengalir dari ktoda menuju anoda.
Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai

1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.


2. Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik

E. Jenis Baterai
Baterai dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Baterai Primer yaitu batere yang hanya digunakan satu kali, dan setelah habis isi (Recharge).

a. Baterai Leclenche (Zn MnO2) baterai sel kering /Dry Cell. Merupakan jenis baterai
yang banyak digunakan sejak beberapa puluh tahun yng lalu. Satu sel batere
berkapasitas 1,5 volt. Kutub positif (Anoda) mengunakan Zn, Kutub negatip
(Katoda) menggunakan MnO2 Pada suhu tingi kapasitas sel leclanche akan
turun dengan drastic, oleh sebab itu penyimpanan batere ini harus ditempat
yang bersuhu rendah.

b.Baterai sel kering Magnesium (MgMnO2). Merupakan jenis batere yang


memiliki konstruksi serupa dengan batere seng. Memiliki kapasitas satu cell
1,5 volt. Kutub positip (Anoda) menggunakan Mg, Kutub negatif (Katoda)
menggunakan MnO 2.Baterai ini memiliki kelebihan kapasitas umur 2x sel
kering dan stabil pada temperature tinggi. Adapun kekurangannya yaitu,
tidak bisa dibuat sekecil mungkin. Pada keadaan kerja akan timbul Reaksi
Parasitik akibat dari pembuangan gas hydrogen.

c. Baterai MnO2 Alkaline. Sama seperti dua jenis baterai diatas dan memiliki
kapasitas 1,5 volt, hanya memiliki perbedaan pada segi konstruksi,
elektrolitnya, dan tahanan dalamnya lebih kecil. Batere ini memiliki
kelebihan yaitu :
· Pada proses pemakaian akan tetap pada rating yang dimiliki meskipun
pemakaiannya tak menentu.
· Pada pembebanan tingi dan terus menerus, mampu memberikan umur
pelayanan 2 – 10 kali pemakaian dari sel leclanche.
· Sangat baik dioperasikan pada temperature rendah sampai -25 derajat
celcius.
Baterai yang sering digunakan adalah zinc-alcaline manganese oxide. zinc-
alcaline manganese oxide memberikan daya olebih per penggunaannya
dibandingkan batere sekunder. zinc-alcaline manganese oxide mempunyai
umur (waktu hidup yang lama).
Rechargeable alcaline
Baterai alcaline mempunyai umur(waktu hidup) yang panjang ,namun daur
hidupnya lebih pendek dari pada batere sekunder lainnya.

d.Sel Merkuri. Baterai ini pada Anoda menggunakan Zn dan pada katoda
menggunakan Oksida Merkuri. Dan pada elektrolit menggunakan Alkaline.
Kapasitas maksimal stabil yaitu 1,35 volt, yang biasa digunakan pada
tegangan referensi. Kapasitas dari batere ini dapat sampai 1,4 volt bila
katodanya Oxida Merkuri atau Oxida Mangan. Dari segi ukuran berdiameter
dari 3/8- 1 inchi.

e.Sel oksida perak (AgO2). Baterai ini pada Katoda menggunakan serbuk
elektroloit alkaline dan pada Anoda menggunakan oksida perak. Teganagan
pada Open Circuit yaitu1,6 volt dan tegangan nominal pada beban sebesar
1,5 volt apabila katodanya oksida merkuri atau oksida mangan. Dari segi
ukuran batere ini sebesar 0.3 – 0.5 inchi. Biasa digunakan untuk kamera,
alat bantu pendengaran dan jam elektronik.
f. Baterai Litium. Jenis baru dari sel primer, yang mempunti tegangan out put
yang tinggi,memiliki umur yangf panjang, ringan dan kecil. Sehingga baterai
ini digunakan untuk pemakaian khusus. Tegangan out put tanpa beban
sebesar 2,9 volt atau 3,7 volt, tergantung dari elektrolit yang digunakan.
Penggunaan litium sangat terbatas, biasa digunakan dalam bidang militer,
karena apabila tidak hati-hati dalam penggunaan bisa meledak.

