You are on page 1of 4

Definisi Keuangan Publik

Keuangan publik adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari aktivitas


finansial pemerintah. Yang termasuk pemerintah disini adalah seluruh
unit pemerintah dan institusi atau organisasi pemegang otoritas publik
lainnya yang dikendalikan dan didanai oleh pemerintah. Keuangan publik
menjelaskan belanja publik dan teknik-teknik yang digunakan oleh pemerintah
untuk membiayai belanja tersebut. Keuangan publik juga menganalisis
pengeluaran publik untuk membantu kita dalam memahami mengapa jasa
tertentu harus disediakan oleh negara dan mengapa pemerintah
menggantungkannya pada jenis-jenis pajak tertentu. Dalam keuangan publik,
sebagai contoh, uraian-uraian mengapa pertahanan nasional harus dikelola oleh
negara sedangkan makanan diserahkan kepada swasta dan mengapa suatu negara
menggunakan komposisi berbagai jenis pajak - bukan pada pajak tunggal -
merupakan hal-hal yang dibahas didalamnya.
Keuangan publik mempelajari proses pengambilan keputusan oleh
pemerintah, karena setiap keputusan mempunyai pengaruh pada ekonomi dan
keuangan rumah tangga dan swasta. Sehingga, penting untuk mengembangkan
model-model ekonomi yang membantu menjelaskan arti alokasi sumber daya
yang efisien atau optimal, arti keadilan, dan antisipasi akibat finansial maupun
ekonomi atas suatu keputusan publik. Dengan demikian, fokus keuangan publik
adalah mempelajari pendapatan dan belanja pemerintah dan menganalisis
implikasi dari kegiatan pendapatan dan belanja pada alokasi sumber daya,
ditribusi pendapatan, dan stabilitas ekonomi.

Paradigma Baru Keuangan Publik


Seiring dengan diterapkannya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
dan Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah, terjadi pergeseran dan pengelolaan keuangan publik di
Indonesia. Pergeseran terjadi berkaitan dengan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan
yang lebih desentralistik. Pengelolaan sumber-sumber keuangan juga mengalami pergeseran,
banyak sumber-sumber keuangan publik yang disentralisasikan kepada daerah kabupaten dan
kota, demi terselenggaranya rumah tangga daerah otonomi. Optimalisasi pengelolaan
keuangan di daerah dimaksudkan agar pemerintah daerah sebagai penyelenggara otonomi
tidak mengalami defisit fiskal. Oleh karena itu, dilaksanakan reformasi segala bidang
meliputi reformasi kelembagaan dan reformasi manajemen sektor publik terutama yang
berkaitan dengan pengelolaan keuangan publik demi untuk mendukung terciptanya good
governance. Reformasi lanjutan dilaksanakan terutama dikaitkan dengan hal-hal berikut ini.
1. Reformasi sistem pembiayaan (financing reform).
2. Reformasi sistem penganggaran (budgeting reform).
3. Reformasi sistem akuntansi (accounting reform).
4. Reformasi sistem pemeriksaan (audit reform).
5. Reformasi sistem manajemen keuangan daerah (financial management reform).
Tuntutan pembaruan sistem keuangan publik dimaksudkan agar pengelolaan uang rakyat
secara transparan sehingga tercipta akuntabilitas publik. Reformasi manajemen keuangan
publik terkait dengan perlunya digunakan modul pengelolaan keuangan publik yang baru
yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Reformasi keuangan daerah berhubungan
dengan perubahan sumber-sumber penerimaan keuangan daerah. Dimensi reformasi
keuangan daerah adalah berikut ini.
1. Perubahan kewenangan daerah dalam pemanfaatan dana perimbangan keuangan.
2. Perubahan prinsip pengelolaan anggaran.
3. Perubahan prinsip penggunaan dana pinjaman dan defisit spending.
4. Perubahan strategi pembiayaan.

Ruang Lingkup Ilmu Keuangan Publik


Ilmu tentang keuangan publik berkembang menurut perkembangan peran atau aktivitas
pemerintah dalam melaksanakan pelayanan publik dan menyejahterakan masyarakat public.
Pada dasarnya ilmu tentang keuangan publik mempelajari tentang penerimaan dan
pengeluaran negara beserta pengaruh-pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat suatu
negara. Oleh karena itu, ruang lingkup keuangan publik meliputi hal-hal berikut ini.
1. Pengeluaran atau belanja negara (baik pusat maupun daerah).
2. Penerimaan negara (baik pusat dan atau daerah).
3. Dampak pengeluaran atau belanja negara dan penerimaan negara terhadap kehidupan
masyarakat atau dampak APBN atau APBD terhadap kehidupan masyarakat.
Kesamaan antara keuangan privat dengan keuangan negara.
1. Keuangan privat atau keuangan negara berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang
menyangkut pembelian, penjualan dan transaksi-transaksi yang lain.
2. Untuk membiayai kegiatan-kegiatannya maka baik sektor keuangan privat ataupun sektor
keuangan negara bisa menaikkan pinjamannya, melakukan pembayaran dan lain-lain.
3. Sektor keuangan privat ataupun sektor keuangan negara sama-sama bertujuan ingin
memuaskan keinginan masyarakat.
4. Baik sektor keuangan privat ataupun sektor keuangan negara mempunyai sumber yang
terbatas.

