Professional Documents
Culture Documents
• BERANDA
• TERAPAN
• SAINTEK
S830208008
BAB I
PENDAHULUAN
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan
negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik
menuju anoda. Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu atau lebih elektron,
disebutkation, karena tertarik ke katoda. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom
atau kelompok atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas n+
atau n-, di mana n adalah
jumlah elektron yang hilang atau diperoleh.
Ion pertama kali diteorikan oleh Michael Faraday sekitar tahun 1830, untuk
menggambarkan bagian melekul yang bergerak ke anoda atau katoda. Namun,
mekanisme peristiwa ini baru dideskripsikan pada 1884 oleh Svante August Arrhenius
dalam disertasi doktornya di University of Uppsala. Pada mulanya, teori ini tidak diterima
(ia memperoleh gelarnya dengan nilai minimum), tetapi disertasinya memenangi Hadiah
Nobel Kimia pada 1903.
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia.
Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya
elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel
galvanik dan sel elektrolisis. Sel Volta/Galvania: a. terjadi perubahan : energi kimia energi
listrik, b. anode = elektroda negatif (-), dan c. katoda = elektroda positif (+). Sel
Elektrolisis: a. terjadi perubahan : energi listrik energi kimia, b. anode = elektroda positif
(+), dan c. katoda = elektroda neeatif (-).
Sel volta terdiri dari beberapa macam, antara lain: 1. Sel Kering atau Sel Leclance yang
meliputi: a. Katoda : Karbon, b. Anoda :Zn, dan c. Elektrolit : Campuran berupa pasta :
MnO2 + NH4Cl + sedikit Air; 2. Sel Aki yang meliputi: a. Katoda: PbO2, b. Anoda : Pb, c.
Elektrolit: Larutan H2SO4, dan d. Sel sekunder; 3. Sel Bahan Bakar yang meliputi: a.
Elektroda : Ni, b. Elektrolit : Larutan KOH, dan c. Bahan Bakar : H2 dan O2 ; 4. Baterai Ni –
Cd yang meliputi: a. Katoda : NiO2 dengan sedikit air, dan b. Anoda : Cd
Konsep-konsep sel volta adalah: 1. Deret Volta/Nerst yang meliputi: a. Li, K, Ba,
Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe, Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au, dan b. Makin ke
kanan, mudah direduksi sukar dioksidasi serta sebaliknya Makin ke kiri, mudah dioksidasi
sukar direduksi; dan 2. Prinsip yang meliputi: a. Anoda terjadi reaksi oksidasi ; Katoda
terjadi reaksi reduksi, b. Arus elektron : anoda katoda ; Arus listrik : katoda anoda, dan c.
Jembatan garam: menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.
BAB II
DASAR TEORI
A. Redoks
Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Reaksi non-redoks yang tidak melibatkan perubahan muatan formal (formal charge)
dikenal sebagai reaksi metatesis.
Kita dapat menulis keseluruhan reaksi ini sebagai dua reaksi setengah: reaksi oksidasi
Ketika reaksi oksidasi dan reduksi digabungkan, elektron-elektron yang terlibat akan
saling mengurangi:
C. Reaksi penggantian
Redoks terjadi pada reaksi penggantian tunggal atau reaksi substitusi. Komponen redoks
dalam tipe reaksi ini ada pada perubahan keadaan oksidasi (muatan) pada atom-atom
tertentu, dan bukanlah pada pergantian atom dalam senyawa.
Sebagai contoh, reaksi antara larutan besi dan tembaga(II) sulfat:
Contoh-contoh lainnya
Fe2+ → Fe3+ + e−
H2O2 + 2 e− → 2 OH−
Persamaan keseluruhan reaksi di atas adalah:
Besi akan teroksidasi menjadi besi(III) oksida dan oksigen akan tereduksi
membentuk besi(III) oksida (umumnya dikenal sebagai perkaratan):
tereduksi Vitamin C)
teroksidasi Vitamin C)
Banyak proses biologi yang melibatkan reaksi redoks. Pernapasan sel, contohnya, adalah
oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan
ringkas dari pernapasan sel adalah:
Proses pernapasan sel juga sangat bergantung pada reduksi NAD+ menjadi NADH dan
reaksi baliknya (oksidasi NADH menjadu NAD+). Fotosintesis secara esensial merupakan
kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel:
Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks.
Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi
oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida
dan air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk
mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida (NAD+), yang kemudian berkontribusi
dalam pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat
(ATP) dan dijaga oleh reduksi oksigen. Pada sel-sel hewan, mitokondria menjalankan
fungsi yang sama. Lihat pula Potensial membran. Istilahkeadaan redoks juga sering
digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara NAD+/NADH dengan NADP+/NADPH
dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ. Keadaan redoksi direfleksikan pada
keseimbangan beberapa set metabolit (misalnya laktat dan piruvat, beta-hidroksibutirat
dan asetoasetat) yang antarubahannya sangat bergantung pada rasio ini. Keadaan
redoks yang tidak normal akan berakibat buruk, seperti hipoksia, guncangan (shock), dan
sepsis.