2. Baterai Sakunder yaitu batere yang bias digunakan berkali kali dengan mengisi
kembali muatannya, apabila telah habis energinya setelah dipakai.
F. Cara Kerja Baterai

Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian/cas/chargeenergi
listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge energi kimia diubah menjadi
energi listrik. Baterai (dalam hal ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan) terdiri dari sel-
sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor yang
memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V)
sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V
= 3 x 2 V).

Gambar:Baterai 12 Volt

Gambar : Baterai 6 Volt


Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekatyang terd
apat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidakberhubungan karena
itu cairan
elektrolit pada tiap sel juga tidakberhubungan (dinding pemisah antar sel tidak
boleh ada yang bocor / merembes). Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat
yaitu beberapa pelat untuk
kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik,tergantung teknolo
gi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif.Bahan aktif dari plat positif
terbuat dari oksida timah coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah
timah (Pb) berpori (seperti bunga karang). Pelat-pelattersebut terendam oleh
cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4).

1. Saat baterai mengeluarkan arus


a. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan
hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahankeduanya bergabung /
berubah menjadi air (H20).
b. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah
(Pb) di pelatpositif maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat
tersebut. Reaksi iniakan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam
keadaandischarge. Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam
melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangatrendah
dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi
sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai
yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285
3
kg/dm . Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui
apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan
alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yangwajib ada di bengkel aki
(bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat baterai dalam
keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini bisa
membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.

Ilustrasi baterai dalam keadaan terisi penuh

Ilustrasi baterai saat mengeluarkan arus

Ilustrasi baterai dalam keadaan tak terisi (discharge)


Air memiliki berat jenis 1 kg/dm3 (1 kg per 1000 cm3 atau 1 liter) dan asam sulfat
memiliki berat jenis 1,285 kg/dm3 pada suhu 20 derajat Celcius.

Catatan:
kg = kilogram
dm3 = decimeter kubik = liter
cm3 = centimeter kubik / cc (centimeter cubic)
1 dm = 1 liter = 1000 cm3 = 1000 cc