Pentingnya Sektor publik


John Stuart Mill menyampaikan alasan-alasan tentang perlunya aktivitas
publik yang dilakukan oleh pemerintah sebagai berikut:
1. Bahwa campur tangan pemerintah, walaupun harus membatasi kebebasan
individu, dibutuhkan dalam memelihara perdamaian dan melindungi
masyarakat terhadap serangan yang datang dari luar maupun dari dalam.
2. Bahwa pemerintah haruslah bersifat inferior dalam melakukan kegiatan
industri dan perdagangan, karena usaha seperti itu dapat dijalankan oleh
sektor swasta.
3. Bahwa individu akan lebih percaya diri apabila mengerjakan sesuatu
untuk kepentingannya sendiri, sehingga pemerintah hanya bergerak
dalam area yang menyangkut kepentingan publik atau umum.

Karakteristik Kebijakan publik

Dalam menilai pentingnya sektor publik, ada sejumlah kriteria dimana


komposisi output pengeluaran publik haruslah sesuai dengan keinginan
konsumen, adanya preferensi pengambilan keputusan yang terdesentralisasi, dan
tidak menyerahkan ekonomi hanya pada kekuatan pasar, karena mekanisme pasar
tidak dapat melaksanakan semua fungsi ekonomi. Dengan demikian karakteristik kebijakan
publik mempunyai sifat
mengarahkan, mengoreksi dan melengkapi peranan mekanisme pasar. Rincian
karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk mencapai efisiensi pasar - kondisi dimana produksi barang sama
dengan keinginan pasar - mensyaratkan adanya informasi yang lengkap
mengenai pasar baik bagi produsen maupun konsumen dan peraturan
pemerintah diperlukan untuk menjamin persyaratan kelengkapan
informasi itu.
2. Peraturan pemerintah diperlukan untuk mengoreksi penyimpangan yang
terjadi bila terdapat kondisi persaingan yang tidak efisien.
3. Pertukaran barang dan jasa tertentu dalam mekanisme pasar perlu ada
proteksi dari pemerintah untuk melindungi pelaku pasar.
4. Timbulnya masalah eksternalitas (akan dibahas lebih lanjut pada bab
mendatang) perlu dipecahkan oleh pemerintah, melalui anggaran, subsidi
dan pajak.
5. Perlunya peran sosial yang dilakukan oleh pemerintah dalam distribusi
pendapatan dan kesejahteraan dalam mekanisme pasar.
6. Kebijakan publik diperlukan untuk menjamin kesempatan kerja, stabilitas
harga dan tingkat pertumbuhan ekonomi.

Pengertian Keuangan Negara

Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai denga uang,
serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut (pasal 1 butir 1)
Pendekatan dalam perumusan pengertian Keuangan Negara Pendekatan yang dipakai dalam
merumuskan keuangan adalah dari sisi objek, subjek, proses dan tujuan.
Pengertian Keuangan dari sesi :
1) Objek : semua hak, kewajiban, negara yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan
negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun barang yang dapat
dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
2) Subjek : seluruh objek keuangan diatas yang dimiliki negara dan/atau dikuasai
Pemerintah Negara/Daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara
3) Proses : seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek
tersebut diatas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai dengan
pertanggungjawaban
4) Tujuan : seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan
dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek dalam rangka.
(Penjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3)
Ruang Lingkup Keuangan Negara
Ruang Lingkup Keuangan Negara meliputi :
a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang dan melakukan
pinjaman
b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan
membayar tagihan pihak ketiga
c. Penerimaan Negara
d. Pengeluaran Negara
e. Penerimaan Daerah
f. Pengeluaran Daerah
g. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang,
surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang termasuk
kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah
h. Kekayaan lain yang dikuasai pemerintah dengan rangka penyelenggaraan tugas
pemerintahan dan/atau kepentingan umum
i. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah
Bidang pengelolaa Keuangan Negara yang demikian luas dapat dikelompokkan dalam :
a. Sub Biang Pengelolaan Fiskal
b. Sub Bidang Pengelolaan Moneter
c. Sub Bidang Pengelolaan Keuangan Negara yang Disahkan (Penjelasan UU No. 17 tahun
2003 butir 3)

Perbedaan antara Keuangan Privat dan Keuangan Negara


a. Keuangan privat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Sektor ini harus hidup dengan sarana yang dimiliki sendiri sehingga mungkin bisa terjadi
defisit apabila pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan.
2. Tanpa pembayaran kembali pinjaman-pinjaman sebelumnya maka sektor keuangan privat
ini akan kehilangan kepercayaan kredit di dalam pasar.
3. Pinjaman hanya dapat dilakukan terhadap pihak luar.
4. Bunga pinjaman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Tidak mempunyai kemampuan untuk mencipta/mencetak uang.
6. Mengikuti market principles.
7. Merencanakan kegiatannya dengan mempertimbangkan penerimaannya lebih dahulu,
kemudian pengeluarannya.
b. Keuangan negara mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Hidup dengan sarana yang lebih kompleks apabila terjadi defisit maka negara bisa
menetapkan budget defisit untuk mengatasinya.
2. Pinjaman dapat dilakukan baik ke dalam maupun ke luar negeri.
3. Bunga pinjaman bisa lebih rendah dibanding dengan pinjaman yang dilakukan oleh sektor
swasta/sektor keuangan privat.
4. Mempunyai kemampuan untuk mencipta/mencetak uang.
5. Mengikuti prinsip anggaran (budget principle).
6. Dalam merencanakan kegiatannya, pengeluaran ditetapkan terlebih dahulu, kemudian
penerimaannya.

You might also like