F. Siklus Redoks
Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa
radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzim
dan koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan
mereduksi oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim
flavoenzim dan reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan
sebagai siklus redoks. Contoh molekul-molekul yang menginduksi siklus redoks adalah
herbisida parakuat, dan viologen dan kuinon lainnya seperti menadion.[3]PDF (2.76 MiB).
Tahapan:
Contoh:
..-5
..B. .
……………………+1
2. Angka penyerta = 5
MnO4- + 5 Fe2+ → Mn2+ + 5 Fe3+
1. Media asam
Pada media asam, ion H+ dan air ditambahkan pada reaksi setengah untuk
menyeimbangkan keseluruhan reaksi. Sebagai contoh, ketika mangan(II) bereaksi dengan
natrium bismutat:
Reaksi ini diseimbangkan dengan mengatur reaksi sedemikian rupa sehingga dua
setengah reaksi tersebut melibatkan jumlah elektron yang sama (yakni mengalikan reaksi
oksidasi dengan jumlah elektron pada langkah reduksi, demikian juga sebaliknya).
Reaksi diseimbangkan:
Hal yang sama juga berlaku untuk sel bahan bakar propana di bawah kondisi asam:
Persamaan diseimbangkan:
2. Media basa
Pada media basa, ion OH- dan air ditambahkan ke reaksi setengah untuk
menyeimbangkan keseluruhan reaksi.Sebagai contoh, reaksi antara kalium permanganat
dan natrium sulfit:
Persamaan diseimbangkan:
I. Anoda.
Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain, pada sel
elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir
berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Pada proses elektrokimia, baiksel
galvanik (baterai) maupun sel elektrolisis, anoda mengalami oksidasi. Perlu diperhatikan
bahwa tidak selalu anion (ion yang bermuatan negatif) bergerak menuju anoda, ataupun
tidak selalu kation (ion bermuatan positif) akan bergerak menjauhi anoda. Pergerakan
anion maupun kation menuju atau menjauh dari anoda tergantung dari jenis sel
elektrokimianya.
Pada sel galvanik atau pembangkit listrik (baterai), anoda adalah kutub negatif.
Elektroda akan melepaskan elektron menuju ke sirkuit dan karenanya arus listrik
mengalir ke dalam elektroda ini dan menjadikannya anoda dan berkutub negatif. Dalam
sel galvanik, reaksi oksidasi terjadi secara spontan. Karena terus menerus melepaskan
elektron anoda cenderung menjadi bermuatan positif dan menarik anion dari larutan
(elektrolit) serta menjauhkan kation. Dalam contoh gambar diagram anoda seng (Zn) di
kanan, anion adalah SO4-2, kation adalah Zn2+ dan ZnSO4 elektrolit.
Pada sel elektrolisis, anoda adalah elektroda positif. Arus listrik dari kutub
positifsumber tegangan listrik luar (GGL) dialirkan ke elektroda sehingga memaksa
elektroda teroksidasi dan melepaskan elektron.
J. Katoda
Kebalikan dari Anoda, katoda adalah elektroda dalam sel elaktrokimia yang terpolarisasi
jika arus listrik mengalir keluar darinya. Pada baterai biasa (Baterai Karbon-Seng), yang
menjadi katoda adalah seng, yang juga menjadi pembungkus baterai. Sedangkan, pada
baterai alkalin, yang menjadi katoda adalah mangan dioksida (MnO2).
Diagran katoda tembaga dalam sel galvanik.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Baterai
Siapa yang tidak mengenal Baterai?. Benda yang ada di dalam mobil, MP3 player,
remote, mainan, dan telepon selular. Baterai merupakan sebuah kaleng berisi penuh
bahan-bahan kimia yang dapat memproduksi electron. Reaksi kimia yang dapat
menghasilkan electron disebut dengan Reaksi Elektrokimia. Jika kita memperhatikan, kita
bisa lihat
bahwa betrai memiliki dua terminal. Terminal pertama bertanda Positif (+) dan terminal
Kedua bertanda negatif (-).
Secara harfiah berarti baterai. Yang berfungsi sebagai media penyimpan dan
penyedia energi listrik. Sumber listrik yang digunakan sebagai pembangkit power dalam
bentuk arus searah (DC). Alat ini digunakan elektronika termasuk diantaranya
komputer. Baterai merupakan sekumpulan sel-sel kimia yang masing-masing berisi dua
electron logem yang dicelupkan dalam larutan penghntar yang disebut
elektrolit.Akibat reaksi-reaksi kimia antara konduktor-konduktor dan elektrolit satu
elektroda anoda bermuatan positif dan lainnya, katoda ,menjadi bermuatan negatif.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam
bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: batang karbon sebagai
anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai) pasta
sebagai elektrolit (penghantar).