2. Saat baterai menerima arus


Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang
diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif bateraidihubungkan dengan
arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan denganarus listrik negatif. Tegangan yang
dialiri biasanya sama dengan tegangantotal yang dimiliki baterai, artinya baterai 12
V dialiri tegangan 12 V DC, baterai6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12
V yang dihubungkan secara seri dialiritegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan
seri total tegangannya adalah jumlahdari masing-maing tegangan baterai :
Voltase1 + Voltase2 =
Voltasetotal). Hal ini bisaditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang
duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang
harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan
tentang ini bisa ditemukan di bagian bawah).
Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus,
yaitu :
a. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi / bersenyawa / bergabung
dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida
timah colat (PbO2).
b. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas
dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dankembali
terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis
cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh).
G. Cairan elektrolit
Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya tinggicairan elektrolit 4
– 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila sebagian pelattidak
terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat yang tidak terendamtersebut akan langsun
g berhubungan dengan udara akibatnya bagian tersebut akan rusak dan tak dapat
dipergunakan dalam suatu reaksi kimia yangdiharapkan, contoh,
sulfat tidak bisa lagi menempel pada bagian dari pelat yangrusak, sebab itu bisa ditemukan
konsentrasi sulfat yang sangat tinggidari ruang sel yang sebagian pelatnya sudah
rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi dengan bagian yang rusak dari
pelat. Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi cairan elektrolit dalam baterai
kendaraan bermotor setidaknya 1 bulan sekali (kalau perlu tiap
2 minggu sekali agar lebih aman ) karena senyawa daricairan elektrolit bisa menguap
terutama akibat panas yang terjadi pada proses pengisian (charging), misalnya pengisian
yang diberikan oleh alternator.
Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan elektrolit bisa
tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat terjadi pengisian) dan dapat
merusak benda-benda yang ada disekitar baterai akibat korosi, misalnya sepatu
kabel, penyangga / dudukan baterai, dan bodi kendaraan akan terkorosi, selain
ituproses pendinginan dari
panasnya cairan elektrolit baterai oleh udara yang ada dalamsel tidak efisien akibat
kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan juga asamsulfat akan berkurang karena
tumpah keluar; bila asam sulfat berkurang dari volumeyang seharusnya maka kapasitas
baterai tidak akan maksimal karena proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan
optimal sehingga tenaga / kapasitas yangbisa diberikan akan berkurang, yang sebelumnya bisa
menyuplai katakanlah 7ampere dalam satu jam menjadi kurang dari 7 ampere dalam satu
jam, yang sebelumnya bisa memberikan pasokan tenaga sampai katakanlah 1 jam kini
kurang dari 1 jam isi/tenaga baterai sudah habis.
H. Penyulfatan
Baterai, digunakan ataupun tidak, akan mengeluarkan isinya (maksudnyatenaga baterai kelua
r / berkurang bukan cairan elektrolit). Bila sedang tidakdigunakan maka
pengeluaran tersebut terjadi secara perlahan yang biasa disebut pengeluaran isi sendiri (self
discharge). Cepat atau lambatnya pengeluaran dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah suhu elektrolit. Sebuahbaterai tak terpakai yang berisi penuh akan
habis isinya dalam jangka waktu 3 bulanjika elektrolit memiliki suhu 40 derajat
Celcius, sedangkan makin dingin suhunya maka makin lambat isi
berkurang, contoh, elektrolit yang bersuhu 20 derajat Celcius isinya hanya akan hilang
setengah bagian (50%) dalam 3 bulan, dan yangbersuhu 15 derajat Celcius isinya hanya
akan berkurang sebesar 7-8% dalam 3 bulan.
Baterai yang sedang mengeluarkan isinya sendiri secara perlahan akan
menyulfat. Maksud penyulfatan adalah sulfat timah (PbSO4) yang terbentukselama pengelua
ran membuat bahan aktif menjadi keras dan mati. Penyulfatankadang-kadang bisa
dihilangkan dengan pengisian lambat (slow charge)sehingga bagian-bagian dari timah
sulfat (PbSO4) mencapai harga yang normal. Penyulfatan yang sudah terlalu banyak pada
satu baterai tidak mungkindihilangkan, baterai ini harus diganti. Penggantian cairan
elektrolit (biasa dikenal dengan pengurasan) tidak akan membantu atau tidak akan banyak
membantu karena yang sudah rusak disin adalah pelat-
pelatnya, kalaupunberhasil memiliki kapasitas setelah dikuras, dalam waktu yang sangat s
ingkat(tergantung pada tingkat kerusakan pelat-pelatnya) baterai akan lemah (drop) kembali.
I. Mengatasi penyulfatan
1. Baterai yang tak terpakai disimpan pada ruangan yang bersuhu rendah (suhu yang lebih
dingin).
2. Baterai yang tak terpakai diisi dengan arus pengisian yang sangat rendah yaitu
dengan pengisian perawatan (maintenance charge) sampai penuh atau baterai diisi secara
teratur tiap bulan.
Pada nomor 2, metode yang paling baik adalah dengan pengisian perawatan
(maintenance charge), artinya kita harus memiliki alat
pengisi (charger) (lebih baiklagi kalau kuat arus dari alat tersebut bisa kita atur kuat lemahny
a) yangsecara otomatis menghentikan proses pengisian jika baterai sudah terisi penuh dan
kembali menghidupkan proses pengisian jika isi baterai mulai berkurang(memiliki fitur
deteksi). Jika tidak ada fitur
otomatisasi maka terpaksa yang kita lakukanadalah mengisi baterai secara penuh
menggunakan pengisian lambat (slow charge)tiap bulan. Terpaksa disini disebabkan karena
baterai yang sudah terisipenuh tidak akan bertambah lagi isinya walaupun tetap terus
diisi, selain itu bateraiyang t erisi penuh akan kian bertambah panas bila terus diisi /
disetrum (overcharging)sehingga beresiko merusaknya, ditambah lagi dengan terjadinya
penguapan gas, danterutama bahaya kemungkinan meledak yang pada akhirnya merusak
baterai secara total (sama sekali tidak
bisa dipergunakan) dan bahkanberbahaya bagi orang yang ada
disekelilingnya jika cairan asam dari baterai muncrat dan mengenai orang tersebut! Ingat,
cairan asam bisa mengorosi/merusak plat besi, apalagi daging manusia! Termasuk juga
cairan accu zur (cairan yang disikan pada baterai baru yaitu saat pertama kali
diisi) cukupkorosif! Jadi berhati-hatilah jika berhubungan dengan cairan accu zur terlebih
lagi cairan yang telah ada dalam baterai!
J. Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai adalah jumlah ampere jam (Ah = kuat arus/Ampere x
waktu/hour), artinya baterai dapat memberikan / menyuplai sejumlah isinya secara rata-
rata sebelum tiap selnya menyentuh tegangan / voltase turun (drop voltage) yaitu sebesar
1,75 V (ingat, tiap sel memiliki tegangan sebesar 2
V; jika dipakai makategangan akan terus turun dan kapasitas efektif dikatakan sudah
terpakai semuanya bila tegangan sel telah menyentuh 1,75 V). Misal, baterai 12 V 75 Ah.
Baterai ini bisamemberikan kuat arus sebesar 75 Ampere dalam satu jam artinya
memberikan daya rata-rata sebesar 900 Watt (Watt = V x I = Voltase x Ampere = 12 V x
75 A). Secara hitungan kasar dapat menyuplai alat berdaya 900 Watt selama satu jam
atau alat berdaya 90 Watt selama 10 jam, walaupun pada kenyataannyatidak seperti itu
(dijelaskan di bawah
ini). Kembali ke kapasitas baterai, padakendaraan bermotor kapasitas ini bisa dianalogika
n sebagai volume maksimaltangki bahan bakar namun yang membuat berbeda adalah
kapasitas pada baterai bisa berubah-ubah dari nilai patokannya, jadi mirip tangki bahan
bakar mobil yang bahannya terbuat dari karet. Sebagai
ilustrasi saya beri contoh balon karet, isinya bisabesar jika terus dimasukkan udara atau
bisa juga kecil jika udara yang ditiup sedikit saja. Nah, kapasitas baterai juga tidak tetap,
mirip contoh balon karet tadi, dimana ada tiga faktor yang menentukan besar
kecilnya kapasitas baterai yaitu :