B. Sejarah Baterai
Belerang, Air raksa, Asam sulfat, Seng, Amonium klorida, Antimon, Kadmium, Perak,
Nikel, Hidrida logam nickel, Litium, Hidrida, Kobalt, Mangan, Nitrogliserin, Rubidium
D. Prinsip Kerja Baterai
Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara
mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi listrik melalui reaksi
elektro kima, Redoks (Reduksi – Oksidasi). Batere terdiri dari beberapa sel listrik, sel
listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
Sel batere tersebut elektroda – elektroda. Elektroda negatif disebut katoda, yang
berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif disebut anoda yang berfungsi
sebagai penerima elektron.
Antara anoda dan katoda akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub
negatif (katoda). Sedangkan electron akan mengalir dari ktoda menuju anoda.
Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai
E. Jenis Baterai
Baterai dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Baterai Primer yaitu batere yang hanya digunakan satu kali, dan setelah habis isi (Recharge).
a. Baterai Leclenche (Zn MnO2) baterai sel kering /Dry Cell. Merupakan jenis baterai
yang banyak digunakan sejak beberapa puluh tahun yng lalu. Satu sel batere
berkapasitas 1,5 volt. Kutub positif (Anoda) mengunakan Zn, Kutub negatip
(Katoda) menggunakan MnO2 Pada suhu tingi kapasitas sel leclanche akan
turun dengan drastic, oleh sebab itu penyimpanan batere ini harus ditempat
yang bersuhu rendah.
c. Baterai MnO2 Alkaline. Sama seperti dua jenis baterai diatas dan memiliki
kapasitas 1,5 volt, hanya memiliki perbedaan pada segi konstruksi,
elektrolitnya, dan tahanan dalamnya lebih kecil. Batere ini memiliki
kelebihan yaitu :
· Pada proses pemakaian akan tetap pada rating yang dimiliki meskipun
pemakaiannya tak menentu.
· Pada pembebanan tingi dan terus menerus, mampu memberikan umur
pelayanan 2 – 10 kali pemakaian dari sel leclanche.
· Sangat baik dioperasikan pada temperature rendah sampai -25 derajat
celcius.
Baterai yang sering digunakan adalah zinc-alcaline manganese oxide. zinc-
alcaline manganese oxide memberikan daya olebih per penggunaannya
dibandingkan batere sekunder. zinc-alcaline manganese oxide mempunyai
umur (waktu hidup yang lama).
Rechargeable alcaline
Baterai alcaline mempunyai umur(waktu hidup) yang panjang ,namun daur
hidupnya lebih pendek dari pada batere sekunder lainnya.
d.Sel Merkuri. Baterai ini pada Anoda menggunakan Zn dan pada katoda
menggunakan Oksida Merkuri. Dan pada elektrolit menggunakan Alkaline.
Kapasitas maksimal stabil yaitu 1,35 volt, yang biasa digunakan pada
tegangan referensi. Kapasitas dari batere ini dapat sampai 1,4 volt bila
katodanya Oxida Merkuri atau Oxida Mangan. Dari segi ukuran berdiameter
dari 3/8- 1 inchi.
e.Sel oksida perak (AgO2). Baterai ini pada Katoda menggunakan serbuk
elektroloit alkaline dan pada Anoda menggunakan oksida perak. Teganagan
pada Open Circuit yaitu1,6 volt dan tegangan nominal pada beban sebesar
1,5 volt apabila katodanya oksida merkuri atau oksida mangan. Dari segi
ukuran batere ini sebesar 0.3 – 0.5 inchi. Biasa digunakan untuk kamera,
alat bantu pendengaran dan jam elektronik.
f. Baterai Litium. Jenis baru dari sel primer, yang mempunti tegangan out put
yang tinggi,memiliki umur yangf panjang, ringan dan kecil. Sehingga baterai
ini digunakan untuk pemakaian khusus. Tegangan out put tanpa beban
sebesar 2,9 volt atau 3,7 volt, tergantung dari elektrolit yang digunakan.
Penggunaan litium sangat terbatas, biasa digunakan dalam bidang militer,
karena apabila tidak hati-hati dalam penggunaan bisa meledak.
2. Baterai Sakunder yaitu batere yang bias digunakan berkali kali dengan mengisi
kembali muatannya, apabila telah habis energinya setelah dipakai.
F. Cara Kerja Baterai
Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian/cas/chargeenergi
listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran/discharge energi kimia diubah menjadi
energi listrik. Baterai (dalam hal ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan) terdiri dari sel-
sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor yang
memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V)
sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 V
= 3 x 2 V).