• Jumlah bahan aktif


Makin besar ukuran pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar
kapasitasnya; makin banyak pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin
besar kapasitasnya. Jadi untuk mendapatkan kapasitas yang besar luas pelat dan
banyaknya pelat haruslah ditingkatkan, dengan catatan bahwa pelat haruslah terendam
oleh cairan elektrolit. Dari sini kita kembali bisa menyadari betapa pentingnya bagi pelat-
pelat agar terendam oleh cairan elektrolit karenabagian dari pelat yang tidak terendam
sama sekali tidak akan berfungsi bagi peningkatan kapasitas!

• Temperatur
Makin rendah temperatur (makin dingin) maka makin keci l kapasitas baterai saat
digunakan karena reaksi kimia pada suhu yang rendah makin lambat tidak peduli
apakah arus yang digunakan tinggi atapun rendah. Kapasitas baterai biasanya diukur
pada suhu tertentu, biasanya 25 derajat Celcius.

• Waktu dan arus pengeluaran


Pengeluaran lambat (berupa pengeluaran arus yang rendah) mengakibatkanwaktu
pengeluaran juga diperpanjang alias kapasitas lebih tinggi. Kapasitas yang
dinyatakan untuk baterai yang umum pemakaiannya pada
pengeluarantertentu, biasanya 20 jam. Contoh: Baterai 12 V 75 Ah bisa dipakai
selama 20 jam jika kuat arus rata-rata yang digunakan dalam 1 jam adalah 3,75
Ampere(75 Ah / 20 h), sedangkan bila digunakan sebesar 5 Ampere maka waktu
pemakaian bukannya 15 jam (75 Ah / 5 A) tapi lebih kecil yaitu 14
jam,sedangkan pada penggunaan Ampere yang jauh lebih besar, yaitu
7,5 Amperemaka waktu pemakaian bukan 10 jam (75 A / 7,5 A) tapi hanya 7
jam!
Hal ini bisa menjadi jawaban bagi mereka yang menggunakan UPS, misal 500VA
atau 500 Watt.hour, yang mana baterai UPS hanya bertahan lebih kurang 5 – 15
menit untuk komputer yang memerlukan daya 250 Watt, padahal kalau
berdasarkan hitungan kasar seharusnya bisa bertahan selama 2 jam ( 500Watt.hou
r / 250 Watt ). Sebagai contoh nyata, sebuah aki kering 12
V dan 18Ah mencantumkan nilai spesifikasi sebagai berikut :
20 hr @ 0,9 A = 18 A
5 hr @ 3,06 A = 15,3 A
1 hr @ 10,8 A = 10,8 A
1/2 hr @ 18 A = 9 A
Jika dilihat dari spesifikasi maka aki ini memiliki kapasitas efektif sebesar 18 Ah
namun suplai dari aki sebenarnya hanya bisa dilakukan selama :
* 20 jam jika kuat arus yang dipakai hanya sebesar 0,9 A untuk tiap jam artinya
hanya memakai daya sebesar 10,8 Watt/jam (12 V x 0,9 A) –> Kapasitas = 18
Ah (0,9 A x 20 hour)
* 5 jam jika kuat arus yang dipakai 3,06 A atau berdaya 36,72 Watt/jam (12 V x
3,06 A) –> Kapasitas = 15,3 Ah (3,06 A x 5 hour)
* 1 jam jika kuat arus yang dipakai 10,8 A atau berdaya 129,6 Watt/jam (12 V x
10,8 A) –> Kapasitas = 10,8 Ah (10,8 A x 1 hour)
* 1/2 jam jika kuat arus yang dipaka i sama dengan kapasitas efektifnya yang18 Ah
atau berdaya 216 Watt/jam (12 V x 18 A) –> Kapasitas = 9 Ah (18 A x0,5 hour).
Dari sini Anda sudah bisa menyimpulkan bahwa makin rendah arus yang
dikeluarkan/ dipergunakan maka baterai mampu menyuplai dalam waktu yang
lebih panjang artinya kapasitas baterai bisa sama persis dengan kapasitas efektif
sebesar 18 Ah bila menggunakan kuat arus seperduapuluh dari kapasitas
efektifnya (1/20 x 18 A) dan sebaliknya semakin besar pemakaian arus makin kecil
pula kapasitas baterai yang bahkan bisa cuma mencapai 9 Ah.
Saya pribadi tidak tahu persis apa rumus yang bisa menghitung hubungan
flukutasi arus dengan kapasitas yang dihasilkannya tapi secara kasar -berdasarkan
data diatas- pemakain arus sebesar 60% dari kapasitas efektifnya akan bertahan
selama 1 jam. Jadi untuk mendapatkan kapasitas baterai yang bisa menyalakan
peralatan berdaya 300 Watt selama satu jam digunakan perhitungan berikut :
- Dapatkan ukuran Ampere, yaitu 25 A (Ampere (I) = Daya / Voltase = P / V =
300 / 12 = 25)
- Kapasitas efektif dari baterai yang dicari adalah 41,67 Ah (Ampere / 60% = 25 x
100
/ 60).

K. Pengisian baterai/Cas aki/Accu charging


Pengisian arus dialirkan berlawanan dengan waktu pengeluaran isi yang berarti juga
bahwa beban aktif dan elektrolit diubah supaya energi kimia bateari mencapai
maksimum.
Ada tiga metode pengisian bateari :
1. Pengisian perawatan (maintenance charging) digunakan untuk mengimbangi
kehilangan isi (self discharge), dilakukan dengan arus rendah sebesar 1/1000 dari kapasitas
baterai. Ini biasa dilakukan pada baterai tak terpakai untuk melawan proses penyulfatan.
Bila baterai memiliki
kapasitas 45 Ah maka besarnya arus pengisianperawatan adalah 45 mA (miliAmpere).
2. Pengisian lambat (slow charging) adalah suatu pengisian yang lebih normal. Arus
pengisian harus sebesar 1/10 dari kapasitas baterai. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah
maka besarnya arus pengisian lambat adalah 4,5 A. Waktu pengisian ini bergantung pada
kapasitas baterai, keadaan baterai pada permulaan pengisian, dan
besarnyaarus pengisian. Pengisian harus sampai gasnya mulai menguap dan berat
jeniselektrolit tidak bertambah walaupun pengisian terus dilakukan sampai 2 – 3 jam
kemudian.
3. Pengisian cepat (fast charging) dilakukan pada arus yang besar yaitu mencapai 60 –
100 A pada waktu yang singkat kira-kira 1 jam dimana baterai akan terisi sebesar tiga per
empatnya. Fungsi pengisian cepat adalah memberikan baterai suatu pengisian yang
memungkinkannya dapat menstarter motor yang selajutnya generator memberikan
pengisian ke baterai.
L. Hal-hal Lain Bentang Baterai
Baterai yang terawat dengan baik dapat berfungsi sampai beberapa tahun, sebaliknya jika
tak terawat, baterai bisa diganti kurang dari satu tahun! Pemegang baterai yang longgar
bisa menyebabkan baterai tak tahan lama, kabel starter yang rusak dapat mengakibatkan
hubungan singkat sehingga baterai cepat rusak, dan baterai yang
kotordapat menyebabkan arus hilang terutama pada kondisi cuaca yang lembab.
Gas-gas yang menguap pada waktu pengisian baterai dapat meledaksehingga menggunakan api
pada ruangan dimana baterai diisi dilarang keras!Selain itu ruangan baterai
harus dilengkapi dengan ventilasi yang baik untukmencegah timbulnya karat karena adany
a gas asam sulfur. Campuran timah padabaterai selalu beracun karena itu diperlukan
kebersihan dan kehati-hatian ekstra.Memeriksa kondisi baterai tidak bisa hanya dengan
mengukur tinggi tegangan /voltaseyang dihasilkan tapi juga harus dengan memberikan
beban pada baterai tersebut.
Bila mengunakan baterai lebih dari satu dimana kondisinya secara keseluruhan sudah
lemah maka seluruh baterai harus diganti jadi tidak bisa hanya sekedar menggantibaterai
yang sudah lemah saja! Karena jika sebagia diganti dan sebagian lain masih
menggunakan baterai yang lama maka peralatan listrik akan menggunakan karakteristik
dari baterai terlemah yaitu baterai lama yang masih dipakai dan berakibat penggantian
baterai yang lebih cepat; dalam jangka panjang biayanya justru lebih tinggi daripada
mengganti seluruh baterai sedari awal. Selain itu alat pengisi baterai(charger) akan
melihat keseluruhan baterai sebagai satu kesatuan baterai sehinggabatera lama ada
kemungkinan bisa mengalami overcharging dan baterai baru mengalami underchargin
g yang pada akhirnya mengakibatkan kerusakan bateraisecara total terlebih lagi hasil dar
baterai gabungan tersebut menyebabkan peralatanlistrik tidak bekerja / berjalan secara
memadai. Aki kering maupun basah memilikiprinsip kerja yang
sama termasuk pengisian arusnya. Jadi substitusi dimungkinkan
terjadi namun perlu diperhatikan karakteristik dari peralatan yang menggunakannya dan
sistem yang ada.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Elemen
yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron
yang dimiliki.

Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan


berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya


dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: batang karbon
sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif
baterai) pasta sebagai elektrolit (penghantar).

Bahan kimia yang digunakan untuk pembuatan bakterai: Belerang, Air raksa, Asam
sulfat, Seng, Amonium klorida, Antimon, Kadmium, Perak, Nikel, Hidrida logam nickel,
Litium, Hidrida, Kobalt, Mangan, Nitrogliserin, Rubidium