Gambar:Baterai 12 Volt
Catatan:
kg = kilogram
dm3 = decimeter kubik = liter
cm3 = centimeter kubik / cc (centimeter cubic)
1 dm = 1 liter = 1000 cm3 = 1000 cc
• Temperatur
Makin rendah temperatur (makin dingin) maka makin keci l kapasitas baterai saat
digunakan karena reaksi kimia pada suhu yang rendah makin lambat tidak peduli
apakah arus yang digunakan tinggi atapun rendah. Kapasitas baterai biasanya diukur
pada suhu tertentu, biasanya 25 derajat Celcius.
BAB IV
A. Kesimpulan
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Elemen
yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron
yang dimiliki.
Bahan kimia yang digunakan untuk pembuatan bakterai: Belerang, Air raksa, Asam
sulfat, Seng, Amonium klorida, Antimon, Kadmium, Perak, Nikel, Hidrida logam nickel,
Litium, Hidrida, Kobalt, Mangan, Nitrogliserin, Rubidium
B. Saran
1. Baterai yang tak terpakai disimpan pada ruangan yang bersuhu rendah
(suhu yang lebih dingin).
2. Baterai yang tak terpakai diisi dengan arus pengisian yang sangat rendah yaitu
dengan pengisian perawatan (maintenance charge) sampai penuh, atau baterai diisi
secara teratur tiap bulan.
Pada nomor 2, metode yang paling baik adalah dengan pengisian perawatan
(maintenance charge), artinya kita harus memiliki alat pengisi (charger) (lebih baik lagi
kalau kuat arus dari alat tersebut bisa kita atur kuat lemahnya) yang secara otomatis
menghentikan proses pengisian jika baterai sudah terisi penuh dan kembali
menghidupkan proses pengisian jika isi baterai mulai berkurang (memiliki fitur deteksi).
Jika tidak ada fitur otomatisasi maka terpaksa yang kita lakukan adalah mengisi baterai
secara penuh menggunakan pengisian lambat (slow charge) tiap bulan. Terpaksa disini
disebabkan karena baterai yang sudah terisi penuh tidak akan bertambah lagi isinya
walaupun tetap terus diisi, selain itu baterai yang terisi penuh akan kian bertambah
panas bila terus diisi/disetrum (overcharging) sehingga beresiko merusaknya, ditambah
lagi dengan terjadinya penguapan gas, dan terutama bahaya kemungkinan meledak yang
pada akhirnya merusak baterai secara total (sama sekali tidak bisa dipergunakan) dan
bahkan berbahaya bagi orang yang ada disekelilingnya jika cairan asam dari baterai
muncrat dan mengenai orang tersebut! Ingat, cairan asam bisa mengorosi/merusak plat
besi, apalagi daging manusia! Termasuk juga cairan accu zur (cairan yang disikan pada
baterai baru yaitu saat pertama kali diisi) cukup korosif! Jadi berhati-hatilah jika
berhubungan dengan cairan accu zur terlebih lagi cairan yang telah ada dalam baterai!
DAFTAR PUSTAKA
Benny Karyadi, 1997, Kimia 2, P.T. Balai Pustaka, Jakarta
Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., Nachtrieb, N.H. (2001) Prinsip-prinsip Kimia Modern. Edisi ke-4.
Jilid 1. Diterjemahkan oleh S.S. Achmadi. Jakarta: Erlangga.
Petrucci H. Raplh. Suminar, 1987, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 2,
Erlangga, Jakarta.
Shidiq Premono, Anis Wardani, Nur Hidayati, 2007, Kimia, P.T .Pustaka Insan
Madani,Yogyakarta.
Tindakan
• Komentar RSS
• Lacak balik
Information
• Tanggal : Desember 15, 2008
• Tag: terapan
• Kategori : terapan
Tinggalkan komentar
Top of Form
Nama (wajib)
E-mail (wajib)
Situs web
Tambahkan komentar
HALAMAN
• Saintek
• Terapan
TULISAN TERATAS
TULISAN TERAKHIR
Desember 2008
S S R K J S M
Feb »
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
ARSIP
• Februari 2009
• Desember 2008
BLOGROLL
• kuncoro
• psains uns
• WordPress.com
• WordPress.org
META
• Daftar
• Masuk log
• RSS Entri
• RSS Komentar
• WordPress.com
Top of Form
Cari
Bottom of Form
KOMENTAR TERAKHIR
Mr WordPress on Mari
Bergabung !
VodPodPod
Tom Scott's Flash Mob Gone Wrong - A Comedy-Horror That Could Happen Any Day
165 views
08 Nov 10
Jimmy McMillan and Son on Funny or Die Say 'Charlie Sheen Is Too Damn High'
1406views
05 Nov 10
follow me on vodpod »
FLICKR PHOTOS
More Photos
KATEGORI
• Beranda
• terapan
SPAM BLOCKED
162spam comments