B. Saran

1. Baterai yang tak terpakai disimpan pada ruangan yang bersuhu rendah
(suhu yang lebih dingin).
2. Baterai yang tak terpakai diisi dengan arus pengisian yang sangat rendah yaitu
dengan pengisian perawatan (maintenance charge) sampai penuh, atau baterai diisi
secara teratur tiap bulan.
Pada nomor 2, metode yang paling baik adalah dengan pengisian perawatan
(maintenance charge), artinya kita harus memiliki alat pengisi (charger) (lebih baik lagi
kalau kuat arus dari alat tersebut bisa kita atur kuat lemahnya) yang secara otomatis
menghentikan proses pengisian jika baterai sudah terisi penuh dan kembali
menghidupkan proses pengisian jika isi baterai mulai berkurang (memiliki fitur deteksi).
Jika tidak ada fitur otomatisasi maka terpaksa yang kita lakukan adalah mengisi baterai
secara penuh menggunakan pengisian lambat (slow charge) tiap bulan. Terpaksa disini
disebabkan karena baterai yang sudah terisi penuh tidak akan bertambah lagi isinya
walaupun tetap terus diisi, selain itu baterai yang terisi penuh akan kian bertambah
panas bila terus diisi/disetrum (overcharging) sehingga beresiko merusaknya, ditambah
lagi dengan terjadinya penguapan gas, dan terutama bahaya kemungkinan meledak yang
pada akhirnya merusak baterai secara total (sama sekali tidak bisa dipergunakan) dan
bahkan berbahaya bagi orang yang ada disekelilingnya jika cairan asam dari baterai
muncrat dan mengenai orang tersebut! Ingat, cairan asam bisa mengorosi/merusak plat
besi, apalagi daging manusia! Termasuk juga cairan accu zur (cairan yang disikan pada
baterai baru yaitu saat pertama kali diisi) cukup korosif! Jadi berhati-hatilah jika
berhubungan dengan cairan accu zur terlebih lagi cairan yang telah ada dalam baterai!

DAFTAR PUSTAKA
Benny Karyadi, 1997, Kimia 2, P.T. Balai Pustaka, Jakarta

Hart Harold, 2007, Kimia Organik, Edisi II, Erlangga, Jakarta.

Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., Nachtrieb, N.H. (2001) Prinsip-prinsip Kimia Modern. Edisi ke-4.
Jilid 1. Diterjemahkan oleh S.S. Achmadi. Jakarta: Erlangga.

Petrucci H. Raplh. Suminar, 1987, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 2,
Erlangga, Jakarta.

Shidiq Premono, Anis Wardani, Nur Hidayati, 2007, Kimia, P.T .Pustaka Insan
Madani,Yogyakarta.

« Elektrolisa AirPemanfaatan Au3+ Sebagai Elektroplating


Pada Perhiasan Emas »

Tindakan
• Komentar RSS

• Lacak balik

Information
• Tanggal : Desember 15, 2008
• Tag: terapan
• Kategori : terapan

Tinggalkan komentar
Top of Form

Nama (wajib)

E-mail (wajib)

Situs web

Tambahkan komentar

Beritahu saya mengenai komentar-komentar selanjutnya melalui surel.

Beritahu saya tulisan-tulisan baru melalui surel.


Bottom of Form

HALAMAN

• Saintek
• Terapan

TULISAN TERATAS

• CARA KERJA BATERAI


• SISTEM KESEIMBANGAN PADA ESSENSE AROMA SINTETIS
• Cairan Infus Intravena (Intravenous Fluids)
• Terapan
• Pemanfaatan Au3+ Sebagai Elektroplating
Pada Perhiasan Emas
• Saintek

TULISAN TERAKHIR

• Cairan Infus Intravena (Intravenous Fluids)


• SISTEM KESEIMBANGAN PADA ESSENSE AROMA SINTETIS
• KEJU HASIL ELEKTROLISIS
AIR SUSU
• Pemanfaatan Au3+ Sebagai Elektroplating
Pada Perhiasan Emas
• CARA KERJA BATERAI

Desember 2008
S S R K J S M
Feb »
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
ARSIP

• Februari 2009
• Desember 2008

BLOGROLL

• kuncoro
• psains uns
• WordPress.com
• WordPress.org

META

• Daftar
• Masuk log
• RSS Entri
• RSS Komentar
• WordPress.com
Top of Form

Cari

Bottom of Form

KOMENTAR TERAKHIR

Mr WordPress on Mari
Bergabung !
VodPodPod

Top 10 Movie - Screams


173 views
09 Nov 10
10 centuries in 5 minutes
51 views
09 Nov 10

Tom Scott's Flash Mob Gone Wrong - A Comedy-Horror That Could Happen Any Day
165 views
08 Nov 10

Jimmy McMillan and Son on Funny or Die Say 'Charlie Sheen Is Too Damn High'
1406views
05 Nov 10

Brian Wilson on Jay Leno, Part 2


849 views
05 Nov 10

follow me on vodpod »

FLICKR PHOTOS
More Photos
KATEGORI

• Beranda
• terapan

SPAM BLOCKED

162spam comments

Blog pada WordPress.com. Theme: Freshy by Jide.

You might also like